Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1.4 TUJUAN
Adapun tujuan dari penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Wisata Bahari
sebagai berikut :
1. Terwujudnya tujuan penataan ruang yang mengakomodasi potensi pariwisata
wilayah perencanaan
2. Terwujudnya rencana pola ruang yang berkelanjutan
3. Terwujudnya rencana jaringan prasarana yang mengakomodasi fungsi dan peran
kawasan
4. Mewujudkan peraturan zonasi sebagai acuan pemberian izin pemanfaatan ruang
1.5 SASARAN
Adapun sasaran yang akan ditujukan meliputi :
1. Mendeliniasi wilayah studi
2. Melakukan identifikasi potensi pariwisata wilayah perencanaan
3. Merumuskan tujuan penataan ruang
4. Menetukan rencana pola ruang yang berkelanjutan
5. Menentukan jaringan prasarana yang mengakomodasi fungsi dan peran kawasan
6. Merumuskan peraturan zonasi sebagai acuan pemberian izin pemanfaatan ruang
1.6 RUANG LINGKUP
1.6.1 Ruang Lingkup Wilayah
Ruang lingkup wilayah adalah Wisata Bahari Tanjung Karang, Pantai Kelapa, Pusat
laut, Bonebulu dan Boneoge yang berada di wilayah Kabupaten Donggala dengan luas
wilayah. Sedangkan Batas administrasi dari Kawasan Wisata Bahari Meliputi :
1. Sebelah Utara :
2. Sebelah Selatan :
3. Sebelah Timur :
4. Sebelah Barat :
b. Wilayah administrasi
3. Pengolahan data
a. Analisis perencanaan
TINJAUAN KEBIJAKAN
2.1 sdvsdg
2.2 dvsdv
2.3 dfsdf
2.4 sdaf
2.5 adad
2.6 dsads
BAB III
Secara astronomi kabupaten Donggala terletak antara 0o,30 dan Lintang utara dan
2o,20 lintang selatan 199o,45-121o,45 bujur timur. Kabupaten Donggala memiliki
luas5.275,69 kilometer persegi dan memiliki 16 kecamatan. Batasan fisik kabupaten
donggala sebagai berikut:
3.1.2 Topografi
Kondisi Topografi Kabupaten Donggala cukup beragam, mulai dari dataran yang
rendah, dataran yang berbukit hingga pengunungan. Dataran rendah tersebar di
sepanjang pesisir Kabupaten Donggala yang berhadapan langsung dengan Selat
Makassar dimana sebagian besar berada di wilayah Pantai Barat. Wilayah perbukitan
dan pegunungan sebagian besar berada pada wilayah perbatasan dengan Kabupaten
Parigi Moutong dengan ketinggian yang bervariasi mulai dari ketinggian 1000 meter
di atas permukaan laut hingga mencapai ketinggian di atas 2500 meter di atas
permukaan laut.
3.2 Hidrologi dan Klimatologi
Data iklim memiliki peranan yang sangat penting dalam perencanaan pertanian,
seperti mengatur pola tanam. Oleh karena itu, data iklim yang lengkap dan
periode pengamatan yang lama sangat dibutuhkan. Untuk daerah Kabupaten
Donggala, data iklim yang tersedia masih sangat terbatas, terdiri atas data curah hujan
baik dari stasiun pengamatan yang ada di wilayah Kabupaten Donggala maupun di
luar kabupaten ini, yaitu stasiun Meteorologi Bandara Sis Al-Jufrie Palu.
Kabupaten donggala memiliki luas lahan 5.275,69 kilometer persegi. Pengunaan lahan
di kebupaten Donggala digunakan sebagai permukiman, pertanian, perikanan,
perkebunan,hutan, perternakan, dll.
No Penggunaan Lahan Luasan Lahan (ha) Persentase (%)
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa jenis pengunaan lahan di Kabupaten
Donggala didominasi oleh pengunaan berupah hutan yang sebesar 248.101 Ha atau
47,03%. Pengunaan lahan terbesar kedua di kabupaten donggala adalah pengunaan
lahan lainnya yaitu sebesar 115.528 Ha atau 20,57% dari total luas lahan.
3.4 Kependudukan
3.4.1 Jumlah dan Kepadatan Penduduk
Berikut adalah gambaran mengenai jumlah penduduk, dan kepadatan penduuk di
Kabupaten Donggala:
Laju Pertumbuhan
Jumlah penduduk
Penduduk Per Tahun
No Kecamatan
10
11
12
13
14
15
16
Donggala
Dari tabel diatas, dapat diketahui bahwa jumlah penduduk tertinggi terdapat di
Kecamatan Banawa dengan jumlah penduduk sebesar 33.452 jiwa sedangkan
jumlah penduduk terendah terdapat di Kecamatan Panembani yaitu sebesar 6.750
jiwa.Dengan luas wilayah sebesar 5.275,69 km2 dan jumlah penduduk sebesar
293.742 jiwa.
METODE PENELITIAN
MANAJEMEN KEGIATAN