Anda di halaman 1dari 8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Wilayah


Jawa Timur Park 2 terletak di Kota Wisata Batu tepatnya 15 km sebelah
barat Kota Malang dengan ketinggian 680-1.200 mdpl dan suhu rata-rata 15-19C
(Pemerintah Kota Batu, 2001).
Jawa Timur Park 2 atau yang disingkat Jatim Park 2 adalah sebuah wahana
wisata yang terletak di Kota Batu, Letaknya dekat dengan Jatim Park 1 dan
Wahana Malam Batu Night Spectacular (BNS). Tepatnya di Jl. Oro-Oro Ombo
No.9 Kota Batu, yang bisa ditempuh selama kurang lebih 6 jam perjalanan dari
Kota Jember. Wahana wisata yang berdiri di tanah seluas 14 hektar ini terdiri dari
3 bagian utama, yaitu Batu Secret Zoo, Museum Satwa, dan Tree Hotel. Batu
Secret Zoo adalah bagian utama wahana Jatim Park 2 ini. Yaitu berupa kebun
binatang mini namun memiliki koleksi satwa yang lumayan banyak, baik satwa
asli Indonesia maupun satwa yang didatangkan dari luar negeri.
Batu Secret Zoo merupakan tempat wisata dan kebun binatang modern
yang terletak di Jl. Raya Oro-oro Ombo No. 9 Kota WisataBatu.Batu Secret Zoo
berdiri di tanah seluas 14 hektar dan termasuk dalam bagian dari Jawa Timur Park
2, selain Hotel Pohon Inn dan Museum Satwa.Kebun binatang modern tersebut
pertama kali dibuka pada tahun 2010 dan diresmikan oleh Presiden Indonesia,
Bapak Susilo BambangYudhoyono.
Batu Secret Zoo terbagi menjadi beberapa zona, antara lain Batu Secret
Zoo A, Aquarium, Savannah, Gajah, Hippo & Croc Garden, Eagle, Fantasy Land,
Safari farm, Bird Feeding, Gorilla, Beruang, dan Tiger Island (Batu Secret Zoo).

2.2 Hewan Vertebrata dan Invertebrata


Vertebrata adalah kelompok hewan yang memiliki tulang belakang. Dalam
sistem klasifikasi, kelompok tersebut ditempatkan sebagai subfilum Vertebrata
dalam filum Chordata. Filum Chordata mempunyai 4 ciri pokok yang muncul
pada suatu masa di sepanjang hidupnya. Keempat ciri tersebut adalah sebagai
berikut, bagian punggung (dorsal) disokong oleh tulang bernama notokorda,
notokorda tersebut terbentuk di dalam embrio dari lapisan mesoderm dorsal,
letaknya tepat di bawah batang saraf, tali saraf dorsal (punggung) batang tersebut
mengandung kanal berisi cairan, tali saraf vertebrata seringkali dinamakan
sumsum punggung yang dilindungi oleh tulang belakang, kantong insang, kantong
tersebut hanya terlihat pada saat perkembangan embrio sebagian besar vertebrata,
kantong insang pada chordata, invertebrata, ikan dan amphibi berubah menjadi
insang, air masuk melalui mulut dan faring, kemudian melalui celah insang yang
dilengkapi dengan lengkung insang. Pada vertebrata terestrial, kantong tersebut
mengalami diferensiasi menjadi kelenjar timus dan paratiroid. Ciri selanjutnaya
adalah ekor, jika pada masa dewasa tidak ada, maka hanya tampak pada masa
embrio (Jasin, 1992).
Phylum Vertebrata dibagi atas dua super kelas yang terdiri atas 8 kelas:
- Super kelas I: Pisces
1. Kelas Agnatha (a=tidak; gnthum= rahang).
Hewan-hewan yang termasuk dalam kelas ini mempunyai rahang, sehingga
mulutnya sederhana seperti mulut cacing.
2. Kelas Placodermata.
Hewan-hewan dari kelas ini mempunyai tubuh bersisik placoid. Hampir
semua hewan ini berupa ikan juga termasuk ikan purba.
3. Kelas Chondrichtyes.
Kelas ini meliputi ikan-ikan yang bertulang rawan. Termasuk dalam kelas ini
adalah ikan hiu.
4. Kelas Osteichtyes
Kelas ini meliputi ikan-ikan yang bertulang keras. Hampir sebagian besar
ikan masuk kedalam kelas ini.
- Super kelas II; Tetrapoda (tetra = empat ; poda = kaki)
5. Kelas Amphibia (amphibi = dua ; bios = hidup).
Kelas ini meliputi hewan-hewan mempunyai dua fase hidup yaitu fase hidup
dalam air dan fase hidup di darat.
6. Kelas Reptilia (hewan melata)
Hewan-hewan yang termasuk dalam kelas ini adalah : kadal, ular buaya,
bunglon, cecak, penyu dan lain-lain.
7. Kelas Aves (hewan unggas atau burung).
Hewan-hewan yang termasuk dalam kelas ini adalah hewan bersayap, dan
berbulu dan umumnya dapat terbang diudara, misalnya semua burung, ayam,
itik dan lain-lain.
8. Kelas mamalia (mamae=susu, artinya hewan menyusui)
Hewan-hewan yang termasuk dalam kelas ini adalah semua hewan yang
menyusui anak dan mengasuhnya dalam jangka tertentu (Maskoeri, 1992).

Vertebrata yang pertama kalinya ditemukan sebagai fosil adalah ikan


tak berahang, yakni Ostrakodermi Beberapa terdapat di dalam batu-batuan
Ordovisium meskipun pada zaman silur mereka terdapat dalam jumlah yang lebih
banyak. Hewanini adalah ikan pipih yang relative berukuran kecil dengan ukuran
sekitar 15 sampai 30 cm. dengan ukurannya tersebut, diperkirakan hidup dengan
mengisap zat-zatorganik dari dasar sungai tempat mereka hidup. Pertukaran gas
terjadi pada pasangan-pasangan insang antenna, dengan tiap insang ditunjang oleh
satu lengkungtulang. Air masuk melalui mulut, melalui insang dan keluar melalui
serangkaiankantung insang yang bermuara di permukaan. Tidak terdapat sirip
pada ikan tersebut,dan berenang dengan gerakan undulasi (Kimball 1983).
Ikan (pisces) merupakan vertebrata akuatis dan bernapas dengan insang
(beberapa jenis ikan bernapas melalui alat tambahan berupa modifikasi
gelembung renang/gelembung udara). Mempunyai otak yang terbagi menjadi
regio-regio. Otak itu dibungkus dalam kranium (tulang kepala) yang berupa
kartilago (tulang rawan) atau tulang-menulang. Ada sepasang mata. Kecuali ikan-
ikan siklostomata, mulut itu disokong oleh rahang(aggnatha = ikan tak berahang).
Telinga hanya terdiri dari telinga dalam, berupa saluran-saluran semisirkular,
sebagai organ keseimbangan (equilibrium). Jantung berkembang baik. Sirkulasi
menyangkut aliran seluruh darah dari jantung melalui insang lalu ke seluruh
bagian tubuh lain (Brotowidjoyo, 1990).
Ikan mempunyai sirip yang penting untuk pergerakannya dan sisik yang
berfungsi sebagai penutup tubuhnya. Berdasarkan bentuknya sirip ekor dibedakan
atas tipe rounded, truncate, emerginate, lunate dan forked. Berdasarkan bentuk
sisik dibedakan atas sisik placoid, ganoid, ctenoid dan cycloid. Tipe mulut
berdasarkan letaknya yaitu tipe inferior, superior, terminal dan sub terminal.
Bentuk umum tubuh ikan juga bervariasi seperti fusiform, compresiform,
depressiform, anguiliform, sagititiform dan globiform. (Riki, 2010)
Mammalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh
adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber
makanan anaknya. Selain itu, mammalia dicirikan adanya rambut dan tubuh yang
endoterm (berdarah panas). Ciri-ciri mammalia antara lain adalah memiliki saraf
tunjang, bertulang belakang, mempunyai jantung yang beruang empat, badan
ditutupi oleh rambut, memiliki telinga, mempunyai kelenjar keringat, Mamalia
betina melahirkan dan menyusukan anak, kecuali mamalia yang sangat primitif
seperti platypus dan trenggiling, bernafas dengan paru-paru, berdarah panas (suhu
badan tetap). (Ali 2008).
Aves merupakan hewan yang menarik. Bulu adalah ciri khas kelas aves
yang tidak dimiliki oleh kelas vertebrata lain. Hampir seluruh tubuh aves ditutupi
oleh bulu, yang secara filogenetik berasal dari epidermal tubuh, yang pada reptil
serupa dengan sisik. Secara embriologis bulu aves bermula dari papila dermal
yang selanjutnya mencuat menutupi epedermis. Dasar bulu itu melekuk ke dalam
pada tepinya sehingga terbentuk filikulus yang merupakan lubang bulu pada kulit.
Selaput epidermis bagian luar dari kuncup bulu menanduk dan membentuk bulu
yang halus, sedangkan epidermis membentuk lapisan penyusun rusuk bulu.
Sentral kuncup bulu mempunyai bagian epidermis yang lunak mengandung
pembuluh darah sebagai pembawa zat-zat makanan. (Soemadji 1996).
Amphibi berasal dari kata amphi, artinya rangkap dan bios artinya
kehidupan, karena amphibi ialah hewan yang hidup dengan dua bentuk kehidupan,
mula-mula didalam air tawar, kemudian dilanjutkan didrata. Fase kehidupan
didalam air berlangsung sebelum alt reproduksinya masak. Keadaan ini
merupakan fase larva atau biasa disebut berudu. Hewan dewasa memiliki columna
vertebralis dan biasanya extermitates dengan digiti atau jari-jari yang berbeda-
beda, sedang kulitnya kulitnya ialah lembut dan tidak berambut,bersisik, maupun
berbulu (Radiopoetra, 1986).
Amphibi merupakan hewan dengan kelembaban kulit yang tinggi, tidak
tertutupi oleh rambut dan mampu hidup di air maupun di darat Pada fase berudu
amphibi hidup di perairan dan bernafas dengan insang. Pada fase ini berudu
bergerak menggunakan ekor. Pada fase dewasa hidup di darat dan bernafas
dengan paru-paru. Pada fase dewasa ini amphibi bergerak dengan kaki. Pada
amphiia ada 3 ordo yaitu ordo Apoda,ordo Caudata dan ordo Anura. Rana
cancrivira termasuk kedalam ordo Anura karena tidak mempunyai ekor atau
ekornya mengalami rudimeter. Kakinya tumbuh dengan baik dan kaki panjang
levbih panjang dari pada kaki depan ( Sukiya , 1989)
Reptilia merupakan sekelompok vertebrata yang menyesuaikan diri
ditempat yang kering di tanah. Penandukan atau cornificatio kulit dan squama
atau carpace untuk menjaga banyak hilangnya cairan dari tubuh pada tempat yang
kering atau panas. Nama kelas ini diambil dari model cara hewan berjalan reptum
(melata atau merayap) dan studi tentang reptilian di sebut Herpetology (Maskoeri,
1992).
Semua Reptil bernafas dengan paru-paru. Jantung pada reptil memiliki 4
lobi, 2 atrium dan 2 ventrikel. Pada beberapa reptil sekat antara ventrikel kanan
dan ventrikel kiri tidak sempurna sehingga darah kotor dan darah bersih masih
bisa bercampur. Reptil merupakan hewan berdarah dingin yaitu suhu tubuhnya
bergantung pada suhu lingkungan atau poikiloterm. Untuk mengatur suhu
tubuhnya, reptil melakukan mekanisme basking yaitu berjemur di bawah
sinarmatahari. Saluran ekskresi Kelas Reptilia berakhir pada kloaka. Ada dua tipe
kloaka yang spesifik untuk ordo-ordo reptilia. Kloaka dengan celah melintang
terdapat pada Ordo Squamata yaitu Sub-ordo Lacertilia dan Sub-ordo Ophidia.
Kloaka dengan celah membujur yaitu terdapat pada Ordo Chelonia dan Ordo
Crocodilia (Irfan, 2010).
Sedangkan Invertebrata atau avertebrata adalah sebuah istilah yang
diungkapkan oleh Chevalier de Lamark untuk menunjuk hewan yang tidak
memiliki tulang belakang. Invertebrata mencakup semua hewan kecuali vertebrata
(pisces, reptil, amfibi, aves, dan mammalia). Contoh hewan invertebrata adalah
serangga, ubur ubur, hydra, cumi cumi dann cacing. Invertebrata mencakup 97
persen dari seluruh anggota kingdom animalia (Kimball 2004).
Hewan Invertebrata digolongkan menjadi beberapa filum, yaitu porifera,
coelenterate, platyhelmintes, nemathelminthes, annelid, Anthropoda, molusca dan
Echinodermata. Dimana porifera adalah hewan yang berlubang (berpori), hidup di
air tawar, dirawa, dilaut, diair jernih dan tenang. Platyhelmintes merupakan hewan
yang tubuhnya lunak, tidak bercangkang , tubuh simetri bilateral. Nemathelmintes
yang tubuhnya tersusun 3 lapisan (triploblastik), tidak beruas, gilig, pada
bagian depan terdapat mulut, ukuran lebih kecil. Molusca adalah anngota
cacing yang memiliki sedikit seta, sering disebut dengan cacing berambut sedikit
(Istamar 2004).
Porifera berasal dari kata orous yang berarti pori-pori dan ferre yang
berarti membawa. Jadi, prifera adalah hewan yang memiliki pori. Porifera
merupakan filum hewan invertebrata yang bersel banyak ( multiseluler) yang
paling sederhana. Tidak memiliki jaringan atau organ yang sejati namun masing-
masing sel memperlihatkan kebebasannya sampai batatas-batas tertentu.
Umumnya hewan porifera dijumpai hidup dilaut , melekat pada substrat dan
hanya bergerak sedikit sekali. Hanya famili spongilidae yang hidup diair tawar
pada porifera yang hidup dilaut berkisar 10.000 species. Umumnya pada air
dangkal, namun dad pula pada bagian yang dalam ( Muliyanti, 2009 )
Coelenterata berasal dari kata Yunani: koilos + enteron ; Koilos = rongga ,
enteron = usus, sering disebut hewan berongga. Coelenterata ,merupakan hewan
yang tidak mempunyai usus yang sesungguhnya, tetapi pemberian nama dengan
istilah Hewan Berongga itupun masih belum tepat, mengingat coelentrata
adalah hewan yang tidak mempunyai rongga tubuh yang sebenarnya ( coelom ),
yang dimiliki hanyalah sebuah rongga sentral yang ada di dalam tubuh yang
disebut coelenterata. Dalam kenyataan coelenteron tersebut merupakan alat yang
berfungsi ganda, yaitu sebagai alat pencernan makanan dan sebagai alat
pendengar sari-sari makanan keseluruh bagian tubuh. Coelenterata hidup di air
laut, hanya beberapa yang hidup di air tawar ( Jasin, 1992 ).
Platyhelmintes (cacing pipih) merupakan filum untuk jenis cacing yang
tidak memiliki punggung dan perut serta tidak berbuku-buku. Tempat hidup
cacing ini adalah dilaut, disungai dan danau atau parasit pada tubuh organisme
lain. Nemathelmintes berasal dari kata nematos yang berarti benang dan
nelminthes yang berarti cacing. Jadi arti sebenarnya dari Nemathelmintes adalah
cacing benang kerena bentuknya yang bulat dan memanjang. Tubuh
Nemathelmintes tidak beruas-ruas. Pada bagian depan terdapat mulut, alat
pencernaanny adalah usus dan diakhiri dengan anus. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa alat pencernaannya sempurna (Anonim, 2009)
Echinodermata bersalal dari bahasa yunani, yauitu echinos yang berarti
duri dari derna yang berarti kulit. Jadi echinodermata merupakan hewan yang
berkulit duri, hewan tersebut meliputi bintang laut kelas Echinoidea, bintang ular
laut kelas Euphiroidea, landak laut kelas Echinoidea, lilia laut dan teripang.
Echinodermata ini merupakan hewan yang spesiesnya hidup di laut, ada yang
bergerak aktif dan ada pula yang menetap seperti tumbuhan. Echinodermata yang
hidup menetap berupa koloni bentuk tubuh yang dewasa, simetri radial dan
umumnya terbagi menjadi lima bagian. Cirri utamanya adalah memiliki sistem
ambulakral atau saluran air yang berupa sebagian system gerak (Radiopoetro,
1984)
Molusca tersebar luas dalam habitat laut, air tawar, dan darat, tetapi lebih
banyak terdapat dalam lautan. Umumnya molusa berselubung sebuah mantel yang
merupakan batas ruang mantel itu sendiri. Secara internal, mantel itu bertaut
dengan tubuh. Semua molusca mempunyai massa muscular yang disebut kaki
yang bentuk dan fungsinya bervariasi menurut kelasnya. Molusca mempunyai
sistem digesti, respirasi, eksresi dan reproduksi yang kompleks. Beberapa jenis
molusca mempunyai stadium larva trokofor serupa yang terdapat pada annelida.
Sitem sirkulasi terdiri dari jantung yang beruang-ruang. Sistem pembuluh darah
tertutup, menyangkut sistem kapiler spesial dalam organ-organ eksresi dan
respirasi. sistem sirkulasi pada molusca merupakan sistem yang paling majemuk
dari sistem sirkulasi pada invertebrata lainnya (Brotowidjoyo, 1989).
Anthropoda merupakan phylum terbesar dari animal kingdom. Jumlah
spesies dalam anthropoda lebih banyak darp pada semua spesies dari phylum yang
lain. Anthropoda merupakan hewan yang dominan dalam dunia ini. Hewan-hewan
yang termaksud dalam phylum ini antara lain : udang, insecta, scorpio
(kalajengking). Ciri-ciri umum dari anthropoda : (1) Mempunyai appendage yang
beruas, (2) Tubuhnya bilateral simetri terdiri dari sejumlah ruas-ruas, (3) Tubuh
dibungkus oleh zat caitine, sehingga merupakan exoskeleton (rangka luar), (4)
Biasanya ruas-ruas terdapat bagian-bagian yang tidak berchitien, sehingga ruas-
ruas tersebut mudah digerakan (5) Sistem saraf tangga tai, (6) Coelom pda hewan
dewasa adalah kecil dan merupakan suatu rongga berisi darah dan disebut
homocoel. Klasifikasi anthropoda, Kelas Crustasea, contoh, udang, kelas
Onychopora, contoh : Peripatus, Kelas Chilopoda, Contoh : Kelabang, Kelas
Diplipoda, contoh : Kelemanyer, Kelas Hexapoda, Contoh : belalang, Kelas
Aracnoidea, contoh : laba-laba, Kelas Pauropoda, contoh : Pauropus, Kelas
Symphyla, contoh : scutigerella (Jasin, 1984)
Tubuh Anthropoda sepenuhnya ditutupi oleh kutikula (cuticule), suatu
eksoskeleton (kerangka eksternal) yang dinbangun oleh lapisan-lapisan protein
dan kitin. Kutikula dapat merupakan pelindung yang tebal dan keras diatas
beberapa bagian tubuh dan seipis kertas serta fleksibel pada lokasi lain, seperti
persendian. Eksoskeleton itu akan melindungi hewan dan menyediakan titik
pertautan bagi otot mengerakan struktur yang kuat dan relative tidak permeable
oleh air (Campbell, 2004)

Anda mungkin juga menyukai