Jawa Timur Park 2 terletak di Kota Wisata Batu tepatnya 15 km sebelah barat Kota Malang dengan ketinggian 680-1.200 mdpl dan suhu rata-rata 15-19C (Pemerintah Kota Batu, 2001). Jawa Timur Park 2 atau yang disingkat Jatim Park 2 adalah sebuah wahana wisata yang terletak di Kota Batu, Letaknya dekat dengan Jatim Park 1 dan Wahana Malam Batu Night Spectacular (BNS). Tepatnya di Jl. Oro-Oro Ombo No.9 Kota Batu, yang bisa ditempuh selama kurang lebih 6 jam perjalanan dari Kota Jember. Wahana wisata yang berdiri di tanah seluas 14 hektar ini terdiri dari 3 bagian utama, yaitu Batu Secret Zoo, Museum Satwa, dan Tree Hotel. Batu Secret Zoo adalah bagian utama wahana Jatim Park 2 ini. Yaitu berupa kebun binatang mini namun memiliki koleksi satwa yang lumayan banyak, baik satwa asli Indonesia maupun satwa yang didatangkan dari luar negeri. Batu Secret Zoo merupakan tempat wisata dan kebun binatang modern yang terletak di Jl. Raya Oro-oro Ombo No. 9 Kota WisataBatu.Batu Secret Zoo berdiri di tanah seluas 14 hektar dan termasuk dalam bagian dari Jawa Timur Park 2, selain Hotel Pohon Inn dan Museum Satwa.Kebun binatang modern tersebut pertama kali dibuka pada tahun 2010 dan diresmikan oleh Presiden Indonesia, Bapak Susilo BambangYudhoyono. Batu Secret Zoo terbagi menjadi beberapa zona, antara lain Batu Secret Zoo A, Aquarium, Savannah, Gajah, Hippo & Croc Garden, Eagle, Fantasy Land, Safari farm, Bird Feeding, Gorilla, Beruang, dan Tiger Island (Batu Secret Zoo).
2.2 Hewan Vertebrata dan Invertebrata
Vertebrata adalah kelompok hewan yang memiliki tulang belakang. Dalam sistem klasifikasi, kelompok tersebut ditempatkan sebagai subfilum Vertebrata dalam filum Chordata. Filum Chordata mempunyai 4 ciri pokok yang muncul pada suatu masa di sepanjang hidupnya. Keempat ciri tersebut adalah sebagai berikut, bagian punggung (dorsal) disokong oleh tulang bernama notokorda, notokorda tersebut terbentuk di dalam embrio dari lapisan mesoderm dorsal, letaknya tepat di bawah batang saraf, tali saraf dorsal (punggung) batang tersebut mengandung kanal berisi cairan, tali saraf vertebrata seringkali dinamakan sumsum punggung yang dilindungi oleh tulang belakang, kantong insang, kantong tersebut hanya terlihat pada saat perkembangan embrio sebagian besar vertebrata, kantong insang pada chordata, invertebrata, ikan dan amphibi berubah menjadi insang, air masuk melalui mulut dan faring, kemudian melalui celah insang yang dilengkapi dengan lengkung insang. Pada vertebrata terestrial, kantong tersebut mengalami diferensiasi menjadi kelenjar timus dan paratiroid. Ciri selanjutnaya adalah ekor, jika pada masa dewasa tidak ada, maka hanya tampak pada masa embrio (Jasin, 1992). Phylum Vertebrata dibagi atas dua super kelas yang terdiri atas 8 kelas: - Super kelas I: Pisces 1. Kelas Agnatha (a=tidak; gnthum= rahang). Hewan-hewan yang termasuk dalam kelas ini mempunyai rahang, sehingga mulutnya sederhana seperti mulut cacing. 2. Kelas Placodermata. Hewan-hewan dari kelas ini mempunyai tubuh bersisik placoid. Hampir semua hewan ini berupa ikan juga termasuk ikan purba. 3. Kelas Chondrichtyes. Kelas ini meliputi ikan-ikan yang bertulang rawan. Termasuk dalam kelas ini adalah ikan hiu. 4. Kelas Osteichtyes Kelas ini meliputi ikan-ikan yang bertulang keras. Hampir sebagian besar ikan masuk kedalam kelas ini. - Super kelas II; Tetrapoda (tetra = empat ; poda = kaki) 5. Kelas Amphibia (amphibi = dua ; bios = hidup). Kelas ini meliputi hewan-hewan mempunyai dua fase hidup yaitu fase hidup dalam air dan fase hidup di darat. 6. Kelas Reptilia (hewan melata) Hewan-hewan yang termasuk dalam kelas ini adalah : kadal, ular buaya, bunglon, cecak, penyu dan lain-lain. 7. Kelas Aves (hewan unggas atau burung). Hewan-hewan yang termasuk dalam kelas ini adalah hewan bersayap, dan berbulu dan umumnya dapat terbang diudara, misalnya semua burung, ayam, itik dan lain-lain. 8. Kelas mamalia (mamae=susu, artinya hewan menyusui) Hewan-hewan yang termasuk dalam kelas ini adalah semua hewan yang menyusui anak dan mengasuhnya dalam jangka tertentu (Maskoeri, 1992).
Vertebrata yang pertama kalinya ditemukan sebagai fosil adalah ikan
tak berahang, yakni Ostrakodermi Beberapa terdapat di dalam batu-batuan Ordovisium meskipun pada zaman silur mereka terdapat dalam jumlah yang lebih banyak. Hewanini adalah ikan pipih yang relative berukuran kecil dengan ukuran sekitar 15 sampai 30 cm. dengan ukurannya tersebut, diperkirakan hidup dengan mengisap zat-zatorganik dari dasar sungai tempat mereka hidup. Pertukaran gas terjadi pada pasangan-pasangan insang antenna, dengan tiap insang ditunjang oleh satu lengkungtulang. Air masuk melalui mulut, melalui insang dan keluar melalui serangkaiankantung insang yang bermuara di permukaan. Tidak terdapat sirip pada ikan tersebut,dan berenang dengan gerakan undulasi (Kimball 1983). Ikan (pisces) merupakan vertebrata akuatis dan bernapas dengan insang (beberapa jenis ikan bernapas melalui alat tambahan berupa modifikasi gelembung renang/gelembung udara). Mempunyai otak yang terbagi menjadi regio-regio. Otak itu dibungkus dalam kranium (tulang kepala) yang berupa kartilago (tulang rawan) atau tulang-menulang. Ada sepasang mata. Kecuali ikan- ikan siklostomata, mulut itu disokong oleh rahang(aggnatha = ikan tak berahang). Telinga hanya terdiri dari telinga dalam, berupa saluran-saluran semisirkular, sebagai organ keseimbangan (equilibrium). Jantung berkembang baik. Sirkulasi menyangkut aliran seluruh darah dari jantung melalui insang lalu ke seluruh bagian tubuh lain (Brotowidjoyo, 1990). Ikan mempunyai sirip yang penting untuk pergerakannya dan sisik yang berfungsi sebagai penutup tubuhnya. Berdasarkan bentuknya sirip ekor dibedakan atas tipe rounded, truncate, emerginate, lunate dan forked. Berdasarkan bentuk sisik dibedakan atas sisik placoid, ganoid, ctenoid dan cycloid. Tipe mulut berdasarkan letaknya yaitu tipe inferior, superior, terminal dan sub terminal. Bentuk umum tubuh ikan juga bervariasi seperti fusiform, compresiform, depressiform, anguiliform, sagititiform dan globiform. (Riki, 2010) Mammalia adalah kelas hewan vertebrata yang terutama dicirikan oleh adanya kelenjar susu, yang pada betina menghasilkan susu sebagai sumber makanan anaknya. Selain itu, mammalia dicirikan adanya rambut dan tubuh yang endoterm (berdarah panas). Ciri-ciri mammalia antara lain adalah memiliki saraf tunjang, bertulang belakang, mempunyai jantung yang beruang empat, badan ditutupi oleh rambut, memiliki telinga, mempunyai kelenjar keringat, Mamalia betina melahirkan dan menyusukan anak, kecuali mamalia yang sangat primitif seperti platypus dan trenggiling, bernafas dengan paru-paru, berdarah panas (suhu badan tetap). (Ali 2008). Aves merupakan hewan yang menarik. Bulu adalah ciri khas kelas aves yang tidak dimiliki oleh kelas vertebrata lain. Hampir seluruh tubuh aves ditutupi oleh bulu, yang secara filogenetik berasal dari epidermal tubuh, yang pada reptil serupa dengan sisik. Secara embriologis bulu aves bermula dari papila dermal yang selanjutnya mencuat menutupi epedermis. Dasar bulu itu melekuk ke dalam pada tepinya sehingga terbentuk filikulus yang merupakan lubang bulu pada kulit. Selaput epidermis bagian luar dari kuncup bulu menanduk dan membentuk bulu yang halus, sedangkan epidermis membentuk lapisan penyusun rusuk bulu. Sentral kuncup bulu mempunyai bagian epidermis yang lunak mengandung pembuluh darah sebagai pembawa zat-zat makanan. (Soemadji 1996). Amphibi berasal dari kata amphi, artinya rangkap dan bios artinya kehidupan, karena amphibi ialah hewan yang hidup dengan dua bentuk kehidupan, mula-mula didalam air tawar, kemudian dilanjutkan didrata. Fase kehidupan didalam air berlangsung sebelum alt reproduksinya masak. Keadaan ini merupakan fase larva atau biasa disebut berudu. Hewan dewasa memiliki columna vertebralis dan biasanya extermitates dengan digiti atau jari-jari yang berbeda- beda, sedang kulitnya kulitnya ialah lembut dan tidak berambut,bersisik, maupun berbulu (Radiopoetra, 1986). Amphibi merupakan hewan dengan kelembaban kulit yang tinggi, tidak tertutupi oleh rambut dan mampu hidup di air maupun di darat Pada fase berudu amphibi hidup di perairan dan bernafas dengan insang. Pada fase ini berudu bergerak menggunakan ekor. Pada fase dewasa hidup di darat dan bernafas dengan paru-paru. Pada fase dewasa ini amphibi bergerak dengan kaki. Pada amphiia ada 3 ordo yaitu ordo Apoda,ordo Caudata dan ordo Anura. Rana cancrivira termasuk kedalam ordo Anura karena tidak mempunyai ekor atau ekornya mengalami rudimeter. Kakinya tumbuh dengan baik dan kaki panjang levbih panjang dari pada kaki depan ( Sukiya , 1989) Reptilia merupakan sekelompok vertebrata yang menyesuaikan diri ditempat yang kering di tanah. Penandukan atau cornificatio kulit dan squama atau carpace untuk menjaga banyak hilangnya cairan dari tubuh pada tempat yang kering atau panas. Nama kelas ini diambil dari model cara hewan berjalan reptum (melata atau merayap) dan studi tentang reptilian di sebut Herpetology (Maskoeri, 1992). Semua Reptil bernafas dengan paru-paru. Jantung pada reptil memiliki 4 lobi, 2 atrium dan 2 ventrikel. Pada beberapa reptil sekat antara ventrikel kanan dan ventrikel kiri tidak sempurna sehingga darah kotor dan darah bersih masih bisa bercampur. Reptil merupakan hewan berdarah dingin yaitu suhu tubuhnya bergantung pada suhu lingkungan atau poikiloterm. Untuk mengatur suhu tubuhnya, reptil melakukan mekanisme basking yaitu berjemur di bawah sinarmatahari. Saluran ekskresi Kelas Reptilia berakhir pada kloaka. Ada dua tipe kloaka yang spesifik untuk ordo-ordo reptilia. Kloaka dengan celah melintang terdapat pada Ordo Squamata yaitu Sub-ordo Lacertilia dan Sub-ordo Ophidia. Kloaka dengan celah membujur yaitu terdapat pada Ordo Chelonia dan Ordo Crocodilia (Irfan, 2010). Sedangkan Invertebrata atau avertebrata adalah sebuah istilah yang diungkapkan oleh Chevalier de Lamark untuk menunjuk hewan yang tidak memiliki tulang belakang. Invertebrata mencakup semua hewan kecuali vertebrata (pisces, reptil, amfibi, aves, dan mammalia). Contoh hewan invertebrata adalah serangga, ubur ubur, hydra, cumi cumi dann cacing. Invertebrata mencakup 97 persen dari seluruh anggota kingdom animalia (Kimball 2004). Hewan Invertebrata digolongkan menjadi beberapa filum, yaitu porifera, coelenterate, platyhelmintes, nemathelminthes, annelid, Anthropoda, molusca dan Echinodermata. Dimana porifera adalah hewan yang berlubang (berpori), hidup di air tawar, dirawa, dilaut, diair jernih dan tenang. Platyhelmintes merupakan hewan yang tubuhnya lunak, tidak bercangkang , tubuh simetri bilateral. Nemathelmintes yang tubuhnya tersusun 3 lapisan (triploblastik), tidak beruas, gilig, pada bagian depan terdapat mulut, ukuran lebih kecil. Molusca adalah anngota cacing yang memiliki sedikit seta, sering disebut dengan cacing berambut sedikit (Istamar 2004). Porifera berasal dari kata orous yang berarti pori-pori dan ferre yang berarti membawa. Jadi, prifera adalah hewan yang memiliki pori. Porifera merupakan filum hewan invertebrata yang bersel banyak ( multiseluler) yang paling sederhana. Tidak memiliki jaringan atau organ yang sejati namun masing- masing sel memperlihatkan kebebasannya sampai batatas-batas tertentu. Umumnya hewan porifera dijumpai hidup dilaut , melekat pada substrat dan hanya bergerak sedikit sekali. Hanya famili spongilidae yang hidup diair tawar pada porifera yang hidup dilaut berkisar 10.000 species. Umumnya pada air dangkal, namun dad pula pada bagian yang dalam ( Muliyanti, 2009 ) Coelenterata berasal dari kata Yunani: koilos + enteron ; Koilos = rongga , enteron = usus, sering disebut hewan berongga. Coelenterata ,merupakan hewan yang tidak mempunyai usus yang sesungguhnya, tetapi pemberian nama dengan istilah Hewan Berongga itupun masih belum tepat, mengingat coelentrata adalah hewan yang tidak mempunyai rongga tubuh yang sebenarnya ( coelom ), yang dimiliki hanyalah sebuah rongga sentral yang ada di dalam tubuh yang disebut coelenterata. Dalam kenyataan coelenteron tersebut merupakan alat yang berfungsi ganda, yaitu sebagai alat pencernan makanan dan sebagai alat pendengar sari-sari makanan keseluruh bagian tubuh. Coelenterata hidup di air laut, hanya beberapa yang hidup di air tawar ( Jasin, 1992 ). Platyhelmintes (cacing pipih) merupakan filum untuk jenis cacing yang tidak memiliki punggung dan perut serta tidak berbuku-buku. Tempat hidup cacing ini adalah dilaut, disungai dan danau atau parasit pada tubuh organisme lain. Nemathelmintes berasal dari kata nematos yang berarti benang dan nelminthes yang berarti cacing. Jadi arti sebenarnya dari Nemathelmintes adalah cacing benang kerena bentuknya yang bulat dan memanjang. Tubuh Nemathelmintes tidak beruas-ruas. Pada bagian depan terdapat mulut, alat pencernaanny adalah usus dan diakhiri dengan anus. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat pencernaannya sempurna (Anonim, 2009) Echinodermata bersalal dari bahasa yunani, yauitu echinos yang berarti duri dari derna yang berarti kulit. Jadi echinodermata merupakan hewan yang berkulit duri, hewan tersebut meliputi bintang laut kelas Echinoidea, bintang ular laut kelas Euphiroidea, landak laut kelas Echinoidea, lilia laut dan teripang. Echinodermata ini merupakan hewan yang spesiesnya hidup di laut, ada yang bergerak aktif dan ada pula yang menetap seperti tumbuhan. Echinodermata yang hidup menetap berupa koloni bentuk tubuh yang dewasa, simetri radial dan umumnya terbagi menjadi lima bagian. Cirri utamanya adalah memiliki sistem ambulakral atau saluran air yang berupa sebagian system gerak (Radiopoetro, 1984) Molusca tersebar luas dalam habitat laut, air tawar, dan darat, tetapi lebih banyak terdapat dalam lautan. Umumnya molusa berselubung sebuah mantel yang merupakan batas ruang mantel itu sendiri. Secara internal, mantel itu bertaut dengan tubuh. Semua molusca mempunyai massa muscular yang disebut kaki yang bentuk dan fungsinya bervariasi menurut kelasnya. Molusca mempunyai sistem digesti, respirasi, eksresi dan reproduksi yang kompleks. Beberapa jenis molusca mempunyai stadium larva trokofor serupa yang terdapat pada annelida. Sitem sirkulasi terdiri dari jantung yang beruang-ruang. Sistem pembuluh darah tertutup, menyangkut sistem kapiler spesial dalam organ-organ eksresi dan respirasi. sistem sirkulasi pada molusca merupakan sistem yang paling majemuk dari sistem sirkulasi pada invertebrata lainnya (Brotowidjoyo, 1989). Anthropoda merupakan phylum terbesar dari animal kingdom. Jumlah spesies dalam anthropoda lebih banyak darp pada semua spesies dari phylum yang lain. Anthropoda merupakan hewan yang dominan dalam dunia ini. Hewan-hewan yang termaksud dalam phylum ini antara lain : udang, insecta, scorpio (kalajengking). Ciri-ciri umum dari anthropoda : (1) Mempunyai appendage yang beruas, (2) Tubuhnya bilateral simetri terdiri dari sejumlah ruas-ruas, (3) Tubuh dibungkus oleh zat caitine, sehingga merupakan exoskeleton (rangka luar), (4) Biasanya ruas-ruas terdapat bagian-bagian yang tidak berchitien, sehingga ruas- ruas tersebut mudah digerakan (5) Sistem saraf tangga tai, (6) Coelom pda hewan dewasa adalah kecil dan merupakan suatu rongga berisi darah dan disebut homocoel. Klasifikasi anthropoda, Kelas Crustasea, contoh, udang, kelas Onychopora, contoh : Peripatus, Kelas Chilopoda, Contoh : Kelabang, Kelas Diplipoda, contoh : Kelemanyer, Kelas Hexapoda, Contoh : belalang, Kelas Aracnoidea, contoh : laba-laba, Kelas Pauropoda, contoh : Pauropus, Kelas Symphyla, contoh : scutigerella (Jasin, 1984) Tubuh Anthropoda sepenuhnya ditutupi oleh kutikula (cuticule), suatu eksoskeleton (kerangka eksternal) yang dinbangun oleh lapisan-lapisan protein dan kitin. Kutikula dapat merupakan pelindung yang tebal dan keras diatas beberapa bagian tubuh dan seipis kertas serta fleksibel pada lokasi lain, seperti persendian. Eksoskeleton itu akan melindungi hewan dan menyediakan titik pertautan bagi otot mengerakan struktur yang kuat dan relative tidak permeable oleh air (Campbell, 2004)