Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KASUS

2.1 IDENTITAS PASIEN


a. Nama : Tn. I
b. Jenis Kelamin : Laki -Lakis
c. Umur : 57 tahun
d. Agama : Hindu
e. Suku/bangsa : Denpasar/Indonesia
f. Pekerjaan : Pedagang
g. Alamat : Jl. Kalimantan komp PU 97A
h. Tanggal Pemeriksaan : 30 Oktober 2017

2.2 ANAMNESIS
KU : Penglihatan kabur pada mata kiri.

AT : dialami sejak 3 tahun yang lalu, secara perlahan-lahan. Namun dalam 6 bulan
terakhir penglihatan dirasakan semakin menurun pada mata kiri. Pasien mengeluh sulit
membaca walaupun sudah memakai kacamata.Riwayat penglihatan seperti ada bayangan putih
/ kabut di depan mata (+), silau (+), mata terasa mengganjal (-), nyeri (-),mata merah (-), gatal
(-), air mata berlebih (-),kotoran mata berlebih (-), mata terasa berpasir (-), sakit kepala (-).

Riwayat operasi katarak pada mata kanan (+) 3 tahun yang lalu, riwayat trauma (-), riwayat
keluarga dengan penyakit yang sama (-), riwayat memakai kacamata untuk membaca (-).

Riwayat penyakit Hipertensi (-) dan riwayat penyakit DM (-).

2.3 PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI

OD OS
Palpebra Edema (-) Edema (-)
Silia Trikiasis (-) Trikiasis (-)
Apparatus Lakrimalis Lakrimasi (-) Lakrimasi (-)
Konjungtiva Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Bola Mata Normal Normal
Mekanisme Muskular Ke segala arah Ke segala arah

Kornea Jernih Jernih


Bilik Mata Depan Kesan Normal Kesan Normal
Iris Coklat, kripte (+) Coklat, kripte (+)
Pupil Bulat, Sentral, diameter Bulat, Sentral, diameter
2,5mm, RC (+/+) 2,5mm, RC (+/+)
Lensa Jernih Keruh
a. Inspeksi

b. Palpasi
OD OS
Tensi Okuler Tn Tn
Nyeri Tekan (-) (-)
Massa Tumor (-) (-)
Glandula PreAurikuler Tidak Ada Pembesaran Tidak Ada Pembesaran

c. Tonometri (Non Contact Tonometry)


- TOD = 15 mmHg
- TOS = 20 mmHg
d. Visus
OD : 0,9 dengan pinhole 1,0
OS : 0,2 dengan pinhole 0,3
e. Penyinaran Oblik
OD OS
Konjungtiva Hiperemis (-) Hiperemis (-)
Kornea Jernih Jernih
Bilik Mata Depan Kesan Normal Kesan Normal
Iris Coklat, Kripte (+) Coklat, Kripte (+)
Pupil Bulat, Sentral, diameter Bulat, Sentral, diameter
2,5mm, RC (+/+) 2,5mm, RC (+/+)
Lensa Jernih (pseudofakia) Keruh, iris shadow (+)

f. Slit Lamp
- SLOD : konjungtiva hiperemis (-), Injeksio konjungtiva (-), pupil, kornea jernih,
BMD kesan normal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat, sentral, RC (+), lensa IOL
(pseudofakia)
- SLOS : konjungtiva hiperemis (-), kornea jernih, BMD kesan normal, iris coklat,
kripte (+), pupil bulat, sentral, RC (+), lensa keruh, iris shadow (+).

g. Laboratorium
- Tidak dilakukan pemeriksaan

2.4 RESUME
Seorang Perempuan berumur 54 tahun datang ke Poli Mata dengan keluhan utama Penglihatan
kabur pada mata kiri yang dialami sejak 3 tahun yang lalu, secara perlahan-lahan. Namun
dalam 6 bulan terakhir penglihatan dirasakan semakin menurun pada mata kiri. Riwayat
penglihatan seperti ada bayangan putih / kabut di depan mata (+), fotofobia (+). Riwayat
operasi katarak pada mata kanan (+) 3 tahun yang lalu.

Pada Pemeriksaan oftamologi didapatkan visus VOD : 0,9 dikoreksi 1,0 dan VOS 0,2
dengan pinhole 0,3. Tonometri OD 15 mmHg, OS 20 mmHg. Pada pemeriksaan iluminasi
obliq tanpak iris shadow (+) pada oculi sinistra. Pada pemeriksaan SLOD; BMD normal, Lensa
pseudofakia, dan SLOS: BMD normal, lensa keruh.

2.5 DIAGNOSIS
OD pseudofakia
OS katarak senile immature
2.6 TERAPI
Rencana OS Ekstraksi katarak + implantasi IOL

2.7 PROGNOSIS
Quo ad visam : Dubia ad Bonam
Quo ad sanam : Bonam
Quo ad functionam : Dubia ad Bonam
Quo ad vitam : Bonam
Quo ad cosmeticam : Bonam

2.8 DISKUSI
Dari hasil anamnesis pada pasien ini, ditemukan adanya keluhan utama penglihatan
kabur pada mata kiri, yang terjadi sejak 3 tahun yang lalu secara perlahan-lahan dan
dirasakan semakin memberat disertai adanya riwayat penglihatan seperti melihat bayangan
putih / kabut di depan mata. Pada pemeriksaan oftalmoskopi, didapatkan visus OD: 5/6 dan
OS 5/60. Tonometri OD: 15 mmHg, OS: 20 mmHg. Pada penyinaran oblik, pada lensa mata
kiri didapatkan iris shadow, sedangkan pada lensa mata kanan tidak ditemukan iris shadow.
SLOD: lensa jernih (pseudofakia), SLOS: lensa keruh. Berdasarkan anamnesis dan hasil
pemeriksaan oftalmologi, dapat ditarik kesimpulan bahwa pasien menderita OD
pseudofakia + OS Katarak Senil Immatur.

Katarak senil adalah penyakit gangguan penglihatan yang dicirikan oleh kekeruhan
pada lensa yang berlangsung secara lambat dan progresif. Penyakit kekeruhan lensa ini
dapat terjadi pada usia lanjut, yaitu usia diatas 50 tahun. Keluhan yang sering dialami adalah
penglihatan berkabut dan penglihatan yang semakin kabur. Pada lensa mata penderita
katarak akan tampak bayangan putih, selain itu, dapat pula terjadi pandangan ganda, rabun
senja dan terkadang membutuhkan cahaya yang lebih terang untuk membaca. Pada
pemeriksaan penyinaran oblik, pada pasien dengan katarak senilis imatur biasanya akan
tampak iris shadow, dimana pada katarak senilis yang lain tidak didapatkan.
Penatalaksanaan pada katarak adalah ekstraksi lensa untuk mencegah penurunan
penglihatan yang lebih lanjut agar tidak mengganggu aktivitas normal pasien. Terdapat
empat jenis ekstraksi lensa: Phacoemulsification, Small Insicion Cataract Surgery (SICS),
Extracapsular Cataract Extraction (ECCE, dan Intracapsular Cataract Extraction (ICCE).

Pada pasien ini disarankan untuk dilakukan ekstraksi katarak dengan teknik
Phacoemulsification oleh karena teknik tersebut hanya meninggalkan luka insisi yang sangat
kecil yakni 2 mm , sehingga tidak perlu dilakukan penjahitan untuk menutup luka insisi
tersebut. Hal ini juga berguna untuk mengurangi komplikasi yang dapat timbul setelah
operasi.

Anda mungkin juga menyukai