Kelompok 3:
Suratman J3P115007
Nanda Finisa J3P115022
Rahmatiaqmara H J3P115024
Ridho Rizki J3P115041
Indah Elsa J3P115046
Syifa Fauziah J3P115073
Landasan Hukum
a. Mencegah masuknya hama dan penyakit hewan karantina dari luar negeri kedalam
wilayah Negara Republik Indonesia
b. Mencegah tersebarnya hama dan penyakit hewan karantina ke area lain di dalam
wilayah Negara Republik Indonesia
c. Mencegah keluarnya hama dan penyakit hewan karantina dari wilayah Negara
Republik Indonesia.
Karantina Hewan mempunyai wewenang mengawasi lalu lintas dan melakukan tindak
karantina tehadap media pembawa hama dan penyakit hewan karantina baik ekspor, impor,
pemasukan maupun pengeluaran antar area/domestik yang terdiri dari :
1. Semua jenis hewan.
2. Bahan Asal Hewan (BAH), yaitu Bahan yang berasal dari hewan yang dapat diolah
lebih lanjut seperti daging, telur, susu, jeroan, kulit hewan mentah/jadi, darah, tulang,
sarang burung wallet, madu, dll.
3. Hasil Bahan Asal Hewan (HBAH) yaitu bahan asal hewan yang telah diolah seperti
sosis, bakso, dendeng, abon, keju, dll
4. Benda Lain, yaitu media pembawa yang bukan tergolong hewan, dan hasil bahan asal
hewan yang mempunyai potensi sebagai penyebar hama dan penyakit berupa bahan
biologik seperti vaksin, sera, hormon, obat hewan dan bahan diagnosis seperti
antigen.
5. Media Pembawa Lain berupa pakan hewan, sisa makanan penumpang pesawat udara
atau kapal laut, kotoran ternak, bangkai hewan dan barang/bahan yang pernah
berhubungan dengan hewan yang diturunkan dari alat angkut.
Persyaratan Impor
Persyaratan Ekspor
Persyaratan Karantina
Untuk Membawa Satwa Liar, Burung, Amphibia dan Reptil Keluar Negeri
1. Telah memiliki surat izin ekspor/CITES dari Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan
dan Konservasi Alam (PHKA), Kementerian Kehutanan.
2. Memeriksakan hewannya ketempat dokter hewan berizin praktek guna memperoleh
Surat Keterangan Kesehatan Hewan atau melaporkan langsung kepada karantina di
bandara/pelabuhan sebelum keberangkatan untuk dilakukan tindak karantina sesuai
peraturan perundangan yang berlaku.
3. Pada waktu keberangkatan, membawa hewannya ke Karantina Hewan di
Bandara/Pelabuhan untuk dilakukan pemeriksaan akhir dan penerbitan Sertifikat
Kesehatan Hewan dari Karantina.
Larangan-Larangan
Berdasarkan atas pertimbangan situasi dan kondisi penyakit hewan menular di luar
dan dalam negeri, maka pemerintah mengeluarkan larangan-larangan. Larangan-larangan
yang dimaksud adalah :
1. Larangan memasukkan/mengimpor hewan dan produk asal hewan dari Negara di
benua Amerika, Afrika, Asia dan Eropa kecuali ada izin dari pemerintah.
2. Larangan memasukkan/mengimpor anjing, kucing, kera dan hewan sebangsanya dari
daerah/Negara tertular rabies ke daerah bebas rabies di wilayah Negara Republik
Indonesia.
Ketentuan Pidana
Sesuai dengan ketentuan pada pasal 31 Undang-Undang RI No.16 Tahun 1992 disebutkan
bahwa :
1. Barang siapa dengan sengaja melakukan pelanggaran terhadap ketentuan-ketentuan
yang berkenaan dengan persyaratan karantina (dalam pasal 5, pasal 6, pasal 7, pasal 9,
pasal 21 dan pasal 25) dapat dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga)
tahun dan denda paling banyak Rp 150.000.000,- (seratus lima puluh juta rupiah).
2. Barang siapa karena kelalaiannya melakukan pelanggaran terhadap ketentuan-
ketentuan yang berkenaan dengan persyaratan karantina (dalam pasal 5, pasal 6, pasal
7, pasal 9, pasal 21 dan pasal 25) dapat dipidana dengan pidana penjara paling lama 1
(satu) tahun dan denda paling banyak Rp50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).
3. Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah kejahatan dan tindak
pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) adalah pelanggaran.
Penjelasan video:
Hewan yang akan dikirim keluar daerah dikarantina terlebih dahulu di Balai
Karantina Pertanian dengan membawa persyaratan yaitu fotocopy Kartu Tanda Penduduk
(KTP), dan kemudian pemilik hewan mengisi pernyataan. Hewan yang akan dikirim
dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh dokter hewan dan asisten di ruang pemeriksaan
karantina hewan. Pemeriksaan yang telah dilakukan dilanjutkan dengan desinfeksi dan
pemberian label karantina.
Contoh surat keterangan Hewan Sehat