Anda di halaman 1dari 5

Studi perencanaan pengembangan lapangan (Plan of Development POD)

di suatu lapangan yang diperkirakan mengandung minyak/gas bumi adalah suatu skenario
mengambil minyak/gas bumi dari lapangan tersebut yang ekonomis dan ramah lingkungan. POD
dapat dilakukan pada suatu lapangan yang baru ditemukan dan akan dikembangkan namun dapat
juga dilakukan pada lapangan yang telah diproduksikan. Pendahuluan memberikan keterangan
mengenai lapangan yang distudi meliputi sejarah singkat lapangan, lokasi lapangan, jenis
formasi dan reservoir, cadangan reservoir, skenario pengembangan, dan tujuan dari dilakukannya
POD serta metodologi studi yang dilakukan, kajian geologi dan geofisika, potensi reservoir dan
produksi, skenario pengembangan dan analisis keekonomian.
KAJIAN GEOLOGI DAN GEOFISIKA
Geologi Regional
1. Kerangka Tektonik Kerangka Tektonik merupakan penjelasan tentang gambaran singkat
letak geologi dari lapangan, posisi dalam cekungan dan sejarah evolusi cekungan.
2. Stratigrafi Regional Stratigrafi Regional berisi tentang deskripsi singkatnya urutan stratigrafi
dari cekungan dimana lapanan minyak tersebut ditemukan juga informasi mengenai formasi
penghasil hidrokarbon.
3. Sistem Petroleum Sistem Petroleum adalah penjelasan tentang batuan induk, kematangan,
daerah dapur, pola migrasi, reservoir, tipe geometri dan kualitas, dan jenis perangkap.
4. Rekonstruksi Geologi Rekonstruksi geologi menggambarkan konstruksi ulang kondisi
geologi di masa yang lalu.
5. Interpretasi Data Sumur Intepretasi data sumur dibagi lagi menjadi beberapa bagian, antara
lain :
a. Indentifikasi lapisan reservoir
b. Identifikasi lapisan reservoir Identifikasi lapisan reservoir untuk menjelaskan secara rinci
mengenai lapisan-lapisan yang ada dalam reservoir seperti : lapisan sandstone, limestone dan
sebagainya beserta dengan kedalaman masing- masing lapisan.
c. Analisa petrofisik Analisa Petrofisik adalah untuk mendapatkan Gross Reservoir,
Porositas, Net To Gross (NTG), Saturasi Air (Sw), Identifikasi Zona Hidrokarbon (Pay), dan
batas kontak hidrokarbon air (OWC, GOC,dll).
d. Korelasi lapisan pembawa hidrokarbon Korelasi lapisan pembawa hidrokarbon
menjelaskan mengenai struktur perlapisan dan stratigrafi lapisan yang mengandung
hidrokarbon
6. Interpretasi Data Seismik (2D/3D)
a. Pengikatan data seismik dan data sumur untuk lapisan hidrokarbon Pengikatan data seismik
dan data sumur untuk lapisan pembawa hidrokarbon : untuk mendapatkan korelasi lapisan antara
data sumur dan data seismik, sebab data sumur terdapat dalam domain kedalaman dan data
seismik dalam domain waktu. b. Hoizon picking Horizon picking : untuk mengikuti
kemenerusan lapisan penghasil hidrokarbon. Software yang digunakan diataranya IESX dan
Seiswork. c. Pembuatan peta struktur waktu (Time Structure Map) Pembuatan peta struktur
waktu : membuat pola struktur waktu lapisan penghasil hidrokarbon. d. Pembuatan peta struktur
kedalaman (Depth Structure Map) Pembuatan peta struktur kedalaman : membuat pola struktur
kedalaman lapisan penghasil hidrokarbon. Perlu dijelaskan proses dan metode yang digunakan
untuk mendapatkan peta kedalaman. Software yang bias digunakan diantaranya CPS-3, Z-Map,
dan In-Depth. e. Pembuatan peta impedansi akustik (untuk 3D) Pembuatan peta impedansi : peta
impedansi akustik disarankan untuk dibuat khususnya untuk data seismik 3D. Gunanya untuk
melihat sebaran heterogenitas reservoir. Didalamnya dijelaskan juga metoda yang digunakan
dalam perhitungan nilai impedansi akustik. f. Pembuatan peta atribut seismik (untuk 3D) g. Peta
atribut seismik : disarankan untuk dibuat khususnya untuk data seismik 3D. Didalamnya juga
dijelaskan jenis atribut yang dipakai. Atribut seismik ini dengan integrasi data sumur digunakan
untuk membantu dalam pembuatan peta sebaran iso porositas, sebaran ketebalan gross reservoir,
iso saturasi, dll. Software yang digunakan adalah Geoframe dan Jason Hampson Russel. 7.
Integrasi Data Sumur dan Seismik a. Pembuatan peta sebaran isoporositas b. Pembuatan peta
sebaran ketebalan gross reservoir. c. Pembuatan peta isopermeabilitas d. Pembuatan peta
isosaturasi e. Pembuatan batas poligon f. Perhitungan volumetrik g. Perhitungan volume bulk
reservoir dari peta gross reservoir h. Pemetaan dan perhitungan volume net reservoir i. Pemetaan
dan perhitungan hidrokarbon pore volume KAJIAN POTENSI RESERVOIR DAN PRODUKSI
A. Reservoir Engineering 1. Sifat fisik fluida menyangkut data PVT dari lapangan tersebut di
dalamnya terdapat : a. Densitas (d) Densitas merupakan sifat fisik fluida reservoir
mendiskripsikan berat suatu fluida per-satuan volume. Umumnya diukur pada kondisi 60 oF
dan14.7 psi. b. Viskositas (m) Viskositas besaran yang menunjukan hambatan fluida untuk
mengalir. Untuk viskositas minyak biasanya memiliki satuan centipoises. Seperti sifat fisik
fluida yang lain, viskositas dipengaruhi oleh tekanan dan temperatur. Umumnya semakin tinggi
temperatur menyebabkan viskositas semakin kecil. c. Faktor Volume Formasi (Bo) Faktor
Volume Formasi menunjukkan perbandingan volume fluida pada kondisi reservoir dengan
kondisi permukaan. d. Kompresibilitas (c) Kompresibilitas merupakan fraksi perubahan volume
karena adanya perubahan tekanan pada temperatur yang tetap. e. Rasio kelarutan gas (Rs) f.
Faktor Deviasi Gas (z) Faktor Deviasi Gas merupakan perbandingan volume gas pada kondisi
aktual dengan kondisi ideal. g. Kelakuan Fasa Fluida Kelakuan fasa fluida adalah perubahan fasa
fluida karena adanya perubahan tekanan dan temperatur serta perubahan gaya tarik antar
molekul. 2. Sifat Fisik Batuan Sifat Fisik Batuan dalam program ini terdiri atas : a. Basic Core
Analysis Basic Core Analysis adalah analisa core di laboratorium untuk menentukan parameter
seperti permeabilitas absolut dan porositas, serta saturasi air. b. Special Core Analysis Special
core analysis adalah menganalisa core di laboratorium untuk menentukan parameter seperti
permeabilitas absolut, porositas, saturasi air, dan permeabilitas relatif. 3. Welltest Analysis
Welltest Analysis merupakan analisa kelakuan tekanan di reservoir akibat adanya perubahan laju
alir. Software yang digunakan diantaranya PanSystem, Welltest 2000, Saphire. 4. Material
Balance Persamaan material balance merupakan persamaan yang dibuat berdasarkan konsep
kesetimbangan massa. Jika volume pori dalam sebuah reservoir tetap maka perubahan volume
minyak, gas dan air dalam pori reservoir tersebut adalah sama dengan nol, atau dengan kata lain
tidak ada perubahan massa di dalam pori tersebut. 5. Perhitungan OOIP/OGIP Original Oil In
Place (OOIP)/Original Gas In Place (OGIP) dilakukan untuk tujuan analisis volume atau
cadangan akumulasi hidrokarbon. B. Production Engineering Production Engineering meliputi :
1. Inflow Performance Relationship Inflow Performance Relationship merupakan grafik yang
menggambarkan kemampuan suatu sumur dalam memproduksi fluida hidrokarbon. Software
yang digunakan misalnya Perform dan Pipesim. 2. Tubing Wellbore Outflow Tubing wellbore
outflow menunjukkan menunjukan kemampuan dan kinerja dari tubing dalam mengalirkan fluida
sesuai dengan ukuran diameter yang dipakai. 3. Nodal Analysis Nodal Analysis adalah prosedur
untuk menentukan pada laju alir berapa minyak atau gas diproduksikan yang dievaluasi dengan
melakukan perubahan beberapa parameter seperti ukuran tubing, ukuran flowline, tekanan
separator, ukuran choke, dll. Juga dengan memperhitungkan adanya parameter komplesi sumur
seperti gravelpack, dan perforasi.Software yang digunakan misalnya Pipesim dan Perform. 8.
Well Diagram Well Diagram merupakan diagram yang memberikan informasi mengenai jenis
sumur, dan peralatan yang ada dibawahnya. 9. Well Completions Well Completion
menggambarkan bentuk komplesi sumur dimana komplesi ini akan mempengaruhi analisa nodal.
Contoh komplesi misalnya gravelpack, desain perforasi, setting packer. 10. Sejarah Produksi dan
Komplesi Sejarah Produksi dan Komplesi memberikan keterangan mengenai sejarah sumur dari
segi produksi serta komplesi yang pernah diaplikasikan pada sumur tersebut. 11. Spliting
Produksi 12. Metode Pengangkatan 13. Peramalan Produksi/Decline Curve Decline Curve
metoda yang digunakan menentukan cadangan dari suatu reservoir dengan menggunakan data
sejarah produksi. C. Simulasi Reservoir (Optional) 1. Pengumpulan Data Pengumpulan Data
mengumpulkan data-data yang akan digunakan untuk melakukan simulasi reservoir. Data yang
dikupulkan meliputi peta-peta geologi, hasil analisa core di lab, analisa fluida dan sejarah
produksi dan tekanan. 2. Pembuatan Model 3. Pembuatan Model adalah tahapan dalam simulasi
reservoir yang dilakukan untuk menggambarkan bentuk reservoir, batas reservoir, distribusi sifat
fluida dan fisik reservoir kedalam sebuah model numerik, serta penentuan grid. 4. Inisiasi
OOIP/OGIP Matching, OOIP/IGIP Matching penyelarasan hasil OOIP/IGIP dari simulasi
berdasarkan model yang dibuat dengan OOIP/IGIP dari data geologi. 5. History Matching
History Matching yaitu proses penyelarasan kinerja reservoir dari hasil simulasi dengan kondisi
aktual. 6. Forecast Forecast yaitu proses peramalan kinerja reservoir dengan menggunakan
skenario yang ada. SKENARIO PENGEMBANGAN Skenario Pengembangan 1. Jadwal
Pengeboran Sumur-Sumur 2. Pemboran/Drilling a. Desain Sumur b. Tipe Rig c. Jadwal
Pemboran d. Komplesi e. Cluster atau Platform 3. Fasilitas Produksi a. Standar Surface Facilities
(sampai SPU) b. Tambahan Surface Facilities Segala sesuatu yang dilakukan terhadap reservoir
memerlukan fasilitas termasuk operasi pemboran, komplesi, pemompaan, injeksi, pemrosesan
dan penyimpanan. Desain yang sesuai dan perawatan fasilitas akan mempengaruhi perolehan
keuntungan. Fasilitas harus mampu mendukung rencana manajemen reservoir. Peramalan biaya
dan operasi didasarkan pada kebutuhan berbagai fasilitas yang akan digunakan. 4. Problem
Produksi Hal-hal yang harus diatasi pada problem produksi antara lain berupa produksi air dan
gas yang dihasilkan dari sumur. 5. Transportasi Transportasi : untuk mentransfer produksi
minyak dari sumur sampai ke market, maka diperlukan production transportation system. 6.
Aspek Lingkungan a. Fisik b. Sosial Dalam mengembangkan dan mengoperasikan suatu
lapangan, maka pertimbangan-pertimbangan lingkungan hidup dan ekologi harus diikutsertakan.
Batasan-batasan yang diatur harus dipenuhi. Hal-hal ini adalah aspek yang sangat penting dan
sensitif dalam suatu proses manajemen reservoir, maka persiapan studi dampak lingkungan
(AMDAL) perlu dilakukan. ANALISIS KEEKONOMIAN Analisis keekonomian dilakukan
untuk mengevaluasi kelayakan POD secara ekonomi. Untuk mengevaluasi kelayakan POD
digunakan indikator-indikator, diantaranya sebagai berikut : 1. Rate of Return (ROR) 2. Pay Out
Time (POT) 3. Profit to Investment Ratio (PIR) 4. Net Present Value (NPV) KESIMPULAN
DAN SARAN A. Kesimpulan Menyimpulkan gambaran POD secara keseluruhan, antara lain
tentang lapangan yang distudi, kajian geologi dan geofisika, potensi reservoir dan produksi,
skenario pengembangan dan analisis keekonomian. B. Rekomendasi Merekomendasikan
aktivitas-aktivitas POD yang akan dilakukan berdasarkan studi yang telah dilakukan Cheap
Offers: http://bit.ly/gadgets_cheap

Cheap Offers: http://bit.ly/gadgets_cheap

Anda mungkin juga menyukai