Kelompok 29 :
1. Bobby Anggara Manalu 1010211099
2. Isni Ayu Lestari 1110211016
3. Dian Catur 1110211021
4. Anisa Tri Anti 1110211027
5. Ikhsan Naufal 1110211046
6. Alif Budiyani 1110211054
Tutorial D3
PENDAHULUAN
Terwujudnya keadaan sehat adalah salah satu dari hak asasi manusia (WHO, 1948).
Seperti yang kita ketahui sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis (U.U No 23 tahun
1992).
Untuk mewujudkan keadaan sehat, banyak upaya yang harus dilakukan. Salah satu
diantaranya adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan (Bloom, 1976). Dimana
pelayanan kesehatan merupakan setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau
bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan yang ditujukan kepada
perorangan, keluarga, kelompok serta masyarakat (Levey & Loomba, 1973).
Pelayanan kesehatan secara sederhana dibedakan atas 2 macam (Hodgetts & Cascio,
1983), dimana kedua pelayanan kesehatan ini memiliki karakteristik tersendiri :
Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan kesehatan perorangan
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan menjanjikan banyak manfaat bagi masyarakat,
antara lain:
Terbebas dari kesulitan biaya pelayanan
Terpenuhinya pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan
Terkendalinya biaya kesehatan
Sayangnya penyelenggaraan jaminan pelayanan kesehatan nasional saat ini ternyata
juga dapat mendatangkan banyak masalah bagi masyarakat. Masalah pokok yang ditemukan
adalah yang menyangkut kepuasan pasien terutama dalam hal komunikasi dan waktu yang
tersedia dalam pelayanan kesehatan itu sendiri.
Untuk mengatasi kekurangan tersebut tidak ada pilihan lain kecuali menempatkan the
best doctor sebagai kontak pertama, yang disebut dengan nama dokter keluarga.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana mempraktekan kedokteran keluarga pada masyarakat binaan Puskesmas
Sukamajaya
LANDASAN TEORI
(The American Academy of Family Physician, 1969; Geyman, 1971; McWhinney, 1981)
Isi konsultasi:
- Seluruh masalah pasien berkaitan dengan diagnosis.
- Temuan-temuan selama pemeriksaan
- Hasil pemeriksaan penunjang
- Terapi yang telah diterima / diresepkan
Alasan konsultasi :
- Penegakan diagnosis
- Saran untuk terapi khusus
- Pandangan tentang hasil pemeriksaan/pemeriksaan penunjang
- Meyakinkan pasien
Rujukan :
Memindahkan tanggung jawab perawatan pasien sementara waktu karena masalah
tertentu dari pasien. Pemindahan tanggung jawab tidak bersifat total. Dimana dokter keluarga
akan kembali bertanggung jawab atas pasiennya setelah pasien kembali dari tempat rujukan.
Selama dalam pengobatan dan/atau perawatan, pasien harus mempunyai 1 orang
dokter keluarga yang bertanggung jawab penuh atas kesehatan dan keputusan klinik yang
terbaik untuk pasien karena dokter keluarga sangat mengerti kondisi fisik, mental, sosial dan
keadaan pasien/keluarga.
2. Pada dasarnya dokter hanya terfokus pada masalah kesehatan namun berkomunikasi
secara teratur dengan keluarga mengenai masalah kesehatan pasien
3. Dokter tidak hanya melibatkan keluarga untuk mengumpulkan informasi, namun juga
mengenali stres dan perasaan yang dialami oleh keluarga dengan aktif menanyakan
perasaan keluarga dengan cara yang suportif
5. Melakukan terapi keluarga (family therapy), yang mengatasi secara lebih mendalam
akar pola disfungsi keluarga (Doherty & Baird, 1987)
IDI (1982)
Skala kecil:
Skala besar:
Pemerataan pelayanan yang manusiawi, bermutu, efektif, efisien, dan merata bagi
seluruh rakyat Indonesia
BAB III
PEMBAHASAN
I. IDENTITAS KELUARGA
a. Nama Kepala keluarga : Tn. Wartim
b. Alamat Rumah : Sugatama RT 01/RW 21
c. Daftar Anggota Keluarga sebagai berikut :
KEDUDUKAN
NO NAMA DALAM L/P UMUR PENDIDIKAN PEKERJAAN KET
KELUARGA
Ibu Rumah
1 SUKADMI ISTRI P 48 thn SD -
Tangga
HERI Karyawan PLN
2 ANAK ke-1 L 33 thn SMA -
SANTOSO Jakarta
ARIS Karyawan ITC
3 ANAK ke-2 L 31 thn SMA -
DIYANTO Depok
Pengurus Islamic
4 KRISMANTO ANAK ke-3 L 28 thn SMP School -
Kalimalang
d. Bentuk keluarga : Keluarga Inti
e. Siklus kehidupan keluarga : Kelompok orangtua usia pertengahan
f. Deskripsi identitas keluarga :
Bp. Wartim (56th) mempunyai seorang istri yang bernama ibu sukadmi (48 th) dan
mempunyai tiga orang anak yang bernama Heri santoso (33 th), Aris Diyanto (31 th)
dan Krismanto (28 th). Heri santoso sudah menikah dan mempunyai satu anak laki-
laki . Aris Diyanto belum menikah dan, sedangkan Krismanto sudah menikah dan
memilki satu anak perempuan (28 th) mempunayai status belum menikah.
g. Genogram
Anak Anak
II. KEADAAN RUMAH
a. Denah bangunan rumah
5m
2,5 m 2,5 m Keterangan :
: Pintu
Rumah Tn.x luas tanah 53 meter, mempunyai dua jendela dibagian depan dan
mempunyai satu pintu. Memiliki satu ruang kamar tidur yang mempunyai satu
jendela namun jendela kamar tersebut tidak dibuka. Ruang dapur dan kamar
mandi dijadikan satu ruangan. Rumah Tn.x cukup bersih namun kurangnya
tempat sirkulasi udara dan juga paparan sinar matahari kerumah Tn.x masih
kurang.
III. KEADAAN KELUARGA
a. Perencanaan keluarga
- Perencanaan yang dilakukan oleh keluarga Tn. x adalah dalam
menentukan jumlah anak yang dingiinkan sehingga dapat memiliki anak
bejarak agak jauh minimal tiga tahun dari anak pertama ke anak berikutna.
- Pengambilan keputusan perencanaan keluarga sepenuhnya ditangan kepala
keluarga yakni suami.
- Penggunaan kontrsepsi yang dipilih adalah KB Suntik, hal ini dipilih
dikarenakan lebih mudah dan jangka waktunya cukup lama menurut ibu
Sukadmi.
b. Hubungan anggota keluarga
- Gambar hubungan tiap anggota keluarga
ibu
Aris ayah
Heri krismanto
- Frekuensi berkumpulnya keluarga ini hanya sekitar dua sampai tiga kali
seminggu dikarenakan anak pertama dan ketiga sudah memiliki keluarga
dan tidak tinggal bersama ibu dan bapak.
- Keputusan dala keluarga biasana diambil berdasarkan hasil diskusi antara
ayah, ibu dan anak.
c. Deskripsi mengenai keadaan keluarga
Hubungan setiap anggota keluarga Tn.x baik hal tersebut tercerminkan dari
setiap dua kali atau lebih dalam seminggu anggota keluarga tersebut akan
berkumpul dirumah tn.x. pengambil keputusan dalam keluarga diambil oleh
suami (Tn.x) dan akan dihormati dan dipatuhi oleh setiap anggota keluarga.
V. GAYA HIDUP KELUARGA
a. Kebiasaan makan dalam keluarga :
- Sumber : Selalu makan makanan yang disediakan dan dihidangkan
dirumah
- Jenis : lebih banak mengkonsumsi sumber energi dan juga sayuran
seperti labu siam, jagung dan tomat.
- Jumlah : masing-masing anggota keluarga sesuai dengan kebutuhan
kalori anggota keluarga.
b. Kebiasaan berolahraga :
- Bapak Wartim tidak melakukan olahraga secara teratur namun setiap Bpk.
Wartim berkerja bpk. Wartim memilih berjalan kaki untuk sampai tempat
kerjanya.
- Ibu Sukadmi tidak melakukan olahraga secara teratur.
c. Kebiasaan minum alcohol :
- Ya, Tn.X sering mengkonsumsi alcohol sejak tahun 1974 1986 jenis
Bakardi, Mansion, dan Wine dengan frekuensi minum tidak tentu.
d. Kebiasaan merokok :
- Ya, Tn.X sering merokok sejak tahun 1977 1986 jenis Bentoel Biroe
sebanyak 24 batang perhari.
e. Deskripsikan mengenai pemenuhan kebutuhan keluarga :
- Nadi : 64 x/menit
- Pernapasan :
- Suhu : 37,2
- BB / TB :
Ibu wartim
- Nadi : 72 x/menit
- Pernapasan :
- Suhu : 37,4
- BB / TB :
Gbr. 1 : Lingkungan
sekitar Rumah Bpk.
Wartim.
Gbr. 2 : Keadaan rumah
Bpk. Wartim (Ruang
tamu).
Gbr 3 : Kamar Tidur