Anda di halaman 1dari 24

KEDOKTERAN KELUARGA

Field Study di Puskesmas Sukamajaya

Kelompok 29 :
1. Bobby Anggara Manalu 1010211099
2. Isni Ayu Lestari 1110211016
3. Dian Catur 1110211021
4. Anisa Tri Anti 1110211027
5. Ikhsan Naufal 1110211046
6. Alif Budiyani 1110211054

Tutorial D3

Universitas Pembangunan Nasional Veteran


Jakarta
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Terwujudnya keadaan sehat adalah salah satu dari hak asasi manusia (WHO, 1948).
Seperti yang kita ketahui sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis (U.U No 23 tahun
1992).
Untuk mewujudkan keadaan sehat, banyak upaya yang harus dilakukan. Salah satu
diantaranya adalah menyelenggarakan pelayanan kesehatan (Bloom, 1976). Dimana
pelayanan kesehatan merupakan setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau
bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan,
mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan yang ditujukan kepada
perorangan, keluarga, kelompok serta masyarakat (Levey & Loomba, 1973).

Pelayanan kesehatan secara sederhana dibedakan atas 2 macam (Hodgetts & Cascio,
1983), dimana kedua pelayanan kesehatan ini memiliki karakteristik tersendiri :
Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan kesehatan perorangan
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan menjanjikan banyak manfaat bagi masyarakat,
antara lain:
Terbebas dari kesulitan biaya pelayanan
Terpenuhinya pelayanan kesehatan sesuai kebutuhan
Terkendalinya biaya kesehatan
Sayangnya penyelenggaraan jaminan pelayanan kesehatan nasional saat ini ternyata
juga dapat mendatangkan banyak masalah bagi masyarakat. Masalah pokok yang ditemukan
adalah yang menyangkut kepuasan pasien terutama dalam hal komunikasi dan waktu yang
tersedia dalam pelayanan kesehatan itu sendiri.
Untuk mengatasi kekurangan tersebut tidak ada pilihan lain kecuali menempatkan the
best doctor sebagai kontak pertama, yang disebut dengan nama dokter keluarga.
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana mempraktekan kedokteran keluarga pada masyarakat binaan Puskesmas
Sukamajaya

1.3 Tujuan Field Study


1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mempraktikan kedokteran keluarga pada masyarakat binaan Puskesmas
Sukmajaya
1.3.2 Tujuan Khusus
1. untuk mengetahui gambaran identitas keluarga
2. untuk mengetahui gambaran keadaan rumah
3. untuk mengetahui gamabran keadaan keluarga
4. untuk mengetahui gambaran pemenuhan keluarga
5. untuk mengetahui gambaran gaya hidup Keluarga
6. untuk mengetahui gambaran lingkungan hidup keluarga
7. untuk mengetahui gambaran masalah kesehatan keluarga

1.4 Manfaat Field Study


1.4.1 Manfaat individu
1. untuk mempraktekkan kedokteran keluarga
2. untuk memnuhi tugas kuliah
3. untuk belajar bagaimana cara berkomunikasi dengan keluarga pasien
4. untuk belajar bagaimana mendiagnosis keadaan pasien dari anamnesis, serta
pemeriksaan penunjang yang diperlukan
1.4. 2 Manfaat institusi
1. Untuk mengenal dan mengetahui penyebaran penyakit diwilayahnya.
2. Untuk mengetahui keberhasilan program kerja kesehatan puskesmas.
1.4. 2 Manfaat Masyarakat
1. Masyarakat menjadi lebih mengenal akan penyakit yang dideritanya.
2. Masyarakat mengetahui cara mencegah dan mengatasi keluhan yang terjadi.
3. Masyarakat mengetahui cara hidup yang sehat.
BAB II

LANDASAN TEORI

Dokter keluarga adalah dokter praktek umum yang menyelenggarakan pelayanan


primer yang komprehensif, kontinu, mengutamakan pencegahan, koordinatif,
mempertimbangkan keluarga, komunitas dan lingkungannya dilandasi ketrampilan dan
keilmuan yang mapan.

Pengertian dan Ruang Lingkup Pelayanan Dokter Keluarga

Pelayanan dokter keluarga melibatkan Dokter Keluarga sebagai penyaring di tingkat


primer sebagai bagian suatu jaringan pelayanan kesehatan terpadu yang melibatkan dokter
spesialis di tingkat pelayanan sekunder dan rumah sakit rujukan sebagai tempat pelayanan
rawat inap, diselenggarakan secara komprehensif, kontinu, integratif, holistik, koordinatif
dengan mengutamakan pencegahan, menimbang peran keluarga dan lingkungannya serta
pekerjaannya. Pelayanan diberikan kepada semua pasien tanpa memilah jenis kelamin, usia
serta faktor-faktor lainnya.

(The American Academy of Family Physician, 1969; Geyman, 1971; McWhinney, 1981)

Peran Dokter Keluarga sebagai Dokter Pelayanan Tingkat Pertama


Sifat-Sifat Dokter Keluarga
1. Terjangkau
- Kontak medis pertama pasien jika ada keluhan mendadak/kronik.
- Terjangkau biaya dan lokasi (urban-rural)
2. Menyeluruh/Holistik
Memberikan pelayanan luas dan bermacam-macam termasuk pengelolaan penyakit
akut/ kronik, pencegahan, pengelolaan psikososial, pelayanan di klinik, RS, perawatan
atau melalui telpon
3. Terkoordinasi
- Waspada terhadap berbagai macam keluhan/masalah pasien.
- Sumber utama pelayanan pasien dengan konsultasi dan rujukan ke spesialis bila
diperlukan.
- Mengelola pelayanan yang diberikan oleh tim layanan kesehatan.
- Menerjemahkan nasihat-nasihat spesialistik untuk pasien dan keluarganya.
4. Berkesinambungan
- Membentuk hubungan jangka panjang dengan pasien.
- Mempertahankan pencatatan jangka panjang mengenai masalah pasien.
- Meningkatkan kesehatan jangka panjang.
5. Dapat Dipercaya
- Bertanggung jawab terhadap berbagai isu kesehatan dan hasil-hasil pengelolaan.
- Penasihat pasien dalam sistem pelayanan kesehatan.
- Menjelaskan kepada pasien dan keluarga mengenai hasil pengobatan, prognosis
dan harus dapat mengerti keinginan pasien.

Konsultasi dan rujukan


Konsultasi :
Seorang dokter bertanya kepada dokter lain untuk mendapatkan opini/pandangan mengenai
pasiennya. Dimana pasien masih menjadi tanggung jawab dokter keluarga. Pasien tidak
dalam tanggung jawab konsultan, kecuali setelah konsultasi diikuti rujukan.

Dokter keluarga harus berkomunikasi langsung dengan konsultan.


- Tertulis : surat, status, form khusus
- Darurat : telepon

Isi konsultasi:
- Seluruh masalah pasien berkaitan dengan diagnosis.
- Temuan-temuan selama pemeriksaan
- Hasil pemeriksaan penunjang
- Terapi yang telah diterima / diresepkan

Alasan konsultasi :
- Penegakan diagnosis
- Saran untuk terapi khusus
- Pandangan tentang hasil pemeriksaan/pemeriksaan penunjang
- Meyakinkan pasien

Rujukan :
Memindahkan tanggung jawab perawatan pasien sementara waktu karena masalah
tertentu dari pasien. Pemindahan tanggung jawab tidak bersifat total. Dimana dokter keluarga
akan kembali bertanggung jawab atas pasiennya setelah pasien kembali dari tempat rujukan.
Selama dalam pengobatan dan/atau perawatan, pasien harus mempunyai 1 orang
dokter keluarga yang bertanggung jawab penuh atas kesehatan dan keputusan klinik yang
terbaik untuk pasien karena dokter keluarga sangat mengerti kondisi fisik, mental, sosial dan
keadaan pasien/keluarga.

5 tingkat keterlibatan dokter dengan keluarga


1. Keterlibatan minimal/terbatas pada pasien saja

2. Pada dasarnya dokter hanya terfokus pada masalah kesehatan namun berkomunikasi
secara teratur dengan keluarga mengenai masalah kesehatan pasien

3. Dokter tidak hanya melibatkan keluarga untuk mengumpulkan informasi, namun juga
mengenali stres dan perasaan yang dialami oleh keluarga dengan aktif menanyakan
perasaan keluarga dengan cara yang suportif

4. Dokter dapat melakukan penilaian sistematis fungsi-fungsi keluarga dan


merencanakan upaya intervensi untuk membantu keluarga mengatasi masalahnya

5. Melakukan terapi keluarga (family therapy), yang mengatasi secara lebih mendalam
akar pola disfungsi keluarga (Doherty & Baird, 1987)

Prinsip-prinsip pelayanan kedokteran keluarga adalah mewujudkan:


1. Pelayanan yang holistik dan komprehensif
2. Pelayanan yang kontinu
3. Pelayanan yang mengutamakan pencegahan
4. Pelayanan yang koordinatif dan kolaboratif
5. Penanganan personal bagi setiap pasien sebagai bagian integral dari keluarganya
6. Pelayanan yang mempertimbangkan keluarga, lingkungan kerja, dan lingkungan
tempat tinggalnya
7. Pelayanan yang menjunjung tinggi etika dan hukum
8. Pelayanan yang sadar biaya dan sadar mutu
9. Pelayanan yang dapat diaudit dan dapat dipertangungjawabkan

Karakteristik Dokter Keluarga

Lynn P. Carmichael (1973)

Mencegah penyakit dan memelihara kesehatan


Pasien sebagai bagian dari keluarga dan masyarakat
Pelayanan menyeluruh, mempertimbangkan pasien dan keluarganya
Andal mendiagnosis, tanggap epidemiologi dan terampil menangani penyakit
Tanggap saling-aruh faktor biologik-emosi-sosial, dan mewaspadai kemiripan
penyakit

Debra P. Hymovic & Martha Underwood Barnards (1973)

Pelayanan responsif dan bertanggung jawab


Pelayanan primer dan lanjut
Diagnosis dini, capai taraf kesehatan tinggi
Memandang pasien dan keluarga
Melayani secara maksimal

IDI (1982)

Memandang pasien sebagai individu, bagian dari keluarga dan masyarakat


Pelayanan menyeluruh dan maksimal
Mengutamakan pencegahan, tingkatan taraf kesehatan
Menyesuaikan dengan kebutuhan pasien dan memenuhinya
Menyelenggarakan pelayanan primer dan bertanggung jawab atas kelanjutannya
Tujuan Pelayanan Dokter Keluarga

Skala kecil:

Mewujudkan keadaan sehat bagi setiap anggota keluarga


Mewujudkan keluarga sehat sejahtera

Skala besar:

Pemerataan pelayanan yang manusiawi, bermutu, efektif, efisien, dan merata bagi
seluruh rakyat Indonesia
BAB III

PEMBAHASAN

I. IDENTITAS KELUARGA
a. Nama Kepala keluarga : Tn. Wartim
b. Alamat Rumah : Sugatama RT 01/RW 21
c. Daftar Anggota Keluarga sebagai berikut :

KEDUDUKAN
NO NAMA DALAM L/P UMUR PENDIDIKAN PEKERJAAN KET
KELUARGA
Ibu Rumah
1 SUKADMI ISTRI P 48 thn SD -
Tangga
HERI Karyawan PLN
2 ANAK ke-1 L 33 thn SMA -
SANTOSO Jakarta
ARIS Karyawan ITC
3 ANAK ke-2 L 31 thn SMA -
DIYANTO Depok
Pengurus Islamic
4 KRISMANTO ANAK ke-3 L 28 thn SMP School -
Kalimalang
d. Bentuk keluarga : Keluarga Inti
e. Siklus kehidupan keluarga : Kelompok orangtua usia pertengahan
f. Deskripsi identitas keluarga :

Bp. Wartim (56th) mempunyai seorang istri yang bernama ibu sukadmi (48 th) dan
mempunyai tiga orang anak yang bernama Heri santoso (33 th), Aris Diyanto (31 th)
dan Krismanto (28 th). Heri santoso sudah menikah dan mempunyai satu anak laki-
laki . Aris Diyanto belum menikah dan, sedangkan Krismanto sudah menikah dan
memilki satu anak perempuan (28 th) mempunayai status belum menikah.

g. Genogram

Bpk. Wartim Ibu. Sukadmi

Heri Santoso Istri Krismanto Istri Aris Diyanto

Anak Anak
II. KEADAAN RUMAH
a. Denah bangunan rumah
5m
2,5 m 2,5 m Keterangan :
: Pintu

D dan K.M 3 m : Jendela


K.T 5m Bangunan :
Luas : 40 m2
Panjang :8m
Lebar :5m
Tinggi : 2,36 m
8m
Tinggi Pencahaaa : 2,14 m
Jendela dan Ventilasi Luar :
Tinggi : 1, 9 m
Lebar : 1,57 m
Pintu Luar dan dalam :
R.T 3m Tinggi : 1, 9 m
Lebar : 0,83 m
Jendela dan Ventilasi dalam :
Tinggi : 23 cm
Lebar : 45 cm
R.T : RUANG TAMU D : DAPUR Jendela dan Ventilasi kamar :
K.T : KAMAR TIDUR K.M : KAMAR MANDI Tinggi : 1,10 m
Lebar : 0,58 m

b. Jenis lantai : Keramik berwarna putih ukuran 30 cm x 30 cm


c. Jenis atap : Genteng
d. Jenis dinding : Tembok dilapisi cat
e. Dapatkah membaca tulisan/huruf didalam rumah tanpa bantuan sinar lampu
pada siang hari : ya dapat melihat dengan jelas tulisan.
f. Hasil perbandingan luas jendela dengan luas lantai diruang tidur
Luas Jendela Kamar : 1,10 m x 0,58 m = 0,638 m2
Luas Kamar : 5 m x 2,5 m = 12,5 m2
Maka : 0,638 m2 /12,5 m2 x 100 % = 5,1 %
Hasil : < 20%
g. Hasil perbandingan luas jendela dengan luas lantai diruang keluarga
Luas Jendela Luar : 1,9 m x 1,57 m = 2,98 m2
Luas ruang keluarga : 3 m x 5 m = 15 m2 + 2 m x 2, 5 m = 5 m2 maka ; 20 m2
Maka : 2,98 m2 /20m2 x 100 % = 14, 9 %
Hasil : < 20%

h. Deskripsikan mengenai keadaan rumah :

Rumah Tn.x luas tanah 53 meter, mempunyai dua jendela dibagian depan dan
mempunyai satu pintu. Memiliki satu ruang kamar tidur yang mempunyai satu
jendela namun jendela kamar tersebut tidak dibuka. Ruang dapur dan kamar
mandi dijadikan satu ruangan. Rumah Tn.x cukup bersih namun kurangnya
tempat sirkulasi udara dan juga paparan sinar matahari kerumah Tn.x masih
kurang.
III. KEADAAN KELUARGA
a. Perencanaan keluarga
- Perencanaan yang dilakukan oleh keluarga Tn. x adalah dalam
menentukan jumlah anak yang dingiinkan sehingga dapat memiliki anak
bejarak agak jauh minimal tiga tahun dari anak pertama ke anak berikutna.
- Pengambilan keputusan perencanaan keluarga sepenuhnya ditangan kepala
keluarga yakni suami.
- Penggunaan kontrsepsi yang dipilih adalah KB Suntik, hal ini dipilih
dikarenakan lebih mudah dan jangka waktunya cukup lama menurut ibu
Sukadmi.
b. Hubungan anggota keluarga
- Gambar hubungan tiap anggota keluarga

ibu

Aris ayah

Heri krismanto

- Frekuensi berkumpulnya keluarga ini hanya sekitar dua sampai tiga kali
seminggu dikarenakan anak pertama dan ketiga sudah memiliki keluarga
dan tidak tinggal bersama ibu dan bapak.
- Keputusan dala keluarga biasana diambil berdasarkan hasil diskusi antara
ayah, ibu dan anak.
c. Deskripsi mengenai keadaan keluarga

Hubungan setiap anggota keluarga Tn.x baik hal tersebut tercerminkan dari
setiap dua kali atau lebih dalam seminggu anggota keluarga tersebut akan
berkumpul dirumah tn.x. pengambil keputusan dalam keluarga diambil oleh
suami (Tn.x) dan akan dihormati dan dipatuhi oleh setiap anggota keluarga.

IV. PEMENUHAN KEBUTUHAN KELUARGA


a. Kebutuhan ekonomi : Hingga Sekunder.
b. Kebutuhan pendidikan : Untuk anak hampir terpenuhi pendidikan menengah.
c. Kebutuhan spiritual : Orang tua mengarahkan kegiatan ibadah keluarga
salah satuna adalah datang shalat ke Masjid terdekat dari rumah.
d. Kebutuhan kesehatan : Datang ke pelaanan kesehatan sepeti puskesma dan
dokter tertentu untuk kuratif saja.
e. Deskripsikan mengenai pemenuhan kebutuhan keluarga :







V. GAYA HIDUP KELUARGA
a. Kebiasaan makan dalam keluarga :
- Sumber : Selalu makan makanan yang disediakan dan dihidangkan
dirumah
- Jenis : lebih banak mengkonsumsi sumber energi dan juga sayuran
seperti labu siam, jagung dan tomat.
- Jumlah : masing-masing anggota keluarga sesuai dengan kebutuhan
kalori anggota keluarga.
b. Kebiasaan berolahraga :
- Bapak Wartim tidak melakukan olahraga secara teratur namun setiap Bpk.
Wartim berkerja bpk. Wartim memilih berjalan kaki untuk sampai tempat
kerjanya.
- Ibu Sukadmi tidak melakukan olahraga secara teratur.
c. Kebiasaan minum alcohol :
- Ya, Tn.X sering mengkonsumsi alcohol sejak tahun 1974 1986 jenis
Bakardi, Mansion, dan Wine dengan frekuensi minum tidak tentu.
d. Kebiasaan merokok :
- Ya, Tn.X sering merokok sejak tahun 1977 1986 jenis Bentoel Biroe
sebanyak 24 batang perhari.
e. Deskripsikan mengenai pemenuhan kebutuhan keluarga :

Bpk. Wartim mempunyai kebiasaan memakan jengkol pada saat masih


muda namun ketika Bpk.wartim mengalami nyeri dada bp.wartim sudah
tidak mengkonsumsi jengkol. Bpk. Wartim pernah mengkonsumsi alkohol
namun saat ini sudah berhenti. Bpk. Wartim juga mempunyai kebiasaan
merokok, dalam satu hari dapat menghabiskan rokok sampai dua bungkus,
namun saat ini sudah berhenti merokok. Bpk.wartim mempunyai kebiasaan
mengkonsumsi daun singkong dan bayam namun sejak bp.wartim
mengalami nyeri dan kaku dibagian kaki kanan pengkonsumsian daun
singkong dan bayam sudah dihentikan.

VI. LINGKUNGAN HIDUP KELUARGA


a. Lingkungan perumahan keluarga :
- Jenis perumahan : Area tempat tinggal permanen
- Higiene lingkungan rumah : Bersih namun tidak teratur
- Keamanan lingkungan keluarga : Aman
- Paparan zat/partikel yang mungkin terjadi di lingkungan rumah adalah :
lainnya
b. Lingkungan pekerjaan anggota keluarga :
- Jenis pekerjaan : Bekerja sebagai buruh pekerjaan fisik dilapangan
- Resiko pekerjaan yang dapat terjadi sesuai dengan pekerjaannya adalah :
paparan zat berbahaya
- Paparan zat atau partikel yang mungkin terjadi dilingkungan pekerjaan
adalah : Tiner dan Cat lainnya
c. Lingkungan sosial keluarga :
- Keluarga menjadi anggota perkumpulan sosial dilingkunganya : ya, yakni
mengikuti arisan di tingkat rt dan rw
- Kedudukan keluarga ditengah lingkungan sosial adalah dihormati
sewajarnya.
d. Deskripsikan mengenai Lingkungan Hidup Keluarga:

Keluarga Bpk.wartim mempunyai hubungan yang baik dengan tetangga sekitar


rumah. Ibu. Wartim menjadi anggota perkumpulan social yakni mengikuti arisan
rt dan rw namun saat ini ibu wartime jarang mengikuti arisan dikarenakan sibuk
mengurus cucu. Lingkungan disekitar rumah Bpk.wartim berih dan aman.
Perkerjaan Bpk.wartim berhubungan dengan tinner dan cat tembok, namun saat
ini sudah tidak berkerja lagi karna nyeri dada yang dialaminya. Sekarang
Bpk.wartim berkerja sebagai buruh perkerja fisik dilapangan.

VII. MASALAH KESEHATAN YANG ADA DALAM KELUARGA


a. Hasil Anamnesis sebagai berikut :
Nama : Tn. Wartim
Usia : 56 tahun
Pekerjaan : Kuli angkat harian
Keluhan Utama : Nyeri Dada sebelah kiri sejak tahun 1986 hingga saat ini
RPS :
- Awalnya terasa sesak dan nyeri semakin hari semakin memburuk
- Nyeri Dada sebelah kiri menjalar hingga ke punggung belakang saja
- Muncul gejala lebih sering saat sedang beristirahat atau saat sedang tidur
malam hari sehingga mengganggu tidur malam .
- Aktifitas bekerja tidak terganggu
Keluhan tambahan :
- Penglihatan sempat agak kabur namun saat ini sdh hilang
- Kaki terasa kaku dan berat setelah mengkonsumsi daun pepaya
- Terkadang saat gejala muncul sampai merasa lemas dan lunglai
- Nyeri perut bagian bawah, sehingga sulit BAK dan BAB agak sedikit
terganggu
- Bagian penis agak sedikit panas dan sakit saat BAK.
RPO :
- Awal berobat di klinik daerah kuningan rasuna said epicentrum dan
diberikan obat putih tablet kecil dan gejala membaik dan ketika
dihentikan gejala timbul kembali.
- Ke klinik DMS Mahakam kemudian didiagnosis gangguan pada jantung
dan dirujuk ke RS Fatmawati.
- Di S Fatmawati dilakukan pemeriksaan darah, lidah dan airseni dan
diagnosis adanya gangguan di selang jantung. Kemudian dilakukan
pengobatan rawat jalan rutin 1 bulan 2 kali.
- Tahun 2012 harus dirawat dan tidak dapat dilakukan karena keterbatasan
biaya.
RPK : Hipertensi +
RPD :-
RP Sosial :
- Merokok 24 batang perhari , sejak tahun 1977 s/d 1986
- Minum alcohol sejak 1974 s/d 1986 jenis Bakardi, Mansion, dan Wine
dengan frekuensi minum tidak tentu.
- Makanan sehari-hari lebih sering konsumsi sayuran seperti oong dan
jagung dan ikan basah seperti bandeng
- Olahraga : jalan kaki setiap pagi hari

b. Hasil Pemerikasaan sebagai berikut :


Bapak. wartim

- Tekanan darah : kanan: 130/90 kiri: 120/80

- Nadi : 64 x/menit

- Pernapasan :

- Suhu : 37,2

- BB / TB :

Ibu wartim

- Tekanan darah : 130/90

- Nadi : 72 x/menit

- Pernapasan :

- Suhu : 37,4

- BB / TB :

VIII. Masalah kesehatan yang ada dalam keluarga

1. Bpk. Wartim : Angina pectoris, Infark miokard, Batu kandung


kemih, Gastritis, Hipertensi.

2. Anak Bpk. Wartim : Pernah Tuberkulosis.


IX. Rencana pemeliharaan kesehatan pada keluarga

Tujuan Kegiatan Materi Kegiatan Cara Pembinaan Sasaran Individu

Membantu Tn. W Tanda tanda, Memberikan Tn. Wartim


memahami penyakit Faktor resiko, informasi penyakit (60 Thn)
Angina pectoris & Pengobatan, melalui presentasi
Infark Miokard, Batu Komplikasi maupun gambar Ibu Wartim
Kandung Kemih, penyakit. interaktif. (48 Thn)
Hipertensi, Gastritis,
Tuberkulosis.

Membantu Tn. W Memberikan daftar


memahami makanan,
Makanan, minuman, ataupun
pencegahan minuman,
perburukan penyakit. kegiatan Pola
kegiatan yang Hidup Sehat dan
harus dihindari Bersih
maupun di
tambahkan.
Lampiran Gambar

Gbr. 1 : Lingkungan
sekitar Rumah Bpk.
Wartim.
Gbr. 2 : Keadaan rumah
Bpk. Wartim (Ruang
tamu).
Gbr 3 : Kamar Tidur

Gbr. 4 : Dapur &


Kamar Mandi.
Gbr. 5 : Fentilasi
Rumah &
Pencahayaan
Gbr 4 : Hasil
Pemeriksaan
Kesehatan & Obat
Obatan yang
dikonsumsi Bpk.
Wartim.
Daftar Pustaka

- Materi kuliah Praktik dokter keluarga, Lucy Widasari, FKUPN


- Kedudukan dokter keluarga dalam sistem pelayanan kesehatan, Dept. Ilmu Kedokteran
Komunitas, Subdept. Kedokteran Keluarga, FKUI
- www.ppjk.depkes.go.id

Anda mungkin juga menyukai