Anda di halaman 1dari 2

Jenis PKL : Makanan ( Kue pukis )

Lokasi PKL : Jl. Pacarkembang


Nama : Sarman
Usia : 42 tahun
Alamat : Kedungtarukan 8/23 ( rumah sendiri )
Pendidikan : SMP
Pekerjaan suami/istri : ibu rumah tangga
Tanggungan keluarga : 3 anak
Sejak kapan menjadi PKL : 1998 sekarang
Alasan menjadi PKL : Sulit mencari pekerjaan

1. Keadaan lingkungan tempat tinggal saya ramai penduduk, terutama warga musiman (
anak kost ) karena tempat tinggal saya dekat dengan beberapa kampus.
2. Saya sebagai pedagang harus bersosialisasi dengan masyarakat di lingkungan tempat
tinggal saya, maupun dengan masyarakat lainnya. Saya harus membaur dengan baik
untuk menambah pelanggan.
3. Saya mengikuti organisasi silat PSHT dan terkadang ikut melatih di beberapa pelatihan.

1. Usaha makanan ( kue pukis ) keliling


2. Karakteristik konsumen harga murah dan rasanya enak. Para konsumen biasanya lebih
suka makanan dengan harga terjangkau dan rasa yang terjamin dari pada harga mahal tapi
rasa kurang.
3. Modal awal dari tabungan sekaligus bantuan keluarga dulu. Modal selanjutnya dari
penghasilan penjualan.
4. Tidak pernah
5. Milik sendiri
6. Pendapatan setiap hari + 250.000
Pendapatan per bulan + 3000.000
7. Berdagang pasti ada pasang surutnya, dilihat dari segi ekonomi consumen, kalau awal
bulan pasti ramai pelanggan, karena identic dengan tanggal muda ( gajian )

1. Tidak ada
2. Tidak ada
3. Tidak pernah
4.

Sarman yang berperawakan tegap berkulit gelap dan berkumis berjualan kue pukis keliling yang
biasa mangkal di daerah pacarkembang. Sarman menekuni usaha berjualan pukis sejak tahun
1998 karena dirinya yang kesulitan mencari pekerjaan karena hanya berbekal ijasah SMP.
Sarman harus tetap berjuang untuk mencukupi kebutuhan keluarganya yang terdiri dari 3 anak
yang masih sekolah SMP dan SD dan 1 istri. Sarman berjuang memenuhi kebutuhan keluarganya
seorang diri, karena istrinya adalah ibu rumah tangga yang sudah sibuk mengurus anak
anaknya.

Di lingkungan tempat tinggalnya kebanyakan adalah penduduk musiman ( anak kost ) yang
menempuh pendidikan di beberapa perguruan tinggi yang dekat dengan tempat tinggalnya.
Meski begitu mereka juga menjalin hubungan yang baik dengan penghuni tetap di kampungnya.
Bahkan mereka juga ikut membantu jika ada kegiatan warga seperti kerja bakti, dll.

Selain sebagai pedagang, Sarman adalah seorang pelatih di sebuah perguruan silat PSHT. Beliau
dengan sepenuh hati mendidik generasi baru bangsa untuk melestarikan salah satu budaya
bangsa kita, yaitu silat. Beliau melatih dihari selasa malam dan jum.at malam. Menurut beliau
dengan berkumpul bersama teman seperguruan dan melihat anak didiknya berlatih cukup untuk
menghilangkan lelah selama berjualan di siang hari.

Anda mungkin juga menyukai