ABSTRAK
Incubator Analyzer adalah suatu alat untuk mengukur temperatur ( suhu ) enclosure, suhu
matras, kelembaban , aliran udara ( air flow ) dan tingkat kebisingan pada alat baby incubator dan
infant warmer. Mengingat alat ukur yang telah dibuat sebelumnya pengukurannya belum linier dan
sensitif serta belum dilengkapi dengan tampilan pengukuran yang memadai maka, hasil pengukuran
masih memiliki nilai simpangan dan error yang cukup banyak dengan pembanding. Untuk itu,
diperlukan alat ukur Incubator Analyzer Portabel Tampil PC Via Bluetooth. Rancangan penelitian ini
menggunakan One Group Pre-Post Test Design, dengan menggunakan alat ukur Avometer, Thermo
Hygrometer dan Sound Level Meter. Modul ini mendeteksi kelembaban sebesar 50 90% dan
kebisingan sebesar 30 60 dB.
Setelah melakukan proses studi literature, pembuatan modul, percobaan alat, pengujian dan
pendataan alat dapat disimpulkan bahwa alat Incubator Analyzer Portabel Tampil PC Via Bluetooth
dapat digunakan dengan nilai error sensor kelembaban -1.03% pada jarak pengukuran 10 cm, pada
jarak 2 meter sebesar -0.95% dan pada jarak 5 meter sebesar 1.12%. Nilai error sensor kebisingan
sebesar -0.17% pada jarak pengukuran 10 cm, pada jarak 2 meter sebesar 0.04% dan pada jarak 5
meter sebesar 0.35%.
1. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang Masalah berfungsi menjaga temperatur di
Incubator analyzer merupakan sekitar bayi supaya tetap stabil, atau
perangkat yang dirancang untuk dengan kata lain dapat
memverifikasi pengoperasian dan mempertahankan suhu tubuh bayi
kondisi lingkungan inkubator bayi dalam batas normal. Selain itu, di
yang dapat melakukan perekaman inkubator bayi juga perlu diperhatikan
parameter seperti aliran udara, kebisingan ruang inkubator,
kebisingan, suhu ( dengan empat kelembaban, dan aliran udara. Untuk
mode pengukuran individual ), dan memverifikasi seluruh parameter pada
kelembaban relatif inkubator bayi, maka perlu dilakukan
(Flukebiomedical). Inkubator bayi pengkalibrasian alat. Tujuan umum
Seminar TugasAkhir Juni 2016
Inisialisasi
Sensor
Tampil
PC
4
2
Finish
3 5
Gambar 2.3 Diagram Alir Receiver
Pada diagram alir transmitter setelah Gambar 2.4 Diagram mekanik alat tampak atas dan
samping kanan
dilakukan inisialisasi, dilakukan pembacaan
sensor kemudian dilakukan konversi. Untuk
Keterangan :
kelembaban diberikan kode IJ dan untuk
kebisingan diberi kode KL kemudian, 1. Tempat USB parameter suhu dan
dilakukan pengiriman oleh transmitter ( kelembaban
2. Indikator level baterai
Seminar TugasAkhir Juni 2016
8
3
1
1 69.23 2.107 2 3
+
1 1
2 69.2 2.106 2
-
LM358
3 69.16 2.105 R1
10K
4 69.13 2.104
4
5 69.1 2.103
6 69.06 2.102
7 69.03 2.101
8 69.06 2.102 R2
9 69 2.100 30K
Gambar 3.12 Rangkaian Sensor Kebisingan
10 68.96 2.009
2) Kabel berwarna biru merupakan kabel 3) Terdapat tes point tegangan terhadap
penghubung output dari modul yang modul sensor kebisingan sebelum dan
akan dihubungkan pada rangkaian sesudah dilakukan penguatan
penguat sebelum masuk pin A6 di tegangan
minsis
b) Cara Kerja :
Cara kerja modul analog sound sensor : Modul mendapatkan tegangan 5V,
Modul mendapatkan tegangan 5V, sehingga membuat rangkaian penguat aktif.
sehingga membuat modul ini aktif. Mic Output dari modul sensor kebisingan masuk
condenser pada modul ini mendeteksi taraf pada pin 2 LM358 untuk dikuatkan nilai
kebisingan. Karena nilai tegangan yang tegangannya.
dihasilkan modul sangat kecil terhadap
perubahan suara maka perlu dilakukan 4.1.3.Rangkaian Minimum System
penguatan dengan menggunakan rangkaian Arduino ATMega 328
penguat Non-Inverting.
+5V
R7
1K
2. Rangkaian Non-Inverting J23
PROGRAMMER SW6 C8
J2 J4 SW PB
TP1 TP2 (Out)
10uF J28
+5V
5
4
3
2
1
J1 +5V 0 1
Sensor V2 U1A U3 2
8
HC-05
3 RESET1 3
1
PC6 (RESET) 4
2 3
+ +5V
1 1 14 2
8/PB0 (ICP) (RxD) PD0/0 0
2 15 3
- 9/PB1 (OC1A) (TxD) PD1/1
LM358
DIGITAL
22pF 22pF 16 4 AIR FLOW 1 J27
C7 C6 17 10/PB2 (OC1B) (INT0) PD2/2 5 2
R1 11/PB3 (MOSI) (INT1) PD3/3
10K 18 6 3
4
BIODATA PENULIS
Nama : Ericka Helen Reynilda
TTL : Malang, 27 April 1995
Alamat : Jl. Bima Kec.Tumpang Kab.Malang
Pendidikan: DIII Teknik Elektromedik