bawah kulit dan edema (pembengkakan) dengan sedikit infiltrasi sel perivaskular, di
antaranya yang paling dominan adalah eosinofil. Kelainan ini disebabkan oleh
mediator yang lepas, terutama histamin, akibat degranulasi sel mast kutan atau
permeabilitas pembuluh darah sehingga cairan dan sel, terutama eosinofil, keluar
dari pembuluh darah dan mengakibatkan pembengkakan kulit lokal. Cairan serta
sel yang keluar akan merangsang ujung saraf perifer kulit sehingga timbul rasa
b. Bila pembuluh darah yang terangsang adalah pembuluh darah jaringan subkutan,
biasanya jaringan subkutan longgar, maka edema yang terjadi tidak berbatas
tegas dan tidak gatal karena jaringan subkutan mengandung sedikit ujung saraf
dan perioral).
c. Urtikaria disebabkan karena adanya degranulasi sel mast yang dapat terjadi
sel mast melalui mekanisme imun dapat melalui reaksi hipersensitivitas tipe I
e. Faktor infeksi pada tubuh diantaranya infeksi virus (demam, batuk dan pilek)
merupakan factor pemicu pada urtikaria yang paling sering terjadi namun sering
diabaikan
f. Beberapa macam obat, makanan, atau zat kimia dapat langsung menginduksi
degranulasi sel mast. Zat ini dinamakan liberator histamin, contohnya kodein,
morfin, polimiksin, zat kimia,tiamin, buah murbei, tomat, dan lain-lain. Masih
belum jelas mengapa zat tersebut hanya merangsang degranulasi sel mast pada
g. Faktor fisik seperti cahaya (urtikaria solar), dingin (urtikaria dingin), gesekan
i. Faktor psikis atau stres pada seseorang dapat juga menimbulkan urtikaria.
ujung serabut saraf C yang berada di bagian superfisialis kulit. Saraf C termasuk
saraf tak bermielin yang juga berfungsi sebagai reseptor rasa geli. Setelah impuls
diteruskan menuju medulla spinalis. Pada komisura anterior medulla spinalis impuls
otak atau talamus untuk diinterpretasikan sebagai sensasi gatal. Sensasi ini kemudian
merangsang refleks menggaruk untuk memberikan sensasi nyeri yang cukup untuk
Gatal dapat timbul apabila pruritoseptor terangsang dan reseptor lainnya tidak
gatal sehingga timbul hasrat untuk menggaruk. Saat menggaruk, polimodal nosiseptor
akan terangsang sehingga pruritoseptor akan berhenti terangsang. Hal ini memberikan
penjelasan mengapa ketika seseorang menggaruk tubuhnya yang gatal, maka rasa
terangsang sehingga gatal akan timbul kembali. Polimodal nosiseptor juga dapat
menimbulkan gatal, misalnya pada baju baru yang labelnya kasar akan menimbulkan
sensasi gatal.Stimulus pada serabu saraf C melalui ganglion dorsal dan menyilang
pada saraf tulang belakang ke sisi kontralateral dan masuk ke jalur spinotalamikus
lateral menuju thalamus dan akhirnya mencapai korteks serebri sensori. (2)
Daftar Pustaka