TUJUAN PEMBELAJARAN
URAIAN MATERI
PENDAHULUAN
1
I. Teknik Teknik Perencanaan Dan Pengawasan Sebagai Suatu Analisis
Manajerial
1.1 Siklus Kegiatan Penyusunan Perencanaan
Siklus penyusunan perencanaan dalam suatu analisis manajerial adalah
sebagai berikut :
1. Pengumpulan dan Pengolahan Data
Pengumpulan data ini merupakan proses permulaan dari penyusunan
perencanaan. Data-data ini perlu di seleksi untuk di identifikasikan. Data ini
harus cukup dipercaya dan data ini pada dasarnya merupakan data mentah
(raw data).
Lalu data mentah ini diolah, sehingga menjadi informasi yang berguna
bagi penyusunan perencanaan. Selanjutnya diidentifikasikan menjadi data
utama, penting, penunjang dan seterusnya. Sehingga perencanaan dapat
menentukan prioritas dan alternativ.
2. Penilaian
Penilaian yang dimaksud adalah sebagai kegiatan meneliti dan meninjau
kembali segala usaha baik yang telah, sedang dan akan dilaksanakan. Apakah
usaha atau kegiatan tersebut telah dilakukan dengan baik, apakah telah sesuai
dengan perencanaan, apakah telah memenuhi sasaran, apakah ada kaitan setiap
langkah yang diambil satu dnegan yang lainnya.
Penilaian dilakukan untuk melihat kembali apakah ada faktor
penghambat sehingga timbul kelemahan atau kekurangan suatu rencana.
Kekurangan dan kelemahan ini tentu akan sangat berpengaruh terhadap sarana
dan tujuan yang hendak dicapai baik secara kualitas maupun kuantitas. Tolak
ukur dalam penilaian ini tidak jauh dari usaha pencapaian tujuan itu sendiri
dan biasanya di tekankan pada tujuan yang hendak dicapai, hasil guna dan
daya guna.
2
3. Perumusan Kebijaksanaan
Ketika di penilaian terdapat kekurangan dan kelemahan di perlukan
perbaikan dan penyempurnaan. Selain itu, maka setiap perencanaan harus
menyadari perubahan dan perbaikan dalam rangka penyempurnaan dan
penyampaian tujuan sesuai dengan kebijaksanaan atas dasar peraturan dan
ketentuan.
Seorang perencana selalu kecewa, dalam hal ini kebijaksanaan yang
diambil (perbuatan), bukan berarti mementahkan perencanaan semula, akan
tetapi ini tidak lain sebagai alat untuk mengadakan pembaharuan.
Perumusan kebijaksanaan adalah merupakan alat dalam pembaharuan
tersebut. Perlu ditekantkan bahwa seorang perencana bukan pembuat
keputusan, tetapi merupakan staf teknis membantu para pengambil keputusan.
5. Pembiayaan
Dalam pembiayaan diperlukan perencanaan pembiayaan, baik untuk
program maupun untuk proyek. Dalam penyusunan pembiayaan ini tidak
dapat melepaskan pembiayaan tahun-tahun sebelumnya, begitu juga dalam
memperhitungkan pembiayaan di masa depan.
Jadi, dalam hal ini penyusunan pembiayaan dalam melakukan
perhitungan memperhatikan keadaan sebelumnya, masa sekarang dan
perkiraan di masa depan. Penyusunan perhitungan pebiayaan didasarkan pada
kebutuhan, bukan berdasarkan kemauan. Dalam penyusunan pembiayaan di
perhatikan pula satuan harga pokok dan standarisasi harga yang mempunyai
tendensi setiap tahun mengalami perubanan.
3
6. Pemantauan Target Sasaran
Dalam pemantauan target sasaran ada beberapa hal yang harus
diperhatikan yaitu :
a. Penentuan Target
Penyusunan pembiayaan, merupakan anggaran biaya berdasarkan
permintaam dan bukan berdasarkan anggaran biaya yang tersedia. Diatas
telah diungkapkan perhitungan didasarkan kepada kebutuhan dan bukan
didasarkan kemauan.
Untuk menentukan target setiap program dan proyek perlu anggaran
biaya yang tersedia. Dengan sendirinya rencana biaya yang telah disusun
perlu di tinjau kembali dan di sesuaikan dengan anggaran biaya yang ada.
Dalam hal ini pemilihan prioritas sangat diperlukan, mana usaha yang
harus segera dilaksanakan dan mana yang harus di tunda pelaksanaanya.
Beberapa pilihan disusun, agar dapat menentukan target dan di pilih mana
yang paling utama untuk dikerjakan.
b. Penetapan Sasaran
Penetapan sasaran dapat dilakukan dengan berbagai jalan yang di
dasarkan kepada :
a) Kebijaksanaan pemerintah
b) Prioritas tujuan
c) Besar biaya yang tersedia
4
7. Formulasi Perencanaan
Adapun kegunaan perencanaan adalah:
a) Menyajikan sekumpulan keputusan untuk petugas-petugas yang
berwenang dan selanjutnya untuk dilaksanakan
b) Menyediakan kerangka kerja untuk dilaksanakan bagi pelaksanaan
program dan proyek yang harus bertanggung jawab sepenuhnya atas
tercapainya target-target yang tercantum dalam keputusan tersebut.
8. Uraian Perencanaan
Hal hal yang diperhatikan dalam uraian perencanaan adalah sebagai
berikut :
a. Penyusunan Program
Rencana yang masih bersifat menyeluruh dijabarkan ke dalam
kegiatan-kegiatan operasional. Kegiatan-kegiatan operasional ini
mempunyai tujuan dan sasaran yang sifatnya telah terarah dan khusus
disebut program. Setiap program disusun pula kepada kegiatan yang lebih
mendetail.
b. Perumusan Program
Program disusun berdasarkan kelompok kegiatan dan jenis kegiatan
agar memudahkan pekerjaan yang dilakukan atau dilaksanakan. Kegiatan
yang dijabarkan secara operasional dari program ini disebut proyek.
Proyek harus memiliki kegiatan yang terperinci agar dapat
dilaksanakan. Perumusan proyek adalah menjabarkan seluruh kegiatan dan
sub kegiatan, satuan harga dan biaya dari masing-masing kegiatan dan
waktu penyelesaian setiap kegiatan tersebut.
5
9. Implementasi Proyek
Pelaksanaan proyek baru dapat dikerjakan apabila seluruh langkah-
langkah sudah dilakukan dan sudah di tempuh maka dimulailah pengerjaan
proyek ini.
6
Contoh bagan penjadwalan dalam suatu kegiatan kepanitiaan:
2. Pengorganisasian
3. Pengendalian
7
Perbedaan NWP dan PERT terletak pada pernyataan dalam setiap
simbol bulatan milestone diberi rincian waktu kapan baru dimulai dan
kapan harus selesai.
8
Rekapitulasi Seluruh Paket Kerja
No Pokok Akhir Waktu Biaya
11 Pembentukan tim kerja 3 hari -
22 Pembicaraan dengan Puskom Perumka 3 hari -
33 Pemilihan calon petugas pelayanan karcis 4 hari -
44 Pengadaan computer dan LAN 16 hari Rp 16.000.000
55 Perancangan instalasi 5 hari Rp 100.000
66 Pemasangan computer dan LAN 9 hari Rp 310.000
77 Pelatihan petugas 16 hari Rp 310.000
88 Penguji cobaan dan penyempurnaan system 6 hari -
99 Peresmian system baru 9 hari Rp 500.000
110 Pemantauan 62 hari -
111 Pelaporan 9 hari Rp 48.000
Jumlah 142 hari Rp 17.768.000
9
Untuk menentukan masalah dan sasaran yang paling dominan yang
akan diprioritaskan untuk dipecahkan, haruslah dibuat matriks seperti tabel
dibawah ini.
Sumber Urutan
Sasaran Relevansi Dampak
Daya Prioritas
Terpeliharanya WC, Ruang
2 3 2 12 (II)
Tunggu, dll
Tepatnya system penjualan
3 2 3 18 (I)
karcis
Tersedianya loker 2 2 1 4 (IV)
Papan Informasi 3 3 1 9 (III)
10
Contoh hasil analisis masalah menggunakan CARL.
Urutan
Sasaran C A R L
Prioritas
Terpeliharanya WC, Ruang Tunggu, dll 5 4 3 3 180 (II)
Tepatnya system penjualan karcis 4 4 5 5 400 (I)
Tersedianya loker 4 4 2 1 32 (IV)
Papan Informasi 5 4 2 2 80 (III)
Dari tabel analisis diatas sasaran yang harus diprioritaskan adalah Tepatnya
system penjualan karcis yang mendapatkan angka 400. angka tersebut didapatkan
dari hasil perkalian angka yang diperoleh dari analisis CARL.
11
d. Perencanaan yang tidak sempurna, karena kurang ahli (kurang mampu).
Apabila pembuatan rencana kurang baik, kurang sempurna karena dalam
penyusunannya tidak melibatkan pakar dalam perencanaan, maka akan
sulit pelaksanaannya.
e. Kurang pengetahuan tentang lingkungan organisasi/instansi baik
eksternal maupun internal, misalnya para pesaing bisnis, lembaga
lembaga terkait, client, dll
f. Kesulitan menyusun perencanaan, bagi kegiatan kegiatan yang hanya
sekali digunakan secara operasional
g. Ketidakmampuan manajer menolak kemungkinan lain yang sudah ada
sejak dulu kala
h. Tidak ada jiwa reformatif dari diri manajer, untuk bertindak inovatif,
kapabilitas dan kreatifitas diri
12
penjualan tahunan, laba kuartalan dan perubahan kemasan produk
atau jasa.
d. Sasaran Operasional. Merupakan target performa jangka pendek
yang segera untuk aktivitas harian, mingguan dan bulanan,
apabila tercapai akan memperkuat sasaran perencanaan taktis.
Sasaran yang di definisikan dengan baik mempunyai beberapa
karakteristik yang paling penting, yaitu harus specifik, dapat
diukur, realistik, dan setiap sasaran mempunyai periode waktu
yang tetap untuk pencapainya.
e. Rencana taktis ( Tactical Plant ) Merupakan sasaran yang dibuat
setahun dengan target performa yang tetap dan dapat diukur serta
menggunaka anggaran performa.
f. Rencana operasional ( Operational Plants ) Merupakan sasaran
jangka pendek dalam waktu yang sesuai yang memenuhi
kebutuhan organisasi contohnya : tambah penjualan secara
bulanan, kartalan. Produksi berdasarkan mingguan bulanan dan
arus kas bulanan.
13
2.1 Strategi dan Taktik
Dalam perencanaan manajerial ada strategi dan taktik yang harus
dipertimbangkan. berikut pengertian strategi dan taktik.
a) Strategi
Berdasarkan dari kata yunani Strategi berarti jenderal (General)
arti harfiah Seni Para Jenderal (art of general) berarti mengaju pada
apa yang merupakan perhatian utama manajemen puncak.
George A Steiner dan J.B Minner arti strategi sama dengan
kebijakan (Policy) mengacu pada misi perusahaan (Company Mission) ,
tujuan dasar (Fundalmental Propose) , sasaran (Overall Company) dan
kebijakan (Basic Policies) sebagai strategi induk (Master Strategic)
b) Taktik
Strategi yang berhasil biasanya bukan merupakan keputusan
tunggal, tetapi merupakan jaringan strategi , sub sub strategi dan
taktik yang saling berkaitan.
George A steiner membedakan strategi dengan takti sebagai
berikut:
14
Contoh : Dominos Pizza dengan home delivery sangat berhasil.
Domino dapat mampu mengatar makanan pizza dalam kurung waktu 30
menit apa yang menjadikan domino berhasil yaitu keuatan dan strategi
dari taktil pengataran ke rumah. Jadi taktik lah yang lebih dahulu.
d) Dapatkah perusahaan menghidari ancaman ?
Dari analisis SWOT adalah mengindetifikasi ancaman ancaman
yang dihadapi perusahaan dan pakar strategi perusahaan memberikan
pertahanan yang memadai terhadap ancaman tersebut.
Analisis swot adalah suatu alat yang berguna menganalis suatu
organisasi secara keseluruhan SWOT adalah singkatan dari Strenght
(Kekuatan ) , Weakness ( Kelemahan ), Opportunities ( Kesempatan )
dan Threads ( Ancaman ).
Pendekatan ini berusaha untuk mengembangkan kekuatan
kekuatan , kelemahan internal dari suatu organisasi ( looking In ) dengan
kesempatan - kesempatan dan ancaman yang ada pada lingkungan
eksternal ( looking out )
a. Kekuatan (S= Strenght)
Sumber daya keuangan yang menonjol
Ketrampilan kompetitif yang baik
Sangat disegani pembeli
Pemimpin pasar yang terkenal
Strategi areal disusun dengan baik
Teknologi yang memadai
Keunggulan biaya
b. Kelemahan (W=Weakness)
Tidak ada pengarahan strategi yang jelas
Posisi kompetitif
Fasiilitas yang usang
Kemampuan laba jelek
Kurang dalam pemahaman manajerial
Citra pasar yang lemah
c. Kesempatan (O = Opportunity)
Memasuki pasar atau segemen baru
Menambah lini produk
Integrasi vertikal
15
Ekspansi Global
Jasa Baru
Pertumbuhan dalam pasar baru
d. Ancaman (T = Threats)
Masuknya pesaing baru
Peningkatan penjualan dari produk substitusi
Pertumbuhan pasar yang lambat
Kebijakan pemerintahan yang merugikan
Mudah diserang resesi
Kebutuhan dan selera pembeli yang berubah
16
2. Pengawasan pada saat kerja berlangsung ( cocorrent control )
Pengawasan yang terjadi ketika pekerjaan dilaksanakan.
Memonitor pekerjaan yang berlangsung guna memastikan bahwa
sasaran-sasaran telah dicapai. Cocorrent control terdiri dari
tindakan-tindakan para supervisor yang mengarahkan pekerjaan
para bawahan mereka.
17
4. Tahap Pembandingan Pelaksanaan dengan Standard Analisa
Penyimpangan
Digunakan untuk mengetahui penyebab terjadinnya
penyimpangan dan menganalisasnya mengapa bisa terjadi demikian,
juga digunakan sebagai alat pengambilan keputusan bagai manajer.
18
2. Peningkatan kompleksitas organisasi
Semakin besar organisasi, makin memerlukan pengawasan
yang lebih formal dan hati-hati. Berbagai jenis produk harus diawasi
untuk menjamin kualitas dan profitibilitas tetap terjaga. Semuanya
memerlukan pelaksanaan fungsi pengawasan dengan lebih efisien dan
efektif.
19
a. Komparatif. Yakni sistem membandingkan hasil yang diperoleh dengan
rencana yang telah disusun sebelumnya. Biasanya dijalankan oleh pucuk
pimpinan atau top management.
b. Inspektof, yakni sistem pemeriksaan setempat. Gunanya adalah untuk
mengetahui sendiri keadaan yang sebenarnya mengenai pelaksanaannya.
c. Verifikatif, yakni sistem pengawasan secara pemeriksaan. Dilakukan
oleh staf atau panitia ataupun komisi yangdibentuk oleh badan usaha atau
jawatanyang bersangkutan. Verifikasi ini menyangkut bidang keuangan
dan material.
d. Investigasi, yakni sistem pengawasan yang dilakukan dengan cara
mengadakan penyelidikan. Biasanya sistem pengawasan ini dilakukan
untuk mengetahui apa yang tersirat, yang sukar dapat diketahui melalui
pengawasan biasa. Penyelidikan dilakukan seringkali untuk membongkar
penyelewengan-penyelewengan.
3.5 Laporan
Laporan menurut Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosuddirjo adalah setiap
tulisan yang terisi hasil laporan pengolahan data informasi.
Jenis jenis laporan sebagai berikut:
1. Laporan berkala, yaitu laporan yang berhubungan dengan kegiatan-
kegiatan bagian. Laporan berkala biasanya adalah laporan
mingguan, bulanan. kuartalan, dan memuat hal-hal secara
terperinci. Laporan ini meliputi :
a. Laporan Bulanan c. Laporan Pembelian
b. Catatan Hasil d. Laporan Iklan
Pekerjaan e. Laporan Kepegawaian
20
a. Pengembangan Produksi
b. Riset pemasaran
c. Asuransi perusahaan
d. Hal-hal yang bersifat tidak terus-menerus
21
IV. KESIMPULAN
22
DAFTAR PUSTAKA
Dra, Rr, Ponco Dewi K, MM. 2017. Modul Sistem Analisis Administrasi. Jakarta:
Universitas Negeri Jakarta
23