HEPATITIS A & B
Oleh : Kelompok 5
BATAM
2017
KATA PENGANTAR
sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru
sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada
Makalah ini di buat dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah
1. Bapak Ketua Yayasan Pendidikan Ibnu Sina Batam (H. Andi Ibrahim, BA.)
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ibnu Sina Batam, serta semua pihak yang
ii
Selanjutnya penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan
kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu,
penyusun mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini
dapat lebih baik lagi. Akhir katapenyusun berharap agar makalah ini bermanfaat
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ............................................................................................. i
Kata Pengantar ............................................................................................. ii-iii
Daftar Isi ............................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
1.1 LatarBelakang ............................................................................................ 1
1.2 Tujuan Penulisan ....................................................................................... 2
1.3 Metode Penulisan ...................................................................................... 2
1.4 Sistematika Penulisan ............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................. 3
2.1 Hepatitis A alias penyakit kuning ............................................................. 3
2.1.1 Aspek Biologi .................................................................................. 3
2.1.2 Morfologi ciri-ciri khas virus hepatitis A ......................................... 4
2.1.3 Penyakit yang ditimbulkan ............................................................... 4
2.1.4 Gejala ............................................................................................. 5
2.1.5 Cara Penyakit Menular ..................................................................... 6
2.1.6 Siapa saja yang menghadap risiko .................................................... 6
2.1.7 Bagaimana penyakit ini dicegah ....................................................... 6
2.1.8 Diagnosis .......................................................................................... 7
2.1.9 Pengobatan ....................................................................................... 7
2.1.10 Pencegahan ..................................................................................... 8
2.2 Hepatitis B ............................................................................................. 9
2.2.1 Gejala Penyakit Hepatitis B ............................................................. 9
2.2.2 Cara Penularan Penyakit Hepatitis B ................................................ 10
2.2.3 Etiologi ............................................................................................. 11
2.2.4 Manifestasi klinis Hepatitis B .......................................................... 11
2.2.5 Pengobatan Hepatitis B .................................................................... 13
2.2.6 Pencegahan Hepatitis B..................................................................... 14
BAB III KESIMPULAN & SARAN ............................................................ 15
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 15
3.2 Saran ............................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
Penyakit Hepatitis merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia
termasuk di Indonesia, yang terdiri dari Hepatitis A,B,C,D dan E. Hepatitis A dan E
sering muncul sebagai kejadian luarbiasa, ditularkan secara fecal oral dan biasanya
berhubungan dengan perilaku hidup bersih dan sehat, bersifat akut dan dapat sembuh
dengan baik. Sedangkan Hepatitis B,C dan D(jarang) ditularkan secara parenteral,
dapat menjadi kronis dan menimbulkan cirrhosis dan lalu kanker hati. Virus Hepatitis
B telah menginfeksi sejumlah 2 milyar orang di dunia, sekitar 240 juta orang di
antara nyamen jadi pengidap Hepatitis B kronik, sedangkan untuk penderita
Hepatitis C di dunia diperkirakan sebesar 170 juta orang. Sebanyak 1,5 juta
penduduk dunia meninggal setiap tahunnya karena Hepatitis.
Indonesia merupakan Negara dengan endemisitas tinggi Hepatitis B,
terbesar kedua di negara South East Asian Region (SEAR) setelah Myanmar.
Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), studi dan uji saring darah
donor PMI maka diperkirakan di antara 100 orang Indonesia, 10 di antaranya telah
terinfeksi Hepatitis B atau C. Sehingga saat ini diperkirakan terdapat 28 juta
penduduk Indonesia yang terinfeksi Hepatitis B dan C, 14 juta di antaranya
berpotensi untuk menjadi kronis, dan dari yang kronis tersebut 1,4 juta orang
berpotensi untuk menderita kanker hati. Besaran masalah tersebut tentunya akan
berdampak sangat besar terhadap masalah kesehatan masyarakat, produktifitas, umur
harapan hidup, dan dampak social ekonomi lainnya.
1
Sejak keluarnya resolusi tersebut, setiap 2 tahun sekali dilakukan evaluasi tingkat
global tentang respon pengendalian Hepatitis baginegara - Negara anggota WHO.
Untuk akselerasi program pengendalian Hepatitis tingkat global, berdasarkan
evaluasi respon sejak keluarnya resolusi 63.18, maka Indonesia bersama 14 negara
lain, padasidang WHA bulan Mei 2014, mengusulkan resolusi untuk pengendalian
Hepatitis virus, yaitu keluarlah resolusi 67.7 tentang aksi konkrit dalam
pengendalian Hepatitis.
Sistematika penulisan makalah ini diawali dengan kata pengantar, daftar isi
yang dilanjutkan dengan Bab I tentang pendahuluan yang berisi latarbelakang, tujuan
penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.1.2 Morfologi Ciri-ciri khas virus Hepatitis A
HAV Merupakananggota famili pikornaviradae. HAV merupakan partikel
membulat berukuran 27 hingga 32-nm dan mempunyai simetri kubik, tidak
mempunyai selubung serta tahan terhadap panas dan asam. Partikel ini
mempunyai genom RNA beruntai tunggal dan linear dengan ukuran 7,8 kb,
sehingga cukup jelas virus ini menjadi genus pikornavirus yang baru,
Heparnavirus. Hepatitis A mempunyai pravalensi yang tinggi
spesifik dari penderita yang hampir sembuh (konvalesen) pada tinja penderita
diawal masa inkubasi
penyakitnya, sebelum timbul ikterus, memungkinkan pemekatan dan terlihatnya
partikel virus melalui pembentukan agregat antigenantibodi. Asai serologic yang
lebih peka, seperti asai mikrotiter imunoradiometri fase-padat dan pelekatan imun,
telah memungkinkan deteksi HAV didalam tinja, homogenate hati, dan empedu,
serta pengukuran antibody spesifik di dalam serum.
Penyebaran
Penyakit Hepatitis disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh kotoran atau
tinja penderita biasanya melalui makanan (fecel-oral), bukan melalui
aktivitas sexual atau melalui darah, selain itu akibat buruknya tingkat
4
kebersihan. Penyakit hepatitis kadang-kadang dapat timbul sebagai
komplikasi leptospirosis, sifilis, tuberculosis, toksoplasmosis, dan
amebiasis, yang kesemuanya peka terhadap pengobatan khusus. Penyebab
noninfeksiosa meliputi penyumbatan empudu, sirosis empedu primer,
keracunan obat, dan reaksi hipersensitivitas obat. Komplikasi akibat
hepatitis A hampir tidak ada, kecuali pada para lansia atau seseorang yang
memang sudah mengidap penyakit kronis hati atau sirosis. Hati harus
berfungsi dengan baik agar dapat menguraikan sebagian besar obat-obatan.
Obat yang tidak menyebabkan gangguan apa pun pada waktu hati kita sehat
dapat membuat kita sakit parah adalah bila kita mengalami hepatitis. Ini
juga berlaku untuk alkohol, aspirin, jamu-jamuan, dan narkoba. Karena
tugas hati adalah untuk menguraikan zat-zat yang terdapat dalam darah, dan
beban dapat menjadi terlalu berat.
2.1.4 Gejala
Gejala-gejala termasuk terasa kurang sehat, rasa
sakit, demam, mual, kurang nafsu makan, perut terasa
kurang enak, diikuti dengan air seni berwarna pekat, tinja
pucat dan penyakit kuning (mata dan kulit menjadi
kuning). Penyaki tbiasanya berlanjut selama satu sampai
tiga minggu (walaupun gejala tertentu dapat berlanjut
lebih lama) dan hamper selalu diikuti dengan
penyembuhan sepenuhnya.Anak-anak kecil yang terinfeksi
biasanya tidak menderita gejala. Hepatitis A tidak
mengakibatkan penyakit hati jangka panjang dan
kematian akibat hepatitis A jarang terjadi. Jangka waktu
antara kontak dengan virus dan timbulnya gejala
biasanya empat minggu, tetapi dapat berkisar antara dua
sampai tujuh minggu.
5
2.1.5 Cara Penyakit Menular
Orang yang terinfeksi dapat menularkan virus ini
kepada orang lain dari dua minggu sebelum timbulnya
gejala sampai seminggu setelah timbulnya Penyakit
kuning (kira-kira tiga minggu secara keseluruhan).
Jumlah virus yang besar ditemui dalam tinja (tahi)
orang yang terinfeksi selama waktu penularan. Virus ini
dapat hidup dilingkungan selama beberapa minggu
dengan keadaan yang benar (misalnya, dalamsaliran) .
Hepatitis A biasanya ditularkan sewaktu virus dari
orang yang terinfeksi tertelan oleh orang lain
melalui:
Makan makanan tercemar
Minum air tercemar
Menyentuh lampin, seprai dan handuk yang
dikotori tinja dari orang .
Hubungan langsung ( termasuk seksual ) dengan
orang yang terinfeksi.
6
pria yang berhubungan kelamin dengan pria
petugas penitipan anak siang hari dan prasekolah
penyandang cacat intelektual dan penjaganya
beberapa petugas kesehatan yang bekerja dalam atau dengan
masyarakat pribumi
petugas saliran
tukang leding
pengguna narkoba suntik
pasien yang menderita penyakit hati kronis
penderita hemofilia yang mungkin menerima konsentrat plasma
terkumpul.
2.1.8 Diagnosis
2.1.9 Pengobatan
7
atau obat-obatan yang biasa digunakan adalah antipiretik analgesik atau
penghilang demam dan rasa sakit, antiemetik atau anti muntah, vaksin, dan
imunoglobulin.
Tidak ada terapi spesifik yang tersedia. Para antienteroviral diteliti obat
pleconaril (Disoxaril; ViroPharma) tidak memiliki aktivitas terhadap virus
hepatitis A (HAV).
Rawat Inap diindikasikan untuk pasien dengan dehidrasi yang signifikan
karena muntah atau mereka dengan hepatitis fulminan. Tetapi pada
keadaan lain yang berat dimana terjadi komplikasi kekuarangan cairan
akibat muntah yang berlebihan dan terus menerus sehingga terjadi
komplikasi kekuarangan cairan dan elektrolit disarankan untuk dilakukan
perawatan di rumah Sakit.
Konsultasi dengan subspecialis umumnya tidak diperlukan.
2.1.10 Pencegahan
8
2.2 Hepatits B
Penyebab dari hepatitis B ini tidak dikarenakan hanya virus dari hepatitis B
namun adapula penyebab lain seperti adanya keracunan obat dan efek samping
dari obat yang mengandung zat kimia seperti karbon tetraklorida, chlorpromazine,
zhloroform, arsen, fosfor dan zat-zat lain yang banyak digunakan oleh produsen
obat-obatan modern saat ini. Imunisasi merupakan langkah terbaik untuk
mengobati dan mencegah berkembangnya virus hepatitis B ini yang dapat
diberikan sebanyak 3 kali, yakni denga periode dasar, 1 bulan, dan 6 bulan
kemudian. Pemberian imunisasi atau vaksin hepatitis B ini dapat bertahan hingga
15 tahun.
9
2.2.2 Cara Penularan Penyakit Hepatitis B :
Kontak darah
Misalnya saja yang dapat terjadi dengan melalui transfusi darah yang
dilakukan pada orang yang sedang terkena virus HBV kepada orang yang belum
terkena infeksi.
Misalnya saja yang dapat terjadi pada ibu yang sedang mengandung dan dia
sedang terkena virus tersebut maka akan mudahnya janin yang ada didalam
perutnya nanti terserang virus HBV ini.
Kontak seksual
Jika orang yang sedang melakukan hubungan intim dengan orang yang sedang
menderita penyakit hepatitis B tanpa menggunakan alat pelindung maka akan
mudahnya mengakibatkan air liur, maupun cairan pada vagina akan masuk melalui
tubuh wanita.
10
2.2.3 Etiologi
11
hilangnya virus hepatitis B dari tubuh kropes. Hepatitis B akut terdiri
atas 2 yaitu :
a. Hepatitis B akut yang khas
Bentuk hepatitis ini meliputi 95 % penderita dengan
gambaran ikterus yang jelas. Gejala klinis terdiri atas 3 fase yaitu :
1. Fase Praikterik (prodromal)
Gejala non spesifik, permulaan penyakit tidak jelas, demam
tinggi, anoreksia, mual, nyeri didaerah hati disertai perubahan
warna air kemih menjadi gelap. Pemeriksaan laboratorium
mulai tampak kelainan hati (kadar bilirubin serum, SGOT dan
SGPT, Fosfatose alkali, meningkat).
2. Fase lkterik
Gejala demam dan gastrointestinal tambah hebat disertai
hepatomegali dan splenomegali. timbulnya ikterus makin
hebat dengan puncak pada minggu kedua. setelah timbul
ikterus, gejala menurun dan pemeriksaan laboratorium tes
fungsi hati abnormal.
3. Fase Penyembuhan
Fase ini ditandai dengan menurunnya kadar enzim
aminotransferase. pembesaran hati masih ada tetapi tidak
terasa nyeri, pemeriksaan laboratorium menjadi normal.
b. Hepatitis Fulminan
Bentuk ini sekitar 1 % dengan gambaran sakit berat dan
sebagian besar mempunyai prognosa buruk dalam 7-10 hari, lima
puluh persen akan berakhir dengan kematian. Adakalanya
penderita belum menunjukkan gejala ikterus yang berat, tetapi
pemeriksaan SGOT memberikan hasil yang tinggi pada
pemeriksaan fisik hati menjadi lebih kecil, kesadaran cepat
menurun hingga koma, mual dan muntah yang hebat disertai
gelisah, dapat terjadi gagal ginjal akut dengan anuria dan uremia.
2. Hepatitis B kronis yaitu manifestasi infeksi virus hepatitis B terhadap
individu dengan sistem imunologi kurang sempurna sehingga
12
mekanisme, untuk menghilangkan VHB tidak efektif dan terjadi
koeksistensi dengan VHB.
Kira-kira 5-10% penderita hepatitis B akut akan mengalami Hepatitis
B kronik. Hepatitis ini terjadi jika setelah 6 bulan tidak menunjukkan
perbaikan yang mantap.
13
kelas protein heterogen ribonucleoprotein nuklir K ( hnRNP K ) dan replikasi
HBV pada pasien . Mengontrol tingkat hnRNP K dapat bertindak sebagai
pengobatan yang mungkin untuk HBV . (Wikipedia, 2013).
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini penyusun mencari dari berbagai
sumber dari media maupun tulisan apabila ada kesalahan baik dari tulisan
maupun dari isi makalah mohon kritikan untuk membangun kami agar
lebih baik kedepannya.
15
DAFTAR PUSTAKA