LANDASAN TEORI
Di Jepang terkenal suatu slogan yang berbunyi New trends come from the west of
Japan, tren baru datang dari bagian barat Jepang. Slogan ini sesuaidengan banyaknya hal
unik yang bermunculan dari wilayah barat Jepang (daerahKansai). Distrik Kansai telah
menciptakan berbagai bisnis dan produk unik,seperti mi instan, gerbong tiket otomatis, sauna,
dan jugakaraoke.Karaokemuncul pertama kali di kota Kobe, sebuah daerahdi wilayah
Kansai. Kemunculan karaoketidak lepas dari perananutagoekissa, atau dalam bahasa Inggris
disebut song-coffee shop.
Utagoe kissa telah menjadi kegemaran di Jepang sejakpemerintahan Taisho (1912-
1926) dan semakin meluas antara tahun 1950 hinggatahun 1960. Utagoe kissa adalah bar
tradisional yang dilengkapidengan piano atau gitar, yang sejak dulu telah menjadi pusat
hiburan bagi pelakubisnis Jepang sebagai sarana pelepas stres.
(sumber:http://www.karaokescene.com/history diakses pada tanggal 14 Mei 2015)
Bill Kelly dalam artikelnya yang berjudul Japans Empty Orchestras; Echoes of
Japanese culture in the performance of karaoke menyebutkan beberapafungsi karaoke
sebagai tempat berinteraksi, mempunyai peranan sebagai berikut,
1. Sebagai sarana untuk berinteraksi antara satu pihak dengan pihak lain diman
memiliki hubungan sosial atau lainnya.
2. Sebagai sebuah forum dimana individu bertindak dengan strategidemi tujuan politis
mereka.
3. Meningkatkan suasana yang lebih baik dalam sebuah kelompok, organisasi dan
sebagainya.
4. Sebagai sarana untuk menghilangkan strees, tekanan pikiran dan sebagainya.
5. Sebagai sarana berkomunikasi, pengisi waktu luang dan sebagainya.
6. Sebagai sarana berlatih bernyanyi.
Ditinjau dari fasilitas, jenis layanan, dan harga sewa ruangannya, industri retail
karaoke dapat dibagi atas 2 kategori yaitu :
1. Karaoke Eksekutif
EksekutifKaraokeyaitu tempat karaoke dimana menyediakan fasilitas LC
(Ladies Companion) atau jasa menemani dan memandu pengunjung
bernyanyi.
2. Karaoke Keluarga
Kedua jenis tempat karaoke ini mempunyai ciri-ciri, kelebihan dan kekurangannya
masing-masing.
Ketika akan membangun sebuah hiburan Karaoke baru atau hanya sekedar
merenovasi yang sudah ada, alokasi ruang dan manajemen merupakan bagian paling penting
dalam proses karena berfokus pada perencanaan, proyeksi, alokasi, evaluasi dan penggunaan
ruang. Tujuan dari manajemen ruang efektif adalah untuk memastikan ruang secara tepat
didistribusikan berdasarkan penilaian kebutuhan, memberikan jalan untuk menetapkan
standar untuk mengalokasikan ruang, memberikan kesempatan untuk menentukan kebutuhan
yang dapat dikonsolidasikan ke dalam ruang yang sama untuk membantu mengurangi biaya-
biaya lain (utilitas, pemeliharaan dan operasional), membantu dengan proses konstruksi
dengan mengurangi kemungkinan kesalahan dan kelalaian dan memungkinkan komite
perencanaan untuk melakukan evaluasi akhir untuk menentukan setiap kekurangan
persediaan ruang. Mengapa Karaoke menjadi salah satu pilihan berbisnis sekarang ini.
(Schwarz, Hall, & Shibli, 2010:56).
Akses
Internal: pergerakan di lokasi
External
Jalan masuk/jalan keluar
Jalan dan lalu lintas
Ketersediaan transportasi umum
Utilitas
Listrik
Air
Selokan/septic tank
Telepon
Saluran minyak/gas alam
Ketersediaan ruang untuk parkir yang memadai
Dampak lingkungan
Udara
Iklim
Gangguan (contoh: kemacetan)
Karakteristik lingkungan (topografi, geologi, hidrologi, pedologi)
Dampak terhadap komunitas dan politik
Struktural
Dukungan
Kemudahan
Persyaratan zonasi
Dampak ekonomi
Tenaga kerja
Kecenderungan demografi
Pajak
Biaya utilitas
Kompetisi
Keunikan bisnis Karaoke yang dapat dipilih antara lain, sebagai berikut :
b. Pilihan lagu yang beraneka ragam judul menurut genre music, dan harus
terus di-update sesuai dengan perkembangan musik yang ada.
2. Layanan Pendukung
Penyediaan restaurant dengan sajian food and beverage yang beraneka ragam
bentuk dan jenisnya dengan cita rasa masakan berkelas dapat mendukung
kenyamanan pengunjung serta mendukung pemasukan tambahan yang
signifikan.
b. Sound Recording
Bagi pengunjung yang ingin membuat video clip saat aksi mereka menyanyi
bersama dengan tambahan editing visual efek dari video jockey, sehingga
menghasilkan karya video clip yang dinamis dan inovatif.
4. Exterior Design
5. Interior Design
6. Desain Penunjang
6. Meja dan atas meja, merupakan poin utama pada kafe. Semua
komponen penting untuk dipertimbangkan ketika memilih meja
pada kafe. Ukuran mempengaruhi benda-benda yang akan
diletakkan di meja untuk dipergunakan.
Gambar 2.7. Area Opersional dan Tamu
(Sumber: Dimensi Manusia & Ruang Interior)
Dalam bahasa Indonesia, Lounge berarti tempat santai. Secara istilah, Lounge
merupakan suatu tempat santai untuk menjamu tamu yang hendak melakukan kegiatan
untuk menghabiskan waktu. Seperti membaca, makan, minum, mengobrol, dan kegiatan
lainnya. (Jurnal Imaji. Vol.1 Januari 2012: 61).
Pada lounge analisa anthropometri adalah untuk menentukan keergonomisan
furniture termasuk didalamnya sofa, coffee table, meja makan dan kursimakan serta jarak
sirkulasinya.Jarak minimal area pelayanan pada meja adalah 91,4 cm. untuk meja makan
memiliki tinggi meja sesuai dengan ergonomisnya adalah 75 cm. jarak antara kursi dengan
kursi lainnya minimal 90 cm. Untuk sofa, memiliki jarak bersih minimal 40cm dari coffee
table, jarak minimal area pelayanan adalah 91,4 cm. untuk coffee table memiliki tinggi 40
cm 45 cm sesuai tinggi sofanya yaitu 40cm - 45 cm.
(Sumber: Dimensi Manusia & Ruang Interior. Panero, J. & Zelnik, M.)
2.3.1 Klasifikasi Aktivitas pada Lounge
Duduk bersantai
Duduk sambil mengobrol
Makan dan minum
Menikmati fasilitas lounge
Sofa
Coffee Table
Kursi Makan
Meja Makan
Bar berasal dari kata barrier yang berarti sesuatu yang menghalangi, yaitu kayu
pemisah antara pekerja bar (bartender) dengan tamu. Kayu pemisah atau penghalang tersebut
dinamakan counter atau dalam bahasa Indonesia disebut konter, konter tersebut mempunyai
fungsi lain yang dilengkapi dengan kursi tinggi yang disebut bar stools. Bars stools dibuat
sesuai dengan keinginan dan selera yang pemilik bar.
(sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Bar_(tempat ) diakses pada tanggal 14 Mei
2015)
Secara umum Bar merupakan tempat menjual minuman baik minuman beralkohol
maupun non alcohol. Dan pada dasarnya kegiatan usaha di bidang Bar terdiri atas Usaha
Pokok dan Usaha Penunjang. Dimana penunjang bar merupakan kegiatan yang terkait erat
dengan usaha pokok, seperti kegiatan pelayanan penjualan makanan ringan serta hiburan dan
pertunjukan bagi para pengunjung yang datang.
Menurut P.P.No 24 tahun 1979 menyebutkan bahwa Bar adalah setiap usaha komersial
yang ruang lingkup kegiatannya menghidangkan minuman, baik minuman yang mengandung
alcohol maupun tidak, untuk umum ditempat usahanya.
(sumber: https://teguhkarisma.wordpress.com/food-and-beverage/organisasi-food-
beverage-department/food-and-beverage-service/pengertian-bar/ diakses pada tanggal 14
Mei 2015)
DIVA Family Karaoke Keluarga yang outlet pertama berdiri di Jl. Mangga
Besar Raya no.96. Jakarta Barat bulan April 2011, didirikan langsung oleh artis
ROSSA, juga sebagai Brand Ambassador yang akan mempercepat awareness brand
Family karaoke ini. Sesuai brand-nya DIVA dikonsep untuk memberikan
keistimewaan kepada pelanggan wanita dengan program-program khususnya. Bukan
hanya sebagai pelanggan tapi juga bisa menjadi DIVA semalam.
DIVA Family Karaoke dibuat dan diharapkan bisa menjadi pilihan utama
masyarakat pencinta karaoke keluarga di Indonesia. Segmen pasarnya datang dari
kalangan usia anak anak sampai orang tua. Seluruh anggota keluarga bisa datang
untuk menikmati hiburan karaoke karena DIVA didesain agar aman dan nyaman
untuk seluruh anggota keluarga.
Diva Family Karaoke memiliki 2 sistem navigasi untuk memilih lagu, yaitu
menggunakan sistem touchscreen dan wireless keyboard yang pastinya akan sangat
memudahkan pelanggan untuk memilih lagu. Diva Family Karaoke memiliki room
yang dirancang khusus untuk memanjakan pelanggan, selain mempertimbangan
faktor artistik dalam penataan interior desain, dan juga merancang room yang sangat
nyaman untuk berkaraoke, salah satunya yaitu dengan mempertimbangkan faktor
akustik ruang yang disesuaikan dengan spesifikasi sound system, luas/dimensi
ruangan dan juga faktor ergonomis yang memberikan rasa nyaman kepada konsumen.
Gambar 2.11 Peta Lokasi Diva Karaoke
Sumber :Google Map
OWNER
ASISTENT OWNER
OWNER
Manager
maintance
OWNER
Interior dan aksesoris pada Family Karaokeini banyak menggunakan kayu mahoni
dan sungkai, triplek terdapat juga granit yang biasanya digunakan di meja
receptionist,meeting room.Furniture yang digunakan pada tempat Family Karaoke ini
memiliki sistem loose furniture. Untuk area standard room dan lobby memiliki furniture yang
dapat dipindah pindahkan sesuai kebutuhan.
Lokasi tempat Family Karaoke terletak di dalam sebuah Mall sehingga keadaannya
yang cukup ramai. Mudah ditemukan, terletak di dalam mall dimana suhu area ini menjadi
cukup dingin pada siang hari.Kebanyakan mall tersebut dikunjungi oleh karyawan kelas
menengah keatas.
2.10 Kriteria Desain
Untuk perencanaan desain aksesoris dan interiorDiva Family Karaokeperlu diketahui
permasalahan apa saja yang akan dihadapi dalam proses perancangan. Permasalahan tersebut
dibagi menjadi 2 aspek yaitu manusia dan interior.
Aspek manusia
- Berapa Ukuran Dimensi Manusia pada saat duduk
-Suasana seperti apa yang membuat manusia menjadi nyaman
- Bagaimana ergonomi dan posisi duduk yang nyaman
Aspek furnitur
-Berapa besar ukuran dimensi kursi yang proposional untuk manusia duduk.
-Bagaimana bentuk kursi yang ergonomi yang nyaman untuk diduduki
-Bagaimana menerapkan dan mengaplikasikan unsur green design pada interior.
Sumber :Mapbox
Gambar 2.35 Layout Diva Family Karaoke
Jenis Kelamin
101 orang 100%
Pria dan wanita
Usia Responden
7 6,9%
18 20 tahun
73 72,3%
21 - 35 tahun
21 20,8%
35 50 tahun
- -
Lebih dari 50 tahun
100 100
Jenis Pekerjaan
14 13,8%
Mahasiswa/pelajar
36 35,6%
Wirausaha
30 29,8%
Karyawan
21 20,8%
Lain-lain
101 100
Penghasilan perbulan
1.000.000 3.000.000 31 30,6%
4.000.000 6.000.000 24 23,7%
lebih dari 6.000.000 46 45,5%
101 100
Sumber: Hasil Data Profil Responden Kuesioner
B. Frekuensi dalam kegiatan Lifestyle & Entertaiment
Tabel 2.3 Frekuensi dalam kegiatan Lifestyle & Entertaiment
Jumlah Persentase (%)
Frekuensi melakukan kegiatan di luar
rumah bersama keluarga
Setiap Minggu Sekali (4 kali) 29 28,7%
Tiga kali seminggu (12 kali) 32 31,7%
Lebih dari 12 kali 4 4%
Tidak pernah 36 35,6%
101 100
Frekuensi melakukan kegiatan di luar
rumah bersama teman
Setiap Minggu Sekali (4 kali) 27 26,7%
Tiga kali seminggu (12 kali) 36 35,6%
Lebih dari 12 kali 38 37,6%
Tidak pernah 0 0%
101 100
Frekuensi pergi ke bar, cafe, lounge
Setiap Minggu Sekali (4 kali) 21 20,8%
Tiga kali seminggu (12 kali) 31 30,7%
Lebih dari 12 kali 45 44,6%
Tidak pernah 4 4%
101 100
Frekuensi Anda pergi ke family karaoke
Setiap Minggu Sekali (4 kali) 23 22,8%
Tiga kali seminggu (12 kali) 34 33,7%
Lebih dari 12 kali 41 40,6%
Tidak pernah 3 3%
101 100
Frekuensi Antusiasme terdapat Fasilitas
Lounge, Cafe & Bar
Sangat sutuju 74 73,2%
Cukup setuju 24 23,7%
Tidak Setuju 3 2,9%
101 100
Sumber: Hasil Data kuisioner tentang frekuensi kegiatan lifestyle & entertainment
Dari tabel 2.3 diatas dapat terlihat bahwa mayoritas responden melakukan kegiatan lifestyle
dan entertainment, dari segi kegiatan frekuensi pergi ke Family Karaoke adalah 40,6%.
Respon lain juga dirasa memberikan hasil yang positif, hasil dari frekuensi dapat menjadi
salah satu riset acuan membuat desain perancangan interior Family Karaoke di Alam Sutera.
Sumber: Hasil Data Interior Pilihan Responden Untuk Family Karaoke di Alam Sutera.