Industri Petrokimia
Industri Petrokimia
1. Bahan Produk petrokimia adalah segala bahan atau produk kimia yang
dibuat/dihasilkan secara sistetik dari bahan baku migas atau komponen-
komponennya/fraksi-fraksi, seperti:
Pakaian, produk kosmetik dan parfum yang kita kenakan sehari-hari.
Kantong-kantong plastik, botol-botol plastik dan barang-barang
plastik lainnya yang sering kita gunakan sehari-hari.
Jendela pesawat terbang, payung penerjun, interior dan cat dinding,
lapisan teflon pada penggorengan, Sikat rambut, Sikat gigi, katup
jantung untuk operasi, container, fiber glass, clan loin-lain yang
sering kita pakai sehari-hari. Bahan Produk Polimer adalah segala
bahan atau produk kimia baik yang terbentuk secara proses alamiah di
alam (yaitu yang disebut polimer alamiah atau polimer buatan alam)
maupun yang terbentuk secara sintetik.
2. Dengan proses polimerisasi dari migas (yaitu yang disebut polimer sintetik
atau polimer buatan manusia). Pengertian polimer dalam arti sempit adalah
suatu molekul raksasa (dengan berat molekul berkisar antara 104-107 yang
terbentuk melalui proses polimerisasi. Molekul raksasa ini disebut juga
makromolekul. Maka berdasarkan proses pembentukannya,
bahan/produk polimer dapat dibagi alas 2 bagian, Yaitu:
Produk polimer alamiah atau polimer alam, misalnya:
1. Polisakarida (pati dan bahan selulosa)
2. Protein alam (serat sutera, serat otot dan enzim)
3. Karel alam dan asam-asam nukleat
Produk polimer sintetik atau produk polimer buatan manusia, yang
mencakup semua produk petrokimia yang dihasilkan secara sintetik
dengan proses polimerisasi dari migas, misalnya:
1. Plastik-plastik sintetik
2. Serat-serat sintetik
3. Karet-karet sintetik, dll.
Kelompok senyawa hidrokarbon yang ada didalam minyak dan gas bumi,
dibagi dalam 5 kelompok :
Paraffin
Paraffin yang merupakan senyawa alkana (CnH2n+2), kelompok senyawa
paraffin dikaarkteristik sebagai senyawa yang sangat stabil dan
mempunyai rantai lurus seperti: methane, ethane, propane, butane, pentane
dan lain-lain.
Olefin
Olefin terdiri dari gugus alkena (CnH2n) dan siklo parapin, kelompok
senyawa olefin atau juga disebut etilen terdiri dari senyawa rantai lurus
yang tak jenuh yang mempunyai ikatan rangkap menghubungkan dua atom
karbon. kelompok senyawa olefin antara lain etena, propena, butena,
pentena dan lain-lain. Olefin tidak terdapat dalam minyak mentah, tetapi
terbentuk dalam distilasi minyak mentah atau dalam proses perengkahan,
oleh karena itu dalam bensin rengkahan banyak mengandung senyawa
olefin. Olefin merupakan bahan dasar utama dalam industri petrokimia,
misalnya etilena (C2H4) dan propilena (C3H6).
Napthena
Nafthena yang terdiri dari hidrokarbon cincin jenuh, mempunyai rumus
umum (CnH2n) karena senyawa hidrokarbon ini mempunyai sifat kimia
seperti senyawa hidrokarbon parafin dan mempunyai struktur molekul
siklis, maka senyawa ini juga disebut sikloparafin. Senyawa hidrokarbon
nafthena yang terdapat dalam minyak bumi ialah siklopentan dan
sikloheksan yang terdapat dalam fraksi naphtha dan fraksi minyak bumi
dengan titik didih yan lebih tinggi.
1. Minyak bumi kadar sulfur tinggi (high sulfur oil), Mengandung sulfur
> 2 % berat.
2. Minyak bumi kadar sulfur sedang (medium sulfur oil), Menagndung
sulfur 0,1 2 % berat.
3. Minyak bumi kadar sulfur rendah (low sulfur oil), Mengandung kaad
sulfur < 0,1 % berat
Berdasarkan berat jenis
Berdasarkan gaya berat Ukuran gaya berat oleh ahli kimia telah
ditentukan untuk industri adalah suatu ukuran yang dinamakan gaya
berat API.
Metana (CH4) Gas ini sekitar 60%-80% volume gas bumi yang dihasilkan
sesuatu lapangan gas, dan dapat dipergunakan sebagai bahan baku gas
sintetis CO dan H2, yang selanjutnya dapat dipergunakan untuk
pembuatan amonia/urea, metanol, carbon black, dll.
Etana (C2H6), dapat dijadikan bahan baku untuk industri olefin untuk
menghasilkan bahan-bahan sintetik seperti plastik, sabun deterjen, bahan
kosmetik, dll.
Propane (C3H8), yang dalam industri olefin dapat dijadikan bahan baku
untuk menghasilkan polipropilen, suatu bahan plastik sintetik.
Butane yang merupakan bahan baku untuk pembuatan karet sintetik
butadiene.
Kondesat yang disebut juga sebagai natural gasoline yang mempunyai
sifat-sifat seperti minyak/nafta dan dapat dipergunakan untuk bahan baku
dalam industri olefin atau industri aromatik.
Kotoran yang ada didalam gas ini umumnya tidak disenangi, oleh karena
sifatnya korosif (Hg, acid, mercaptans, air) atau dapat juga oleh karena
kotoran tersebut tidak memiliki nilai ekonomis, seperti gas CO2.
Oleh karena itu kotoran tersebut harus dipisahkan dari gas alam dengan
mengunakan bermacam-macam teknologi yang ada. Campuran gas
hidrokarbon yang sudah bersih inin kemudian dapat dipisahkankedalam
tiga kelompok: