Setelah khilafah Abbasiyah di Baghdad runtuh akibat serangan tentara Mongol, kekuatan
politik Islam mengalami kemunduran yang sangat drastis. Wilayah kekuasaannya tercabik- cabik
dalam beberapa kerajaan kecil yang satu sama lain bahkan saling memerangi. Beberapa
peninggalan budaya dan peradaban Islam banyak yang hancur akibat serangan bangsa Mongol
itu. Namun, kemalangan tidak berhenti sampai di situ. Timur Lenk, sebagaimana telah tercatat
dalam sejarah menghancurkan pusat- pusat kekuasaan Islam yang lain.
Keadaan politik umat Islam secara keseluruahan baru mengalami kemajuan kembali
setelah muncul dan berkembangnya tiga kerajaan besar. Tiga kerajaann tersebut adalah Utsmani
di Turki, Mughal di India, dan Safawi di Persia. Makalah ini akan berusaha mengkaji sejarah
tentang kerajaan Shafawi yang ada di Persia.
Dalam pengkajian sejarah dan peradaban Islam, sebenarnya ada dua dinasti yang sangat
berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syiah di Persia, yaitu
dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932- 1055 M) berada pada periode klasik
Islam, sedangkan dinasti Safawi (1501- 1722 M) hidup pada masa periode pertengahan lslam.
Rumusan Masalah
Makalah ini kami susun sebagai pemenuh tugas dari mata kuliah komunikasi massa yang
diampuh oleh Ibu Khoiro Ummatin dan juga semoga makalah ini dapat memberikan faedahnya
kepada pembacanya dan sekiranya juga dapat dijadikan sebagai sumber refrensi untuk
menambah khasanah ilmu para pembacanya. Amin
A. Asal Usul Bangsa Safawi
Kerajan Safawi bermula dari gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di
Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Safawiyah karena pendirinya bernama Syech Safuyudin
Ishaq (1252-1334) seorang guru agama yang lahir dari sebuah keluaraga Kurdi di Iran Utara.
Beliau merupakan anak murid seorang imam Sufi yiaitu Sheikh Zahed Gilani (12161301, dari
Lahijan.) Safi Al-Din kemudiannya menukar Ajaran Sufi ini kepada Ajaran Safawiyah sebagai
tindak balas kepada pencerobohan tentera Mongol di wilayah Azerbaijan
Pada mulanya gerakan tasawuf Safawiyah ini bertujuan untuk memerangi orang-orang
ingkar dan golongan Ahl al-Bidah Namun pada perkembangannya, gerakan tasawuf yang
bersifat lokal ini berubah menjadi gerakan keagamaan yang mempunyai pengaruh besar di
Persia, Syria dan Anatolia. Di negeri-negeri yang berada di luar Ardabil inilah, Safi al-Din
menempatkan seorang wakil yang diberi gelar Khalifah untuk memimpin murid-murid di
daerahnya masing-masing.
Gerakan Safawi mewakili sebuah kebangkitan Islam Populer yang menentang dominasi
militer yang meresahkan dan bersifat eksploitatif. Tidak seperti gerakan lainnya,gerakan
Safawiyah memprakarsai penaklukan Iran dan mendirikan sebuah baru yang berkuasa dari 1501
sampai 1722. Sang pendiri mengawali gerakannya dengan seruan untuk memurnikan dan
memulihkan kembali ajaran Islam.
Pada waktu kerajaan Turki Usmani sudah mencapai puncak kejayaan, kerajaan Safawi di
Persia masih baru berdiri. Namun pada kenyataannya, kerajaan ini dapat berkembang dengan
cepat. Nama safawi ini terus dipertahankan sampai tarekat Sfawiyah menjadi gerakan politik dan
menjadi sebuah kerajaan yang disebut kerajaan Safawi. Dalam perkembangannya, kerajaan
Safawi sering berselisih dengan kerajaan Turki Usmani
Kerajaan Safawi mempunyai perbedaan dari dua kerjaan besarislam lainnya seperti
kerajan Turki Usmani dan Mughal. Kerajaan ini menyatakan sebagai penganut Syiah dan
dijadikan madzhab Negara. Oleh karena itu, kerajaan Safawi dianggap sebagai peletak dasar
pertama terbentuknya Negara Iran dewasa ini.
B. Perkembangan Kerajaan Safawi
Bermula dari perajurit akhirnya mereka memasuki dunia perpolitikan pada masa
kepemimpinan syah al junaid. Dinasti safawi memperluas geraknya dengan menumbuhkan
kegiatan politik di dalam kegiatan kegiatan keagamaan. Perluasan kegiatan ini menimbulkan
konflik dengan penguasaan kara koyunlu(domba hitam), salah satu suku bangsa turki yang
akhirnya menyebabkan kelompok junaid kalah dan di asingkan kesuatu tempat. Di tempat baru
ini ia mendapatkan perlindungan dari penguasa Diyar bakr, AK Koyunlu juga suku bangsa turki.
Ia tinggal diistana Uzun hasan, yang ketika itu menguasai sebagian besar Persia.
Tahun 1459 M, Junaid mencoba merebut Ardabil tapi gagal. Pada tahun 1460 M. Ia
mencoba merebut Sircasia tetapi pasukan yang dipimpinya dihadang oleh tentara Sirwan dan ia
terbunuh dalam pertempuran tersebut. Penggantinya diserahkan kepada anaknya Haidar pada
tahun 1470 M, lalu Haidar kawin dengan seorang cucu Uzun Haisan dan lahirlah ismail dan
kemudian hari menjadi pendiri kerajaan Safawi dan mengatakan bahwa Syiahlah yang resmi
dijaadikan mazhab kerajaan ini. Kerajaan inilah dianggap sebagai peletak batu pertama negara
Iran.
Gerakan Militer Safawi yang dipimpin oleh Haidar di pandang sebagai rival politik oleh
AK Koyunlu setelah ia menang dari Kara Koyunlu (1476 M). Karena itu, ketika Safawi
menyerang wilayah Sircassia dan pasukan Sirwan, AK Koyunlu mengirimkan bantuan militer
kepada Sirwan, sehingga pasukan Haidar kalah dan ia terbunuh.
Ali, putera dan pengganti Haidar, didesak bala tentaranya untuk menuntut balas
ataskematian ayahnya, terutama terhadap AK Koyunlu. Akan tetapi Yakub pemimpin AK
Koyunlu menangkap dan memenjarakan Ali bersama saudaranya, Ibrahim, Ismail dan ibunya di
Fars (1489-1493 M). Mereka dibebaskan oleh Rustam, putera mahkota AK Koyunlu dengan
syarat mau membantunya memerangi saudara sepupunya. Setelah dapatdikalahkan, Ali
bersaudara kembali ke Ardabil. Namun, tidak lama kemudian Rustam berbalik memusuhi dan
menyerang Ali bersaudara dan Ali terbunuh (1494 M)
Pada tahun 1501 M, pasukan Qizilbash dibawah pimpinan Ismail menyerang dan
mengalahkan AK Koyunlu (domba putih) di sharur dekat Nakh Chivan. Qizilbash terus berusaha
memasuki dan menaklukkan Tabriz, yakni ibu kota AK Koyunlu dan akhirnya berhasil dan
mendudukinya. Di kota Tabriz Ismail memproklamasikan dirinya sebagai raja pertama Dinasti
Safawi. Ia disebut juga Ismail I
Ismail I berkuasa kurang lebih 23 tahun antara 1501-1524 M. Pada sepuluh tahun
pertama ia berhasil memperluas wilayah kekuasaannya, Buktinya ia dapat menghancurkan sisa-
sisa kekuatan AK Koyunlu di Hamadan (1503 M), menguasai propinsi Kaspia di Nazandaran,
Gurgan dan Yazd (1504 M), Diyar Bakr (1505-1507 M) Baghdad dan daerah Barat daya Persia
(1508 M), Sirwan (1509 M) dan Khurasan. Hanya dalam waktu sepuluh tahun itu wilayah
kekuasaannya sudah meliputi seluruh Persia dan bagian timur Bulan Sabit Subur .
Safawiah menegaskan persekutuan meraka dengan Syiah dan Syah Ismail, menyatakan
bahwa dirinya adalah sebagai sang imam tersembunyi,sebagai reinkarnasi dari Ali, dan sebagai
simbol wujud ketuhanan. Ismail mengklaim sebagai keturunan dari imam ketujuh, dan sebagai
generasi ketujuh dalam garis keturunan Safawiah, dimana setiap imam secara berurutan
merupakan pembawa cahaya ketuhanan yang disampaikan dari satu generasi kegenerasi yang
lainnya. Dengan kecendrunganya kepada sin kereatisme relegius dari beberapa gerakan sufi yang
telah berlangsung selama dua abad di Iran barat, dan dengan menggabungkan beberapa pengaruh
keagamaan yang berbeda beda, termasuk Syiisme, mesiannisme,Sunni dan Budhisme. Ismail
juga menyatakan secara tegas bahwa dirinya adalah reingkarnasi dari Khidir, pembawa
kebijaksanaan masa lampau, dan sebagai ruh Yesus. Dengan diterangi cahaya ketuhanan
yangmana cahaya tersebut mendahului alquran dan penciptaan alam semesta ini, yang diturunkan
oleh keluarga nabi untuk ditubuhkan didalam diri Ismail, maka ia menjadi seorang mesiah, Syah,
pemilik kekuasaan temporal dan sekaligus pemilik kerajaan mistikal. Berdasarkan beberapa
klaim keagamaan ini, tokoh tokoh Syafawiah menuntut sebuah kepatuan absolut dan tanpa
keraguan absolut dari para tokoh sufi mereka
Ismail memberlakukan faham Syiah sebagai madzhab resmi negara. Untuk menerapkan
keinginannya ini ia kerap mendapat tantangan dari Ulama Sunni. Pertentangan ideologi muncul
akibat penerapan faham Syiah ini. Syah Ismal tidak segan segan menerapkan faham ini dengan
tindakan kekerasan. Di Baghdad dan Herat, misalnya, Syah Ismail membunuh secara kejam
para Ulama dan sastrawan sunni yang menolak ideologi Syi;ah. Akibatnya hinga beberapa
dekade kemudian para penganut Sunni di Kurasan, misalnya, harus menyembunyikan identitas
Sunni mereka atau mempraktekkan tradisi Sunninya secara sembunyi-sembunyi.
Ismail adalah orang yang sangat berani dan berbakat. Ambisi politiknya mendorong
untuk menguasai negara lain sampai Turki Usmani. Namun dalam peperangan ia dikalahkan
pasukan militer Turki yang lebih unggul dalam kemiliteran. Karena keunggulan militer kerajaan
Usmani, dalam peperangan ini Ismail mengalami kekalahan, malah Turki Usmani dibawah
pimpinan Sultan Salim dapat menduduki Tabriz. Kerajaan Safawi terselamatkan oleh pulangnya
sultan Salim ke Turki karena terjadi perpecahan dikalangan militer Turki di negrinya
Kekalahan akibat perang dengan Turki Usmani ini membuat Ismail frustasi. Ia lebih
senang menyendiri, menempuh kehidupan hura-hura dan berburu. Keadan itu berdampak negatif
bagi kerajaan Safawi dan pada akhirnya terjadi persaingan dalam merebut pengaruh untuk dapat
memimpin kerajaan Safawi antara suku-suku Turki, pejabat keturunan Persia dan Qizibash.[3]
Kondisi Kerajaan Safawi yang memprihatinkan itu baru bisa diatasi setelah raja Safawi
ke lima, Abbas 1 naik tahta(1588-1628). Popularitas Abbas 1 ditopang oleh sikap
keagamaannya. Ia terkenal sebagai seorang Syiah yang shaleh. Sebagai bukti atas kesalehannya
adalah bahwa dia sering berziarah ketempat suci Qum dan Masyhad . Disamping itu Ia pun
melakukan perubahan struktur birokasi dalam lembaga politik keagamaaan. Lembaga sadarat
secara berangsur-angsur dagantikan oleh lembaga Ulama yang dipimpin oleh seorang syichul
Islam. Dalam tradisi Sunni lembaga tersebut menunjukkan pemisahan struktur kekuasaan politik
antara Ulama dan Umara. Abbas1 telah berhasil menciptakan kemajuan pesat dalam bidang
keagamaan, yang membuat ideologi Syiah semakin dikukuhkan.
Langkah-langkah yang ditempuh oleh Abbas l dalam rangka memulihkan kerajaan Safawi
adalah:
2. Mengadakan perjanjian damai dengan Turki Usmani dengan jalan menyerahkan wilayah
Azerbaijan,Georgia, dan disamping itu Abbas berjanji tidak akan menghina tiga Khalifah
pertama dalam Islam (Abu Bakr, Umar, dan Usman) dalam khutbah-khutbah Jumat.
Sebagai jaminan atas syarat itu, Abbas memyerahkan saudara sepupunya Haidar Mirza
sebagai sandra di Istambul.
Kemajuan ekonomi dicapai terutama setelah kepulauan Hurmua dikuasai dan pelabuhan
Gumrun diubah menjadi bandar Abbas. Dengan dikuasainya Bandar ini maka salah satu jalur
dagang laut antara timur dan barat yang biasa diperebutkan oleh Belanda, Inggris, dan Prancis
sepenuhnya jadi milik Kerajaan. Sektor pertanian juga mengalami kemajuan terutama didaerah
bulan sabit subur.
Letak Geografis Persia yang setrategis dan sebagian wilahnya yang subur sehingga
disebut sebagai daerah bulan sabit subur, membuat mata dunia internasional pada saat itu
memusatkan perhatiannya ke Persia. Portugal, Inggris, Belanda, dan Prancis berlomba-lomba
menarik simpati istana Safawiyah. Bahkan Inggris telah mengirim duta khusus dan ahli pembuat
senjata modern guna membantu memperkuat militer Safawiyah.
Sepanjang sejarah Persia dikenal sebagai bangsa yang telah berperadaban tinggi dan
berjasa mengembangkan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, sejumlah ilmuan yang selalu hadir
di majlis istana yaitu Baha al-Din al-Sayrazi, generalis ilmu pengetahuan, Sadar al-Din al-
Syaerazi, filosof, dan Muhammad al-Baqir ibn Muhammad Damad,filosof,ahli sejarah, teolog
dan seorang yang pernah mengadakan obdervasi tentang kehidupan lebah. Selain itu ada juga
Bahauddin al-Amali bukan saja seorang ahli teolog dan sufi, tapi ia juga ahli matematika,
arsitek, ahli kimia yang terkenal. Ia menghidupkan kembali studi matematika dan menulis
naskah tentang matematika dan astronomiuntuk menyimpulkan ahli-ahli terdahulu.Ia ahli agama
terhir dalam idlam yang juga ahli matematika ternama. Dalam bidang ilmu pengetahuan ,
kerajaaan Safawi dapat dikatakan lebih maju dibanding Mughal dan Usmani
3. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Kemajuan bidang seni arsitektur ditandai dengan berdirinya sejumlah bangunan megah
yang memperindah Isfahan sebagai ibukota kerajaan. Sejumlah Masjid,sekolah, rumah sakit,
jembatan yang memenjang diatas Zende Rud dan isana Chihil Sutun. Kota Isfahan juga
diperindah dengan kebun wisata yang tertata apik.
Sejumlah kekurangan yang menyertai keberhasilan Syah Abbas yaitu, Abbas tidak
pernah berhasil dalam menegakkan sebuah rezim yang benar-benar memusat. Beberapa
kebijakannya dalam bidang administratif dan kemiliteran yang mengurangi tokoh-tokoh Turki
tidak pernah berhasil menggeser kedudukan mereka. Kebijakannya dalam pergdagangan hanya
berhasil dalam sesaat; beberapa progam keagamaan dan artistiknya mestilah disesuaikan dengan
kebijakan yang lain. Akhirnya para elite perkotaan dan tuan tanah perkampungan juga terlalu
lemah untuk mendukung sebuah negara yang memusat.
Pemberontakan bangsa Afghan tersebut terjadi pertama kali pada tahun 1709 M ,dibawah
pimpinan Mir Vays yang berhasil merebut wilayah Qandahar. Pemberontakan lainnya terjadi di
Heart, suku Ardabil di Afghanistan berhasil menduduki Mashad. Mir Vays diganti oleh Mir
mahmud dan ia dapat memperasatukan pasukan Ardabil, sehimgga ia mampu merebut negri-
negri Afghan dari kekuasaan Safawi.
Karna desakan dan ancaman Mir Mahmud,Syah Husain akhirnya mengakui kekuasaan
Mir Mahmud dan mengangkatnya menjadi gubernur di Qandahar dengan gelar Husai Quli Khan
(budak husain).dengan pengakuan ini,Mir mahmud makin leluasa bergerak sehingga tahun 1721
M, ia dapat merebut Kirman dan tak lama kemudian ia menyerang Isfahan dan memaksa Syah
Husain menyerah tanpa syarat. Pada tanggal 12 oktober 1722 M Syah Husain menyerah dan 25
oktober Mir Mahmud memasuki kota Isfahan dengan penuh kemenangan.
Salah seorang putra Husain,bernama Tahmasp II, mendapat dukungan penuh dari suku
Qazar dari Rusia,memproklamasikan dirinya sebagai raja yang sah dan berkuasa atas Persia
dengan pusat kekuasaanya di kota Astarabat. Tahun 1726 M, Tahmasp ll bekerjasama dengan
Nadir Khan dari suku Afshar untuk memerangi dan mengusir bangsa Afghan yang menduduki
Isfahan. Asyraf, pengganti Mir Mahmud,yang berkuasa di Isfahan di gempur dan dikalahkan
oleh pasukan Nadir Khan tahun 1729 M. Asyraf sendiri terbunuh dalam peperangan itu. Dengan
demikian dinasti Syafawi mulai berkuasa. Namun,pada bulan Agustus 1732 M, Thahmasap ll
dipecat oleh Nadir Khan dan digantikan oleh Abbas lll (anak Tahmasp ll) yang ketika itu masih
sangat kecil. Empat tahun setelah itu,tepatnya tanggal 8 Maret 1736, Nadir Khan mengangkat
dirinya sebagai raja menggantikan Abbas lll. Dengan demikian berakhirlah kekuasaan dinasti
safawi di persia.
Adapun sebab- sebab kemunduran dan kehancuran kerajaan Safawi adalah:
4. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan dikalangan keluarga
istana.
Selain hal tersebut di atas,pada abad 17 beberapa kalangan Ulama Syiah tidak lagi mau
mengakui bahwa Safawiyah telah mewakili pemerintahan sang imam
tersembunyi.pertama,Ulama mulai meragukan otoritas Syah yang berlangsung secara turun
temurun tersebut sebagai penanggung jawab pertama atas ajaran islam Syiah. Kedua, selaras
dengan keyakinan Syiah,bahkan semenjak masa keghaiban besar tahun 941 sang imam
tersembunyi tidak lagi terwakili di muka bumi oleh Ulama.Selanjutnya Ulama menegaskan
bahwasannya Mujtahid menduduki otoritas keagamaan yang tertinggi.
Kehancuran rezim ini juga di sebabkan sejumlah perubahan yang luar biasa dalam hal
hubungan negara dan agama.Safawiyah semula merupakan sebuah gerakan,tetapi setelah
berkuasa rezim ini justru menekan bentuk bentuk millenarian islam sufi seraya cenderung kepada
pembentukan lembaga ulama negara. Safawiyah menjadikan Syiisme sebagai agama resmi Iran,
dan mengeliminir pengikut sufi mereka sebagai mana yang dilakukanya terhadap ulama sunni.