1
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Abstrak
Sekarang ini, kebutuhan energi listrik semakin meningkat sedangkan cadangan energi global semakin
langka. Oleh karena itu, sudah saatnya manajemen penggunaan energi menjadi bagian penting dalam
struktur manajemen perusahaan, khususnya pada gedung perkantoran dan industri. Namun, tidak seluruh
perusahaan memperhatikan manajemen penggunaan energi, salah satunya adalah PT.XYZ. Hal ini terlihat
dari baru dibentuknya bagian manajemen energi pada periode awal tahun 2014, yaitu manajemen PT.XYZ
Property. Oleh karena itu dilakukan audit energi guna mengetahui profil penggunaan energi listrik pada
gedung, nilai Intensitas Konsumsi Energi (IKE), pemborosan pemakaian energi yang terjadi dan peluang
hemat energi yang dapat dilakukan. Pada penelitian ini, dilakukan audit energi yang terdiri dari survei
energi dan audit energi awal. Dari hasil audit energi, dapat diidentifikasi beberapa alternatif peluang hemat
energi yang dapat diaplikasikan pada PT.XYZ. Beberapa alternatif yang direkomendasikan tersebut, akan
dipilih alternatif terbaik dengan menggunakan metode Preference Ranking Organization Method for
Enrichment Evaluation (PROMETHEE) dengan terlebih dahulu dihitung bobot kriteria dan sub-kriterianya
menggunakan metode Analytical Network Process (ANP). Dari hasil audit energi, nilai IKE PT.XYZ pada
periode bulan Maret sampai Agustus 2014 berada pada kategori boros, dengan range nilai 19,1723,75
kWh/m2/bulan. Maka dari itu perlu dilakukan suatu konservasi energi agar energi dapat dikonsumsi secara
optimal. Dari hasil perangkingan dengan metode PROMETHEE, alternatif konservasi energi yang
direkomendasikan pada PT.XYZ adalah penerapan teknologi hemat energi.
Kata kunci : audit energi, konservasi energi, analytical network process, preference ranking organization
method for enrichment evaluation.
142
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 1
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ekonomi dan sosial masyarakat. Kementerian tertera dalam Kebijakan Energi Nasional yang
Negara Riset dan Teknologi Republik Indonesia dituangkan dalam Peraturan Presiden No.5
(2006) menjelaskan bahwa begitu besar dan Tahun 2006. Pada penelitian ini akan dilakukan
pentingnya manfaat energi listrik, sedangkan audit energi pada PT.XYZ. Dari hasil audit
sumber energi pembangkit listrik terutama yang akan diperoleh besarnya penggunaan energi
berasal dari sumber daya tak terbaharui listrik pada bangunan dan pemborosan sistem
ketersediannya semakin terbatas, maka untuk yang ada dapat diketahui sehingga nantinya
menjaga kelestarian sumber energi perlu penggunaan energi dapat dikonsumsi secara
diupayakan langkah strategis yang dapat optimal.
menunjang penyediaan energi listrik secara Hasil dari audit energi tersebut akan
optimal dalam rangka menerapkan kebijakan digunakan untuk melakukan konservasi energi.
energi nasional sesuai dengan Peraturan Alternatif-alternatif keputusan kebijakan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral konservasi energi yang direncanakan memiliki
No.13 (2012) yang berisi tentang penghematan beberapa kriteria dan atribut. Oleh sebab itu,
pemakaian energi listrik. Penggunaan energi diperlukan metode pengambilan keputusan
listrik secara boros dan berlebihan berdampak kriteria majemuk atau Multi Critera Decision
pada kerusakan lingkungan, penurunan daya Making (MCDM) bagi para pengambil
saing produk dan gejolak sosial ekonomi jangka keputusan. MCDM sangat tepat untuk
panjang (Adipramadan, 2012:1). diimplementasikan pada kasus multikriteria
Seiring dengan permasalahan energi listrik dengan semua alternatif memiliki bobot kriteria
tersebut, sudah saatnya manajemen penggunaan dalam bentuk nominal
energi listrik pada sisi beban khususnya pada Pendekatan MCDM yang dilakukan pada
gedung perkantoran dan industri, menjadi penelitian ini adalah dengan metode Analytical
bagian penting dalam struktur manajemen Network Process (ANP) dan Preference
perusahaan. Namun, tidak seluruh perusahaan Rangking Organization Method for Enrichment
memperhatikan tingkat efisien penggunaan Evaluation (PROMETHEE). Metode ANP
listrik mereka, salah satunya adalah PT.XYZ. digunakan sebagai alat bantu dalam pemberian
PT. XYZ merupakan salah satu penyedia nilai bobot prioritas untuk masing-masing
layanan telekomunikasi, seperti layanan telepon kriteria dan sub kriteria yang ada. Sedangkan
kabel, CDMA dan internet. Manajemen metode PROMETHEE digunakan untuk
PT.XYZ sendiri belum memiliki struktur serta mengolah data dari hasil ANP untuk melakukan
program manajemen energi yang jelas. Hal ini perankingan alternatif yang optimal. Kelebihan
disebabkan karena bidang manajemen energi dari metode ini dibandingkan dengan metode
pada PT.XYZ baru terbentuk pada awal tahun MCDM yang lain adalah dalam proses
2014, yaitu manajemen PT.XYZ Property. perangkingan alternatif yang dilakukan akan
Sehingga perilaku budaya hemat energi belum menggunakan data kuantitatif maupun data
diterapkan pada PT.XYZ. Hal ini dapat kualitatif. Data tersebut akan digabungkan
dibuktikan dengan setelah dilakukan menjadi satu dengan bobot penilaian yang telah
pengamatan di ruang kerja karyawan, beberapa diperoleh melalui penilaian atau survei yang
ruangan pada saat jam pulang kerja AC dan dilakukan kepada para pakar (Apriyanto,
lampu penerangan masih tetap menyala, tidak 2011:2).
tersedia panduan tentang hemat energi berupa Dari hasil penelitian ini akan didapatkan
buku, kebijakan, himbauan, stiker, seminar dan pola konsumsi energi listrik serta aspek potensi
lain-lain. Permasalahan lain yang timbul adalah efisiensi yang dapat dilakukan di PT.XYZ, serta
belum pernah dilakukan perhitungan nilai memberikan rekomendasi saran atau usulan
Intensitas Konsumsi Energi (IKE) pada perbaikan dengan pendekatan metode
PT.XYZ guna mengetahui profil penggunaan PROMETHEE sebagai upaya-upaya konservasi
energi listrik pada bangunan, pemborosan untuk mengoptimalkan pemakaian energi listrik
pemakaian energi yang terjadi dan peluang di PT.XYZ.
hemat energi yang dapat dilakukan.
Melihat kondisi tersebut, salah satu 2. Metode Penelitian
langkah alternatif untuk menyelesaikan Penelitian ini bertujuan untuk
permasalahan ini adalah dengan melakukan mengetahui mengetahui hasil audit energi listrik
audit energi dan konservasi energi, seperti yang pada PT.XYZ dan memberikan rekomendasi
143
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 1
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
alternatif pemilihan peluang hemat energi yang cara pembagian kuesioner yang diisi
dapat diterapkan di PT.XYZ. Penelitian ini oleh pihak manajemen energi
termasuk jenis penelitian kuantitatif. Penelitian perusahaan.
kuantitatif merupakan perumusan teori pada 6. Perhitungan Audit Energi
sifat dan hubungan antar fenomena kuantitatif Langkah ini akan menghasilkan nilai
dari obyeknya dengan melakukan perhitungan. intensitas konsumsi energi (IKE) listrik
pada perusahaan dan profil penggunaan
2.1 Langkah langkah Penelitian energi perusahaan. Hasil nilai IKE pada
Langkah langkah yang dilakukan dalam PT.XYZ yang didapat akan dibandingkan
melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut. dengan standar yang telah ditetapkan
1. Identifikasi Masalah pemerintah menurut Prosedur Audit Energi
Identifikasi masalah merupakan langkah pada Bangunan Gedung SNI 03-6196-
untuk mengetahui lebih detail tentang 2000.
ruang lingkup permasalahan yang akan 7. Identifikasi Alternatif Peluang Hemat
diteliti. Dalam identifikasi masalah, kita Energi
dapat mengetahui jenis masalah tersebut Mengidentifikasi alternatif peluang hemat
dan mengetahui penyebab dari masalah energi yang dapat diterapkan pada
tersebut. PT.XYZ dengan melakukan brainstorming
2. Studi Pendahuluan dengan pihak manajemen energi PT.XYZ
Studi pendahuluan dilakukan dengan dan mengelompokan alternatif tersebut
pengenalan perusahaan, mengamati berdasarkan kesamaan karakteristiknya.
aktivitas aktivitas yang ada pada 8. Penentuan Kriteria dan Sub-Kriteria
perusahaan terutama yang berhubungan Langkah ini akan menghasilkan kriteria
dengan proses audit energi listrik dan dan sub-kriteria dari setiap alternatif guna
brainstorming dengan tenaga ahli pada memudahkan dalam pemilihan
bagian manajemen energi PT.XYZ dan rekomendasi alternatif terbaik.
menentukan obyek penelitian yang 9. Pengolahan data ANP
nantinya akan diteliti. Pemberian bobot pada masing-masing
3. Studi Pustaka kriteria dilakukan untuk mengetahui
Studi pustaka yang dilakukan adalah prioritas pada setiap kriteria. Penilaian
mempelajari tentang proses audit energi pembobotan dilakukan dengan cara
dan pemilihan keputusan alternatif dengan pengisian kuesioner yang dilakukan oleh
metode Preference Ranking Organization pihak manajemen energi perusahaan.
Method for Enrichment Evaluation Pemodelan jaringan dan pembobotan pada
(PROMETHEE). tahap ini dilakukan dengan bantuan
4. Perumusan Masalah software Super Decision.
Melakukan perumusan masalah setelah 10. Perhitungan PROMETHEE
mengetahui permasalahan yang ada di Pada perhitungan ini, nilai kriteria tiap
perusahaan. alternatif didapatkan berdasarkan data
5. Pengumpulan Data kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif
Metode yang digunakan dalam didapatkan berdasarkan pembobotan dan
pengumpulan data penelitian ini adalah: nilai jdugement pada setiap kriteria
a. Wawancara, yaitu pengambilan data terhadap beberapa alternatif.
dengan cara diskusi dan wawancara 11. Hasil dan Pembahasan
dengan semua pihak yang berkaitan Hasil pengolahan data yang dibahas pada
dengan permasalahan yang ada tahap ini antara lain adalah nilai Intensitas
khususnya pada bagian manajemen Konsumsi Energi (IKE) perusahaan,
energi. prioritas kriteria dan sub-kriteria, serta
b. Dokumentasi, yaitu meliputi perankingan alternatif.
pengumpulan data meliputi data 12. Kesimpulan dan Saran
struktur organisasi perusahaan, luas Tahapan terakhir yang akan dilakukan
bangunan, dan lain-lain. adalah penarikan kesimpulan dan saran.
c. Kuesioner, untuk mengetahui prioritas Kesimpulan menjawab tujuan dari
pada setiap kriteria dilakukan dengan penelitian.
144
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 1
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
145
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 1
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Tabel 4. Nilai Standar IKE Bangunan Gedung Ber- Untuk perhitungan nilai IKE pada periode
AC Maret-Agustus 2014 selengkapnya dapat dilihat
Kriteria Keterangan pada Tabel 5.
a) Desain gedung sesuai
standar tata cara
Sangat Efisien Tabel 5. Nilai IKE PT.XYZ Periode Maret-Agustus
perencanaan teknis
(4,17 7,92) konservasi energi
2014
kWh/m2/bulan b) Pengoperasian peralatan Periode Konsumsi
Nilai IKE
enerfi dilakukan dengan Listrik
Bulan Tahun (kWh/m2/bulan)
prinsip managemen energi (kWh)
Maret 2014 237.197 22,48
a) Pemeliharaan gedung dan
peralatan energi dilakukan April 2014 237.689 22,53
Efisien sesuai prosedur Mei 2014 238.208 22,58
(7,93 12,08) b) Efisiensi penggunaan Juni 2014 238.764 22,63
kWh/m2/bulan energi masih mungkin
ditingkatkan melalui Juli 2014 239.118 22,66
penerapan sistem Agustus 2014 239.231 22,67
manajemen energi terpadu
a) Penggunaan energi melalui
pemeliharaan bangunan Berdasarkan nilai perhitungan, diketahui
Cukup Efisien dan peralatan energi masih bahwa nilai IKE yang dimiliki PT.XYZ
(12,09 14,58) memungkinkan berdasarkan Prosedur Audit Energi pada
kWh/m2/bulan b) Pengoperasian Bangunan Gedung SNI 03-6196-2000 termasuk
pemeliharaan gedung
belum mempertimbangkan dalam kategori boros untuk gedung ber-AC.
prinsip konservasi energi Dari data dan hasil tersebut maka audit rinci
a) Audit energi perlu dapat dilakukan lebih lanjut guna memperoleh
dipertimbangkan untuk peluang penghematan energi. Penghematan
menentukan perbaikan
Agak Boros efisiensi yang mungkin
energi pada bangunan gedung tidak dapat
(14,59 19,17) dilakukan diperoleh begitu saja dengan cara mengurangi
kWh/m2/bulan b) Desain bangunan maupun kenyamanan penghuni ataupun produktivitas di
pemeliharaan dan lingkungan kerja. Perlu dilakukan usaha-usaha
pengoperasian gedung seperti mengurangi sekecil mungkin pemakaian
belum mempertimbangkan
konservasi energi energi (mengurangi kWh atau jam penggunaan
a) Audit energi perlu fasilitas), memperbaiki kinerja peralatan, atau
dipertimbangkan untuk penggunaan sumber energi yang murah.
menentukan langkah-
Boros langkah perbaikan sehingga
pemborosan energi dapat
3.2.1 Perhitungan Intensitas Konsumsi
(19,18 23,75) Energi (IKE) Ruangan
dihindari
kWh/m2/bulan b) Instalasi peralatan dan Setelah menghitung besarnya Intensitas
desain pengoperasian dan Konsumsi Energi (IKE) pada gedung PT.XYZ,
pemeliharaan tidak kini perhitungan IKE lebih difokuskan pada
mengacu pada
penghematan energi
setiap ruangan yang terdapat pada perusahaan
a) Agar ditinjau ulang atas tiap lantai sehingga diketahui jumlah konsumsi
semua instalasi/peralatan energi per ruangan, tingkat keefisienan
Sangat Boros energi serta penerapan penggunan listrik per ruangan dan perilaku
(23,76 37,5) managemen energi dalam sumber daya manusia tersebut dalam
kWh/m2/bulan pengelolaan bangunan
b) Audit energi adalah pemanfaatan energi listrik.
langkah awal yang perlu Data yang dibutuhkan untuk perhitungan
dilakukan ini adalah jenis fasilitas yang dimiliki ruangan,
(Sumber: Prosedur Audit Energi pada Bangunan jumlah fasilitas yang dimiliki, daya yang
Gedung. SNI 03-6196-2000 (2000)) dimiliki setiap fasilitas, lama pemakaian, dan
luas ruangan. Sebagai contoh, untuk
Dari data-data yang telah terkumpul, maka menghitung nilai IKE dari salah satu ruangan
dapat dilakukan perhitungan nilai IKE sesuai yang ada pada PT.XYZ, yaitu ruang IYP
dengan rumus pada Persamaan 1 berikut: dilakukan dengan cara sebagai berikut:
(pers.1)
146
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 1
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Tabel 6. Fasilitas-fasilitas pada Ruangan IYP Tabel 8. Nilai IKE Setiap Ruangan pada Lantai 1
Total Total Daya
Daya Lama Ruang IKE Kategori
Jenis Jumlah Daya (kWh/Bulan)
(watt) (Jam)
(watt) IYP 1421.72 33.95 Sangat Boros
AC (6 PK) 1 4.476 4.476 12 PT 18790.51 22.97 Boros
Lampu TL 8 36 288 12 SS 1411.93 39.22 Sangat Boros
TV 1 140 140 4 KPK 926.77 12.87 Cukup Efisien
Komputer 5 350 1.750 10 DW 969.68 13.47 Cukup Efisien
Printer 1 100 100 2 SOKP 2431.52 22.51 Boros
Dispenser 1 150 150 4 TEK 1167.63 32.43 Sangat Boros
(Sumber: PT.XYZ) BLCD 2601.92 24.09 Sangat Boros
SAS 1361.62 18.91 Agak Boros
Dari data pada Tabel 6 dapat diketahui
Lobby 11321.35 29.03 Sangat Boros
fasilitas-fasilitas yang terdapat pada ruangan
IYP, maka jumlah daya konsumsi energi dari Pantry 26.82 2.23 Cukup Efisien
setiap peralatan yang terdapat dalam ruangan Musola 61.75 2.06 Cukup Efisien
IYP dapat dihitung sesuai dengan rumus pada Toilet 1 31.42 1.75 Cukup Efisien
Persamaan 2 berikut: Toilet 2 40.84 1.13 Efisien
Konsumsi listrik = Daya (kw) Cos Waktu (Jam)
22 hari (pers.2) Toilet 3 40.84 1.36 Efisien
Gudang 41.89 0.93 Efisien
Maka jumlah daya konsumsi energi yang
terdapat dalam ruang IYP dapat dilihat pada Tabel 9. Nilai IKE Setiap Ruangan pada Lantai 2
Tabel 7. Total Daya
Ruang IKE Kategori
(kWh/Bulan)
Tabel 7. Perhitungan Konsumsi Energi Ruang IYP
GM3 2355.15 16.82 Agak Boros
Perhitungan Konsumsi Energi Total RGM 102.10 2.13 Sangat Efisien
Jenis
per Bulan (Watt) kWh
OCWR 1483.73 27.79 Sangat Boros
AC (6 PK) 1.004 WR 4018.26 21.37 Boros
Lampu TL 64,62 Lobby 2021.66 18.72 Agak Boros
TV 10,47 DBS 3197.7 19.73 Agak Boros
Pantry 26.82 2.23 Cukup Efisien
Komputer 327,2
Musola 61.75 2.06 Cukup Efisien
Printer 3,74
Toilet 1 40.84 1.13 Efisien
Dispenser 11,22
Toilet 2 40.84 1.36 Efisien
Total kWh/Bulan 1421
Gudang 41.89 0.93 Efisien
147
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 1
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Tabel 10. Nilai IKE Setiap Ruangan pada Lantai 3 Tabel 12. Nilai IKE Setiap Ruangan pada Lantai 5
(Lanjutan) Total Daya
Total Daya Ruang IKE Kategori
Ruang IKE Kategori (kWh/Bulan)
(kWh/Bulan)
RDV 124.95 2.31 Sangat Efisien SISFO 6056.706 16.83 Agak Boros
Arsip 1123.12 31.20 Sangat Boros TEKC 2336.041 7.21 Cukup Efisien
148
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 1
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Tabel 16 dapat dilihat bahwa seluruh pewarnaan interior ruangan ataupun sistem
ruangan pada lantai 9 termasuk dalam sirkulasi udara dalam ruangan.
kategori boros. 3. Penerapan Teknologi Berbasis Hemat
Energi
Tabel 16. Nilai IKE Setiap Ruangan pada Lantai 9 Seiring dengan perkembangan zaman dan
Total Daya
bertambahnya jumlah manusia yang
Ruang IKE Kategori mengkonsumsi energi listrik,
(kWh/Bulan)
menyebabkan persediaan energi listrik
TOPG 5423.374 16.73 Agak Boros semakin berkurang dalam beberapa kurun
GHG 5799.24 18.23 Agak Boros waktu. Sehingga dengan berkembangnya
teknologi, sudah banyak perusahaan-
Untuk nilai presentase total pemakaian perusahaan yang memproduksi teknologi-
konsumsi energi listrik per bulan pada ruangan- teknologi berbasis hemat energi.
ruangan yang berada pada kategori agak boros, 4. Pelatihan dan Pengembangan Sumber
boros dan sangat boros dapat dilihat pada Daya Manusia
Gambar 2. Pada Gambar 2 dapat dilihat bahwa Kunci utama dari pelaksanaan alternatif ini
total konsumsi energi listrik terbanyak adalah adalah kesadaran dari masing-masing
untuk beban AC dengan presentase 44,32%. pihak perusahaan akan pentingnya
penghematan penggunaan energi.
149
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 1
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
150
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 1
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Tabel 18. Hasil Pembobotan Kriteria dan Sub- Perhitungan nilai |d| adalah mengacu
Kriteria Metode ANP pada Tabel 21 dan sesuai dengan rumus
Persamaan 3, dimana d merupakan nilai
judgement yang diperoleh dengan kuesioner
untuk mengetahui seberapa besar presentase
pengaruh antar masing-masing alternatif.
(pers.3)
Tabel 21. Nilai |d| Sub-Kriteria Budaya Kerja
Keterangan:
3.6 Pemilihan Alternatif dengan Metode Nilai |d| terendah = 60
PROMETHEE Nilai |d| tertinggi = 80
Penentuan nilai judgement kriteria Range = 80 60 = 20
dilakukan dengan melakukan pengisian Pada perhitungan nilai signifikan
kuesioner yang dilakukan oleh pihak pakar di diperoleh dengan kecenderungan (preferensi)
perusahaan, manajemen energi. Nilai judgement nilai parameter adalah sebagai berikut :
untuk masing-masing kriteria pada setiap q = Q1 =
alternatif konservasi energi dapat dilihat pada
Tabel 19. p = 13,33
Fungsi preferensi adalah :
Tabel 19. Nilai Judgement Kriteria pada Setiap H (d) = 0 jika |d| q
Alternatif Konservasi Energi H (d) = 0,5 jika q < |d| p
H (d) = 1 jika p < |d|
Pada preferensi level, terdapat 3 kuadran
yang merepresentasikan kuat-lemahnya suatu
kriteria terhadap alternatif dengan nilai masing
0; 0,5; dan 1. Maka selisih nilai kriteria antar
alternatif harus dibagi 3. Nilai preferensi
terendah akan menghasilkan nilai preferensi
pada kuadran pertama dan nilai tertinggi akan
menghasilkan nilai tertinggi pada kuadran
ketiga.
151
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 1
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
152
JURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 3 NO. 1
TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Speed Variable Drive, untuk mengatur Badan Standarisasi Nasional. (2000), Prosedur
sirkulasi dari Freon sesuai kebutuhan Audit Energi pada Bangunan Gedung,
5. Menggunakan Inverter dan Eco-Patrol https://mmbeling.files.wordpress.com/2008/09/
sni-03-6390-2000.pdf, diakses pada hari Senin,
4. Kesimpulan 11 Agustus 2014 Pk.08.00 WIB.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, maka dapat diambil beberapa Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
kesimpulan sebagai berikut: Republik Indonesia. (2013), Penetapan
1. Hasil audit energi listrik pada PT.XYZ Indikator Kinerja di Lingkungan Kementerian
didapatkan perhitungan nilai Intensitas Energi dan Sumber Daya Mineral,
Konsumsi Energi (IKE) yang dimiliki oleh http://prokum.esdm.go.id/permen/2013/Permen
PT.XYZ selama periode Maret-Agustus %20ESDM%2013%202013.pdf, diakses pada
2014 berdasar Prosedur Audit Energi pada hari Senin, 11 Agustus 2014 Pk.08.30 WIB.
Bangunan Gedung SNI 03-6196-2000
berada pada kategori boros untuk Pasisarha, S.D., Hadi, S.P. (Pembimbing 1) dan
klasifikasi gedung ber-AC dengan standar Tiyono (Pembimbing 2). (2012), Evaluasi IKE
nilai sebesar 19,17-23,75 kWh/m2/bulan, Listrik Melalui Audit Awal Energi Listrik di
sehingga dapat dilakukan audit energi Kampus Polines, Unpublished Thesis,
lebih rinci dengan menghitung nilai IKE Semarang: Politeknik Negeri Semarang
masing-masing ruangan.
2. Terdapat 4 jenis alternatif peluang Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
penghematan energi yang dapat Nomor 70. (2009), Konservasi Energi,
direkomendasikan untuk diterapkan di http://hukum.unsrat.ac.id/pp/pp2009_70.pdf,
PT.XYZ , yaitu: diakses pada hari Rabu, 10 September 2014
a. Penerapan teknologi hemat energi Pk.13.15 WIB.
b. Pelatihan dan pengembangan sumber
daya manusia Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor
c. Perubahan SOP penggunaan fasilitas 5. (2006), Kebijakan Energi Nasionak,
perusahaan http://www.batan.go.id/ref_utama/perpres_5_20
d. Penyesuaian desain bangunan 06.pdf, diakses pada hari Rabu, 10 September
perusahaan 2014 Pk.13.38 WIB.
3. Dari hasil pengolahan data menggunakan
metode PROMETHEE, didapatkan Rianto, A., Soedjatmiko (Pembimbing 1) dan
bahwa rekomendasi alternatif jenis Subiyanto (Pembimbing 2), (2007), Audit
konservasi energi yang optimal untuk Energi dan Analisis Peluang Penghematan
PT.XYZ adalah Penerapan Teknologi Konsumsi Energi pada Sistem Pengkondisian
Hemat Energi (A3). Udara di Hotel Santika Premiere Semarang,
Unpublished Thesis, Semarang: Universitas
Daftar Pustaka Negeri Semarang
153