Anda di halaman 1dari 25

MODUL 1

UJI HIPOTESIS SAMPLE T-TEST

1.1 Tujuan Praktikum


1. Mampu memahami Uji Hipotesis Sample t-Test
2. Mampu menyeleseikan persoalan Uji Hipotesis Sample t-Test dengan software SPSS

1.2 Tugas Pratikum


1. Membuat dan mencari dari sumber terpercaya untuk sejumlah data yang akan diolah
kemudian tampilkan dalam bentuk tabel data historis dengan jumlah data minimal
sejumlah 40 data.
2. Melakukan perhitungan Uji Hipotesis Sample t-Test (One Sample t-Test, Paired Sample
t-Test, Independent Sample t-Test) dari sejumlah yang telah didapat dengan
menggunakan software SPSS.
3. Melakukan bahasan dari hasil sejumlah hasil olahan yang didapat hingga tentukan
kesimpulan keputusan yang didapat.

1.3 Pengolahan Data


1.3.1 Deskripsi Kasus
Mencari 40 responden untuk menjadi sampel yang akan diuji kecepatan membaca (speed
reading) nya menggunakan teks yang diberikan oleh Lab Datamining. Responden akan
diberikan waktu 3 menit untuk membaca, kemudian praktikan akan mencatat jumlah kata
yang terbaca oleh responden selama 3 menit waktu yang telah diberikan tadi. Metode yang
digunakan untuk menguji hipotesis adalah metode sample t-test yang mana dibagi menjadi
tiga, yaitu one sample t-Test, paired sample t-Test dan independent sample t-Test.

1. One Sample t-Test


Menguji satu kelompok sampel yang terdiri dari 20 responden, kemudian mencatat
kecepatan membacanya sebelum diberikan treatment yang dapat dilihat dari jumlah
kata yang dapat dibaca dalam waktu 3 menit, setelah itu melakukan pengolahan data
yang telah didapatkankan dengan menggunakan software SPSS.
2. Paired Sample t-Test
Menguji satu kelompok sampel yang sama seperti metode one sample t-Test (terdiri
dari 20 responden) kemudian mencatat kecepatan membacanya setelah diberikan
treatment yang dapat dilihat dari banyaknya kata yang dapat dibaca dalam waktu 3
menit. Setelah itu melakukan perbandingan antara sebelum dan sesudah diberikan
treatment dengan menggunakan software SPSS.
3. Independent Sample t-Test
Melakukan pengujian terhadap kelompok sampel yang berbeda dengan 2 metode
sebelumnya yang juga terdiri dari 20 responden, kemudian mencatat kecepatan
membacanya dalam waktu 3 menit setelah diberikan treatment, setelah itu melakukan
perbandingan rata-rata kecepatan membaca setelah diberikan treatment antara
kelompok sampel pertama dan kedua.

Teknik membaca cepat yang dianjurkan dan dinilai sangat tepat adalah dengan skimming
dan scanning serta dengan teknik membaca pemahaman dengan SQ3R. Memang,
adakalanya sebuah buku harus kita baca secara keseluruhan, misalnya buku pegangan
utama yang harus kita pelajari secara mendalam dan kita sendiri belum banyak
mengetahui perihal yang dibahas buku itu. Sementara, untuk buku yang lain suatu bagian
adakalanya perlu kita baca lebih dari satu kali secara mendalam, kita sesuaikan dengan
kebutuhan kita. Akan tetapi ada bagian lain yang harus kita lompati saja, karena tak akan
ada gunanya jika kita baca. Cara membaca seperti itu apabila kita praktikkan secara cerdik
akan sangat besar manfaatnya. Kita akan menyerap informasi dan gagasan dengan cepat
dan sebanyak-banyaknya sesuai dengan tujuan kita. Jurus membaca yang sangat ampuh
untuk mengatur kecepatan kita dalam membaca dan sangat efektif memberikan hasil-
seperti itu ada dua, yaitu skimming dan scanning.
Bacaan apa saja, baik itu buku, majalah, ataupun surat kabar harus kita baca sesuai dengan
tujuan kita. Kita tidak boleh diperbudak oleh apa yang tercetak dengan membacanya
semua yang yang ada. Kita harus berani menjadi tuan, dan bacaan itulah yang menjadi
budak kita, bukan sebaliknya. Bahkan bacaan itu harus Anda perlakukan seturut dengan
maksud Anda. Jika Anda tidak membutuhkan fakta-fakta dan detailnya, maka lompati
fakta dan detail itu dan pusatkan perhatian untuk untuk cepat menguasai ide pokoknya.
Cara membaca yang hanya untuk mendapatkan ide pokoknya ini disebut
skimming. Sebaliknya, jika Anda hanya membutuhkan suatu fakta tertentu saja, informasi
tertentu saja, atau data statistik tertentu saja, misalnya, Anda perlu melompatinya dan
langsung mencari ke hal tertentu itu saja.

Teknik melompat (skipping) untuk langsung ke sasaran yang kita cari itu
disebutscanning. Jika Anda mempunyai alasan yang tepat untuk melompati suatu bagian
atau beberapa bagian dari bacaan yang Anda hadapi, Anda tidak akan kehilangan arti,
bahkan Anda mendapat keuntungan, yaitu cepat menyelesaikan bacaan dan menjadi
bersemangat membaca bahan lain yang dengan demikian Anda cepat menguasai informasi
dan gagasan lebih banyak lagi. Sekalipun sebelum ini barangkali Anda belum
mempelajari skimming dan scanning, pasti Anda pernah melakukannya terutama di saat
Anda dalam ketergesaan. Cara ini akan sangat bermanfaat sekali jika Anda secara lebih
sadar melakukannya dalam situasi apa pun dan untuk bacaan apa pun, baik buku, surat
kabar, surat-surat bisnis maupun bahan-bahan lain. Beberapa bagian yang dapat dilompati
dapat diuraikan di bawah ini:
Anda dapat melompati definisi, batasan tertentu atau keterangan dan detail
yang telah Anda ketahui dari buku lain, dan Anda merasa telah cukup
menguasainya. Akan tetapi, jangan melompati keseluruhan bab itu,
perhatikanlah barangkali ada yang mengandung gagasan baru layangkanlah
pandangan dengan kecepatan tinggi ke paragraf-paragraf bab tersebut,
barangkali ada gagasan baru. Dan lambatkan pada bagian yang
mengandung gagasan baru itu, atau bagian yang menarik dan berharga
untuk dibaca.
Anda dapat melompati bagian-bagian yang berisi informasi yang tidak
memenuhi tujuan Anda membaca. Misalnya, jika Anda membaca suatu
biografi dan Anda membutuhkan pandangan politik orang tersebut,
sedangkan bab pertama buku itu membicarakan detail kehidupannya di
masa kecil, maka bagian-bagian ini dapat Anda lompati.
Adakalanya penulis dalam membuat analisis permasalahan mengawalinya
dengan beberapa contoh. Jika Anda telah membaca dua atau tiga contoh
dan Anda merasa sudah cukup menangkap idenya, maka Anda dapat
melompati contoh-contoh lainnya.
Ada juga penulis dalam mengawali bab baru menyajikan ringkasan bab
sebelumnya. Jika Anda baru saja membaca bab sebelumnya itu dan Anda
merasa cukup menguasainya, ringkasan itu dapat Anda lompati.

Skimming seperti itu juga lazim disebut browsing


buku. Sejak ditemukan mesin cetak dan disusul
mesin-mesin reproduksi lainnya, informasi dan
gagasan begitu cepat diperbanyak dan disebar
melalui tulisan-tulisan yang dimuat di buku,
majalah, surat kabar atau di media lain, meliputi
semua bidang kehidupan. Oleh karena itu, jika
tidak
mau ketinggalan zaman, para dokter, para ahli
hukum, guru, ilmuwan, dan golongan profesional
lainnya perlu sekali menguasai keterampilan
membaca secara skimming ini. Bagi mereka yang
sejari-harinya terlalu sibuk dengan pekerjaannya,
skimming dapat sangat menolong untuk menyerap
informasi yang dimuat di surat kabar dan majalah.
Skimming dan scanning dapat membantu orang-
orang bisnis untuk dapat cepat memperoleh
informasi yang mereka butuhkan.
Teknik Membaca untuk Pemahaman dengan SQ3R
SQ3R adalah teknik membaca yang dikemukakan Francis P. Robinson yang merupakan
teknik untuk mendapatkan pemahaman terhadap suatu bacaan. SQ3R merupakan
singkatan dari Survey, Question, Recite (atau recall), dan Review. Kelima singkatan ini
merupakan lima langkah dalam membaca untuk mendapatkan pemahaman.
Dalam membaca dengan teknik ini, pertama-tama kita melakukan survei terhadap bacaan
yang kita baca secara keseluruhan untuk mengenal bahan bacaan kita secara keseluruhan
dan untuk mengetahui gagasan umum bacaan tersebut. Sambil melakukan survei ini,
pembaca mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang isi bacaan itu. Hal ini
merupakan langkah kedua (question). Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada langkah
kedua akan terjawab pada langkah ketiga, yakni Read (membaca). Dalam langkah ketiga
ini kita membaca bukan dalam arti membaca dengan mengikuti begitu saja bahan bacaan,
tetapi membaca secara kritis. Setiap selesai membaca tiap bagian, berhentilah
sejenak untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan bagian itu atau menyebutkan hal-hal
penting dari bagian itu. Langkah ini disebut Recite. Terakhir, yakni Review adalah
langkah untuk mengecek pemahaman kita dan mengingat kembali bahan bacaan tersebut.
Referensi :

1. Teknik Dasar Speed Reading/Membaca Cepat (http://www.belajar-cepat.com/teknik-


dasar-speed-reading/) diakses 30 Oktober 2014).
2. Teknik Membaca Cepat (http://www.kirmansyam.com/teknik-membaca-cepat) diakses
30 Oktober 2014.
3. Teknik Membaca Cepat dengan Skimming dan Scanning serta Teknik Membaca
Pemahaman dengan SQ3R (http://panduanguru.com/teknik-membaca-cepat-dengan-
skimming-dan-scanning-serta-teknik-membaca-pemahaman-dengan-sq3r/) diakses
tanggal 30 Oktober 2014.
4. Trik Membaca Cepat (http://www.akuinginsukses.com/trik-membaca-cepat/) diakses
tanggal 30 Oktober 2014.

1.3.2 Tabel Data Historis


Dari pengumpulan data yang telah dilakukan terhadap 2 kelompok sampel yang berbeda,
didapatkan data-data yang dapat dilihat pada table berikut ini :

Tabel 1. 1 Kelompok sampel 1

Jumlah kata Jumlah kata


Nama
No tanpa dengan diberi
Responden
treatment treatment
1 Zulfikri 871 1165
2 Jufrizal 984 1349
3 Syafira 1000 1391
4 Zuhdi 785 1095
5 Ardi 853 1054
6 Annisa 837 1223
7 Hanifa 961 1178
8 Muiz 746 1080
9 Ibrahim 875 1162
10 Ali 1012 1389
11 Yuni 754 1043
12 Brian 911 1227
13 Dones 638 991
14 Egi 834 1267
15 Weny 983 1358
16 Bunga 1006 1383
17 Ela 992 1335
18 Elvina 787 1044
19 Satrio 775 1180
20 Aini 997 1387
Tabel 1.2 Tabel kelompok sampel 2

No Nama Jumlah kata


Responden dengan diberi
treatment
1 Agung 1228
2 Audie 1396
3 Wildan 1040
4 Desta 1295
5 Iman 1110
6 Adrico 1283
7 Ika 1159
8 Novia 1344
9 Destri 1220
10 Toni 1257
11 Desella 1302
12 Rizky 1086
13 Intan 1153
14 Angre 1182
15 Fariz 1285
16 Billy 1073
17 Armelynda 1309
18 Rizka 1246
19 Robertus 1255
20 Akrom 1208

1.3.3 Tentukan Ho dan Ha, tingkat probabilitas kesalahan (p), dan kriteria pengujian
Langkah pertama yang dilakukan dalam uji hipotesis ini adalah menentukan hipotesis nol
dan hipotesis alternatifnya. Ho atau hipotesis nol merupakan pernyataan tentang nilai
suatu populasi yang diasumsikan akan benar jika kita melakukan uji suatu hipotesis,
sedangkan Hipotesis alternatif atau H1 adalah pernyataan tentang nilai parameter suatu
populasi yang harus benar jika hipotesis nol Ho ternyata salah (Sugiharto,2009).

1. One Sample t-Test


Hipotesis
Uji Normalitas
Ho: Data berdistribusi normal
Ha: Data tidak berdistribusi normal
= 0,05

Jika sig > 0,05 maka Ho diterima Data berdistribusi normal


Jika sig < 0,05 maka Ho ditolak Data tidak berdistribusi normal
Ho: = 900
Ha: 900
= 0,05
= 880,05
= 109,73
tabel= (/2;n-1)= (0,05/2:20-1)= (0,025;19)= 2,093

Jika /2,v < hitung < /2,v maka Ho diterima Tidak ada perbedaan
Jika hitung < /2,v < /2,v atau /2,v < /2,v < hitung maka Ho ditolak Ada
perbedaan

Jika sig > 0,05 maka Ho diterima Tidak ada perbedaan


Jika sig < 0,05 maka Ho ditolak Ada perbedaan

2. Paired Sample t-Test


Hipotesis
Uji Normalitas
Ho: Data berdistribusi normal
Ha: Data tidak berdistribusi normal
= 0,05

Jika sig > 0,05 maka Ho diterima Data berdistribusi normal


Jika sig < 0,05 maka Ho ditolak Data tidak berdistribusi normal

Ho: 1 = 2
Ha: 1 2
= 0,05
1 = 880,05 ; 2 = 1215,05
1 = 109,73 ; 2 = 135,77
tabel= (/2;n-1)= (0,05/2:20-1)= (0,025;19)= 2,093

Jika /2,v < hitung < /2,v maka Ho diterima Tidak ada perbedaan
Jika hitung < /2,v < /2,v atau /2,v < /2,v < hitung maka Ho ditolak Ada
perbedaan

Jika sig > 0,05 maka Ho diterima Tidak ada perbedaan


Jika sig < 0,05 maka Ho ditolak Ada perbedaan

3. Independent Sample t-Test


Hipotesis
Uji Normalitas
Ho: Data berdistribusi normal
Ha: Data tidak berdistribusi normal
= 0,05

Jika sig > 0,05 maka Ho diterima Data berdistribusi normal


Jika sig < 0,05 maka Ho ditolak Data tidak berdistribusi normal
Ho: 1 = 2
Ha: 1 2
= 0,05
1 = 1215,05 ; 2 = 1221,55
1 = 135,77 ; 2 = 95,14
tabel= (/2;n-2)= (0,05/2:40-2)= (0,025;38)= 2,0244

Jika /2,v < hitung < /2,v maka Ho diterima Tidak ada perbedaan
Jika hitung < /2,v < /2,v atau /2,v < /2,v < hitung maka Ho ditolak Ada
perbedaan

Jika sig > 0,05 maka Ho diterima Tidak ada perbedaan


Jika sig < 0,05 maka Ho ditolak Ada perbedaan

1.3.4 Cara Kerja


Untuk melakukan pengolahan data dengan menggunakan software SPSS berikut ini adalah
langkah-langkahnya :
1. One Sample t-Test
a) Meng-klik Variabel View pada sebelah kiri bawah jendela SPSS.
b) Memasukan data seperti dibawah ini :
Pada Variabel View, pengisian Variabel nama responden pada kolom
Name diketik Nama_responden, sesuai dengan studi kasus.
Pada Variabel View, pengisian Variabel jumlah kata tanpa treatment
pada kolom Name diketik Jumlah_kata_tanpa_treatment, sesuai dengan
studi kasus
Pada kolom Type. Untuk baris pertama ganti menjadi String, karena
merupakan kolom yang berisi karakter. Untuk lebih memperjelas dapat
dilihat seperti gambar dibawah ini:

c) Setelah itu memaasukan data nama responden dan jumlah kata tanpa treatment
diatas pada Data View yang ada pada kiri bawah jendela SPSS, seperti gambar
dibawah berikut ini:
d) Kemudian mengecek normalitas/validitas dari data yang telah dimasukan pada
Data View dengan memilih menu Analyze, pada sub menu pilih Descriptive
Statistics kemudian pilih Explore seperti dibawah ini:

e) Akan muncul jendela Explore, memindahkan variabel jumlah kata tanpa


treatment ke Dependent List dengan memilih variabel jumlah kata tanpa
treatment kemudian klik tanda panah ke kanan di jendela tersebut, seperti
gambar dibawah ini:
f) Setelah itu meng-klik Statistics pada jendela Explore kemudian muncul
jendela berikutnya. Mengisi derajat keyakinan sebesar 95%, klik Continue. Jika
sudah klik Plot, kemudian hilangkan centang pada Stem-and-leaf, centang
pada Normality plots with tests klik continue dan ok seperti yang
diperlihatkan pada gambar dibawah ini:
g) Akan muncul output yang berisi data berikut ini :

h) Dari gambar diatas diketahui sig > 0,05 maka dapat dipastikan dengan tingkat
kepercayaan 95% data dikatakan valid.

i) Jika data sudah valid, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian
dengan langkah pilih Analyze untuk memulai t-Test, pada sub menu pilih
Compare Means kemudian pilih One-Sample t-Test seperti dibawah ini:
j) Akan muncul jendela One-Sample t-Test, memindahkan variabel jumlah kata
tanpa treatment ke Test Variabel dengan memilih variabel jumlah kata tanpa
treatment kemudian meng-klik tanda panah ke kanan di jendela tersebut, seperti
gambar dibawah ini:

k) Karena derajat keyakinan sudah diset menjadi 95% maka tidak perlu
melakukan pengaturan lagi. Kemudian klik ok dan akan muncul jendela output
yang menampilkan text dan tabel seperti dibawah ini:
2. Paired Sample t-Test
a) Dari menu utama, memilih File, kemudian memilih New, lalu memilih Data.
b) Memasukan data seperti dibawah ini :
Pada Variabel View, pengisian Variabel nama responden pada kolom
Name diketik Nama_responden, sesuai dengan studi kasus.
Pada Variabel View, pengisian Variabel jumlah kata tanpa treatment
pada kolom Name diketik Jumlah_kata_tanpa_treatment, sesuai dengan
studi kasus
Pada Variabel View, pengisian Variabel jumlah kata dengan diberi
treatment pada kolom Name diketik Jumlah_kata_dengan_treatment,
sesuai dengan studi kasus
Pada kolom Type. Untuk baris pertama ganti menjadi String, karena
merupakan kolom yang berisi karakter. Untuk lebih memperjelas dapat
dilihat seperti gambar dibawah ini:

c) Setelah itu memasukan data nama responden, jumlah kata tanpa treatment dan
jumlah kata dengan diberi treatment diatas pada Data View yang ada pada kiri
bawah jendela SPSS, seperti gambar dibawah berikut ini:
d) Kemudian mengecek normalitas/validitas dari data yang telah dimasukan pada
Data View dengan memilih menu Analyze, pada sub menu pilih Descriptive
Statistics kemudian pilih Explore seperti dibawah ini:

e) Akan muncul jendela Explore, memindahkan variabel jumlah kata tanpa


treatment dan jumlah kata dengan diberi treatment ke Dependent List dengan
memilih variabel jumlah kata tanpa treatment dan dengan treatment kemudian
meng-klik tanda panah ke kanan di jendela tersebut, seperti gambar dibawah
ini:
f) Setelah itu meng-klik Statistics pada jendela Explore kemudian muncul
jendela berikutnya. Mengisi derajat keyakinan sebesar 95%, klik Continue. Jika
sudah klik Plot, kemudian hilangkan centang pada Stem-and-leaf, centang
pada Normality plots with tests klik continue dan ok seperti yang
diperlihatkan pada gambar dibawah ini:
g) Akan muncul output yang berisi data berikut ini :

h) Dari gambar diatas diketahui kedua data sig > 0,05 maka dapat dipastikan
dengan tingkat kepercayaan 95% data dikatakan valid.

i) Jika data sudah valid, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian
dengan langkah pilih Analyze untuk memulai t-Test, pada sub menu pilih
Compare Means kemudian pilih Paired-Sample t-Test seperti dibawah ini:
j) Akan muncul jendela Paired-Sample t-Test, karena yang akan diuji adalah
jumlah kata tanpa dan sesudah diberi treatment, maka klik
Jumlah_kata_tanpa_treatment agar masuk variabel 1, kemudian klik
Jumlah_kata_dengan_treatment agar masuk ke variabel 2.
Nb : variabel jumlah kata tanpa dan sesudah diberi treatment harus dipilih
bersamaan, seperti gambar dibawah ini:

k) Karena derajat keyakinan sudah diset menjadi 95% maka tidak perlu
melakukan pengaturan lagi. Kemudian klik ok dan akan muncul jendela output
yang menampilkan text dan tabel seperti dibawah ini:
3. Independent Sample t-Test
a) Dari menu utama, memilih File, kemudian memilih New, lalu memilih Data.
b) Memasukan data seperti dibawah ini :
Pada Variabel View, pengisian Variabel nama responden pada kolom
Name diketik Nama_responden, sesuai dengan studi kasus.
Pada Variabel View, pengisian Variabel jumlah kata dengan diberi
treatment pada kolom Name diketik Jumlah_kata_dengan_treatment,
sesuai dengan studi kasus.
Pada Variabel View, pengisian Variabel kelompok sampel pada kolom
Name diketik Kelompok_sampel, sesuai dengan studi kasus
Pada kolom Type. Untuk baris pertama ganti menjadi String, karena
merupakan kolom yang berisi karakter.
Pada kolom Value di baris ketiga, isi seperti gambar dibawah ini:

c) Mengisi data pada Data View dengan memasukan data nama responden,
jumlah kata dengan diberi treatment dan kelompok sampel diatas, seperti
gambar dibawah berikut ini:
d) Kemudian mengecek normalitas/validitas dari data yang telah dimasukan pada
Data View dengan memilih menu Analyze, pada sub menu pilih Descriptive
Statistics kemudian pilih Explore seperti dibawah ini:

e) Akan muncul jendela Explore, memindahkan variabel jumlah kata dengan


diberi treatment ke Dependent List dengan memilih variabel jumlah kata
dengan diberi treatment kemudian klik tanda panah ke kanan di jendela
tersebut, seperti gambar dibawah ini:
f) Setelah itu klik Statistics pada jendela Explore kemudian muncul jendela
berikutnya. Mengisi derajat keyakinan sebesar 95%, klik Continue. Jika sudah
klik Plot, kemudian hilangkan centang pada Stem-and-leaf, centang pada
Normality plots with tests klik continue dan ok seperti yang diperlihatkan
pada gambar dibawah ini:
g) Akan muncul output yang berisi data berikut ini :

h) Dari gambar diatas diketahui sig > 0,05 maka dapat dipastikan dengan tingkat
kepercayaan 95% data dikatakan valid.

i) Jika data sudah valid, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian
dengan langkah pilih Analyze untuk memulai t-Test, pada sub menu pilih
Compare Means kemudian pilih Independent-Sample t-Test seperti dibawah
ini:
j) Akan muncul jendela Independent- Sample t-test:
Test Variable (s) atau variabel yang akan diuji. Karena yang akan diuji
adalah apakah ada perbedaan antar jumlah kata setelah pemberian
treatment antara 2 kelompok sampel yang berbeda, maka klik
Jumlah_kata_dengan_treatment agar masuk pada Test Variable (s)
Grouping Variable. Dalam kolom ini masukkan Kelompok_sampel
sebagai grup yang akan dibandingkan jumlah katanya.
Untuk kolom option karena sebelumnya tingkat kepercayaan telah diset
menjadi 95% maka diabaikan saja. Untuk memperjelas akan
diperlihatkan oleh gambar berikut ini:

Define Grop. Isi sesuai dengan gambar dibawah berikut ini kemudian
klik Continue dan ok untuk memproses data.
k) Akan muncul jendela output yang menampilkan text dan tabel seperti dibawah
ini:

1.3.5 Hasil Output SPSS


Dari pengolahan data yang telah dilakukan menggunakan software SPSS didapatkan
output sebagai berikut:
1. One Sample t-Test
2. Paired Sample t-Test

3. Independent Sample t-Test


1.3.6 Analisis Hasil Output SPSS
Berikut ini adalah pemaparan analisis dari output pengolahan data dengan menggunakan
software SPSS:

1. One Sample t-Test


Pada bagian pertama terlihat ringkasan dari sampel, yaitu jumlah kata tanpa treatment
dengan nilai rata-rata (mean) 880,05 dari total keseluruhan 20 data. Selain itu, pada
tabel ini juga dapat diketahui nilai standard deviation dan standard error mean dari
variabel yaitu sebesar 109,73052 dan 24,53649.
Dari output kedua dapat dilihat nilai dari hitung = 35,867 dan juga sig.(2-tailed) yang
diperoleh adalah sebesar 0,000 yang berarti nilai sig.(2-tailed) < 0,05 maka Ho ditolak.
2. Paired Sample t-Test
Pada bagian pertama terlihat ringkasan dari kedua sampel. Untuk jumlah kata tanpa
treatment memiliki nilai rata-rata 880,05 dari total keseluruhan 20 data. Sedangkan
jumlah kata dengan diberi treatment memiliki rata-rata 1215,05 dari total keseluruhan
20 data. Selain itu, pada tabel ini juga dapat diketahui nilai standard deviation dan
standard error mean dari masing-masing variabel.
Dari output kedua dapat dilihat nilai dari hitung = -23,888 dan juga sig.(2-tailed) yang
diperoleh adalah sebesar 0,000 yang berarti nilai sig.(2-tailed) < 0,05 maka Ho ditolak.

3. Independent Sample t-Test


Pada bagian pertama terlihat ringkasan dari kedua sampel. Untuk jumlah kata dengan
diberi treatment kelompok sampel 1, nilai rata-rata jumlah katanya adalah 1215,05 dari
20 data keseluruhan. Sedangkan jumlah kata dengan diberi treatment kelompok sampel
2, nilai rata-rata jumlah katanya adalah 1221,55 dari 20 data keseluruhan. Selain itu,
pada tabel ini juga dapat diketahui nilai standard deviation dan standard error mean
dari masing-masing variabel.
Dari output kedua dapat dilihat nilai dari hitung = -0,175 dan juga sig.(2-tailed) yang
diperoleh adalah sebesar 0,862 yang berarti nilai sig.(2-tailed) > 0,05 maka Ho
diterima.

1.3.7 Kesimpulan
Berdasarkan data-data yang telah didapatkan dari hasil pengolahan SPSS maupun tabel t
statistic dapat dipaparkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. One Sample t-Test


Dari output kedua hasil pengolahan melalui software SPSS diperoleh nilai t hitung
SPSS = 35,867. Sedangkan nilai /2,v dan /2,v adalah -2,093 dan 2,093. Jika
dibandingkan, maka nilai t hitung SPSS tidak berada diantara angka-angka t tabel,
sehingga Ho ditolak. Dan juga karena sig.(2-tailed) yang diperoleh adalah sebesar
0,000 yang berarti nilai sig.(2-tailed) < 0,05 maka Ho ditolak.
Oleh karena itu dapat diambil keputusan bahwa dengan tingkat kepercayaan 95%,
secara signifikan jumlah kata yang dapat dibaca tanpa diberi treatment ada perbedaan
dengan apa yang diklaim oleh penguji.
2. Paired Sample t-Test
Dari output kedua hasil pengolahan melalui software SPSS diperoleh nilai t hitung
SPSS = -23,888. Sedangkan nilai /2,v dan /2,v adalah -2,093 dan 2,093. Jika
dibandingkan, maka nilai t hitung SPSS tidak berada diantara angka-angka t tabel,
sehingga Ho ditolak. Dan juga karena sig.(2-tailed) yang diperoleh adalah sebesar
0,000 yang berarti nilai sig.(2-tailed) < 0,05 maka Ho ditolak.
Oleh karena itu dapat diambil keputusan bahwa dengan tingkat kepercayaan 95%,
secara signifikan jumlah kata yang dapat dibaca tanpa dan sesudah diberi treatment
memiliki perbedaan, dimana rata-rata jumlah kata yang dapat dibaca setelah
diberikan treatment lebih banyak dibandingkan dengan tanpa diberi treatment.

3. Independent Sample t-Test


Dari output kedua hasil pengolahan melalui software SPSS diperoleh nilai t hitung
SPSS = -0,175. Sedangkan nilai /2,v dan /2,v adalah -2,0244 dan 2,0244. Jika
dibandingkan, maka nilai t hitung SPSS berada diantara angka-angka t tabel,
sehingga Ho diterima. Dan juga karena sig.(2-tailed) yang diperoleh adalah sebesar
0,862 yang berarti nilai sig.(2-tailed) > 0,05 maka Ho diterima.
Oleh karena itu dapat diambil keputusan bahwa dengan tingkat kepercayaan 95%,
secara signifikan jumlah kata yang dapat dibaca setelah diberikan treatment antara
kelompok sampel 1 dan kelompok sampel 2 tidak memiliki perbedaan, dimana rata-
rata jumlah kata yang dapat dibaca oleh kelompok 1 adalah 1215,05 sedangkan
kelompok 2 adalah 1221,55 sehingga tidak terlalu terlihat perbedaannya
(perbedaannya tidak signifikan) yang kemudian tidak dianggap memiliki perbedaan.

Anda mungkin juga menyukai