Anda di halaman 1dari 5

PUSKESMAS No.

Dokumen
No. Revisi. 00
SOP PENATALAKSANAAN KUSTA Tanggal
Halaman 1 / 5
UNIT KERJA : Unit Pelayanan Umum PETUGAS : DOKTER/PERAWAT

1. Tujuan
Sebagai acuan dalam penatalaksanaan Kusta dan mencegah terjadinya kecacatan.
2. Ruang Lingkup
Semua suspek dasn penderita kusta yang datang di unit pelayanan umum di
Puskesmas.
3. Ketrampilan Petugas
3.1.1 Dokter Umum
3.1.2 Perawat Terampil
3.1.3 Dokter SP.KK
4. Uraian Umum
Menyapa penderita dan keluarga / pengantar.
Menjelaskan hal-hal yang akan dilakukan pada penderita.
Menjelaskan macam-macam pemeriksaan yang akan dilakukan .
Menjelaskan tujuan pemeriksaan, diagnosa, pengobatan, pencegahan
kecacatan.
Melaksanakan anamnesa meliputi nama, umur, alamat, tempat lahir,
pekerjaan.
Nama orang tua, anggota keluarga yang serumah, pernah atau belum pernah
minum obat.
Riwayat penyakit.
Keluhan yang dirasakan.
Pernah kontak dengan penderita kusta atau tidak.

5. Melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari Cardinal Sign.


1. Periksa pandang.
5.1.1 Memeriksa penderita di tempat yang aman, untuk menjaga privasi,
ruangan cukup sinar matahari tidak langsung.
5.1.2 Menyiapkan sarung bagi penderita.
5.1.3 Menyiapkan :
5.1.3.1 alat tulis
5.1.3.2 kartu penderita kusta
5.1.3.3 kartu pencegah kecacatan / POP
5.1.3.4 kartu monitoring
5.1.3.5 buku register kusta
5.1.3.6 alat bantu pencegahan kecacatan.
5.1.3.7 Kapas yang diruncingkan
5.1.3.7.1 Petugas mencuci tangan dan memakai handscoon.
5.1.3.7.2 Meminta kepada penderita agar melepas pakaian yang menutupi
badannya.
5.1.3.7.3 Penderita disuruh berdiri menghadap pada petugas dengan sinar matahari
tidak langsung mengenai arah depan penderita.
5.1.3.7.4 Melihat / memandang penderita secara sistematis dari ujung rambut
sampai ujung kaki, kelainan dicatat.
5.1.3.7.5 Melihat / memandang penderita dari arah belakang dengan cara penderita
disuruh berbalik. Semua kelainan dicatat pada kartu penderita kusta.
PUSKESMAS No.Dokumen
No. Revisi. 00
SOP PENATALAKSANAAN KUSTA Tanggal
Halaman 2 / 5
UNIT KERJA : Unit Pelayanan Umum PETUGAS : DOKTER/PERAWAT

2. Periksa rasa raba / mati rasa.


Penderita disuruh duduk mengahadap petugas.
Petugas memegang kapas yang telah di runcingkan.
Memeriksa adanya mati rasa pada semua bercak dengan cara menyentuh
bercak dengan ujung kapas yang runcing.
Sedapat mungkin penderita tidak melihat setiap sentuhan kapas untuk
menghindari tipuan penderita.
Meminta penderita merespon setiap sentuhan terasa atau tidak.
Membandingkan dengan kulit yang normal.
Menegakkan diagnosa sementara.
Menggambar setiap bercak yang ada secara berurutan dari atas ke bawah
pada kartu penderita kusta.

3. Periksa adanya kerusakan dan penebalan syaraf. Penderita duduk


menghadap petugas.

a) N.Optikus penderita di minta untuk memejamkan mata sekuatnya ,petugas


melihat dari samping dan mengukur lebar kelopak mata yang tidak tertutup.
b) N.Auricularis Maknus
Penderita dianjurkan memandang sendi bahu kiri untuk melihat adanya
penebalan syaraf Auricularis Maknus pada leher kanan, pandang dan
raba adanya penebalan syaraf akan kelihatan dan teraba.
Untuk memeriksa nervus Auricularis Maknus kiri penderita dianjurkan
memandang sendi bahu kanan, petugas melakukan hal yang sama
dengan memeriksa nervus kanan.
c) N. Ulnaris
1. Test Penebalan Syaraf
Kanan
Petugas memegang tangan kanan penderita dengan tangan kanan
petugas. Tangan kiri meraba adanya penebalan syaraf di siku kanan
penderita, merasakan adanya penebalan syaraf dan mencari adanya
nyeri tekan dengan jari telunjuk dan jari tengah petugas.
Kiri
Petugas memegang tangan kiri penderita dengan tangan kiri petugas.
Tangan kanan petugas mencari adanya penebalan dan nyeri tekan pada
siku kiri dengan jari telunjuk & jari tengah.
Kelainan dicatat / gambar pada kartu penderita kusta.
2. Test sensoris
Kanan : Tangan kiri petugas memegang punggung telapak tangan kanan
penderita dan mengajarkan penderita test sensorisnya,kemudian melakukan test
sensibilitas terhadap titik telapak tangan area jari kelingking dan jari manis
dengan menggunakan balpoin.
Kiri : tangankanan petugas memegang punggung telapak tangan kiri
penderita dan mengajarkan penderita test sensoris,kemudian melakukan test
sensibilitas terhadap titik telapak tangan area jari kelingking dan jari manis
dengan menggunakan balp[oin.

3. test Motorik
PUSKESMAS No.Dokumen
No. Revisi. 00
SOP PENATALAKSANAAN KUSTA Tanggal
Halaman 3 / 5
UNIT KERJA : Unit Pelayanan Umum PETUGAS : DOKTER/PERAWAT

Kanan : tangan kanan petugas memegang semua jari tangan kiri penderita
kecuali kelingking, petugas meminta merenggangkan jari kelingking,petugas
menekan jari kelingking bagian luar dengan jari telunjuk petugas ,jika hasil test
ditemukan kelemahan lakukan uji perbandingan menjepit kertas dengan jari
kelingking dan jari manis dengan saling tarik antara petugas dan penderita.
c) N. Medianus
1. Sensoris
Kanan : Tangan kiri petugas memegang punggung telapak tangan kanan
penderita dan mengajarkan penderita test sensorisnya,kemudian melakukan test
sensibilitas terhadap titik telapak tangan area jari tengah,telunjuk,dan ibu jari.
Kiri : tangankanan petugas memegang punggung telapak tangan kiri penderita
dan mengajarkan penderita test sensoris,kemudian melakukan test sensibilitas
terhadap titik telapak tangan area jari tengah, telunjuk, dan ibu jari. .

2. Motorik : tangan kanan petugas memegang pergelangan tangan penderita


yang sudah menggenggam kemudian mengangkat genggamannya ke atas dan
menahannya ,dengan tangan kiri petugas menarik genggaman tangan penderita.
4. N. Peroneus
Test penebalan syaraf
Tangan kanan petugas meraba saraf Peroneus kiri penderita, tangan kiri
petugas meraba syaraf Peroneus kanan penderita.
Petugas mencari adanya penebalan syaraf dan nyeri tekan kelainan di
catat / gambar pada kartu kusta.
Test motorik : dalam posisi duduk tumit kiri dan tumit kanan berjarak satu
kepalan, penderita mengangkat telapak kaki dengan posisi tumit tetap dilantai,
kemudian petugas menekan kaki tersebut kebawah dan penderita
menahannya.

5. N. Tibialis Posterior
Penebalan syaraf:
Telunjuk tangan kanan meraba dan mencari adanya nyeri tekan pada
belakang mata kaki sebelah dalam kaki kanan penderita.
Pada saat bersamaan tangan kiri mencari adanya penebalan dan
nyeri tekan pada kaki kiri.
Kelainan di catat / gambar pada kartu penderita kusta.
Sensoris : penderita disuruh duduk gaya bos tangan kiri petugas menahan
punggung kanan kaki penderita dan jari-jarinya dengan menggunakan balpoin
melakukan tes sensoris 10 titik

6. Mengisi form POD (pencegahan kecacatan) : setiap hasil pemeriksaan


hasilnya dicatat dalam form POD setiap penderita mengambil obat baik itu
MDT maupun obat reaksi kusta.
Petugas memeriksa adakah kecacatan dan seberapa tingkat kecacatan
pada :
6.1.1.1 Mata
6.1.1.2 Tangan
6.1.1.3 Kaki
Petugas juga menanyakan adakah pada penderita berapa lama kelainan
mulai timbul.
PUSKESMAS No.Dokumen
No. Revisi. 00
SOP PENATALAKSANAAN KUSTA Tanggal
Halaman 4 / 5
UNIT KERJA : Unit Pelayanan Umum PETUGAS : DOKTER/PERAWAT

Mata :
Petugas melihat adakah Lagoftalmus.
Tangan
6.1.1.4 Petugas meraba syaraf ulnalis kanan dan kiri.
6.1.1.5 Mengetahui adanya mati rasa pada telapak tangan kanan dan kiri
dengan menggunakan ujung bolpoin.
6.1.1.6 Mencari kelainan pada pergelangan tangan kanan dan kiri.
Kaki
6.1.1.7 Petugas mencari kelainan dengan meraba syaraf peroneus terletak di
belakang lutut penderita adakah nyeri tekan.
6.1.1.8 Memeriksa kelainan syaraf Tibialis posterior kanan & kiri adakah nyeri
tekan.
6.1.1.9 Memeriksa pergelangan kaki adakah kelumpuhan.
6.1.1.10 Memeriksa adanya rasa raba pada telapak kaki kanan kiri
menggunakan ujung bolpoin.
7. Menetukan tingkat kecacatan
0 = tidak ada kecacatan
1= cacat tidak tampak
2= cacat nampak

8. Mengklasifikasikan tipe Kusta PB atau MB

Tipe PB Tipe MB
PB MB
Bercak 1 5 Bercak > 5

Penebalan dan Kelainan fungsi Penebalan dan kelainan fungsi 2


syaraf 1 atau lebih

Laboratorium BTA (-) Laboratorium BTA (+)

9. Menentukan obat
PB diobati dengan MDT 6 bulan-9 bulan.
MB diobati dengan MDT 12 bulan-18 bulan.
Memberikan obat dosis bulanan kepada penderita agar langsung diminum
di depan petugas.
Dosis harian dibawa pulang.

10. Penyuluhan
Penderita agar berkunjung kembali setiap obat habis.
Melaporkan pada petugas kalau ada tanda-tanda reaksi .
Agar penderita menghindari stres fisik maupun mental, cukup gizi, perilaku
hidup bersih dan sehat.
Bila ada kecacatan petugas memperagakan cara perawatan diri di rumah.
PUSKESMAS No.Dokumen
No. Revisi. 00
SOP PENATALAKSANAAN KUSTA Tanggal
Halaman 5 / 5
UNIT KERJA : Unit Pelayanan Umum PETUGAS : DOKTER/PERAWAT

11. Indikator kinerja


Dapat menemukan penderita sedini mungkin
Cakupan CDR
Keberhasilan pengobatan
Penanganan reaksi sesuai protap
Pencegahan kecacatan
12. Catatan Mutu
12.1 Status pasien Unit Pelayanan Umum
12.2 Buku register harian unit pelayanan umum
12.3 Lembaran resep
12.4 Form resep umum luar
12.5 Form rujukan pasien umum
12.6 Form rujukan pasien (ASKES, JAMKESDA,JAMKESMAS)
12.7 Buku Register rujukan pasien
12.8 Buku kohort PB dan MB
12.9 Kartu penderita
12.10 Kartu POD
12.11 Kartu pengobatan reaksi

Anda mungkin juga menyukai