PEMBAHASAN
A. Definisi Hamil (gravida)
Hamil adalah mengandung bayi (kamus kedokteran). Masa kehamilan
adalah masa yang diawali dengan konsepsi sampai lahirnya janin (sinopsis
obstetri).
Proses adaptasi fisiologi ibu hamil adalah proses untuk menyesuaikan diri
terhadap perubahan-perubahan fisik yang normal yang terjadi pada ibu selama
masa kehamilan. Adaptasi maternal meliputi adaptasi anatomi, fisiologi dan
metabolisme.
d. Servik
Akibat peningkatan vaskular serta perubahan pada jaringan ikat dibawah
pengaruh estrogen, servik dalam kehamilan menjadi lunak. Terjadi sekresi
kelenjar dan lendir servik menjadi kental sehingga dapat berperan sebagai
pelindung yang meyumbat ostium uteri.
d. Payudara
Payudara akan membesar dan tegang akibat hormon somatomammotropin,
estrogen dan progesterone, akan tetapi belum mengeluarkan air susu. Papilla
mamma akan membesar, lebih tegak dan tampak lebih hitam, seperti seluruh
areola mamma karena hiperpigmentasi.
Kandung
Empedu, Fungsi kandung empedu mengalami perubahan selama
kehamilan karena hypotoni pada otot dinding kandung empedu. Waktu
pengosongan lebih lambat empedu mengalami penebalan akibat
meningkatnya kadar progesterone tidak terjadi perubahan morfologi pada
hati selama kehamilan normal, namun fungsi hati mengalami penurunan
aktifitas serum alkhali fosfatase mengalami gangguan yang mungkin
disebabkan karena meningkatnya isoenzim alkalin fosfatase placenta.
Penurunan kadar albumin atau globulin terjadi selama kehamilan
merupakan suatu keadaan yang normal.
6. Sistem Respirasi
Frekuensi pernafasan tidak berubah dan elevasi diafragma menurunkan
volume paru saat istirahat namun terdapat peningkatan tidal volume sebesar
40% serta terjadi kenaikan minute ventilation dari 7.25 liter menjadi 10.5 liter.
Tekanan CO2 (pCO2) plasma fetus lebih besar dibanding plasma maternal
sehingga CO2 dengan mudah kedalam darah maternal. Selain hal ini, akibat
hiperventilasi pulmonal kadar CO2 dalam plasma maternal menurun sekitar 8%
dibandingkan pada masa sebelum kehamilan.
a. Ketidakyakinan/ketidakpastian
Awal minggu kehamilan, wanita akan merasa tidak yakin dengan
kehamilannya dan berusaha untuk mengkonfirmasikan kehamilan tersebut. Hal ini
disebabkan karena tanda-tanda fisik akan kehamilannya tidak begitu jelas atau
sedikit berubah. Setiap wanita memiliki tingkat reaksi yang bevariasi terhadap
ketidakyakinan akan kehamilan. Wanita hamil akan berusaha untuk mencari
kepastian bahwa dirinya hamil, menjadi takut akan kehamilan yang terjadi dan
berharap tanda-tanda tersebut menunjukkan bahwa dirinya tidak hamil.
Fase ini, seorang wanita akan mengobservasi seluruh bagian tubuhnya
untuk memastikan perubahan yang mengindikasikan tanda- tanda kehamilan,
merundingkan kepada keluarga dan teman tentang kemungkinan bahwa telah
terjadi kehamilan, memvalidasi kehamilan tersebut dengan menggunakan tes
kehamilan.
b. Ambivalen
Ambivalen didefinisikan sebagai konflik perasaan yang simultan, seperti
cinta dan benci terhadap seseorang, sesuatu, atau keadaan (Bobak, Lowdermilk, &
Jensen, 2005). Setiap wanita hamil memiliki sedikit rasa ambivalen dalam dirinya
selama masa kehamilan. Ambivalen merupakan respon normal individu ketika
akan memasuki suatu peran baru. Beberapa wanita merasa bahwa ini tidak nyata
dan bukanlah saat yang tepat untuk hamil, walaupun ini telah direncanakan atau
diidamkan.
Wanita yang sudah merencanakan kehamilan sering berpikir bahwa
dirinya membutuhkan waktu yang lama untuk menerima kehamilan, akan merasa
khawatir dengan bertambahnya tanggung jawab dan perasaan akan
ketidakmampuannya untuk menjadi orang tua yang baik, serta takut jika
kehamilan ini akan mempengaruhi hubungannya dengan orang lain.
d. Perubahan seksual
Selama trimester I, seringkali keinginan seksual wanita menurun.
Ketakutan akan keguguran menjadi penyebab pasangan menghindari aktivitas
seksual. Apalagi jika wanita tersebut sebelumnya pernah mengalami keguguran.
1. Informasi
Mencari informasi seputar kehamilan terutama mengenai perubahan yang
terjadi dalam diri ibu termasuk hal-hal yang perlu dihindari saat sedang
mengandung agar janin tumbuh sehat. Pengetahuan atau informasi yang tepat
akan membuat ibu merasa lebih yakin sekaligus bisa mengurangi rasa cemas yang
sering muncul karena ketidaktahuan mengenai perubahan yang terjadi.
Komunikasi dengan suami.
Bicarakanlah perubahan yang terjadi pada diri ibu selama hamil dengan
sang suami, sehingga ia juga tahu dan dapat memaklumi perubahan yang terjadi
pada diri ibu. Tidak jarang jika ibu mengkomunikasikan hal ini, sang suami akan
memberikan dukungan psikologis yang dibutuhkan.
2. Rajin chek up
Periksakan kehamilan secara teratur. Cari informasi dari dokter atau bidan
terpercaya mengenai kehamilan yang sekarang ibu jalani. Jangan lupa, ajaklah
suami saat berkonsultasi ke dokter atau bidan.
3. Makan Sehat
Pahami benar pengetahuan mengenai asupan makanan yang sehat bagi
perkembangan janin. Hindarilah mengonsumsi bahan yang dapat membahayakan
janin, seperti makanan yang mengandung zat-zat aditif, alkohol, rokok, atau obat-
obatan yang tidak dianjurkan bagi ibu hamil. Jauhkan juga zat berbahaya seperti
gas buang kendaraan yang mengandung timah hitam yang berbahaya bagi
perkembangan kecerdasan otak janin.
4. Jaga Penampilan
Perhatikanlah penampilan fisik dengan menjaga kebersihan dan
berpakaian yang sesuai dengan kondisi badan ibu yang sedang berbadan dua.
Jangan lupa untuk melakukan latihan fisik ringan, seperti berenang atau jalan kaki
ringan untuk memperlancar persalinan.
5. Kurangi Kegiatan
Lakukanlah penyesuaian kegiatan dengan kondisi fisik saat hamil.
Memasuki masa persalinan, ibu dan suami harus sudah siap dengan berbagai
perubahan yang akan terjadi setelah kelahiran sang bayi.
6. Dengarkan Musik
Upayakan berbagai cara agar terhindar dari stres. Atasilah kecemasan
maupun emosi negatif lainnya dengan mendengarkan musik lembut, belajar
memusatkan perhatian, berzikir, yoga atau relaksasi lainnya.
7. Senam Hamil
Bergabunglah dengan kelompok senam hamil sejak usia kandungan
menginjak usia 5-6 bulan. Jangan lupa untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan
dokter kandungan. Senam hamil tidak hanya bermanfaat melatih otot-otot yang
diperlukan dalam proses persalinan, melainkan juga memberi manfaat psikologis.
Pertemuan sesama calon ibu biasanya diisi dengan acara berbagi pengalaman
yang dapat dijadikan pelajaran positif. Melalui kegiatan itu pula secara perlahan
kesiapan psikologis calon ibu dalam menghadapi persalinan menjadi semakin
mantap.
8. Latihan Pernafasan
Lakukanlah latihan relaksasi dan latihan pernapasan secara teratur.
Latihan ini bermanfaat untuk ketenangan dan kenyamanan sehingga kondisi
psikologis bisa lebih stabil.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kehamilan merupakan proses alami yang akan membuat perubahan baik
fisik maupun psikologis. Perubahan kondisi fisik dan emosional yang kompleks,
memerlukan adaptasi terhadap proses kehamilan yang terjadi.
Kehamilan merupakan waktu transisi, yakni suatu masa antara kehidupan
sebelum memiliki anak yang sekarang berada dalam kandungan dan kehidupan
nanti setelah anak tersebut lahir. Perubahan status yang radikal ini
dipertimbangkan sebagai suatu krisis disertai periode tertentu untuk menjalani
proses persiapan psikologis yang secara normal sudah ada selama kehamilan dan
mengalami puncakn pada saat bayi lahir.
B. Saran
Mengingat pentingnya pengetahuan tentang perubahan fisiologi dan
psikologi dalam kehamilan serta adaptasinya, maka diharapkan para mahasiswa
kebidanan mengetahui dan memahami proses tersebut sehingga dapat
memberikan asuhan yang tepat kepada para calon ibu yang sedang menentikan
lahirnya sang buah hati.