PENDAHULUAN
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis (Undang Undang No. 23 tahun
1992). Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional
diarahkan guna tercapainya kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi
setiap penduduk agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Sesuai dengan Visi Departemen Kesehatan yaitu masyarakat yang mandiri untuk hidup
sehat, dan untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat maka
diselenggarakan upaya kesehatan dengan pemeliharaan, peningkatan kesehatan
(promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan
pemulihan kesehatan (rehabilitatif), yang dilaksanakan secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan dan diselenggarakan bersama antara pemerintah dan masyarakat.
Untuk mencapai tujuan tersebut, upaya kesehatan harus dilakukan secara integral oleh
seluruh komponen, baik pemerintah, tenaga kesehatan maupun masyarakat. Oleh karena
itu masyarakat harus berperan aktif dalam mengupayakan kesehatannya sendiri.
Upaya masyarakat untuk mengobati dirinya sendiri dikenal dengan istilah swamedikasi.
Swamedikasi biasanya dilakukan untuk mengatasi keluhankeluhan dan penyakit ringan
yang banyak dialami masyarakat, seperti demam, nyeri, pusing, batuk, influenza, sakit
maag, kecacingan, diare, penyakit kulit dan lain-lain.
Swamedikasi menjadi alternatif yang diambil masyarakat untuk meningkatkan
keterjangkauan pengobatan. Pada pelaksanaannya swamedikasi dapat menjadi sumber
terjadinya kesalahan pengobatan (medication error) karena keterbatasan pengetahuan
masyarakat akan obat dan penggunaannya.
Dalam hal ini Apoteker dituntut untuk dapat memberikan informasi yang tepat kepada
masyarakat sehingga masyarakat dapat terhindar dari penyalahgunaan obat (drug abuse)
dan penggunasalahan obat (drug misuse). Masyarakat cenderung hanya tahu merk
dagang obat tanpa tahu zat berkhasiatnya.
1.2 Tujuan
- Sebagai pedoman bagi masyarakat yang ingin melakukan swamedikasi.
- Mengetahui kerasionalan penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas secara
swamedikasi.
- Sebagai bahan bacaan Apoteker untuk membantu masyarakat dalam melakukan
swamedikasi.
BAB II
ISI
2.1. Pengertian
Obat adalah bahan atau panduan bahan-bahan yang siap digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka
penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan
kontrasepsi (Undang-Undang Kesehatan No. 23 tahun 1992).
Kerasionalan adalah penggunaan obat yang tepat secara medik dan memenuhi
persyaratan-persyaratan tertentu. Penggunaan obat yang rasional mensyaratkan bahwa pasien
menerima obat-obatan yang sesuai untuk kebutuhan klinik, dalam dosis yang memenuhi
kebutuhan individu, untuk suatu periode waktu yang memadai, dan pada harga yang terendah
untuk masyarakatnya.
Obat digunakan sesuai dengan petunjuk penggunaan, pada saat yang tepat dan dalam
jangka waktu terapi sesuai dengan anjuran.