Anda di halaman 1dari 94

Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri

Modul 8 Analisis Finansial


Kelompok 25

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Finansial merupakan salah satu hal yang cukup penting dalam perusahaan. Dalam
perhitungan finansial perusahaan akan memperhitung biaya-biaya yang akan dikeluarkan
atau biaya yang dibutuhkan untuk membangun perusahaan bagi perusahaan baru dan biaya
yang diperlukan dalam operasional perusahaan serta biaya yang diperlukan untuk
menghasilkan produk, serta biaya-biaya lain yang dibutuhkan.
Menurut Soetriono (2006), analisa finansial merupakan salah satu indikator yang
digunakan untuk menentukan tingkat kesejahteraan sebuah perusahaan. Perusahaan dengan
keadaan finansial yang baik merupakan tanda dari kondisi perusahaan yang sehat. Selain
itu, analisa finansial juga berfungsi sebagai alat untuk menentukan berapa besar
pengeluaran (cost) serta keuntungan (proft) yang diperoleh sebuah perusahaan dalam satu
kali masa produksi. Dengan alasan tersebut maka analisis finansial merupakan hal yang
sangat vital bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Finansial sangat penting bagi PT Kanishta Garjita Indonesia karena hasil yang
didapatkan nantinya dapat digunakan untuk kelangsungan perusahaan kedepannya. Analisis
finansial adalah analisis yang digunakan oleh perusahaan untuk mengetahui layak atau
tidaknya suatu bisnis yang sedang dijalankan untuk kedepannya. Untuk melakukan analisis
finansial pada PT Kanishta Garjita Indonesia salah satu metodenya menggunakan metode
Activity Based Costing. Sedangkan untuk melakukan analisis kelayakan investasi PT
Kanishta Garjita Indonesia dapat menggunakan Net Present Value (NPV), Internal Rate of
Return (IRR), dan Payback Period. Keputusan investasi merupakan keputusan yang sangat
penting, karena itu harus dilakukan secara hati-hati. Mengingat investasi memerlukan dana
yang besar, sedangkan pengembaliannya membutuhkan waktu yang cukup lama. Sebelum
investasi dilaksanakan perlu adanya analisis untuk menilai kelayakan suatu investasi.
Sebagai perusahaan baru pada bidang manufaktur PT Kanishta Garjita Indonesia harus

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponego
2016 1
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 8 Analisis Finansial
Kelompok 25

benar-benar memperhatikan analisis finansial agar dapat mengetahui apakah perusaaan


layak dijalan atau tidak serta untuk mengetahui mampu atau tidak bersaing dengan
perusahaan baru lainnya atau perusahaan yang telah ada sebelumnya.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut masala yang dapat dirumuskan adalah


bagaimana analisis finansial PT Kanishta Garjita Indonesia, serta hal yang harus dihitung
dalam analisis finansial seperti pennentuan harga pokok produksi, aliran kas, sera analisis
kelayakan investasi menggunakan payback period. NPV dan IRR agar nantinya PT
Kanishta Garjita Indonesia menjadi perusahaan yang baik dan siap bersaing.

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan laporan modul Analisis Finansial ini adalah sebagai berikut :
1. Memahami perhitungan fixed cost dan variable cost serta biaya langsung dan tidak
langsung
2. Memahami penggunaan metode ABC (Activity Based Costing)
3. Mampu menentukan harga pokok produksi, laba perusahaandan harga jual suatu
produk dengan menggunakan metode ABC
4. Mampu menganalisis aliran kas yang terjadi selama masa invesstasi
5. Mampu melakukan analisis kelayakan investasi dengan menggunakan NPV, IRR, dan
Payback Period.
1.4 Pembatasan Masalah dan Asumsi

Penulis membatasi pembahasan laporan ini yang berisi tentang analisis finansial di
dalam perusahaan PT Kanishta Garjita Indonesia dengan mengunakan data STO, kebijakan
perusahaan, Jumlah pegawai, Harga Material, JIP, AP, Biaya Kualitas, Luas Lantai
Produksi, Luas Office, Jumlah Lampu, Jumlah AC, Jumlah Exhause Fan, Aset Awal

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponego
2016 2
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 8 Analisis Finansial
Kelompok 25

perusahaan, Biaya asuransi, dan Biaya Reparasi sehingga dapat ditentukan harga pokok
produk, cash flow dan analisis kelayakan investasi, serta harga jual produk.
1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang disusun dalam laporan praktikum analisis finansial ini
adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, tujuan praktikum, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang tinjauan pustaka yang berhubungan dengan analisis finansial
dalam perusahaan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Diagram alir yang berisi tentang jalannya penulisan dari mulai pengumpulan
data hingga laporan selesai.
BAB IV PENGUMPULAN DATA
Berisi tentang data yang dibutuhkan untuk analisis finansial dalam
perusahaan.
BAB V PENGOLAHAN DATA
Berisi tentang pengolahan ABC (Activity Based-Costing) dalam perusahaan
berupa penentuan rencana produksi dan perhitungan biaya-biaya yang ada
dalam perusahaan.
BAB VI ANALISA DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang analisa yang dilakukan terhadap hasil pengolahan data yang
dilakukan pada bab sebelumnya. Terdiri dari analisa perhitungan biaya-
biaya yang ada dalam perusahaan, Analisis HPP, analisis Cash Flow,
analisis Payback Period, analisis NPV, dan analisis IRR.
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi tentang kesimpulan dan saran

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponego
2016 3
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 8 Analisis Finansial
Kelompok 25

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sistem Baiya Tradisional

Sistem biaya tradisional berdasar tarif tunggal BOP dan tarif depaertemental BOP
hanya cocok dalam lingkungan perusahaan baik manufaktur maupun jasa yang masih
bersifat tradisional dan persaingan level domestik. Namun, sistem biaya tradisional
menimbulkan distorsi biaya jika digunakan dalam lingkungan pemanufakturan maju dan
persaingan level global. Lingkungan pemanufakturan maju adalah lingkungan yang disifati
oleh persaingan yang tajam dan biasanya berlevel global, penyempurnaan
berkesinambungan , tqm, kepuasan konsumen total, dan teknologi yang canggih.
Perusahaan yang beroperasi dalam lingkungan pemanufakturan maju harus menggunakan
strategi baru untuk mencapai keunggulan. Sistem akuntansi biaya yang digunakan untuk
membebankan biaya harus diubah dengan sistem yang cocok dengan lingkungan yaitu
dengan menggunakan ABC. Jika sistem biaya todak diubah maka timbul distorsi yang
terlalu tinggi (cost overstated atau cost overrun) untuk produk bervolume banyak dan
pembebanan biaya yang terlalu rendah (cost understated atau cost underrun) untuk produk
yang bervolume sedikit. Dengan kata lain, sistem biaya tradisional menjadi usang dalam
lingkungan pemanufakturan maju. Sistem biaya yang usang menimbulkan gejala-gejala
sebagai berikut:
a. Karena terjadi distorsi biaya maka penawaran sulit dijelaskan.
b. Karena produk bervolume banyak di bebani biaya perunit terlalu besar maka harga jual
yang di tawarkan pada konsumen terlalu besar pula dibandingkan dengan para pesaing
perusahaan.
c. Harga yang diminta para konsumen untuk produk bervolume banyak mungkin sudaj
menguntungkan, namun ditolak oleh perusahaan karena biaya perunitnya terdistorsi
menjadi tinggi.
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponego
2016 4
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 8 Analisis Finansial
Kelompok 25

d. Karena produk bervolume sedikit dibebani biaya perunit terlalu kecil maka harga jual
yang ditawarkan pada konsumen terlalu kecil pula dibandingkan dengan para pesaing
perusahaan sehingga produk ini laku keras.
e. Produk bervolume sedikit kelihatannya laba, namun sebenarnya mungkin rugi karena
biaya perunitnya dibebani terlalu kecil.
f. Konsumen tidak menggeluh terhadap kenaikan harga jual produk bervolume rendah, hal
ini disebabkan biaya perunitnya terdistorsi terlalu rendah sehingga para pesaing yang
biaya perunitnya tepat menjual produk yang sama dengan harga yang jauh lebih mahal.
g. Meskipun hanya nampak tinggi (namun sebenarnya mungkin rugi), menajer produksi
ingin menghentikan produk bervolume kecil karena lebih sulit untuk dibuat.
h. Departemen akuntansi dan manajemen puncak tidak banyak memperhatikan
penyempurnaan sistem akuntansi biaya yang digunakan perusahaan dan para pengguna
informasi biaya merasa informasi yang diperolehnya tidak bermanfaat dan bahkan
menyesatkan.
Dalam lingkungan pemanufakturan maju, setidaknya ada tiga faktor yang
menyebabkan sistem biaya tradisional tidak mampu membebankan BOP secara teliti pada
produk yaitu (1) produk yang dihasilkan beberapa jenis. (2) BOP berlevel nonunit
jumlahnya relatif besar, dan (3) diversitas produk-produk relatif tinggi. Ketiga faktor
tersebut mengharuskan manajemen untuk mengganti sistem biaya tradisional dengan sistem
ABC. Dibawah ini dibahas ketiga faktor tersebut:

a. Perusahaan menghasilkan beberapa jenis produk


Ketepatan pembebanan BOP pada produk tidak menimbulkan masalah jika perusahaan
hanya menghasilkan satu jenis produk
b. BOP berlevel nonunit jumlahnya besar
Sistem biaya tradisional dengan mendasarkan tarif tunggal BOP dan tarif departemental
BOP hanya cocok jika sebagian besar BOP didominasi oleh BOP berlevel unit.
c. Diversitas produk relatif tinggi

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponego
2016 5
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 8 Analisis Finansial
Kelompok 25

Biaya berlevel non unit yang berjumlah besra belum tentu mangakibatkan sistem biaya
tradisional menimbulkan distorsi.

Digambarkan dalam tabel, perbedaan antara penentuan harga pokok produk tradisional
dan sistem ABC, yaitu:

Tabel 2. 1 Perbedaan Penetapan Harga Pokok Produk Tradisional dengan Metode Activity Based
Costing
Metode Penentuan Harga Pokok
Metode Activity Based Costing
Produk Tradisional

Tujuan Inventory level Product Costing


Tahap desain, produksi, Tahap
Lingkup Tahap produksi
pengembangan
Biaya bahan baku, tenaga kerja
Fokus Biaya overhead
langsung
Periode Periode akuntansi Daur hidup produk
Teknologi yang
Metode manual Komputer telekomunikasi
digunakan

(Mulyadi, 2005)
2.2 Klasifikasi Biaya

2.2.1 Biaya Langsung

Biaya langusng merupakan biaya yang yang dengan mudah ditelusuri ke objek
biaya yang bersangkutan seperti biaya tenaga kerja dan biaya material. Namun seiring
dengan berjalannya waktu muncul biayabiaya yang bisa di golongkan kedalam biaya
langsung. Biayabiaya tersebut seperti biaya reperasi, perawatan, utilitas, dan lain
sebagainya. Sistem biaya akan membebankan biaya tidak langsung kepada basis alokasi
yang tidak representatif.

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponego
2016 6
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 8 Analisis Finansial
Kelompok 25

2.2.2 Biaya tidak langsung

Biaya tidak langsung merupakan biaya yang tidak dapat ditelusuri dengan mudah
ke objek biaya yang bersangkutan. Biaya overhead produksi dapat didefenisikan sebagai
biaya dari bahan atau material tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, dan semua
biaya produksi yang tidak dapat dibebankan langsung kepada produk. Dengan kata lain,
biaya overhead produksi ini meliputi seluruh biaya produksi kecuali biaya material
langsung dan biaya tenaga kerja langsung.

Biaya overhead yang timbul umumnya dikonsumsi oleh lebih dari satu departemen
produksi. Oleh karena itu diperlukan suatu prosedur distribusi biaya yang digunakan
untuk membebankan biaya overhead ini kepada tiap-tiap departemen ataupun produk
yang mengkonsumsinya. Secara garis besar, biaya overhead produksi digolongkan
sebagai berikut :

1. Biaya Bahan Pembantu (Indirect Material)


Biaya bahan pembantu merupakan biaya bahan yang diperlukan dalam proses
pembuatan produksi, tetapi bukan biaya bahan baku (bahan langsung). Bahan
pembantu ini akhirnya juga menjadi bagian produk, tetapi memiliki nilai yang kecil.
2. Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung (Indirect Labor)
Biaya tenaga kerja tidak langsung merupakan biaya tenaga kerja yang tidak dapat
diidentifikasikan secara langsung kepada produk. Misalnya adalah biaya gaji
supervisor, quality control, tenaga kerja administrasi dan pekerja yang bertugas dalam
kerja Pengelolaan yang secara tidak langsung berkaitan dengan produksi.
3. Biaya Reparasi dan Pengelolaan (Repair and Maintenance)
Biaya reparasi dan Pengelolaan yaitu biaya yang dikeluarkan untuk aktivitas reparasi
dan Pengelolaan mesin/peralatan, serta pemakaian suku cadang. Terkadang biaya
suku cadang dipisahkan dari biaya reparasi dan Pengelolaan.
4. Biaya Penyusutan dan Depresiasi

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponego
2016 7
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 8 Analisis Finansial
Kelompok 25

Misalnya adalah biaya penyusutan mesin, peralatan dan kendaraan.


5. Biaya Utilitas
Misalnya adalah biaya penggunaan air, gas dan listrik.

Sejalan dengan perkembangan teknologi pada proses produksi, biaya overhead


produksi juga semakin meningkat. Saat ini perusahaan-perusahaan cenderung beralih dari
padat karya menjadi padat modal. Tenaga kerja tidak lagi menjadi aktivitas penambah nilai
yang utama pada proses produksi, karena penggunaan teknologi (mesin, komputer, dan
lainnya) akan mengambil alih posisi dari tenaga kerja manusia. Peralihan inilah yang
menyebabkan persentase biaya overhead produksi naik secara signifikan
(Mulyadi, 2005)
2.3 Teori Depresiasi

Depresiasi adalah proses mengalokasikan biaya aktiva tetap ke dalam beban selama masa
manfaatnya dengan cara yang rasional dan sistematis. Alokasi biaya memungkinkan
perusahaan menandingkan beban dengan pendapatan sesuai dengan prinsip pengakuan
beban. Penting untuk dimengerti bahwa depresiasi adalah sebuah proses pengalokasian
biaya, bukan proses penilaian aktiva, sehingga tidak perlu mengukur perubahan nilai wajar
aktiva selama masa kepemilikan. Jadi, nilai buku dari aktiva tetap tersebut bisa saja berbeda
dengan nilai wajarnya.
Depresiasi hanya dapat diaplikasikan pada aktiva tetap yang mengalami pengurangan nilai
guna seiring dengan pemakaian aktiva tersebut. Misalnya, kinerja sebuah truk angkut akan
menjadi lebih menurun setelah digunakan 5 tahun ketimbang hanya digunakan 2 tahun.
Oleh sebab itu, meskipun tanah adalah aktiva tetap, namun tanah tidak mengalami
penurunan nilai, sehingga tanah tidak digolongkan sebagai aktiva tetap yang dapat
didepresiasi.Pengakuan depresiasi tidak mengakibatkan pengeluaran kas sebagai
penggantian aktiva. Saldo pada Akumulasi Depresiasi hanya menunjukkan jumlah biaya
aktiva yang telah dibebankan pada akun beban (expense).
Ada 3 faktor yang mempengaruhi penghitungan depresiasi:

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponego
2016 8
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 8 Analisis Finansial
Kelompok 25

Cost (biaya). Biaya yang dimaksud di sini adalah biaya perolehan. Biaya perolehan
menjadi dasar penghitungan seberapa besar depresiasi yang harus dialokasikan per
periode akuntansi.
Useful life (masa manfaat). Masa manfaat merupakan estimasi umur produktif
aktiva yang kita harapkan. Masa manfaat dapat dinyatakan dalam tahun, unit
aktivitas, unit output. Masa manfaat merupakan estimasi. Dalam menentukan
estimasi tersebut, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti tujuan
penggunaan aktiva, Pengelolaan dan perbaikan, kerentanan atas kerusakannya.
Pengalaman masa lalu sangat membantu manajemen dalam menentukan masa
manfaat jenis aktiva yang serupa.
Residual value (nilai sisa). Nilai sisa merupakan estimasi dari nilai aktiva di akhir
masa manfaatnya. Seperti masa manfaat, nilai sisa juga merupakan estimasi. Dalam
menentukan estimasi ini, manajemen mempertimbangkan bagaimana perusahaan
merencanakan melepaskan aktiva tersebut.

Jenis Metode Depresiasi


1. metode garis lurus (straight line method)
berdasarkan metode ini bagian yang sama dari harga perolehan aktiva (diatas
nilai sisanya) dialokasikan ketiap periode yang menggunakannya. Biaya depresiasi
perperiode dinyatakan sebagai :
harga perolehan nilai sisa
taksiran umur manfaat
contoh
Sebuah truk dibeli oleh PT Bromo pada tgl 1 Januari 19x1, harga beli Rp.
12.000.000, biaya perbaikan Rp. 1.000.000 taksiran nilai residu Rp. 1.000.000,
taksiran masa manfaat 5 tahun, tentukan depresiasi
biaya depresiasi = 13.000.000 1.000.000 / 5 : 2.400.000
table depresiasi

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponego
2016 9
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 8 Analisis Finansial
Kelompok 25

Tabel 2.2 Biaya Depresiasi

Tahun Jml Tariff Biaya Akumulasi Nilai buku


terdepresiasi depresiasi depresiasi
19x1 12.000.000 20% 2.400.000 2.400.000 10.600.000
19x2 12.000.000 20% 2.400.000 4.800.000 8.200.000
19x3 12.000.000 20% 2.400.000 7.200.000 5.800.000
19x4 12.000.000 20% 2.400.000 9.600.000 3.400.000
19x5 12.000.000 20% 2.400.000 12.000.000 1.000.000
Hitunglah
a. tariff depresiasi
b. depresiasi pertahun
c. nilai buku setelah 5 tahun
dari suatu aktiva yang berharga Rp. 10.000.000 yang dibeli tanggal 5 Januari.
Setelah akhir umur manfaatnya selama 10 tahun nilai sisa Rp. 2.000.000.
a. tariff depresiasi : 100% / umur taksiran
: 100% / 10 : 10%
b. depresiasi : (harga perolehan nilai sisa) x tariff depresiasi/tahun
: 10.000.000 2.000.000 x 0,1
: 800.000/ tahun
c. nilai buku
depresiasi selama 5 tahun : 800.000 x 5 = Rp. 4.000.000
nilai buku : harga perolehan akumulasi depresiasi
: 10.000.000 4.000.000
: 6.000.000
2. Metode Unit Produksi (Unit Of Production Method)
Depresiasi dihitung berdasarkan pada unit output atau unit produksinya missal jam,
kg

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponego
2016 10
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 8 Analisis Finansial
Kelompok 25

depresiasi = depresiasi perunit x pemakaian


depresiasi = harga perolehan nilai sisa x pemakaian
umur taksiran (dalam unit)
contoh
Sebuah truk dibeli oleh PT Bromo pada tgl 1 Januari 19x1, harga beli Rp.
12.000.000, biaya perbaikan Rp. 1.000.000 taksiran nilai residu Rp. 1.000.000,
taksiran masa manfaat (100.000 km), tentukan depresiasinya missal tahun 19x1
truk dipakai 15.000 km, 19x2 30.000 km, 19x3 20.000 km, 19x4 25.000 km, 19x5
10.000 km
biaya depresiasi persatuan : 13.000.000 1.000.000 / 100.000 : 120
Tabel 2.3 Contoh Depresiasi
Tahun Satuan Depresiasi Biaya Akumulasi Nilai buku
kegiatan / satuan depresiasi depresiasi
19x1 15.000 120 1.800.000 1.800.000 11.200.000
19x2 30.000 120 3.600.000 5.400.000 7.600.000
19x3 20.000 120 2.400.000 7.800.000 5.200.000
19x4 25.000 120 3.000.000 10.800.000 2.200.000
19x5 10.000 120 1.200.000 12.000.000 1.000.000

Contoh :
PT Elok membeli mobil bekas seharga Rp. 600.000 dan mengeluarkan Rp. 150.000
sebagai biaya reparasi, berapa depresiasinya dan nilai buku pada akhir tahun kedua
jika mobil tersebut mempunyai nilai sisa Rp. 150.000 dan taksiran umur manfaat
85.000 km lagi, pada tahun pertama mobil dipakai sejauh 12.000 kmdan tahun ke
dua menempuh 14.000 km
depresiasi perunit : 750.000 150.000 / 85.000 km
: Rp 7 / km

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponego
2016 11
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 8 Analisis Finansial
Kelompok 25

Depresiasi th 1 : 7 x 12.000 : 84.000


th 2 : 7 x 14.000 : 98.000
akumulasi depresiasi : 84.000 + 98.000 = 182.000
nilai buku akhir tahun kedua : 750.000 182.000 = 568.000

3. Metode Saldo Menurun Ganda (Double Declining Method)


Dalam menghitung depresiasi dengan metode ini tidak diakui adanya nilai sisa.
Berdasar metode ini tariff depresiasi garis lurus tanpa nilai sisa dikalikan dua dan
dipakai untuk menentukan depresiasi saldo menrun ganda dengan cara mengalikan
tariff yang telah dikalikan dua tersebut dengan nilai buku aktiva pada tiap awal
periode
nilai buku awal tahun x tariff depresiasi = biaya depresiasi
tariff depresiasi = 100% x2
taksiran umur manfaat
contoh :
Sebuah truk dibeli oleh PT Bromo pada tgl 1 Januari 19x1, harga beli Rp.
12.000.000, biaya perbaikan Rp. 1.000.000 taksiran nilai residu Rp. 1.000.000,
taksiran masa manfaat 5 tahun, tentukan depresiasi
biaya depresiasi : 13.000.000 x 40% : 5.200.000

Tabel 2.4 Contoh Depresiasi


Jml Biaya Akumulasi
Tahun Tariff Nilai buku
terdepresiasi depresiasi depresiasi
19x1 13.000.000 40% 5.200.000 5.200.000 7.800.000
19x2 7.800.000 40% 3.120.000 8.320.000 4.680.000
19x3 4.680.000 40% 1.872.000 10.192.000 2.808.000
19x4 2.808.000 40% 1.123.000 11.315.000 1.685.000
19x5 1.685.000 40% 685.000 12.000.000 1.000.000

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponego
2016 12
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 8 Analisis Finansial
Kelompok 25

Jika suatu aktiva mempunyai nilai sisa maka depresiasi untuk tahun terakhir
dihitung sbb :
Depresiasi : Nilai buku awal tahun terakhir nilai sisa
: 1.685.000 1.000.000 : 685.000
4. Metode Jumlah Angka Tahun (Sum Of Year)

Jumlah depresiasi dihitung berdasarkan pada serangkaian angka pecahan yang


denominator atau penyebutnya diambil dari jumlah rentetan angka tahun tersebur.
Angka tahun yang terbesar digunakan sebagai numerator atau pembilang dari angka
pecahan untuk depresiasi tahun pertama.

harga perolehan nilai sisa x pecahan angka tahun = biaya depresiasi


contoh :
Sebuah truk dibeli oleh PT Bromo pada tgl 1 Januari 19x1, harga beli Rp.
12.000.000, biaya perbaikan Rp. 1.000.000 taksiran nilai residu Rp. 1.000.000,
taksiran masa manfaat 5 tahun, tentukan depresiasi
Tabel 2.5 Contoh Perhitungan Depresiasi
Jml Biaya Akumulasi Nilai
Tahun Tariff
terdepresiasi depresiasi depresiasi buku
19x1 12.000.000 5/15 4.000.000 4.000.000 9.000.000
19x2 12.000.000 4/15 3.200.000 7.200.000 5.800.000
19x3 12.000.000 3/15 2.400.000 9.600.000 2.400.000
19x4 12.000.000 2/15 1.600.000 11.200.000 1.800.000
19x5 12.000.000 1/15 800.000 12.000.000 1.000.000

Untuk aktiva yang memiliki taksiran umur manfaat lama formulanya :


S : N (N+1)/2
S : jumlah angka tahun
N : umur manfaat

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponego
2016 13
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 8 Analisis Finansial
Kelompok 25

Contoh :
Sebuah mesin dibeli oleh PT Texmaco, berapa depresiasinya untuk 2 tahun pertama
jika mesin punya nilai sisa 192.000 dan taksiran umur manfaat 25 tahun, harga
mesin tersebut 1.350.000
Jawab
S : 25 (25+1) / 2 : 325
Jumlah terdepresiasi : 1.350.000 192.000 : 1.158.000
Depresiasi : jumlah terdepresiasi x angka pecahan
Th 1 : 1.158.000 x 25/325 : 89.077
Th 2 : 1.158.000 x 24/325 : 85.513

2.4 Metode ABC


2.4.1 Konsep Metode ABC
Activity Based Costing Sistem adalah suatu sistem akuntansi yang terfokus pada
aktivitas-aktifitas yang dilakukan untuk menghasilkan produk/jasa. Activity Based
Costing menyediakan informasi perihal aktivitas-aktivitas dan sumber daya yang
dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas tersebut. Aktivitas adalah setiap
kejadian atau transaksi yang merupakan pemicu biaya (cost driver) yakni, bertindak sebagai
faktor penyebab dalam pengeluaran biaya dalam organisasi. Aktivitas-aktivitas ini menjadi
titik perhimpunan biaya. Dalam sistem ABC, biaya ditelusur ke aktivitas dan kemudian ke
produk. Sistem ABC mengasumsikan bahwa aktivitas aktivitaslah, yang mengkonsumsi
sumber daya dan bukannya produk.
Selain itu sebelum lebih jauh pemahaman tentang Activity Based Costing, sebaiknya
dijelaskan terlebih dahulu istilah-istilah yang berkaitan dengan Activity Based Costing ini
menurut Rudianto (2006:274) adalah sebagai berikut :
1. Aktivitas adalah pekerjaan yang dilakukan dalam suatu organisasi. Aktivitas dapat
pula diartikan sebagai kumpulan tindakan yang dilakukan dalam organisasi yang

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponego
2016 14
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 8 Analisis Finansial
Kelompok 25

berguna untuk tujuan penentuan biaya berdasarkan aktivitas. Aktivitas adalah segala
sesuatu yang menyebabkan konsumsi overhead. Biaya untuk melakukan aktivitas
dibebankan ke produk yang menyebabkan aktivitas tersebut.
2. Sumber daya adalah unsur ekonomis yang dibebankan atau digunakan dalam
pelaksanaan aktivitas. Gaji dan bahan merupakan contoh sumber daya yang
digunakan untuk melakukan aktivitas.
3. Pemicu biaya atau cost driver adalah faktor-faktor yang menyebabkan perubahan
biaya aktivitas. Cost driver merupakan faktor yang dapat diukur yang digunakan
untuk membebankan biaya ke aktivitas dan dari aktivitas ke aktivitas lainnya,
produk atau jasa.
4. Objek biaya atau cost object adalah suatu kesatuan yang memerlukan performa
suatu aktivitas. Objek biaya termasuk produk, pelanggan, pasar, saluran distribusi
dan proyek.

2.4 Metode ABC (Activity Based Cost)

Activity Based Costing (ABC) pada dasarnya mencari suatu metode atau cara untuk
menghasilkan informasi biaya yang lebih akurat dengan melakukan identifikasi atas
berbagai aktivitas

2.4.1 Konsep Metode ABC

Activity Based Costing Sistem adalah suatu sistem akuntansi yang terfokus pada
aktivitas-aktifitas yang dilakukan untuk menghasilkan produk/jasa. Activity Based
Costing menyediakan informasi perihal aktivitas-aktivitas dan sumber daya yang
dibutuhkan untuk melaksanakan aktivitas-aktivitas tersebut. Aktivitas adalah setiap
kejadian atau transaksi yang merupakan pemicu biaya (cost driver) yakni, bertindak sebagai
faktor penyebab dalam pengeluaran biaya dalam organisasi. Aktivitas-aktivitas ini menjadi
titik perhimpunan biaya. Dalam sistem ABC, biaya ditelusur ke aktivitas dan kemudian ke

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponego
2016 15
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 8 Analisis Finansial
Kelompok 25

produk. Sistem ABC mengasumsikan bahwa aktivitas aktivitaslah, yang mengkonsumsi


sumber daya dan bukannya produk.
Selain itu sebelum lebih jauh pemahaman tentang Activity Based Costing, sebaiknya
dijelaskan terlebih dahulu istilah-istilah yang berkaitan dengan Activity Based Costing ini
menurut Rudianto (2006:274) adalah sebagai berikut :

1. Aktivitas adalah pekerjaan yang dilakukan dalam suatu organisasi. Aktivitas dapat pula
diartikan sebagai kumpulan tindakan yang dilakukan dalam organisasi yang berguna
untuk tujuan penentuan biaya berdasarkan aktivitas. Aktivitas adalah segala sesuatu
yang menyebabkan konsumsi overhead. Biaya untuk melakukan aktivitas dibebankan
ke produk yang menyebabkan aktivitas tersebut.
2. Sumber daya adalah unsur ekonomis yang dibebankan atau digunakan dalam
pelaksanaan aktivitas. Gaji dan bahan merupakan contoh sumber daya yang
digunakan untuk melakukan aktivitas.
3. Pemicu biaya atau cost driver adalah faktor-faktor yang menyebabkan perubahan
biaya aktivitas. Cost driver merupakan faktor yang dapat diukur yang digunakan
untuk membebankan biaya ke aktivitas dan dari aktivitas ke aktivitas lainnya,
produk atau jasa.
4. Objek biaya atau cost object adalah suatu kesatuan yang memerlukan performa
suatu aktivitas. Objek biaya termasuk produk, pelanggan, pasar, saluran distribusi
dan proyek.
2.4.2 Tahapan Metode ABC

a. Tahap Pertama
Pengumpulan biaya dalam cost pool yang memiliki aktivitas yang sejenis atau
homogen, terdiri dari 4 langkah:
1. Mengidentifikasi dan menggolongkan biaya ke dalam berbagai aktifitas.

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponego
2016 16
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 8 Analisis Finansial
Kelompok 25

2. Mengklasifikasikan aktivitas biaya ke dalam berbagai aktivitas, pada langkah


ini biaya digolongkan kedalam aktivitas yang terdiri dari 4 kategori yaitu
dijelaskan sebagai berikut:
Unit-level activity costs.
Biaya ini dipengaruhi oleh jumlah unit produk yang dihasilkan. Contoh biaya
ini adalah Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya energi, dan
biaya angkutan. Biaya ini dibebankan kepada produk berdasarkan jumlah unit
yang dihasilkan.
Batch-related activity costs.
Biaya ini berhubungan dengan jumlah batch produk yang diproduksi. Contoh
dari biaya ini adalah biaya angkutan bahan baku dalam pabrik, biaya Produksi,
biaya order pembelian. Besar kecilnya biaya ini adalah tergantung dari
frekuensi order produksi yang diolah oleh fungsi produksi. Biaya ini tidak
dipengaruhi oleh jumlah unit produk yang diproduksi dalam setiap order
produksi.
Product-sustaining activity costs.
Biaya ini berhubungan dengan penelitian dan pengembangan produk tertentu
dan biaya-biaya untuk mempertahankan produk agar tetap dapat dipasarkan.
Biaya ini tidak terpengaruh oleh jumlah unit produk yang diproduksi dan
jumlah batch produksi yang dilaksanakan oleh divisi penjualan. Contoh biaya
ini adalah biaya desain produk. Biaya ini dibebankan kepada produk
berdasarkan taksiran jumlah unit produk tertentu yang akan dihasilkan selama
umur produk tersebut.
Facility-sustaining activity costs
Biaya ini berhubungan dengan kegiatan untuk mempertahankan kapasitas yang
dimiliki oleh perusahaan. Contoh dari biaya ini adalah biaya depresiasi, biaya

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponego
2016 17
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 8 Analisis Finansial
Kelompok 25

asuransi, biaya gaji karyawan. Biaya ini dibebankan kepada produk atas dasar
taksiran unit produk yang dihasilkan pada kapasitas normal divisi penjual.
3. Mengidentifikasikan cost driver dimaksudkan untuk memudahkan dalam penentuan
tarif per unit cost driver.
4. Menentukan tarif per unit cost driver adalah biaya per unit cost driver yang dihitung
untuk suatu aktivitas.

2.4.3 Klasifikasi Aktivitas menurut metode ABC

Activity Based Costing (ABC) pada dasarnya mencari suatu metode atau cara
untuk menghasilkan informasi biaya yang lebih akurat dengan melakukan identifikasi atas
berbagai aktivitas. Untuk mengidentifikasi biaya sumber daya pada berbagai aktivitas,
perusahaan perlu mengelompokkan seluruh aktivitas menurut cara bagaimana aktivitas-
aktivitas tersebut mengkonsumsi sumber daya. Sistem ABC membagi aktivitas kedalam 4
tingkatan, yaitu :
Aktivitas tingkat unit (Unit-Level Activities) Aktivitas ini dilakukan untuk setiap unit
produksi. Biaya aktivitas berlevel unit bersifat proporsional dengan jumlah unit produksi.
Sebagai contoh, menyediakan tenaga untuk menjalankan peralatan, karena tenaga tersebut
cenderung dikonsumsi secara proporsional dengan jumlah unit yang diproduksi.
1. Aktivitas tingkat kelompok unit (Batch-Level Activities) Aktivitas dilakukan setiap
kelompok unit diproses, tanpa memperhatikan berapa unit yang ada pada kelompok unit
tersebut. Misalnya, pekerjaan seperti membuat order produksi dan pengaturan
pengiriman konsumen adalah aktivitas berlevel kelompok unit.
2. Aktivitas pendukung produk/jasa (Product/Service-Sustaining Activities) Aktivitas ini
mendukung produksi produk/jasa spesifik dan biasanya dikerjakan tanpa
memperhatikan berapa batch atau unit yang diproduksi atau dijual. Aktivitas ini
dilakukan karena dibutuhkan untuk menopang produksi setiap jenis produk/jasa yang
berlainan. Sebagai contoh merancang produk atau mengiklankan produk.

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponego
2016 18
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 8 Analisis Finansial
Kelompok 25

3. Aktivitas pendukung fasilitas (Facility-Sustaining Activities) Aktivitas ini tidak dapat


dihubungkan secara langsung dengan produk/jasa yang dihasilkan tetapi untuk
mendukung organisasi secara keseluruhan. Pengelompokan untuk level ini sulit dicari
hubungan sebab akibatnya dengan produk/jasa yang dihasilkan tetapi dibutuhkan untuk
kelancaran kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan proses produksi barang/jasa.
Contoh : biaya keamanan dan biaya kebersihan.,Tingkatan aktivitas product driven
activity tersebut diatas dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2.1 Tingkatan Aktivitas Pada Sistem Biaya Activity Based Costing (ABC)

(Akbar,2011)

2.5 Perbandingan Metode Tradisional dan ABC

Metode ABC memandang bahwa biaya overhead dapat dilacak dengan secara
memadai pada berbagai produk secara individual. Biaya yang ditimbulkan oleh cost driver
berdasarkan unit adalah biaya yang dalam metode tradisional disebut sebagai biaya
variabel.
Metode ABC memperbaiki keakuratan perhitungan harga pokok produk dengan
mengakui bahwa banyak dari biaya overhead tetap bervariasi dalam proporsi untuk berubah
selain berdasarkan volume produksi. Dengan memahami apa yang menyebabkan biaya-

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponego
2016 19
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 8 Analisis Finansial
Kelompok 25

biaya tersebut meningkat dan menurun, biaya tersebut dapat ditelusuri kemasing-masing
produk. Hubungan sebab akibat ini memungkinkan manajer untuk memperbaiki ketepatan
kalkulasi biaya produk yang dapat secara signifikan memperbaiki pengambilan keputusan
(Hansen dan Mowen, 2004: 157-158)
Digambarkan dalam tabel, perbedaan antara penentuan harga pokok produk
tradisional dan sistem ABC, yaitu:
Tabel 2.6 Perbedaan penetapan harga pokok produkTradisional dengan Metode Activity Based
Costing
Metode Penentuan Harga Pokok
Metode Activity Based Costing
Produk Tradisional
Tujuan Inventory level Product Costing
Tahap desain, produksi, Tahap
Lingkup Tahap produksi
pengembangan
Biaya bahan baku, tenaga kerja
Fokus Biaya overhead
langsung
Periode Periode akuntansi Daur hidup produk
Teknologi yang
Metode manual Komputer telekomunikasi
digunakan

(Mulyadi, 1993)
2.6 Cash Flow
Arus Kas (Cash Flow) adalah arus masuk dan arus keluar kas atau setara kas (cash
equivalent) atau investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang cepat
dapat di jadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang
signifikan (Ikatan Akuntan Indonesia 2004 : 2.2). Arus Kas adalah arus kas masuk operasi
dengan pengeluaran yang dibutuhkan untuk mempertahankan arus kas operasi dimasa
mendatang (Brigham dan Houston 2001 : 47).

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponego
2016 20
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 8 Analisis Finansial
Kelompok 25

Bagian-bagian Cash Flow


Cash flow memuat tiga bagian utama, yang terdiri dari:
1 Cash in flow, pada bagian ini mengidentifikasi sumber-sumber dana yang akan
diterima , jumlah dananya dan waktu dalam periode tersebut, yang akan dihasilkan
berupa penjualan tunai, penjualan kredit yang akan menjadi piutang, hasil penjualan
aktiva tetap dan penerimaan lainnya. Perincian kas ini terdiri dari dua sifat, yaitu
kontinyu dan intermitan.
2 Cash out flow, pada bagian ini berhubungan dengan pengidentifikasian semua kas
yang sudah diantisipasi, antara lain pembelian barang dagang baku, pembayaran
hutang, upah, administrasi, dan pengeluaran lainnya. Cash out flow juga punya dua
sifat yang sama yaitu kontinyu dan intermitan.
3 Financing (pembiayaan), pada bagian ini menunjukan besarnya net cash flow dan
besarnya kebutuhan dana jika terjadi defisit.
Adapun kegunaan dalam menyusun estimasi cash flow dalam perusahaan sangat
berguna bagi beberapa pihak terutama management. Diantaranya:
a. Cash flow merupakan alat pengkontrol keuangan perusahaan dan sebagai alat ukur
keberhasilan dalam mencapai target yang di tetapkan, dapat juga digunakan sebagai
alat penaksir kebutuhan di masa yang akan datang.
b. Dalam penyusunan cash flow harus diperhatikan yang mana saja yang dapat
mempengaruhi dan yang tidak dapat mempengaruhi contoh; pengakuan adanya
kerugian piutang, adanya pengkuan atau pembebanan depresiasi, adanya
pembayaran stock defidend merupakan sesuatu yang tidak mempengaruhi cash flow.
c. Bagi kreditor atau bank dengan laporan cash flow dapat menilai kemampuan
perusahaan dalam mambayar bunga atau mengembalikan pinjamannya.
d. Pada intinya aliran cash flow dengan sumber-sumber dan penggunaan dana adalah
sama dan perhitungan penerimaan cash flow hanya memasukan penjualan secara

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponego
2016 21
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 8 Analisis Finansial
Kelompok 25

tunai sedangkan hasil penjualan kredit baru akan dimasukan setelah benar-benar
diterima secara tunai
(Hansen, 2004).
2.7 Analisis Kelayakan Investasi

Average Rate of Return (ARR)


Metode yang paling sederhana dalam menentukan kelayakan suatu investasi , ARR
dihitung dnegan rumus :

=

Payback Period
Payback period adalah rentang waktu yang dibutuhkan untuk pengembalian modal
yang ditanam perusahaan dalam suatu proyek tertentu.
Rumus :
12


Kriteria penilaian pada payback period :
1. Jika Payback periodnya < waktu maksimum, maka usulan proyek tersebut dapat
diterima.
2. Jika Payback periodnya > waktu maksimum, maka usulan proyek tersebut
ditolak.
Net Present Value (NPV)
Metode perhitungan dalam mengambil sebuah keputusan dengan memilih apakah
NPV lebih dari satu atau kurang dari satu, jika bernilai kurang dari satu maka
proyek dianggap tidak layak, sedangkan apabila lebih dari satu proyek dianggap
layak.



(1 )
=1

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponego
2016 22
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 8 Analisis Finansial
Kelompok 25

Keterangan :
CFIn : Cash Flow form Investing dari tahun satu ke tahun n
r : Diskon rate
n : Jangka waktu proyek
Profitability Index
Profitability Index adalah perbandingan antara nilai sekarang aliras kas masuk netto
(Present Value of Proceed) di masa mendatang dengan aliran kas keluar mula-mula
(Present Value of Outlays). Merupakan index yang digunakan untuk mengukur
apakah investasi itu layak atau tidak layak . kriteria investasi dinyatakan diterima
ketika PI 1


()

Internal Rate of Return (IRR)
Metode perusahaan dalam mengukur kelayakan investasi dalam suatu proyek
ditinjau dari Interest ratenya apakah apakah IRR lebih besar dari pada interest
ratenya , jika lebih besar proyek layak. IRR digunakan sebagai kriteria keputusan
yang diambil perusahaan dalam menganggarkan modal yang menentukan apakah
akan mengambil suatu proyek atau tidak.
Rumus :
2 1
= 1 1
2 1
Keterangan :
P1 : tingkat bunga 1
P2 : Tingkat bunga 2
C1 : NPV 1
C2 : NPV 2
(Nugroho, 2012)

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponego
2016 23
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 8 Analisis Finansial
Kelompok 25

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponego
2016 24
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 8 Analisis Finansial
Kelompok 25

BAB III
METODOLOGI
3.1 Metode Penelitian
Adapun Metode Penelitian yang digunakan dalam praktikum Modul 9 ini adalah
sebagai berikut:

Mulai

Perhitungan Biaya

ABC Tahap
Pertama

ABC Tahap Kedua

Perhitungan HPP

Perhitungan
Harga Jual

Pembuatan Cash
Flow

Analisis
Kelayakan
Investasi
(Payback Period,
NPV, IRR)

Selesai

Gambar 3.1 Flow Chart Metode Penelitian

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponego
2016 25
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 8 Analisis Finansial
Kelompok 25

Analisis :
Pada praktikum Perancangan Teknik Industri Modul 9 ini adalah Analisis Finansial,
tahap-tahap metode penelitiannya dimulai dengan perhitungan biaya langsung dan
overhead,lalu melakukan perhitungan dengan metode ABC pada tahap pertama yang
dilanjutkan dengan metode ABC tahap kedua. Setelah melakukan perhitungan dengan
metode ABC, dilakukan perhitungan HPP, dan harga jual. Dari semua hasil perhitungan
tersebut, maka dapat dilakukan pembuatan cash flow. Tahap selanjutnya yaitu melakukan
analisis kelayakan investasi dengan menggunakan indikator Payback Period, Net Present
Value, dan Intarnal Rate of Return.

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponego
2016 26
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 8 Analisis Finansial
Kelompok 25

BAB IV
PENGUMPULAN DATA
4.1 Pengumpulan Data
4.1.1 Jumlah Karyawan
Tabel 4.1 Jumlah Karyawan

NO Jabatan Jumlah
1 Direktur Utama 1
Departemen Produksi
Kepala Departemen 1
Unit PPIC :
Kepala Unit 1
Staff 4
2 Unit Quality Control :
Kepala Unit 1
Staff 5
Unit Assembly :
Kepala Unit 1
Staff 5
Departemen RND
Kepala Departemen 1
3 Staff HRD 1
Staff Riset 1
Staff GA 1
Departemen Sales &
Marketing
4 Kepala Departemen 1
Staff Marketing 1
Staff Sales 1
Departemen Logistik
Kepala departemen : 1
5 Unit Purchasing
Kepala Unit Purchasing 1
Staff Purchasing 4
Unit warehouse 1

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponego
2016 27
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 8 Analisis Finansial
Kelompok 25

Lanjutan Tabel 4.1 Jumlah Karyawan

NO Jabatan Jumlah
Kepala Unit 1
Staff 4
Unit Distribusi
Kepala Unit 1
Staff 5
Departemen Financial
Kepala Departemen 1
6
Staff Accounting 1
Staff Administrasi 1
Departemen IT
7 Kepala Departemen 1
Staff 1
8 Operator 25
Satpam 2
9 Cleaning Service 2
Driver 2
10 Operator Warehouse 2
Jumlah Karyawan 82

4.1.2 Gaji Pegawai


Tabel 4.2 Daftar Gaji Karyawan

No Jabatan Jumlah Gaji


1 Direktur Utama Rp10,250,000
2 Kepala Departemen Rp 6,750,000
3 Kepala Unit Rp 5,250,000
4 Staff Rp 3,375,000
5 Staff pendukung Rp 1,685,000

4.1.3 Jumlah Lini


demand x waktu baku 707006 x 21,49
lini = = = 0,549 1 lini
efisiensi jam kerja 27648000

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponego
2016 28
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 8 Analisis Finansial
Kelompok 25

4.1.4 Jumlah Operator


Tabel 4.3 Stasiun Kerja

Jumlah (CT-
Stasiun elemen Ti CT-Sk
Sk Sk)^2
18 16.32
1 12 10.28 35.98 3.13 9.7969
4 9.38
16 8.75
10 7.33
2 13 7.33 37.83 1.28 1.6384
17 7.24
27 7.18
8 6.79
3 1 6.52 34.8 4.31 18.5761
2 21.49
6 6.43
19 6.4
4 22 6.26 31.42 7.69 59.1361
23 6.17
26 6.16
3 20.95
5 38.8 0.31 0.0961
9 17.85
7 16.48
6 32.51 6.6 43.56
11 16.03
5 13.93
7 24 10.65 33.55 5.56 30.9136
20 8.97
14 8.03
25 6.26
8 33.22 5.89 34.6921
15 4.38
28 14.55
21 11.31
9 29 12.66 35.34 3.77 14.2129
30 11.37

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponego
2016 29
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 8 Analisis Finansial
Kelompok 25

Tabel 4.3 Stasiun Kerja

Jumlah (CT-
Stasiun elemen Ti CT-Sk
Sk Sk)^2
31 10.1
10 31.55 7.56 57.1536
32 6.8
33 7.79
34 6.86
Terdapat 10 stasiun kerja, maka terdapat 10 operator lantai produksi.

4.1.5 Kecepatan Produksi


Adapun kecepatan produksi dri PT. Kanishta Garjita Indonesia adalah sebagai
berikut:

efisiensi jam kerja 27648000


Kecepatan Produksi = demand per periode = = 39,11 detik/unit
707006

4.1.6 Jumlah Lampu, jumlah AC, jumlah Exhaust Fan


Tabel 4.9 Jumlah Lampu

Jumlah
Departemen
Lampu
Produksi 117
Pergudangan 12
pengembangan 3
pemasaran 2
Penjualan 2
Komunikasi 2
Pendukung 69
Pengelolaan 4
Total 211

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponego
2016 30
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 8 Analisis Finansial
Kelompok 25

Tabel 4.10 Jumlah AC


Departemen dan Jumlah AC
No
Fasilitas (buah)
1 Direktur Utama 0.84
2 Departemen Produksi 0.9
3 Departemen RND 0.75
4 Departemen S&M 0.75
5 Departemen Logistik 0.9
6 Departemen Financial 0.75
7 Departemen IT 0.9
Total 7
Tabel 4.11 Jumlah Exhaust Fan

Departemen dan Jumlah


No
Fasilitas Exhaust Fan
1 Storage 2
2 Warehouse 2
3 Lantai Produksi 3
4 Packaging 1
Total 8

4.1.7 Aset Awal Perusahaan


Tabel 4.12 Daftar Aset Perusahaan

Asset perusahaan Harga (idr)


Tanah (1463,92 m2) Rp 1.500.000,- /m2
Bangunan (1170,42 m2) Rp 240.000,-/m2
Perangkat elektronik (computer, AC,
Rp 120.000.000,-
instalasi lampu, dll)
Furniture (meja, kursi, lemari, dll) Rp 80.000.000,-
Alat kantor dan pabrik Rp 40.000.000,-
Kendaraan :
3 Mobil box Rp 100.000.000
1 Mobil Operasional Rp 120.000.000/unit
Ijin Usaha Indutri Rp 2.000.000
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponego
2016 31
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 8 Analisis Finansial
Kelompok 25

4.1.8 Perhitungan Biaya


Table 4.13 Daftar Perhitungan Biaya

No. Jenis Biaya Ketentuan Input

Sesuaikan dengan Rp
1 Biaya Material
modul 6 11,980.00
Rp
Biaya Tenaga Biaya Operator :
1,685,000.00
Kerja Biaya Rakit = Rp waktu stasiun,
Langsung 4,-/detik output
Gaji Pokok per
2 Bulan (WS per standar)
SK) x (OS
min SK) x Biaya
Rakit
Modul 4
Biaya Tenaga
(Jumlah
Kerja packaging -
operator)

Biaya Tenaga Sesuai dengan


Kerja Material oz/4).ut OMH
Handling
modul
Transportasi Modul 1
pemasaran (expo (wilayah
Biaya di kota distribusi) pemasaran)
3
Transportasi 3 kota
Distribusi produk
distribution
-'''
center
Modul 1
Biaya Gaji pokok (jumlah
Manajerial manajerial dan karyawan,
4 gaji pokok STO, jabatan,
dan Karyawan karyawan gaji pokok)
pendukung
Pendukung

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponego
2016 32
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 8 Analisis Finansial
Kelompok 25

Lanjutan Table 4.13 Daftar Perhitungan Biaya

No. Jenis Biaya Ketentuan Input

Modul 8 (luas
Listrik :
lantai
Pemakaian produksi, luas
Lampu office, fasilias
produksi, jumlah
Pemakaian AC
lampu,
Pemakaian jumlah AC,
Exhaust Fan jurnlah exhaust
5 Biaya Utilitas Komputer +
Printer (daya =
575 watt/unit) fan)
Tarij. dasar listrik
= Rp 1.070,-/KWh
Modul 8 (luas
Air
ruangan
Tatif air PDAM= dengan
Rp 12.500/m3 kebutuhan air)
Biaya Internet, Telepon, Tentukan biaya
6
Komunikasi Faksimile pemakaian
biaya
komunikasi
3 Mobil Box (SV
= 20% harga
awal)
1 Mobil
Operasional (SV
Biaya = 30% harga
7 awal)
Depresiasi
Perangkat
Elektronik (SV =
Rp 20.000.000,- )
Furniture (SV =
Rp 25.000.000,-)

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponego
2016 33
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 8 Analisis Finansial
Kelompok 25

Lanjutan Table 4.13 Daftar Perhitungan Biaya

No. Jenis Biaya Ketentuan Input

Alat Kantor dan


Pabrik (SV = Rp
12.000.000,-)
Bangunan (SV =
50% harga awal)
Menggunakan
metode
DDB/Sinking
fund/SOYD)
dengan useful life
-= 10 tahun
Conveyor (SV =
20% harga awal)
Pengadaan expo Tentukan biaya
Biaya pameran dan pemakaian
8
Pemasaran iklan (media iklan untuk
disesuaikan) pemasaran
Asuransi SDM Tentukan
(Tunjangan penyedia
Biaya modul 1) asuransi
9
Asuransi Asuransi Gedung yang digunakan
Asuransi
Kendaraan
Sesuaikan dengan Modul 7 (Biaya
10 Biaya Kualitas
modul 7 Kualitas)
Modul 1(jenis
Biaya
Pelatihan atau pelatihan),
11 Pengembangan training Tentukan biaya
karyawan pengembangan
SDM
SDM
Administrasi
Biaya Penjualan Tentukan biaya
12
Administrasi. Administrasi administrasi
Akuntansi

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponego
2016 34
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 8 Analisis Finansial
Kelompok 25

Lanjutan Table 4.13 Daftar Perhitungan Biaya

No. Jenis Biaya Ketentuan Input


Administrasi
Perekrutan
Karyawan Baru
Administrasi
Audit
Administrasi
Assesment
Administrasi
Gudang
Bangunan (2%
harga awal)
Kendaraan
(service)
Peralatan kantor
Biaya Tentukan biaya
13 (AC, Komputer +
Perawatan perawatan
Printer
Lantai Produksi
(material
handling, exhaust
fan)
Ketentuan biaya Nilai jual
PBB sesuai tanah/bangunan,
14 PBB
daerah lokasi NJOP, NJKP,
pendirian pabrik tarif PBB

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponego
2016 35
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

BAB V
PENGOLAHAN DATA
5.1 Perhitungan Biaya
5.1.1 Biaya Material
Tabel 5.1 Biaya material
kebutuhan
Item item Harga/unit Total biaya
tahunan
Body
Amoldo 12101 Rp 2.000 Rp 24.202.000
Bernardo 42152 Rp 2.000 Rp 84.304.000
Cartaya 13528 Rp 2.000 Rp 27.056.000
Penutup Baterai 103725 Rp 80 Rp 8.298.000
Pengunci Body 103725 Rp 50 Rp 5.186.250
Tuas On-Off 103725 Rp 60 Rp 6.223.500
Penutup Plat Depan 103725 Rp 80 Rp 8.298.000
Plat Depan 103725 Rp 80 Rp 8.298.000
Pengunci Dinamo 103725 Rp 80 Rp 8.298.000
Gardan 103725 Rp 200 Rp 20.745.000
Gear Besar 103725 Rp 70 Rp 7.260.750
Gear Kecil 103725 Rp 50 Rp 5.186.250
Chasis 113076 Rp 1.000 Rp 113.076.000
As Roda 207450 Rp 80 Rp 16.596.000
Roda (Ban+Velg) 377496 Rp 250 Rp 94.374.000
Sekrup 207450 Rp 40 Rp 8.298.000
Bumper Belakang 113076 Rp 500 Rp 56.538.000
Roller 377496 Rp 70 Rp 26.424.720
Baut 377496 Rp 40 Rp 15.099.840
Rumah Dinamo 103725 Rp 50 Rp 5.186.250
Plat Belakang Besar 103725 Rp 60 Rp 6.223.500
Plat Belakang Kecil 103725 Rp 50 Rp 5.186.250
Dinamo 103725 Rp 3.000 Rp 311.175.000
Gear Dinamo 103725 Rp 80 Rp 8.298.000
JUMLAH Rp 311.175.000

Perhitungan Biaya Total Material dalam 1 tahun:


Total Biaya Material per 1 tahun adalah sebesar Rp 311.175.000
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro
2015 36
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

5.1.2 Biaya Tenaga Kerja Langsung


5.1.2.1 Biaya Operator
UMR 1 bulan untuk wilayah Semarang Rp 1,685,000
Biaya rakit = Rp 4,- / detik
1 1
OS = /3600 = 39,11/3600 = 92.04 = 92 unit/jam

Jumlah operator = 10 orang


Gaji Pokok = (WS per SK) x (OS min SK) x Biaya Rakit
Total gaji per tahun = Gaji pokok + THR

Contoh perhitungan Stasiun Kerja 1:


Gaji pokok/jam = WS per SK OS min SK Biaya rakit
= 39,11 92 Rp 4,00
= Rp 13241,-
Gaji pokok/bulan = Gaji pokok/jam x 8 jam x 20 hari
= Rp 13241 8 20
= Rp 2118502,-
Total Gaji/tahun = Rp 25,422,028.80 + Rp 2118502
= Rp 27,540,531,-

Tabel 5.2 Perhitungan Biaya Operator

Biaya
OS Gaji Pokok Total Gaji 1
SK WS Rakit Gaji/bulan Gaji 1 tahun
(unit/jam) (Rp/jam) Tahun (+THR)
(Rp/detik)

1 35.98 92 Rp 4.00 Rp 13,241 Rp2,118,502 Rp 25,422,028.80 Rp 27,540,531


2 37.83 92 Rp 4.00 Rp 13,921 Rp2,227,430 Rp 26,729,164.80 Rp 28,956,595
3 34.8 92 Rp 4.00 Rp 12,806 Rp2,049,024 Rp 24,588,288.00 Rp 26,637,312
4 31.42 92 Rp 4.00 Rp 11,563 Rp1,850,010 Rp 22,200,115.20 Rp 24,050,125
5 38.8 92 Rp 4.00 Rp 14,278 Rp2,284,544 Rp 27,414,528.00 Rp 29,699,072
6 32.51 92 Rp 4.00 Rp 11,964 Rp1,914,189 Rp 22,970,265.60 Rp 24,884,454
7 33.55 92 Rp 4.00 Rp 12,346 Rp1,975,424 Rp 23,705,088.00 Rp 25,680,512

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 37
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

Lanjutan Tabel 5.2 Perhitungan Biaya Operator


8 33.22 92 Rp 4.00 Rp 12,225 Rp1,955,994 Rp 23,471,923.20 Rp 25,427,917
9 35.34 92 Rp 4.00 Rp 13,005 Rp2,080,819 Rp 24,969,830.40 Rp 27,050,650
10 31.55 92 Rp 4.00 Rp 11,610 Rp1,857,664 Rp 22,291,968.00 Rp 24,149,632
Total Biaya Operator Rp 264,076,800

5.1.2.2 Biaya Tenaga Material Packaging


Tenga kerja packaging pada PT Kanishta Garjita Indonesia terdapat 13 orang
dengan penggajian yang sama dengan operator dimana terdapat gaji pokok, tunjangan
pension sebesar 3,7% dari gaji pokok, dan tunjangan kesehatan sebesar 0,89% dari gaji
pokok.
Gaji pokok/bulan = Rp 1,685,000
Total Gaji/tahun = Gaji pokok 1 tahun + THR
= Rp 1,685,000 x 12 Rp 1,685,000
= Rp 20,220,000 + Rp 1,685,000
Total Gaji/tahun = Rp 21,905,000/orang
Sehingga,
Total biaya tenaga kerja packaging = Rp 17.866.064,-/orang 13 orang
= Rp 284,765,000

5.1.2.3 Biaya Tenaga Material Handling


Tabel 5.3 Perhitungan Biaya Material Handling
Spesifikasi Conveyor Trolley
Operator 1 1
Harga Beli Rp 75.000.000 Rp 5952
Umur 10 Tahun 7 Tahun
Biaya Listrik/kwh Rp 2100 -
Jumlah 3 -
Lama Operasi (Jam) 8 -
Daya 6 -
Biaya Perawatan/hari Rp 50.000 Rp 833

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 38
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

Lanjutan Tabel 5.3 Perhitungan Biaya Material Handling


Biaya Peralatan/hari Rp 302.400 -
Biaya tenaga kerja/hari Rp 84.250 Rp 84.250
Total OMH/hari Rp 436.650 Rp 91.035

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa biaya tenaga kerja untuk operator
material handling adalah Rp 84.250,-. Karena material handling yang dibutuhkan
adalah berupa conveyor dan troli masing masing 1 operator maka dibutuhkan 2
operator. Perhitungan biaya tenaga material handling ini juga ditambah dengan
tunjangan kesehatan sebesar 0,89% gaji pokok dan dana pensiun sebesar 3,7% gaji
pokok. Sehingga perhitungan total biaya tenaga packaging adalah:
Gaji Pokok = Rp 84.250 x 20 = Rp 1.685.000,-/bulan.
Total gaji per tahun = Gaji pokok 1 tahun + THR
= 1.685.000 x 12 + 1.685.000 = Rp 21,905,000/orang
Total biaya tenaga material handling = 2 x Rp 21,905,000 = Rp 43,810,000

5.1.3 Biaya Transportasi


Expo dilakukan 1 kali dalam setahun
Volume 1 box = 20cm x 25 cm x 5 cm
Volum box besar = 60 cm x 50 cm x 50 cm
1 liter bensin = 15 km
Asumsi:
Pengiriman dari pabrik ke distribution center dilakukan 1 kali dalam
sebulan.
Wilayah pemasaran adalah Pulau Jawa, kota distribution center adalah
sebagai berikut :
- Surabaya
- Jakarta
- Bandung

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 39
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

5.1.3.1 Biaya Transportasi Distribusi


Berikut data MRP selama 3 Periode :
Tabel 5.4 Rekap MRP selama 3 Periode
Periode Amoldo Bernardo Cartaya
1 4363 2743 5361
2 4397 2764 5402
3 4431 2785 5443
TOTAL 13191 8292 16206

Demand dalam satu tahun yaitu :


Total = Amoldo + Bernardo + Cartaya
= 13191 + 8292 + 16206
= 37689
Untuk 1 tahun = 37689 x 4 = 150756 unit
Dari demand tersebut, produk di distribusikan ke tiga tujuan yaitu Surabaya, Bandung,
Jakarta masing masing sebanyak 50252 unit. Dengan ukuran kardus 60 cm x 83 cm x 80
cm yang berisikan 60 tamiya dan ukuran box mobil 300 cm x 165 cm x 160 cm , dapat
memuat 20 kardus dengan jumlah tamiya 1200 tamiya.
Volume 1 box = 20 cm x 25 cm x 5 cm
Volum box besar = 60 cm x 50 cm x 50 cm
Volum Box mobil = 300 cm x 165 cm x 160 cm
Volume box besar
Kapasitas Box besar =
volume box kecil
60 cm x 50 cm x 50 cm
= = 60 tamiya
20 cm x 25 cm x 5 cm
Volume box truck
Kapasitas box mobil =
volume box besar
300 cm x 165 cm x 160 cm
= = 53 box besar
60 cm x 50 cm x 50 cm
Kapasitas box mobil = 60 tamiya x 53 box besar = 3180 tamiya
Pengankutan dalam 1 tahun = JIP : kapasitas tamiya dalam perusahaan
= 150756 : 3180
= 48

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 40
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

Aset perusahaan = 3 mobil box


Jumlah pengangkutan = 48 / 3 mobil box
= 16 kali
Jadi selama satu tahun dilakuakn pengangkutan sebanyak 15 kali.

Gambar 5. Spesifikasi Colt Disel


Sumber : http://rentalmobilbox.com/armada/
Jarak Tujuan :
Semarang Surabaya = 315 km
Semarang Bandung = 357 km
Semarang Jakarta = 459 cm
Sumber : Jaraktempuh.com

Tabel 5.5 Biaya Transportasi Distribusi Produk


Max
Konsumsi Harga
Jarak Kapasitas Jumlah Biaya Bensin
Tujuan PP JIP Bensin Bensin
(km) Angkut Angkut (Rupiah)
(liter) (Rupiah)
(unit)
Semarang - Surabaya 315 630 150756 3120 16 42,0 5150 Rp3.460.800
Semarang - Bandung 457 914 150756 3120 16 60,9 5150 Rp5.020.907
Semarang - Jakarta 459 918 150756 3120 16 61,2 5150 Rp5.042.880
Total biaya Rp13.524.587

Semarang Surabaya (PP)


Jarak (PP) : 630 km
Konsumsi Bensin : 630/15 = 42 liter
Biaya Bensin : Harga bensin x Konsumsi Bensin
5150 x 42 x 16 = Rp3.460.800
Semarang Bandung (PP)
Jarak (PP) : 6,8 km

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 41
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

Konsumsi Bensin : 914/15 = 60,9 liter


Biaya Bensin : Harga bensin x Konsumsi Bensin
5150 x 60,9 x 16 = Rp5.020.907
Semarang Jakarta (PP)
Jarak (PP) :918 km
Konsumsi Bensin : 918/15 = 61,2 liter
Biaya Bensin : Harga bensin x Konsumsi Bensin
5150 x 61,2 = Rp5.042.880

5.1.3.2 Biaya Transportasi Material Handling


PT Khanista Gajrita menggunakan material handling berupa trolley untuk
memindahkan material dari reciving ke werehouse maupun dari warehaouse ke stasiun
kerja. Untuk itu tidak ada biaya yang dikeluarkan untuk material handling, karena
trolley tidak membutuhkan bahan bakar untuk menggerakanya.
5.1.3.3 Biaya Transportasi Pemasaran
Jarak tujuan dari distributor tiap kota:
Surabaya
Jalan Rungkut Surabaya Royal Plaza Surabaya : 7,2 km
Bandung
Jalan dago bandung Bandung Town Square : 3,4 km
Jakarta
Jalan MH Thamrin Jakarta Taman Anggrek Mall : 6,2 km
(Sumber: jaraktemuh.com)
Dengan kendaraan mobil box yang digunakan yaitu Mitsubisi colt disel 100ps
dengan tingkat konsumsi bensin 13 km per liter. Dan dalam setahun diadakan 1 kali
expo.
Konsumsi bahan bakar colt disel : 13 km/liter
Harga Bensin : 6450
Distributor Surabaya Royal Plaza Surabaya
Jarak (PP) : 14,4 km

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 42
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

Konsumsi Bensin : 14,4/15 = 0,96 liter


Biaya Bensin : Harga bensin x Konsumsi Bensin
5150 x 0,96 = Rp 4944
Distributor Bandung - Bandung Town Square
Jarak (PP) : 6,8 km
Konsumsi Bensin : 6,8/15 = 0,45 liter
Biaya Bensin : Harga bensin x Konsumsi Bensin
5150 x 0,52 = Rp 2678
Distributor Jakarta - Taman Anggrek Mall
Jarak (PP) : 12,2 km
Konsumsi Bensin : 12,2/15 = 0,81 liter
Biaya Bensin : Harga bensin x Konsumsi Bensin
5150 x 0,94 = Rp 4171
Tabel 5.6 Biaya Transportasi Pemasaran

Konsumsi Harga Biaya


Jarak
Tujuan Bensin Bensin Bensin
(km)
(liter) (Rupiah) (Rupiah)
Distributor Surabaya Royal Plaza Surabaya 14,4 1,11 5150 4944
Distributor Bandung - Bandung Town Square 6,8 0,52 5150 2678
Distributor Jakarta - Taman Anggrek Mall 12,2 0,94 5150 4171
Total Biaya Transportasi Pemasaran 11793

Biaya Pemasaran untuk 1 tahun = Rp 11.793 x 12 = Rp 141.516

Rekap biaya Transportasi


Tabel 5.7 Rekap biaya Transportasi

Jenis Biaya Biaya


Tranportasi Distribusi Rp12.679.300
Transportasi Pemasaran Rp 141.516
Transportasi Material Handling Rp 0,-
Total Rp 12.820.816,-

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 43
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

5.1.4 Biaya Manajerial & Karyawan Pendukung


Tabel 5.8 Biaya Manajerial & Karyawan Pendukung
Penghasilan
NO Jabatan Jumlah
Bulan Tahun
1 Direktur Utama 1 10.250.000 123.000.000
Departemen
Produksi
Kepala Departemen 1 6.750.000 81.000.000
6
Unit PPIC :
Kepala Unit 1 5.250.000 63.000.000
Staff 4 3.375.000 40.500.000
2 Unit Quality Control
:
Kepala Unit 1 5.250.000 63.000.000
Staff 5 12 3.375.000 40.500.000
Unit Assembly :
Kepala Unit 1 5.250.000 63.000.000
Staff 5 3.375.000 40.500.000
Departemen RND
Kepala Departemen 1 6.750.000 81.000.000
3 Staff HRD 1 4 3.375.000 40.500.000
Staff Riset 1 3.375.000 40.500.000
Staff GA 1 3.375.000 40.500.000
Departemen Sales
& Marketing
4 Kepala Departemen 1 3 6.750.000 81.000.000
Staff Marketing 1 3.375.000 40.500.000
Staff Sales 1 3.375.000 40.500.000
Departemen
Logistik
Kepala departemen : 1 6.750.000 81.000.000
5 Unit Purchasing 6
Kepala Unit
1 5.250.000 63.000.000
Purchasing
Staff Purchasing 4 3.375.000 40.500.000
Unit warehouse 1
Kepala Unit 1 12 5.250.000 63.000.000
Staff 4 3.375.000 40.500.000

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 44
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

Lanjutan Tabel 5.8 Biaya Manajerial & Karyawan Pendukung

Unit Distribusi
Kepala Unit 1 5.250.000 63.000.000
Staff 5 3.375.000 40.500.000
Departemen
Financial
6 Kepala Departemen 1 6.750.000 81.000.000
Staff Accounting 1 3 3.375.000 40.500.000
Staff Administrasi 1 3.375.000 40.500.000
Departemen IT
7 Kepala Departemen 1 6.750.000 81.000.000
2
Staff 1 3.375.000 40.500.000

Satpam 2 1.685.000 20.220.000


9 6
Cleaning Service 2 1.685.000 20.220.000
Driver 2 1.685.000 20.220.000
Jumlah 55 1.614.660.000

5.1.5 Biaya Utilitas


5.1.5.1 Biaya Utilitas Listrik
Lampu
Tabel 5.9 Biaya Utilitas Listrik

Jam
Departemen dan watt Harga Total(bulan)
No kerja
Fasilitas
Jumlah
(kwh)
Lampu
1 Direktur Utama 3 70 1070 8 8988
2 Departemen Produksi 117 70 1070 8 350532
3 Departemen RND 3 70 1070 8 8988
4 Departemen S & M 2 70 1070 8 5992
5 Departemen Logistik 12 70 1070 8 35952
6 Departemen Financial 2 70 1070 8 5992
7 Departemen IT 2 70 1070 8 5992
Total 211 422436

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 45
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

Maka total Biaya Listrik selama setahun adalah sebagai berikut:


= 422.436 12 = Rp 5.069.232, /tahun
AC
Tabel 5.10 Biaya Utilitas AC

Jumlah Jam Total


Departemen dan Jenis BTU Konsumsi Biaya
No AC Kerja biaya
Fasilitas AC Ruangan (watt) (Kwh)
(buah) (Bulan) (bulan)
1 Direktur Utama 1 PK 9000 1 745 1070 40 31886
Departemen
2 5 PK 45000 1 3725 1070 40 159430
Produksi
3 Departemen RND 1,5 12000 1 1117,5 1070 40 47829

4 Departemen S&M 1 PK 9000 1 745 1070 40 31886

Departemen
5 5 PK 45000 1 3725 1070 40 159430
Logistik
Departemen
6 1 PK 9000 1 745 1070 40 31886
Financial
7 Departemen IT 1/2 PK 5000 1 372,5 1070 40 15943
Total 7 478290

Jadi biaya utilitas AC selama setahun adalah


= 478290 x 12 = Rp 5.739.480,-/tahun
Exhauast fan
Tabel 5.11 Biaya Utilitas Exhaust Fan
No Nama Jumlah Watt Harga (kwh) Jam (Bulan) Total/bulan
1 Exhaust fan 8 75 1070 40 25680
Maka Biaya Exhaust Fan selama satu tahun adalah Rp 25.680 x 12 = Rp 308.160,00

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 46
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

Komputer & Printer


Total komputer & printer yang digunakan oleh PT Tamiya Racing Indonesia ada 38
unit yang digunakan oleh direktur utama, kepala divisi, kepala bagian dan serta
karyawan yang berkepentingan. Diasumsikan 1 komputer dayanya 575 watt/unit.
Total biaya = 38 unit x 0,575 kWh x Rp 1070 x 8 jam x 20 hari = Rp 3.740.720,- /
bulan. Maka biaya yang dikeluarkan per tahun adalah Rp 3.740.720,- x 12 bulan = Rp
44.888.640,- /tahun
Rekap Biaya
Tabel 5.12 Rekap biaya utilitas
Fasilitas Biaya
AC Rp 5.739.480
Exhaust fan Rp 308.160
Lampu Rp 5.069.232
Komputer dan Printer Rp 44,888,640
Total Rp 56.005.512
Maka Total Biaya Utilitas Listrik Selama setahun adalah Rp 56.005.512,00/tahun
5.1.5.2 Biaya Utilitas Air
Pada perhitungan biaya air yang diperhitungkan adalah ruangan atau fasilitas
yang membutuhkan aliran air untuk kelancaran proses produksi maupun untuk fasilitas
pendukung, dimana untuk fasilitas yang membutuhkan aliran air adalah toilet pria, toilet
wanita dan masjid.
Tabel 5.13 Biaya Utilitas Air
Jumlah Hari
Tarif air Total
Ruangan Luas (liter)/ Kerja Tahunan
(m3) Bulanan
hari (bulan)
Toilet Keseluruhan 16,25 2000 12500 20 500,000 6.000,000
Fasilitas
Masjid 49 1250 12500 20 312,500 3,750,000
Total 9,750,000

5.1.6 Biaya Komunikasi


Biaya Telepon tiap Bulan = Rp. 500.000/bulan x 12 bulan = Rp. 6.000.000,00
Menggunakan Jenis Paker 3 Mbps dengan harga Rp 695.000,- / bulan
Internet dengan menggunakan WIFI = Rp 695.000,00 x 12
= Rp 8.340.000,00 / tahun
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro
2015 47
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

Gambar 5.1 Daftar Harga Biaya WiFi Bulanan

Biaya Fax = Rp 1,000,000 / Bulan x 12


= Rp 12,000,000 / Tahun
Tabel 5.14 Rekap Biaya Komunikasi
No Biaya Komunikasi Total Biaya/Tahun
1 Biaya Telepon Rp. 6.000.000,00
2 Biaya WiFi Rp 8.340.000,00
3 Biaya Fax Rp 12,000,000,00
Total Rp 26,340,000,00

Jadi total Biaya Komunikasi Perusahaan PT. Kanishta Garjita Indonesia adalah sebesar
Rp 26.340.000,00/tahun

5.1.7 Biaya Depresiasi


Biaya depresiasi adalah biaya penurunan dalam asset perusahaan yang dalam hal
ini merupakan property fisik seiring dengan waktu dan penggunaannya. Dalam
perusahaan ini, asset-asset memiliki useful life selama 10 tahun. Perhitungan biaya
depresiasi dihitung dengan menggunakan metode Sum of Year Digit.
Rumus:
10

=
=1

Dasar Penyusutan = Aset awal Salvage Value

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 48
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

D = depresiasi
P = asset awal perusahaan
n = 10 tahun
S = salvage value

Kendaraan
Kendaraan yang dimiliki adalah sebagai berikut:
- 3 mobil box = @Rp. 80.000.000,-
- 1 Mobil operasional = Rp. 120.000.000,-
Perhitungan Depresiasi Kendaraan:
a. Mobil Box
Diketahui :
aset awal (P) = Rp 80.000.000/unit x 3 unit = Rp 240.000.000,00
Salvage Value (S) = Rp 48.000.000,00
JAT = 1+2+3++10 = 55
Dasar Penyusutan = 240.000.000 48.000.000 = 192.000.000

- Tahun ke 0
Dt = 0 karena pada awal tahun belum ada depresiasi maka hasil Vt sama
dengan awal asset perusahaan
- Tahun ke 1
Dt = JAT tahun pertama x Dasar penyusutan
Dt = 10/55 x (240.000.000 48.000.000)
Dt = 0.1818 x 192.000.000 = 34909091
Vt = (Vt-1) Dt
Vt = 240.000.000 34909091 = 205090909

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 49
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

Tabel 5.15 Biaya Depresiasi Mobil Box


Dasar
Tahun Tarif Penyusutan Vt
Penyusutan
0 0 240000000
1 0.1818 192000000 34909091 205090909
2 0.1636 192000000 31418182 173672727
3 0.1455 192000000 27927273 145745455
4 0.1273 192000000 24436364 121309091
5 0.1091 192000000 20945455 100363636
6 0.0909 192000000 17454545 82909091
7 0.0727 192000000 13963636 68945455
8 0.0545 192000000 10472727 58472727
9 0.0364 192000000 6981818 51490909
10 0.0182 192000000 3490909 48000000
Jumlah 192000000

b. Mobil Operasional
Diketahui :
aset awal (P) = Rp 120.000.000,00
Salvage Value (S) = Rp 48.000.000,00
JAT = 1+2+3++10 = 55
Dasar Penyusutan = 120.000.000 36.000.000 = 84.000.000
- Tahun ke 0
Dt = 0 karena pada awal tahun belum ada depresiasi maka hasil Vt sama
dengan awal asset perusahaan

- Tahun ke 1
Dt = JAT tahun pertama x Dasar penyusutan
Dt = 10/55 x (120.000.000 36.000.000)
Dt = 0.1818 x 84.000.000 = 15272727
Vt = (Vt-1) Dt
Vt = 120.000.000 15272727 = 104727273

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 50
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

Tabel 5.16 Biaya Depresiasi Mobil Operasional


Dasar
Tahun Tarif Penyusutan Vt
Penyusutan
0 0 120000000
1 0.1818 84000000 15272727 104727273
2 0.1636 84000000 13745455 90981818
3 0.1455 84000000 12218182 78763636
4 0.1273 84000000 10690909 68072727
5 0.1091 84000000 9163636 58909091
6 0.0909 84000000 7636364 51272727
7 0.0727 84000000 6109091 45163636
8 0.0545 84000000 4581818 40581818
9 0.0364 84000000 3054545 37527273
10 0.0182 84000000 1527273 36000000
Jumlah 84000000

c. Perangkat Elektronik
Perangkat elektronik yang dimiliki perusahaan adalah:
- Computer
- Ac
- Instalansi lampu
- dll
Aset awal perusahaan (P) = Rp 120.000.000
Salvage Value (S) = Rp 20.000.000,00
JAT = 1+2+3++10 = 55
Dasar Penyusutan = 120.000.000 20.000.000 = 100.000.000

- Tahun ke 0
Dt = 0 karena pada awal tahun belum ada depresiasi maka hasil Vt sama
dengan awal asset perusahaan
- Tahun ke 1
Dt = JAT tahun pertama x Dasar penyusutan
Dt = 10/55 x (120.000.000 20.000.000)
Dt = 0.1818 x 100.000.000 = 18181818
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro
2015 51
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

Vt = (Vt-1) Dt
Vt = 101818182
Tabel 5.17 Biaya Depresiasi Perangkat Elektronik
Dasar
Tahun Tarif Penyusutan Vt
Penyusutan
0 0 120000000
1 0.1818 100000000 18181818 101818182
2 0.1636 100000000 16363636 85454545
3 0.1455 100000000 14545455 70909091
4 0.1273 100000000 12727273 58181818
5 0.1091 100000000 10909091 47272727
6 0.0909 100000000 9090909 38181818
7 0.0727 100000000 7272727 30909091
8 0.0545 100000000 5454545 25454545
9 0.0364 100000000 3636364 21818182
10 0.0182 100000000 1818182 20000000
Jumlah 100000000

d. Furniture
Perangkat furniture yang dimiliki perusahaan adalah:
- Meja
- Kursi
- Lemari
- dll
Aset awal perusahaan (P) = Rp 80.000.000
Salvage Value (S) = Rp 25.000.000,00

Contoh Perhitungan :
JAT = 1+2+3++10 = 55
Dasar Penyusutan = 80.000.000 25.000.000 = 55.000.000

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 52
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

- Tahun ke 0
Dt = 0 karena pada awal tahun belum ada depresiasi maka hasil Vt sama
dengan awal asset perusahaan

- Tahun ke 1
Dt = JAT tahun pertama x Dasar penyusutan
Dt = 10/55 x (85.000.000 25.000.000)
Dt = 0.1818 x 55.000.000 = 10000000
Vt = (Vt-1) Dt
Vt = 70000000
Tabel 5.18 Biaya Depresiasi Furniture
Dasar
Tahun Tarif Penyusutan Vt
Penyusutan
0 0 80000000
1 0.18182 55000000 10000000 70000000
2 0.16364 55000000 9000000 61000000
3 0.14545 55000000 8000000 53000000
4 0.12727 55000000 7000000 46000000
5 0.10909 55000000 6000000 40000000
6 0.09091 55000000 5000000 35000000
7 0.07273 55000000 4000000 31000000
8 0.05455 55000000 3000000 28000000
9 0.03636 55000000 2000000 26000000
10 0.01818 55000000 1000000 25000000
Jumlah 55000000

e. Alat Kantor Pabrik


Aset awal perusahaan (P) = Rp 40.000.000
Salvage Value (S) = Rp 12.000.000
Contoh Perhitungan:
JAT = 1+2+3++10 = 55
Dasar Penyusutan = 40.000.000 12.000.000 = 28.000.000

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 53
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

- Tahun ke 0
Dt = 0 karena pada awal tahun belum ada depresiasi maka hasil Vt sama
dengan awal asset perusahaan
- Tahun ke 1
Dt = JAT tahun pertama x Dasar penyusutan
Dt = 10/55 x (40.000.000 12.000.000)
Dt = 0.1818 x 28.000.000 = 5090909
Vt = (Vt-1) Dt
Vt = 394909091
Tabel 5.19 Biaya DepresiasiAlat Kantor
Dasar
Tahun Tarif Penyusutan Vt
Penyusutan
0 0 40000000
1 0.18182 28000000 5090909 34909091
2 0.16364 28000000 4581818 30327273
3 0.14545 28000000 4072727 26254545
4 0.12727 28000000 3563636 22690909
5 0.10909 28000000 3054545 19636364
6 0.09091 28000000 2545455 17090909
7 0.07273 28000000 2036364 15054545
8 0.05455 28000000 1527273 13527273
9 0.03636 28000000 1018182 12509091
10 0.01818 28000000 509091 12000000
Jumlah 28000000

f. Bangunan
Luas semua departemen: 1032,47
Luas fasilitas pendukung: 1032,47
Luas Total: 2064,94
Total Biaya awal: 495.585.600
Salvage Value: 247.792.800
Contoh Perhitungan:
JAT = 1+2+3++10 = 55
Dasar Penyusutan =495.585.600 247.792.800 =247.792.800
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro
2015 54
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

- Tahun ke 0
Dt = 0 karena pada awal tahun belum ada depresiasi maka hasil Vt sama
dengan awal asset perusahaan
- Tahun ke 1
Dt = JAT tahun pertama x Dasar penyusutan
Dt = 10/55 x (495.585.600 247.792.800)
Dt = 0.1818 x 247.792.800 = 45053236
Vt = (Vt-1) Dt
Vt = 450532364
Tabel 5.20 Biaya Depresiasi Bangunan
Dasar
Tahun Tarif Penyusutan Vt
Penyusutan
0 0 495585600
1 0.1818 247792800 45053236 450532364
2 0.1636 247792800 40547913 409984451
3 0.1455 247792800 36042589 373941862
4 0.1273 247792800 31537265 342404596
5 0.1091 247792800 27031942 315372655
6 0.0909 247792800 22526618 292846036
7 0.0727 247792800 18021295 274824742
8 0.0545 247792800 13515971 261308771
9 0.0364 247792800 9010647 252298124
10 0.0182 247792800 4505324 247792800
Jumlah 247792800

g. Conveyor
Harga awal Konveyor (P) = Rp 75.000.000
Salvage Value (S) = Rp 15.000.000
Contoh Perhitungan:
JAT = 1+2+3++10 = 55
Dasar Penyusutan = 75.000.000 15.000.000 = 60.000.000

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 55
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

- Tahun ke 0
Dt = 0 karena pada awal tahun belum ada depresiasi maka hasil Vt sama
dengan awal asset perusahaan
- Tahun ke 1
Dt = JAT tahun pertama x Dasar penyusutan
Dt = 10/55 x (75.000.000 15.000.000)
Dt = 0.1818 x 60.000.000 = 10909091
Vt = (Vt-1) Dt
Vt = 64090909
Tabel 5.21 Biaya Depresiasi Conveyor
Dasar
Tahun Tarif Penyusutan Vt
Penyusutan
0 0 75000000
1 0.18182 60000000 10909091 64090909
2 0.16364 60000000 9818182 54272727
3 0.14545 60000000 8727273 45545455
4 0.12727 60000000 7636364 37909091
5 0.10909 60000000 6545455 31363636
6 0.09091 60000000 5454545 25909091
7 0.07273 60000000 4363636 21545455
8 0.05455 60000000 3272727 18272727
9 0.03636 60000000 2181818 16090909
10 0.01818 60000000 1090909 15000000
Jumlah 60000000

h. Rekapitulasi Biaya Depresiasi


Tabel 5.22 Rekap Biaya Depresiasi
Jumlah Penyusutan Per
No. Jenis Barang
Penyusutan Tahun
1 Mobil Box 192000000 19200000
2 Mobil Operasional 84000000 8400000
3 Perangkat Operasional 100000000 10000000
4 Furniture 55000000 5500000
5 Alat Kantor Pabrik 28000000 2800000

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 56
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

Lanjutan Tabel 5.22 Rekap Biaya Depresiasi


Jumlah Penyusutan Per
No. Jenis Barang
Penyusutan Tahun
6 Bangunan 247792800 24779280
7 Conveyor 60000000 6000000
Total 766792800 76679280

Maka total biaya Depresiasi selama setahun adalah sebagai berikut:


766.792.800
= 76.679.280,00/
10

5.1.8 Biaya Pemasaran


Biaya pemasaran pada PT. Kanishta Garjita Indonesia adalah digunakan untuk
memasang iklan pada majalah XYKids (majalah anak-anak) serta iklan artikel di
website. Rincian biayanya adalah sebagai berikut:
Tabel 5.23 1 Biaya Pemasaran PT. Kanishta Garjita Indonesia
Jenis Biaya Per bulan Per tahun
Iklan Majalah Bobo tiap 1 Bulan Halaman Dalam (FC),
1/2 Halaman, 60 mm x 110 mm Rp 450.000 Rp 5.400.000
(sumber : http://www.ad.co.id/media_iklan/XYKids)
Biaya Iklan Website tiap 1 bulan dengan bentuk artikel
dan pengunjung mudah mengakses.
Rp 250.000 Rp 3.000.000
(sumber: www.datakarir.com)
Total Biaya Rp 700.000,- Rp 8.400.000

5.1.9 Biaya Asuransi


a. Asuransi Kendaraan
3 Mobil box : @ Rp 80.000.000
1 Mobil Operasional : @ Rp 120.000.000

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 57
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

Gambar 5.2 Premi Asuransi Mobil


(Sumber: ACA Asuransi)
Biaya asuransi kendaraan:
3 mobil box: 3 x 80.000.000 x 3% = Rp. 7.200.000/tahun
Mobil Operational : Rp. 120.000.000 x 2.5% = Rp. 3.000.000/tahun
Total asuransi kendaraan: Rp. 10.200.000/tahun
b. Asuransi Gedung
Luas keseluruhan pabrik = 2064,94 m2
Harga bangunan = Rp 240.000 m2
Biaya asuransi gedung = 3% (sumber: Website ACA assurance)
Asuransi untuk gedung = 3% x 2064.94 x Rp 240.000 = Rp
14.867.568,-

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 58
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

c. Asuransi Sumber Daya Manusia


Asuransi Jaminan Hari Tua (3,7%)
Tabel 5.24 Biaya Asuransi Jaminan Hari Tua
NO Jabatan Jumlah Gaji Total Gaji Asuransi
1 Direktur Utama 1 10250000 10250000 379250
Departemen Produksi
Kepala Departemen 1 6750000 6750000 249750
Unit PPIC :
Kepala Unit 1 5250000 5250000 194250
Staff 4 3375000 13500000 499500
2 Unit Quality Control :
Kepala Unit 1 5250000 5250000 194250
Staff 5 33750000 168750000 6243750
Unit Assembly :
Kepala Unit 1 5250000 5250000 194250
Staff 5 3375000 16875000 624375
Departemen RND
Kepala Departemen 1 6750000 6750000 249750
3 Staff HRD 1 3375000 3375000 124875
Staff Riset 1 3375000 3375000 124875
Staff GA 1 3375000 3375000 124875
Departemen Sales & Marketing
Kepala Departemen 1 6750000 6750000 249750
4
Staff Marketing 1 3375000 3375000 124875
Staff Sales 1 3375000 3375000 124875
Departemen Logistik
5 Kepala departemen : 1 6750000 6750000 249750
Unit Purchasing

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 59
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

Lanjutan Tabel 5.24 Biaya Asuransi Jaminan Hari Tua


NO Jabatan Jumlah Gaji Total Gaji Asuransi
Kepala Unit Purchasing 1 5250000 5250000 194250
Staff Purchasing 4 3375000 13500000 499500
Unit warehouse
Kepala Unit 1 5250000 5250000 194250
Staff 4 3375000 13500000 499500
Unit Distribusi
Kepala Unit 1 5250000 5250000 194250
Staff 5 3375000 16875000 624375
Departemen Financial
Kepala Departemen 1 6750000 6750000 249750
6
Staff Accounting 1 3375000 3375000 124875
Staff Administrasi 1 3375000 3375000 124875
Departemen IT
7 Kepala Departemen 1 6750000 6750000 249750
Staff 1 3375000 3375000 124875
Total Rp. 13.033.250,-

Asuransi Jaminan Kecelakaan


Sesuai PP No.14 tahun 1993 Tentang Penyelenggara Progam Jaminan Sosial Tenaga
Kerja bab 111 pasal 9 ayat 1 huruf a mengatakan : Jaminan kecelakaan kerja yang
perincian besarnya iuran berdasakan kelompok jenis usaha sebagaimana tercantum
dalam lampiran 1 sbb:
1. Tenaga Pendukung : 0,024 % dari upah sebulan
2. Staff : 0,54 % dari upah sebulan
3. Kepala Unit : 0,89 % dari upah sebulan
4. Kepala Departemen : 1,27 % dari upah sebulan
5. Direktur Utama : 1,74 % dari upah sebulan

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 60
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

Pengelompokan pembayaran iuran ke Jamsostek berdasarkan tingkat resiko


kecelakaan yang akan terjadi di setiap jenis usaha, semakin tinggi resiko bahaya
kecelakaan maka semakin tinggi pula beban iuran yang dibayar ke PT. Jamsostek.
Tabel 5.25 Biaya Asuransi Jaminan Jaminan Kecelakaan

NO Jabatan Jumlah Gaji Total Gaji Asuransi


1 Direktur Utama 1 10250000 10250000 178350
Departemen Produksi
Kepala Departemen 1 6750000 6750000 85725
Unit PPIC :
Kepala Unit 1 5250000 5250000 46725
Staff 4 3375000 13500000 72900
2 Unit Quality Control :
Kepala Unit 1 5250000 5250000 46725
Staff 5 33750000 168750000 911250
Unit Assembly :
Kepala Unit 1 5250000 5250000 46725
Staff 5 3375000 16875000 91125
Departemen RND
Kepala Departemen 1 6750000 6750000 85725
3 Staff HRD 1 3375000 3375000 18225
Staff Riset 1 3375000 3375000 18225
Staff GA 1 3375000 3375000 18225
Departemen Sales & Marketing
Kepala Departemen 1 6750000 6750000 85725
4
Staff Marketing 1 3375000 3375000 18225
Staff Sales 1 3375000 3375000 18225
Departemen Logistik
5 Kepala departemen : 1 6750000 6750000 85725
Unit Purchasing
Kepala Unit Purchasing 1 5250000 5250000 46725
Staff Purchasing 4 3375000 13500000 72900
Unit warehouse
6 Kepala Unit 1 5250000 5250000 46725
Staff 4 3375000 13500000 72900
Unit Distribusi
Kepala Unit 1 5250000 5250000 46725
Staff 5 3375000 16875000 91125

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 61
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

Lanjutan Tabel 5.25 Biaya Asuransi Jaminan Jaminan Kecelakaan

NO Jabatan Jumlah Gaji Total Gaji Asuransi


Departemen Financial
Kepala Departemen 1 6750000 6750000 85725
6
Staff Accounting 1 3375000 3375000 18225
Staff Administrasi 1 3375000 3375000 18225
Departemen IT
7 Kepala Departemen 1 6750000 6750000 85725
Staff 1 3375000 3375000 18225
8 Operator 25 16850000 421250000 101100
Supporting Staff
Satpam 2 16850000 33700000 8088
9
Cleaning Service 2 16850000 33700000 8088
Driver 2 16850000 33700000 8088
Total 2556414

Asuransi Jaminan Kematian (0.3%)


Tabel 5.26 Biaya Asuransi Jaminan Jaminan Kematian

NO Jabatan Jumlah Gaji Total Gaji Asuransi


1 Direktur Utama 1 10250000 10250000 30750
Departemen Produksi
Kepala Departemen 1 6750000 6750000 20250

Unit PPIC :
Kepala Unit 1 5250000 5250000 15750
Staff 4 3375000 13500000 40500
2
Unit Quality Control :
Kepala Unit 1 5250000 5250000 15750
Staff 5 33750000 168750000 506250
Unit Assembly :
Kepala Unit 1 5250000 5250000 15750
Staff 5 3375000 16875000 50625
Departemen RND
Kepala Departemen 1 6750000 6750000 20250
3 Staff HRD 1 3375000 3375000 10125
Staff Riset 1 3375000 3375000 10125
Staff GA 1 3375000 3375000 10125

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 62
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

Tabel 5.26 Biaya Asuransi Jaminan Jaminan Kematian

NO Jabatan Jumlah Gaji Total Gaji Asuransi


Departemen Sales & Marketing
Kepala Departemen 1 6750000 6750000 20250
4
Staff Marketing 1 3375000 3375000 10125
Staff Sales 1 3375000 3375000 10125
Departemen Logistik
Kepala departemen : 1 6750000 6750000 20250
Unit Purchasing
Kepala Unit Purchasing 1 5250000 5250000 15750
Staff Purchasing 4 3375000 13500000 40500
5 Unit warehouse
Kepala Unit 1 5250000 5250000 15750
Staff 4 3375000 13500000 40500
Unit Distribusi
Kepala Unit 1 5250000 5250000 15750
Staff 5 3375000 16875000 50625
Departemen Financial
Kepala Departemen 1 6750000 6750000 20250
6
Staff Accounting 1 3375000 3375000 10125
Staff Administrasi 1 3375000 3375000 10125
Departemen IT
7 Kepala Departemen 1 6750000 6750000 20250
Staff 1 3375000 3375000 10125
8 Operator 25 16850000 421250000 1263750
Supporting Staff
Satpam 2 16850000 33700000 101100
9
Cleaning Service 2 16850000 33700000 101100
Driver 2 16850000 33700000 101100
Total Rp. 2.623.800,-

Rekap Total Biaya Asuransi SDM


Tabel 5.27 Rekap Total Biaya Asuransi SDM

No. Jenis Asuransi Jumlah Biaya


1 Jaminan Hari Tua 13033250
2 Jaminan Kecelakaan 2556414
3 Jaminan Kematian 2623800
Total Asuransi SDM 18213464

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 63
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

Perusahaan mengeluarkan biaya Rp 18.213.646 / bulan untuk seluruh staff dan


karyawan, sehingga total biaya yang dikeluarkan adalah
Rp 23.440.990 x 12 bulan = Rp 218.561.568 / tahun

Rekap Biaya Asuransi


Tabel 5.28 Rekap Biaya Asuransi

Jenis Biaya
Kendaraan Rp 10.200.000,-
Gedung Rp 14.867.568,-
SDM Rp 218.561.568,-
Total Rp 243.629.136,-

5.1.10 Biaya Kualitas


PT. Kanishta Garjita Indonesia akan menentukan biaya kualitas yang
ditimbulkan pada proses perakitan tamiya d perusahaannya. Penentuan biaya kualitas ini
memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas produk guna menghindari adanya
kecacatan produk yang dihasilkan. Selain itu, biaya kualitas juga berfungsi untuk
memenuhi keinginan pelanggan akan produk yang berkualitas tinggi. Berikut ini adalah
rancangan biaya kualitas di PT. Kanishta Garjita Indonesia selama satu periode:

1. Biaya Penilaian
a. Biaya Alat Pengadaan Alat Ukur
Biaya ini adalah biaya yang digunakan untuk mengadakan atau membeli alat
alat serta benda yang dibutuhkan untuk melakukan proses pemeriksaan serta pengujian
pada part atau komponen tamiya.
- Pengadaan alat ukur (Jangka Sorong) dalam satu periode:
- Ketelitian 0,05 mm (3 x Rp 350.000) = Rp 1.050.000,00
- Ketelitian 0,02 mm (3 x Rp 450.000) = Rp 1.350.000,00
- Pengadaan Check Sheet (50 x Rp 500 x 12) = Rp 300.000,00
- Pengadaan Alat Tulis (6 x Rp 2.500 x 12) = Rp 180.000,00 +
Total Biaya = Rp 2.880.000,00
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro
2015 64
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

b. Biaya Kalibrasi
Kalibrasi adalah kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional nilai
penunjukkan alat ukur dan bahan ukur dengan cara membandingkan terhadap standar
ukur yang mampu telusur (traceable) ke standar nasional maupun internasional untuk
satuan ukuran dan/atau internasional dan bahan-bahan acuan tersertifikasi.
Rp 100.000/kalibrasi/tahun x 6 jangka sorong = Rp 600.000,00
(http://www.bblm.go.id/index.php/2-uncategorised/30-tarif-jasa-kalibrasi)
c. Biaya Pengujian dan Produksi
Biaya ini dikeluarkan untuk menggaji individu yang melakukan proses Produksi
Jumlah Inspektor = 5 orang
Gaji Inspektor Perbulan = Rp 1.685.000,00
Total Per tahun = 12 x Rp 1.685.000 x 5 = Rp 101.100.000,00
Total Biaya Penilaian = Rp 104.580.000,00
(http://indoteknik.co.id/v1/m1/kat/399/178)
2. Biaya Pencegahan
Biaya pencegahan merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mencegah agar
produk yang dihasilkan tidak berkualitas buruk. Berikut adalah biaya pencegahan di PT.
Kanishta Garjita Indonesia:
a. Training
Biaya pelatihan operator dikeluarkan untuk melakukan pelatihan agar operator
semakin terampil dalam melakukan perakitan Tamiya.
- Dilakukan 2 kali dalam satu tahun
- Jumlah Operator = 10 orang
- Biaya untuk 1 operator = Rp 150.000,00
Coffe Break 2X = Rp 20.000,00
Makan Siang = Rp 20.000,00
Buku Pegangan = Rp 80.000,00
Souvenir = Rp 25.000,00
(Tas, Buku agenda dan Ballpoint)
Lain Lain = Rp 5.000,00 +
Total Biaya = Rp 150.000,00
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro
2015 65
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

- Biya Pembicara = Rp 1.000.000,00


- Biaya Pelatihan Operator = 2 x 10 x 150.000 = Rp 3.000.000,00 +
Total Biaya = Rp 4.000.000,00
(http://1yan1.fortunecity.ws/seminar-2.html)
b. Biaya Maintenance
Biaya Pengelolaan peralatan adalah biaya yang dikeluarkan untuk memasang,
menyesuaikan, mempertahankan, memperbaiki dan mengProduksi peralatan produksi,
proses, dan sistem
- Maintenance dilakukan setiap 1 bulan
- Biaya Perawatan sebesar Rp 150.000,00
- 1 tahun Maintenance = 12 x Rp 150.000,00 = Rp 1.800.000,00
(https://dvhlast.wordpress.com/2009/12/14/perancangan-sistem-maintenance-di-pt-x/)
c. Biaya Penjaminan Supplier
Biaya penjaminan supplier adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengembangkan
kebutuhan dan pengukuran data, auditing, dan pelaporan kualitas.
- Perusahaan memiliki 4 supplier
- Biaya masing masing supplier sebesar Rp 2.500.000,00
- Jadi, biaya untuk menjamin supplier sebesar Rp 10.000.000,00
Total Biaya Pencegahan Rp 15.800.000,00
3. Biaya Kegagalan Internal
a. Biaya Downgrading
Downgrading adalah selisih antara harga jual normal dan harga yang dikurangi
karena alasan kualitas. Biaya yang terjadi akibat downgrading yaitu 10% dari biaya raw
material
Total JIP = 155959
Biaya Raw Material = Rp 1.000, 00/Tamiya
3 % x 155959 x 1000 = Rp 4.678.770,00

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 66
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

b. Biaya Rework
Rework adalah biaya yang dikeluarkan untuk produk cacat dimana masih dapat di
lakukan perbaikan sebelum di pasarkan. Biaya Rework sebesar 2% dari biaya raw
material.
2 % x 155959 x 1000 = Rp 3.119.180,00

c. Scrap
Scrap adalah biaya yang dikeluarkan untuk tenaga kerja, material, dan biasanya
overhead pada produk cacat yang secara ekonomis tidak dapat diperbaiki kembali.
Biaya Scrap sebesar 5% dari biaya raw material.
5 % x 155959 x 1000 = Rp 7.797.950,00
(Vincent Gaspersz, 2008)
4. Biaya Kegagalan Eksternal
a. Garansi
Biaya Garansi adalah biaya yang dikeluarkan untuk pergantian atau perbaikan
kembali produk yang masih berada dalam masa jaminan.
W = time period warranty = 30 hari
cs = rata2 biaya per item = Rp 11.980,00
Cs dan Cb diasumsikan konstan selama periode W.
Cs(W) = biaya yang diterima perusahaan selama periode W
M(W) = expected number of failures in the interval from 0 to W
E[Cs(W)] = expected biaya garansi perusahaan pada periode W.
E[Cs(W)]= cs [1+M(W)]
Maka
Asumsi Distribusi kerusakan part berdistribusi exponensial Maka, rumus
distribusi :
F(x) = 1-e-x (x0)
Mean Time to Failure (MTTF) = = 1/
Constant railure rate =
Hitung M(W) = t
Maka, di modul ini masa garansi adalah 30 hari. = 1 bulan = 1/12 tahun
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro
2015 67
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

1/12 tahun itu adalah t.


Nilai MTTF produk 1 tahun. Maka, nilai = 1/ (1) = 1
Nilai M(W) = t = 1x1/12
Jadi expected biaya per item adalah sebagai berikut:
E[Cs(W)]= cs [1+M(W)] = 11.980 [1 + 1(1/12)] = Rp 11.981,00
Maka, 1 produk tamiya memiliki biaya garansi sebesar Rp 11.981,00
Asumsi probabilitas produk cacat sampai ke tangan konsumen sebesar 3%
Maka Total biaya garansi = 5% x Total POR x E[Cs(W)]
= 5% x 155959 x 11981
= Rp. 93.427.238,00
Rekap biaya kualitas adalah sebagai berikut:
Tabel 5.29 Rekap Biaya Kualitas

Jenis Biaya Biaya yang timbul Biaya (Rp) Presentase


Biaya pengadaan alat ukur 2.880.000 1,26
Biaya Penilaian
Kalibrasi 600.000 0,26
Pengujian dan Produksi 101.100.000 44,07
Biaya Pelatihan Operator dan Karyawan 4.000.000 1,74
Biaya Pencegahan
Biaya Maintenance 1.800.000 0,79
Biaya Penjaminan Supplier 10.000.000 4,36
Biaya Scrap 4.678.770 2,04
Biaya Kegagalan Internal Biaya downgrading 3.119.180 1,36
Biaya rework 7.797.950 3,39
Biaya Kegagalan Eksternal Biaya Garansi 93.419.441 40,72
Total Biaya Rp 228,795,941,00 100

Jadi Total Biaya Kualitas yang di keluarkan Oleh PT. Kanishta Garjita Indonesia
adalah sebesar Rp 228,795,941,00

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 68
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

5.1.11 Biaya Pengembangan SDM


Untuk meningkatkan kualitas SDM pekerja yang ada di PT. Khanista Gajrita
Indonesia, perusahaan menunjuk karyawan untuk mengikuti training pada masing-
masing departemen yang ada :
Tabel 5.30 Biaya Pengembangan SDM
Biaya Pengembangan Jumlah
No Jenis Pekerja Biaya total Biaya
SDM karyawan
1 Creativity Training 20 Staff Rp 1.125.000 Rp 22.500.000
2 Skill Training 15 Staff Rp 1.300.000 Rp 19.500.000
3 Re Training 12 Kabid dan Kepala Unit Rp 1.820.000 Rp 21.840.000
Jumlah Rp 63.840.000

Jadi total biaya digunkan dalam rangka untuk menunjang pengembangan SDM
karyawan PT. Khanista Gajrita Indonesia yaitu Rp 63.840.000

5.1.12 Biaya Administrasi


Adapun Biaya administrasi adalah sebagai berikut :
Biaya Administrasi Penjualan
Adapun yang termasuk dalam biaya Administrasi Penjualan meliputi kebutuhan
administrasi yang berhubungan dengan proses penjualan produk selama 1 tahun.
Biaya yang keluar dari produk di susun (packaging) hingga sampai ke konsumen.
Adapun hasil perhitungannya adalah sebagai berikut:

Tabel 5.31 Biaya Administrasi penjualan


No Peralatan/Bahan Harga Jumlah Total Harga
1 Biaya Kerja A4 70 gr Rp 30,000.00 20 Rp 600,000.00
2 Tinta Printer Hitam Putih Rp 75,000.00 8 Rp 600,000.00
3 Tinta Printer Warna Rp 115,000.00 8 Rp 920,000.00
4 Percetakan/Fotocopy Hitam Putih Rp 120,000.00 1 Rp 120,000.00
5 Percetakan Warna Rp 150,000.00 1 Rp 150,000.00
6 Peralatan Lainnya Rp 100,000.00 1 Rp 100,000.00
Total Rp 2,490,000.00

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 69
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

Biaya Administrasi Akuntansi


Adapun yang termasuk dalam biaya Administrasi Akuntansi meliputi kebutuhan
administrasi yang berhubungan dengan proses perhitungan laba perusahaan, arus
masuk keluar kas selama satu periode. Adapun perhitungannya adalah sebagai
berikut:
Tabel 5.32 Biaya Administrasi akutansi
No Peralatan/Bahan Harga Jumlah Total Harga
1 Biaya Kerja A4 70 gr Rp 30,000.00 20 Rp 600,000.00
2 Tinta Printer Hitam Putih Rp 75,000.00 8 Rp 600,000.00
3 Tinta Printer Warna Rp 115,000.00 8 Rp 920,000.00
4 Percetakan/Fotocopy Hitam Putih Rp 120,000.00 1 Rp 120,000.00
5 Percetakan Warna Rp 150,000.00 1 Rp 150,000.00
6 Peralatan Lainnya Rp 100,000.00 1 Rp 100,000.00
Total Rp 2,490,000.00

Biaya Administrasi Karyawan baru


Adapun yang termasuk dalam biaya Administrasi Karyawan baru meliputi
kebutuhan administrasi yang berhubungan dengan proses perekruta karyawan baru
di perusahaan PT. Knishta Garjita selama satu periode, hasil perhitungannya
sebagai berikut:
Tabel 5.33 Biaya Administrasi karyawan baru
No Peralatan/Bahan Harga Jumlah Total Harga
1 Biaya Kerja A4 70 gr Rp 30,000.00 20 Rp 600,000.00
2 Tinta Printer Hitam Putih Rp 75,000.00 7 Rp 525,000.00
3 Tinta Printer Warna Rp 115,000.00 7 Rp 805,000.00
4 Percetakan/Fotocopy Hitam Putih Rp 120,000.00 1 Rp 120,000.00
5 Percetakan Warna Rp 150,000.00 1 Rp 150,000.00
6 Peralatan Lainnya Rp 100,000.00 1 Rp 100,000.00
Total Rp 2,300,000.00

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 70
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

Biaya Administrasi Audit


Adapun yang termasuk dalam biaya Administrasi Audit meliputi kebutuhan
administrasi yang berhubungan dengan proses audit berupa penilaian, pengawasan,
dan evaluasi karyawan selama satu priode. Adapun hasil perhitungannya adalah
sebagai berikut:
Tabel 5.34 Biaya Administrasi audit
No Peralatan/Bahan Harga Jumlah Total Harga
1 Biaya Kerja A4 70 gr Rp 30,000.00 20 Rp 600,000.00
2 Tinta Printer Hitam Putih Rp 75,000.00 7 Rp 525,000.00
3 Tinta Printer Warna Rp 115,000.00 7 Rp 805,000.00
4 Percetakan/Fotocopy Hitam Putih Rp 120,000.00 1 Rp 120,000.00
5 Percetakan Warna Rp 150,000.00 1 Rp 150,000.00
6 Peralatan Lainnya Rp 100,000.00 1 Rp 100,000.00
Total Rp 2,300,000.00

Biaya Administrasi Assesment


Adapun yang termasuk dalam biaya Administrasi Assesment meliputi kebutuhan
assesment yang berhubungan dengan pemberian reward, proses kenaikan pangkat
karyawan, kenaikan gaji, dan lain-lain selama satu priode. Hasil perhitungannya
adalah sebagai berikut:
Tabel 5.35 Biaya Administrasi assesment
No Peralatan/Bahan Harga Jumlah Total Harga
1 Biaya Kerja A4 70 gr Rp 30,000.00 20 Rp 600,000.00
2 Tinta Printer Hitam Putih Rp 75,000.00 5 Rp 375,000.00
3 Tinta Printer Warna Rp 115,000.00 5 Rp 575,000.00
4 Percetakan/Fotocopy Hitam Putih Rp 120,000.00 1 Rp 120,000.00
5 Percetakan Warna Rp 150,000.00 1 Rp 150,000.00
6 Peralatan Lainnya Rp 100,000.00 1 Rp 100,000.00
Total Rp 1,920,000.00

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 71
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

Biaya Administrasi Gudang


Adapun yang termasuk dalam biaya Administrasi gudang meliputi kebutuhan
administrasi yang berhubungan dengan proses pergudangan selama periode. Hasil
perhitungannya adalah sebagai berikut:
Tabel 5.36 Biaya Administrasi gudang
No Peralatan/Bahan Harga Jumlah Total Harga
1 Biaya Kerja A4 70 gr Rp 30,000.00 20 Rp 600,000.00
2 Tinta Printer Hitam Putih Rp 75,000.00 4 Rp 300,000.00
3 Tinta Printer Warna Rp 115,000.00 4 Rp 460,000.00
4 Percetakan/Fotocopy Hitam Putih Rp 120,000.00 1 Rp 120,000.00
5 Percetakan Warna Rp 150,000.00 1 Rp 150,000.00
6 Peralatan Lainnya Rp 100,000.00 1 Rp 100,000.00
Total Rp 1,730,000.00

Adapun Total Biaya Adminitrasi yang di keluarkan oleh PT. Kanishta Garjita adalah
sebagai berikut:
Tabel 5.37 Rekap Biaya Administrasi
No Biaya Administrasi Biaya
1 Biaya Administrasi Penjualan Rp 2,490,000.00
2 Biaya Administrasi Akuntansi Rp 2,490,000.00
3 Biaya Administrasi Perekrutan Karyawan Baru Rp 2,300,000.00
4 Biaya Administrasi Audit Rp 2,300,000.00
5 Biaya Administrasi Assesment Rp 1,920,000.00
6 Biaya Administrasi Gudang Rp 1,730,000.00
Total Rp 13,230,000.00

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 72
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

5.1.13 Biaya Perawatan


Berdasarkan Peraturan pemerintah, biaya perawatan yang harus dipersiapkan
oleh perusahaan adalah sebagai berikut:
Tabel 5.38 Biaya perawatan

No Biaya Perawatan Jumlah Harga Total Harga


1 Bangunan 1 Rp 8,618,016.00 Rp 8,618,016.00
Kendraan (3 Mobil Box + 1
2 Operasional) 4 Rp 2,750,000.00 Rp 11,000,000.00
3 Alat Kantor
AC 9 Rp 550,000.00 Rp 4,950,000.00
Komputer 80 Rp 200,000.00 Rp 16,000,000.00
Printer 80 Rp 200,000.00 Rp 16,000,000.00
4 Lantai Produksi
Exhaust Fan 8 Rp 350,000.00 Rp 2,800,000.00
Conveyor 3 Rp 500,000.00 Rp 1,500,000.00
Trolley 2 Rp 200,000.00 Rp 400,000.00
Total Rp 61,268,016.00

5.1.14 Biaya PBB


PT Kanishta Garjita Indonesia berada di Jl. Gatot Soebroto, Kawasan Industri
candi Blok F1, Semarang, Jawa tengah. Harga tanah yang berada di daerah tersebut
sekitar Rp. 1.250.000/m2, karena daerah Kawasan tersebut termasuk salah satu pusat
industri dan daerah yang ramai jadi mudah dijangkau karena cukup dekat dengan pusat
kota dan merupakan daerah perlintasan antar provinsi di pulau Jawa. Sedangkan harga
bangunan pada kawasan tersebut adalah Rp 240.000/m2. Luas tanah 1463,92m2, Luas
bangunan 1170,42m2
Perhitungan PBB:

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 73
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

a. Nilai jual obyek pajak(NJOP) sebagai dasar pengenaan PBB. Peraturan Mentri
Keuangan Nomor 150/ PMK. 03/2010 NJOP Bumi/Tanah :

Nilai jual tanah/m2 = Rp 1.274.000,00


Termasuk tanah Kelas A13, maka
NJOP tanahnya = Rp 1.274.000,00 x 1463,92 m2 = Rp 1.865.034.080,00
NJOP Bangunan :

Nilai jual bangunan/m2 = Rp 225.000,00


Termasuk bangunan Kelas A11, maka NJOPnya = Rp 225.000,00 x 1170,42m2
= Rp 263.344.500,00
Total NJOP = NJOP tanah+ NJOP bangunan
= Rp 1.865.034.080,00 + Rp 263.344.500,00
= Rp 2.128.378.580,00

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 74
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

b. Nilai jual objek pajak tidak kena pajak (NJOPTKP)


NJOPTKP ditetapkan sebesar Rp 12.000.000,00.

c. Nilai jual obyek pajak(NJOP) sebagai perhitungan PBB.


NJOP untuk perhitungan PBB = NJOP dasar pengenaan PBB
NJOPTKP
= Rp 2.128.378.580 Rp 12.000.000
= Rp 2.116.378.580,00

d. Nilai jual kena pajak (NJKP).


NJKP adalah ketentuan presentase tertentu yang ditetapkan serendah-rendahnya
20% dan setinggi-tingginya 100% dari NJOP. Dalam PP No 46 tahun 2000
mengatur persentase untuk NJKP yang antara lain sebagai berikut :
- NJKP sebesar 40% untuk jumlah NJOP Rp 1 miliar atau lebih;
- NJKP sebesar 20% untuk jumlah NJOP kurang dari Rp 1 miliar
Maka:
NJKP = 40% x Rp 2.116.378.580,00= Rp 846.551.432,00
e. Tarif PBB :
Tarif PBB adalah sebesar 0,5 % dari NJKP.
Tarif PBB = 0.5 % x Rp 846.551.432 = Rp 4.232.756,-/Tahun

5.1.15 Biaya Keseluruhan Biaya


Tabel 5.39 Rekap Biaya Langsung

Jenis Biaya Biaya


Biaya Material Rp 311,175,000.00
Biaya Tenaga Kerja
Biaya Operator Rp 264,076,800.00
Biaya Tenaga Packaging Rp 284,765,000.00
Biaya Tenaga Material Handling Rp 43,810,000.00
Total Rp 903,826,800.00

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 75
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

Tabel 5.40 Rekap Biaya Tidak Langsung

Jenis Biaya Biaya


Biaya Transportasi
Biaya Transportasi Distribusi Rp 12,679,300.00
BiayaTransortasi Material Handling Rp -
Biaya Transportasi Pemasaran Rp 141,516.00
Biaya Manajerial dan Karyawan
Pendukung Rp 1,614,660,000.00
Biaya Utilitas
Listrik Rp 56,005,512.00
Air Rp 9,750,000.00
Biaya Komunikasi Rp 26,340,000.00
Biaya Depresiasi Rp 76,679,280.00
Biaya Pemasaran Rp 8,400,000.00
Biaya Asuransi Rp 243,629,136.00
Biaya Kualitas Rp 228,795,941.00
Biaya Pengembangan SDM Rp 63,840,000.00
Biaya Administrasi Rp 13,230,000.00
Biaya Perawatan Rp 61,268,016.00
Biaya PBB Rp 4,232,757.00
Total Rp 2,419,651,458.00

5.2 Perhitungan HPP dengan Metode ABC

5.2.1 Perhitungan Total Produksi


Tabel 5.41 Presentase Output JIP Disagregasi

Amoldo Bernardo Cartaya


Total 54586 34311 67062
Persentase 35.00% 22.00% 43.00%

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 76
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

Biaya Langsung
Tabel 5.42 Biaya Langsung

Biaya Langsung Amoldo Bernardo Cartaya Total


Biaya Material Rp 108,911,948.33 Rp 68,458,539.90 Rp 133,804,511.76 Rp 311,175,000.00
Biaya Operator Rp 92,427,472.64 Rp 58,096,929.86 Rp 113,552,397.50 Rp 264,076,800.00
Biaya Tenaga
Rp 99,668,389.06 Rp 62,648,336.52 Rp 122,448,274.42 Rp 284,765,000.00
Packaging
Biaya Tenaga
Rp 15,333,598.32 Rp 9,638,205.62 Rp 18,838,196.06 Rp 43,810,000.00
Material Handling
Total Biaya Langsung Rp 903,826,800.00

Biaya Tak Langsung


Tabel 5.43 Biaya Tidak Langsung

Jenis Biaya Biaya Tidak Langsung Biaya Total


Biaya Transportasi
Biaya Transportasi Rp 12,679,300.00
Distribusi
BiayaTransortasi
- Rp 12,820,816.00
Material Handling
Biaya Transportasi
Rp 141,516.00
Pemasaran
Biaya Utilitas Exhaust fan Rp 5,739,480
AC Rp 308,160
Lampu Rp 5,069,232 Rp 65,755,512.00
Komputer dan Printer Rp 44,888,640
Air Rp 9,750,000.00
Biaya Manajerial dan Karyawan
Rp 1,614,660,000.00 Rp 1,614,660,000.00
Pendukung
Biaya Komunikasi Biaya Telepon Rp 6,000,000.00
Rp 26,340,000.00
Biaya WiFi Rp 8,340,000.00
Biaya Fax Rp 12,000,000.00
Biaya Depresiasi Mobil Box Rp 19,200,000.00
Mobil Operasional Rp 8,400,000.00
Perangkat Operasional Rp 10,000,000.00
Furniture Rp 5,500,000.00 Rp 76,679,280.00
Alat Kantor Pabrik Rp 2,800,000.00
Bangunan Rp 24,779,280.00
Conveyor Rp 6,000,000.00
Biaya Pemasaran Iklan Majalah Rp 5,400,000.00
Rp 8,400,000.00
Iklan Website Rp 3,000,000.00

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 77
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

Lanjutan Tabel 5.43 Biaya Tidak Langsung

Jenis Biaya Biaya Tidak Langsung Biaya Total


Biaya Asuransi Kendaraan Rp 10,200,000.00
Gedung Rp 14,867,568.00 Rp 243,629,136.00
SDM Rp 218,561,568.00
Biaya Kualitas Biaya Penilaian Rp 103,980,600.00
Biaya Pencegahan Rp 15,800,000.00
Biaya Kegagalan Rp 228,795,941.00
Rp 15,595,900.00
Internal
Biaya Kegagalan
Rp 93,419,441.00
Eksternal
Biaya
Pengembangan Creativity Training Rp 22,500,000.00
SDM Rp 63,840,000.00
Skill Training Rp 19,500,000.00
Re Training Rp 21,840,000.00
Biaya Administrasi
Biaya Administrasi Rp 2,490,000.00
Penjualan
Biaya Administrasi
Rp 2,490,000.00
Akuntansi
Biaya Administrasi
Perekrutan Karyawan Rp 2,300,000.00
Baru Rp 13,230,000.00
Biaya Administrasi
Rp 2,300,000.00
Audit
Biaya Administrasi
Rp 1,920,000.00
Assesment
Biaya Administrasi
Rp 1,730,000.00
Gudang
Biaya Perawatan Bangunan Rp 8,618,016.00
Kendraan Rp 11,000,000.00
Rp 61,268,016.00
Alat Kantor Rp 36,950,000.00
Lantai Produksi Rp 4,700,000.00
Biaya PBB Rp 4,232,757.00 Rp 4,232,757.00
Total Rp 2,419,651,458.00 Rp 2,419,651,458.00

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 78
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

5.2.2 Perhitungan ABC Tahap 1

Tabel 5.44 Daftar Cost Driver Activities

Jenis Biaya Biaya Tidak Langsung Cost Driver


Biaya Transportasi Distribusi Jarak
Biaya
BiayaTransortasi Material Handling Jarak
Transportasi
Biaya Transportasi Pemasaran Jarak
Exhaust fan Luas
AC Luas
Biaya Utilitas Lampu Luas
Komputer dan Printer Jumlah Tenaga Kerja
Air Volume
Biaya Manajerial dan Karyawan Pendukung Jumlah Tenaga Kerja
Biaya Telepon Komunikasi
Biaya Biaya WiFi Komunikasi
Komunikasi Biaya Fax Komunikasi
Mobil Box Intensitas Perawatan
Mobil Operasional Intensitas Perawatan
Perangkat Operasional Intensitas Perawatan
Furniture Intensitas Perawatan
Alat Kantor Pabrik Intensitas Perawatan
Biaya Bangunan Luas Bangunan
Depresiasi Conveyor Intensitas Perawatan
Biaya Iklan Majalah Intensitas Pemasaran
Pemasaran Iklan Website Intensitas Pemasaran
Kendaraan Pengelolaan
Biaya Asuransi Gedung Pengelolaan
SDM Pengelolaan
Biaya Penilaian Produksi
Biaya Pencegahan Produksi
Biaya Kegagalan Internal Produksi
Biaya Kualitas Biaya Kegagalan Eksternal Produksi
Biaya Creativity Training Jumlah Tenaga Kerja
Pengembangan Skill Training Jumlah Tenaga Kerja
SDM Re Training Jumlah Tenaga Kerja
Biaya Administrasi Penjualan Kegiatan Penjualan
Biaya Biaya Administrasi Akuntansi Kegiatan Penjualan
Administrasi Biaya Administrasi Perekrutan Karyawan Baru Kegiatan Pengembangan

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 79
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

Tabel 5.44 Daftar Cost Driver Activities

Jenis Biaya Biaya Tidak Langsung Cost Driver


Biaya Administrasi Audit Kegiatan Pengembangan
Jenis Biaya Biaya Tidak Langsung Cost Driver
Biaya Administrasi Assesment Kegiatan Pengembangan
Biaya Administrasi Gudang Kegiatan Pergudangan
Bangunan Kegiatan Pengelolaan
Kendraan Kegiatan Pengelolaan
Biaya Alat Kantor Kegiatan Pengelolaan
Perawatan Lantai Produksi Kegiatan Pengelolaan
Biaya PBB Kegiatan Pengelolaan

Tabel 5.45 Daftar Aktivitas Pendukung


No Aktivitas Pendukung
1 Produksi
2 Pergudangan
3 Pengembangan
4 Pemasaran
5 Penjualan
6 Komunikasi
7 Pendukung
8 Pengelolaan

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 80
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

Tabel 5.46 Daftar Cost Driver Activities

Cost Driver
Keterangan
Jumlah Pema-
Aktivitas Jumlah
Luas kaian
Exhaust Tenaga
Lampu AC (m2) Air Tempat Tenaga Kerja
Fan Kerja
(Liter)
Kepala
departemen =
1 ; kepala unit
PPIC = 1;
Departemen
Produksi 117 8 1 756.27 2000 19 kepala unit
Produksi
QC = 1 ;
Kepala unit
Assembly = 1;
Staff = 14
Kepala
departemen =
Dpeartemen
Pergudangan 12 1 81 17 1; kepala unit
Logistik
= 3 ; Staff =
13
Kepala
Departemen
pengembangan 3 1 18 4 departemen =
RnD
1 ; staff = 3
Departemen kepala
pemasaran 2 1 13.5 3 Sales and Departemen =
marketing 1 ; staff = 2
Kadiv = 1,
staf
Departemen accounting =
Penjualan 2 0 1 13.5 0 3
Financial 1, staf
administration
=1
Departemen Kadiv = 1,
Komunikasi 2 0 1 9 0 2
IT Staf IT = 1
Satpam = 2,
Karyawan Cleaning
Pendukung 69 0 0 496.45 1250 6
Pendukung Service = 2,
Driver 2
Direktur Direktur
Pengelolaan 4 0 1 15.2 0 1
Utama Utama = 1
Total 211 8 7 1402.92 3250 55

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 81
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

Tabel 5.47 Daftar Biaya Overhead Aktivitas


Biaya
No Biaya Overhead Terpakai Total Total Biaya Biaya Total Biaya/Aktivitas
Aktivitas
Biaya Manajerial 19 55 Rp 1,614,660,000.00 Rp 557,791,636.36
Biaya Utilitas Lampu 105 211 Rp 5,069,232.00 Rp 2,810,901.16
Biaya Utilitas Exhaust Fan 8 8 Rp 308,160.00 Rp 308,160.00
1 Poduksi Biaya Utilitas AC 1 7 Rp 5,739,480.00 Rp 819,925.71 Rp 813,932,363.42
Biaya Utilitas Air 2000 3250 Rp 9,750,000.00 Rp 6,000,000.00
Utilisasi Komputer 19 49 Rp 44,888,640.00 Rp 17,405,799.18
Biaya Kualitas Rp 103,980,600.00 Rp 228,795,941.00
Biaya Manajerial 17 55 Rp 1,614,660,000.00 Rp 499,076,727.27
Biaya Utilitas lampu 12 211 Rp 5,069,232.00 Rp 288,297.55
2 Pergudangan Rp 515,758,560.34
Biaya Utilitas AC 1 7 Rp 5,739,480.00 Rp 819,925.71
Utilisasi Komputer 17 49 Rp 44,888,640.00 Rp 15,573,609.80
Biaya Utilitas Lampu 3 211 Rp 5,069,232.00 Rp 72,074.39
Biaya Utilisasi AC 1 7 Rp 5,739,480.00 Rp 819,925.71
Biaya Administrasi Gudang Rp 1,730,000.00 Rp 1,730,000.00
Biaya Administrasi Recruitment Rp 2,300,000.00 Rp 2,300,000.00
3 Pengembangan Biaya Pengembangan SDM Rp 63,840,000.00 Rp 63,840,000.00 Rp 192,297,713.06
Biaya Transportasi Expo Rp 141,516.00 Rp 141,516.00
Biaya Administrasi Audit Rp 2,300,000.00 Rp 2,300,000.00
Biaya Manajerial 4 55 Rp 1,614,660,000.00 Rp 117,429,818.18
Utilisasi Komputer 4 49 Rp 44,888,640.00 Rp 3,664,378.78
4 Pemasaran Biaya Utilitas Lampu 2 211 Rp 5,069,232.00 Rp 48,049.59 Rp 106,287,923.02
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro
2015 82
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

Lanjutan Tabel 5.47 Daftar Biaya Overhead Aktivitas


Biaya
No Biaya Overhead Terpakai Total Total Biaya Biaya Total Biaya/Aktivitas
Aktivitas
Biaya Transportasi Distribusi Rp 12,679,300.00 Rp 12,679,300.00
Biaya Utilitas AC 1 7 Rp 5,739,480.00 Rp 819,925.71
Biaya Administrasi Assessment Rp 1,920,000.00 Rp 1,920,000.00
Biaya Manajerial 3 55 Rp 1,614,660,000.00 Rp 88,072,363.64
Utilisasi Komputer 3 49 Rp 44,888,640.00 Rp 2,748,284.08
Biaya Manajerial 3 Rp 1,614,660,000.00 Rp 88,072,363.64
Biaya Utilitas AC 1 7 Rp 5,739,480.00 Rp 819,925.71
Biaya Utilitas Lampu 2 211 Rp 5,069,232.00 Rp 48,049.59
5 Penjualan Biaya Pemasaran Rp 8,400,000.00 Rp 8,400,000.00 Rp 105,068,623.02
Biaya Administrasi Akuntansi Rp 2,490,000.00 Rp 2,490,000.00
Biaya Administrasi Penjualan Rp 2,490,000.00 Rp 2,490,000.00
Utilisasi Komputer 3 49 Rp 44,888,640.00 Rp 2,748,284.08
Biaya Utilitas Lampu 2 211 Rp 5,069,232.00 Rp 48,049.59
Biaya Telepon Rp 6,000,000.00 Rp 6,000,000.00
Biaya WiFi Rp 8,340,000.00 Rp 8,340,000.00
6 Komunikasi Biaya Fax Rp 12,000,000.00 Rp 12,000,000.00 Rp 87,755,073.79
Biaya Utilitas AC 1 7 Rp 5,739,480.00 Rp 819,925.71
Biaya Manajerial 2 55 Rp 1,614,660,000.00 Rp 58,714,909.09
Utilisasi Komputer 2 49 Rp 44,888,640.00 Rp 1,832,189.39
Biaya Utilitas Air 1250 3250 Rp 9,750,000.00 Rp 3,750,000.00
7 Pendukung Rp 181,552,438.21
Biaya Manajerial 6 55 Rp 1,614,660,000.00 Rp 176,144,727.27
Program Studi Teknik Industri
Universitas Diponegoro
2015 83
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

Lanjutan Tabel 5.47 Daftar Biaya Overhead Aktivitas


Biaya
No Biaya Overhead Terpakai Total Total Biaya Biaya Total Biaya/Aktivitas
Aktivitas
Biaya Utilitas Lampu 69 211 Rp 5,069,232.00 Rp 1,657,710.94
Biaya Manajerial 1 55 Rp 1,614,660,000.00 Rp 29,357,454.55
Biaya Utilitas AC 1 7 Rp 5,739,480.00 Rp 819,925.71
Biaya Utilitas Lampu 4 211 Rp 5,069,232.00 Rp 96,099.18
Biaya Asuransi SDM Rp 218,561,568.00 Rp 218,561,568.00
Biaya Asuransi Gedung Rp 14,867,568.00 Rp 14,867,568.00
Biaya Asuransi Kendaraan Rp 10,200,000.00 Rp 10,200,000.00
8 Pengelolaan Biaya perawatan bangunan Rp 8,618,016.00 Rp 8,618,016.00 Rp 416,998,763.14
Biaya Perawatan Lantai Produksi Rp 4,700,000.00 Rp 4,700,000.00
Biaya Perawatan Alat Kantor Rp 36,950,000.00 Rp 36,950,000.00
Biaya Perawatan Kendaraan Rp 11,000,000.00 Rp 11,000,000.00
Biaya PBB Rp 4,232,757.00 Rp 4,232,757.00
Utilisasi Komputer 1 49 Rp 44,888,640.00 Rp 916,094.69
Biaya Depresiasi Rp 76,679,280.00 Rp 76,679,280.00
Total Rp 2,419,651,458.00 Rp 2,419,651,458.00

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 84
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

Contoh Perhitungan biaya overhead:


Aktivitas Produksi
Biaya Manajerial
19
(55) 1.614.660.000 = 557.791.636,36

Biaya Utilitas Lampu


117
(211) 5.069.232 = 2.810.901,16

Biaya Utilitas Exhaust Fan


Rp 308.160,00
Biaya Utilitas AC
1
(7) 5.739.480 = 819.925,71

Biaya Utilitasi Air


2000
(3250) 9.750.000 = 6.000.000

Biaya Kualitas
Rp 228.795.941,00

5.2.3 Perhitungan ABC Tahap 2

Tabel 5.48 Pengelompokkan Biaya ke Pusat Biaya Homogen

Kelompok Biaya Aktivitas Biaya


Unit Level Activity Aktivitas Pergudangan Rp 515,758,560
Batch Level Aktivitas Produksi Rp 813,932,363
Activity Aktivitas Penjualan Rp 105,068,623
Product Level Aktivitas Pengembangan Rp 192,297,713
Activity Aktivitas Pemasaran Rp 106,287,923
Aktivitas Komunikasi Rp 87,755,074
Facility Level
Activity Aktivitas Pengelolaan Rp 416,998,763
Aktivitas Pendukung Rp 181,552,438
Total Rp 2,419,651,458

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 85
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

Tabel 5.49 Cost driver Tahap 2

Kelompok Biaya Biaya Overhead Cost Driver Satuan


Unit Level Activity Rp 515,758,560 Kapasitas Produksi 573770
Batch Level Activity Rp 919,000,986 Berapa Kali Pesan 12x pesan
Product Level Activity Rp 298,585,636 Jenis Produk 3 Produk
Facility Level Activity Rp 686,306,275 Jam Kerja 1920 jam/tahun

Tabel 5.50 Presentase Output JIP

Jenis Tamiya Prosentase Jumlah Produksi Facility


Amoldo 35% 54586 672
Bernardo 22% 34311 422.4
Cartaya 43% 67062 825.6
Total 100% 155959 1920

Aktivitas Berlevel Unit


- Amoldo
Unit = 35 % x 155959 = 54586
54586
Biaya = 155959 x Rp 515,758,560 = Rp 180.516.560,00
- Bernardo
Unit = 22 % x 155959 = 34311
34311
Biaya = 155959 x Rp 515,758,560 = Rp 113.466.949,00
- Cartaya
Unit = 43 % x 155959 = 67062
67062
Biaya = 155959 x Rp 515,758,560 = Rp 221.774.957,00

Aktivitas Berlevel Batch


- Amoldo
Pemesanan = 35 % x 12 = 4
4
Biaya = 12 x Rp 919,000,986 = Rp 321.650.345,25
- Bernardo
Pemesanan = 22 % x 12 = 3
3
Biaya = 12 x Rp 919,000,986 = Rp 202.180.217,00
- Cartaya
Pemesanan = 43 % x 12 = 5
5
Biaya = 12 x Rp 919,000,986 = Rp 395.170.424

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 86
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

Aktivitas Berlevel Product


- Amoldo
1
Biaya = 3 x Rp 298,585,636 = Rp Rp 99.528.545,00

- Bernardo
1
Biaya = 3 x Rp 298,585,636 = Rp Rp 99.528.545,00
- Cartaya
1
Biaya = 3 x Rp 298,585,636 = Rp Rp 99.528.545,00

Aktivitas Berlevel Facility


- Amoldo
Jam = 35 % x 1920 = 672
672
Biaya = 1920 x Rp. 686,306,275 = Rp 240.207.196,30
- Bernardo
Jam = 22 % x 1920 = 422,4
422,4
Biaya = x Rp. 686,306,275 = Rp 150.987.381,00
1920
- Cartaya
Jam = 43 % x 1920 = 825,6
825,6
Biaya = x Rp. 686,306,275 = Rp 295.111.698,00
1920

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 87
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

Tabel 5.51 Alokasi Biaya Overhead ke Produk


kelompok
biaya data tarif Amoldo Bernardo Cartaya
Unit 54586 Rp 180,516,654
Rp
Level 34311 515,758,560 Rp 113,466,949
Activity 67062 Rp 221,774,957
Batch 54586 Rp 321,650,345
Rp
Level 34311 919,000,986 Rp 202,180,217
Activity 67062 Rp 395,170,424
Product 54586 Rp 99,528,545
Rp
Level 34311 298,585,636 Rp 99,528,545
Activity 67062 Rp 99,528,545
Facility 54586 Rp 240,207,196
Rp
Level 34311 686,306,275 Rp 150,987,381
Activity 67062 Rp 295,111,698
Total Rp 841,902,740 Rp 566,163,092 Rp 1,011,585,625
Jumlah unit 54586 34311 67062
biaya overhead/ unit Rp 15,423 Rp 16,501 Rp 15,084

5.2.4 Perhitungan Harga Pokok Produksi

Tabel 5.51 Data Produk

Biaya Material 311175000 35% 54586


Biaya Tenaga Kerja Langsung 592651800 22% 34311
Biaya Overhead 2419651458 43% 67062

Tabel 5.52 Harga Pokok Produksi Menurut Sistem ABC

No Produk Biaya Material Biaya Operator Biaya Overhead HPP


1 Amoldo Rp 108,911,250 Rp 207,428,130 Rp 846,878,010 Rp 1,163,217,390
2 Bernado Rp 68,458,500 Rp 130,383,396 Rp 532,323,321 Rp 731,165,217
3 Cartaya Rp 133,805,250 Rp 254,840,274 Rp 1,040,450,127 Rp 1,429,095,651

Tabel 5.53 Harga Pokok Produksi Per Unit Menurut Sistem ABC

No Produk Biaya Material Biaya Operator Biaya Overhead HPP/Unit


1 Amoldo Rp 1,995 Rp 6,046 Rp 12,628 Rp 20,669
2 Bernado Rp 1,254 Rp 3,800 Rp 7,938 Rp 12,992
3 Cartaya Rp 2,451 Rp 7,427 Rp 15,515 Rp 25,393

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 88
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

5.2.5 Perhitungan Persentase Laba Penjualan

Laba yang ditetapkan oleh PT. Kanishta Garjita Indonesia adalah sebesar 25%.
Hal ini dikarenakan Perusahaan merupakan perusahaan yang baru sehingga perusahaan
memutuskan untuk tidak mengambil keuntungan terlalu besar agar harga jual produk
tamiya ini dapat bersaing di pasaran. Oleh sebab itu perusahaan memutuskan untuk
mengambil keuntungan sebesar 25% agar dapat bersaing di pasaran dan harga produk
yang baik, yakni tidak terlalu mahal ataupun terlalu murah, dan agar bisnis dapat
berkembang lebih cepat.

5.2.6 Penentuan Harga Jual Produk

Tabel 5.54 Harga Jual Produk


Laba per Unit Harga Jual Per
No Produk HPP per unit
(25%) unit
1 Amoldo Rp 20,669 Rp 5,167 Rp 25,836
2 Bernado Rp 12,992 Rp 3,248 Rp 16,240
3 Cartaya Rp 25,393 Rp 6,348 Rp 31,742

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 89
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

5.2 Cashflow Perusahaan


Tabel 5.55 Cashflow

Pemasukan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Keterangan
Amoldo Rp 1,410,300,006 Rp 1,551,330,007 Rp 1,706,463,008 Rp 1,877,109,308 Rp 2,064,820,239 Rp 2,271,302,263 Rp 2,498,432,490 Rp 2,748,275,739 Rp 3,023,103,312 Rp 3,325,413,644
Penjualan tamiya Bernado Rp 557,209,163 Rp 612,930,079 Rp 674,223,087 Rp 741,645,396 Rp 815,809,935 Rp 897,390,929 Rp 987,130,021 Rp 1,085,843,024 Rp 1,194,427,326 Rp 1,313,870,059
Cartaya Rp 2,128,664,167 Rp 2,341,530,584 Rp 2,575,683,642 Rp 2,833,252,007 Rp 3,116,577,207 Rp 3,428,234,928 Rp 3,771,058,421 Rp 4,148,164,263 Rp 4,562,980,689 Rp 5,019,278,758
total pemasukan Rp 4,096,173,336 Rp 4,505,790,670 Rp 4,956,369,737 Rp 5,452,006,711 Rp 5,997,207,382 Rp 6,596,928,120 Rp 7,256,620,932 Rp 7,982,283,025 Rp 8,780,511,327 Rp 9,658,562,460
Pengeluaran
Investasi Awal Rp 3,138,780,800 Rp 2,000,000 IUI 2juta/5 thn
Biaya Operator Rp 592,651,800 Rp 651,916,980 Rp 717,108,678 Rp 788,819,546 Rp 867,701,500 Rp 954,471,650 Rp 1,049,918,815 Rp 1,154,910,697 Rp 1,270,401,767 Rp 1,397,441,943 Naik 10% /thn
Biaya Material Tamiya Rp 311,175,000 Rp 342,292,500 Rp 376,521,750 Rp 414,173,925 Rp 455,591,318 Rp 501,150,449 Rp 551,265,494 Rp 606,392,044 Rp 667,031,248 Rp 733,734,373 Naik 10% /thn
Biaya Transportasi Rp 12,820,816 Rp 13,461,857 Rp 14,134,950 Rp 14,841,697 Rp 15,583,782 Rp 16,362,971 Rp 17,181,120 Rp 18,040,176 Rp 18,942,184 Rp 19,889,294 Naik 5% /thn
Biaya Depresiasi Rp 76,679,280 Rp 80,513,244 Rp 84,538,906 Rp 88,765,852 Rp 93,204,144 Rp 97,864,351 Rp 102,757,569 Rp 107,895,447 Rp 113,290,220 Rp 118,954,731 Naik 5% /thn
Biaya Utilisasi Rp 65,755,512 Rp 69,043,288 Rp 72,495,452 Rp 76,120,225 Rp 79,926,236 Rp 83,922,548 Rp 88,118,675 Rp 92,524,609 Rp 97,150,839 Rp 102,008,381 Naik 5% /thn
Biaya Komunikasi Rp 26,340,000 Rp 27,657,000 Rp 29,039,850 Rp 30,491,843 Rp 32,016,435 Rp 33,617,256 Rp 35,298,119 Rp 37,063,025 Rp 38,916,176 Rp 40,861,985 Naik 5% /thn
Biaya Pemasaran Rp 8,400,000 Rp 8,820,000 Rp 9,261,000 Rp 9,724,050 Rp 10,210,253 Rp 10,720,765 Rp 11,256,803 Rp 11,819,644 Rp 12,410,626 Rp 13,031,157 Naik 5% /thn
Biaya Asuransi Rp 243,629,136 Rp 255,810,593 Rp 268,601,122 Rp 282,031,179 Rp 296,132,737 Rp 310,939,374 Rp 326,486,343 Rp 342,810,660 Rp 359,951,193 Rp 377,948,753 Naik 5% /thn
Biaya Perawatan Rp 61,268,016 Rp 64,331,417 Rp 67,547,988 Rp 70,925,387 Rp 74,471,656 Rp 78,195,239 Rp 82,105,001 Rp 86,210,251 Rp 90,520,764 Rp 95,046,802 Naik 5% /thn
Biaya Kualitas Rp 228,795,941 Rp 240,235,738 Rp 252,247,525 Rp 264,859,901 Rp 278,102,896 Rp 292,008,041 Rp 306,608,443 Rp 321,938,865 Rp 338,035,809 Rp 354,937,599 Naik 5% /thn
Biaya Pengembangan SDM Rp 63,840,000 Rp 67,032,000 Rp 70,383,600 Rp 73,902,780 Rp 77,597,919 Rp 81,477,815 Rp 85,551,706 Rp 89,829,291 Rp 94,320,756 Rp 99,036,793 Naik 5% /thn
Biaya Administrasi Rp 13,230,000 Rp 13,891,500 Rp 14,586,075 Rp 15,315,379 Rp 16,081,148 Rp 16,885,205 Rp 17,729,465 Rp 18,615,939 Rp 19,546,736 Rp 20,524,072 Naik 5% /thn
Biaya Manajerial Rp 1,614,660,000 Rp 1,776,126,000 Rp 1,953,738,600 Rp 2,149,112,460 Rp 2,364,023,706 Rp 2,600,426,077 Rp 2,860,468,684 Rp 3,146,515,553 Rp 3,461,167,108 Rp 3,807,283,819 Naik 10% /thn
Biaya PBB Rp 4,232,757 Rp 4,232,757 Rp 4,232,757 Rp 4,232,757 Rp 4,232,757 Rp 4,232,757 Rp 4,232,757 Rp 4,232,757 Rp 4,232,757 Rp 4,232,757
Total Pengeluaran Rp 3,138,780,800 Rp 3,323,478,258 Rp 3,615,364,873 Rp 3,934,438,253 Rp 4,283,316,979 Rp 4,664,876,487 Rp 5,084,274,499 Rp 5,538,978,995 Rp 6,038,798,957 Rp 6,585,918,182 Rp 7,184,932,459
Exclude Rp 772,695,078 Rp 890,425,797 Rp 1,021,931,484 Rp 1,168,689,732 Rp 1,332,330,895 Rp 1,512,653,620 Rp 1,717,641,936 Rp 1,943,484,068 Rp 2,194,593,146 Rp 2,473,630,001
Pajak 20% Rp 154,539,016 Rp 178,085,159 Rp 204,386,297 Rp 233,737,946 Rp 266,466,179 Rp 302,530,724 Rp 343,528,387 Rp 388,696,814 Rp 438,918,629 Rp 494,726,000
Include Rp 618,156,063 Rp 712,340,637 Rp 817,545,187 Rp 934,951,785 Rp 1,065,864,716 Rp 1,210,122,896 Rp 1,374,113,549 Rp 1,554,787,254 Rp 1,755,674,517 Rp 1,978,904,001
Deviden 20% Rp 123,631,213 Rp 142,468,127 Rp 163,509,037 Rp 186,990,357 Rp 213,172,943 Rp 242,024,579 Rp 274,822,710 Rp 310,957,451 Rp 351,134,903 Rp 395,780,800
Laba Bersih Rp 3,138,780,800 Rp 494,524,850 Rp 569,872,510 Rp 654,036,150 Rp 747,961,428 Rp 852,691,773 Rp 968,098,317 Rp 1,099,290,839 Rp 1,243,829,804 Rp 1,404,539,613 Rp 1,583,123,201
Cash Balance Rp 3,138,780,800 Rp (2,644,255,950) Rp (2,074,383,440) Rp (1,420,347,290) Rp (672,385,862) Rp 180,305,911 Rp 1,148,404,228 Rp 2,247,695,067 Rp 3,491,524,871 Rp 4,896,064,484 Rp 6,479,187,685

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 90
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

5.4 Analisa Kelayakan Investasi


5.4.1 Analisa Payback Period
Tabel 5.56 Payback Period

Periode Laba Bersih Cash Balance


0 Rp (3,138,780,800) Rp (3,138,780,800)
1 Rp 494,524,850 Rp (2,644,255,950)
2 Rp 569,872,510 Rp (2,074,383,440)
3 Rp 654,036,150 Rp (1,420,347,290)
4 Rp 747,961,428 Rp (672,385,862)
5 Rp 852,691,773 Rp 180,305,911
6 Rp 968,098,317 Rp 1,148,404,228
7 Rp 1,099,290,839 Rp 2,247,695,067
8 Rp 1,243,829,804 Rp 3,491,524,871
9 Rp 1,404,539,613 Rp 4,896,064,484
10 Rp 1,583,123,201 Rp 6,479,187,685

Perhitungan:
Cash Balance Periode 4 = - Rp. 672.385.862
Cash Balance Periode 5 = Rp. 180.305.911
Payback Period = Laba Periode X = Rp. 0,-
Interpolasi:
5 Rp. 180.305.911
=
4 0 (Rp. 672.385.862)
(5 )(Rp. 672.385.862) = ( 4)(180.305.911)
(3.361.929.310)(672.385.862 X) = (180.305.911 ) + 721.223.643
Rp. 4.083.152.953
X= = 4,7885 periode
Rp. 852.91.773
Jadi, waktu terjadi Payback Period adalah 4,7885 periode atau 4 tahun 9 bulan 14 hari.

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 91
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

5.4.2 NPV
Tabel 5.57 Net Present Value

Periode Net Profit DF (6,75) Present Value


0 Rp (3,138,780,800) 1 Rp (3,138,780,800)
1 Rp 494,524,850 0.94 Rp 463,255,129
2 Rp 569,872,510 0.88 Rp 500,082,826
3 Rp 654,036,150 0.82 Rp 537,648,084
4 Rp 747,961,428 0.77 Rp 575,980,350
5 Rp 852,691,773 0.72 Rp 615,109,811
6 Rp 968,098,317 0.68 Rp 654,202,445
7 Rp 1,099,290,839 0.63 Rp 695,884,916
8 Rp 1,243,829,804 0.59 Rp 737,594,873
9 Rp 1,404,539,613 0.56 Rp 780,230,708
10 Rp 1,583,123,201 0.52 Rp 823,826,725
Total Rp 3,245,035,068

Perhitungan Periode 1:
1 1 1
DF 6,75% = (1+6,75%) = (1+0,0675)1 = 1,06751 = 0,94

Net Present Value = Net Profit DF


= Rp 494.524.850 0,94 = Rp 463.255.129
Berdasarkan perhitungan Net Present Value diatas, dapat dilihat bahwa nilai
NPV adalah positif (NPV > 0). Maka, dapat disimpulkan bahwa investasi perusahaan
PT. Kanishta Garjita Indonesia layak dan memberikan keuntungan.

5.4.3 IRR
- NPV 1
NPV 1 merupakan sebuah nilai suku bunga yang menunjukkan nilai positif
pertama dari total amount of present value. Berdasarkan metode Trail and Error
didapatkan nilai suku bunga yang menyebabkan positif pertama adalah sebesar 21%.
Tabel 5.58 Net Present Value Tahap 1

Periode Net Profit DF (21%) Present Value


0 Rp (3,138,780,800) 1 Rp (3,138,780,800)
1 Rp 494,524,850 0.83 Rp 408,698,223
2 Rp 569,872,510 0.68 Rp 389,230,592

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 92
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

Lanjutan Tabel 5.58 Net Present Value Tahap 1

Periode Net Profit DF (21%) Present Value


3 Rp 654,036,150 0.56 Rp 369,186,356
4 Rp 747,961,428 0.47 Rp 348,929,526
5 Rp 852,691,773 0.39 Rp 328,749,591
6 Rp 968,098,317 0.32 Rp 308,465,958
7 Rp 1,099,290,839 0.26 Rp 289,477,636
8 Rp 1,243,829,804 0.22 Rp 270,693,605
9 Rp 1,404,539,613 0.18 Rp 252,618,795
10 Rp 1,583,123,201 0.15 Rp 235,321,176
Total Rp 62,590,659

- NPV 2 (i = 22%)
Tabel 5.59 Net Present Value Tahap 2
Periode Net Profit DF (22%) Present Value
0 Rp (3,138,780,800) 1 Rp (3,138,780,800)
1 Rp 494,524,850 0.82 Rp 405,348,238
2 Rp 569,872,510 0.67 Rp 382,875,914
3 Rp 654,036,150 0.55 Rp 360,182,212
4 Rp 747,961,428 0.45 Rp 337,629,107
5 Rp 852,691,773 0.37 Rp 315,495,318
6 Rp 968,098,317 0.30 Rp 293,602,995
7 Rp 1,099,290,839 0.25 Rp 273,271,156
8 Rp 1,243,829,804 0.20 Rp 253,444,175
9 Rp 1,404,539,613 0.17 Rp 234,582,449
10 Rp 1,583,123,201 0.14 Rp 216,728,690
Total Rp (65,620,546)

- Perhitungan IRR
1
= 1 + ( ) (2 1 )
1 2
Rp. 62,590,659
= 21% + ( ) (22% 21%)
Rp. 62,590,659 Rp. (65,620,546)
= 21,49 %
MARR = 6,75%

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 93
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 9 Analisis Finansial
Kelompok 25

Keputusan dari perhitungan IRR adalah, investasi diterima dan dianggap layak
karena nilai dari IRR > MARR (21.92% > 6,75%)

Program Studi Teknik Industri


Universitas Diponegoro
2015 94

Anda mungkin juga menyukai