Anda di halaman 1dari 4

MANUSIA DAN PEMBANGUNAN BANGSA DAN NEGARA

INDONESIA; NASIONALISME & DEMOKRASI

1. Tanggung-jawab Berbangsa, Bernegara, Dan Bermasyarakat


Masyarakat indonesia yang terdiri dari perbedaan agama, ekonomi, serta
politik diperhadapkan dengan aneka tantangan hidup yang bersifat umum dan
individual. Sebagai salah satu upaya untuk menjawab aneka tantangan tersebut,
bangsa dan masyarakat Indonesia bercita-cita mewujudkan Pancasila sebagai upaya
menciptakan masyarakat yang mampu melindungi serta mengayomi seluruh bangsa
dan dunia internasional.

1.1 Tanggung-jawab Berbangsa


Manusia diberi hak dan kebebasan untuk menguasai dan menundukkan alam
semesta. Kuasa ini diberikan dalam rangka pemeliharaan dan pelestarian alam, bukan
untuk merusak atau menghancurkan. Jadi kuasa ini dipahami sebagai upaya manusia
untuk memanfaatkan alam untuk kesejahteraan hidup seluruh ciptaan sepanjang masa
(kejadian 1:26). Dari sisi pandang ini manusia bertanggung jawab untuk pelestarian
dan kesinambungan hidup segala ciptaan Allah di bumi ini. Artinya manusia harus
peduli terhadap upaya pelestarian dan pemeliharaan alam agar alam dapat bersekutu
dengan serasi dan mesra dengan manusia. Inilah yang merupakan etika berbangsa di
dalam mengelola alam. Jati diri merupakan pemaknaan diri, visi dan misi dalam
perilaku kehidupan terhadap Tuhan maupun terhadap sesama dan diri sendiri.
Pengembangan jati diri ini berkaitan dengan peningkatan mutu penalaran,
keterampilan dan keprakarsaan untuk mengalami, memahami dan mengendalikan
alam. Dengan menemukan jati diri sebagai langkah awal dari proses pemberdayaan
diri, manusia telah dapat memberi kontribusi yang positif terhadap bangsa.
Kontribusi ini tentu merupakan salah satu tanggung-jawab manusia terhadap bangsa.

2.2 Tanggung-jawab Bernegara


Sistem kekuasaan negara RI adalah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Artinya: tata-layanan semua birokrat dengan segala institusinya ialah menciptakan
kesejahteraan masyarakat secara sehat dan masyarakat bebas atas hak dan
kewajibannya (kejadian 26:22b). Pemerintah yang baik adalah pemerintah dengan
tindak pembangunan yang memiliki kebijakan dan tindak ekonomi yang sehat dan
jujur, pengambilan keputusan yang demokratis, penciptaan pasar yang mesra dan
bersahabat bagi pembangunan bangsa, kemampuan menuntaskan korupsi, ketaatan
pada hukum, HAM, kebebasan berpendapat dan informasi.

Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa untuk negara, perlu perduli agar
layanan kemasyarakatan tidak menyimpang, tidak statis, tetapi berkembang dinamis
menuju penciptaan, terbosan pengembangan dan pemberdayaan masyarakat untuk
mensejahterakan dirinya, selain itu mahasiswa perlu juga peduli terhadap masalah-
masalah kemasyarakatan, keamanan umum, tanggung jawab budaya, serta
pengembangan sumber daya serta operasi perekayasaannya. Sehingga mahasiswa
sebagai suatu institusi dalam suatu negara dapat memahami bagaimana layanan di
setiap tatanan yang ada. Prinsip dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dapat
terwujud bila tanggung-jawab demokrasi dilaksanakan dengan jujur dan adil sebagai
penampakan moral dalam bernegara.

2.3 Tanggung-jawab bermasyarakat


Tanggung-jawab bermasyarakat adalah sentral dari tanggung jawab berbangsa
dan bernegara. Bermasyarakat merupakan suatu aksi yang sangat luas. Mulai dari
kebersamaan hidup ditengah-tengah masyarakat hingga kepada langkah-langkah
pembentukan kesempatan-kesempatan yang dapat membangun masyarakat.
Pembentukan langkah-langkah ini tidak hanya dipahami sebagai suatu kegiatan sosial
seperti kegiatan gotong-royong, tetapi juga penciptaan latihan keterampilan dan
pemasaran untuk dapat meminimisasi pengangguran yang menimbulkan masalah
yang kompleks di masyarakat.

2. Pengertian Nasionalisme
Bangsa Indonesia adalah bangsa pejuang. Sebagai pejuang, bangsa Indonesia
telah menunjukkan kegigihannya dalam melawan segala bentuk penjajahan. Semangat
perjuangan juga yang diwariskan oleh para pejuang bangsa Indonesia ini salah
satunya didorong oleh adanya semangat nasionalisme. Dimana, Nasionalisme dapat
diartikan sebagai pengabdian yang tinggi terhadap bangsa dan negaranya yang
ditujukan melalui sikap mental dan tingkah laku individu atau masyarakat. Untuk
mewujudkan kehidupan sebuah bangsa, nasionalisme menjadi persyaratan yang
mutlak. Nasionalisme membentuk kesadaran para pemeluknya bahwa pengabdian
tidak lagi diberikan pada golongan atau kelompok kecil,seperti agama, ras,suku dan
budaya, namun ditujukan pada komunitas yang dianggap lebih tinggi, yaitu bangsa
dan negara. Kesimpulannya, nasionalisme sebagai ideologi menjadikan keadaan yang
harus ada bagi keberadaan negara dan bangsa.
3. Nasionalisme Dalam Tanggung-jawab Pembangunan Bangsa dan Negara
Nasionalisme Indonesia merupakan semangat yang menjunjung tinggi
demokrasi dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Pancasila merupakan dasar
negara RI yang menyatakan keberadaan negara serta aparatnya bertanggung-jawab
sebagai Mahkluk tugas Tuhan secara moral atas tugas, panggilan dan seluruh bentuk
pelayanan bagi negara. Dengan pernyataan ini setap aparat pemegang kekuasaan
harus mampu secara moral dan iman mempertanggung-jawabkan segala bentuk
pelayanannya kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sebab penguasa serta seluruh jajaran
aparatnya merupakan abdi negara. Dengan prinsip ini seluruh rakyat yang berada di
bawah kekuasaan pemerintahan harus setia kepada negara dan abdi negara khususnya
dalam memahami proses pembangunan yang bertujuan memajukan kesehjateraan
bangsa. Inilah etika berbangsa dan bernegara yang sesuai dengan tanggung-jawab
nasionalisme Indonesia.
Mahasiswa sebagai calon intelektual bangsa dituntut harus memahami etika
berbangsa dan bernegara serta misi negara untuk memperoleh layanan yang
bertanggung-jawab. Layanan ini mencakup aneka pemerataan dalam kehidupan
masyarakat, yaitu kebutuhan pangan, kesehatan, perumahan,kesempatan memperoleh
pendidikan dan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan, kesempatan
memperoleh keadilan, dan pemerataan pembangunan di seluruh tanah air. Karena itu
mahasiswa sebaiknya mengetahui serta memberi perhatian untuk menganalisis data-
data hasil-hasil capaian pembangunan yang dilaksanakan penguasa negara terhadap
rakyatnya. Selain itu mahasiswa jaga harus mengupayakan transparansi informasi
serta data tentang rencana, proses, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan yang
dilaksanakan penguasa negara. Semua tindakan ini dilakukan mahasiswa bukan
sebagai upaya mencari aneka kelemahan dan penyimpangan yang dilakukan penguasa
negara tehadap proses pembangunan bangsa. Tindakan ini terutama dilakukan
mahasiswa sebgai penampakan kesetiaan serta kecintaannya bagi nusa dan bangsa.
4. Pengertian Demokrasi
1
Secara umum, Demokrasi ialah bentuk pemerintahan yang semua warga
negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan keputusan yang dapat mengubah
hidup masyarakat itu sendiri
Menurut Abraham Linclon dalam amanatnya di Gettysburg pada tahun 1863
bahwa Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Secara tradisional, demokrasi dibedakan atas:
Demokrasi langsung: bentuk demokrasi dimana semua warga negara ikut serta
secara aktif dan langsung dalam mengambil keputusan pemerintah.
Demokrasi Partisipasif: mengingatkat manusia tentang pentingnya
keterlibatan dan perlunya seluruh rakyat dalam proses demokrasi.
Demokrasi Perwakilan: rakyat memilih orang lain untuk membuat keputusan
dan bertindak atas nama mereka.

Di dalam Kitab Perjanjian Lama terdapat aneka jaminan dan perlindungan


terhadap martabat dan hak-hak hidup setiap indivdu. Hal ini diketahui dari
aneka ketentuan-ketentuan yang harus dipatuhi bangsa Israel, misalnya,
memungkiri hak orang lain adalah dosa, perintah untuk jangan membunuh,
menindas orang asing, mencuri, berjinah, berbohong dll. (bandingkan dengan
Yesaya 49:9 ; Keluaran 20:13-16 ; Keluaran 22:6 ; 22-21 ; Keluaran 23:6 ).

5. Makna Demokrasi Bagi Umat beragama


Terminologi Demokrasi berasal dari kata Demos (rakyat) dan Kratein
(memerintah). Berdasarkan Terminologi ini, Plato, memahami istilah Demokrasi
sebagai bentuk suatu pemerintahan oleh rakyat, atau suatu pemerintahan yang
dipimpin oleh rakyat. Pemikiran plato ini dikemudian hari menjadi acuan pemerintah
di negara-negara belahan barat memahami demokrasi. Dalam perkembangan
selanjutnya, muncul pemahaman tentang liberal democracy (demokrasi liberal) yang
menganggap bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang bebas serta memiliki
kesempatan untuk menata suatu negara.
Prinsip-prinsip demokrasi yang dikembangkan oleh negara-negara eropa dan amerika
serikat memiliki substansi Alkitabiah. Konsepsi Alkitab tentang tanah, kepemilikan
dan struktur masyarakat sebagai milik Tuhan (band. Bilangan 26:53 ; ulangan 34:13 ;
dan Yehezkiel 47:14). Artinya tanah dan harta lainnya tidak boleh dijadikan sebagai
milik pribadi melainkan milik bersama. Konsep demokrasi berarti ada kebersamaan
rakyat untuk mencapai kepentingan bersama. dengan dasar ini setiap masyarakat
harus berperan aktif di dalam masyarakat. Setiap masyarakat memiliki kewajiban
terhadap pemerintah, yaitu:
1. Mentaati pemerintah

1
Lih. Juga C.B. Macpherson, The Real World of Democracy, Oxford: Clarendon Press, 1996.
2. Hak masyarakat tidak harus dipergunakan sesuai dengan hukum yang berlaku
3. Pemerintah berasal dari Tuhan dan harus di dukung masyarakat.

Artinya masyarakat membutuhkan suatu institusi sebagai representasi Tuhan untuk menata
dan menghukum masyarakat yang menyimpang dari tujuan hidup bernegara.

Anda mungkin juga menyukai