PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Agar mahasisiwi mengetahui pengertian standar dan syarat standar.
b. Agar mahasiswi mengetahui tentang 24 standar mutu pelayanan
kebidanan.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswi mengetahui dan dapat mengaplikasikan pengetahuannya
didalam masyarakat kelak, dan memberikan informasi tentang standard
pelayanan kebidanan.
b. Mahasiswi memahami bagaimana standar pelayanan kebidanan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Standar II : Administrasi Dan Pengelolaan
Pengelolaan pelayanan kebidanan memiliki pedoman pengelolaan
pelayanan, standar pelayanan, prosedur tetap dan pelaksanaan kegiatan
pengelolaan pelayanan kegiatan yang konduktif yamng memungkinkan terjadinya
pelayanan praktek kebidanan yang akurat.
Definisi operasional :
a. Ada pedoman pengelolaan pelayanan yang mencerminkan mekanisme kerja
di unit pelayanan tersebut yang disahkan oleh pimpinan
b. Ada standar pelayanan yang dibuat mengacu pada pedoman standar alat,
standar ruangan, standar ketenagaan yang telah tindakan disahkan oleh
pimpinan.
c. Ada standar prosedur tetap untuk setiap jenis kegiatan/kebidanan yang
disahkan oleh pimpinan
d. Ada rencana / program kerja disetiap insttusi pengelolaan yang mengacu ke
institusi induk.
e. Ada bukti tertulis terselenggaranya pertemuan berkala secara teratur,
dilengkapi dengan daftar hadir dan notulen rapat.
f. Ada naskah kerjasama, program praktik dari institusi yang menggunakan
lahan praktik, program pengajaran dan penilaian klinik.
3
b. Ada kebijakan tertulis tentang prosedur pelayanan dan standar pelayanan yang
disahkan oleh pimpinan
c. Ada prosedur personalia atau rekruitmen tenaga yang jelas
d. Ada prosedur pengajuan cuti
e. Ada prosedur pembinaan personil
4
Ruang lingkup standar kebidanan meliputi 24 standar yang di kelompokan sebagai
berikut :
Tujuan:
Memberikan penyuluh kesehatan yang tepat untuk mempersiapkan
kehamilan yang sehat dan terencana serta menjadi orang tua yang bertanggung
jawab.
Pernyataan standar :
Bidan memberikan penyuluhan dan nasehat kepada perorangan, keluarga
dan masyarakat terhadap segala hal yag berkaitan dengan kehamilan, termasuk
penyuluhan kesehatan umum, gizi, KB dan kesiapan dalam menghadapi
kehamilan dan menjadi calon orang tua, menghindari kebiasaan yang tidak baik
dan mendukung kebiasaan yang baik.
Hasil dari pernyataan standar :
Masyarakat dan perorangan ikut serta dalam upaya mencapai kehamilan
yang sehat Ibu, keluarga dan masyarakat meningkat pengetahuannya tentang
fungsi alat-alat reproduksi dan bahaya kehamilan pada usia muda, Tanda-tanda
bahaya pada kehamilan diketahui oleh keluarga dan masyarakat.
Persyaratan :
1. Bidan bekerjasama dengan kader kesehatan dan sector terkait sesuai
dengan kebutuhan
Standar 2 : Pencatatan Dan Pelaporan
Tujuannya:
Mengumpulkan, mempelajari dan menggunakan data untuk pelaksanaan
penyuluhan, kesinambungan pelayanan dan penilaian kinerja.
Pernyataan standar:
Bidan melakukan pencatatan semua kegiatan yang dilakukannya dengan
seksama seperti yang sesungguhnya yaitu, pencatatan semua ibu hamil di wilayah
kerja, rincian peayanan yang telah diberikan sendiri oleh bidan kepada seluruh ibu
hamil/ bersalin, nifas dan bayi baru lahir semua kunjungan rumah dan penyuluhan
kepada masyarakat. Disamping itu, bidan hendaknya mengikutsertakan kader
untuk mencatat semua ibu hamil dan meninjau upaya masyarakat yang berkaitan
dengan ibu hamil, ibu dalam proses melahirkan,ibu dalam masa nifas,dan bayi
baru lahir. Bidan meninjau secara teratur catatan gtersebut untuk menilai kinerja
dan menyusun rencana kegiatan pribadi untuk meningkatkan pelayanan.
5
Hasil dari pernyataan ini:
Terlaksananya pencatatan dan pelaporan yang baik. Tersedia data untuk
audit dan pengembangan diri. Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam
kehamilan, kelahiran bayi dan pelayanan kebidanan.
Prasyarat :
1. Adanya kebijakan nasional/setempat untuk mencatat semua kelahiran
dan kematian ibu dan bayi
2. Sistem pencatatan dan pelaporan kelahiran dan kematian ibu dan bayi
dilaksanakan sesuai ketentuan nasional atau setempat.
3. Bidan bekerja sama dengan kader/tokoh masyarakat dan memahami
masalah kesehatan setempat.
4. Register Kohort ibu dan Bayi, Kartu Ibu, KMS Ibu Hamil, Buku KIA,
dan PWS KIA, partograf digunakan untuk pencatatan dan pelaporan
pelayanan. Bidan memiliki persediaan yag cukup untuk semua
dokumen yang diperlukan.
5. Bidan sudah terlatih dan terampil dalam menggunakan format
pencatatan tersebut diatas.
6. Pemerataan ibu hamil.
7. Bidan memiliki semua dokumen yang diperlukan untuk mencatat
jumlah kasus dan jadwal kerjanya setiap hari.
Hal yang harus diingat pada standar ini:
Pencatatan dan pelaporan merupakan hal yang penting bagi bidan untuk
mempelajari hasil kerjanya. Pencatatn dan pelaporan harus dilakukan pada saat
pelaksanaa pelayanan. Menunda pencatatan akan meningkatkan resiko tidak
tercatatnya informasi pentig dalam pelaporan.Pencatatn dan pelaporan harus
mudah dibaca, cermat dan memuat tanggal, waktu dan paraf
6
Melakukan kunjungan rumah dan penyuluhan masyarakat secara teratur
untuk menjelaskan tujuan pemeriksaan kehamilan kepada ibu hamil, suami,
keluarga maupun masyarakat.
7
2. Alat, misalnya meteran kain, stetoskop janin, tersedia dalam kondisi
baik.
3. Tersedia tempat pemeriksaan yang tertutup dan dapat diterima
masyarakat.
4. Menggunakan KMS ibu hamil/buku KIA , kartu ibu untuk pencatatan
5. Adanya sistem rujukan yang berlaku bagi ibu hamil yang memerlukan
rujukan.
6. Bidan harus melaksanakan palpasi abdominal pada setiap kunjungan
antenatal.
8
Persyaratannya :
a. Bidan melakukan pemeriksaan kehamilan secara teratur, pengukuran
tekanan darah.
b. Bidan mampu :
Mengukur tekanan darah dengan benar
Mengenali tanda-tanda preeklmpsia
Mendeteksi hipertensi pada kehamilan, dan melakukan tindak lanjut
sesuai dengan ketentuan.
9
Standar 10: Persalinan Kala II Yang Aman
Tujuan :
Memastikan persalinan yang bersih dan aman untuk ibu dan bayi
Pernyataan standar:
Mengurangi kejadian perdarahan pasca persalinan, memperpendekt
dengan benar untuk membantu pengeluaran plasenta dan selaput ketuban secara
lengkap.
Persyaratan:
1. Bidan dipanggil jika ibu sudah mulai mulas/ ketuban pecah
2. Bidan sudah terlatih dan terampil dalam menolong persalinan secara
bersih dan aman.
3. Tersedianya alat untuk pertolongan persalinan termasuk sarung tangan
steril
4. Perlengkapan alat yang cukup.
10
Standar 14: Penanganan Pada Dua Jam Pertama Setelah Persalinan
Tujuan :
Mempromosikan perawatan ibu dan bayi yang bersi dan aman selama kala
4 untuk memulihkan kesehata bayi, meningkatkan asuhan sayang ibu dan sayang
bayi,memulai pemberian IMD
Pernyataan standar:
Bidan melakukan pemantauan ibu dan bayi terhadap terjadinya komplikasi
dalam dua jam setelah persalinan, serta melakukan tindakan yang di perlukan.
Standar 15: Pelayanan Bagi Ibu Dan Bayi Pada Masa Nifas
Tujuan :
Memberikan pelayanan kepada ibu dan bayi sampai 42 hari setelah
persalinan dan penyuluhan ASI ekslusif
Pernyataan standar:
Bidan memberikan pelayanan selama masa nifas melalui kunjungan rumah
pada hari ketiga, minggu ke dua dan minggu ke enam setelah persalinan, untuk
membantu proses pemulihan ibu dan bayi melalui penanganan tali pusat yang
benar, penemuan dini penanganan atau rujukan komplikasi yang mungkin terjadi
pada masa nifas, serta memberikan penjelasan tentang kesehatan secara umum,
kebersihan perorangan, makanan bergizi, perawatan bayi baru lahir, pemberian
ASI, imunisasi dan KB.
11
Bidan mengenali secara tepat tanda dan gejala partus lama serta
melakukan penanganan yang memadai dan tepat waktu atau merujuknya.
Pernyataan standar:
Bidan mampu mengenali retensio plasenta, dan memberikan pertolongan
pertama termasuk plasenta manual dan penanganan perdarahan, sesuai dengan
kebutuhan.
12
Bidan mampu mengamati secara tepat tanda dan gejala sepsis puerperalis,
serta melakukan pertolongan pertama atau merujuknya.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Standar pelayanan berguna dalam penerapan norma dan tingkat kinerja
yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Penerapan standar
pelayanan akan sekaligus melindungi masarakat karena penilaian proses dan hasil
pelayanan dapat dilakukan dengan dasar yang jelas. Dengan adanya standar
pelayanan, yang dapat dibandingkan dengan pelayanan yang diperoleh, maka
masarakat akan mempunyai kepercayaan yang lebih mantap terhadap pelaksanaan
pelayanan. Suatu standar akan lebih efektif bila dapat doibservasi dan diukur,
realistik, mudah dilakukan dan dibutuhkan. Pelayanan yang berkualitas dapat
dikatakan sebagai tingkat pelayanan pelaksanaan, pemeliharaan, dan kualitas
pelayanan.
3.2 Saran
Untuk pelayanan yang berkualitas diperlukan pengetahuan pelayanan
kebidanan. Maka seorang bidan harus mengetahui dan memahami standar
pelayanan kebidanan.
14
DAFTAR PUSTAKA
15