Anda di halaman 1dari 169

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA


NOMOR : KP 506 TAHUN 2015

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN KEAMANAN PENERBANGAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA,

Menimbang : a. bahwa Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 92 Tahun


2015 tentang Program Pengawasan Keamanan Penerbangan
Nasional telah mengatur mengenai metode pengawasan
keamanan penerbangan;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud


pada huruf a, perlu adanya Petunjuk Teknis Pengawasan
Keamanan Penerbangan yang diatur dengan Peraturan
Direktur Jenderal Perhubungan Udara;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan


(Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 1, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4956);

2. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi


Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 8);

3. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang


Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);

4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : KM 60 tahun 2010


tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM 68 Tahun 2013;

5. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 31 Tahun 2013


tentang Program Keamanan Penerbangan Nasional (PKPN);
6. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 30
Tahun 2015 tentang Pengenaan Sanksi Administratif
Terhadap Pelanggaran Peraturan Perundang-undangan di
Bidang Penerbangan;

7. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 59


Tahun 2015 tentang Kriteria, Tugas, Dan Wewenang
Inspketur Penerbangan;

8. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM 92 Tahun 2015


tentang Program Pengawasan Keamanan Penerbangan
Nasional;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA


TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN KEAMANAN
PENERBANGAN.

Pasal 1

(1) Untuk menjamin keamanan penerbangan, Unit Penyelenggara


Bandar Udara, Badan Usaha Bandar Udara, Badan Usaha
Angkutan Udara, Perusahaan Angkutan Udara Asing,
Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan
Indonesia, Penyedia Jasa Pengamanan Kargo dan Pos,
Penyedia Jasa Pendidikan dan Pelatihan Bidang Keamanan
Penerbangan, Penyedia Jasa Penunjang Kegiatan
Penerbangan, dan Badan usaha lainnya yang mempunyai
tanggung jawab terhadap keamanan penerbangan harus
dilakukan pengawasan keamanan penerbangan secara
berkelanjutan.

(2) Pengawasan keamanan penerbangan sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan Petunjuk Teknis
pengawasan keamanan penerbangan.

(3) Petunjuk Teknis Pengawasan Keamanan Penerbangan


sebagaimana dimaksud pada ayat (2) termuat dalam lampiran
I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, dan X peraturan ini dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan
Direktur Jenderal ini.

Pasal 2

Objek Pengawasan wajib menyusun Standard Operating Procedure


(SOP) pengawasan internal dengan berpedoman kepada Peraturan
ini.

2
Pasal 3

Direktur Keamanan Penerbangan dan Kepala Kantor Otoritas


Bandar Udara melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan
Peraturan ini.

Pasal 4

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 4 Agustus 2015

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

TTD

SUPRASETYO

Salinan Surat Peraturan ini disampaikan kepada Yth. :


1. Menteri Perhubungan;
2. Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan;
3. Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan;
4. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;
5. Para Direktur di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara;
6. Para Kepala Dinas Perhubungan Propinsi;
7. Para Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara;
8. Para Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara;
9. Direktur Utama PT. Angkasa Pura I (Persero);
10. Direktur Utama PT. Angkasa Pura II (Persero);
11. Para Direktur Badan Usaha Angkutan Udara;
12. Direktur Utama LPPNPI.

Salinan sesuai dengan aslinya


KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HUMAS,

HEMI PAMURAHARJO
Pembina Tk. I (IV/b)
NIP. 19660508 199003 1 001
Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor : KP 506 TAHUN 2015
Tanggal : 4 Agustus 2015

PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN


KEAMANAN PENERBANGAN
BAB 1

KETENTUAN UMUM

1.1 Definisi

Dalam Peraturan Direktur Jenderal ini, yang dimaksud dengan :

1. Pengawasan adalah kegiatan pengawasan berkelanjutan untuk melihat


pemenuhan peraturan keamanan penerbangan yang dilaksanakan oleh
penyedia jasa penerbangan atau institusi lain yang terkait keamanan
penerbangan.

2. Audit adalah pemeriksaan yang terjadwal, sistematis dan mendalam


terhadap prosedur, fasilitas, personel dan dokumentasi organisasi
penyedia jasa penerbangan untuk mengetahui tingkat kepatuhan
terhadap peraturan yang berlaku.

3. Inspeksi adalah pemeriksaan sederhana terhadap pemenuhan standar


suatu produk akhir objek tertentu.

4. Survei adalah evaluasi kebutuhan keamanan termasuk identifikasi


terhadap kerentanan yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan
tindakan melawan hukum, dan rekomendasi terhadap tindakan korektif.

5. Pengujian (test) adalah uji coba secara tertutup atau terbuka terhadap
upaya keamanan penerbangan atau tindakan keamanan penerbangan
dengan simulasi percobaan untuk tindakan melawan hukum.

6. Inspektur Keamanan Penerbangan adalah Personel Direktorat Jenderal


Perhubungan Udara yang diberi tugas, tanggung jawab dan hak secara
penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan
pengawasan dan Investigasi keamanan penerbangan.

7. Prosedur adalah aturan yang berisi tentang petunjuk pelaksanaan


kegiatan di bidang keamanan penerbangan

8. Check list adalah suatu alat observasi yang berbentuk daftar berisikan
faktor-faktor berikut subjek yang ingin diamati/diselidiki.

9. Bandar Udara adalah kawasan di daratan dan/atau perairan dengan


batas-batas tertentu yang digunakan sebagai tempat pesawat udara
mendarat dan lepas landas, naik turun penumpang, bongkar muat
barang, dan tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi, yang
dilengkapi dengan fasilitas Keselamatan dan Keamanan Penerbangan,
serta fasilitas pokok dan fasilitas penunjang lainnya.

10. Pesawat Udara adalah setiap mesin atau alat yang dapat terbang di
atmosfer karena gaya angkat dari reaksi udara, tetapi bukan karena
reaksi udara terhadap permukaan bumi yang digunakan untuk
penerbangan.

5
11. Program Keamanan Penerbangan Nasional (PKPN) adalah dokumen
tertulis yang memuat peraturan, prosedur dan langkah-langkah
pengamanan yang diambil untuk melindungi penerbangan dari tindakan
melawan hukum.

12. Keamanan Penerbangan adalah suatu keadaan yang memberikan


perlindungan kepada penerbangan dari tindakan melawan hukum
melalui keterpaduan pemanfaatan sumber daya manusia, fasilitas, dan
prosedur.

13. Tindakan Melawan Hukum (Acts of Unlawful Interference) adalah


tindakan-tindakan atau percobaan yang membahayakan keselamatan
penerbangan dan angkutan udara, berupa:
a. menguasai pesawat udara secara melawan hukum;
b. Melakukan pengrusakan/penghancuran pesawat udara di darat (in
service);
c. menyandera orang di dalam pesawat udara atau di Bandar udara;
d. masuk ke dalam pesawat udara, bandar udara atau tempat-tempat
aeronautika secara paksa;
e. membawa senjata, peralatan berbahaya atau bahan-bahan yang
dapat digunakan untuk tindakan melawan hukum secara tidak sah;
f. menggunakan pesawat udara di darat (in service) untuk tindakan
yang menyebabkan mati, cederanya seseorang, rusaknya harta benda
atau lingkungan sekitar; dan
g. memberikan informasi palsu yang membahayakan keselamatan
pesawat udara dalam penerbangan maupun di darat, penumpang,
awak pesawat udara, personel darat atau masyarakat umum pada
bandar udara atau tempat-tempat fasilitas penerbangan lainnya.

14. Pemeriksaan Keamanan (Security Screening) adalah penerapan suatu


teknik atau cara lain untuk mengenali atau mendeteksi Barang Dilarang
(Prohibited Items) yang dapat digunakan untuk melakukan tindakan
melawan hukum.

15. Kargo adalah setiap barang yang diangkut oleh pesawat udara selain
benda pos, barang kebutuhan pesawat selama penerbangan yang habis
pakai, dan bagasi yang tidak ada pemiliknya atau bagasi yang salah
penanganan.

16. Daerah Keamanan Terbatas (Security Restricted Area) adalah daerah-


daerah tertentu di dalam bandar udara maupun di luar bandar udara
yang diidentifikasi sebagai daerah berisiko tinggi untuk digunakan
kepentingan Penerbangan, penyelenggara Bandar udara, dan
kepentingan lain dimana daerah tersebut dilakukan pengawasan dan
untuk masuk dilakukan pemeriksaan keamanan.

17. Daerah Steril (Sterile Area) adalah daerah tertentu di dalam Daerah
Keamanan Terbatas yang merupakan daerah pergerakan penumpang
sampai dengan naik ke pesawat udara dan di daerah tersebut selalu
dalam pengendalian dan pengawasan.

18. Personel Keamanan Penerbangan adalah personel yang mempunyai


lisensi yang diberi tugas dan tanggung jawab di bidang Keamanan
Penerbangan.

6
19. Lisensi adalah surat izin yang diberikan kepada seseorang yang telah
memenuhi persyaratan tertentu untuk melakukan pekerjaan di
bidangnya dalam jangka waktu tertentu.

20. Unit Penyelenggara Bandar Udara adalah lembaga pemerintah di bandar


udara yang bertindak sebagai penyelenggara bandar udara, yang
memberikan jasa pelayanan kebandarudaraan untuk Bandar udara yang
belum diusahakan secara komersial.

21. Badan Usaha Bandar Udara adalah badan usaha milik negara, badan
usaha milik daerah, atau badan hukum Indonesia berbentuk perseroan
terbatas atau koperasi yang kegiatan utamanya mengoperasikan bandar
udara untuk pelayanan umum.

22. Badan Usaha Angkutan Udara adalah badan usaha milik negara, badan
usaha milik daerah, atau badan hukum Indonesia berbentuk perseroan
terbatas atau koperasi, yang kegiatan utamanya mengoperasikan
pesawat udara untuk digunakan mengangkut penumpang, kargo,
dan/atau pos dengan memungut pembayaran.

23. Perusahaan Angkutan Udara Asing adalah perusahaan angkutan udara


niaga yang telah ditunjuk oleh negara mitrawicara berdasarkan
perjanjian bilateral dan/atau multilateral dan disetujui oleh Pemerintah
Republik Indonesia.

24. Objek Pengawasan adalah Unit Penyelenggara Bandar Udara, Badan


Usaha Bandar Udara, Badan Usaha Angkutan Udara, Perusahaan
Angkutan Udara Asing, Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi
Penerbangan Indonesia, Penyedia Jasa Pengamanan Kargo dan Pos,
Penyedia Jasa Pendidikan dan Pelatihan Bidang Keamanan Penerbangan,
Penyedia Jasa Penunjang Kegiatan Penerbangan dan Badan usaha
lainnya yang mempunyai tanggung jawab terhadap keamanan
penerbangan.

25. Menteri adalah Menteri yang membidangi urusan penerbangan.

26. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Perhubungan Udara.

27. Direktur adalah Direktur yang membidangi Keamanan Penerbangan.

28. Kepala Kantor adalah Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara.

29. Kasubdit adalah Kepala Sub Direktorat Kendali Mutu Keamanan


Penerbangan.

30. Kabid adalah Kepala Bidang yang membawahi keamanan penerbangan di


Kantor Otoritas Bandar Udara.

31. Kasie adalah kepala seksi di Subdit Kendali Mutu Keamanan


Penerbangan Direktorat Keamanan Penerbangan atau di Kantor Otoritas
Bandar Udara yang membawahi keamanan penerbangan

32. Direktorat Jenderal adalah Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.

7
33. Direktorat adalah Direktorat Keamanan Penerbangan.

34. Kantor Otoritas adalah Kantor Otoritas Bandar Udara.

1.2 Tujuan

1.2.1 Memberikan pemahaman kepada inspektur keamanan penerbangan


mengenai proses dan jenis pengawasan yang dilakukan sesuai
ketentuan.
1.2.2 Memberikan Petunjuk Teknis inspektur keamanan penerbangan
dalam perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, tindakan korektif dan
tindak lanjut hasil pengawasan keamanan penerbangan.
1.2.3 Memberikan petunjuk dan tata cara pentahapan kegiatan dalam
melaksanakan pengawasan keamanan penerbangan.
1.2.4 Memberikan standar bentuk pengawasan keamanan penerbangan.
1.2.5 Memberikan panduan dalam penilaian program keamanan objek
pengawasan.

1.3 Sasaran

1.3.1 Standarisasi Kinerja Inspektur Keamanan Penerbangan.


1.3.2 Penerapan program pengawasan keamanan penerbangan secara
efektif dan efisien.
1.3.3 Penerapan program keamanan objek pengawasan secara menyeluruh
efektif dan efisien.
1.3.4 Pemenuhan peraturan keamanan penerbangan, standar dan
rekomendasi praktis ICAO dengan mempertimbangkan keselamatan,
keteraturan, serta efesiensi penerbangan.

1.4 Ruang Lingkup

Ruang Lingkup Petunjuk Teknis Pengawasan Keamanan Penerbangan


meliputi:
1.4.1 pelaksanaan pengawasan keamanan penerbangan yang dilakukan
oleh Direktorat dan Kantor Otoritas;
1.4.2 tanggung jawab dan wewenang pelaksanaan pengawasan keamanan
penerbangan; dan
1.4.3 tahapan dalam proses pengawasan keamanan penerbangan.

8
BAB 2

PEMBAGIAN TANGGUNG JAWAB

2.1 Direktur

2.1.1 Bertanggungjawab pada pelaksanaan pengawasan keamanan


penerbangan.

2.1.2 Berwenang untuk:


a. menyusun, melaksanakan, mengembangkan, mempertahankan
dan mengevaluasi Petunjuk Teknis Pengawasan Keamanan
Penerbangan;
b. menyusun, mengkoordinasikan dan melaksanakan program kerja
pengawasan keamanan penerbangan nasional;
c. menyusun, menetapkan dan melaksanakan program kerja audit
berdasarkan penilaian resiko;
d. melaksanakan kegiatan pengawasan berupa inspeksi dan survei
berdasarkan penilaian resiko, kerjasama dengan negara lain,
dan/atau atas permintaan khusus dalam hal pembangunan atau
pengembangan bandar udara;
e. memastikan inspektur keamanan penerbangan memahami dan
melaksanakan Petunjuk Teknis pengawasan keamanan
penerbangan yang telah ditetapkan;
f. membentuk dan menunjuk tim inspektur pelaksanaan audit;
g. membangun proses pengumpulan informasi tentang keamanan
penerbangan dari sumber di luar sistem pengawasan;
h. mengevaluasi terhadap hasil kegiatan pengawasan keamanan
penerbangan nasional;
i. memastikan langkah-langkah perbaikan yang harus dilakukan
sesuai dengan tingkat ancaman yang telah diidentifikasi;
j. menetapkan tindakan korektif dan penegakan hukum
berdasarkan hasil kegiatan pengawasan keamanan penerbangan;
k. melakukan monitoring penyelesaian tindakan korektif yang
dilakukan oleh objek pengawasan;
l. mengelola dan mengevaluasi jadwal kerja, catatan pelatihan dan
laporan tahunan dari inspektur keamanan penerbangan;
m. melakukan investigasi terhadap setiap tindakan atau percobaan
tindakan melawan hukum;
n. melakukan penilaian terhadap laporan hasil pengawasan internal
objek pengawasan;
o. mendokumentasikan laporan kegiatan pengawasan keamanan
penerbangan; dan
p. melaporkan hasil kegiatan pengawasan keamanan penerbangan
kepada Direktur Jenderal.

2.2 Kepala Kantor

2.2.1 Bertanggungjawab melaksanakan pengawasan keamanan


penerbangan di wilayah kerjanya.

9
2.2.2 Berwenang untuk:
a. menyusun, menetapkan dan melaksanakan program kerja
inspeksi, survei dan pengujian;
b. menentukan dan membagi tugas pelaksanaan inspeksi, survei
dan pengujian;
c. memastikan inspektur keamanan penerbangan memahami
Petunjuk Teknis pelaksanaan pengawasan keamanan
penerbangan;
d. membentuk dan menunjuk tim inspektur pelaksana inspeksi,
survei dan pengujian;
e. mengevaluasi terhadap hasil kegiatan inspeksi, survei dan
pengujian serta investigasi;
f. menetapkan tindakan korektif dan penegakan hukum
berdasarkan hasil kegiatan inspeksi, survei dan pengujian serta
investigasi;
g. melakukan monitoring penyelesaian tindakan korektif yang
dilakukan oleh objek pengawasan;
h. melakukan investigasi terhadap setiap tindakan atau percobaan
tindakan melawan hukum;
i. menerima dan melakukan penilaian terhadap laporan hasil
pengawasan dan investigasi internal objek pengawasan;
j. melaporkan hasil penilaian laporan pengawasan internal objek
pengawasan setiap bulan kepada Direktur Jenderal dengan
tembusan kepada Direktur;
k. mengambil tindakan terhadap hasil penilaian laporan
pengawasan internal objek pengawasan;
l. mengelola dan mengevaluasi jadwal kerja, catatan pelatihan,
laporan bulanan dan tahunan dari inspektur; dan
m. mendokumentasikan laporan kegiatan inspeksi, survei dan
pengujian serta investigasi;
n. melaporkan hasil kegiatan inspeksi, survei dan pengujian serta
investigasi kepada Direktur Jenderal dengan tembusan kepada
Direktur.

2.3 Inspektur Keamanan Penerbangan

2.3.1 Inspektur Keamanan Penerbangan melaksanakan pengawasan


kepada objek pengawasan.

2.3.2 Inspektur keamanan penerbangan sebagaimana dimaksud butir 2.3.1


memiliki kewenangan:
a. mendapatkan akses secara penuh untuk mengambil data dan
informasi pada objek pengawasan;
b. mengambil/mendokumentasikan barang bukti (evidence);
c. merekomendasikan kepada Direktur atau Kepala Kantor terkait
tindakan penegakan hukum terhadap objek pengawasan yang
tidak patuh terhadap Undang-Undang, program keamanan
penerbangan nasional dan program keamanan penerbangan objek
pengawasan yang telah disahkan;

10
d. memerintahkan objek pengawasan melakukan tindakan korektif
secara langsung atas ketidakpatuhan terhadap Undang-Undang,
program keamanan penerbangan nasional dan program keamanan
penerbangan objek pengawasan yang telah disahkan yang
berdampak langsung pada operasional keamanan penerbangan;
e. melakukan audit dan inspeksi pada badan usaha angkutan udara
atau perusahaan angkutan udara asing serta bandar udara
terakhir di negara lain yang memiliki penerbangan langsung
menuju Indonesia;
f. dapat membawa alat uji (test pieces) pada saat melaksanakan
pengawasan; dan
g. memberikan klasifikasi tingkat kepatuhan terhadap hasil
pengawasan sesuai dengan tingkat pelanggaran.

2.3.3 Dalam melaksanakan pengawasan, Inspektur Keamanan Penerbangan


sebagaimana dimaksud butir 2.3.1 harus membentuk tim inspektur.

2.3.4 Tim inspektur sebagaimana dimaksud butir 2.3.3 terdiri dari:


a. ketua tim; dan
b. anggota tim.

2.3.5 Ketua Tim sebagaimana dimaksud butir 2.3.4 huruf a, mempunyai


tugas:
a. memastikan tahapan dalam pelaksanaan pengawasan
berPetunjuk Teknis dan dilakukan sesuai dengan Petunjuk Teknis
pengawasan;
b. memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan pengawasan;
c. memastikan kegiatan pengawasan dilakukan sesuai dengan
rencana dan prosedur;
d. memastikan tim dalam melaksanakan pengawasan secara
independen, professional, tidak terpengaruh dengan konflik
kepentingan, aspek operasional dan/atau komersial dan objektif
e. memastikan dan memonitor semua anggota mempunyai tanggung
jawab dan melaksanakan tugas-tugas pengawasan yang
diberikan;
f. mencatat dan menyimpan hasil catatan pengawasan;
g. mengidentifikasi, mengevaluasi, mendiskusikan dan memverifikasi
hasil pengawasan dengan objek pegawasan;
h. memberikan rekomendasi kepada objek pengawasan terkait hasil
pengawasan;
i. melaporkan hasil pengawasan kepada Direktur atau Kepala
Kantor; dan
j. melakukan monitoring penyelesaian tindakan korektif yang
dilakukan oleh objek pengawasan.

2.3.6 Anggota tim sebagaimana dimaksud butir 2.3.4 huruf b, mempunyai


tugas:
a. melaksanakan persiapan sesuai dengan perencanaan kegiatan
pengawasan;
b. melengkapi semua bagian kegiatan pengawasan sesuai dengan
rencana dan prosedur;
c. menjalankan tugas-tugas pengawasan secara independen,
professional, tidak terpengaruh dengan konflik kepentingan,
aspek operasional dan/atau komersial dan objektif;

11
d. menyimpan catatan yang jelas mengenai tindakan yang dilakukan
selama kegiatan pengawasan keamanan atau mengumpulkan
bukti yang mendukung temuan; dan
e. menyiapkan laporan hasil pengawasan.

12
BAB 3

PETUNJUK TEKNIS PENGAWASAN

3.1 Pengawasan

3.1.1 Pengawasan dilaksanakan untuk melakukan kegiatan kendali mutu


yang berkelanjutan guna menilai pemenuhan penerapan standar
keamanan penerbangan, mengantisipasi resiko dan pemenuhan
kebutuhan keamanan yang dilakukan oleh objek pengawasan.

3.1.2 Pengawasan keamanan penerbangan harus mengacu kepada


Program Keamanan Penerbangan Objek Pengawasan yang telah
disahkan oleh Direktur Jenderal.

3.1.3 Inspektur Keamanan Penerbangan melaksanakan pengawasan


keamanan penerbangan atas perintah Direktur Jenderal dan/atau
Kepala Kantor.

3.1.4 Jenis kegiatan pengawasan keamanan penerbangan, meliputi:


a. audit;
b. inspeksi;
c. survei; dan
d. pengujian (test).

3.1.5 Pengujian sebagaimana dimaksud butir 3.1.4 huruf d terdiri dari :


a. pengujian terbuka (overt); dan
b. pengujian tertutup (covert).

3.2 Perencanaan Pengawasan

3.2.1 Direktur dan Kepala Kantor menyusun rencana pengawasan tahunan


dengan mempertimbangkan penilaian resiko untuk menentukan
prioritas dan frekuensi kegiatan pengawasan.

3.2.2 Penilaian resiko sebagaimana dimaksud butir 3.2.1 merupakan


serangkaian proses yang mengevaluasi resiko dari laporan-laporan
bahaya (hazard) yang ada

3.2.3 Penilaian resiko dilakukan dengan metodologi berdasarkan faktor-


faktor antara lain:
a. penilaian ancaman dan manajemen resiko;
b. klasifikasi bandar udara;
c. frekuensi dan volume operasional pesawat udara;
d. volume kargo;
e. operasional catering;
f. kecenderungan terjadinya tindakan melawan hukum atau adanya
penerbangan yang memiliki resiko tinggi;
g. hasil-hasil kegiatan pengawasan yang telah dilakukan;
h. riwayat tingkat kepatuhan objek pengawasan terhadap program
keamanan penerbangan nasional;
i. temuan-temuan dari kegiatan pengawasan internal;

13
j. kebutuhan-kebutuhan baru dan berkembang di bidang
keamanan penerbangan;
k. laporan-laporan dari kejadian keamanan penerbangan di tahun-
tahun sebelumnya;
l. informasi terkait adanya perubahan pada desain (layout),
operasional dan fasilitas keamanan pada objek pengawasan; dan
m. permintaan dari objek pengawasan

3.2.4 Hasil penilaian resiko dapat digunakan dalam pengambilan


keputusan untuk membangun strategi guna menghilangkan resiko
dari bahaya (hazard) atau menentukan mitigasi oleh Direktur dan
Kepala Kantor Otoritas.

3.2.5 Kegiatan pengawasan sebagaimana dimaksud butir 3.2.1 dilakukan


dengan tahapan seperti bagan dalam lampiran II peraturan ini.

3.2.6 Panduan pelaksanaan penilaian resiko sebagaimana dimaksud butir


3.2.3 tercantum dalam lampiran III peraturan ini.

3.3 Persiapan Pengawasan

3.3.1 Persiapan pengawasan meliputi:


a. administrasi;
b. dokumen pendukung; dan
c. alat kelengkapan pengawasan.

3.3.2 Persiapan administrasi sebagaimana dimaksud butir 3.3.1 huruf a


meliputi :
a. pembentukan dan penetapan tim inspektur;
b. surat perintah tugas;
c. penyusunan jadwal pelaksanaan; dan
d. surat pemberitahuan ke objek pengawasan.

3.3.3 Pembentukan dan penetapan tim inspektur sebagaimana dimaksud


butir 3.3.2 huruf a, dilakukan dengan langkah langkah sebagai
berikut :
a. Direktur atau Kepala Kantor menugaskan tim inspektur yang
terdiri dari ketua dan anggota;
b. ketua tim adalah inspektur yang mempunyai level tertinggi dalam
tim, apabila terdapat level yang sama maka ditunjuk yang lebih
berpengalaman dan memiliki jiwa kepemimpinan.
c. anggota tim adalah inspektur keamanan penerbangan sesuai
dengan kewenangannya.

3.3.4 Anggota tim inspektur sebagaimana dimaksud butir 3.3.3 huruf c,


dapat beranggotakan inspektur keamanan penerbangan internal
dengan ketentuan sebagai berikut :
a. memiliki kompetensi sesuai ketentuan yang berlaku; dan
b. harus bersikap independen, professional, tidak terpengaruh
konflik kepentingan aspek operasional dan/atau komersial, serta
objektif.

14
3.3.5 Surat pemberitahuan ke objek pengawasan sebagaimana dimaksud
pada butir 3.3.2 huruf d, memuat antara lain:
a. jadwal pelaksanaan;
b. pelaksana pengawasan;
c. lingkup pengawasan; dan
d. permintaan dokumen pendukung, antara lain;
1) dokumen peraturan terkait;
2) program keamanan terkait;
3) dokumentasi personel dan training record;
4) laporan pengawasan internal;
5) dokumentasi fasilitas keamanan;
6) dokumen penanganan kargo;
7) dokumen perizinan perizinan di bidang keamanan; dan
8) dokumen lainnya.

3.3.6 Dokumen pendukung sebagaimana dimaksud butir 3.3.1 huruf b


antara lain:
a. dokumen peraturan terkait;
b. program keamanan terkait; dan
c. hasil pengawasan sebelumnya.

3.3.7 Alat kelengkapan pengawasan sebagaimana dimaksud butir 3.3.1


huruf c antara lain:
a. checklist;
b. testpiece;
c. kamera;
d. perangkat komputer;
e. printer;
f. audio recording;
g. alat komunikasi;
h. modem jaringan internet;
i. jaket (rompi inspektur); dan
j. kartu tanda pengenal inspektur/pas.

3.3.8 Checklist sebagaimana dimaksud butir 3.3.7 huruf a berdasarkan


area-area/aspek-aspek pada objek pengawasan.

3.3.9 Contoh surat pemberitahuan pengawasan sebagaimana dimaksud


butir 3.3.5 tercantum dalam Lampiran IV peraturan ini.

3.3.10 Format Cheklist kegiatan pengawasan sebagaimana dimaksud butir


3.3.8 tercantum dalam lampiran V peraturan ini.

3.4 Pelaksanaan Pengawasan

3.4.1 Kegiatan pelaksanaan pengawasan, terdiri dari :


a. rapat pembukaan;
b. pelaksanaan pengawasan;
c. pengarahan harian;
d. penyusunan draft temuan dan rekomendasi; dan
e. rapat penutupan.

15
3.4.2 Rapat pembukaan sebagaimana dimaksud butir 3.4.1 huruf a,
melakukan kegiatan antara lain :
a. perkenalan tim inspektur;
b. agenda dan ruang lingkup pengawasan; dan
c. penjelasan metodologi pelaksanaan pengawasan.

3.4.3 Pelaksanaan pengawasan sebagaimana dimaksud butir 3.4.1 huruf b


menggunakan metodologi antara lain:
a. wawancara;
b. tinjauan dokumen;
c. tinjauan lapangan; dan
d. pencatatan temuan.

3.4.4 Pengarahan harian sebagaimana dimaksud butir 3.4.1 huruf c,


antara lain :
a. pembagian tugas tim inspektur dan tim pendamping;
b. mengumpulkan informasi temuan; dan
c. mengidentifikasi, mengevaluasi, mendiskusikan dan
memverifikasi hasil pengawasan dengan objek pengawasan.

3.4.5 Pada saat tinjauan lapangan sebagaimana dimaksud butir 3.4.3


huruf c, ditemukan keadaan/kondisi ketidakpatuhan yang
berdampak langsung terhadap keamanan penerbangan, inspektur
harus :
a. menginformasikan kepada ketua tim untuk diteruskan kepada
Direktur / Kepala Kantor;
b. memberitahukan dan memerintahkan pimpinan objek
pengawasan untuk mengambil langkah langkah
penanggulangan; dan
c. menghentikan sementara kegiatan atau operasional penerbangan
setelah mendapat izin Direktur/Kepala kantor, apabila objek
pengawasan tidak mengambil langkah langkah
penanggulangan.

3.4.6 keadaan/kondisi ketidakpatuhan yang berdampak langsung


terhadap keamanan penerbangan sebagaimana dimaksud butir 3.4.5,
antara lain ketidakpatuhan dalam menjalankan prosedur :
a. kegiatan pemeriksaan keamanan penumpang, bagasi kabin, dan
bagasi tercatat;
b. kegiatan perlindungan keamanan penumpang, bagasi kabin, dan
bagasi tercatat;
c. pemeriksaan keamanan kargo dan katering;
d. pengendalian jalur masuk ke Daerah Keamanan Terbatas; dan
e. perlindungan keamanan pesawat udara yang akan berangkat.

3.4.7 Penyusunan draft temuan dan rekomendasi sebagaimana dimaksud


butir 3.4.1 huruf d, antara lain :
a. mengumpulkan dan mendiskusikan hasil pengawasan;
b. menyusun draft rekomendasi;
c. memastikan bukti (evidence) setiap temuan; dan
d. membuat draft laporan akhir.

16
3.4.8 Rapat penutupan sebagaimana dimaksud butir 3.4.1 huruf e, antara
lain :
a. memaparkan hasil pengawasan dan temuan yang berdampak
langsung terhadap keamanan penerbangan (jika ada);
b. memberikan tanggapan terhadap hasil pengawasan oleh objek
pengawasan;
c. menyampaikan prosedur tindak lanjut hasil pengawasan; dan
d. membuat berita acara pelaksanaan.

3.4.9 Dalam rapat pembukaan, pengarahan harian dan rapat penutupan


harus dihadiri oleh pimpinan / pejabat objek pengawasan yang
mempunyai kewenangan untuk mengambil keputusan.

3.4.10 Pelaksanaan pengawasan sebagaimana dimaksud butir 3.4.1, 3.4.2,


3.4.3, 3.4.4, 3.4.7, dan 3.4.8 tidak berlaku untuk kegiatan pengujian
tertutup.

3.4.11 Hasil temuan kegiatan pelaksanaan pengawasan sebagaimana


dimaksud butir 3.4.1 diklasifikasikan berdasarkan tingkat
kepatuhan.

3.4.12 Klasifikasi tingkat kepatuhan sebagaimana dimaksud butir 3.4.11


dibedakan untuk kegiatan:
a. audit dan inspeksi;
b. survei; dan
c. pengujian (test).

3.4.13 Klasifikasi tingkat kepatuhan untuk kegiatan audit dan inspeksi


sebagaimana dimaksud butir 3.4.12 huruf a yaitu:
a. patuh (C) : comply;
b. tidak patuh (NC) : not comply; dan
c. tidak diberlakukan ketentuan (NA) : not applicable.

3.4.14 Kategori patuh (C) sebagaimana dimaksud butir 3.4.13 huruf a yaitu
sudah memenuhi ketentuan peraturan di bidang keamanan
penerbangan

3.4.15 Kategori tidak patuh (NC) sebagaimana dimaksud butir 3.4.13 huruf
b yaitu belum memenuhi ketentuan peraturan di bidang keamanan
penerbangan.

3.4.16 Kategori tidak diberlakukan ketentuan (NA) sebagaimana dimaksud


butir 3.4.13 huruf c yaitu ketentuan atau prosedur tidak dapat
diterapkan pada objek pengawasan.

3.4.17 Klasifikasi tingkat kepatuhan untuk kegiatan survei sebagaimana


dimaksud butir 3.4.12 huruf b yaitu :
a. rawan; dan
b. tidak rawan.

3.4.18 Tingkat kepatuhan dinyatakan rawan sebagaimana dimaksud butir


3.4.17 huruf a apabila hasil evaluasi kebutuhan keamanan
teridentifikasi kerentanan yang dapat dimanfaatkan untuk
melakukan tindakan melawan hukum.

17
3.4.19 Tingkat kepatuhan dinyatakan tidak rawan sebagaimana dimaksud
butir 3.4.17 huruf b apabila hasil evaluasi kebutuhan keamanan
tidak terdapat kerentanan yang dapat dimanfaatkan untuk
melakukan tindakan melawan hukum.

3.4.20 Klasifikasi tingkat kepatuhan untuk kegiatan pengujian (test)


sebagaimana dimaksud butir 3.4.12 huruf c yaitu:
a. berhasil (pass); dan
b. gagal (fail).

3.4.21 Tingkat kepatuhan dinyatakan berhasil (pass) sebagaimana


dimaksud butir 3.4.20 huruf a apabila dalam pelaksanaan pengujian
(test) objek pengawasan berhasil mendeteksi/menemukan objek test
dan menjalankan prosedur keamanan penerbangan.

3.4.22 Tingkat kepatuhan dinyatakan gagal (fail) sebagaimana dimaksud


butir 3.4.20 huruf b apabila dalam pelaksanaan pengujian (test)
objek pengawasan tidak berhasil mendeteksi/menemukan objek test
dan tidak menjalankan prosedur keamanan penerbangan.

3.4.23 Format Berita Acara pelaksanaan pengawasan sebagaimana


dimaksud butir 3.4.8 huruf d tercantum dalam Lampiran VI
peraturan ini.

3.5 Pelaporan

3.5.1 Tim Inspektur yang melaksanakan pengawasan harus membuat


laporan hasil pengawasan secara tertulis, formal dan bersifat rahasia
kepada Direktur atau Kepala Kantor.

3.5.2 Laporan tertulis sebagaimana dimaksud butir 3.5.1 dibuat dengan


jangka waktu sebagai berikut :
a. laporan audit paling lama 14 (empat belas) hari kerja;
b. laporan inspeksi paling lama 7 (tujuh) hari kerja;
c. laporan survei paling lama 5 (lima) hari kerja; dan
d. laporan pengujian (test) paling lama 5 (lima) hari kerja.

3.5.3 Laporan tertulis sebagaimana dimaksud butir 3.5.2 dapat diberikan


perpanjangan waktu oleh atasan langsung dikarenakan kondisi force
majeur, antara lain : inspektur sakit, dan bencana alam.

3.5.4 Hasil pengawasan sebagaimana dimaksud butir 3.5.1 dibuat dalam


bentuk tabel hasil pengawasan.

3.5.5 Laporan tertulis sebagaimana dimaksud butir 3.5.2 yang telah


disetujui oleh Direktur/Kepala Kantor harus disampaikan kepada
objek pengawasan dengan tembusan Direktur Jenderal.

18
3.5.6 Laporan sebagaimana butir 3.5.5 dimasukkan ke dalam sistem data
base.

3.5.7 Format laporan, tabel hasil pengawasan, dan surat pemberitahuan


kepada objek pengawasan sebagaimana tercantum dalam lampiran
VII peraturan ini.

19
BAB 4

PENGUJIAN TERTUTUP

4.1 Pengujian tertutup (covert) dilaksanakan dengan metode simulasi tindakan


melawan hukum.

4.2 Pengujian tertutup (covert) dilakukan untuk:


a. menganalisa keamanan yang ada; dan
b. mengidentifikasi langkah-langkah keamanan yang rentan di objek
pengawasan, antara lain:
1) tempat pemeriksaan keamanan (security check point);
2) jalan masuk (access) daerah keamanan terbatas;
3) perlindungan pesawat udara;
4) tempat lapor diri (check-in counter);
5) penanganan bagasi tercatat;
6) daerah steril;
7) fasilitas keamanan penerbangan;
8) penanganan kargo;
9) manajemen tindakan melawan hukum; dan
10) tempat lain yang diperlukan untuk keamanan penerbangan.

4.3 Pengujian tertutup (covert) sebagaimana butir 4.1 tidak diberitahukan


kepada objek pengawasan

4.4 Pengujian tertutup (covert) sebagaimana butir 4.3 dilakukan oleh Inspektur
Keamanan Penerbangan minimal setiap 1 (satu) tahun sekali.

4.5 Persiapan pelaksanaan pengujian tertutup (covert) meliputi:


a. Surat Perintah Tugas;
b. menyusun skenario; dan
c. menyiapkan alat kelengkapan pengujian.

4.6 Pelaksanaan pengujian tertutup (covert) meliputi:


a. melakukan pengarahan kepada anggota tim;
b. membagikan tugas;
c. melaksanakan pengujian; dan
d. mencatat hasil pengujian.

4.7 Hasil pengujian sebagaimana dimaksud pada butir 4.6 huruf d harus
diinformasikan kepada objek pengawasan.

4.8 Hasil pengujian sebagaimana dimaksud butir 4.7 bersifat rahasia, dan
hanya boleh diakses oleh pihak-pihak yang terlibat dalam pengujian.

4.9 Apabila hasil pengujian sebagaimana dimaksud butir 4.6 huruf d


dinyatakan gagal, dilakukan langkah-langkah, antara lain :
a. menginformasikan hasil pengujian tertutup (covert) secara formal;
b. mengidentifikasi kekurangan yang muncul saat pelaksanaan pengujian;
c. mempersyaratkan objek pengawasan untuk melaksanakan tindakan
korektif; dan

20
d. inspektur keamanan penerbangan melaksanakan prosedur tindak lanjut
untuk memastikan keefektifan penerapan tindakan korektif dari objek
pengawasan.

4.10 Prosedur pelaporan hasil pengujian tertutup (covert) meliputi :


a. Tim Inspektur yang melaksanakan pengujian tertutup (covert) harus
membuat laporan hasil pengujian secara tertulis, formal dan bersifat
rahasia kepada Kepala Kantor;
b. laporan dibuat dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) hari kerja;
c. laporan sebagaimana dimaksud huruf b dapat diberikan perpanjangan
waktu oleh atasan langsung dikarenakan kondisi force majeur antara
lain : inspektur sakit, bencana alam;
d. laporan tertulis sebagaimana huruf a yang telah disetujui oleh Kepala
Kantor harus disampaikan kepada objek pengawasan dengan tembusan
Direktur Jenderal dan Direktur; dan
e. laporan sebagaimana huruf a dimasukkan ke dalam sistem data base.

4.11 Untuk menjaga kerahasiaan testing, kegiatan pengujian tertutup (covert)


dapat melibatkan orang lain sebagai mystery guest dengan ketentuan :
a. dibuatkan surat pernyataan untuk bersedia menjadi mystery guest;
b. diberikan pengarahan terkait skenario kegiatan pengujian; dan
c. segala dampak yang timbul menjadi tanggung jawab inspektur
keamanan penerbangan.

4.12 Alat yang digunakan untuk pengujian tertutup (covert) harus tercatat
dalam inventaris Kantor Otoritas.

4.13 Inspektur yang melakukan pengujian tertutup (covert) dengan


menggunakan alat, harus memastikan tidak membahayakan personel yang
terlibat dalam kegiatan pengujian tertutup dan penumpang.

4.14 Check list pengujian tertutup (covert) dan jenis alat yang digunakan
sebagaimana tercantum dalam lampiran VIII.

21
BAB 5

INVESTIGASI

5.1 Direktur Jenderal melaksanakan investigasi terhadap setiap tindakan atau


percobaan tindakan melawan hukum akibat dari ketidakpatuhan terhadap
ketentuan Program Keamanan Penerbangan Nasional.

5.2 Persiapan

5.2.1 Persiapan pelaksanaan investigasi meliputi :


a. administrasi
b. dokumen pendukung
c. alat kelengkapan investigasi

5.2.2 Persiapan administrasi meliputi :


a. pembentukan dan penetapan tim investigasi;
b. penerbitan surat perintah tugas; dan
c. pelaksanaan investigasi dapat diberitahukan kepada objek
investigasi.

5.2.3 Pembentukan dan penetapan tim investigasi sebagaimana butir 5.2.2


huruf a, dilakukan dengan langkah langkah sebagai berikut :
a. Direktur atau Kepala Kantor menugaskan Tim Investigasi yang
terdiri dari ketua dan anggota;
b. Ketua Tim adalah Inspektur yang mempunyai Level tertinggi dalam
Tim, apabila terdapat level yang sama maka ditunjuk yang lebih
berpengalaman dan memiliki jiwa kepemimpinan; dan
c. Anggota Tim adalah inspektur keamanan penerbangan sesuai
dengan kewenangannya.

5.2.4 Dokumen pendukung sebagaimana dimaksud butir 5.2.1 huruf b


meliputi :
a. dokumen peraturan terkait;
b. program keamanan terkait;
c. hasil pengawasan sebelumnya; dan
d. dokumen terkait lainnya.

5.2.5 Alat kelengkapan investigasi sebagaimana dimaksud butir 5.2.1


huruf c antara lain:
a. kamera;
b. perangkat komputer;
c. printer;
d. audio recording;
e. alat komunikasi;
f. modem jaringan internet;
g. jaket (rompi inspektur); dan
h. kartu tanda pengenal inspektur/pas bandar udara.

5.3 Pelaksanaan investigasi

5.3.1 Kegiatan pelaksanaan investigasi, terdiri dari :


a. pertemuan pembukaan dengan objek investigasi;

22
b. pelaksanaan kegiatan investigasi;
c. penyusunan draft temuan dan rekomendasi; dan
d. pertemuan penutup dengan objek investigasi.

5.3.2 Pertemuan pembukaan sebagaimana dimaksud butir 5.3.1 huruf a,


antara lain :
a. perkenalan tim investigasi;
b. agenda dan ruang lingkup investigasi; dan
c. metodologi investigasi.

5.3.3 Pelaksanaan kegiatan investigasi sebagaimana dimaksud butir 5.3.1


huruf b, antara lain:
a. wawancara;
b. tinjauan dokumen;
c. tinjauan lapangan; dan
d. pencatatan hasil investigasi.

5.3.4 Penyusunan draft temuan dan rekomendasi sebagaimana dimaksud


butir 5.3.1 huruf c, antara lain:
a. mengumpulkan dan mendiskusikan hasil investigasi;
b. menyusun draft rekomendasi;
c. memastikan bukti (evidence) setiap temuan; dan
d. membuat draft laporan akhir investigasi.

5.3.5 Pertemuan penutup sebagaimana dimaksud butir 5.3.1 huruf d, tim


investigasi menyampaikan hasil investigasi.

5.4 Pelaporan

5.4.1 Tim investigasi yang melaksanakan investigasi harus membuat


laporan hasil investigasi secara tertulis, formal dan bersifat rahasia
kepada Direktur atau Kepala Kantor.

5.4.2 Laporan tertulis sebagaimana dimaksud butir 5.4.1 dibuat dalam


jangka waktu paling lama 60 (enam puluh) hari kerja.

5.4.3 Laporan tertulis sebagaimana dimaksud butir 5.4.2 dapat diberikan


perpanjangan waktu oleh atasan langsung dikarenakan kondisi force
majeur antara lain : inspektur sakit dan bencana alam.

5.4.4 Laporan tertulis sebagaimana butir 5.4.2 yang telah disetujui oleh
Direktur atau Kepala Kantor harus disampaikan kepada objek
investigasi dengan tembusan Direktur Jenderal.

5.4.5 Laporan investigasi sebagaimana dimaksud dalam butir 5.4.1 sebagai


hasil dari tindakan penegakan hukum dapat disampaikan kepada
Penyidik Pegawai Negeri Sipil.

23
5.4.6 Inspektur Keamanan Penerbangan harus memastikan objek
investigasi:
a. menindaklanjuti laporan hasil investigasi; dan
b. menyampaikan tindak lanjut hasil investigasi kepada Direktur
atau Kepala Kantor.

5.4.7 Laporan sebagaimana butir 5.4.4 dimasukkan kedalam sistem data


base.

24
BAB 6

MONITOR TINDAKAN KOREKTIF

6.1 Inspektur keamanan penerbangan harus memastikan objek pengawasan


menindaklanjuti hasil pengawasan.

6.2 Penyelesaian terhadap temuan hasil pengawasan sebagaimana dimaksud


butir 6.1 harus ditindaklanjuti dengan :
a. tindakan penyelesaian segera saat ditemukan; dan
b. rencana penyelesaian tindakan korektif.

6.3 Inspektur Keamanan Penerbangan harus memastikan objek pengawasan


memberikan tanggapan dan rencana penyelesaian tindakan korektif
disampaikan kepada Direktur atau Kepala Kantor paling lambat 14 (empat
belas) hari kalender setelah menerima hasil pengawasan secara tertulis.

6.4 Inspektur keamanan penerbangan harus memastikan rencana penyelesaian


tindakan korektif sebagaimana dimaksud pada butir 6.3 memuat langkah
langkah sebagai berikut :
a. rencana tindakan dan jangka waktu penyelesaian tindakan korektif; dan
b. langkah-langkah tindakan mitigasi sebelum tindakan korektif selesai.

6.5 Inspektur keamanan penerbangan melakukan evaluasi dan dapat


mengajukan jenis dan jangka waktu tindakan perbaikan dan langkah-
langkah penegakan aturan yang dibutuhkan terhadap area ketidakpatuhan
terkait dengan tindak lanjut (follow up) penyelesaian tindakan korektif.

6.6 Apabila objek pengawasan tidak memberikan tanggapan sesuai batasan


waktu sebagaimana dimaksud butir 6.3 atau penyelesaian tindakan korektif
sesuai target yang telah ditetapkan oleh objek pengawasan, maka Inspektur
Keamanan Penerbangan memberikan rekomendasi kepada Direktur atau
Kepala Kantor untuk memberikan sanksi administratif sesuai peraturan
perundang-undangan.

6.7 Direktur dan Kepala Kantor melakukan monitoring tindak lanjut (follow up)
penyelesaian tindakan korektif yang dilakukan oleh objek pengawasan untuk
memastikan kesesuaian waktu penyelesaian dan aspek keberhasilan
pemenuhan tindakan korektif.

6.8 Hasil monitoring sebagaimana dimaksud butir 6.7 dibuat ringkasannya.

6.9 Monitoring tindak lanjut (follow up) penyelesaian tindakan korektif dan
ringkasan hasil monitoring tercantum dalam lampiran IX.

6.10 Evaluasi Tindakan Korektif

6.10.1 Hasil monitoring tindak lanjut sebagaimana dimaksud pada butir 6.7,
dinyatakan status open atau close.

25
6.10.2 Status open sebagaimana dimaksud butir 6.10.1 dinyatakan apabila
penyelesaian tindakan korektif yang disertakan dengan bukti-bukti
pemenuhan belum memenuhi standar atau peraturan dan akan
disampaikan secara tertulis kepada objek pengawasan.

6.10.3 Apabila bukti pemenuhan sebagaimana dimaksud butir 6.10.2


diragukan, maka akan dilakukan inspeksi guna memastikan
pemenuhan.

6.10.4 Status close sebagaimana dimaksud butir 6.10.1, dinyatakan apabila


penyelesaian tindakan korektif yang disertakan dengan bukti-bukti
pemenuhan telah memenuhi standar atau peraturan dan akan
disampaikan secara tertulis kepada objek pengawasan

6.10.5 Surat penyampaian hasil evaluasi tindakan korektif sebagaimana


dimaksud butir 6.10.2 dan 6.10.4 tercantum dalam Lampiran X.

26
BAB 7

MANAJEMEN PENCATATAN ATAU PEREKAMAN

7.1 Direktur dan Kepala Kantor bertanggung jawab terhadap manajemen


pencatatan atau perekaman.

7.2 Seluruh data kegiatan pengawasan, investigasi dan monitor tindakan


korektif harus didokumentasikan berupa catatan atau rekaman.

7.3 Bentuk catatan sebagaimana dimaksud butir 7.1 antara lain berupa:

a. semua lembar kerja, checklist, laporan dan surat;


b. salinan surat yang telah ditandatangani dan dikirim ke objek
pengawasan;
c. salinan dari semua dokumen lain yang diterbitkan oleh Direktorat
Jenderal mengenai kegiatan pengawasan;
d. surat elektronik (e-mail) yang berisi informasi yang terkait;
e. semua dokumen yang diperoleh dan digunakan sebagai alat bukti selama
pelaksanaan kegiatan pengawasan;
f. catatan/berkas yang dibuat selama pelaksanaan kegiatan;
g. salinan asli catatan terpadu yang dibuat selama masa perencanaan,
persiapan, pelaksanaan, atau penindaklanjutan kegiatan, kecuali
catatan-catatan tersebut sudah disimpan dalam buku catatan yang
sesuai. Jika catatan-catatan terpadu sudah disimpan dalam satu buku
catatan, berkas tersebut harus disertai dengan catatan berkas yang
menunjukkan bahwa catatan tersebut memang ada;
h. catatan tentang semua percakapan yang terkait dengan investigasi atau
keputusan pelaksanaan lanjutan.

7.4 Catatan sebagaimana dimaksud butir 7.2 disimpan dalam bentuk hard copy
dan soft copy.

7.5 Bentuk rekaman sebagaimana dimaksud butir 7.2 antara lain berupa:

a. rekaman suara;
b. rekaman video; dan
c. rekaman foto.

7.6 Catatan dan rekaman harus dikumpulkan, diberikan indeks, disimpan


ditempat yang aman dan dipelihara untuk memastikan bahwa catatan
permanen dapat digunakan dan dibaca jika diperlukan.

27
7.7 Catatan dan rekaman bersifat tertutup dan hanya dapat diakses oleh
inspektur yang berwenang.

7.8 Catatan dan rekaman harus disimpan untuk jangka waktu 5 tahun.

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

TTD

SUPRASETYO

Salinan sesuai dengan aslinya


KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HUMAS,
kfcjil>>

HEMI PAMURAHARJO
Pembina Tk. I (IV/b)
NIP. 19660508 199003 1 001

28
Lampiran II Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor : KP 506 Tahun 2015
Tanggal : 4 Agustus 2015

BAGAN TAHAPAN KEGIATAN PENGAWASAN KEAMANAN

NO
TIDAK ADA
TEMUAN
TEMUAN

^ r
LAPORAN LAPORAN

RENCANA
TINDAKAN
KOREKTIF
OLEH OBJEK
PENGAWASAN

I
TINDAK LANJUT
(CORRECTIVE
ACTION) DAN/
ATAU EVALUASI

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

TTD

SUPRASETYO
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HUMAS,

HEMI PAMURAHARJO
Pembina Tk. I (IV/b)
NIP. 19660508 199003 1 001
Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor : KP 506 TAHUN 2015
Tanggal: 4 Agustus 2015

PENILAIAN RESIKO

PANDUAN PELAKSANAAN KUESIONER:


pertimbangan dalam mengembangkan kegiatan pengawasan berdasarkan pendekatan
resiko (risk based approach).

INFRASTRUKTUR
Jumlah runway dan jumlah terminal berhubungan dengan kapasitas bandara
untuk mengetahui tingkat operasional dan pelayanan bisnis
CCTV dan penerangan adalah salah satu hal penting terkait pencegahan pada
manajemen keamanan di bandar udara
Tipe pagar dan kualitas pagar memberikan informasi tentang kapasitas bandar
udara untuk mencegah akses yang tidak sah atau melanggar hukum
Jumlah pintu akses dan pengelolaannya (secara permanen atau tidak)
merupakan indikator dari risiko pengendalian akses
udara

OPERASI
informasi terkait dengan proses operasi meliputi jenis operasional penerbangan
di bandar udara, jam operasional dan ukuran pesawat.
Informasi terkait dengan skala operasi termasuk jumlah penerbangan, jumlah
penumpang, jumlah operator pesawat, jumlah operator kargo dan jumlah operator
catering, berkontribusi untuk menentukan tingkat risiko.
faktor penting untuk memastikan langkah-langkah dan prosedur keamanan yang
sesuai
airside atau di luar bandar udara dan persediaan (supply) di dalam pesawat diangkut
dari lokasi yang jauh?
Apakah polisi dan penyedia pelayanan keamanan (bukan personel pemeriksa)
berada di bandar udara secara penuh; apakah mereka berada di bandar udara selama
jam operasional; apakah mereka menerima panggilan ketika terdapat insiden atau
apakah mereka tidak berada di bandar udara sama sekali?
Apakah patroli dilaksanakan secara teratur untuk mencegah dan
mengidentifikasi tindakan pelanggaran terhadap perimeter di bandar udara?

PENGAWASAN

Informasi yang diperlukan berfungsi untuk meningkatkan kepatuhan.


Pelaksanaan kegiatan pengawasan yang terakhir merupakan indikator dari potensi
risiko terkait pelaksanaan pengawasan di masa yang akan datang
(jumlah dan jenis temuan, tindakan yang diambil untuk memperbaiki kekurangan dan
temuan berulang) akan memberikan kontribusi yang memperbesar risiko di bandar
udara

FAKTOR LAIN
yang tersedia dan kompeten untuk mengikuti kegiatan pengawasan dan adanya dana
untuk kegiatan pengawasan.
faktor ancaman lokal juga perlu dipertimbangkan termasuk faktor sosial
lingkungan yang berasal dari ketidakpuasan pemilik lahan dan/atau komunitas
bandara dan adanya kemungkinan motif ancaman dari kelompok politik
IDENTIFIKASI FAKTOR OPERASIONAL PENGAWASAN

Nama Bandar Udara 11 International Audit Internal Terakhir 6-12 months


Kode Bandar Udara CGK Zl Domestic Audit External Terakhir 6-12 months
Operasi
Nama Operator Angkasa Pura 2 Charter Tindakan Korektif yang belum
Yes
Lokasi Jakarta 1 1General Aviation (GA) selesai?
INFRASTRUKTUR Penggunaan Bandara Civil Inspeksi Internal Terakhir
Jumlah Runway Jam Operasional 24hrs / day Inspeksi External Terakhir
Jumlah Terminals A380 B747 ZlB; Tindakan Korektif yang belum
Yes
1 1Terminal B787 A330 S, selesai?
Tipe Pesawat
Apron A320 PJ B737 Q 0 Pengujian Internal Terakhir
CCTV 1 1Gates/Access Pengujian External Terakhir
1 1Perimeter Penerbangan per minggu 500+ Tindakan Korektif yang belum
Yes
1 1seluruh tersebut diatas Penumpang pertahun 5M+ selesai?

1 1Terminal Jumlah operator pesawat 10+

PI Apron Pesawat Bermalam (Remain Over Night)? Yes Apakah ada sistem pelaporan
Yes
Penerangan ZJ Gates/Access Operasi Kargo insiden di bandara?

Zl Perimeter Jumlah agen: 4+

11 Semua tersebut di atas Lokasi: Combination Laporan Insiden Keamanan


Tipe Pagar Operator Katering Terakhir
Kualitas Pagar Jumlah operator: 4+ FAKTOR LAIN

Pintu akses Kendaraan (dg


lokasi:
penjagaan) Combination

Pintu akses Kendaraan (automatis) Kehadiran Penegak Hukum (Polisi) 24/7

Pintu Akses Personil (dg penjagaan) Pelayanan Keamanan yang dikontrak 24/7

Pintu Akses Personil (automatis) Patroli keamanan Keliling 24/7


Information Tambahan Information Tambahan

0
Red Orange Green Blue White

1 Lokasi Capital Large Medium Small


2 Runway 1 2 3 4+
3 Terminal 1 2 3+ / 0
4 CCTV None Combo All
5 Penerangan None Combo All
6 Tipe Pagar Natural Wire Other
7 Kualitas Pagar None Damaged Intact
8 Pintu Kendaraan (dg penjagaan) 4+ 3 2 1
9 Pintu Kendaraan (otomatis) 4+ 3 2 1
10 Pintu Akses Karyawan (dg penjagaan) 4+ 3 2 1
11 Pintu Akses Karyawan (otomatis) 4+ 3 2 1
12 Operasi Int Dom Charter GA
13 Penggunaan Bandara Civil Military
14 Jam Operasional 24hrs 18hrs 12hrs 6hrs
15 Tipe Pesawat Large Medium Small
16 Penerbangan (per minggu) 500+ 100-500 50-100 20-50 <20
17 Penumpang (per tahun) 5m+ 1-5m 500k-1m 100-500k <100k
18 Operator Penerbangan 10+ 6-10 2-5 1
19 Pesawat Bermalam (RON) Yes No
20 Agen Kargo (Jumlah) 4+ 3 2 1 0
21 Agen Kargo (lokasi) Combo Off On None
22 Operator Katering (Jumlah) 4+ 3 2 1 0
23 Operator Katering (lokasi) Combo Off On None
24 Polisi None On Call Flights 24/7
25 Pengamanan yang dikontrak None On Call Flights 24/7
26 Patroli keliling None Random Flights 24/7
27 Audit Internal None >12mth 6-12mth <6mths
28 Audit External None >12mth 6-12mth <6mths
29 Tindakan Korektif yang belum selesai Yes No
30 Inspektion Internal None >12mth 6-12mth <6mths
31 Inspektion External None >12mth 6-12mth <6mths
32 Tindakan Korektif yang belum selesai Yes No
33 Pengujian Internal None >12mth 6-12mth <6mths
34 Pengujian External None >12mth 6-12mth <6mths
35 Tindakan Korektif yang belum selesai Yes No
36 Sistem Pelaporan Inciden No Yes
37 Insiden Keamanan None >12mth 6-12mth <6mths

3
KUNCI

Faktor Resiko XXX Bandara

10

11

Infrastruktur 4.5 4.1 4.3 3.9 3.4 3.6

12

13

14

15

16
ISlsii

17

18

19

20 -

21

:-....,.:....V I.' . '


22

23

24 i:

25

26

Operasi 6.5 6.5 5.3 5.2 6.5 5.0


27

28

29

30

31
j 1
1 1
32

33

34 1

35

36

37

Rating Pengawasan 6.1 4.5 6.1 4.3 7.0 4.3

Rating Keseluruhan 5.7 5.0 5.3 4.4 5.7 4.3

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

TTD

SUPRASETYO
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HUMAS,

HE MI PAMURAHARJO
Pembina Tk. I (IV/b)
NIP. 19660508 199003 1 001
Lampiran IV Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor : KP 506 Tahun 2015
Tanggal : 4 Agustus 2015

SURAT PEMBERITAHUAN PENGAWASAN

Nomor Lokasi Kantor, (tgl/ bin/thn)


Klasifikasi Biasa/rahasia
Lampiran l(satu) berkas
Perihal (Audit/Inspeksi/Survei/Test)
Keamanan Penerbangan Ke p a d a

Yth. (Pimpinan Objek Pengawasan)

di

Lokasi Objek Pengawasan

1. Dalam rangka pengawasan penyelenggaraan sistem keamanan penerbangan


sesuai amanah UU No. 1 tahun 2009 tentang Penerbangan, dengan hormat
disampaikan bahwa Direktorat Keamanan Penerbangan Direktorat Jenderal
Perhubungan Udara / Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah akan
melaksanakan audit keamanan penerbangan pada (objek pengawasan)
pada tanggal (agenda terlampir).

2. Sehubungan butir 1. (satu) di atas, untuk kelancaran kegiatan tersebut


dimohon :
a. Menunjuk Pejabat yang terkait untuk mendampingi Tim Inspektur
Direktorat Keamanan Penerbangan/Kantor Otoritas Bandar Udara
Wilayah selama kegiatan berlangsung;
b. Mempersiapkan dokumen yang terkait keamanan penerbangan
diantaranya ASP/AOSP, ACP, Program Pendidikan dan Pelatihan
Keamanan Penerbangan, Program Kendali Mutu keamanan Penerbangan
Internal, SOP keamanan penerbangan dan dokumen pendukung
lainnya.

3. Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

An. DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA


Direktur Keamanan Penerbangan/
Kepala kantor Otoritas Bandar Udara

Pangkat / Gol. Ruang


NIP.
Tembusan :
1. Xxxxxxxxxxxxxxxxx ;
2. Xxxxxxxxxxxxxxxxx ;
3
DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

TTD

SUPRASETYO
Salinan sesuai dengan aslinya

3AGIAN HUKUM DAN HUMAS

HEMI PAMURAHARJO
Pembina Tk.I / (IV/b)
NIP. 19660508 199003 1 001
Lampiran V Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor : rp 506 TAHUN 2015
Tanggal : 4 Agustus 2015

AREA-AREA/ASPEK-ASPEK PENGAWASAN KEAMANAN PENERBANGAN

BANDAR UDARA (BU)


a. Regulasi dan Organisasi (Legislation and Organization/LEG)
1) Program Keamanan Bandar Udara (Airport Security Programme/ASP)
2) Program Penanggulangan Keadaan Darurat Keamanan Bandar Udara (Airport
Contigency Plan)
3) Komite Keamanan Bandara Udara
4) Organisasi Keamanan Bandar Udara
5) SOP di bidang Keamanan Penerbangan

b. Pendidikan dan Pelatihan (Training/TRG)


1) Program Pendidikan dan Pelatihan (Training Programme)
2) Personel Keamanan Penerbangan

c. Fungsi Kendali Mutu (Quality Control Function/QCf)


1) Program Pengawasan Internal
2) Prosedur Pelaksanaan Pengawasan Internal
3) Pelaporan Pengawasan Internal
4) Dokumentasi Hasil Pengawasan Internal

d. Perlindungan Keamanan Bandar Udara (Security Protection For Airport /SPA)


1) Daerah Keamanan Terbatas (DKT)
2) Daerah Steril
3) Daerah terbatas
4) Daerah Publik

e. Pengendalian Jalan Masuk Bandar Udara (Access Control System/ACS)


1) Penerbitan Pas Bandar Udara
2) Pengendalian Jalan Masuk Orang
3) Pengendalian Jalan Masuk Kendaraan

f. Security Check Point (Security Check Point/SCP)


1) Security Check Point 1
2) Security Check Point 2
3) Security Check Point Khusus
4) BHS/HBS

g. Fasilitas Keamanan Penerbangan (Facility ofAviation Secur/ty/FAS)


1) Prosedur Pengoperasian
2) Prosedur Pemeliharaan
3) Kinerja Peralatan

h. Penanggulangan Tindakan Melawan Hukum (Airport Contingency Plan/ACP)


2. ANGKUTAN UDARA (AU)

a. Regulasi dan Organisasi (Legislation and Organization/LEG)


1) Program Keamanan Angkutan Udara (Aircraft Operator Security Programme/AOSP)
2) Program Penanggulangan Keadaan Darurat Angkutan Udara (Aircraft Contigency
Plan)
3) Organisasi Keamanan BUAU
4) SOP di bidang Keamanan Penerbangan
5) Dokumen lain yang terkait

b. Pendidikan dan Pelatihan (Training/TRG)


1) Program Pendidikan dan Pelatihan (Training Programme)
2) Personel Keamanan Penerbangan

c. Fungsi Kendali Mutu (Quality Control Function/QCF)


1) Program Pengawasan Internal
2) Prosedur Pelaksanaan Pengawasan Internal
3) Pelaporan Pengawasan Internal
4) Dokumentasi Hasil Pengawasan Internal

d. Perlindungan Keamanan Pesawat Udara (Security Protection For Aircraft/SPA)


1) Perlindungan pada saat kondisi normal
2) Perlindungan pada saat RON
3) Perlindungan pada saat kondisi ancaman meningkat
4) Perlindungan pesawat udara yang tidak dioperasikan

e. Pengendalian Keamanan Kargo Dan Pos (Cargo Pos Security/CPS)


1) Prosedur pemeriksaan keamanan kargo dan pos
2) Prosedur penanganan, pemuatan (loading) dan penurunan (unloading) kargo dan pos
3) Prosedur penanganan dan pengendalian keamanan kargo dan pos transit
4) Penanganan kargo dan pos dalam kategori barang berbahaya

f. Keamanan Penumpang Dan Bagasi (Passenger Baggage Security/PBS)


1) Penanganan dan pengendalian keamanan penumpang dan bagasi kabin
2) Pemeriksaan keamanan dan Penanganan bagasi tercatat
3) Penanganan barang tertentu

g. Pengendalian Dan Pengawasan Terkait Penunjang Penerbangan (Aviation Support


Control/ASC)
1) Catering
2) Maintenance
3) Cleaning
4) Ground handling

h. Penanggulangan Tindakan Melawan Hukum (Airline Contingency Plan/ACP)

2
3. REGULATED AGENT / KNOWN SHIPPER (RA/KS)

a. Regulasi dan Organisasi (Legislation and Organization/LEG)


1) Program Keamanan Pengangkutan Kargo dan Pos (PKPKP)
2) Program Penanggulangan Keadaan Darurat Angkutan Udara (Aircraft Contigency
Plan)
3) Organisasi Keamanan RA
4) SOP di bidang Keamanan Penerbangan
5) Dokumen lain yang terkait

b. Pendidikan dan Pelatihan (Training/TRG)


1) Program Pendidikan dan Pelatihan (Training Programme)
2) Personel Keamanan Penerbangan

c. Fungsi Kendali Mutu (Quality Control Function/QCF)


1) Pengawasan Internal
2) Prosedur Pelaksanaan Pengawasan Internal
3) Pelaporan Pengawasan Internal
4) Dokumentasi Hasil Pengawasan Internal

d. Pemeriksaan Keamanan Dan Pengangkutan Kargo Dan Pos (Cargo Pos Security
Check/CPS)
1) Prosedur Penerimaan Kargo dan Pos
2) Prosedur Pemeriksaan Keamanan Kargo dan Pos
3) Prosedur Penimbangan
4) Prosedur Penanganan dan Penyimpanan Sementara
5) Prosedur Pemuatan Kargo dan Pos
6) Prosedur Pemberian Sertifikat Keamanan Barang (Consignment Security certificate)
7) Pemeriksaan Kendaraan Sebelum Berangkat Ke Bandar Udara
8) Prosedur Pengawalan dan Pengamanan Kendaraan

e. Fasilitas Keamanan Penerbangan (Facility of Aviation Security/FAS)


1) Jenis-jenis peralatan
2) Pengoperasian faskampen
3) pemeliharaan dan kalibrasi faskampen

f. Penanggulangan Tindakan Melawan Hukum (Air Cargo Contingency Plan/ACP)


1) Prosedur Penanganan Kondisi Darurat di Gudang
2) Prosedur Penanganan Kondisi Dalam Pengangkutan
3) Prosedur Penanganan Kondisi Darurat di Bandar Udara
4) Prosedur Penanganan Insiden Terkait Dengan DG

3
CHECK LIST PENGAWASAN KEAMANAN PENERBANGAN

1. BANDAR UDARA (BU)


a. Regulasi Dan Organisasi (Legislation and Organization/LEG)

BANDAR UDARA : Tanggal :

LOKASI BANDAR UDARA :

DASAR HUKUM
1. UU No. 1 Tahun 2009 : Pasal 327, 328
2. PM No. 31 Tahun 2013 : Bab 3 butir 3.3 dan Bab 4 buti 4.1.2, 4.2.1 dan 4.2.2

CHECK LIST

NO. AKTIVITAS DAN TUJUAN STATUS KETERANGAN

A. DOKUMEN

1. Apakah memiliki PKBU/Airport Security Programme (ASP)?


a. Apakah dalam bentuk cetak ?
b. Apakah dalam bentuk soft copy ?

2. Apakah ASP tersebut dilengkapi dengan ACP dan SOP turunannya ?

3. Apakah ASP telah disahkan ?

4. Apakah ASP selalu terbarukan (up to date)/amandemen ?

5. Apakah memiliki dokumen prosedur dan penerbitan izin masuk


Dareah Keamanan Terbatas (DKT) yang merupakan bagian dari ASP ?

6. Apakah kebutuhan fasilitas dan perencanaan sesuai dengan ASP ?

7. Apakah ASP telah didistribusikan sesuai daftar distribusi ?

B. KOMITE KEAMANAN BANDAR UDARA

1. Apakah sudah dibentuk Komite Keamanan Bandar Udara ?

2. Apakah Komite Keamanan Bandar Udara sudah ditetapkan dan


disahkan oleh Kantor Otoritas Bandar Udara ?

3. Apakah SK Komite Keamanan Bandar Udara tercantum masa tugas 5


tahun ?

3. Apakah ASP telah disosialisasikan kepada anggota Komite Keamanan


Bandar Udara ?

4. Apakah Komite Keamanan Bandar Udara telah melakukan


pertemuan komite ?

5. Apakah pertemuan Komite Keamanan Bandar Udara sudah sesuai


jadwal dan periodesasi yang ditetapkan dalam ASP ?

4
6. Apakah Komite Keamanan Bandar Udara telah menyampaikan
laporan permasalahan keamanan penerbangan yang tidak
terselesaikan kepada Komite Nasional Keamanan Penerbangan?

C. ORGANISASI KEAMANAN BANDAR UDARA

1. Apakah telah menunjuk pejabat/personel keamanan Bandar udara


yang bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan pelaksanaan
ketentuan khusus dari ASP ?

2. Apakah menyediakan pembiayaan keamanan Bandar Udara ?

3. Apakah dilaksanakan simulasi ASP ?

4. Apakah memberikan fasilitasi pelaksanaan survey bagi Badan Usaha


Angkutan Udara dalam melaksanakan rute barunya ?

5. Apakah kerjasama atau perjanjian dengan badan


hukum/instansi/negara lain terkait program keamanan dan telah
dijadikan lampiran yang tidak terpisahkan dalam ASP ?

D. STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)

1. Apakah SOP turunan tersebut telah sesuai dalam daftar yang


tertuang dalam ASP ?

2. Apakah isi SOP turunan tersebut telah sesuai dengan muatan isi
materi di dalam ASP ?
CATATAN TEMUAN / OBSERVASI :

Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf

1. 1.
2. 2.

Nama pendamping dari objek pengawasan Paraf

1. 1.
2. 2.

Narasumber Jabatan Jam Paraf


1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3.

5
b. Pendidikan dan Pelatihan (Training/TRG)

BANDAR UDARA : Tanggal :

LOKASI BANDAR UDARA :

DASAR HUKUM
1. UU No. 1 Tahun 2009 : Pasal, 334 Ayat (2), 381, 384, 388,389,390,391.
2. PM 31 Tahun 2013 : Bab 8
3. SKEP/160/VIII/2008
4. KP 481 Tahun 2012

CHECK LIST

NO. AKTIVITAS DAN TUJUAN STATUS KETERANGAN

A. DOKUMEN PROGRAM KEAMANAN BANDAR UDARA

1. Apakah memuat kebijakan program diklat keamanan


penerbangan ?

2. Apakah menjelaskan jenis diklat wajib terkait sertifikasi


personel (lisensi) ?

3. Apakah menjelaskan jenis diklat tambahan untuk


meningkatkan kompetensi ?

4. Apakah menjelaskan diklat penyegaran ?

5. Apakah menjelaskan diklat kepedulian keamanan


penerbangan (avsec awareness)?

6. Apakah menjelaskan kriteria personel keamanan


penerbangan dan personel fasilitas keamanan penerbangan?

7. Apakah memuat penjelasan pengembangan dan pelaksanaan


program diklat ?

B. PENYIMPANAN CATATAN
Daftar personel keamanan penerbangan dan personel
1.
fasilitas keamanan penerbangan, yang berisi :
- nama
- identitas diri (tempat dan tanggal lahir)
- pendidikan formal
- masa kerja
- jabatan dan unit kerja
- diklat kompetensi
- nomor lisensi
- masa belaku lisesnsi
2. Apakah rekaman bukti diklat kompetensi dan lisensi
disimpan di Bandar udara ?

3. Apakah daftar personel selalu terbarukan (up to date) ?

4. Apakah pengusulan dan pelaksanaan diklat dicatat ?

6
5. Apakah hasil pelaksanaan diklat didokumentasikan ?

C. PROSEDUR

1. Apakah pengembangan dan diklat sesuai SOP ?


Misal : persyaratan usulan diklat sesuai persyaratan

2. Apakah personel keamanan penerbangan atau personel


fasilitas keamanan penerbangan menjalankan tugas sesuai
kompetensi dan lisensi ?
CATATAN TEMUAN / OBSERVASI :

Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf

1. 1.
2. 2.

Nama pendamping dari objek pengawasan Paraf

1. 1.
2. 2.

Narasumber Jabatan Jam Paraf


1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3.

7
c. Fungsi Kendali Mutu (Quality Control Function/QCF)

BANDAR UDARA : Tanggal :

LOKASI BANDAR UDARA :

DASAR HUKUM
1. UU No. 1 Tahun 2009 : Pasal 325, Pasal 327 (1), Pasal 332
2. PM 31 Tahun 2013 : Bab 10 butir 10.5, 10.6, 10.10
3. PM 92 Tahun 2015
CHECK LIST

NO. AKTIVITAS DAN TUJUAN STATUS KETERANGAN

A. DOKUMEN PROGRAM KEAMANAN BANDAR UDARA

1. Apakah memuat program pengawasan internal


(internal quality control) termasuk investigasi yang
mengacu Program Keamanan Bandar Udara?

2. Apakah menjelaskan unit kerja mandiri (independent)


yang bertanggungjawab dalam melaksanakan
pengawasan keamanan penerbangan dan terpisah dari
unit yang bertanggungjawab melaksanakan
operasional keamanan penerbangan ?

3. Apakah menjelaskan personel, struktur dan uraian


tugas pengawas internal ?

4. Apakah memuat prosedur pengawasan internal ?


meliputi :
- Jadwal pengawasan,
- Pelaksanaan pengawasan
- Laporan hasil pengawasan
- monitoring dan evaluasi tindak lanjut hasil
pengawasan
- dokumentasi hasil pengawasan

5. Apakah pengawasan internal dilengkapi fasilitas


pendukung pengawasan ?

6. Apakah menjelasakan penyediaan pembiayaan dalam


rangka pemenuhan prosedur, SDM, fasilitas dan
kebutuhan lainnya?

7. Apakah memuat sistem pelaporan internal dan kepada


regulator ?

B. PENYIMPANAN CATATAN

1. Daftar dokumen program pengawasan

2. Dokumen pelaksanaan pengawasan

8
3. Dokumen evaluasi dan tindak lanjut pengawasan

4. Dokumentasi hasil-hasil pengawasan

C. FASILITAS DAN PERSONEL

1. Daftar fasilitas pengawasan internal

2. Daftar personel pengawasan internal

D. PROSEDUR

1. Apakah pelaksanaan pengawasan internal sesuai SOP ?

2. Apakah personel pengawasan internal sesuai


kompetensi ?

3. Jika ada SOP, apakah muatan isi SOP sesuai dengan


Program Keamanan Bandar Udara ?
CATATAN TEMUAN / OBSERVASI :

Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf

1. 1.
2. 2.

Nama pendamping dari objek pengawasan Paraf

1. 1.
2. 2.

Narasumber Jabatan Jam Paraf


1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3.

9
d. Perlindungan Keamanan Bandar Udara (Security Protection For Airport /SPA)

1) Daerah Keamanan Terbatas (DKT)

BANDAR UDARA : Tanggal :

LOKASI BANDAR UDARA :

DASAR HUKUM
1. UU No. 1 Tahun 2009 : Pasal 325, 334, 335
2. PM 31 Tahun 2013 : Bab 5 butir 5.1, 5.2, 5.6, 5.7
3. PM 33 tahun 2015 : Pasal 2, 3, 4, 5, 6, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19
4. SKEP/2765/XII/2010: Pasal 13, 14, 15, 17, 18
5. SKEP/160/VIII/2008:

CHECK LIST

NO. AKTIVITAS DAN TUJUAN STATUS KETERANGAN

A. DOKUMEN AIRPORT SECURITY PROGRAMME (ASP)

1. Apakah menetapkan secara rinci daerah-DKT yang digunakan


untuk kegiatan operasional di bandar udara?

2. Apakah DKT sudah dibuat dalam bentuk peta dan diberikan


perbedaan yang nyata?

3. Apakah menguraikan pengawasan dan penjagaan pada


daerah-daerah yang berbatasan langsung dan/atau jalan yang
menuju DKT?

4. Apakah menguraikan daerah-daerah tertentu di luar DLKr


bandar udara untuk menunjang keselamatan penerbangan
termasuk objek vital yang ditetapkan sebagai DKT?

5. Apakah menjelaskan perlindungan fisik DKT dan


persyaratannya ?

6. Apakah menjelaskan sistem pengendalian (perijinan) masuk


ke DKT ?

7. Apakah menjelaskan pengawasan (penyisiran, patroli


dan/atau monitoring CCTV) di dalam DKT ?

8. Apakah menjelaskan langkah-langkah keamanan tambahan


(mitigasi plan) DKT apabila perimeter di ujung runway kurang
tinggi ?

9. Apakah menjelaskan tentang tanda-tanda peringatan (sign


board) meliputi peringatan, larangan, pemberitahuan
dan/atau sanksi ?

10. Apakah menjelaskan penempatan tanda peringatan (sign


board)?

10
B. PENYIMPANAN CATATAN

1. Dokumen log book

C. FASILITAS DAN PERSONEL

1. Apakah terdapat daftar fasilitas pengawasan DKT?

2. Apakah terdapat daftar personel pengawasan DKT dan


lisensinya?

3. Apakah fasilitas pengawasan DKT dalam kondisi baik ?

4. Apakah batas fisik (pagar/tembok) sudah sesuai persyaratan?


a. Bandar udara domestik;
- Dapat berupa tembok dan/atau pagar;
- Ketinggian cukup dan tidak mudah
dipanjat/disusupi orang;
- Tersedia jalan inspeksi; dan
- Dilengkapi pintu darurat.
b. Bandar udara Internasional;
- Tinggi minimal 2,44 m dan dilengkapi kawat
berduri di atasnya;
- Tidak ada celah dari bawah sampai atas untuk
disusupi orang termasuk pemberian teralis pada
drainase atau saluran pembuangan air;
- Terpenuhinya jarak pandang sampai dengan 3 m;
- Dilengkapi lampu penerangan pada jarak
tertentu;
- Dilengkapi kamera pemantau/CCTV;
- Dilengkapi fasilitas keamanan lainnya apabila
diperlukan (PIDS);
- Tersedia jalan inspeksi untuk patroli;
- Tersedia perawatan perimeter; dan
- Dilengkapi pintu darurat.
5. Apakah tersedia tanda peringatan (sign board) dan memenuhi
persyaratan ?

6. Apakah pintu-pintu masuk DKT selalu terkunci pada saat tidak


digunakan ?

D. PROSEDUR

1. Apakah pengawasan DKT dilengkapi SOP?

2. Apakah SOP sesuai dengan dokumen ASP?

3. Apakah pelaksanaan penyisiran DKT sudah sesuai prosedur?

4. Apakah pelaksanaan patroli DKT sudah sesuai prosedur?

5. Apakah pelaksanaan monitoring CCTV sudah sesuai prosedur?

6. Apakah personel yang bertugas di DKT sesuai kompetensi dan


lisensi ?

11
CATATAN TEMUAN / OBSERVASI :

Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf

1. 1.
2. 2.

Nama pendamping dari objek pengawasan Paraf

1. 1.
2. 2.

Narasumber Jabatan Jam Paraf


1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3.

12
2) Daerah Steril

BANDAR UDARA : Tanggal :

LOKASI BANDAR UDARA :

DASAR HUKUM
1. UU No. 1 Tahun 2009 : Pasal 325, 334, 335
2. PM 31 Tahun 2013 : Bab 5
3. PM 33 tahun 2015 : Pasal 2, 7,13, 14
4. SKEP/2765/XII/2010: Pasal 13, 14, 15, 17, 18
5. SKEP/160/VIII/2008
CHECK LIST

NO. AKTIVITAS DAN TUJUAN STATUS KETERANGAN

A. DOKUMEN PROGRAM KEAMANAN BANDAR UDARA

1. Apakah menetapkan secara rinci daerah steril yang


digunakan untuk kegiatan operasional di bandar udara?

2. Apakah daerah steril sudah dibuat dalam bentuk peta dan


diberikan perbedaan yang nyata?

3. Apakah menguraikan pengawasan dan penjagaan pada


daerah-daerah yang berbatasan langsung dan/atau jalan yang
menuju daerah steril?

4. Apakah menjelaskan perlindungan fisik daerah steril dan


persyaratannya ?

5. Apakah menjelaskan sistem pengendalian (perijinan) masuk


ke daerah steril?

7. Apakah menjelaskan pengawasan (penyisiran, patroli


dan/atau monitoring CCTV) di dalam daerah steril ?

8. Apakah menjelaskan pemeriksaan tambahan pada daerah


steril apabila ancaman meningkat?

B. PENYIMPANAN CATATAN

1. Dokumen loog book

C. FASILITAS DAN PERSONEL

1. Apakah terdapat daftar fasilitas pengawasan daerah steril?

2. Apakah terdapat daftar personel pengawasan daerah steril?

3. Apakah fasilitas pengawasan daerah steril dalam kondisi baik?

4. Apakah perlindungan daerah steril sudah sesuai persyaratan?


a. Dilindungi dengan pembatas yang nyata ;dan
b. tidak dapat disusupi barang yang dilarang

13
5. Apakah pintu-pintu selalu terkunci pada saat tidak
digunakan?

D. PROSEDUR

1. Apakah pengawasan daerah steril dilengkapi SOP?

2. Apakah SOP sesuai dengan dokumen ASP?

3. Apakah pelaksanaan penyisiran daerah steril sudah sesuai


prosedur?

4. Apakah pelaksanaan patroli daerah steril sudah sesuai


prosedur?

5. Apakah pelaksanaan monitoring CCTV daerah steril sudah


sesuai prosedur?

6. Apakah personel yang bertugas di daerah steril sesuai


kompetensi dan lisensi ?

7. Apakah daerah steril ruangan dan non ruangan :


a. Selalu diawasi dengan ketat;
b. Dilakukan penyisiran keamanan pada selang waktu
tertentu atau pada saat akan digunakan
CATATAN TEMUAN / OBSERVASI :

Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf

1. 1.
2. 2.

Nama pendamping dari objek pengawasan Paraf

1. 1.
2. 2.

Narasumber Jabatan Jam Paraf


1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3.

14
3) Daerah Terbatas

BANDAR UDARA : Tanggal :

LOKASI BANDAR UDARA :

DASAR HUKUM
1. UU No. 1 Tahun 2009 : Pasal 325, 334, 335
2. PM 31 Tahun 2013 : Bab 5 Butir 5.1, 5.4
3. PM 33 tahun 2015 : Bab 2 Pasal 2, 8, 14, 15, 16, 17

CHECK LIST

NO. AKTIVITAS DAN TUJUAN STATUS KETERANGAN

A. DOKUMEN PROGRAM KEAMANAN BANDAR UDARA

1. Apakah menetapkan secara rinci daerah terbatas


yang digunakan untuk menunjang kegiatan di bandar
udara?

2. Apakah daerah terbatas sudah dibuat dalam bentuk


peta dan diberikan perbedaan yang nyata?

3. Apakah menguraikan perlindungan, pengendalian dan


pengawasan pada daerah terbatas?

4. Apakah menjelaskan perlindungan daerah terbatas


dan persyaratannya ?

5. Apakah menguraikan persyaratan tertentu untuk


masuk ke daerah terbatas?
a. Mempertimbangkan tingkat resiko,
b. Kelancaran dan kenyamanan kegiatan
penerbangan.
6. Apakah menjelaskan pengawasan di daerah terbatas?

B. PENYIMPANAN CATATAN

1. Dokumen Log book

C. FASILITAS DAN PERSONEL

1. Apakah terdapat daftar fasilitas pengawasan daerah


terbatas?

2. Apakah terdapat daftar personel pengawasan daerah


terbatas?

3. Apakah fasilitas pengawasan daerah terbatas dalam


kondisi baik ?

4. Apakah ada batas pelindung daerah terbatas?

D PROSEDUR

15
1. Apakah pengawasan daerah terbatas dilengkapi SOP?

2. Apakah SOP sesuai dengan dokumen ASP?

3. Apakah pelaksanaan pengendalian dan pengawasan


daerah terbatas sudah sesuai prosedur?
CATATAN TEMUAN / OBSERVASI :

Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf

1. 1.
2. 2.

Nama pendamping dari objek pengawasan Paraf

1. 1.
2. 2.

Narasumber Jabatan Jam Paraf


1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3.

16
4) Daerah Publik

BANDAR UDARA : Tanggal :

LOKASI BANDAR UDARA :

DASAR HUKUM
1. UU No. 1 Tahun 2009 : Pasal 325, 334, 335
2. PM 31 Tahun 2013 : Bab 5 butir 5.1 dan 5.5
3. PM 33 tahun 2015 : Bab 2 Pasal 2 dan 9

CHECK LIST

NO. AKTIVITAS DAN TUJUAN STATUS KETERANGAN

A. DOKUMEN PROGRAM KEAMANAN BANDAR UDARA

1. Apakah menetapkan secara rinci daerah publik yang digunakan untuk


menunjang kegiatan di bandar udara?

2. Apakah daerah publik sudah dibuat dalam bentuk peta dan diberikan
perbedaan yang nyata?

3. Apakah menguraikan pengendalian dan pengawasan pada daerah


publik?

B. PENYIMPANAN CATATAN

1. Dokumen Log book

C. FASILITAS DAN PERSONEL

1. Apakah terdapat daftar fasilitas pengawasan daerah publik?

2. Apakah terdapat daftar personel pengawasan daerah publik?

3. Apakah fasilitas pengawasan daerah publik dalam kondisi baik ?

D PROSEDUR

1. Apakah pengawasan daerah publik dilengkapi SOP?

2. Apakah SOP sesuai dengan dokumen ASP?

3. Apakah pelaksanaan pengendalian dan pengawasan daerah publik


sudah sesuai prosedur?
CATATAN TEMUAN / OBSERVASI :

17
Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf

1. 1.
2. 2.

Nama pendamping dari objek pengawasan Paraf

1. 1.
2. 2.

Narasumber Jabatan Jam Paraf


1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3.

18
e. Pengendalian Jalan Masuk Bandar Udara (Access Control System / ACS)

BANDAR UDARA : Tanggal :

LOKASI BANDAR UDARA :

DASAR HUKUM
1. UU No. 1 Tahun 2009 : Pasal 323, 325, 334, 335
2. PM 31 Tahun 2013 : Bab 5 Paragraf 5.6, 5.7, 5.8
3. PM 32 Tahun 2015: pasal 27
4. PM 33 Tahun 2015 : Bab 2 dan 3

CHECK LIST

NO. AKTIVITAS DAN TUJUAN STATUS KETERANGAN

A. DOKUMEN

1. Apakah menetapkan dan membuat daftar jalan


masuk/access control point ke DKT termasuk
persyaratan kelengkapannya?
a. Pemetaan pintu masuk dan pintu keluar;
b. Peruntukan pintu darurat;
c. Penomoran kunci; dan
d. Pengendali pemegang kunci.
2. Apakah menjelaskan penanggung jawab pengendalian
jalan masuk DKT di bandar udara?

3. Apakah tersedia SOP pengendalian jalan masuk orang?

4. Apakah tersedia SOP pengendalian jalan masuk


kendaraan?

5. Apakah tersedia SOP penerbitan pas bandar udara ?

6. Apakah SOP pengendalian jalan masuk sudah sesuai


dengan ASP?

7. Apakah SOP penerbitan pas bandar udara sudah sesuai


dengan ASP?

8. Apakah menguraikan sistem penggunaan jalan masuk?


a. Penggunaan pintu masuk;
b. Izin masuk
9. Apakah menjelaskan penggunaan pintu masuk?
a. Semua pintu masuk harus dikunci pada saat
tidak/belum digunakan;
b. Pemeriksaan terhadap fungsi peralatan yang
digunakan pada pintu masuk;
10. Apakah menjelaskan persyaratan izin masuk DKT?
Tanda izin masuk;
- pas bandar udara,
- kartu pengenal inspektur Ditjen Hubud,
19
- ID Card Crew,
- Airway Bill (untuk mengambil barang
kargo)
11. Apakah menjelaskan uraian izin masuk terhadap
kesesuaian:
a. Identitas,
b. Wilayah kerja,
c. Masa berlaku,
12. Apakah menjelaskan pihak yang berwenang
menerbitkan izin masuk pas bandar udara ?

13. Apakah menjelaskan sifat izin masuk pas bandar


udara?
a. Tetap/permanent
b. Sementara (Visitor)/insidentil
14. Apakah menjelaskan jangka waktu pas bandar udara?
a. Tahunan,
b. Bulanan,
c. Mingguan.
15. Apakah menjelaskan area wilayah kerja pas bandar
udara?

16. Apakah menjelaskan penggunaan pas bandar udara?

17. Apakah menjelaskan penetapan kuota (jumlah


maksimum) pas bandar udara?

18. Apakah menjelaskan penerbitan pas bandar udara


dalam bentuk SOP khusus?

19. Apakah menjelaskan tata cara pengawasan pas bandar


udara?

20. Apakah menjelaskan sanksi terhadap pelanggaran


penggunaan pas bandar udara?

B. PENYIMPANAN CATATAN

1. Dokumen Log book

2. Daftar blokir pas bandar udara

3. Penerapan sanksi pelanggaran izin masuk

C. FASILITAS DAN PERSONEL

1. Daftar pintu masuk dan kelengkapannya;

2. Daftar fasilitas pengawasan pintu masuk

3. Daftar personel pengawasan pintu masuk dan


lisensinya.

4. Database penerbitan izin masuk pas bandara

20
5. Daftar peralatan penerbitan pas bandar udara

6. Daftar personel penerbitan pas bandar udara

D. PROSEDUR

1. Apakah dilakukan pemeriksaan terhadap orang dan


barang bawaannya yang masuk menuju DKT?

2. Apakah dilakukan pemeriksaan terhadap kendaraan


dan isinya yang masuk menuju DKT?

3. Apakah pelaksanaan penerbitan pas bandar udara


sudah sesuai dengan SOP?

4. Apakah penerbitan pas bandar udara sudah sesuai


SOP?

5. Apakah pelaksanaan security background check dalam


penerbitas pas bandara sudah sesuai SOP?
CATATAN TEMUAN / OBSERVASI :

Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf

1. 1.
2. 2.

Nama pendamping dari objek pengawasan Paraf

1. 1.
2. 2.

Narasumber Jabatan Jam Paraf


1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3.

21
f. Security Check Point (Security Check Point/SCP)

1) Security Check Point 1 (SCP 1)

BANDAR UDARA : Tanggal :

LOKASI BANDAR UDARA :

DASAR HUKUM
1. UU No. 1 Tahun 2009 : Pasal 334, 335
2. KM 25 Tahun 2005: Butir 6.1.4.5
3. PM 31 Tahun 2013 : Bab 5 butir 5.2, 5.6, 5.7 dan bab 6 butir 6.3, 6.4, 6.5, 6.6, 6.7, 6.8
4. PM 90 Tahun 2013: Butir 9.10
5. PM 33 Tahun 2015: Pasal 20, 21
6. SKEP 2765/XII/2010
7. KP 260 Tahun 2012: Pasal 5 dan6
8. SKEP /160/VIII/2008: pasal 3
CHECK LIST

NO. AKTIVITAS DAN TUJUAN STATUS KETERANGAN

A. DOKUMEN AIRPORT SECURITY PROGRAMME (ASP)

1. Apakah menjelaskan persyaratan izin masuk ke daerah keamanan


terbatas berupa:
1. Tiket penumpang pesawat udara;
2. Boarding pas;
3. Pas bandar udara;
4. ID Card Crew;
5. Tanda pengenal inspektur penerbangan Direktorat
Jenderal.
2. Apakah menjelaskan pemeriksaan izin masuk ke DKT?

3. Apakah menjelaskan pemeriksaan orang dan barang bawaannya?

4. Apakah menjelaskan informasi pengangkutan barang berbahaya


bagi penumpang?

5. Apakah menjelaskan kewenangan dan persyaratan petugas


keamanan penerbangan sesuai tugas tanggung jawabnya?
a. Pengatur lalu-lintas penumpang dan barang;
b. Operator X-Ray;
c. Pemeriksa penumpang menggunakan HHMD/manual
(ketika melewati WTMD);
d. Pemeriksa barang/bagasi tercatat secara manual;
e. Supervisor/komandan jaga/komandan regu

6. Apakah menjelaskan pemeriksaan khusus?


a. Kondisi fisik orang;
b. Permintaan khusus;
c. Diplomat;
d. Benda atau dokumen khusus dan/atau rahasia yang

22
dinyatakan oleh instansi pemerintah;

7. Apakah menjelaskan pengecualian pemeriksaan keamanan ?

8. Apakah menjelaskan pemeriksaan random 10%?

9. Apakah menjelaskan penanganan dan pemeriksaan penumpang


yang membawa senjata api ?

10. Apakah menjelaskan penanganan keamanan terhadap penumpang


dalam kategori tahanan dan pelanggar imigrasi ?

11. Apakah menjelaskan pemeriksaan penumpang transit dan


transfer?

12. Apakah menjelaskan penanganan bagasi tercatat yang tidak


diambil oleh pemiliknya ?

13. Apakah menjelaskan pemeriksaan pekerja, penerbang, personel


kabin dan barang bawaannya ?

14. Apakah menjelaskan penanganan barang tak bertuan ?

15. Apakah menjelaskan prosedur penggantian petugas operator x-


ray?

B. PENYIMPANAN CATATAN

1. Dokumen log book


2. Dokumen perawatan, kalibrasi, sertifikasi dan daily test fasilitas
pemeriksaan keamanan keamanan penerbangan
C. FASILITAS DAN PERSONEL

1. Daftar fasilitas pemeriksaan keamanan penerbangan

2. Daftar personel pemeriksa keamanan penerbangan dan lisensinya

3. Apakah tersedia tanda peringatan (sign board) dan memenuhi


persyaratan ?

4. Apakah penempatan peralatan keamanan penerbangan sudah


sesuai persyaratan:
a. WTMD ditempatkan di sebelah X-Ray bagasi tercatat;
b. Jarak antara WTMD dan X-Ray minimal 50 cm;
c. Untuk dua jalur pemeriksaan, jarak antar WTMD minimal
60 cm;
d. Exit belt termasuk roller pada x-ray memiliki panjang
minimal 250 cm;
e. Plexiglass dipasang sepanjang exit belt setinggi tunnel x-
ray;
f. Terdapat meja pemeriksaan manual setelah mesin x-ray;
g. Terdapat sekat yang tidak dapat diletakan barang antara
x-ray dan WTMD.

5. Apakah jumlah personel di setiap jalur pemeriksaan sesuai


ketentuan?

23
6. Apakah personel yang bertugas sesuai tanggung jawabnya memiliki
kompetensi dan lisensi?

D. PROSEDUR

1. Apakah tersedia SOP pemeriksaan SCP 1?

2. Apakah SOP pemeriksaan sudah sesuai dengan ASP?

3. Apakah pelaksanaan pemeriksaan SCP 1 sudah sesuai dengan SOP?

a. Pengatur lalu-lintas penumpang dan barang;


1) Memeriksa izin masuk ke DKT
2) Mengatur dan mengarahkan serta memastikan untuk
dilakukan pemeriksaan;
- Bagasi dan barang bawaan
- Mantel, jaket, topi, ikat pinggang, ponsel, jam tangan,
kunci dan barang bawaan yang mengandung unsur
logam;
- laptop dan barang elektronik lainnya dengan ukuran
yang sama untuk dikeluarkan dari tas;
- Semua cairan aerosol dan gel;
- Orang perorangan.
3) Mengatur antrian orang perorangan yang akan dilakukan
pemeriksaan keamanan.
b. Operator mesin X-ray:
1) Mengidentifikasi tampilan monitor untuk bagasi/barang
bawaan;
2) Memastikan bagasi/barang bawaan dikategorikan aman
(tidak termasuk prohibited item);
3) Menginformasikan dan memerintahkan kepada petugas
pemeriksan barang bagasi/barang bawaan yang
dikategorikan mencurigakan untuk dilakukan pemeriksaan;
4) Menghentikan konveyor belt x-ray, apabila mencurigai
adanya barang berbahaya (rangkaian bom) dan
menginformasikan ke pengawas/supervisor untuk
dikoordinasikan guna penanganan lebih lanjut;

c. Pemeriksa orang dan penumpang menggunakan HHMD


manual:
1) Orang yang menimbulkan alarm pada WTMD diminta
untuk kembali dan mengeluarkan semua barang bawaan
yang mengandung unsur logam untuk dimasukan ke
pemeriksaan x-ray;
2) Apabila orang tersebut masih menimbulkan alarm pada
WTMD maka dilakukan pemeriksaan manual;
3) Melaksanakan pemeriksaan khusus orang perorangan
terhadap:
- berperilaku mencurigakan;
- kejanggalan pada postur tubuh;
- penggunaan kursi roda;

24
- menggunakan kereta bayi;
- menggunakan alat bantu medis;
4) melaksanakan pemeriksaan secara random 10%.

d. Pemeriksa barang/bagasi secara manual:


1) Memastikan kepemilikan bagasi atau barang bawaan;
2) Memerintahkan pemilik untuk membuka bagasi dengan
memperhatikan reaksi dari pemilik;
3) Melakukan pemeriksaan bagasi dengan seijin dari pemilik;
4) Melakukan pemeriksaan bagasi secara keseluruhan dari
luar ke dalam untuk menemukan benda yang dicurigai;
5) Mengembalikan dan merapikan barang yang diperiksa;
6) Apabila benda yang dikategorikan mencurigakan telah
ditemukan dan teratasi, maka bagasi tersebut diperiksa
ulang dengan x-ray;
7) Apabila tampilan bagasi/barang bawaan di monitor
berwarna hitam maka benda tersebut diperiksa ulang
dengan x-ray;
8) Pemeriksaan bagasi atau barang bawaan berupa elektronik
yang tidak diperiksa dengan x-ray dilakukan:
- pemilik menghidupkan perangkat elektronik tersebut;
- pemilik mengoperasikan perangkat elektronik
tersebut; dan
- personel keamanan mengawasi dan melihat hasil
pemeriksaan dari perangkat tersebut.
9) Memastikan pemeriksaan aman dan tidak meninggalkan
bagasi yang dicurigai sampai proses pemeriksaan selesai;
10) Memasang label security check;

e. Supervisor/komandan jaga/komandan regu:


1) Mengatur dan mengawasi personel keamanan bandar
udara melakukan sesuai tugas dan fungsinya;
2) Menindak lanjuti laporan;
CATATAN TEMUAN / OBSERVASI :

Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf

1.
1.
2.
2.

25
Nama pendamping dari objek pengawasan Paraf

1. 1.
2. 2.

Narasumber Jabatan Jam Paraf


1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3.

26
2) Security Check Point 2 (SCP 2)

BANDAR UDARA : Tanggal :

LOKASI BANDAR UDARA :

DASAR HUKUM
1. UU No. 1 Tahun 2009 : Pasal 334, 335
2. KM 25 Tahun 2005: Butir 6.1.4.5
3. PM 31 Tahun 2013 : Bab 5 butir 5.2, 5.3, 5.6, 5.7 dan Bab 6 butir 6.1, 6.3, 6.4, 6.5, 6.6, 6.7
4. PM 90 Tahun 2013: Butir 9.10
5. PM 33 Tahun 2015: Pasal 20, 21
6. SKEP 2765/XII/2010
7. KP 260 Tahun 2012: Pasal 5 dan 6
8. SKEP /160/VIII/2008: pasal 3

CHECK LIST

NO. AKTIVITAS DAN TUJUAN STATUS KETERANGAN

A. DOKUMEN AIRPORT SECURITY PROGRAMME (ASP)

1. Apakah menjelaskan persyaratan izin masuk ke daerah keamanan


terbatas/daerah steril berupa:
1. Boarding pas;
2. Pas bandar udara;
3. ID Card Crew;
4. Tanda pengenal inspektur penerbangan Direktorat Jenderal.
2. Apakah menjelaskan pemeriksaan izin masuk ke DKT/daerah steril?

3. Apakah menjelaskan pemeriksaan orang dan barang bawaannya?

4. Apakah menjelaskan informasi pengangkutan barang berbahaya bagi


penumpang?

5. Apakah menjelaskan kewenangan dan persyaratan petugas


keamanan penerbangan sesuai tugas tanggung jawabnya?
a. Pengatur lalu-lintas penumpang dan barang;
b. Operator X-Ray;
c. Pemeriksa penumpang menggunakan HHMD/manual (ketika
melewati WTMD);
d. Pemeriksa barang/bagasi tercatat secara manual;
e. Supervisor/komandan jaga/komandan regu

6. Apakah menjelaskan pemeriksaan khusus?


a. Kondisi fisik orang;
b. Permintaan khusus;
c. Diplomat;
d. Benda atau dokumen khusus dan/atau rahasia yang

27
dinyatakan oleh instansi pemerintah;

7. Apakah menjelaskan pengecualian pemeriksaan keamanan ?

8. Apakah menjelaskan pemeriksaan random 10%?

9. Apakah menjelaskan penanganan dan pemeriksaan penumpang


yang membawa senjata api ?

10. Apakah menjelaskan penanganan keamanan terhadap penumpang


dalam kategori tahanan dan pelanggar imigrasi ?

11. Apakah menjelaskan penanganan bagasi kabin yang tidak diambil


oleh pemiliknya ?

12. Apakah menjelaskan pemeriksaan pekerja, penerbang, personel


kabin dan barang bawaannya ?

13. Apakah menjelaskan penanganan barang tak bertuan ?

14. Apakah menjelaskan penanganan penumpang transit/transfer?

15. Apakah menjelaskan prosedur penggantian petugas operator x-ray?

B. PENYIMPANAN CATATAN

1. Dokumen log book


2. Dokumen perawatan, kalibrasi, sertifikasi dan daily test fasilitas
pemeriksaan keamanan penerbangan
C. FASILITAS DAN PERSONEL

1. Daftar fasilitas pemeriksaan keamanan penerbangan

2. Daftar personel pemeriksa keamanan penerbangan dan lisensinya

3. Apakah tersedia tanda peringatan (sign board) dan memenuhi


persyaratan ?

4. Apakah penempatan peralatan keamanan penerbangan sudah


sesuai persyaratan:
a. WTMD ditempatkan di sebelah X-Ray bagasi tercatat;
b. Jarak antara WTMD dan X-Ray minimal 50 cm;
c. Untuk dua jalur pemeriksaan, jarak antar WTMD minimal 60
cm;
d. Exit belt termasuk roller pada x-ray memiliki panjang
minimal 250 cm;
e. Plexiglass dipasang sepanjang exit belt setinggi tunnel x-ray;
f. Terdapat meja pemeriksaan manual setelah mesin x-ray;
g. Terdapat sekat yang tidak dapat diletakan barang antara x-
ray dan WTMD;
5. Apakah jumlah personel di setiap jalur pemeriksaan sesuai
ketentuan?

6. Apakah personel yang bertugas sesuai tanggung jawabnya memiliki


kompetensi dan lisensi?

7. Apakah menyediakan tempat untuk pemeriksaan khusus;

28
8. Apakah menyediakan kotak transparan dan terkunci untuk barang-
barang terlarang (prohibited item).

D. PROSEDUR

1. Apakah tersedia SOP pemeriksaan SCP 2?

2. Apakah SOP pemeriksaan sudah sesuai dengan ASP?

3. Apakah pelaksanaan pemeriksaan SCP 2 sudah sesuai dengan SOP?

a. Pengatur lalu-lintas penumpang dan barang;


1) Memeriksa izin masuk ke DKT/daerah steril
2) Mengatur dan mengarahkan serta memastikan untuk
dilakukan pemeriksaan;
- Barang bawaan/kabin
- Mantel, jaket, topi, ikat pinggang, ponsel, jam tangan,
kunci dan barang bawaan yang mengandung unsur
logam;
- laptop dan barang elektronik lainnya dengan ukuran
yang sama untuk dikeluarkan dari tas;
- Semua cairan aerosol dan gel;
- Orang perorangan.
3) Mengatur antrian orang perorangan yang akan dilakukan
pemeriksaan keamanan.
b. Operator mesin X-ray:
1) Mengidentifikasi tampilan monitor untuk barang
bawaan/kabin;
2) Memastikan barang bawaan/kabin dikategorikan aman
(tidak termasuk prohibited item);
3) Menginformasikan dan memerintahkan kepada petugas
pemeriksan barang barang bawaan/kabin yang
dikategorikan mencurigakan untuk dilakukan pemeriksaan;
4) Menghentikan konveyor belt x-ray, apabila mencurigai
adanya barang berbahaya (rangkaian bom) dan
menginformasikan ke pengawas/supervisor untuk
dikoordinasikan guna penanganan lebih lanjut;

c. Pemeriksa orang dan penumpang menggunakan HHMD manual:


1) Orang yang menimbulkan alarm pada WTMD diminta untuk
kembali dan mengeluarkan semua barang bawaan yang
mengandung unsur logam untuk dimasukan ke pemeriksaan
x-ray;
2) Apabila orang tersebut masih menimbulkan alarm pada
WTMD maka dilakukan pemeriksaan manual;
3) Melaksanakan pemeriksaan khusus orang perorangan
terhadap:
- berperilaku mencurigakan;
- kejanggalan pada postur tubuh;
- penggunaan kursi roda;
- menggunakan kereta bayi;

29
- menggunakan alat bantu medis;
4) melaksanakan pemeriksaan secara random 10%.

d. Pemeriksa barang/bagasi kabin secara manual:


1) Memastikan kepemilikan bagasi kabin atau barang bawaan;
2) Memerintahkan pemilik untuk membuka bagasi kabin
dengan memperhatikan reaksi dari pemilik;
3) Melakukan pemeriksaan bagasi kabin dengan seijin dari
pemilik;
4) Melakukan pemeriksaan bagasi kabin secara keseluruhan
dari luar ke dalam untuk menemukan benda yang dicurigai;
5) Mengembalikan dan merapikan barang yang diperiksa;
6) Apabila benda yang dikategorikan mencurigakan telah
ditemukan dan teratasi, maka bagasi kabin tersebut
diperiksa ulang dengan x-ray;
7) Apabila tampilan barang bawaan/kabin di monitor berwarna
hitam maka benda tersebut diperiksa ulang dengan x-ray;
8) Pemeriksaan bagasi kabin atau barang bawaan berupa
elektronik yang tidak diperiksa dengan x-ray dilakukan:
- pemilik menghidupkan perangkat elektronik tersebut;
- pemilik mengoperasikan perangkat elektronik tersebut;
dan
- personel keamanan mengawasi dan melihat hasil
pemeriksaan dari perangkat tersebut.
9) Memastikan pemeriksaan aman dan tidak meninggalkan
bagasi kabin yang dicurigai sampai proses pemeriksaan
selesai;
e. Supervisor/komandan jaga/komandan regu:
1) Mengatur dan mengawasi personel keamanan bandar udara
melakukan sesuai tugas dan fungsinya;
2) Menindak lanjuti laporan.
CATATAN TEMUAN / OBSERVASI :

Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf

1. 1.
2. 2.

Nama pendamping dari objek pengawasan Paraf

1. 1.
2. 2.

Narasumber Jabatan Jam Paraf


1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3.

30
3) Security Check Point Khusus (SCP Khusus)

BANDAR UDARA : Tanggal :

LOKASI BANDAR UDARA :

DASAR HUKUM
1. UU No. 1 Tahun 2009 : Pasal 334, 335
2. KM 25 Tahun 2005: Butir 6.1.4.5
3. PM 31 Tahun 2013 : Bab 5 butir 5.2, 5.3, 5.6, 5.7 dan bab 6 butir 6.2.1, 6.2.2, 6.2.3, 6.2.4
4. PM 90 Tahun 2013: Butir 9.10
5. PM 33 Tahun 2015: Pasal 20, 21
6. SKEP 2765/XII/2010
7. KP 260 Tahun 2012: Pasal 5 dan 6
8. SKEP /160/VIII/2008: pasal 3

CHECK LIST PEMERIKSAAN SCP KHUSUS

NO. AKTIVITAS DAN TUJUAN STATU KETERANG


S AN

A. DOKUMEN AIRPORT SECURITY PROGRAMME (ASP)

1. Apakah menjelaskan persyaratan izin masuk ke daerah keamanan


terbatas berupa:
1. Tiket penumpang pesawat udara;
2. Boarding pas;
3. Pas 31Bandar Udara;
4. ID Card Crew;
5. Tanda pengenal 31inspektur penerbangan Direktorat Jenderal.
2. Apakah menjelaskan pemeriksaan izin masuk ke DKT?

3. Apakah menjelaskan pemeriksaan orang dan barang bawaannya?

4. Apakah menjelaskan kewenangan dan persyaratan petugas keamanan


penerbangan sesuai tugas tanggung jawabnya?
a. Pengatur lalu-lintas penumpang dan barang;
b. Operator X-Ray;
c. Pemeriksa penumpang menggunakan HHMD/manual (ketika
melewati WTMD);
d. Pemeriksa barang/bagasi tercatat secara manual;
e. Supervisor/komandan jaga/komandan regu

5. Apakah menjelaskan pemeriksaan khusus?


a. Kondisi fisik orang;
b. Permintaan khusus;
c. Diplomat;
d. Benda atau dokumen khusus dan/atau rahasia yang dinyatakan

31
oleh instansi pemerintah.

7. Apakah menjelaskan pengecualian pemeriksaan keamanan ?

8. Apakah menjelaskan pemeriksaan random 10%?

9. Apakah menjelaskan penanganan dan pemeriksaan orang yang


membawa senjata api ?

10. Apakah menjelaskan pemeriksaan pekerja, penerbang, personel kabin dan


barang bawaannya ?

11. Apakah menjelaskan standar keamanan untuk kegiatan konsesioner ?

12. Apakah menjelaskan penanganan barang tak bertuan ?

13. Apakah menjelaskan prosedur penggantian petugas operator x-ray?

B. PENYIMPANAN CATATAN

1. Dokumen log book


2. Dokumen perawatan, kalibrasi, sertifikasi dan daily test fasilitas
pemeriksaan keamanan keamanan penerbangan
C. FASILITAS DAN PERSONEL

1. Daftar fasilitas pemeriksaan keamanan penerbangan

2. Daftar personel pemeriksa keamanan penerbangan

3. Apakah tersedia tanda peringatan (sign board) dan memenuhi


persyaratan ?

4. Apakah penempatan peralatan keamanan penerbangan sudah sesuai


persyaratan:
a. WTMD ditempatkan di sebelah X-Ray bagasi tercatat;
b. Jarak antara WTMD dan X-Ray minimal 50 cm;
c. Untuk dua jalur pemeriksaan, jarak antar WTMD minimal 60 cm;
d. Exit belt termasuk roller pada x-ray memiliki panjang minimal 250
cm;
e. Plexy glass dipasang sepanjang exit belt setinggi tunnel x-ray;
f. Terdapat meja pemeriksaan manual setelah mesin x-ray;
g. Terdapat sekat yang tidak dapat diletakan barang antara x-ray
dan WTMD.
5. Apakah jumlah personel di setiap jalur pemeriksaan sesuai ketentuan?

6. Apakah personel yang bertugas sesuai tanggung jawabnya memiliki


kompetensi dan lisensi?

7. Apakah tersedia tanda (sign board) SCP Khusus?


a. Bagi personel pesawat udara;
b. Orang perorangan yang bekerja di bandar udara;
c. Barang-barang yang dijual di konsesi bandar udara.

32
D. PROSEDUR

1. Apakah tersedia SOP pemeriksaan SCP Khusus?

2. Apakah SOP pemeriksaan sudah sesuai dengan ASP?

3. Apakah pelaksanaan pemeriksaan SCP Khusus sudah sesuai dengan SOP?

a. Pengatur lalu-lintas penumpang dan barang;


1) Memeriksa izin masuk ke DKT
2) Mengatur dan mengarahkan serta memastikan untuk dilakukan
pemeriksaan;
- Bagasi dan barang bawaan
- Mantel, jaket, topi, ikat pinggang, ponsel, jam tangan, kunci
dan barang bawaan yang mengandung unsur logam;
- laptop dan barang elektronik lainnya dengan ukuran yang
sama untuk dikeluarkan dari tas;
- Semua cairan aerosol dan gel;
- Orang perorangan.
3) Mengatur antrian orang perorangan yang akan dilakukan
pemeriksaan keamanan.
b. Operator mesin X-ray:
1) Mengidentifikasi tampilan monitor untuk bagasi/barang bawaan;
2) Memastikan bagasi/barang bawaan dikategorikan aman (tidak
termasuk prohibited item);
3) Menginformasikan dan memerintahkan kepada petugas
pemeriksan barang bagasi/barang bawaan yang dikategorikan
mencurigakan untuk dilakukan pemeriksaan;
4) Menghentikan konveyor belt x-ray, apabila mencurigai adanya
barang berbahaya (rangkaian bom) dan menginformasikan ke
pengawas/supervisor untuk dikoordinasikan guna penanganan
lebih lanjut;

c. Pemeriksa orang dan penumpang menggunakan HHMD manual:


1) Orang yang menimbulkan alarm pada WTMD diminta untuk
kembali dan mengeluarkan semua barang bawaan yang
mengandung unsur logam untuk dimasukan ke pemeriksaan x-
ray;
2) Apabila orang tersebut masih menimbulkan alarm pada WTMD
maka dilakukan pemeriksaan manual;
3) Melaksanakan pemeriksaan khusus orang perorangan terhadap:
- berperilaku mencurigakan;
- kejanggalan pada postur tubuh;
- penggunaan kursi roda;
- menggunakan kereta bayi;
- menggunakan alat bantu medis;
4) melaksanakan pemeriksaan secara random 10%.

d. Pemeriksa barang/bagasi secara manual:

33
1) Memastikan kepemilikan bagasi atau barang bawaan;
2) Memerintahkan pemilik untuk membuka bagasi dengan
memperhatikan reaksi dari pemilik;
3) Melakukan pemeriksaan bagasi dengan seijin dari pemilik;
4) Melakukan pemeriksaan bagasi secara keseluruhan dari luar ke
dalam untuk menemukan benda yang dicurigai;
5) Mengembalikan dan merapikan barang yang diperiksa;
6) Apabila benda yang dikategorikan mencurigakan telah ditemukan
dan teratasi, maka bagasi tersebut diperiksa ulang dengan x-ray;
7) Apabila tampilan bagasi/barang bawaan di monitor berwarna
hitam maka benda tersebut diperiksa ulang dengan x-ray;
8) Pemeriksaan bagasi atau barang bawaan berupa elektronik yang
tidak diperiksa dengan x-ray dilakukan:
- pemilik menghidupkan perangkat elektronik tersebut;
- pemilik mengoperasikan perangkat elektronik tersebut; dan
- personel keamanan mengawasi dan melihat hasil
pemeriksaan dari perangkat tersebut.
9) Memastikan pemeriksaan aman dan tidak meninggalkan bagasi
yang dicurigai sampai proses pemeriksaan selesai;

e. Supervisor/komandan jaga/komandan regu:


1) Mengatur dan mengawasi personel keamanan bandar udara
melakukan sesuai tugas dan fungsinya;
2) Menindak lanjuti laporan;
CATATAN TEMUAN / OBSERVASI :

Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf

1. 1.
2. 2.

Nama pendamping dari objek pengawasan Paraf

1. 1.
2. 2.

Narasumber Jabatan Jam Paraf


1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3.

34
4) Baggage Handling System (BHS)/Hold Baggage Screening (HBS)

BANDAR UDARA : Tanggal :

LOKASI BANDAR UDARA :

DASAR HUKUM
1. UU No. 1 Tahun 2009 : Pasal 334, Pasal 335
2. KM 25 Tahun 2005: Butir 6.1.4.5
3. PM 31 Tahun 2013 : Bab 6 butir 6.1 dan 6.8
4. SKEP 2765/XII/2010: Pasal 24 dan 25
5. KP 260 Tahun 2012

CHECK LIST

NO. AKTIVITAS DAN TUJUAN STATUS KETERANGAN

A. DOKUMEN ASP

1. Apakah menjelaskan pemeriksaan barang bagasi dengan BHS/HBS?

2. Apakah menjelaskan kewenangan dan persyaratan petugas


keamanan penerbangan sesuai tugas tanggung jawabnya?
a. Petugas sesuai level ;
b. Pemeriksa barang/bagasi tercatat secara manual;
c. Supervisor/komandan jaga/komandan regu
3. Apakah menjelaskan tempat khusus untuk pemeriksaan rekonsiliasi?

4. Apakah menjelaskan prosedur penggantian petugas operator


BHS/HBS?

5. Apakah menjelaskan pemeriksaan barang bagasi yang di luar ukuran


BHS/HBS?

6. Apakah menjelaskan kondisi emergency apabila sistem BHS/HBS


mengalami kendala?

B. PENYIMPANAN CATATAN

1. Dokumen log book


2. Dokumen perawatan, kalibrasi, sertifikasi dan daily test fasilitas
pemeriksaan keamanan keamanan penerbangan
C. FASILITAS DAN PERSONEL

1. Daftar fasilitas pemeriksaan keamanan penerbangan

2. Daftar personel pemeriksa keamanan penerbangan dan lisensinya

3. Apakah tersedia tanda peringatan (sign board) dan memenuhi


persyaratan ?

4. Apakah personel yang bertugas sesuai tanggung jawabnya memiliki

35
kompetensi dan lisensi?

D. PROSEDUR

1. Apakah tersedia SOP pemeriksaan HBS/BHS?

2. Apakah SOP pemeriksaan sudah sesuai dengan ASP?

3. Apakah pelaksanaan pemeriksaan HBS/BHS sudah sesuai dengan


SOP?

4. Apakah pelaksanaan pemeriksaan bagasi rekonsiliasi sesuai SOP?

5. Apakah pelaksanaan pemeriksaan bagasi diluar ukuran sesuai


dengan SOP?
CATATAN TEMUAN / OBSERVASI :

Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf

1. 1.
2. 2.

Nama pendamping dari objek pengawasan Paraf

1. 1.
2. 2.

Narasumber Jabatan Jam Paraf


1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3.

36
g. Fasilitas Keamanan Penerbangan (Facility of Aviation Security/FAS)

BANDAR UDARA : Tanggal :

LOKASI BANDAR UDARA :

DASAR HUKUM
1. UU No. 1 Tahun 2009 : Pasal 348, 349 dan 350
2. PM 31 Tahun 2013 : Bab 7
3. KP 260 Tahun 2012
4. KP 262 Tahun 2013
5. KP 241 Tahun 2014

CHECK LIST

NO. AKTIVITAS DAN TUJUAN STATUS KETERANGAN

A. DOKUMEN AIRPORT SECURITY PROGRAMME (ASP)

1. Apakah menjelaskan penyediaan peralatan keamanan penerbangan ?

2. Apakah menjelaskan inventarisasi peralatan keamanan penerbangan ?

3. Apakah menjelaskan standard pengoperasian peralatan keamanan


penerbangan ?

4. Apakah menjelaskan prosedur pemeliharaan rutin dan/atau kalibrasi


peralatan keamanan ?

5. Apakah menjelaskan pemutakhiran/pembaharuan peralatan keamanan


penerbangan ?

B. PENYIMPANAN CATATAN

1. Log book pengoperasian dan pemeliharaan

2. Laporan pemeliharaan berkala

3. Laporan kerusakan dan perbaikan peralatan

4. Laporan pemeriksaan dan pengujian berkala untuk mempertahankan


sertifikat peralatan

5. Jadwal pelaksana pemeliharaan

6. Laporan bulanan meliputi unjuk hasil/performance, kondisi peralatan,


daftar personel dan perbaikan (Ref. PM 241 Tahun 2013)

C. FASILITAS DAN PERSONEL

1. Daftar peralatan fasilitas keamanan penerbangan sesuai format PM 241


Tahun 2013

2. Daftar personel fasilitas keamanan penerbangan sesuai format PM 241


Tahun 2013.

37
3. Daftar peralatan penunjang pemeliharaan (contoh CTP, STP, Avo meter,
toolkit, kendaraan dll.)

D. PROSEDUR

1. Apakah SOP Pengoperasian, Pemeliharaan dan Pelaporan Fasilitas


Keamanan Penerbangan telah sesuai dengan Program Keamanan Bandar
Udara ?

2. Apakah pengoperasian peralatan fasilitas keamanan penerbangan sesuai


dengan SOP yang ditetapkan ?

3. Apakah pemeliharaan peralatan fasilitas keamanan penerbangan sesuai


dengan SOP yang ditetapkan ?

4. Apakah peralatan keamanan penerbangan sesuai KP 260 Tahun 2012


telah bersertifikat ?

5. Apakah personel yang melaksanakan pemeliharaan peralatan fasilitas


keamanan penerbangan berlisensi ?

6. Apakah personel yang melaksanakan pemeliharaan peralatan fasilitas


keamanan penerbangan sesuai rating yang dimiliki ?

7. Apakah pelaporan pengoperasian dan pemeliharaan berjalan sesuai SOP


yang ditetapkan ?
CATATAN TEMUAN / OBSERVASI :

Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf

1. 1.
2. 2.

Nama pendamping dari objek pengawasan Paraf

1. 1.
2. 2.

Narasumber Jabatan Jam Paraf


1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3.

38
h. Penanggulangan Tindakan Melawan Hukum (Airport Contingency Plan/ACP)

BANDAR UDARA : Tanggal :

LOKASI BANDAR UDARA :

DASAR HUKUM
1. UU No. 1 Tahun 2009 : Pasal 338, 344 dan 345.
2. PM 31 Tahun 2013 : Bab 9 dan Bab 11

CHECK LIST

NO. AKTIVITAS DAN TUJUAN STATUS KETERANGAN

A. DOKUMEN AIRPORT SECURITY PROGRAMME (ASP)

1. Apakah menjelaskan tanggung jawab penanggulangan ?

2. Apakah menjelaskan tindakan awal penanggulangan ?


Apakah menjelaskan wilayah bandar udara sebagai tempat
3.
terisolasi (isolated parking area) untuk penempatan
pesawat udara yang mengalami gangguan atau ancaman
keamanan?
4. Apakah menjelaskan komando penangulangan ?

5. Apakah menjelaskan bantuan pelayanan navigasi ?

6. Apakah menjelaskan bantuan spesialis/Ahli ?

7. Apakah menjelaskan media pemberitaan terkait


penanggulangan ?

8. Apakah menjelaskan pelaporan hasil penanggulangan ?

9. Apakah menjelaskan pelatihan penanggulangan ?

10. Apakah mengatur langkah-langkah penanggulangan dalam


keadaan ancaman meningkat?

B. PENYIMPANAN CATATAN

1. Dokumen latihan full scale

2. Dokumen latihan table top

3. Dokumen evaluasi kejadian

C. FASILITAS DAN PERSONEL

1. Daftar fasilitas penanggulangan keadaan darurat

2. Daftar personel yang terlibat penanggulangan keadaan


darurat

39
D. PROSEDUR

1. Apakah dokumen ACP sudah sesuai dengan dokumen


Program Keamanan Bandar Udara?

2. Apakah latihan keadaan darurat keamanan (contingency


exercise) skala besar (full scale) dilaksanakan paling sedikit
1 (satu) kali dalam 2 (dua) tahun ?

3. Apakah latihan keadaan darurat keamanan (contingency


exercise) skala kecil (table top) dilaksanakan dilaksanakan
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun ?

4. Apakah langkah-langkah penanggulangan dalam keadaan


ancaman meningkat dilaksanakan sesuai SOP?
CATATAN TEMUAN / OBSERVASI :

Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf

1. 1.
2. 2.

Nama pendamping dari objek pengawasan Paraf

1. 1.
2. 2.

Narasumber Jabatan Jam Paraf


1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3.

40
2. ANGKUTAN UDARA (AU)
a. Regulasi dan Organisasi (Legislation and Organization/LEG)
1) Kantor Pusat

BADAN USAHA ANGKUTAN UDARA : Tanggal :

LOKASI KANTOR PUSAT :


DASAR HUKUM
1. UU No. 1 Tahun 2009 : Pasal 232 (3), 325,329, 331, 332, 334, 335, 336, 337, 340, 342, 344, 345, 350
381 (2) (3), 384 (2), 388, 389, 390, 391
2. PM No. 31 Tahun 2013 : Paragraf 3.6 ; 4.1.2, 4.2.1, 4.2.2, 5.6.2, 5.7.4, 5.9, Bab 6, 8, 9, 10,11, 12
3. PM 90 Tahun 2013; Paragraf 8.3
4. PM 56 Tahun 2015; Pasal 4 dan 5
5. PM 92 Tahun 2015
6. SKEP / 100 / VII/ 2003
7. SKEP / 252 / XII/ 2005
8. SKEP / 160 / VIII/ 2008
9. SKEP / 161 / VIII/ 2008
10. SKEP / 2765 / XII/ 2010

CHECK LIST
No. Aktivitas dan Tujuan Status Keterangan
A. DOKUMEN PKAU / AOSP
1. Apakah memiliki Dokumen AOSP ?
a. Apakah dalam bentuk cetak ?
b. Apakah dalam bentuk soft copy ?
2. Apakah dokumen AOSP telah disahkan ?
3. Apakah dokumen AOSP selalu terbarukan (up to date) ?
4. Apakah kebutuhan fasilitas dan perencanaan sesuai dengan
AOSP ?
5. Apakah dokumen AOSP yang terbarukan (up to date) telah
didistribusikan sesuai daftar distribusi ?
6. Apakah dokumen AOSP telah disosialisasikan terhadap unit
/ bagian yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya?
7. Apakah dokumen AOSP tersebut dilengkapi dengan ACP
(Aircraft Contigency Plan) dan SOP turunannya serta
Checklist & Form terkait keamanan penerbangan ?
8. Apakah mengatur tanggung jawab terhadap perlindungan
keamanan pesawat udara
9. Apakah mengatur prosedur perlindungan pesawat udara
dalam kondisi normal
10. Apakah mengatur prosedur perlindungan pesawat udara
dalam kondisi ancaman meningkat
11. Apakah mengatur pemeriksaan keamanan pesawat udara;
(aircraft security check)
12. Apakah mengatur prosedur pengendalian jalur masuk ke
pesawat udara (control of access to aircraft)
13. Apakah mengatur prosedur pengamanan pesawat parkir
bermalam (Remain Over Night/RON)
14. Apakah mengatur prosedur perlindungan pesawat udara
yang tidak dioperasikan
15. Apakah mengatur prosedur pemeriksaan penumpang pada
lapor diri (check in)
16. Apakah mengatur prosedur pemeriksaan dokumen
perjalanan

41
17. Apakah mengatur prosedur pengawasan pergerakan
penumpang (control of movement of passengers)
18. Apakah mengatur langkah-langkah keamanan
pengangkutan penumpang dan barang bawaannya yang
menggunakan bus khusus
19. Apakah mengatur langkah-langkah pemeriksaan dan
penyisiran keamanan terhadap bus yang akan digunakan
untuk mengangkut penumpang dan barang bawaannya
20. Apakah mengatur prosedur penanganan penumpang
transit dan transfer
21. Apakah mengatur prosedur penanganan bagasi kabin
22. Apakah mengatur prosedur penanganan penumpang dan
bagasi kabin yang dicurigai
23. Apakah mengatur prosedur penanganan penumpang yang
membawa senjata api
24. Apakah mengatur prosedur penanganan penumpang
tertentu (measures for special category passengers)
25. Apakah mengatur prosedur penanganan tahanan dan
pelanggar imigrasi (prisoners and deportess)
26. Apakah mengatur prosedur penanganan penumpang yang
tidak patuh (unruly passengers)
27. Apakah mengatur prosedur Pemeriksaan keamanan bagasi
tercatat
28. Apakah mengatur prosedur penyiapan bagasi tercatat
29. Apakah mengatur prosedur pengawasan penyiapan bagasi
tercatat
30. Apakah mengatur prosedur pemuatan (loading) bagasi
tercatat
31. Apakah mengatur prosedur penurunan (unloading) bagasi
tercatat
32. Apakah mengatur prosedur penanganan bagasi tercatat
transit dan transfer
33. Apakah mengatur prosedur pengawasan bagasi tercatat
transit dan transfer
34. Apakah mengatur prosedur rekonsiliasi bagasi tercatat dan
penumpang
35. Apakah mengatur prosedur penanganan bagasi tercatat tak
bertuan
36. Apakah mengatur prosedur penanganan bagasi tercatat tak
terklaim (unclaimed hold baggage)
37. Apakah mengatur prosedur pemeriksaan personel
pembersih pesawat udara
38. Apakah mengatur prosedur terhadap pemeriksaan bagasi
tercatat penumpang transfer (pemeriksaan atau validasi)
39. Apakah mengatur prosedur untuk mencegah orang yang
tidak berwenang masuk ke dalam cockpit selama
penerbangan
40. Apakah mengatur prosedur pengawasan pergerakan orang
dan kendaraan yang menuju dan dari pesawat udara di
dalam DKT?
41. Apakah mengatur kebijakan keamanan pengangkutan kargo
dan pos
42. Apakah mengatur penanggung jawab pemeriksaan
keamanan kargo dan pos
43. Apakah mengatur prosedur pemeriksaan keamanan kargo
dan pos
44. Apakah mengatur prosedur penanganan, pemuatan

42
(loading) dan penurunan (unloading) kargo dan pos
45. Apakah mengatur prosedur penanganan dan pengendalian
keamanan kargo dan pos transit
46. Apakah mengatur prosedur penanganan kargo dan pos
dalam kategori barang berbahaya
47. Apakah mengatur prosedur penanganan kantong diplomat
(diplomatic pouches)
48. Apakah mengatur prosedur penanganan liquid, aerosol dan
gel (LAG) pada penerbangan internasional
49. Apakah mengatur prosedur penanganan pengangkutan
senjata api
50. Apakah mengatur prosedur penanganan catering dan
barang persediaan
51. Apakah mengatur prosedur pengendalian keamanan kantor
station badan usaha angkutan udara
52. Apakah mengatur prosedur pengendalian keamanan aset
badan usaha angkutan udara
53. Apakah mengatur checklist aircraft security check (tiap jenis
pesawat)
54. Apakah mengatur checklist aircraft security search (tiap
jenis pesawat)
54. Apakah mengatur checklist penerimaan ancaman bom
55. Apakah mengatur form laporan ancaman bom
56. Apakah mengatur form ijin membawa senjata api
57. Apakah mengatur form ijin membawa tahanan dalam
penerbangan
58. Apakah mengatur prosedur tempat penempatan bom yang
berisiko kecil (risk least bomb location)
59. Apakah mengatur Standard Operating Procedure (SOP) di
bidang keamanan penerbangan
60. Apakah Prosedur penanganan jasa boga atau barang
persediaan/perbekalan telah dicantumkan dalam Program
Keamanan Angkutan Udara
B. ORGANISASI KEAMANAN PENERBANGAN
1. Apakah telah memiliki struktur organisasi keamanan
penerbangan?
2. Apakah telah menunjuk pejabat/personel keamanan
Angkutan udara yang bertanggungjawab untuk
mengkoordinasikan pelaksanaan ketentuan khusus dari
AOSP ?
3. Apakah tugas dan tanggung jawab pejabat dan personel
keamanan telah dijabarkan di dalam struktur organisasi?
4. Apakah BUAU memiliki kebijakan terhadap keamanan
penerbangan?
5. Apakah menyediakan pembiayaan keamanan Angkutan
udara ?
6. Apakah Bandar udara memberikan fasilitasi pelaksanaan
survey bagi BUAU dalam melaksanakan rute barunya ?
7. Apakah kerjasama atau perjanjian dengan badan
hukum/instansi/negara lain terkait program keamanan dan
telah dijadikan lampiran yang tidak terpisahkan dalam
AOSP ?
8. Apakah BUAU dalam AOSP menjelaskan untuk setiap
station menjadi anggota Komite Keamanan Bandar Udara?

43
C PENYIMPANAN CATATAN
1. Daftar Kantor Cabang dan Station Badan Usaha Angkutan
Udara
2. Daftar rute berjadwal yang diterbangi
3. Daftar jenis pesawat yang dioperasikan
4. Daftar contact /key personel list
5. Daftar kerjasama atau perjanjian dengan badan
hukum/instansi/negara lain terkait program keamanan dan
jasa terkait untuk menunjang pelayanan operasi
penerbangan di bandar udara
6. SOP Keamanan Penerbangan
D. STANDARD OPERATING PROCEDUR
1. Apakah seluruh SOP telah sesuai dalam daftar tertuang
dalam AOSP ?
2. Apakah isi seluruh SOP telah sesuai dengan muatan isi
materi di dalam AOSP ?
E. DOKUMEN LAIN YANG TERKAIT
1. Apakah memiliki dokumen-dokumen lain yang terkait
keamanan penerbangan
2. Apakah dokumen-dokumen tersebut memiliki penanggung
jawab untuk memeliharanya
3. Apakah dokumen-dokumen lain yang terkait keamanan
penerbangan telah disosialisasikan ke personel BUAU
CATATAN TEMUAN / OBSERVASI :

Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf


1. 1.
2. 2.

Nama Pendamping dari Objek Pengawasan Paraf


1. 1.
2. 2.
Narasumber Jabatan Jam Paraf
1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3.

44
2) Station

BADAN USAHA ANGKUTAN UDARA :


Tanggal :
LOKASI ANGKUTAN UDARA :
PENYELENGGARA BANDAR UDARA :
DASAR HUKUM
1. UU No. 1 Tahun 2009 : Pasal 232 (3) ; 329; 337, 340
2. PM No. 31 Tahun 2013 : Butir 3.6 ; 4.1.2, 4.2.1 dan 4.2.2; Bab 9, 12
3. PM 56 Tahun 2015; Pasal 4 dan 5
CHECK LIST
No. Aktivitas dan Tujuan Status Keterangan
A. DOKUMEN PKAU / AOSP
1. Apakah memiliki Dokumen AOSP ?
a. Apakah dalam bentuk cetak ?
b. Apakah dalam bentuk soft copy ?
2. Apakah dokumen AOSP telah disahkan ?
3. Apakah dokumen AOSP selalu terbarukan (up to date) ?
4. Apakah mengatur kebutuhan fasilitas dan perencanaan
keamanan penerbangan ?
5. Apakah dokumen AOSP yang terbarukan (up to date) telah
didistribusikan sesuai daftar distribusi ?
6. Apakah telah memberikan 1 (satu) salinan (copy)
AOSP/PKAU kepada penyelenggara Bandar udara dan
tercatat di daftar distribusi ?
7. Apakah dokumen AOSP tersebut dilengkapi dengan ACP
(Aircraft Contigency Plan) dan SOP turunannya serta
Checklist & Form terkait keamanan penerbangan ?
B. ORGANISASI KEAMANAN PENERBANGAN
1. Apakah telah memiliki struktur organisasi keamanan
penerbangan?
2. Apakah telah menunjuk pejabat/personel keamanan
Angkutan udara yang bertanggungjawab untuk
mengkoordinasikan pelaksanaan ketentuan khusus dari
AOSP ?
3. Apakah tugas dan tanggung jawab pejabat dan personel
keamanan telah dijabarkan di dalam struktur organisasi?
4. Apakah BUAU memiliki kebijakan terhadap keamanan
penerbangan?
5. Apakah menyediakan pembiayaan keamanan Angkutan
udara ?
6. Apakah Bandar udara memberikan fasilitasi pelaksanaan
survey bagi BUAU dalam melaksanakan rute barunya ?
7. Apakah kerjasama atau perjanjian dengan badan
hukum/instansi/negara lain terkait program keamanan dan
telah dijadikan lampiran yang tidak terpisahkan dalam
AOSP ?
8. Apakah BUAU dalam AOSP menjelaskan untuk setiap
station menjadi anggota Komite Keamanan Bandar Udara?
9. Apakah BUAU berperan aktif sebagai anggota komite
keamanan di bandar udara?
C PENYIMPANAN CATATAN
1. Daftar rute berjadwal yang diterbangi
2. Daftar jenis pesawat yang dioperasikan

45
3. Daftar contact /key personel list
4. Daftar kerjasama atau perjanjian dengan badan
hukum/instansi/negara lain terkait program keamanan dan
jasa terkait untuk menunjang pelayanan operasi
penerbangan di bandar udara
5. Catatan serah terima 1 (satu) salinan (copy) AOSP/PKAU
kepada penyelenggara Bandar udara
6. SOP Keamanan Penerbangan
D. STANDARD OPERATING PROCEDUR
1. Apakah seluruh SOP telah sesuai dalam daftar tertuang
dalam AOSP ?
2. Apakah isi seluruh SOP telah sesuai dengan muatan isi
materi di dalam AOSP ?
E. DOKUMEN LAIN YANG TERKAIT
1. Apakah memiliki dokumen-dokumen lain yang terkait
keamanan penerbangan
2. Apakah dokumen-dokumen tersebut memiliki penanggung
jawab untuk memeliharanya
3. Apakah dokumen-dokumen lain yang terkait keamanan
penerbangan telah disosialisasikan ke personel BUAU
CATATAN TEMUAN / OBSERVASI :

Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf


1. 1.
2.
2.
Nama Pendamping dari Objek Pengawasan Paraf
1. 1.
2. 2.
Narasumber Jabatan Jam Paraf
1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3.

46
b. Pendidikan dan Pelatihan (Training/TRG)

BADAN USAHA ANGKUTAN UDARA :


Tanggal :
LOKASI ANGKUTAN UDARA :
PENYELENGGARA BANDAR UDARA :
DASAR HUKUM
1. UU No. 1 Tahun 2009 : Pasal 381 (2) (3), 384 (2), 388, 389, 390, 391
2. PM 31 Tahun 2013 : Bab 8
3. SKEP / 252 / XII/ 2005
4. SKEP / 160 / VIII/ 2008
5. SKEP / 161 / VIII/ 2008
CHECK LIST
No. Aktivitas dan Tujuan Status Keterangan
A. DOKUMEN PKAU / AOSP
1. Apakah mengatur kebijakan program pendidikan dan
pelatihan keamanan penerbangan?
2. Apakah mengatur jenis diklat wajib dan sertifikasi personel
(lisensi) ?
3. Apakah mengatur jenis diklat tambahan untuk
meningkatkan kompetensi ?
4. Apakah mengatur kriteria personel keamanan penerbangan
dan personel fasilitas keamanan penerbangan ?
5. Apakah mengatur penjelasan pengembangan dan
melaksanakan program diklat ?
6. Apakah mengatur kebijakan pendidikan dan pelatihan
penyegaran personel keamanan penerbangan
7. Apakah mengatur kebijakan pendidikan dan pelatihan
kepedulian keamanan penerbangan
8. Apakah mengatur prosedur pemantauan kinerja personel
keamanan penerbangan
9. Apakah mengatur prosedur background check untuk
personel avsec di objek pengawasan
10. Apakah mengatur tentang persyaratan lembaga diklat dan
instruktur dalam memberikan pendidikan dan pelathan?
B. ORGANISASI SUMBER DAYA MANUSIA
1. Apakah telah memiliki struktur organisasi yang bertanggung
jawab terhadap pengembangan SDM terkait keamanan
penerbangan
2. Apakah tugas dan tanggung jawab pengembangan SDM
terkait keamanan penerbangan telah dijabarkan di dalam
program pendidikan dan pelatihan keamanan penerbangan
C. PENYIMPANAN CATATAN
1. Daftar personel keamanan penerbangan dan personel
fasilitas keamanan penerbangan, yang berisi :
- nama
- identitas diri (tempat dan tanggal lahir)
- pendidikan formal
- masa kerja
- jabatan dan unit kerja
- diklat kompetensi
- nomor lisensi
- masa belaku lisensi
2. Rekaman bukti diklat kompetensi dan lisensi disimpan di :
a. Kantor Pusat
b. Kantor Station
47
3. Daftar personel selalu terbarukan (up to date)
4. Catatan pengusulan dan pelaksanaan diklat
5. Dokumentasi hasil pelaksanaan diklat
6. Daftar lembaga diklat yang memiliki kerjasama dengan
BUAU
7. Daftar personel keamanan penerbangan di seluruh station
8. Daftar personel yang telah mengikuti pendidikan dan
pelatihan kepedulian keamanan penerbangan di :
a. Kantor Pusat
b. Kantor Station
9. SOP pengembangan pendidikan dan pelatihan SDM
D. PROSEDUR
1. Apakah pengembangan dan diklat sesuai SOP ?
Misal : persyaratan usulan diklat sesuai persyaratan
2. Apakah personel keamanan penerbangan atau personel
fasilitas keamanan penerbangan menjalankan tugas sesuai
kompetensi dan lisensi ?
CATATAN TEMUAN / OBSERVASI :

Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf


1. 1.
2. 2.

Nama Pendamping dari Objek Pengawasan Paraf


1. 1.
2. 2.
Narasumber Jabatan Jam Paraf
1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3.

48
c. Fungsi Kendali Mutu (Quality Control Function/QCF)

BADAN USAHA ANGKUTAN UDARA :


Tanggal :
LOKASI ANGKUTAN UDARA :
PENYELENGGARA BANDAR UDARA :
DASAR HUKUM
1. UU No. 1 Tahun 2009 : Pasal 325, 329, 331 dan 332
2. PM 31 Tahun 2013 : Bab 10
3. PM 92 Tahun 2015
CHECK LIST
No. Aktivitas dan Tujuan Status Keterangan
A. DOKUMEN PKAU / AOSP
1. Apakah mengatur program pengawasan internal (internal
quality control) termasuk investigasi yang mengacu PKPN ?
2. Apakah mengatur unit kerja mandiri (independent) yang
bertanggung jawab dalam melaksanakan pengawasan
keamanan penerbangan dan terpisah dari unit yang
bertanggung jawab melaksanakan operasional keamanan
penerbangan ?
3. Apakah mengatur personel, struktur dan uraian tugas
pengawas internal ?
4. Apakah mengatur prosedur pengawasan internal? meliputi:
- jadwal pengawasan,
- pelaksanaan pengawasan
- laporan internal hasil pengawasan
- laporan hasil pengawasan kepada regulator
- monitoring dan evaluasi tindak lanjut hasil pengawasan
- dokumentasi hasil pengawasan
5. Apakah mengatur fasilitas pendukung pengawasan
internal?
6. Apakah mengatur pembiayaan untuk program pengawasan
internal ?
7. Apakah menjelasakan tentang kriteria menjadi inspektur
internal?
8. Apakah mengatur tentang background check penerimaan
inspektur internal?
9. Apakah mengatur program pengawasan terhadap jasa
terkait untuk menunjang pelayanan operasi penerbangan ?
B. PENYIMPANAN CATATAN
1. Daftar dokumen check pengawasan
2. Dokumen pelaksanaan pengawasan
3. Dokumen evaluasi dan tindak lanjut pengawasan
4. Dokumentasi hasil-hasil pengawasan
5. SOP pengawasan internal
C. FASILITAS DAN PERSONEL
1. Daftar fasilitas pengawasan internal
2. Daftar personel pengawasan internal

49
D. PROSEDUR
1. Apakah pengawasan internal sesuai SOP ?
2. Apakah personel pengawasan internal sesuai kompetensi ?
3. Apakah muatan isi SOP sesuai dengan AOSP ?
4. Apakah terhadap badan hukum penyedia jasa terkait untuk
menunjang pelayanan operasi penerbangan dilakukan
pengawasan ?
CATATAN TEMUAN / OBSERVASI :

Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf


1. 1.
2. 2.

Nama Pendamping dari Objek Pengawasan Paraf


1. 1.
2. 2.
Narasumber Jabatan Jam Paraf
1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3.

50
d. Perlindungan Keamanan Pesawat Udara (Security Protection For Aircraft/SPA)

BADAN USAHA ANGKUTAN UDARA :


Tanggal :
LOKASI ANGKUTAN UDARA :
PENYELENGGARA BANDAR UDARA :
DASAR HUKUM
1. UU No. 1 Tahun 2009 : Pasal 334, 335, 337, 340, 342, 344 dan 345
2. PM 31 Tahun 2013 : Paragraf 3.6.5.d, 5.6.2, 5.9
3. SKEP / 2765 / XII/ 2010 : Pasal 30
CHECK LIST
No. Aktivitas dan Tujuan Status Keterangan
A. DOKUMEN PKAU / AOSP
1. Apakah memiliki penanggung jawab terhadap perlindungan
keamanan pesawat udara
2. Apakah mengatur prosedur perlindungan pesawat udara
dalam kondisi normal
3. Apakah mengatur prosedur perlindungan pesawat udara
dalam kondisi ancaman meningkat
4. Apakah mengatur pemeriksaan keamanan pesawat udara;
(aircraft security check)
5. Apakah mengatur Penyisiran Keamanan pesawat udara
(aircraft security search)
6. Apakah mengatur prosedur pengendalian jalur masuk ke
pesawat udara (control of access to aircraft)
7. Apakah mengatur prosedur pengamanan pesawat parkir
bermalam (Remain Over Night/RON)
8. Apakah mengatur prosedur perlindungan pesawat udara
yang tidak dioperasikan/pesawat dalam perawatan
9. Apakah mengatur prosedur pemeriksaan personel
pembersih pesawat udara
10. Apakah mengatur prosedur untuk mencegah orang yang
tidak berwenang masuk ke dalam cockpit selama
penerbangan
11. Apakah mengatur prosedur pengawasan pergerakan orang
dan kendaraan yang menuju dan dari pesawat udara di
dalam DKT?
B. PENYIMPANAN CATATAN
1. Catatan/logbook pemeriksaan keamanan pesawat udara;
(aircraft security check)
2. Catatan/logbook Penyisiran Keamanan pesawat udara
(aircraft security search)
3. Logbook briefing personel keamanan penerbangan
4. Logbook pesawat RON
5. SOP perlindungan keamanan pesawat udara
C. FASILITAS dan PERSONIL
1. Kotak khusus untuk menyimpan senjata api dan peluru di
compartement pesawat udara
2. Form serah terima senjata api
3. Restrain Device
4. Dangerous Goods kits
5. Check List Aircraft Security Check

51
6. Check List Aircraft Security Search
D. PROSEDUR
D1. Perlindungan Pesawat Pada Saat Kondisi Normal
1. Apakah briefing PIC terhadap Crew Cabin dilakukan di
tempat yang aman ?
2. Apakah dilakukan briefing kode khusus untuk kondisi
darurat ?
3. Apakah personel memastikan penumpang yang naik ke
Pesawat Udara adalah penumpang yang memiliki pas
masuk pesawat udara (boarding pass) dan/atau kartu
transit?
4. Apakah dilakukan pemeriksaan Keamanan terhadap semua
personel yang masuk pesawat udara termasuk izin masuk
sesuai wilayah kerja yang masih berlaku?
5. Apakah personel memastikan penerbang dan personel
kabin yang bertugas harus memiliki dan menggunakan
kartu identitas penerbang dan personel kabin (ID card
crew) serta sesuai dengan deklarasi umum (general
declaration) ?
6. Apakah dilakukan pemeriksaan Keamanan terhadap
peralatan, barang, makanan, dan minuman yang akan
masuk pesawat udara ?
7. Apakah pesawat Udara yang akan dioperasikan dilakukan
Pemeriksaan Keamanan Pesawat Udara (Aircraft Security
Check) ?
8. Apakah dilakukan pengawasan keamanan selama kegiatan
naik turun penumpang, bongkar muat muatan pesawat
udara sampai dengan sampai dengan pesawat udara lepas
landas ?
9. Apakah dilakukan prosedur keamanan terhadap ruang
kendali pesawat (cockpit) agar tidak dimasuki orang yg
tidak berwenang ?
10. Apakah dilakukan pengawasan terhadap semua personel
yang bertugas di dekat pesawat (porter,dll)?
11. Apakah melaporkan kepada penyelenggara bandar udara
apabila terdapat kendaraan di dekat pesawat tidak memiliki
Pas Kendaraan yang masih berlaku?
12. Apakah melaporkan kepada penyelenggara bandar udara
apabila terdapat personel yang mengoperasikan kendaraan
pada Daerah Keamanan Terbatas tidak memiliki tanda izin
mengemudi di sisi udara ?
13. Apakah Personel mengawasi dan melindungi keamanan
dokumen terkait dengan kegiatan angkutan udara ?
14. Apakah dilakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap
personel pembersih pesawat udara sebelum dan sesudah
bekerja
15. Apakah dilakukan prosedur untuk mencegah orang yang
tidak berwenang masuk ke dalam cockpit selama
penerbangan
16. Apakah dilakukan prosedur untuk menjamin keamanan
pesawat dari tindakan melawan 52hukum sejak dilakukan
aircraft security check/search sampai dengan pesawat
berangkat
17. Apakah dilakukan prosedur pengawasan pergerakan orang
dan kendaraan yang menuju dan dari pesawat udara di
dalam DKT ?
18. Apakah prosedur Perlindungan Pesawat Pada Saat Kondisi

52
Normal telah dilakukan sesuai SOP
D2. Perlindungan Pesawat Pada Saat RON
1. Apakah Personel keamanan penerbangan ditugaskan
menjaga pesawat pada saat RON?
2. Apakah Pesawat Udara yang tidak dioperasikan semua
pintu-pintu pesawat udara ditutup, tangga atau garbarata
dilepaskan, dan memasang tanda/label di pintu pesawat
udara ?
3. Apakah prosedur Perlindungan Pesawat Pada Saat RON
telah dilakukan sesuai SOP
D3. Perlindungan Pesawat Pada Saat Kondisi Ancaman Meningkat
1. Apakah dilakukan pengawasan agar penumpang yang turun
atau transit di bandar Udara tidak meninggalkan barang-
barang di Pesawat Udara
2. Apakah dilakukan Penyisiran Keamanan Pesawat Udara
(Aircraft Security Search)
3. Apakah melaporkan ke Otoritas Bandar Udara, Unit
Penyelenggara Bandar Udara atau Badan Usaha Bandar
Udara apabila terdapat kecurigaan yang kuat, atau terjadi
tindakan melawan hukum terhadap Pesawat Udara
4. Apakah melakukan tindakan sesuai dengan program
penanggulangan keadaan darurat bandar udara (airport
contingency plan) dan program penanggulangan keadaan
darurat pesawat udara (aircraft contingency plan)
5. Apakah melaporkan kejadian tindakan melawan hukum
kepada Direktur Jenderal
6. Apakah prosedur Perlindungan Pesawat Pada Saat kondisi
ancaman meningkat telah dilakukan sesuai SOP
D4. Perlindungan Pesawat Yang Tidak Dioperasikan
1. Apakah Personel keamanan penerbangan ditugaskan
menjaga pesawat pada saat tidak dioperasikan?
2. Apakah Pesawat Udara yang tidak dioperasikan semua
pintu-pintu pesawat udara ditutup, tangga atau garbarata
dilepaskan, dan memasang tanda/label di pintu pesawat
udara ?
3. Apakah prosedur Perlindungan Pesawat Pada Saat tidak
dioperasikan telah dilakukan sesuai SOP
CATATAN TEMUAN / OBSERVASI :

Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf


1. 1.
2. 2.

Nama Pendamping dari Objek Pengawasan Paraf


1. 1.
2. 2.
Narasumber Jabatan Jam Paraf
1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.

53
e. Pengendalian Keamanan Kargo Dan Pos (Cargo Pos Security/CPS)

BADAN USAHA ANGKUTAN UDARA :


Tanggal :
LOKASI ANGKUTAN UDARA :
PENYELENGGARA BANDAR UDARA :
DASAR HUKUM
1. UU No. 1 Tahun 2009 :
2. PM 31 Tahun 2013 : Paragraf 6.9
3. PM 32 Tahun 2014
CHECK LIST
No. Aktivitas dan Tujuan Status Keterangan
A. DOKUMEN PKAU / AOSP
1. Apakah mengatur kebijakan keamanan pengangkutan kargo
dan pos
2. Apakah mengatur penanggung jawab pemeriksaan
keamanan kargo dan pos
3. Apakah mengatur prosedur pemeriksaan keamanan kargo
dan pos
4. Apakah mengatur prosedur penanganan, pemuatan
(loading) dan penurunan (unloading) kargo dan pos
5. Apakah mengatur prosedur penanganan dan pengendalian
keamanan kargo dan pos transit
6. Apakah mengatur prosedur penanganan kargo dan pos
dalam kategori barang berbahaya
7. Apakah mengatur prosedur penanganan kantong diplomat
(diplomatic pouches)
8. Apakah mengatur pendelegasian pemeriksaan keamanan
kargo dan pos kepada Regulated Agent atau Known Shipper
/ Known Consignor ?
9. Apakah mengatur metode pemeriksaan terhadap kargo dan
pos
B. PENYIMPANAN CATATAN
1. Form serah terima barang
2. Daftar RA yang memiliki kerjasama dengan BUAU
3. Daftar/dokumen terkait keamanan penerbangan seperti
tag, label DG
4. Laporan rejected item
5. SOP Pengendalian Keamanan Kargo Dan Pos
C. FASILITAS dan PERSONIL
1. Daftar dan sertifikasi fasilitas keamanan
2. Daftar personel pemegang lisensi avsec dan DG
D. PROSEDUR
1. Apakah Personel Keamanan Penerbangan di Warehouse
memiliki dan membawa Lisensi ?

2. Apakah Personel Keamanan Penerbangan memiliki dan


memakai Pas Bandar Udara ?
3. Apakah Personel penanganan Barang Berbahaya
(Dangerous Goods) di Warehouse memiliki dan membawa
Lisensi DG ?
4. Apakah Personel penanganan kargo di Warehouse memiliki
dan memakai Pas Bandar Udara ?
54
5. Apakah dilakukan prosedur penanganan dan pengendalian
keamanan kargo dan pos transit/transfer ?
6. Apakah dilakukan prosedur penanganan kargo dalam
kategori barang berbahaya ?
7. Apakah dilakukan prosedur penanganan, keamanan dan
pengawasan terhadap kargo dan pos yang memiliki resiko
tinggi ?
8. Apakah dilakukan prosedur penanganan, pemuatan
(loading) dan penurunan (unloading) kargo dan pos ?
9. Apakah pemeriksaan keamanan kargo dan pos dilakukan
oleh badan hukum atau pemeriksa keamanan yang telah
disahkan oleh Ditjen Hubud ?
10. Apakah terhadap badan hukum atau pemeriksa keamanan
tersebut dilakukan pembinaan ?
11. Apakah dilakukan pemeriksaan terhadap Kargo yang akan
masuk ke Warehouse ?
12. Apakah Kargo yang telah diperiksa ditempel label security
check ?
13. Apakah dilakukan perlindungan dan pemeriksaan
keamanan terhadap kargo mulai dari pemeriksaan
keamanan, dimuat ke dalam pesawat udara sampai
pesawat berangkat?
14. Apakah tersedia tempat penyimpanan Dangerous Goods ?
15. Apakah Kargo dilengkapi dengan dokumen (PTI, SMU,dll) ?
16. Apakah Personel memahami prosedur keamanan
penerbangan?
17. Apakah pemeriksaan kargo dan pos telah dilakukan sesuai
dengan metode yang telah ditetapkan dalam AOSP
18. Apakah dilakukan langkah-langkah untuk menjamin bahwa
airline tidak menerima kargo dan pos kecuali pemeriksaan
dan pengendalian keamanan telah dilakukan oleh regulated
agent atau badan hukum yang telah disahkan oleh Ditjen
Hubud
19. Apakah prosedur pengendalian keamanan kargo dan pos
telah dilakukan sesuai sop
CATATAN TEMUAN / OBSERVASI :

Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf


1. 1.
2. 2.

Nama Pendamping dari Objek Pengawasan Paraf


1. 1.
Narasumber Jabatan Jam Paraf
1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3.

55
f. Keamanan Penumpang Dan Bagasi (Passenger Baggage Security/PBS)

BADAN USAHA ANGKUTAN UDARA :


Tanggal :
LOKASI ANGKUTAN UDARA :
PENYELENGGARA BANDAR UDARA :
DASAR HUKUM
1. UU No. 1 Tahun 2009 : Pasal 334, 335, 336, 337, 350
2. PM 31 Tahun 2013 : paragraph 5.7.4, Bab 6
3. SKEP 2765/XII/2010 : Pasal 29, 30
4. SKEP 100 / VII / 2003
CHECK LIST
No. Aktivitas dan Tujuan Status Keterangan
A. DOKUMEN PKAU / AOSP
1. Apakah mengatur prosedur pemeriksaan penumpang pada
lapor diri (check in)
2. Apakah mengatur prosedur pemeriksaan dokumen
perjalanan
3. Apakah mengatur prosedur pengawasan pergerakan
penumpang (control of movement of passengers)
4. Apakah mengatur langkah-langkah keamanan
pengangkutan penumpang dan barang bawaannya yang
menggunakan bus khusus
5. Apakah mengatur langkah-langkah pemeriksaan dan
penyisiran keamanan terhadap bus yang akan digunakan
untuk mengangkut penumpang dan barang bawaannya
6. Apakah mengatur prosedur penanganan penumpang
transit dan transfer
7. Apakah mengatur prosedur penanganan bagasi kabin
8. Apakah mengatur prosedur penanganan penumpang dan
bagasi kabin yang dicurigai
9. Apakah mengatur prosedur penanganan penumpang yang
membawa senjata api
10. Apakah mengatur prosedur penanganan penumpang
tertentu (measures for special category passengers)
11. Apakah mengatur prosedur penanganan tahanan dan
pelanggar imigrasi (prisoners and deportess)
12. Apakah mengatur prosedur penanganan penumpang yang
tidak patuh (unruly passengers)
13. Apakah mengatur prosedur Pemeriksaan keamanan bagasi
tercatat
14. Apakah mengatur prosedur penyiapan bagasi tercatat
15. Apakah mengatur prosedur pengawasan penyiapan bagasi
tercatat
16. Apakah mengatur prosedur pemuatan (loading) bagasi
tercatat
17. Apakah mengatur prosedur penurunan (unloading) bagasi
tercatat
18. Apakah mengatur prosedur penanganan dan pengawasan
bagasi tercatat transit dan transfer
19. Apakah mengatur prosedur rekonsiliasi bagasi tercatat dan
penumpang
20. Apakah mengatur prosedur penanganan bagasi tercatat tak
bertuan
21. Apakah mengatur prosedur penanganan bagasi tercatat tak

56
terklaim (unclaimed hold baggage)
22. Apakah mengatur prosedur terhadap pemeriksaan bagasi
tercatat penumpang transfer (pemeriksaan atau validasi)
B. PENYIMPANAN CATATAN
1. Logbook briefing personel check in
2. Logbook briefing personel keamanan penerbangan
3. Daftar/dokumen terkait keamanan penerbangan seperti
baggage tag, dll
4. Dokumen rekonsiliasi penumpang dan bagasi
5. Form serah terima senjata api
6. SOP Keamanan Penumpang Dan Bagasi
C. FASILITAS/PERSONIL
1. Tempat khusus untuk menyimpan senjata api
2. Kotak khusus untuk menyimpan peluru
3. Label Dangerous Goods (class 1.4s)
D. PROSEDUR / IMPLEMENTASI
D1. Penanganan Dan Pengendalian Keamanan Penumpang Dan Bagasi Kabin
1. Apakah Personel Check In mengenakan Pas Bandar Udara
2. Apakah Counter check in beroperasi sesuai dengan
ketentuan
3. Apakah dilakukan pencocokan kesesuaian antara dokumen
perjalanan dengan identitas penumpang pada saat check in
4. Apakah personel melaksanakan pengecekan profil
(profilling check) terhadap penumpang pada saat pelaporan
(check-in)
5. Apakah personel check in mengawasi dan melindungi
keamanan dokumen terkait dengan kegiatan angkutan
udara
6. Apakah personel check in memahami prosedur keamanan
penerbangan
7. Apakah dilakukan pencocokan kesesuaian antara dokumen
perjalanan dengan identitas penumpang pada saat
Boarding ke pesawat?
8. Apakah dilakukan pengendalian pergerakan penumpang ke
pesawat udara ?
9. Apakah dilakukan pencatatan jumlah late baggage?
10. Apakah dilakukan rekonsiliasi jumlah penumpang dengan
dokumen manifest?
11. Apakah dilakukan prosedur keamanan terhadap Crew
pesawat yang menjadi penumpang?
12 Apakah pintu akses ke pesawat dijaga ?
13. Apakah dilakukan prosedur penanganan penumpang transit
dan transfer
14. Apakah dilakukan prosedur penanganan bagasi kabin
15. Apakah dilakukan prosedur penanganan penumpang dan
bagasi kabin yang dicurigai
16. Apakah Penumpang yang membawa senjata api beserta
peluru melaporkan kepada personel check in dan
didampingi oleh personel avsec bandara ?
17. Apakah Penumpang menyerahkan senjata api beserta
peluru kepada personel check in dengan didampingi
personel avsec bandara ?
57
18. Apakah Senjata api dan pelurunya diperlakukan sebagai
security item dangerous goods?
19. Apakah Penyerahan senjata api beserta peluru kepada
Personel check-in dilakukan sendiri oleh pemilik atau
pemegang?
20. Apakah Pada saat penyerahan, penumpang
memperlihatkan surat izin penguasaan atau kepemilikan
senjata api beserta peluru dari instansi yang berwenang
dan surat dinas bagi pejabat atau personel negara?
21. Apakah Senjata api beserta peluru yang diserahkan dalam
keadaan terpisah antara senjata api dengan peluru (senjata
api tidak dalam keadaan berisi peluru / kosong), dan
dilakukan sendiri oleh pemilik atau pemegangnya ?
22. Apakah Jumlah Peluru yang dapat dibawa bersama senjata
api melebihi batas maksimum 12 (dua betas) butir per
orang dan dalam 1 (satu) kali penerbangan maksimum 100
(seratus) butir ?
23. Apakah personel check-in atas nama perusahaan angkutan
udara menerbitkan tanda terima sebagai tanda bukti
penerimaan senjata api beserta peluru, yang berisikan data-
data lengkap kepemilikan ?
24. Apakah Tanda bukti penerimaan senjata api beserta peluru
minimal terdiri dari rangkap 5?
25. Apakah Senjata api dan peluru yang diterima dikemas
secara terpisah?
26. Apakah Senjata api yang diangkut disimpan dalam kotak
khusus,dan dikunci di kargo kompartemen pesawat udara
yang tidak dapat dijangkau oleh penumpang atau awak
pesawat udara selama dalam penerbangan ?
27. Apakah Peluru yang diangkut dikemas sesuai dengan
standar pengamanan peluru yang dipersyaratkan
(explosive), diberi lebel "explosive", marka dan tidak
disimpan dalam kargo kompartemen pesawat udara yang
tidak dapat di jangkau oleh penumpang atau awak pesawat
udara selama dalam penerbangan ?
28. Apakah personel perusahaan angkutan udara di bandar
udara memberitahu kepada Kapten Pilot tentang
pengangkutan senjata api beserta peluru dalam
penerbangannya dengan dilengkapi formulir yang baku?
29. Apakah dilakukan prosedur penanganan penumpang
tertentu (measures for special category passengers)
30. Apakah Tahanan yang akan diangkut dengan pesawat udara
diberitahukan oleh penegak hukum selambat-lambatnya 3
(tiga) jam sebelum keberangkatan dan menunjukkan Surat
tugas pengamanan tahanan, identitas pengawal, identitas
tahanan dan tingkat resiko bahaya dari tahanan ?
31. Apakah Tahanan yang beresiko sangat berbahaya dikawal
minimal oleh dua orang personel penegak hukum ?
32. Apakah Dalam satu penerbangan mengangkut lebih dari
satu orang tahanan yang beresiko sangat berbahaya ?
33. Apakah personel memastikan bahwa penumpang yang
berstatus tahanan telah dilakukan pemeriksaan
pengamanan dan tidak membawa barang atau alat yang
dapat membahayakan keamanan dan keselamatan
penerbangan ?
34. Apakah Kapten Pilot dan awak pesawat udara diberitahu
tentang pengangkutan tahanan dan personel pengawal
beserta lokasi tempat duduknya di pesawat udara ?

58
35. Apakah Tahanan dan Personel pengawal masuk lebih awal
ke pesawat udara sebelum penumpang lainnya dan keluar
pesawat udara paling akhir setelah penumpang lainnya ?
36. Apakah Tahanan dan personel pengawal di pesawat udara
duduk di kursi paling belakang dan posisinya menghadap
langsung ke pintu keluar pesawat udara dan personel
pengawal duduk diantara tahanan dan "aisle" (jalanan di
antara deretan tempat duduk) pesawat udara ?
37. Apakah Pada kondisi penerbangan normal, tahanan yang
beresiko sangat berbahaya diborgol dibagian depan dan
diborgol pada salah satu bagian dari pesawat udara ?
38. Apakah Personel pengawal diberitahu agar tahanan tidak
diborgol apabila penerbangan dalam keadaan darurat yang
dapat menyebabkan kecelakaan ?
39. Apakah Tahanan di dalam pesawat udara didampingi/
dikawal dan dibawah pengawasan oleh personel
pengawalnya ?
40. Apakah Personel pengawal dilarang membawa senjata
dalam bentuk apapun ?
41. Apakah personel avsec mengawasi dan melindungi
keamanan dokumen terkait dengan kegiatan angkutan
udara (penerimaan senjata api) ?
42. Apakah personel avsec memahami prosedur keamanan
penerbangan ?
43. Apakah dilakukan prosedur penanganan penumpang yang
tidak patuh (unruly passengers) on ground
44. Apakah dilakukan prosedur penanganan penumpang yang
tidak patuh (unruly passengers) in flight
45. Apakah dilakukan pengawasan keamanan terhadap
pengangkutan penumpang dan barang bawaannya yang
menggunakan bus khusus
46. Apakah dilakukan pemeriksaan dan penyisiran keamanan
terhadap bus yang akan digunakan untuk mengangkut
penumpang dan barang bawaannya
47. Apakah prosedur penanganan dan pengendalian keamanan
penumpang dan bagasi kabin telah dilakukan sesuai SOP
D2. Pemeriksaan Keamanan dan Penanganan Bagasi Tercatat
1. Apakah personel melaksanakan pengecekan profil
(profilling check) terhadap bagasi tercatat pada saat
pelaporan (check-in)
2. Apakah personel check in konsisten melakukan
pemeriksaan terhadap Label Security Check, dan menolak
Bagasi tanpa Label Security Check / Label Security Check
yang rusak
3. Apakah Airlines melakukan perlindungan terhadap bagasi
tercatat (Bagasi dari penumpang yang mempunyai dok.
Perjalanan, baggage tag, keamanannya)
4. Apakah dilakukan prosedur rekonsiliasi jumlah bagasi
tercatat dengan dokumen manifest
5. Apakah ada personel avsec ditugaskan di area muat (make
up area) ?
6. Apakah personel avsec memahami prosedur keamanan
penerbangan?
7. Apakah personel avsec di area muat mengenakan Pas
Bandar Udara?
8. Apakah personel muat bagasi memiliki dan membawa Pas
Bandar Udara

59
9. Apakah dilakukan prosedur pengawasan pemuatan
(loading) dan penurunan (unloading) bagasi tercatat?
10. Apakah BUAU bertanggung jawab/mengamankan daerah
dan bagasi ke Pesawat Udara?
11. Apakah ada personel yang mengawasi dan melindungi
keamanan dokumen terkait dengan kegiatan angkutan
udara (manifest bagasi dan penumpang)?
12. Apakah personel avsec ditugaskan di area bongkar
(breakdown area)?
13. Apakah personel avsec di area bongkar memiliki dan
membawa Lisensi?
14. Apakah personel avsec di area bongkar memiliki dan
memakai Pas Bandar Udara?
15. Apakah personel bongkar bagasi memiliki dan membawa
Pas Bandar Udara?
16. Apakah BUAU bertanggung jawab/mengamankan daerah
dan bagasi dari Pesawat Udara?
17. Apakah personel avsec di breakdown area memahami
prosedur keamanan penerbangan?
18. Apakah dilakukan prosedur penanganan bagasi tercatat
transit dan transfer
19. Apakah dilakukan prosedur pengawasan bagasi tercatat
transit dan transfer
20. Apakah dilakukan prosedur rekonsiliasi bagasi tercatat dan
penumpang
21. Apakah tersedia tempat penyimpanan bagasi tercatat yang
tidak diambil oleh pemiliknya, sebelum diteruskan ke
pemiliknya atau dihapuskan?
22. Apakah dilakukan prosedur penanganan bagasi tercatat tak
bertuan?
23. Apakah dilakukan prosedur penanganan bagasi tercatat
yang tidak diambil oleh pemiliknya
24. Apakah dilakukan prosedur terhadap pemeriksaan bagasi
tercatat penumpang transfer (pemeriksaan atau validasi)
25. Apakah prosedur pemeriksaan keamanan dan penanganan
bagasi tercatat telah dilakukan sesuai SOP
CATATAN TEMUAN / OBSERVASI :

Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf


1. 1.
2. 2.

Nama Pendamping dari Objek Pengawasan Paraf


1. 1.
2. 2.
Narasumber Jabatan Jam Paraf
1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3.

60
g. Pengendalian Dan Pengawasan Terkait Penunjang Penerbangan (Aviation Support
Control/ASC)

BADAN USAHA ANGKUTAN UDARA :


Tanggal :
LOKASI ANGKUTAN UDARA :
PENYELENGGARA BANDAR UDARA :
DASAR HUKUM
1. UU No. 1 Tahun 2009 : BAB XIV pasal 329, 334, 335, dan 340
2. PM 31 Tahun 2013 : Paragraf 5.9, 6.10
3. PM 56 Tahun 2015; Pasal 4, 5, 36, 38,39, dan 42
CHECK LIST
No. Aktivitas dan Tujuan Status Keterangan
A. DOKUMEN AOSP
1. Apakah AOSP mengatur tentang Prosedur penanganan jasa
boga atau barang persediaan/perbekalan ?
2. Apakah AOSP mengatur tentang Prosedur Keamanan
terhadap peralatan, barang, makanan, dan minuman yang
akan masuk pesawat udara ?
3. Apakah AOSP mengatur tentang Prosedur pemeriksaan
personel pembersih pesawat udara ?
B. CATATAN PENYIMPANAN
1. Surat ijin Badan Usaha Penunjang Penerbangan sebagai Jasa
Boga
1. Surat ijin Badan Usaha Penunjang Penerbangan sebagai
Ground Handling
2. Kontrak Kerjasamana dengan Perusahaan Catering
3. Kontrak Kerjasamana dengan Perusahaan Cleaning Service
4. Kontrak Kerjasamana dengan Perusahaan Ground Handling
5. Rekapitulasi daftar pendidikan dan pelatihan serta lisensi
personel
6. Program Keamanan Perusahaan Catering
7. Surat Jalan Catering
8. Form Serah terima catering
9. SOP pengendalian dan pengawasan terkait penunjang
penerbangan
C. FASILITAS / PERSONEL
1. Apakah tersedia daftar personel yang bertanggung jawab
terhadap pembersihan pesawat udara / list of cleaning
service personnel
2. Apakah Pegawai/karyawan yang terlibat dalam kegiatan jasa
boga sudah mengikuti sosialisasi kepedulian terhadap
pengamanan penerbangan (security awareness)?
3. Apakah Pegawai/karyawan yang terlibat dalam kegiatan jasa
boga sudah memiliki Pas Bandar Udara sesuai dengan
wilayah kerja dan masih berlaku?
4. Apakah Pegawai/karyawan yang terlibat dalam kegiatan
cleaning pesawat udara sudah mengikuti sosialisasi
kepedulian terhadap pengamanan penerbangan (security
awareness)?
5. Apakah Pegawai/karyawan yang terlibat dalam kegiatan
cleaning pesawat udara sudah memiliki Pass Bandar Udara
sesuai dengan wilayah kerja dan masih berlaku?
61
6. Apakah Pegawai/karyawan Perusahaan Ground Handling
yang terlibat dalam kegiatan penerbangan sudah mengikuti
sosialisasi kepedulian terhadap pengamanan penerbangan
(security awareness)
7. Apakah Pegawai/karyawan Perusahaan Ground Handling
yang terlibat dalam kegiatan penerbangan sudah memiliki
Pas Bandar Udara sesuai dengan wilayah kerja dan masih
berlaku ?
8. Apakah tersedia segel untuk keamanan catering
D.1. PROSEDUR / IMPLEMENTASI KEAMANAN CATERING
1. Apakah SOP keamanan jasa boga sesuai dengan AOSP ?
2. Apakah dilakukan langkah-langkah untuk menjamin
pengendalian dan perlindungan keamanan catering/store
mulai dari pengiriman catering sampai dimuat ke pesawat
udara ?
3. Apakah dilakukan pemeriksaan terhadap personel catering
yang masuk pesawat udara
4. Apakah dilakukan pemeriksaan terhadap catering yang
masuk pesawat udara (segel/dokumen)
5. Apakah prosedur keamanan catering telah dilakukan sesuai
SOP
D.2. PROSEDUR / IMPLEMENTASI KEAMANAN CLEANING
1.Apakah SOP keamanan pembersihan pesawat udara /
cleaning service sesuai dengan muatan AOSP ?
2. Apakah dilakukan pemeriksaan terhadap personel yang akan
melakukan kegiatan perawatan dan/atau pembersihan
pesawat udara
3. Apakah dilakukan pemeriksaan terhadap personel yang telah
selesai melakukan kegiatan perawatan dan/atau
pembersihan pesawat udara
4. Apakah dilakukan pemeriksaan terhadap peralatan
pendukung pembersihan pesawat udara yang akan masuk
pesawat udara ?
5. Apakah dilakukan pemeriksaan terhadap peralatan
pendukung pembersihan pesawat udara yang keluar dari
pesawat udara ?
6. Apakah dilakukan pengawasan selama personel cleaning
service bekerja ?
7. Apakah prosedur keamanan cleaning telah dilakukan sesuai
SOP
CATATAN TEMUAN / OBSERVASI :

Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf


1. 1.
2. 2.

62
Nama Pendamping dari Objek Pengawasan Paraf
1. 1.
2. 2.
Narasumber Jabatan Jam Paraf
1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3.

63
h. Penanggulangan Tindakan Melawan Hukum (Airline Contingency Plan/ACP)

BADAN USAHA ANGKUTAN UDARA :


Tanggal :
LOKASI ANGKUTAN UDARA :
PENYELENGGARA BANDAR UDARA :
DASAR HUKUM
1. UU No. 1 Tahun 2009 : Pasal 334, 336 dan 344,
2. PM 31 Tahun 2013 : Bab 9 dan Bab 11

CHECK LIST
No. Aktivitas dan Tujuan Status Keterangan
A. DOKUMEN AOSP
1. Apakah mengatur tanggung jawab penanggulangan ?
2. Apakah mengatur tindakan awal penanggulangan ?
3. Apakah mengatur komando penangulangan ?
4. Apakah mengatur bantuan pelayanan navigasi ?
5. Apakah mengatur bantuan spesialis/Ahli ?
6. Apakah mengatur media pemberitaan terkait
penanggulangan ?
7. Apakah mengatur pelaporan hasil penanggulangan ?
8. Apakah mengatur pelatihan penanggulangan ?
9. Apakah memiliki lampiran Checklist penerimaan ancaman
bom dan Form Laporan Ancaman Bom?
10. Apakah telah melampirkan tempat penempatan bom yang
beresiko kecil (Risk Least Bomb Location)?
11. Apakah memiliki prosedur pelaporan kejadian bom?
12. Apakah menetapkan minimum response time bagi petugas
untuk siap bertugas?
B. PENYIMPANAN CATATAN
1. Catatan pelatihan / training personil penanganan
contingency plan
2. Dokumen latihan full scale
3. Dokumen latihan table top
4. Dokumen evaluasi latihan
5. Dokumen evaluasi kejadian
6. Dokumen laporan kejadian
C. FASILITAS DAN PERSONEL
1. Daftar personel yang terlibat penanggulangan keadaan
darurat
D. PROSEDUR
1. Apakah Contingency plan sudah sesuai dengan dokumen
AOSP?
2. Apakah latihan keadaan darurat keamanan (contingency
exercise) skala besar (full scale) dilaksanakan dilaksanakan
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 2 (dua) tahun ?
3. Apakah latihan keadaan darurat keamanan (contingency
exercise) skala kecil (table top) dilaksanakan dilaksanakan
paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun ?

64
CATATAN TEMUAN / OBSERVASI :

Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf


1. 1.
2. 2.

Nama Pendamping dari Objek Pengawasan Paraf


1. 1.
2. 2.
Narasumber Jabatan Jam Paraf
1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3.

65
3. REGULATED AGENT / KNOWN SHIPPER (RA/KS)
a. Regulasi dan Organisasi (Legislation and Organization/LEG)

REGULATED AGENT / KNOWN CONSIGNOR : Tanggal :

ALAMAT :

DASAR HUKUM
1. UU No. 1 Tahun 2009 : Pasal 334 ; 335 ; 336
2. PM No. 32 Tahun 2015

CHECK LIST
No. Aktivitas dan Tujuan Status Keterangan
A. DOKUMEN PKKP
1. Apakah memiliki sertifikat Regulated Agent ?
Apakah memiliki Dokumen PKKP ?
a. Apakah dalam bentuk cetak ?
b. Apakah dalam bentuk soft copy ?
2. Apakah dokumen PKKP telah disyahkan ?
3. Apakah dokumen PKKP selalu terbarukan (up to date) ?
4. Apakah kebutuhan fasilitas dan perencanaan sesuai dengan
PKKP ?
5. Apakah dokumen PKKP yang terbarukan (up to date) telah
didistribusikan sesuai daftar distribusi ?
6. Apakah dokumen PKKP telah disosialisasikan terhadap unit
/ bagian yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya?
7. Apakah dokumen PKKP tersebut dilengkapi dengan
Penanggulangan Insiden Keamanan Kargo dan Pos dan SOP
turunannya serta Checklist & Form terkait keamanan
penerbangan ?
B. ORGANISASI KEAMANAN PENERBANGAN
1. Apakah telah memiliki struktur organisasi keamanan kargo
dan pos?
2. Apakah telah menunjuk pejabat/personel keamanan
penerbangan yang bertanggungjawab untuk
mengkoordinasikan pelaksanaan ketentuan khusus dari
PKKP ?
3. Apakah tugas dan tanggung jawab pejabat dan personel
keamanan telah dijabarkan di dalam struktur organisasi?
4. Apakah RA / KC memiliki kebijakan terhadap keamanan
kargo dan pos?
5. Apakah menyediakan pembiayaan keamanan kargo dan
pos?
6. Apakah dilaksanakan simulasi program keamanan kargo
dan pos ?

C PENYIMPANAN CATATAN
1. Daftar BUAU dan Perusahaan angkutan udara asing yang
memiliki kontrak kerjasama
3. Daftar contact /key personel list masing-masing BUAU dan
Perusahaan angkutan udara asing yang memiliki kontrak
kerjasama
4. Catatan pembinaan dari BUAU dan Perusahaan angkutan
udara asing yang memiliki kontrak kerjasama
66
5. Catatan pengawasan dari BUAU dan Perusahaan angkutan
udara asing yang memiliki kontrak kerjasama
6. SOP keamanan penerbangan
D. STANDARD OPERATING PROCEDUR
1. Apakah seluruh SOP telah sesuai dalam daftar tertuang
dalam PKKP ?
2. Apakah isi seluruh SOP telah sesuai dengan muatan isi
materi di dalam PKKP ?
E ASURANSI
1. Daftar asuransi yang memiliki kerjasama dengan RA / KC
terkait keamanan kargo dan pos.
2. Apakah pertanggungan asuransi mencakup kerusakan,
musnah, atau kehilangan kargo dan pos ?
F. PELAPORAN
1. Apakah laporan apabila terjadi perubahan
penanggungjawab atau pemilik badan hukum, domisili,
fasilitas dan personel disampaikan kepada Direktur Jenderal
Perhubungan Udara?
2. Apakah laporan kegiatan pemeriksaan kargo dan pos yang
diangkut dengan pesawat udara dibuat dan disampaikan
kepada Direktur Jenderal Perhubungan Udara dan Kantor
Otoritas Bandar Udara?
3. Apakah laporan tersebut disampaikan setiap 6 (enam)
bulan ?
F. DOKUMEN LAIN YANG TERKAIT
1. Apakah memiliki dokumen-dokumen lain yang terkait
keamanan penerbangan
2. Apakah dokumen-dokumen tersebut memiliki penanggung
jawab untuk memeliharanya
3. Apakah dokumen-dokumen lain yang terkait keamanan
penerbangan telah disosialisasikan ke personel RA / KC?
CATATAN TEMUAN / OBSERVASI :

Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf


1. 1.
2. 2.

Nama Pendamping dari Objek Pengawasan Paraf


1. 1.
2. 2.
Narasumber Jabatan Jam Paraf
1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3.

67
b. Pendidikan dan Pelatihan (Training/TRG)

REGULATED AGENT / KNOWN CONSIGNOR : Tanggal :

ALAMAT :

DASAR HUKUM
1. UU No. 1 Tahun 2009 : Pasal 381 (2) (3), 384 (2), 388, 389, 390, 391
2. PM 31 Tahun 2013 : Bab 8
3. PM 32 Tahun 2015 : Pasal 10
4. SKEP/160/VIII/2008
CHECK LIST
No. Aktivitas dan Tujuan Status Keterangan
A. DOKUMEN PKKP
1. Apakah memuat kebijakan program diklat keamanan
penerbangan ?
2. Apakah menjelaskan jenis diklat wajib terkait sertifikasi
personel (lisensi) ?
3. Apakah menjelaskan jenis diklat tambahan untuk
meningkatkan kompetensi ?
4. Apakah penjelasan kriteria personel keamanan
penerbangan dan personel fasilitas keamanan
penerbangan?
5. Apakah memuat penjelasan pengembangan dan
melaksanakan program diklat ?
6. Apakah memuat kebijakan program pendidikan dan
pelatihan keamanan penerbangan
7. Apakah memuat prosedur sertifikasi personel keamanan
penerbangan
8. Apakah memuat kebijakan pendidikan dan pelatihan
penyegaran personel keamanan penerbangan
9. Apakah memuat kebijakan pendidikan dan pelatihan
kepedulian keamanan penerbangan
10. Apakah memuat prosedur pemantauan kinerja personel
keamanan penerbangan
11. Apakah memuat prosedur background check untuk
personel avsec
12. Apakah memuat tentang persyaratan lembaga diklat dan
instruktur dalam memberikan pendidikan dan pelathan?
B. ORGANISASI SUMBER DAYA MANUSIA
1. Apakah telah memiliki struktur organisasi yang bertanggung
jawab terhadap pengembangan SDM terkait keamanan
penerbangan
2. Apakah memiliki penanggung jawab pengembangan SDM
terkait keamanan penerbangan
3. Apakah tugas dan tanggung jawab pengembangan SDM
terkait keamanan penerbangan telah dijabarkan di dalam
struktur organisasi
C. PENYIMPANAN CATATAN
1. Daftar personel keamanan penerbangan dan personel
fasilitas keamanan penerbangan, yang berisi :
- nama
- identitas diri (tempat dan tanggal lahir)
- pendidikan formal
- masa kerja

68
- jabatan dan unit kerja
- diklat kompetensi
- nomor lisensi
- masa belaku lisensi
2. Apakah tersedia penyimpanan rekaman bukti diklat
kompetensi dan lisensi.
3. Daftar personel selalu terbarukan (up to date)
4. Catatan pengusulan dan pelaksanaan diklat
5. Dokumentasi hasil pelaksanaan diklat
6. Daftar lembaga diklat yang memiliki kerjasama dengan RA
7. Daftar personel keamanan penerbangan.
8. SOP pengembangan pendidikan dan pelatihan SDM
D. PROSEDUR
1. Apakah pengembangan dan diklat sesuai SOP ?
Misal : persyaratan usulan diklat sesuai persyaratan
2. Apakah personel keamanan penerbangan atau personel
fasilitas keamanan penerbangan menjalankan tugas sesuai
kompetensi dan lisensi ?
CATATAN TEMUAN / OBSERVASI :

Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf


1. 1.
2. 2.

Nama Pendamping dari Objek Pengawasan Paraf


1. 1.
2. 2.
Narasumber Jabatan Jam Paraf
1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3.

69
c. Fungsi Kendali Mutu (Quality Control Function/QCF)

REGULATED AGENT / KNOWN CONSIGNOR : Tanggal :

ALAMAT :

DASAR HUKUM
1. UU No. 1 Tahun 2009 : Pasal 325
2. PM 31 Tahun 2013 : Butir 10.10
3. PM 32 Tahun 2015 : Pasal 32, Pasal 35
4. PM 92 Tahun 2015
CHECK LIST
No. Aktivitas dan Tujuan Status Keterangan
A. DOKUMEN PKKP
1. Apakah memuat program pengawasan internal (internal
quality control) termasuk investigasi yang mengacu PKPN ?
2. Apakah menjelaskan unit kerja mandiri (independent) yang
bertanggung jawab dalam melaksanakan pengawasan
keamanan penerbangan dan terpisah dari unit yang
bertanggung jawab melaksanakan operasional keamanan
penerbangan ?
3. Apakah menjelaskan personel, struktur dan uraian tugas
pengawas internal ?
4. Apakah memuat prosedur pengawasan internal ? meliputi :
- jadwal pengawasan,
- pelaksanaan pengawasan
- laporan hasil pengawasan
- monitoring dan evaluasi tindak lanjut hasil pengawasan
- dokumentasi hasil pengawasan
5. Apakah pengawasan internal dilengkapi fasilitas pendukung
pengawasan ?
6. Apakah menjelasakan penyediaan pembiayaan dalam
rangka pemenuhan prosedur, SDM, fasilitas dan kebutuhan
lainnya.
7. Apakah memuat sistem pelaporan internal dan kepada
regulator ?
8. Apakah memuat program pengawasan internal (internal
quality control) ?
9. Apakah memuat prosedur pelaksanaan pengawasan
internal ?
10. Apakah memuat prosedur dan sistem pelaporan
pengawasan internal ?
11. Apakah memuat prosedur dan sistem dokumentasi hasil
pengawasan internal ?
12. Apakah menjelasakan tentang kriteria menjadi inspektur
internal ?
13. Apakah menjelaskan tentang background check
penerimaan inspektur internal ?
B. PENYIMPANAN CATATAN
1. Daftar dokumen checklist pengawasan
2. Dokumen pelaksanaan pengawasan
3. Dokumen evaluasi dan tindak lanjut pengawasan
4. Dokumentasi hasil-hasil pengawasan

70
5. SOP pengawasan internal
C. FASILITAS DAN PERSONEL
1. Daftar fasilitas pengawasan internal
2. Daftar personel pengawasan internal
D. PROSEDUR
1. Apakah pengawasan internal sesuai SOP ?
2. Apakah personel pengawasan internal sesuai kompetensi ?
3. Jika ada SOP, Apakah muatan isi SOP sesuai dengan PKKP ?
CATATAN TEMUAN / OBSERVASI :

Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf


1. 1.
2. 2.

Nama Pendamping dari Objek Pengawasan Paraf


1. 1.
2. 2.
Narasumber Jabatan Jam Paraf
1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3.

71
d. Pemeriksaan Keamanan Dan Pengangkutan Kargo Dan Pos (Cargo Pos Security
Check/CPS)

REGULATED AGENT / KNOWN CONSIGNOR : Tanggal :

ALAMAT :

DASAR HUKUM
1. UU No. 1 Tahun 2009 : Pasal 334 ; 335 ; 336
2. PM 31 Tahun 2013 : Butir 6.9
3. PM 90 Tahun 2013 : Bab X
4. PM 32 Tahun 2014

CHECK LIST
No. Aktivitas dan Tujuan Status Keterangan
A. DOKUMEN PKKP
1. Apakah memuat kebijakan keamanan pengangkutan kargo
dan pos ?
2. Apakah memuat penanggung jawab pemeriksaan
keamanan kargo dan pos ?
3. Apakah mengatur prosedur pemeriksaan keamanan kargo
dan pos ?
4. Apakah mengatur penanganan kargo dalam kategori barang
berbahaya
5. Apakah mengatur prosedur penerimaan kargo dan pos
6. Apakah mengatur prosedur pemeriksaan keamanan
menggunakan pendeteksi bahan peledak pencium senyawa
(explosive vapours detector) ?
7. Apakah mengatur prosedur penanganan kantong diplomat
(diplomatic pouches)?
8. Apakah mengatur prosedur penumpukan /storage kargo
dan pos?
9. Apakah mengatur prosedur pengepakan / build up kargo
dan pos?
10 Apakah mengatur prosedur pengangkutan ke bandar
udara?
11. Apakah mengatur prosedur serah terima kargo dengan
BUAU atau perusahaan angkutan udara asing?
B. PENYIMPANAN CATATAN
1. Catatan penggunaan Consignment Security Certificate (CSC)
2. Form serah terima barang
3. Daftar BUAU atau perusahaan angkutan udara asing yang
memiliki kerjasama dengan RA
4. Daftar/dokumen terkait keamanan penerbangan seperti
tag, label DG
5. Laporan rejected item
6. Daftar personel pemegang lisensi DG
7. SOP pemeriksaan keamanan dan pengangkutan kargo dan
pos
C. FASILITAS dan PERSONIL
1. Apakah tersedia peralatan pemeriksaan dan pengawasan
keamanan kargo dan pos ?

72
2. Apakah daerah keamanan terbatas dan daerah terbatas
telah dilindungi dengan batas fisik sesuai ketentuan ?
3. Apakah tersedia tempat penyimpanan Dangerous Goods ?
4. Apakah Personil Keamanan Penerbangan di Warehouse
membawa Lisensi ?
5. Apakah Personil penanganan Dangerous Goods di
warehouse membawa Lisensi DG ?
D. PROSEDUR
1. Apakah setiap orang di dalam DKT memakai tanda izin
masuk ?
2. Apakah dilakukan penanganan kargo dalam kategori barang
berbahaya?
3. Apakah dilakukan prosedur penerimaan kargo dan pos?
4. Apakah dilakukan prosedur pemeriksaan keamanan kargo
dan pos?
5. Apakah dilakukan prosedur pemeriksaan keamanan
menggunakan pendeteksi bahan peledak pencium senyawa
(explosive vapours detector) ?
6. Apakah dilakukan prosedur penanganan kantong diplomat
(diplomatic pouches)?
7. Apakah dilakukan prosedur penumpukan /storage kargo
dan pos?
8. Apakah dilakukan prosedur pengepakan / build up kargo
dan pos?
9. Apakah dilakukan prosedur pengangkutan ke bandar
udara?
10. Apakah dilakukan prosedur serah terima kargo dengan
BUAU atau perusahaan angkutan udara asing?
12. Apakah prosedur pemeriksaan keamanan dan
pengangkutan kargo dan pos telah dilakukan sesuai SOP
CATATAN TEMUAN / OBSERVASI :

Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf


1. 1.
2. 2.

Nama Pendamping dari Objek Pengawasan Paraf


1. 1.
2. 2.
Narasumber Jabatan Jam Paraf
1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3.

73
e. Fasilitas Keamanan Penerbangan (Facility of Aviation Security/FAS)

REGULATED AGENT / KNOWN CONSIGNOR : Tanggal :

ALAMAT :

DASAR HUKUM
1. UU No. 1 Tahun 2009 : Pasal 348, 349 dan 350
2. PM 31 Tahun 2013 : Bab 7
3. PM 32 Tahun 2015 : Pasal 32
4. KP 260 Tahun 2012
5. KP 262 Tahun 2013
6. KP 241 Tahun 2014

CHECK LIST

NO. AKTIVITAS DAN TUJUAN STATUS KETERANGAN

A. DOKUMEN PKKP

1. Apakah menjelaskan penyediaan peralatan keamanan


penerbangan ?

2. Apakah menjelaskan inventarisasi peralatan keamanan


penerbangan ?

3. Apakah menjelaskan standar pengoperasian peralatan


keamanan penerbangan ?

4. Apakah menjelaskan prosedur pemeliharaan rutin


dan/atau kalibrasi peralatan keamanan ?

5. Apakah menjelaskan pemutakhiran/pembaharuan


peralatan keamanan penerbangan ?

B. PENYIMPANAN CATATAN

1. Log book pengoperasian dan pemeliharaan

2. Laporan pemeliharaan berkala

3. Laporan kerusakan dan perbaikan peralatan

4. Laporan pemeriksaan dan pengujian berkala untuk


mempertahankan sertifikat peralatan

5. Jadwal pelaksana pemeliharaan

6. Laporan bulanan meliputi unjuk hasil/performance,


kondisi peralatan, daftar personel dan perbaikan (Ref.
PM 241 Tahun 2013)

7. SOP fasilitas keamanan penerbangan

74
C. FASILITAS DAN PERSONEL

1. Daftar peralatan fasilitas keamanan penerbangan


sesuai format PM 241 Tahun 2013

2. Daftar personel fasilitas keamanan penerbangan


sesuai format PM 241 Tahun 2013.

3. Daftar peralatan penunjang pemeliharaan (contoh


CTP, STP, Avo meter, toolkit, kendaraan dll.)

D. PROSEDUR

1. Apakah SOP Pengoperasian, Pemeliharaan dan


Pelaporan Fasilitas Keamanan Penerbangan telah
sesuai dengan PKKP ?

2. Apakah pengoperasian peralatan fasilitas keamanan


penerbangan sesuai dengan SOP yang ditetapkan ?

3. Apakah pemeliharaan peralatan fasilitas keamanan


penerbangan sesuai dengan SOP yang ditetapkan ?

4. Apakah peralatan keamanan penerbangan sesuai KP


260 Tahun 2012 telah bersertifikat ?

5. Apakah personel yang melaksanakan pemeliharaan


peralatan fasilitas keamanan penerbangan berlisensi ?

6. Apakah personel yang melaksanakan pemeliharaan


peralatan fasilitas keamanan penerbangan sesuai
rating yang dimiliki ?

6. Apakah pelaporan pengoperasian dan pemeliharaan


berjalan sesuai SOP yang ditetapkan ?
CATATAN TEMUAN / OBSERVASI :

Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf


1. 1.
2. 2.

Nama Pendamping dari Objek Pengawasan Paraf


1. 1.
2. 2.
Narasumber Jabatan Jam Paraf
1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. 3. 3. 3.

75
f. Penanggulangan Tindakan Melawan Hukum (Air Cargo Contingency Plan/ACP)

REGULATED AGENT / KNOWN CONSIGNOR :


Tanggal :
ALAMAT :

DASAR HUKUM
1. UU No. 1 Tahun 2009 : Pasal 344
2. PM 31 Tahun 2013 : Bab 9
3. PM 32 Tahun 2015 : Pasal 29
CHECK LIST
No. Aktivitas dan Tujuan Status Keterangan
A. DOKUMEN PKKP
1. Apakah menjelaskan tanggung jawab penanggulangan ?
2. Apakah menjelaskan tindakan awal penanggulangan ?
3. Apakah menjelaskan komando penangulangan ?
5. Apakah menjelaskan bantuan spesialis/Ahli ?
6. Apakah menjelaskan media pemberitaan terkait
penanggulangan ?
7. Apakah menjelaskan pelaporan hasil penanggulangan ?
8. Apakah menjelaskan pelatihan penanggulangan ?
9. Apakah memiliki lampiran Checklist penerimaan ancaman
bom dan Form Laporan Ancaman Bom?
11. Apakah memiliki prosedur pelaporan kejadian bom?
12. Apakah menetapkan minimum response time bagi petugas
untuk siap bertugas?
B. PENYIMPANAN CATATAN
1. Catatan pelatihan / training personel penanganan
contingency plan
2. Dokumen latihan full scale
3. Dokumen latihan table top
4. Dokumen evaluasi latihan
5. Dokumen evaluasi kejadian
6. Dokumen laporan kejadian
C. FASILITAS DAN PERSONEL
1. Daftar personel yang terlibat penanggulangan keadaan
darurat
D. PROSEDUR
1. Apakah prosedur penanggulangan insiden keamanan sudah
sesuai dengan dokumen PKKP ?
2. Apakah latihan penanggulangan insiden keamanan skala
besar (full scale) dilaksanakan paling sedikit 1 (satu) kali
dalam 2 (dua) tahun ?
3. Apakah latihan penanggulangan insiden keamanan skala
kecil (table top) dilaksanakan dilaksanakan paling sedikit 1
(satu) kali dalam 1 (satu) tahun ?

76
CATATAN TEMUAN / OBSERVASI :

Nama Inspektur Keamanan Penerbangan Paraf

1. 1.

2. 2.

Nama Pendamping dari Objek Pengawasan Paraf

1. 1.

2. 2.

Narasumber Jabatan Jam


Paraf

1. 1. 1. 1.

2. 2. 2. 2.

3. 3. 3. 3.

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

TTD

SUPRASETYO

Salinan sesuai dengan aslinya


KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HUMAS,

X>^ HEMI PAMURAHARJO


Pembina Tk. I (IV/b)
NIP. 19660508 199003 1 001

77
Lampiran VI Peraturan DirekturJenderal Perhubungan Udara
Nomor :kp 506 TAHUN 2015
Tanggal %Agust-.us 201 5

BERITA ACARA
AUDIT KEAMANAN PENERBANGAN
DI BANDAR UDARA

Pada hari ini tanggal bulan tahun (ditulis dengan


huruj) telah dilaksanakan Audit Keamanan Penerbangan di yang
pelaksanaannya dimulai sejak tanggal {tanggal/bulan/tahun) oleh Tim
Inspektur Keamanan Penerbangan yang didampingi oleh Tim (Objek
Pengawasan).

Hasil audit sementara sebagai berikut:


No Area Audit Jumlah Jumlah Status Temuan
Temuan Open Close On Site
1. Regulasi dan Organisasi
2. Pendidikan dan Pelatihan
3. Fungsi Kendali Mutu
4. Perlindungan Keamanan Bandar
Udara
5. Pengendalian Jalan masuk Bandar
Udara
6. Security Check Point
7. Fasilitas Keamanan Penerbangan
8. Penanggulangan Tindakan
Melawan Hukum

Demikian Berita Acara Audit Keamanan Penerbangan dibuat dalam rangkap


untuk untuk ditindaklanjuti.

TIM INSPEKTUR KEAMANAN PENERBA] MGAN

TANDA
No NAMA JABATAN
TANGAN

1. Ketua

2. Sekretaris / Anggota
3. Anggota
4. Anggota
5. Anggota

TIM (Obj ek Pengawasan)


TANDA
No NAMA JABATAN
TANGAN

1.

2.

3.
BERITA ACARA
AUDIT KEAMANAN PENERBANGAN
DI BADAN USAHA ANGKUTAN UDARA...

Pada hari ini .. tanggal .. bulan .. tahun .. (ditulis dengan


huruf) telah dilaksanakan Audit Keamanan Penerbangan di .. yang
pelaksanaannya dimulai sejak tanggal .. (tanggal/bulan/tahun) oleh Tim
Inspektur Keamanan Penerbangan yang didampingi oleh Tim .. (Objek
Pengawasan).

Hasil audit sementara sebagai berikut :


No Area Audit Jumlah Jumlah Status Temuan
Temuan Open Close On Site
1. Regulasi dan Organisasi
2. Pendidikan dan Pelatihan
3. Fungsi Kendali Mutu
4. Perlindungan Keamanan Pesawat
Udara
5. Pengendalian Keamanan Kargo dan
Pos
6. Keamanan Penumpang dan Bagasi
7. Pengendalian Dan Pengawasan
Terkait Penunjang Penerbangan
8. Penanggulangan Tindakan
Melawan Hukum

Demikian Berita Acara Audit Keamanan Penerbangan dibuat dalam .. rangkap


untuk untuk ditindaklanjuti.

TIM INSPEKTUR KEAMANAN PENERBANGAN


TANDA
No NAMA JABATAN
TANGAN
1. .. Ketua
2. .. Sekretaris / Anggota
3. .. Anggota
4. .. Anggota
5. .. Anggota

TIM .. (Objek Pengawasan)


TANDA
No NAMA JABATAN
TANGAN
1. ..
2. ..
3. ..

2
BERITA ACARA
AUDIT KEAMANAN PENERBANGAN
DI REGULATED AGENT/KNOWN CONSIGNEE..

Pada hari ini .. tanggal .. bulan .. tahun .. (ditulis dengan


huruf) telah dilaksanakan Audit Keamanan Penerbangan di .. yang
pelaksanaannya dimulai sejak tanggal .. (tanggal/bulan/tahun) oleh Tim
Inspektur Keamanan Penerbangan yang didampingi oleh Tim .. (Objek
Pengawasan).

Hasil audit sementara sebagai berikut :


No Area Audit Jumlah Jumlah Status Temuan
Temuan Open Close On Site
1. Regulasi dan Organisasi
2. Pendidikan dan Pelatihan
3. Fungsi Kendali Mutu
4. Pemeriksaan Keamanan Dan
Pengangkutan Kargo Dan Pos
5. Fasilitas Keamanan Penerbangan
6. Penanggulangan Tindakan
Melawan Hukum

Demikian Berita Acara Audit Keamanan Penerbangan dibuat dalam .. rangkap


untuk untuk ditindaklanjuti.

TIM INSPEKTUR KEAMANAN PENERBANGAN


TANDA
No NAMA JABATAN
TANGAN
1. .. Ketua
2. .. Sekretaris / Anggota
3. .. Anggota
4. .. Anggota
5. .. Anggota

TIM .. (Objek Pengawasan)


TANDA
No NAMA JABATAN
TANGAN
1. ..
2. ..
3. ..

3
BERITA ACARA
INSPEKSI KEAMANAN PENERBANGAN
DI.

Pada hari ini .. tanggal .. bulan .. tahun .. (ditulis dengan


huruf) telah dilaksanakan Inspeksi Keamanan Penerbangan di .. yang
pelaksanaannya dimulai sejak tanggal .. (tanggal/bulan/tahun) oleh Tim
Inspektur Keamanan Penerbangan yang didampingi oleh Tim .. (Objek
Pengawasan).

Hasil Inspeksi sementara sebagai berikut :


No Area Inspeksi Jumlah Jumlah Status Temuan
Temuan Open Close On Site
1.
2.
3.

Demikian Berita Acara Inspeksi Keamanan Penerbangan dibuat dalam ..


rangkap untuk untuk ditindaklanjuti.

TIM INSPEKTUR KEAMANAN PENERBANGAN


TANDA
No NAMA JABATAN
TANGAN
1. .. Ketua
2. .. Sekretaris / Anggota
3. .. Anggota
4. .. Anggota
5. .. Anggota

TIM .. (Objek Pengawasan)


TANDA
No NAMA JABATAN
TANGAN
1. ..
2. ..
3. ..

4
BERITA ACARA
SURVEI KEAMANAN PENERBANGAN
DI.

Pada hari ini .. tanggal .. bulan .. tahun .. (ditulis dengan


huruf) telah dilaksanakan Survei Keamanan Penerbangan di .. yang
pelaksanaannya dimulai sejak tanggal .. (tanggal/bulan/tahun) oleh Tim
Inspektur Inspektur Keamanan Penerbangan yang didampingi oleh Tim .. (Objek
Pengawasan).

Survei meliputi aspek (yang menjadi objek pengawasan):


1) .. ;
2) .. ;

Dari hasil pelaksanaan Survei, Tim Inspektur Keamanan Penerbangan


mengidentifikasi kerawanan yang harus ditindaklanjuti oleh .. (Objek
Pengawasan) dengan mengacu pada peraturan keamanan penerbangan.

Demikian Berita Acara Survei Keamanan Penerbangan dibuat dalam .. rangkap


untuk untuk ditindaklanjuti.

TIM INSPEKTUR KEAMANAN PENERBANGAN


TANDA
No NAMA JABATAN
TANGAN
1. .. Ketua
2. .. Sekretaris / Anggota
3. .. Anggota
4. .. Anggota

TIM .. (Objek Pengawasan)


TANDA
No NAMA JABATAN
TANGAN
1. ..
2. ..
3. ..

5
BERITA ACARA
PENGUJIAN/TESTING KEAMANAN PENERBANGAN
DI

Pada han ini tanggal bulan tahun (ditulis dennnn


huruj) telah dilaksanakan Pengujian/Testing Keamanan Penerbangan'di 7Z
f^lT^^
Inspektur dimU^Penerbangan
Keamanan *** tanggal itanggal/bulan/tahun)'"^hTim
yang didampingi oleh Tim (Obiek
Pengawasan). v-svjv*

Pengujian/Testing dilakukan untuk mengetahui kemampuan dari kinerja


persoml/Fasihtas keamanan penerbangan dan pelaksanaan prosedur keamanan
penerbangan di (sesuai dengan lembar pengujian):
2) ZZ"!
Dari hasil pelaksanaan Pengujian/Testing, Tim Inspektur Keamanan Penerbangan
mengidentifikasi penyimpangan/kerawanan yang harus ditindaklanjuti oleh
(Objek Pengawasan) dengan mengacu pada peraturan keamanan penerbangan.
Demikian Berita Acara Pengujian/Testing Keamanan Penerbangan dibuat dalam
rangkap untuk untuk ditindaklanjuti.
TIM INSPEKTUR KEAMANAN PENERBANGAN
No NAMA JABATAN TANDA TANGAN

Ketua
2.
Sekretaris / Anggota
3.
Anggota
4.
Anggota

TIM (Objek Pengawasan


No NAMA JABATAN TANDA TANGAN
1.

2.

3.

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

TTD

SUPRASETYO
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HUMAS,

HEMI PAMURAHAR.TO
Pembina Tk. I (IV/b)
NIP. 19660508 199003 1 001
Lampiran VII Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor : KP 506 TAHUN 2015
Tanggal : 4 Agustus 2015

LAPORAN HASIL PENGAWASAN


LAPORAN
HASIL AUDIT KEAMANAN PENERBANGAN
DI BANDAR UDARA
TANGGAL .....................................................

DOKUMEN BERSIFAT TERBATAS

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT KEAMANAN PENERBANGAN

2
1. Dasar Pelaksanaan

Berdasarkan Surat Direktur Jenderal Perhubungan Udara No.


................................... tanggal ....................., perihal Audit Keamanan
Penerbangan ..

2. Tujuan Audit Keamanan Penerbangan

Tujuan Audit keamanan adalah untuk :


a. memastikan bahwa seluruh ketentuan dalam program keamanan
penerbangan nasional dan program keamanan objek pengawasan
dilaksanakan;
b. memastikan pencapaian tingkat pemenuhan standar keamanan dan
efektifitas pelaksanaan langkah-langkah keamanan penerbangan;
c. mengidentifikasi pemenuhan standar dan prosedur keamanan
penerbangan; dan
d. mengidentifikasi daerah yang membutuhkan peningkatan keamanan dan
memastikan dilaksanakannya tindakan korektif.

3. Dasar Hukum

a. Undang Undang No 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, Pasal 331 dan


332;
b. PM No. 31 Tahun 2013 tentang Program Keamanan Penerbangan
Nasional, Bab 10.

4. Pelaksanaan Audit

Audit dilaksanakan dari tanggal ...................................... oleh Tim Inspektur


Keamanan Penerbangan terdiri dari :

a. Nama Inspektur (Inspektur Keamanan Penerbangan);


b. Nama Inspektur (Inspektur Keamanan Penerbangan);
c. Nama Inspektur (Inspektur Keamanan Penerbangan);
d. Nama Inspektur (Inspektur Keamanan Penerbangan).

5. Area Audit :

a. Regulasi dan Organisasi (Legislation and Organization/LEG);


b. Pendidikan dan Pelatihan (Training/TRG);
c. Fungsi Kendali Mutu (Quality Control Function/QCF);
d. Perlindungan Keamanan Bandar Udara (Security Protection For Airport
/SPA);
e. Pengendalian Jalan Masuk Bandar Udara (Access Control System/ACS);
f. Security Check Point (Security Check Point/SCP);
g. Fasilitas Keamanan Penerbangan (Facility of Aviation Security/FAS);
h. Penanggulangan Tindakan Melawan Hukum (Airport Contingency
Plan/ACP).

3
6. Hasil Audit Keamanan (terlampir)

7. Penutup

Langkah-langkah tindak lanjut / saran dari hasil Audit akan dimonitor dan
dievaluasi lebih lanjut

4
LAPORAN
HASIL AUDIT KEAMANAN PENERBANGAN
DI BADAN USAHA ANGKUTAN UDARA...
TANGGAL .....................................................

DOKUMEN BERSIFAT TERBATAS

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT KEAMANAN PENERBANGAN

5
1. Dasar Pelaksanaan

Berdasarkan Surat Direktur Jenderal Perhubungan Udara No.


................................... tanggal ....................., perihal Audit Keamanan
Penerbangan ..

2. Tujuan Audit Keamanan Penerbangan

Tujuan Audit keamanan adalah untuk :


a. memastikan bahwa seluruh ketentuan dalam program keamanan
penerbangan nasional dan program keamanan objek pengawasan
dilaksanakan;
b. memastikan pencapaian tingkat pemenuhan standar keamanan dan
efektifitas pelaksanaan langkah-langkah keamanan penerbangan;
c. mengidentifikasi pemenuhan standar dan prosedur keamanan
penerbangan; dan
d. mengidentifikasi daerah yang membutuhkan peningkatan keamanan dan
memastikan dilaksanakannya tindakan korektif.

3. Dasar Hukum

a. Undang Undang No 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, Pasal 331 dan


332;
b. PM No. 31 Tahun 2013 tentang Program Keamanan Penerbangan
Nasional, Bab 10.

4. Pelaksanaan Audit

Audit dilaksanakan dari tanggal ...................................... oleh Tim Inspektur


Keamanan Penerbangan terdiri dari :

a. Nama Inspektur (Inspektur Keamanan Penerbangan);


b. Nama Inspektur (Inspektur Keamanan Penerbangan);
c. Nama Inspektur (Inspektur Keamanan Penerbangan);
d. Nama Inspektur (Inspektur Keamanan Penerbangan).

5. Area Audit :

a. Regulasi dan Organisasi (Legislation and Organization/LEG);


b. Pendidikan dan Pelatihan (Training/TRG);
c. Fungsi Kendali Mutu (Quality Control Function/QCF);
d. Perlindungan Keamanan Pesawat Udara (Security Protection For
Aircraft/SPA);
e. Pengendalian Keamanan Kargo Dan Pos (Cargo Pos Security/CPS);
f. Keamanan Penumpang Dan Bagasi (Passenger Baggage Security/PBS);
g. Pengendalian Dan Pengawasan Terkait Penunjang Penerbangan (Aviation
Support Control/ASC); dan

6
h. Penanggulangan Tindakan Melawan Hukum (Airline Contingency
Plan/ACP).

6. Hasil Audit Keamanan (terlampir)

7. Penutup

Langkah-langkah tindak lanjut / saran dari hasil Audit akan dimonitor dan
dievaluasi lebih lanjut

7
LAPORAN
HASIL AUDIT KEAMANAN PENERBANGAN
DI REGULATED AGENT/KNOWN CONSIGNEE..
TANGGAL .....................................................

DOKUMEN BERSIFAT TERBATAS

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT KEAMANAN PENERBANGAN

8
1. Dasar Pelaksanaan

Berdasarkan Surat Direktur Jenderal Perhubungan Udara No.


................................... tanggal ....................., perihal Audit Keamanan
Penerbangan ..

2. Tujuan Audit Keamanan Penerbangan

Tujuan Audit keamanan adalah untuk :


a. memastikan bahwa seluruh ketentuan dalam program keamanan
penerbangan nasional dan program keamanan objek pengawasan
dilaksanakan;
b. memastikan pencapaian tingkat pemenuhan standar keamanan dan
efektifitas pelaksanaan langkah-langkah keamanan penerbangan;
c. mengidentifikasi pemenuhan standar dan prosedur keamanan
penerbangan; dan
d. mengidentifikasi daerah yang membutuhkan peningkatan keamanan dan
memastikan dilaksanakannya tindakan korektif.

3. Dasar Hukum

a. Undang Undang No 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, Pasal 331 dan


332;
b. PM No. 31 Tahun 2013 tentang Program Keamanan Penerbangan
Nasional, Bab 10.

4. Pelaksanaan Audit

Audit dilaksanakan dari tanggal ...................................... oleh Tim Inspektur


Keamanan Penerbangan terdiri dari :

a. Nama Inspektur (Inspektur Keamanan Penerbangan);


b. Nama Inspektur (Inspektur Keamanan Penerbangan);
c. Nama Inspektur (Inspektur Keamanan Penerbangan);
d. Nama Inspektur (Inspektur Keamanan Penerbangan).

5. Area Audit :

a. Regulasi dan Organisasi (Legislation and Organization/LEG);


b. Pendidikan dan Pelatihan (Training/TRG);
c. Fungsi Kendali Mutu (Quality Control Function/QCF);
d. Pemeriksaan Keamanan Dan Pengangkutan Kargo Dan Pos (Cargo Pos
Security Check/CPS);
e. Fasilitas Keamanan Penerbangan (Facility of Aviation Security/FAS);
f. Penanggulangan Tindakan Melawan Hukum (Air Cargo Contingency
Plan/ACP).

9
6. Hasil Audit Keamanan (terlampir)

7. Penutup

Langkah-langkah tindak lanjut / saran dari hasil Audit akan dimonitor dan
dievaluasi lebih lanjut.

10
LAPORAN
HASIL INSPEKSI KEAMANAN PENERBANGAN
DI (OBJEK PENGAWASAN)
TANGGAL .....................................................

DOKUMEN BERSIFAT TERBATAS

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT KEAMANAN PENERBANGAN / KANTOR
OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH .....

11
1. Dasar Pelaksanaan

Berdasarkan Surat Direktur Jenderal Perhubungan Udara / Kepala Kantor


Otoritas Bandar Udara Wilayah .... No. ................................... tanggal
....................., perihal inspeksi keamanan penerbangan ..

2. Tujuan Inspeksi Keamanan Penerbangan

Tujuan Inspeksi keamanan adalah untuk :


a. memastikan bahwa 1 (satu) atau beberapa aspek dalam ketentuan
program keamanan penerbangan nasional dan program keamanan pada
objek pengawasan dilaksanakan sesuai ketentuan;
b. memastikan tingkat pencapaian dan efektifitas pelaksanaan prosedur
keamanan penerbangan;
c. mengidentifikasi pemenuhan standar dan prosedur keamanan
penerbangan dan memastikan tindakan korektif;
d. mengidentifikasi kerentanan pada area yang masih perlu
perbaikan/peningkatan keamanan penerbangan; dan
e. memastikan tindakan korektif hasil audit telah dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan.

3. Dasar Hukum

a. Undang Undang No 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, Pasal 331 dan


332;
b. PM No. 31 Tahun 2013 tentang Program Keamanan Penerbangan
Nasional, Bab 10.

4. Pelaksanaan Inspeksi

Inspeksi dilaksanakan dari tanggal ...................................... oleh Tim


Inspektur Keamanan Penerbangan terdiri dari :

a. Nama Inspektur (Inspektur Keamanan Penerbangan);


b. Nama Inspektur (Inspektur Keamanan Penerbangan);
c. Nama Inspektur (Inspektur Keamanan Penerbangan);
d. Nama Inspektur (Inspektur Keamanan Penerbangan).

5. Area Inspeksi :

a. Regulasi dan Organisasi (Legislation and Organization/LEG);


b. Pendidikan dan Pelatihan (Training/TRG);
c. Fungsi Kendali Mutu (Quality Control Function/QCF).
Hanya contoh objek

6. Hasil Inspeksi Keamanan (terlampir)

7. Penutup

Langkah-langkah tindak lanjut / saran dari hasil Inspeksi akan dimonitor


dan dievaluasi lebih lanjut.

12
LAPORAN
HASIL SURVEI KEAMANAN PENERBANGAN
DI (OBJEK PENGAWASAN)
TANGGAL .....................................................

DOKUMEN BERSIFAT TERBATAS

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
DIREKTORAT KEAMANAN PENERBANGAN / KANTOR
OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH .....

13
1. Dasar Pelaksanaan

Berdasarkan Surat Direktur Jenderal Perhubungan Udara / Kepala Kantor


Otoritas Bandar Udara Wilayah .... No. ................................... tanggal
....................., perihal Survei Keamanan Penerbangan ..

2. Tujuan Survei Keamanan Penerbangan

Tujuan Survei keamanan adalah untuk :


a. mengevaluasi dan mengidentifikasi kebutuhan keamanan penerbangan
untuk efektifitas prosedur, fasilitas, personel dan langkah-langkah
keamanan penerbangan; dan
b. mengidentifikasi terhadap kerawanan (vulnerability) keamanan yang
terdapat pada objek pengawasan sebagai masukan untuk
perubahan/perbaikan kebijakan di tingkat nasional dan objek
pengawasan.

3. Dasar Hukum

a. Undang Undang No 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, Pasal 331 dan


332;
b. PM No. 31 Tahun 2013 tentang Program Keamanan Penerbangan
Nasional, Bab 10.

4. Pelaksanaan Survei

Survei dilaksanakan dari tanggal ...................................... oleh Tim


Inspektur Keamanan Penerbangan terdiri dari :

a. Nama Inspektur (Inspektur Keamanan Penerbangan);


b. Nama Inspektur (Inspektur Keamanan Penerbangan);
c. Nama Inspektur (Inspektur Keamanan Penerbangan);
d. Nama Inspektur (Inspektur Keamanan Penerbangan).

5. Area Survei :

a. Pengendalian Jalan Masuk Bandar Udara (Access Control System/ACS);


b. Security Check Point (Security Check Point/SCP); dan
c. Fasilitas Keamanan Penerbangan (Facility of Aviation Security/FAS).
Hanya contoh objek

6. Hasil Survei Keamanan (terlampir)

7. Penutup

Langkah-langkah tindak lanjut / saran dari hasil Survei akan dimonitor dan
dievaluasi lebih lanjut.

14
LAPORAN
HASIL PENGUJIAN (TEST) KEAMANAN PENERBANGAN
DI (OBJEK PENGAWASAN)
TANGGAL .....................................................

DOKUMEN BERSIFAT TERBATAS

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA
KANTOR OTORITAS BANDAR UDARA WILAYAH .....

15
1. Dasar Pelaksanaan

Berdasarkan Surat Direktur Jenderal Perhubungan Udara / Kepala Kantor


Otoritas Bandar Udara Wilayah .... No. ................................... tanggal
....................., perihal Pengujian (Test) Keamanan Penerbangan ..

2. Tujuan Pengujian (Test) Keamanan Penerbangan

Tujuan Pengujian (Test) keamanan adalah untuk :


a. mengevaluasi dan mengidentifikasi kebutuhan keamanan penerbangan
untuk efektifitas prosedur, fasilitas, personel dan langkah-langkah
keamanan penerbangan; dan
b. mengidentifikasi terhadap kerawanan (vulnerability) keamanan yang
terdapat pada objek pengawasan sebagai masukan untuk
perubahan/perbaikan kebijakan di tingkat nasional dan objek
pengawasan.

3. Dasar Hukum

a. Undang Undang No 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, Pasal 331 dan


332;
b. PM No. 31 Tahun 2013 tentang Program Keamanan Penerbangan
Nasional, Bab 10.

4. Pelaksanaan Pengujian (Test)

Pengujian (test) dilaksanakan dari tanggal ...................................... oleh Tim


Inspektur Keamanan Penerbangan terdiri dari :

a. Nama Inspektur (Inspektur Keamanan Penerbangan);


b. Nama Inspektur (Inspektur Keamanan Penerbangan);
c. Nama Inspektur (Inspektur Keamanan Penerbangan);
d. Nama Inspektur (Inspektur Keamanan Penerbangan).

5. Area Pengujian (Test) :

a. Tempat Pemeriksaan Keamanan (security check point);


b. Jalan masuk (access) daerah keamanan terbatas; dan
c. Daerah steril.
Hanya contoh objek

6. Hasil Pengujian (Test) Keamanan (terlampir)

7. Penutup

Langkah-langkah tindak lanjut / saran dari hasil Pengujian (test) akan


dimonitor dan dievaluasi lebih lanjut.

16
TABEL HASIL PENGAWASAN

17
TABEL HASIL AUDIT KEAMANAN PENERBANGAN

NAMA OBJEK PENGAWASAN : BANDARA UDARA.


TANGGAL AUDIT : .......................................................

RENCANA
NO HASIL TEMUAN REFERENSI REKOMENDASI TARGET STATUS
TINDAKAN
SELESAI
KOREKTIF

I REGULASI DAN ORGANISASI (LEGISLATION AND ORGANIZATION/LEG)

(No Urut) mis : 1.1


(No Checklist) mis ;
A3
1.2
(B6)

II PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (TRAINING/TRG)

2.1
(C2)

III FUNGSI KENDALI MUTU (QUALITY CONTROL FUNCTION/(QCF)


3.1
(D3)

IV PERLINDUNGAN KEAMANAN BANDAR UDARA (SECURITY PROTECTION FOR AIRPORT/SPA)


4.1
(A10)

18
V PENGENDALIAN JALAN MASUK BANDAR UDARA (ACCESS CONTROL SYSTEM/ACS)
5.1
(A3)

VI SECURITY CHECK POINT (SECURITY CHECK POINT/SCP)


6.1
(B1)

VII FASILITAS KEAMANAN PENERBANGAN (FACILITY OF AVIATION SECURITY/FAS)


7.1
(B4)

VIII PENANGGULANGAN TINDAKAN MELAWAN HUKUM (AIRPORT CONTINGENCY PLAN/ACP)


8.1
(C2)

Ketua Tim Audit Keamanan Penerbangan

Nama
Pangkat (Gol)
NIP. ....................

19
NAMA OBJEK PENGAWASAN : BADAN USAHA ANGKUTAN UDARA ....
TANGGAL AUDIT : .......................................................

RENCANA
NO HASIL TEMUAN REFERENSI REKOMENDASI TARGET STATUS
TINDAKAN
SELESAI
KOREKTIF

I REGULASI DAN ORGANISASI (LEGISLATION AND ORGANIZATION/LEG)

(No Urut) mis :


1.1
(No Checklist)
mis ; A3
1.2
(B6)

II PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (TRAINING/TRG)

2.1
(C2)

III FUNGSI KENDALI MUTU (QUALITY CONTROL FUNCTION/QCF)


3.1
(D3)

IV PERLINDUNGAN KEAMANAN PESAWAT UDARA (SECURITY PROTECTION FOR AIRCRAFT/SPA)


4.1
(A10)

V PENGENDALIAN KEAMANAN KARGO DAN POS (CARGO POS SECURITY/CPS)


5.1
(A3)
20
VI KEAMANAN PENUMPANG DAN BAGASI (PASSENGER BAGGAGE SECURITY/PBS)
6.1
(B1)

VII PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN TERKAIT PENUNJANG PENERBANGAN (AVIATION SUPPORT CONTROL/ASC)
7.1
(B4)

VIII PENANGGULANGAN TINDAKAN MELAWAN HUKUM (AIRLINE CONTINGENCY PLAN/ACP)


8.1
(C2)

Ketua Tim Audit Keamanan Penerbangan

Nama
Pangkat (Gol)
NIP. ....................

21
NAMA OBJEK PENGAWASAN : REGULATED AGENT/KNOWN CONSIGNEE ...
TANGGAL AUDIT : .......................................................

RENCANA
NO HASIL TEMUAN REFERENSI REKOMENDASI TARGET STATUS
TINDAKAN
SELESAI
KOREKTIF

I REGULASI DAN ORGANISASI (LEGISLATION AND ORGANIZATION/LEG)

(No Urut) mis : 1.1


(No Checklist) mis ;
A3
1.2
(B6)

II PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (TRAINING/TRG)

2.1
(C2)

III FUNGSI KENDALI MUTU (QUALITY CONTROL FUNCTION/QCF)


3.1
(D3)

IV PEMERIKSAAN KEAMANAN DAN PENGANGKUTAN KARGO DAN POS (CARGO POS SECURITY CHECK/CPS)
4.1
(A10)

V FASILITAS KEAMANAN PENERBANGAN (FACILITY OF AVIATION SECURITY/FAS)

22
5.1
(A3)

VI PENANGGULANGAN TINDAKAN MELAWAN HUKUM (AIR CARGO CONTINGENCY PLAN/ACP)


6.1
(B1)

Ketua Tim Audit Keamanan Penerbangan

Nama
Pangkat (Gol)
NIP. ....................

23
TABEL HASIL INSPEKSI KEAMANAN PENERBANGAN

NAMA OBJEK PENGAWASAN : .......................................................


TANGGAL INSPEKSI : .......................................................

RENCANA
NO HASIL TEMUAN REFERENSI REKOMENDASI TARGET STATUS
TINDAKAN
SELESAI
KOREKTIF

I REGULASI DAN ORGANISASI (LEGISLATION AND ORGANIZATION/LEG)

(No Urut) mis : 1.1


(No Checklist) mis ;
A3
1.2
(B6)

II PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (TRAINING/TRG)

2.1
(C2)

III FUNGSI KENDALI MUTU (QUALITY CONTROL FUNCTION/(QCF)


3.1
(D3)

Area di atas adalah contoh

Ketua Tim Inspeksi Keamanan Penerbangan

Nama
Pangkat (Gol)
NIP. ....................
24
Catatan :

1. Kantor Otoritas Bandar Udara melakukan Inspeksi, sebagai tindak lanjut audit/tindakan korektif audit;
2. Format hasil inspeksi sama dengan audit, jika sebagian modul/temuan sudah dinyatakan memenuhi/ditindaklanjuti modul/temuan tersebut dapat
dilewati atau dikosongkan;

25
TABEL HASIL SURVEI KEAMANAN PENERBANGAN

NAMA OBJEK PENGAWASAN : .......................................................


TANGGAL SURVEI : .......................................................

NO IDENTIFIKASI REFERENSI PENILAIAN RESIKO REKOMENDASI RENCANA TARGET


TINDAKAN SELESAI
KOREKTIF

I PENGENDALIAN JALAN MASUK BANDAR UDARA (ACCESS CONTROL SYSTEM/ACS)

1.1

II SECURITY CHECK POINT (SECURITY CHECK POINT/SCP)

2.1

III FASILITAS KEAMANAN PENERBANGAN (FACILITY OF AVIATION SECURITY/FAS)


3.1

Area di atas adalah contoh

Ketua Tim Survei Keamanan Penerbangan

Nama
Pangkat (Gol)
NIP. ....................

26
HASIL PENGUJIAN (TEST) KEAMANAN PENERBANGAN PADA BANDAR UDARA

NAMA BANDAR UDARA : .........................


TANGGAL PELAKSANAAN : ......................... (tanggal/bulan/tahun)

No. AREA PENGUJIAN (TEST) ALAT TEST HASIL RESUME TEST

Ketua Tim Pengujian (Test) Keamanan Penerbangan

Nama
Pangkat (Gol)
NIP. ....................

27
HASIL PENGUJIAN (TEST) KEAMANAN PENERBANGAN PADA ANGKUTAN UDARA

NAMA BANDAR UDARA : .........................


NAMA ANGKUTAN UDARA : .........................
TANGGAL PELAKSANAAN : ......................... (tanggal/bulan/tahun)

No. AREA PENGUJIAN (TEST) ALAT TEST HASIL RESUME TEST

Ketua Tim Pengujian (Test) Keamanan Penerbangan

Nama
Pangkat (Gol)
NIP. ....................

28
SURAT PEMBERITAHUAN
HASIL PENGAWASAN

29
SURAT PEMBERITAHUAN HASIL AUDIT BUBU

Nomor : Lokasi Kantor, (tgl/bln/thn)


Klasifikasi : Biasa/rahasia
Lampiran : 1 (satu) berkas
Perihal : Hasil Audit Keamanan Kepada
Penerbangan
Yth. (Pimpinan Objek Pengawasan)

di

Lokasi Objek Pengawasan

1. Menindaklanjuti Surat Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor


................ Tanggal ..............., perihal Audit Keamanan Penerbangan,
dengan hormat disampaikan hasil pelaksanaan Audit yang
dilaksanakan pada tanggal ................... (hasil terlampir). Terdapat
beberapa permasalahan utama yang harus dilakukan tindakan
korektif yaitu :

a. Regulasi dan Organisasi (Legislation and Organization/LEG)


- Temuan;
- Temuan;
b. Pendidikan dan Pelatihan (Training/TRG)
- Temuan;
- Temuan;
c. Fungsi Kendali Mutu (Quality Control Function/QCF)
- Temuan;
- Temuan;
d. Perlindungan Keamanan Bandar Udara (Security Protection For
Airport /SPA)
- Temuan;
- Temuan;
e. Pengendalian Jalan Masuk Bandar Udara (Access Control
System/ACS)
- Temuan;
- Temuan;
f. Security Check Point (Security Check Point/SCP)
- Temuan;
- Temuan.
g. Fasilitas Keamanan Penerbangan (Facility of Aviation Security/FAS)
- Temuan;
- Temuan.
h. Penanggulangan Tindakan Melawan Hukum (Airport Contingency
Plan/ACP)
- Temuan;
- Temuan;

2. Sehubungan butir 1. (satu) di atas, agar penyelenggara (Objek


Pengawasan) menyampaikan rencana tindak lanjut perbaikan (Action
Plan) terhadap hasil Audit sesuai format terlampir dan disampaikan
kepada Direktur Keamanan Penerbangan selambat-lambatnya 14
(empat belas) hari kalender setelah diterima hasil pelaksanaan Audit.

30
3. Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

A.n. DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA


Direktur Keamanan Penerbangan

...................................
Pangkat (Gol)
NIP. ...............................
Tembusan :
1. Xxxxxxxxxxxxxxxxx ;
2. Xxxxxxxxxxxxxxxxx ;
3. ..

31
SURAT PEMBERITAHUAN HASIL AUDIT BUAU

Nomor : Lokasi Kantor, (tgl/bln/thn)


Klasifikasi : Biasa/rahasia
Lampiran : 1 (satu) berkas
Perihal : Hasil Audit Keamanan Kepada
Penerbangan
Yth. (Pimpinan Objek Pengawasan)

di

Lokasi Objek Pengawasan

1. Menindaklanjuti Surat Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor


................ Tanggal ..............., perihal Audit Keamanan Penerbangan,
dengan hormat disampaikan hasil pelaksanaan Audit yang
dilaksanakan pada tanggal ................... (hasil terlampir). Terdapat
beberapa permasalahan utama yang harus dilakukan tindakan
korektif yaitu :

a. Regulasi dan Organisasi (Legislation and Organization/LEG)


- Temuan;
- Temuan;
b. Pendidikan dan Pelatihan (Training/TRG)
- Temuan;
- Temuan;
c. Fungsi Kendali Mutu (Quality Control Function/QCF)
- Temuan;
- Temuan;
d. Perlindungan Keamanan Pesawat Udara (Security Protection For
Aircraft/SPA)
- Temuan;
- Temuan;
e. Pengendalian Keamanan Kargo Dan Pos (Cargo Pos Security/CPS)
- Temuan;
- Temuan;
f. Keamanan Penumpang Dan Bagasi (Passenger Baggage
Security/PBS)
- Temuan;
- Temuan.
g. Pengendalian Dan Pengawasan Terkait Penunjang Penerbangan
(Aviation Support Control/ASC)
- Temuan;
- Temuan.
h. Penanggulangan Tindakan Melawan Hukum (Airline Contingency
Plan/ACP)
- Temuan;
- Temuan.

2. Sehubungan butir 1. (satu) di atas, agar penyelenggara (Objek


Pengawasan) menyampaikan rencana tindak lanjut perbaikan (Action
Plan) terhadap hasil Audit sesuai format terlampir dan disampaikan
kepada Direktur Keamanan Penerbangan selambat-lambatnya 14
(empat belas) hari setelah diterima hasil pelaksanaan Audit.

32
3. Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

A.n. DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA


Direktur Keamanan Penerbangan

...................................
Pangkat (Gol)
NIP. ...............................
Tembusan :
1. Xxxxxxxxxxxxxxxxx ;
2. Xxxxxxxxxxxxxxxxx ;
3. ..

33
SURAT PEMBERITAHUAN HASIL AUDIT RA/KS

Nomor : Lokasi Kantor, (tgl/bln/thn)


Klasifikasi : Biasa/rahasia
Lampiran : 1 (satu) berkas
Perihal : Hasil Audit Keamanan Kepada
Penerbangan
Yth. (Pimpinan Objek Pengawasan)

di

Lokasi Objek Pengawasan

1. Menindaklanjuti Surat Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor


................ Tanggal ..............., perihal Audit Keamanan Penerbangan,
dengan hormat disampaikan hasil pelaksanaan Audit yang
dilaksanakan pada tanggal ................... (hasil terlampir). Terdapat
beberapa permasalahan utama yang harus dilakukan tindakan
korektif yaitu :

a. Regulasi dan Organisasi (Legislation and Organization/LEG)


- Temuan;
- Temuan;
b. Pendidikan dan Pelatihan (Training/TRG)
- Temuan;
- Temuan;
c. Fungsi Kendali Mutu (Quality Control Function/QCF)
- Temuan;
- Temuan;
d. Pemeriksaan Keamanan Dan Pengangkutan Kargo Dan Pos (Cargo
Pos Security Check/CPS)
- Temuan;
- Temuan;
e. Fasilitas Keamanan Penerbangan (Facility of Aviation Security/FAS)
- Temuan;
- Temuan;
f. Penanggulangan Tindakan Melawan Hukum (Air Cargo Contingency
Plan/ACP)
- Temuan;
- Temuan.

2. Sehubungan butir 1. (satu) di atas, agar penyelenggara (Objek


Pengawasan) menyampaikan rencana tindak lanjut perbaikan (Action
Plan) terhadap hasil Audit sesuai format terlampir dan disampaikan
kepada Direktur Keamanan Penerbangan selambat-lambatnya 14
(empat belas) hari setelah diterima hasil pelaksanaan Audit.

34
3. Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

A.n. DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA


Direktur Keamanan Penerbangan

...................................
Pangkat (Gol)
NIP. ...............................
Tembusan :
1. Xxxxxxxxxxxxxxxxx ;
2. Xxxxxxxxxxxxxxxxx ;
3. ..

35
SURAT PEMBERITAHUAN HASIL INSPEKSI/SURVEI/TEST/INVESTIGASI

Nomor : Lokasi Kantor, (tgl/bln/thn)


Klasifikasi : Biasa/rahasia
Lampiran : 1 (satu) berkas
Perihal : Hasil (Inspeksi/Survei/Test/ Kepada
Investigasi) Keamanan
Penerbangan Yth. (Pimpinan Objek Pengawasan)

di

Lokasi Objek Pengawasan

1. Menindaklanjuti Surat Direktur Jenderal Perhubungan Udara/Kepala


Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah .... Nomor ................ Tanggal
..............., perihal (Inspeksi/Survei/Test) Keamanan Penerbangan,
dengan hormat disampaikan hasil pelaksanaan (Inspeksi/Survei/Test)
yang dilaksanakan pada tanggal ................... (hasil terlampir).
Terdapat beberapa permasalahan utama yang harus dilakukan
tindakan korektif yaitu (area di bawah ini adalah contoh):
a. Pengendalian Jalan Masuk Bandar Udara (Access Control
System/ACS)
- Temuan;
- Temuan;
b. Security Check Point (Security Check Point/SCP)
- Temuan;
- Temuan.
c. Fasilitas Keamanan Penerbangan (Facility of Aviation Security/FAS)
- Temuan;
- Temuan.

2. Sehubungan butir 1. (satu) di atas, agar penyelenggara (Objek


Pengawasan) menyampaikan rencana tindak lanjut perbaikan (Action
Plan) terhadap hasil (Inspeksi/Survei/Test) sesuai format terlampir
dan disampaikan kepada Direktur Keamanan Penerbangan/Kepala
Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah .. selambat-lambatnya 14
(empat belas) hari setelah diterima hasil pelaksanaan
(Inspeksi/Survei/Test).

36
3. Demikian disampaikan, atas perhatiannya diucapkan terima kasih.

A.n. DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

Direktur Keamanan Penerbangan


Atau

(Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah )

Pangkat (Gol)
NIP

Tembusan :

1. Xxxxxxxxxxxxxxxxx ;
2. Xxxxxxxxxxxxxxxxx ;
3

DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN UDARA

TTD

SUPRASETYO

Salinan sesuai dengan aslinya


KEPALA BAGIAN HUKUM DAN HUMAS,

EMI PAMURAHARJO
Pembina Tk. I (IV/b)
NIP. 19660508 199003 1 001

37
Lampiran VIM Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara
Nomor : KP 506 TAHUN 2015
Tanggal: 4 Agustus 2015

jjfigig^ DIREKTORAT KEAMANAN PENERBANGAN


^JF LEMBAR PENGUJIAN TERTUTUP

TANGGAL
NAMA INSPEKTUR
LOKASI PENGUJIAN

JUMLAH DESKRIPSI
OBJEK PENGUJIAN
ITEM PENGUJIAN YANG DIGUNAKAN
LOKASI ITEM PENGUJIAN
DISEMBUNYIKAN

V
SUKSES
HASIL PENGUJIAN
GAGAL
YA
APAKAH MISTERY GUEST DIGUNAKAN
TIDAK

PENYEBAB TERJADINYA DEFISIENSI :

DEBRIEFING SUPERVISOR / TEAM

KETERANGAN

TANDA TANGAN INSPEKTUR

COPY LEMBAR PENGUJIAN DIBERIKAN KE SUPERVISOR

NAMA SUPERVISOR :

TANDA TANGAN SUPERVISOR


KETERANGAN

OBJEK PENGUJIAN :
1.Access control menuju DKP dan steril area
2.WTMD
3.XRAY cabin baggage
4.XRAY hold baggage
5.XRAY untuk staf
6.Perlindungan dan pengamanan pesawat parkir
7.Prosedur Check in
8.Prosedur boarding

ITEM PENGUJIAN YANG DIGUNAKAN


1.Dummy IED,
2.Dummy senjata api
3.Pisau
4.Dummy Boarding pass
5.ID (KTP,PAS)
6.Amunisi (peluru)

LOKASI ITEM PENGUJIAN DISEMBUNYIKAN


1. Sepatu
2. Sisi dalam bagian kaki
3. Sisi dalam bagian tangan
4. Di dalam ikat pinggang bagian depan
5. Di dalam ikat pinggang bagian belakang
6. Di bagian belakang tubuh
7. Di d