Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
FJHHIKJ;LJKJNK,HHKLH
GCJHGKHKJKJL
FHGJGHKJH
ABSTRAK
Karya Ilmiah ini dilatar belakangi oleh kepentingan pengunjung atau pembaca pada
Perpustakaan. Sekarang ini fakta atau kenyataan kurangnya Frekuensi kunjungan para pelajar
atau mahasiswa ke Perpustakaan. Kita semua pasti perihatin ketika kita mendengar hal ini,
tapi inilah fakta. Peran perpustakaan dirasa masih kurang dalam rangka menarik minat baca
pelajar dan mahasiswa agar mereka mau membaca diperpustakaan Melalui karya ilmiah ini,
penulis mengharapkan dapat menggambarkan peran perpustakaan dengan meningkatkan
pelayanan prima untuk para pengunjung perpustakaan.
Pelayanan prima merupakan terjemahan istilah excellent service yang secara
harfiah berarti pelayanan terbaik atau sangat baik.. Tujuan pelayanan prima adalah
memberikan pelayanan yang dapat memenuhi dan memuaskan pembaca serta memberikan
fokus pelayanan kepada pembaca.Penelitian bertujuan melihat gambaran perilaku tenaga
perpustakaan terhadap pelayanan prima di Perpustakaan.
Strategi perpustakaan dalam mengatasi ketidak puasan pengunjung dilakukan dengan
membangun kualitas layanan yang baik Diharapkan manajemen perpustakaan perlu
ditingkatkan dengan melakukan pengelolaan yang baik terhadap sarana prasarana dan
fasilitas yang tersedia di perpustakaan. untuk meningkatkan mutu pelayanan kepada
pengunjung perpustakaan.
Kata kunci : pelayanan prima, perpustakaan, tenaga perpustakaan (Pustakawan)
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan pertolongan-
Nya, saya bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul UPAYA MENINGKATKAN
PELAYANAN PRIMA PADA PERPUSTAKAAN. Saya sadari, masih banyak sekali kekurangan
yang terdapat dalam karya ilmiah ini, semoga hal ini tidak menghalangi saya untuk terus berkarya. Saya
berharap di masa yang akan datang, saya dapat membuat karya ilmiah yang lebih baik lagi dan menjadi
penulis yang sukses.
Karya Ilmiah ini disusun agar pembaca dapat memperluas dan menambah ilmu , yang
kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita.
Karya Ilmiah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari
diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Semoga karya ilmiah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa Universitas Terbuka. Saya
sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada
dosen pembimbing saya meminta masukannya demi perbaikan pembuatan karya ilmiah
saya di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Kesimpulan ................................................................................................................11
B. Saran ..........................................................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekarang ini fakta atau kenyataan kurangnya Frekuensi kunjungan para pelajar
atau mahasiswa ke Perpustakaan. Kita semua pasti perihatin khususnya pustakawan
ketika kita mendengar hal ini, tapi inilah fakta. Peran perpustakaan dirasa masih kurang
dalam rangka menarik minat baca pelajar dan mahasiswa agar mereka mau membaca
diperpustakaan. Sebenarnya kalau kita mencari penyebabnya itu ada banyak. Beberapa
hal yang menyebabkan pelajar atau mahasiswa malas untuk mengunjungi perpustakaan
antar lain:
a. Minat baca pelajar atau mahasiswa itu sendiri yang rendah. Dorongan/ motivasi dari
dalam diri untuk membaca itu kurang sehingga mereka tidak ingin pergi ke
perpustakaan untuk membaca atau untuk meminjam buku.
b. Salah satu komponen terpenting perpustakaan adalah pustakawan. Komponen ini
sangat diperlukan untuk memberikan pelayanan atau jasa kapada pengguna
parpustakaan. Pustakawan seharusnya merupakan tenaga fugsional yang statusnya
tidak berbeda dengan tenaga professional lainnya misalnya dosen, hakim, jaksa,
dokter dan tenaga professional lainnya. Oleh karena itu, seorang pustakawan harus
mampu menempa dirinya menjadi seorang professional yang mampu memberikan
jasa dan layanan yang memuaskan kepada pelanggannya.
Jika kekurangan perpustakaan dapat ditutupi dengan baik Semakin sering
berkunjunganya pelajar atau mahasiswa ke perpustakaan berarti menandakan semakin
akan haus bacaan. Disinilah terjadinya dinamika kegiatan perpustakaan untuk
mencerdaskan pelajar atau mahasiswa dan tentu saja akan mencerdaskan kehidupan
bangsa.
Dalam Karya Ilmiah ini menekankan pada komponen kedua yakni Pelayanan
Prima oleh Pustakawan kepada para Pembaca terutama para Pelajar dan Mahasiswa.
Pelayan prima dalam perpustakaan sudah ditekankan dalam undang-undang
perpustakaan nomor 47 tahun 2007, tentang layanan perpustakaan pasal 14 ayat (1)
layanan perpustakaan dilakukan secara prima dan berorientasi bagi kepentingan
pemustaka.
Perpustakaan merupakan Unit yang turut melaksanakan dengan cara memilih,
menghimpun, mengolah, merawat, dan melayankan sumber informasi. Pemustaka adalah
1
sivitas akademika yang terdiri dari Pelajar, guru, mahasiswa, dosen, dan karyawan,
semuanya membutuhkan informasi yang berbeda-beda dan dinamis. Mahasiswa sering
datang keperpustakaan menanyakan berbagai hal yang berhubungan dengan perkuliahan
dan pustakawan membantu mencarikan, kemudian dosen datang ke perpustakaan
mencari bahan mengajar atau penelitian dan meminta pustakawan mencarikan literatur
sesuai dengan yang mereka ajarkan. Selain dosen, mahasiswa, ada juga karyawan yang
mengunjungi perpustakaan, biasanya mencari bahan pelatihan, kenaikan pangkat,
informasi obat-obatan, resep masakan dan sebagainya.
Ketiga jenis pemustaka tersebut tingkah lakunya berbeda-beda, ada yang
menggunakan bahasa yang baik dan mudah dimengerti tetapi kadang-kadang ada yang
tidak,2 ada yang sopan ada juga yang tidak. Namun demikian pustakawan harus bisa
mengatasi semua persoalan dengan sebaik mungkin. Pustakawan harus dapat menjawab
semua kebutuhan pemustaka dengan bahasa yang jelas, sopan, dan tepat.
Berangkat dari sinilah pustakawan dapat menunjukkan eksistensinya dan perannya
dalam memberikan layanan sebaik mungkin kepada pemustaka. Untuk memenuhi
kebutuhan pemustaka, maka pustakawan hendaknya selalu berupaya memberikan
layanan yang terbaik (layanan prima). Agar terwujud layanan prima di perpustakaan
maka pustakawan hendaknya memiliki kompetensi, yaitu memiliki ilmu pengetahuan
tentang perpustakaan yang memadai, keterampilan dan, sikap yang baik dalam
memberikan layanan kepada pemustaka.
2
B. Perumusan Masalah
1. Apa Upaya meningkatkan Pelayanan prima Perpustakaan ?
2. Apa saja faktor pendukung upaya meningkatkan Pelayanan prima Perpustakaan ?
3. Bagaimana cara atau upaya meningkatkan Pelayanan prima Perpustakaan ?
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Sejalan dengan hal itu pelayanan prima juga diharapkan dapat memotivasi pemberi
layanan lain melakukan tugasnya dengan kompeten dan rajin
5
2. Sistem yang efektif
Sebuah sistem yang nyata, yaitu suatu tatanan yang memadukan hasil-hasil kerja
dari berbagai unit organisasi.
Sebuah sistem yang RAMAH, yaitu satu tatanan yang mempertemukan
manusia dengan yang lain. Petemuan semacam ini melibatkan sentuhan-sentuhan
emosi, perasaan, harapan, harga diri, penilaian, sikap dan perilaku.
Agar berhasil merebut hati pelanggan, proses pelayanan harus berjalan efektif,
artinya mengungkit munculnya kebanggaan pada diri petugas dan membentuk
citra positif di mata pengunjung.
3. Melayani dengan hati nurani
Dalam transaksi tatap muka dengan pelanggan yang utama adalah kesatuan sikap
dan perilaku sesuai hati nurani. Perilaku yang dibuat-buat atau berlebihan sangat
mudah dikenali pengunjung sehinggan akan memperburuk penilaian pengunjung.
Sikap dan perilaku yang baik oleh petugas dapat menutupi kekurangan sarana
dan prasaranan.
4. Perbaikan berkelanjutan
Pelanggan dapat belajar mengenali kebutuhan dari proses pelayanan. Semakin
baik pelayanan, tuntutannya juga semakin tinggi dan kebutuhannya semakin luas
dan beragam. Fenomena aksi-reaksi antara mutu layanan dan tuntutan pelanggan
akan terus bergulir cepat. Hal ini memacu petugas untuk meningkatkan mutu
pelayanan secara terus-menerus.
5. Memberdayakan pelanggan
Memberdayakan pelanggan berarti menawarkan jenis-jenis layanan yang dapat
digunakan sebagai sumberdaya/perangkat tambahan oleh pelanggan untuk
menyelesaikan persoalan hidup sehari-hari.
Selain hal diatas berikut ini merupakan prinsip pelayanan publik (prima) yang
perlu diperhatikan dalam memeberikan pelayanan yang baik, diantaranya adalah:
1. Kesederhanaan
Prosedur pelayanan yang mudah dipahami, dilaksanakan dan tidak berbelit-belit.
2. Kejelasan
Persyaratan teknis yang jellas dan administrative pelayanan publik.
6
Unit kerja/pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab dalam memberikan
pelayanan jika terjadi masalah atau keluhan.
3. Kepastian waktu
Pelaksanaan pelayanan dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah
ditetapkan
4. Akurasi
5. Produk layanan publik diterima dengan baik
6. Keamanan
7. Tanggung jawab
Pimpinan penyelenggara publik harus benar-benar bertanggung jawab atas
penyelesaian persoalan atau keluhan dalam pelaksanaan pelayanan publik.
8. Kelengkapan sarana dan prasarana
9. Kemudahan akses
10. Kedisiplinan, kesopanan dan keramahan
Pemberi pelayanan harus bersikap disiplin, sopan dan santun serta ramah.
11. Kenyamanan
Lingkungan pelayanan harus bersih, tertib dan teratur dalam mendukung
terciptanya suasana yang nyaman.
8
g. Katakan pada pemakai apa yang sedang pustakawan lakukan terhadap mereka.
Tawarkan beberapa pilihan. Jangan membuat janji jika tidak mungkin dipenuhi,
jangan melakukan tindakan di luar batas otoritas pustakawan.
h. Dalam membantu menyelesaikan masalah, tentukan jangka waktunya secepat
mungkin. Jangan terlalu berani menentukan waktu tapi tidak ditepati; lebih baik
lebihkan waktu sedikit namun penyelesainnya lebih cepat.
i. Amati tindakan yang dilakukan oleh orang lain yang membantu menyelesaikan
masalah tersebut sampai tuntas
j. Hubungi pemakai dan tanyakan apakah keluhan yang ditangani sudah memuaskan
atau belum. Sampaikan rasa terima kasih kepada pemakai Keluhan pemakai harus
dipandang sebagai satu langkah perbaikan perpustakaan . Bila ingin memuaskan
pemakai, maka pustakawan harus dapat menghargainya dengan tulus, dengan
menggunakan hati nurani, agar ia merasa tersentuh hatinya dan tidak berpaling ke
jasa yang ditawarkan penyedia jasa lain.Pemakai akan memandang petugas
dengan memperhatikan perkataan, tindakan atau perilaku dan penampilannya.
Pada dasarnya layanan adalah perpaduan antara Effisiency dan Courtsy
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelayanan prima merupakan kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh
penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima
pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan secara baik
atau minimal sesuai dengan standar pelayanan yang telah ditentukan.
Tujuan pelayanan prima adalah memberikan pelayanan yang dapat memenuhi dan
memuaskan kebutuhan serta berfokus kepada pelanggan/masyarakat secara sangat baik
atau terbaik.
Pelayanan prima bermanfaat bagi upaya peningkatan kualitas pelayanan
pemerintah kepada masyarakat sebagai pelanggan dan sebagai acuan pengembangan
penyusunan standar pelayanan.
B. Saran
Untuk dapat melakukan pelayanan prima di perpustakaan, maka yang harus
dilakukan adalah mengkaji para pembaca / mempelajari pembaca, agar lebih mengenal
pembaca harus merupakan kegiatan penting yang tidak dapat ditinggalkan oleh
perpustakaan. Melalui penelitian kebutuhan pembaca yang terus dilakukan dan direvisi
secara berkala, akan dapat diperoleh gambaran yang jelas tentang klien, sehingga
memudahkan pustakawan dan perpustakaan menyiapkan dan menyediakan jasa
perpustakaan yang sesuai dengan kebutuhan klien. Artinya jasa perpustakaan yang
ditawarkan dapat dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat atau pembaca.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://administrasidanmanajemen.blogspot.co.id/2009/01/pengertian-tujuan-dan-manfaat-
pelayanan.html
https://arhiefstyle87.wordpress.com/2008/11/07/upaya-peningkatan-perpustakaan-sebagai-
pusat-sumber-belajar/
http://bicaraperpustakaan.com/2016/02/prinsip-layanan-prima-perpustakaan.html/
http://hafizahshalehah.blogspot.co.id/2014/08/pelayanan-prima-perpustakaan-perguruan.html
https://perpustakaansmakesatrian1.wordpress.com/2012/05/02/rendahnya-minat-kunjungan-
siswa-ke-perpustakaan/
http://www.teoripendidikan.com/2015/01/karya-ilmiah-perpustakaan-sekolah-dan.html
12