HT Emergensi
HT Emergensi
Hipertensi Emergensi
Disusun oleh :
Shintia Malinda
30101307080
Pembimbing :
SEMARANG
2017
Hipertensi Emergensi
1. Definisi
Peningkatan tekanan darah sistolik >180 mmHg atau diastoik > 120 mmHg
secara mendadak di- sertai kerusakan organ target. Hipertensi emergensi harus
ditanggulangi sesegera mungkin dalam satu jam dengan memberikan obat-obatan anti
hipertensi intravena.
2. Epidemiologi
Dua puluh persen pasien hipertensi yang datang ke UGD adalah pasien
hipertensi dari 6,7% pada penduduk berusia 20-39 tahun, menjadi 65% pada
penduduk berusia diatas 60 tahun. Data ini dari total penduduk 30% diantaranya
menderita hipertensi dan hampir 1%-2% akan berlanjut menjadi hipertensi krisis
diser- tai kerusakan organ target. Sebagian besar pasien dengan stroke perdarahan
3. Patofisiologi
hipertensi emergensi dan hipertensi urgensi masih belum dipahami. Diduga karena
vaskular. Peningkatan tekanan darah yang mendadak ini akan menyebabkan jejas
endotel dan nekrosis fibrinoid arteriol sehingga membuat kerusakan vaskular, deposisi
kebutuhan dan pasokan darah dengan mengadakan perubahan pada resistensi terhadap
aliran darah dengan berbagai tingkatan perubahan kontraksi/ dilatasi pembuluh darah.
Bila tekanan darah turun maka akan terjadi vasodilatasi dan jika tekanan darah naik
akan terjadi vasokonstriksi. Pada individu normotensi, aliran darah otak masih tetap
pada fluktuasi Mean Atrial Pressure (MAP) 60-70 mmHg. Bila MAP turun di bawah
batas autoregulasi, maka otak akan mengeluarkan oksigen lebih banyak dari darah
untuk kompensasi dari aliran darah yang menurun. Bila mekanisme ini gagal, maka
akan terjadi iskemia otak dengan manifestasi klinik seperti mual, menguap, pingsan
dan sinkop.
Pada penderita hipertensi kronis, penyakit serebrovaskular dan usia tua, batas
ambang autoregulasi ini akan berubah dan bergeser ke kanan pada kurva, sehingga
pengurangan aliran darah dapat terjadi pada tekanan darah yang lebih tinggi
Pada penelitian Stragard, dilakukan pengukuran MAP pada penderita
arah normal.
hipertensi, diperkirakan bahwa batas terendah dari autoregulasi otak adalah kira-kira
25% di bawah resting MAP. Oleh karena itu dalam pengobatan hipertensi krisis,
penurunan MAP sebanyak 20%-25% dalam beberapa menit atau jam,tergantung dari
apakah emergensi atau urgensi. Penurunan tekanan darah pada penderita diseksi aorta
akut ataupun edema paru akibat payah jantung kiri dilakukan dalam tempo 15-30
menit dan bisa lebih cepat lagi dibandingkan hipertensi emergensi lainya. Penderita
hipertensi ensefalopati, penurunan tekanan darah 25% dalam 2-3 jam. Untuk pasien
dengan infark serebri akut ataupun perdarahan intrakranial, penurunan tekanan darah
dilakukan lebih lambat (6-12 jam) dan harus dijaga agar tekanan darah tidak lebih
target yang ada. Tanda dan gejala hipertensi krisis berbeda-beda setiap pasien. Pada
pasien dengan hipertensi krisis dengan perdarahan intrakranial akan dijumpai keluhan
sakit kepala, penurunan tingkat kesadaran dan tanda neurologi fokal berupa
pasien yang lain manifestasi kardiovaskular bisa saja muncul lebih dominan seperti;
angina, akut miokardial infark atau gagal jantung kiri akut. Dan beberapa pasien yang
lain gagal ginjal akut dengan oligouria dan atau hematuria bisa saja terjadi.
5. Diagnosis
dapat dilakukan dengan cepat dan tepat sehingga dapat mengurangi angka morbiditas
anti hipertensi yang rutin diminum, kepatuhan minum obat, riwayat konsumsi kokain,
kreatinin dan urinalisa. Foto thorax, EKG dan CT- scan kepala sangat penting
diperiksa untuk pasien-pasien dengan sesak nafas, nyeri dada atau perubahan status
neurologis. Pada keadaan gagal jantung kiri dan hipertrofi ventrikel kiri pemeriksaan
ekokardiografi perlu dilakukan. Berikut adalah bagan alur pendekatan diagnostik pada
pasien hipertensi:
6. Diagnosis Banding
hipertensi seperti :
- Hipertensi berat
- Emergensi neurologi yang dapat dikoreksi dengan pembedahan
7. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan Umum
parenteral secara tepat dan cepat. Pasien harus berada di dalam ruangan ICU agar
monitoring tekanan darah bisa dikontrol dan dengan pemantauan yang tepat. Tingkat
ideal penurunan tekanan darah masih belum jelas, tetapi penurunan Mean Arterial
Pressure (MAP) 10% selama 1 jam awal dan 15% pada 2-3 jam berikutnya.
Penurunan tekanan darah secara cepat dan berlebihan akan mengakibatkan jantung
Neurologic emergency
pasien dengan stroke iskemik tekanan darah harus dipantau secara hati-hati
1-2 jam awal untuk menentukan apakah tekanan darah akan menurun se-
Cardiac emergency
Kegawatdaruratan yang utama pada jantung seperti iskemik akut pada otot
jantung, edema paru dan diseksi aorta. Pasien dengan hipertensi emergensi
yang melibatkan iskemik pada otot jantung dapat diberikan terapi dengan
darah yang diinginkan (TD sistolik > 120mmHg) dalam waktu 20 menit.
Kidney Failure
ginjal.
Hyperadrenergic states