3 Pengertian Bulldozer
1. Ditinjau dari segi penggerak bilah (Blade Control), Ada 2 (dua) macam
III - 1
2. Ditinjau dari segi penggeraknya, ada 2 (dua) macam bulldozer, yaitu:
gusur yang cukup dan dapat bergerak dengan baik pada daerah yang
jauh.
III - 2
2. Straight Blade (S-Blade), blade jenis ini lebih kecil dari universal
pembuatan parit
5. Power Angle and Tilt Blade (PAT- Blade), blade ini dirancang untuk
pembersihan lahan.
6. AEM U-Blade, blade jenis ini dimodifikasi dari blade tipe Universal
III - 3
melengkung memungkinkan material yang didorong akan menyebar
9. V-Tree Cutter Blade, blade jenis ini berbentuk huruf V dengan ujung
10. Rake Blade, balde jenis ini bentuknya mirip alat garuk yang bergerigi
bongkah batuan.
berpindah sehingga yang paling tepat digunakan pada daerah ini adalah
bulldozer beroda kelabang tipe Komatsu D65P dengan jenis bilah Universal
Blade. Blade ini sangat efisien untuk memindahkan material dalam jumlah
III - 4
3.4.2 Kemampuan Produksi Bulldozer
per satuan waktu. Dikenal juga bentuk volume material yang mempengaruhi
Eff x D x VB
P x 60 menit (3
CT
1)
Dimana :
III - 5
D : Density Insitu (ton/m3)
besar kecilnya produksi alat, semakin lama alat dioperasikan akan semakin
besar produksi yang dicapai. Apabila dalam satu jam kerja peralatan tidak
sebagai berikut :
2)
Dimana :
III - 6
3.5.2 Waktu Edar (Cycle Time) dan Kemampuan Blade
kemudian mundur lagi ketitik semula. Besar kecilnya cycle time sangat
Dimana :
berikut :
P P2 L1 L2 H 1 H 2
Vb 1 (3
2 2 2
4)
Dimana :
III - 7
H1,H2 = Tinggi tumpukan (meter)
Range
Ci . (3
K
3a)
X
Fi x Xi
... (3
n
3c)
Dimana :
K = Jumlah kelas
Ci = Interval kelas
Fi = Frekuensi
Xi = Nilai data ke i
n = Jumlah data
X = Nilai rata-rata
III - 8
sifat-sifat fisik antara lain : ukuran partikel, kandungan air, pori-pori dan
kondisi fisik lainnya. Material yang padat akan mempunyai berat yang lebih
besar pervolume yang sama dibandingkan material yang tidak padat. Untuk
Berat , Kg (lbs )
Density = Volume , m3 ( yd 3)
(3 -
5)
yaitu dari kondisi padat (insitu) menjadi lepas (loose). Pada kondisi loose,
Volume Insitu
SF = x 100% (3 6)
volume Loose
Dimana :
III - 9
III - 10