Anda di halaman 1dari 3

Kisah Turunnya Al-Quran Pertama Kali

Turunnya Al-Quran pertama kali


terkadang menjadi perdebatan di antara sesama muslim. Seperti yang kita ketahui bahwa
turunnya Al-Quran pertama kali yang dikenal sebagai Nuzulul Quran terjadi pada 17
Ramadhan. Namun beberapa ayat mengatakan :




Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang didalamnya diturunkan Al-Quran. (Al-Baqarah
185)


Sesungguhnya kami menurunkannya (Al-Quran) pada malam kemuliaan. (Al-Qadr 1)



Sesungguhnya kami menurunkannya (Al-Quran) pada malam yang diberkahi. (Ad-
Dukhon 3)

Ketiga ayat tersebut menjelaskan Al-Quran turun pada bulan Ramadhan tepatnya malam
lailatul Qadar, malam kemuliaan. Dan dalam surat Ad-Dukhon yang dimaksud malam
mubarok ialah malam Lailatul Qadar pada bulan Ramadhan sebagaimana yang dikatakan
oleh kebanyakan ulama tafsir. Lailatul Qadar seperti yang kita tahu terjadi pada 10 hari akhir
Ramadhan dan 17 Ramadhan tidak termasuk ke dalam 10 hari terakhir Ramadhan. Hal ini
sering membuat banyak kaum muslim bingung.

Keduanya benar, Al-Quran diturunkan secara lengkap (keseluruhan) dari Lauh Mahfudz ke
langit Dunia (Baitul-Izzah) Al-Quran pada malam Lailatul Qadar kemudian diturunkan secara
berangsur-angsur kepada Nabi Muhammad SAW pertama kali pada tanggal 17 Ramadhan di
Gua Hira. Al-Quran diturunkan selama 23 tahun, 13 tahun di Mekkah dan 10 tahun di
Madinah. Yang terakhir inilah yang sering kita peringati sebagai Nuzulul Quran.




Dan Al Quran itu telah kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu
membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan kami menurunkannya bagian demi
bagian. (QS. Al Isra :106)

Ayat pertama yang diterima Nabi Muhammad SAW adalah surat Al-Alaq di Gua Hira. Saat
itu tanggal 10 Agustus 660 M, Nabi Muhammad SAW tepat berusia 40 tahun 6 bulan 12 hari.
Orang Arab memang memiliki tradisi untuk mengasingkan diri demi mendekatkan diri
kepada hal-hal gaib bagi yang memiliki kecerdasan iman.

Saat mengasingkan diri di Gua Hira, Malaikat Jibril mendatangi Nabi Muhammad SAW
sehingga membuat Nabi Muhammad SAW ketakutan. Malaikat Jibril menyodorkan untaian
alfabet pada lempengan kristal dan berkata Iqra (bacalah). Namun Nabi Muhammad SAW
menjawab Ma ana biqirain (saya tidak bisa membaca). Jibril kembali mendesaknya:

Iqra Nabi Muhammad SAW kian ketakutan, tetapi dia tetap menjawab: Ma ana biqirain.
Jibril menatap Nabi Muhammad SAW dan seketika Nabi Muhammad SAW paham bahwa
Malaikat Jibril bukan menyuruh membaca, namun mengikuti ucapannya. Dan diterimalah
ayat Al-Quran pertama kali yang berupa surat Al-Alaq ayat 1-5 oleh Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad langsung pulang ke rumah dengan menggigil karena masih takut dengan
peristiwa yang dialaminya di Gua Hira.

Dengan diterimanya ayat Al-Quran tersebut, maka Muhammad resmi diangkat menjadi Nabi.
Sampai akhirnya Al-Quran terus turun secara berangsur-angsur. Al-Quran diturunkan dalam
2 periode:

Periode Mekkah

Turunnya Al Quran pada periode pertama ini terjadi ketika Nabi Muhammad SAW
bermukim di Mekkah (610 622 M) sampai Nabi Muhammad SAW. melakukan hijrah.
Ayat-ayat yang diturunkan pada masa itu, kemudian disebut dengan ayat-ayat Makiyah, yang
berjumlah 4.726 ayat dan terdiri atas 89 surat. Ciri-ciri surat Makiyah :

Ayat-ayatnya pendek.
Diawali dengan y ayyuhan-ns (wahai manusia).
Kebanyakan mengandung masalah tauhid, iman kepada Allah Swt., masalah surga dan
neraka, dan masalah-masalah yang menyangkut kehidupan akhirat (ukhrawi).

Periode Madinah

Periode yang terjadi pada masa setelah Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah (622 632
M). Ayat-ayat yang turun dalam periode ini kemudian dinamakan ayat-ayat Madaniyah,
meliputi 1.510 ayat dan mencakup 25 surat. Ciri-ciri surat Madaniyah :

Ayat-ayatnya panjang.
Diawali dengan y ayyuhalladzna man (wahai orang-orang yang beriman).
Kebanyakan tentang hukum-hukum agama (syariat), orang-orang yang berhijrah
(muhajirin) dan kaum penolong (anshar), kaum munafik, serta ahli kitab.
Dengan diturunkannya Al-Quran, maka memiliki makna :

1. Tanda diangkatnya Muhammad SAW menjadi nabi untuk menyampaikan firman Allah.
2. Al-Quran sebagai pedoman bagi seluruh umat manusia yang beriman untuk dihapal,
dipahami dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Akan percuma Al-Quran bila hanya
sampai di bibir saja tanpa ada pengamalan dalam kehidupan sehari-hari.

Mudah-mudahan tidak ada lagi perselisihan kapan Al-Quran pertama kali turun yang dapat
memicu keretakan umat Islam.

Anda mungkin juga menyukai