PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
lemak dan protein yang disebabkan oleh kekurangan hormon insulin secara
relatif maupun absolut. Bila hal ini dibiarkan tidak terkendali dapat terjadi
Melitus (DM) di Indonesia mencapai 21,3 juta orang (Diabetes Care, 2004).
tahun di daerah perkotaan menduduki ranking ke-2 yaitu 14,7%. Dan daerah
diperkotaan 5,7%. Prevalensi nasional Obesitas umum pada penduduk usia >=
nasional, prevalensi nasional Obesitas sentral pada penduduk Usia >= 15 tahun
1
2
buah dan sayur sebesar 93,6%, dan prevalensi kurang aktifitas fisik pada
merokok setiap hari pada penduduk >10 tahun sebesar 23,7% dan prevalensi
minum beralkohol dalam satu bulan terakhir adalah 4,6%. Indonesia, berada
Amerika Serikat, China, dan India. Menurut hasil Riset Kesehatan Dasar
macam komplikasi, baik akut maupun kronik. Salah satu komplikasi kronik
yang serius dan paling ditakuti adalah ulkus diabetikum (Waspadji, 2006).
masuknya kuman atau bakteri dan adanya gula darah yang tinggi menjadi
pengelolaan yang terus menerus agar tidak terjadi komplikasi yang dapat
berakibat pada penurunan kualitas hidup pasien (Hasanat & Ningrum, 2010).
hidup responden berada pada kategori kurang (75,8%). Ditinjau dari dimensi
berada pada kategori baik (90,9%) dan dari dimensi lingkungan, kualitas
berkisar antara 15-30%. Para ahli diabetes memperkirakan 50% sampai 75%
tatalaksana untuk kaki diabetik, bukan hanya estetika yang hilang, melainkan
rasa percaya diri juga bisa hilang sebagai konsekuensi amputasi tersebut
dirinya sebagai beban bagi keluarga karena mereka tidak bisa bekerja dan
Pasien cenderung menghindar dari interaksi sosial karena bau yang tidak
sedap dari lukanya, pasien tampak berekspresi sedih, cemas dan tidak berdaya
pengobatan dan terapi yang sedang dijalani (Rahmat, 2010). Kualitas hidup
demografi yang terdiri dari usia dan status pernikahan, kemudian faktor medis
yang meliputi dari lama menderita dan komplikasi yang dialami dan
2012).
Penelitian yang dilakukan Pompili (2009) di Italy tentang kualitas hidup dan
resiko bunuh diri pada pasien dengan diabetes melitus, bahwa pasien dengan
diabetes melitus menunjukkan keputusasaan yang lebih besar dan ide bunuh
diri, dan kualitas hidup yang buruk terkait dengan self-efficacy yang rendah,
Ulkus diabetik dapat membuat hidup tidak nyaman. Komplikasi yang akan
(Kariadi, 2009). Studi berbasis rumah sakit telah menunjukkan bahwa tingkat
mortalitas pada individu dengan ulkus kaki diabetik adalah sekitar dua kali
lebih besar dibandingkan dengan pasien diabetes tanpa ulkus kaki (Perkeni,
2009). Ulkus kaki dan amputasi adalah penyebab utama morbiditas, kecacatan,
serta biaya emosional dan fisik bagi penderita diabetes. Pengenalan dini dan
manajemen faktor risiko independen untuk ulkus dan amputasi dapat mencegah
Salah satu usaha untuk ulkus diabetikum adalah perawatan kaki yanga
terdapat gejala kemerahan, lepuh, fisura, kalus, atau ulserasi (Smeltzer &
Bare, 2008). Menurut The Centers for Disease Control and Prevention
(2009) bahwa perawatan kaki secara teratur dapat mengurangi penyakit kaki
mempunyai niat yang tinggi karena perawatan kaki diabetik ini harus
ulkus diabetikum
Klien diabetes mellitus harus mengetahui cara mencegah timbulnya ulkus pada
kaki sehingga kejadian ulkus dan amputasi dapat dihindarkan. Klien diabetes
mellitus harus rajin merawat dan memeriksa kaki untuk menghindari terjadnya
menikmati hidup seperti orang normal pada umumnya yang tidak menderita
diabetes mellitus, serta klien tidak perlu mengeluarkan uang secara berlebihan
7
Hasnain dan Sheikh (2009) tentang pengetahuan dan praktek perawatan kaki
pada klien diabetes mellitus didapatkan hasil sekitar sepertiga dari klien
diabetes memiliki pengetahuan kurang tentang perawtan kaki dan sedikit klien
bahwa tingkat pengetahuan klien dari asupan gizi, cara pemantauan gula darah,
Telah dilakukan studi pendahuluan di ruang Rawat Inap RSUD Kab Karawang,
pada bulan Januari - maret 2017 pasien diabetes mellitus dengan ulkus
inap RSUD Kab Karawang yaitu dengan jumlah 342 pasien dan telah
tentang perawatan kaki dan memiliki pikiran yang negatif yaitu klien merasa
luka pada kakinya semakin memburuk dan takut tidak bisa sembuh dan harus
dilakukan amputasi, hanya menjadi beban keluarga, dan malu bergaul karena
B. Rumusan Masalah
Secara umum ada banyak komplikasi yang ditimbulkan akibat kontrol glukosa
yang buruk pada pasien dengan diabetes melitus yaitu neuropati perifer yang
diabetikum ada banyak hal yang dirasakan oleh pasien yang dapat
maka dia dapat memilih alternatif yang terbaik bagi dirinya dan cenderung
khususnya tentang perawatan kaki dapat dicegah dan diminimalkan jika klien
Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan maka dapat disusun
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
kaki dengan kualitas hidup pasien dengan ulkus diabetikum di ruang rawat
2. Tujuan Khusus
kaki dan kualitas hidup pasien ulkus diabetikum di ruang rawat inap
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber data awal bagi peneliti