Plendis 21
Plendis 21
Skenario
TRIGGER 1
pada saluran napas di bawah laring, atau perdarahan yang keluar melalui saluran
Batuk darah merupakan suatu gejala atau tanda dari suatu penyakit
infeksi. Volume darah yang dibatukkan bervariasi dan dahak bercampur darah
dalam jumlah minimal hingga masif, tergantung laju perdarahan dan lokasi
perdarahan.
emfisema bulosa
aneurisma aorta
limfangiografi
Carter dkk menunjukkan bahwa kanker prostat didiagnosa pada 15% pria
yang memiliki ayah atau saudara lelaki yang menderita kanker prostat, bila
terkena kanker prostat (Haas, G. P dan Wael A. S., 1997). Pria yang satu generasi
sebelumnya menderita kanker prostat memiliki resiko 2 - 3 kali lipat lebih besar
untuk pria yang 2 generasi sebelumnya menderita kanker prostat memiliki resiko
turun drastic dan tanpa gejala keringat di malam hari. Hal ini menunjukkan tidak
yang lain seperti bronkiektasis, bronchitis maupun neoplasma : kanker paru atau
tumor metastasis.
ke dalam dubur dengan tujuan untuk mengetahui keadaan spincter ani, mukosa,
ada massa, darah, atau lender sebagai petunjuk adanya keadaan patologis di
anorectal.
Perabaan prostat konstitensi keras : tidak normal, karena normalnya kenyal, jika
Pembesaran prostat yang tidak simestris : normalnya simetris, jika tidak simetris
TRIGGER 2
normal )
2. Pemeriksaan X-ray
Gambaran Radiologik
Osteolitik
Osteoblastik ( sklerotik )
Osteolitik Osteoblastik
yang diperiksa harus dahak segar pada pagi hari dan harus segera
karsinoma, tidak terdapatnya sel ini bukan berarti tidak adanya tumor
TRIGGER 3
Sistem penilaian yang paling umum untuk kanker prostat adalah sistem
tumor kanker prostat, dan seberapa besar kemungkinan itu adalah untuk
adalah dari jaringan prostat yang normal. Menggunakan skala 1 sampai 5. Dokter
kanker. Semakin rendah nomor, sel-sel kanker yang lebih normal terlihat dan
semakin rendah kelas. Semakin tinggi jumlah, sel-sel kanker yang kurang biasa
terlihat dan semakin tinggi kelas. Kelas 1 dan 2 yang tidak umum digunakan
Kelas Deskripsi
3 Sel-sel kanker dibedakan dengan baik, yang berarti mereka masih membentuk kelenjar
5 Sel-sel kanker diferensiasi buruk, yang berarti mereka sangat normal dan tidak terlihat
Kanker ini lebih agresif dan memiliki prognosis yang kurang menguntungkan.
patologi terlihat pada sampel biopsi tumor untuk menemukan 2 jenis yang paling
umum dari pola pertumbuhan kelenjar dalam tumor. Sebuah kelas dari skala yang
sama untuk mendapatkan total skor Gleason. Sebagai contoh, jika kelas yang
diberikan kepada pola pertumbuhan yang paling umum adalah 3 dan kelas
12
diberikan dengan pola pertumbuhan kedua yang paling umum adalah 4, total skor
Gleason adalah 7.
The Gleason skor selalu antara 6 dan 10. Skor yang lebih tinggi Gleason
menunjukkan tumor yang lebih agresif. Kebanyakan tumor kanker prostat adalah
nilai rendah dan menengah (Gleason skor 6-7).Skor Gleason bawah 6 biasanya
tidak diberikan karena sulit untuk ahli patologi untuk menentukan dengan pasti
oleh epitel prostat dan dikeluarkan bersamaan dengan cairan semen dalam jumlah
dan TRUSS dengan biopsy. Peningkatan kadar PSA bias terjadi pada
keadaan Benign Prostate Hyperplasya (BPH), infeksi saluran kemih dan kanker
PSA velocity atau perubahan laju nilai PSA, densitas PSA dan nilai rata rata
Tabel 2.1. Rata-rata nilai normal Prostat Spesifik Antigen menurut umur
(ng/mL)
40 49 : 0,0 - 2,5
50 59 : 0,0 - 3,5
60 69 : 0,0 - 4,5
Pasien yang memiliki kadar PSA lebih dari 10 ng/mL biasanya menderita
kanker prostat. Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa hanya 2% laki laki
yang menderita BPH yang memiliki kadar PSA lebih dari 10 ng/mL. Sedangkan
dari 103 pasien dengan semua stadium kanker prostat, 44% memiliki kadar PSA
lebih dari 10 ng/mL . Dimana 305 nya dapat ditemukan pada pasien dengan
stadium kanker T1 2, NX, M0. Dengan demikian jelaslah bahwa ada hubungan
antara peningkatan PSA dengan stadium kanker prostat (K. OH, William, et al,.
2000).
14
dalam urin. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendiagnosis kanker saluran kemih
(sering digunakan untuk deteksi kanker kandung kemih). Sitologi urin juga
rasa nyeri). Untuk penderita yang telah menjalani pengangkatan tumor kandung
tidak adanya kanker di saluran kemih, dengan nilai PSA pasien yang tinggi,
paru secara lebih baik daripada foto toraks. CT-scan dapat mendeteksi tumor
dengan ukuran lebih kecil dari 1 cm secara lebih tepat. Demikian juga tanda-
tanda proses keganasan juga tergambar secara lebih baik, bahkan bila terdapat
penekanan terhadap bronkus, tumor intra bronkial, atelektasis, efusi pleura yang
tidak masif dan telah terjadi invasi ke mediastinum dan dinding dada meski tanpa
gejala. Lebih jauh lagi dengan CT-scan, keterlibatan KGB yang sangat berperan
15
untuk menentukan stage juga lebih baik karena pembesaran KGB (N1 s/d N3)
bahwa terdapat adanya nodul pada paru-paru , pembesaran kelenjar getah bening
KESIMPULAN