ABSTRACK
The skin is very prone to infection, one of which is caused by the bacterium Staphylococcus aureus.
Neem leaf contains flavonoids, tannins and saponins which may cause damage to the cytoplasmic
membrane of Staphylococcus aureus. Red betel leaf can be used as an insecticide plant because it
contains the phytochemical compounds alkaloids, saponins, tannins and flavonoids. This study aims
to determine whether there is the ability of an antiseptic and to know the results of the optimization
antiseptic gel formulation of the combination of neem leaf extract concentrations below 50% and red
betel leaf above 50% on a hand sanitizer gel formulation according to the predictions of Design
Expert.
Gel formulation made in four formulation that is F0, F1, F2, F3 using Na.CMC base, glycerin, and
nipagin. Evaluations conducted Gel is a pH test, of the spread. Tests conducted by the method of
antiseptic gel replicas. Positive controls were used that hand sanitizer Dettol.
Results of research on the standard formulation showed that the best formulation contained in F2.
Data obtained from the standard formulation fed into the program Design Expert then obtained the
optimum formulation that focuses on the combination of neem leaf extract below 50% and red betel
leaf extract above 50%, then made gel and evaluation. The results of the test evaluation colony
optimum formulation is better than the standard formulation for the number of colonies gained less
that with an average of 81.67 colony.
Keywords: Gel, Neem Leaf Extract, Red Betel Leaf Extract, Antiseptic, Dettol, Design Expert
ABSTRAK
Kulit sangat rentan terkena infeksi yang salah satunya disebabkan oleh bakteri Staphylococcus
aureus. Daun mimba memiliki kandungan senyawa flavonoid, tanin, dan saponin yang dapat
menyebabkan rusaknya membran sitoplasma Staphylococcus aureus. Daun sirih merah dapat
digunakan sebagai insektisida nabati karena memiliki kandungan senyawa fitokimia yakni alkaloid,
saponin, tanin dan flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya kemampuan
antiseptik dan untuk mengetahui hasil dari optimasi formulasi gel antiseptik dari kombinasi
konsentrasi ekstrak daun mimba dibawah 50% dan daun sirih merah diatas 50% pada sediaan gel
pembersih tangan menurut prediksi Design Expert.
Formula sediaan gel dibuat dalam 4 formula yaitu F0, F1, F2, F3 dengan menggunakan basis
Na.CMC, gliserin, dan nipagin. Evaluasi Gel yang dilakukan adalah Uji pH, daya sebar. Pengujian
antiseptik gel dilakukan dengan metode replika. Kontrol positif yang digunakan yaitu hand sanitizer
Dettol.
Hasil penelitian pada formula standar menunjukan bahwa formula yang terbaik terdapat pada F2.
Data yang didapatkan dari formula standar dimasukan ke program Design Expert maka didapatkan
formula optimum yang terfokus pada kombinasi ekstrak daun mimba dibawah 50% dan ekstrak daun
sirih merah diatas 50%, kemudian dibuat gel dan dilakukan evaluasi. Hasil dari evaluasi uji koloni
formula optimum lebih baik dibandingkan formula standar karena jumlah koloni yang didapat lebih
sedikit yaitu dengan rata-rata 81,67 koloni.
Kata kunci : Gel, Ekstrak Daun Mimba, Ekstrak Daun Sirih Merah, Antiseptik, Dettol, Design
Expert
1
PENDAHULUAN autoklaf, sarung tangan, colony counter, LAF,
Kulit sangat rentan terkena infeksi Incubator. Bahan yang digunakan adalah
ataupun penyakit kulit lain yang salah satunya ekstrak daun sirih merah dan ekstrak daun
disebabkan oleh bakteri Staphylococcus mimba, Na-CMC, Gliserin, Nipagin,
aureus (Ginanjar et al., 2010). Penyebaran Aquadest, Etanol 70%, Nutrient Agar, Dettol.
bakteri Staphylococcus aureus paling sering
ditularkan dari tangan ke tangan, sebagai Pengumpulan Bahan
upaya pencegahan terhadap infeksi bakteri Sampel penelitian yang digunakan berupa
Staphylococcus aureus diperlukan sediaan Daun mimba (Azadirachta indica A. Juss) dan
yang dapat mencegah infeksi seperti diare, daun sirih merah (Piper crocatum) yang
kolera, ISPA, cacingan, flu, hepatitis A, dan diperoleh dari Kota Bengkulu.
bahkan flu burung dan juga praktis dalam
penggunaannya (Wahyono, 2010). Pembuatan Simplisia
Antiseptik tangan dalam bentuk sediaan Simplisia yang telah dikumpulkan
gel sangat praktis digunakan. Gel antispetik dibersihkan dari pengotor, selanjutnya dicuci
tangan merupakan sediaan yang berbentuk gel di bawah air mengalir sampai bersih,
yang digunakan untuk mengurangi atau ditimbang berat basah, lalu dirajang,
menghambat pertumbuhan mikroorganisme kemudian dikeringkan pada suhu kamar
tanpa membutuhkan air (Girou et al., 2002). terlindung dari cahaya matahari langsung, lalu
Daun mimba mempengaruhi ditimbang berat kering, haluskan dengan
pertumbuhan Staphylococcus aureus, Akibat blender, serbuk yang dihasilkan diayak
kerja dari flavonoid, tanin, dan saponin yang hingga diperoleh serbuk yang halus
terdapat dalam daun mimba, menyebabkan (Gunawan, 2004).
rusaknya membran sitoplasma
Staphylococcus aureus. Daun sirih merah Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Mimba
dapat digunakan sebagai insektisida nabati dan daun sirih merah
karena memiliki kandungan senyawa Masukkan 10 bagian simplisia kedalam
fitokimia yakni alkaloid, saponin, tanin dan sebuah bejana, tuangi dengan 75 bagian
flavonoid (Manoi, 2007). cairan penyari, tutup, biarkan selama 5 hari
Antiseptik merupakan zat yang terlindung dari cahaya sambil sering diaduk,
digunakan untuk menghambat pertumbuhan serkai, peras, cuci ampas dengan cairan
atau membunuh mikroorganisme yang hidup penyari secukupnya hingga diperoleh 100
di permukaan tubuh. Berdasarkan uraian bagian. Pindahkan kedalam bejana tertutup,
diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan biarkan ditempat sejuk, terlindung dari cahaya
penelitian tentang formulasi optimum dalam selama 2 hari. Kemudian diuapkan
sediaan gel kombinasi ekstrak daun mimba menggunakan rotary vacum evaporator,
(Azadirachta indica A. Juss) dan daun sirih sehingga diperoleh ekstrak kental simplisia.
merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) sebagai
antiseptik tangan. Rancangan Formula Sediaan Gel
Formulasi sediaan gel Kombinasi ekstrak
METODE PENELITIAN Daun Mimba Dan Daun Sirih Merah dibuat
Penelitian ini dilakukan diLaboratorium menjadi 4 formula, dapat dilihat dari tabel
Farmasetika, Farmakognosi, Kimia, dan berikut:
Mikrobiologi Akademi Farmasi Al-Fatah Tabel I. Formula Sediaan Gel
Bengkulu, dimulai dari Maret-Juni 2016. Bahan
Jumlah (gram)
Fungsi
F0 F1 F2 F3
Peralatan yang digunakan dalam Ekstrak
penelitian adalah oven, timbangan analitik, daun 0 0 3 3 Zat aktif
mimba
aluminium foil, kertas saring Whatman no. 1, Ekstrak
corong, erlenmeyer, batang pengaduk, gelas daun sirih 0 3 0 3 Zat aktif
merah
ukur, gelas piala, rotary evaporator,
Gelling
waterbath, pot gel, lumpang dan alu, hot CMC-Na 1,5 1,5 1,5 1,5
Agent
plate, pH meter cawan petri, pipet tetes, Gliserin 3 3 3 3 Humektan
2
0,07 0,07 lain yang cocok kemudian arahkan ke
Nipagin 0,075 0,075 Pengawet
5 5
30 cahaya, sediaan harus menunjukan susunan
Air ad 30 ml 30 ml 30 ml Pelarut
ml yang homogen dan tidak terlihat adanya
Keterangan: butiran kasar (Ditjen POM, 1985).
F0 : sediaan gel tanpa menggunakan ekstrak daun mimba dan 3. Pengujian pH
ekstrak daun sirih merah
F1 : sediaan gel hanya menggunakan ekstrak daun sirih merah Dilakukan dengan menggunakan alat pH
F2 : sediaan gel hanya menggunakan ekstrak daun mimba meter, dengan cara: ambil 1 gram gel dan
F3 : sediaan gel menggunakan ekstrak daun mimba dan ekstrak
daun sirih merah dimasukan kedalam pot obat kemudian
elektroda dicelupkan kedalam wadah
pembuatan gel kombinasi ekstrak daun tersebut, kemudian tekan tombol read dan
mimba (Azadirachta indica A. Juss) dan dilihat angka yang membentuk yang
Ekstrak Daun sirih merah (Piper ditunjukan pada alat pH meter merupakan
crocatum). pH dari sediaan gel tersebut.
1. Sterilisasi alat yang akan digunkan, yaitu 4. Pengujian Daya Sebar
dengan cara membungkus semua peralatan Daya sebar dilakukan dengan meletakkan
dengan aluminium foil kemudian 1 gram gel pada lempeng kaca
dimasukan dalam Autoklaf pada suhu 121 kemudiaan diberi beban dari ukuran
C dengan tekanan 15 Psi (Per Square terkecil sampai ukuran terbesar (50 g, 100
Inchi) selama 15 menit. Alat yang tidak g dan 150 g) diamkan selama 2 menit, lalu
tahan panas tinggi disterilisasi dengan diukur besarnya diameter penyebaran yang
alkohol 70%. terbentuk.
2. Siapkan alat dan bahan yang akan 5. Uji Efek Antiseptik Sediaan Gel
digunakan Uji efek antiseptik dilakukan dengan
3. Dilakukan pengembangan Na-CMC metode Replika yaitu:
dengan cara larutkan pada air panas ad a. Kontrol negatif
mengembang lalu sisihkan Telapak tangan dicuci dengan air kran
4. Larutkan nipagin dengan air panas ad larut kemudian dikeringkan. Selanjutnya sidik
lalu sisihkan ibu jari ditempelkan pada media padat
5. Masukan Na-CMC yang talah Nutrien Agar dalam cawan petri. Media
mengembang lalu gerus dan tambahkan diinkubasi pada suhu 37oC selama 24 jam.
gliserin Setelah inkubasi, jumlah koloni dihitung
6. Tambahkan nipagin gerus perlahan hingga menggunakan Colony Counter.
terbentuk basis b. Kontrol positif (Dettol)
7. Tambahkan ekstrak daun mimba dan Telapak tangan dicuci dengan air,
ekstrak daun sirih merah sedikit demi kemudiaan dikeringkan. Selanjutnya pada
sedikit kedalam basis gerus ad homogen telapak tangan diteteskan 0,5 ml Dettol
hingga terbentuk gel (kontrol positif) kemudian dilakukan
8. Tambahkan aquadest sedikit demi sedikit kontak sidik ibu jari pada media Nutrien
gerus ad homogen Agar dalam cawan petri. Media diinkubasi
9. Keluarkan dari lumpang masukan kedalam pada suhu 37oC selama 24 jam, jumlah
wadah tertutup rapat koloni dihitung menggunakan Colony
10. lakukan evaluasi Counter.
c. Sediaan uji
Evaluasi sedian Gel Telapak tangan dicuci dengan air,
1. Pengujian organoleptik kemudiaan dikeringkan. Selanjutnya pada
Pengamatan dilihat secara langsung telapak tangan diteteskan masing-masing
bentuk, warna dan bau dari gel yang secara bergantian (f0, f1, f2, f3) 0,5.
dibuat. Gel biasanya jernih dengan Selanjutnya dilakukan kontak sidik ibu
konsentrasi setengah padat (Ansel, 1989). jari pada media Nutrien Agar dalam
2. Pengujian homogenitas cawan petri. Media diinkubasi pada suhu
Dilakukan dengan cara sampel gel 37oC selama 24 jam, jumlah koloni
dioleskan pada kaca atau bahan transparan dihitung menggunakan Colony Counter.
3
Analisa Data
Data yang telah dihasilkan kemudian Hasil Prediksi Design Expert
dianalisis secara statistik dengan Tabel III. 30 Solusi dari Design Expert
menggunakan Design Expert. untuk Formula Optimum
Sirih Mimb Daya Desirab
No Uji pH Koloni
HASIL DAN PEMBAHASAN Merah a Sebar ility
1 0.66 -0.43 5.4415 6.14063 213.748 1.000
2 0.80 0.25 5.4415 6.14063 213.748 1.000
Hasil Verifikasi Tanaman
3 0.26 0.74 5.4415 6.14063 213.748 1.000
Hasil Verifikasi tanaman yang dilakukan di
4 0.04 0.25 5.4415 6.14063 213.748 1.000
Laboratorium Fakultas Biologi Universitas 5 -0.57 -0.87 5.4415 6.14063 213.748 1.000
Bengkulu, menunjukan bahwa tumbuhan uji 6 -0.81 -0.19 5.4415 6.14063 213.748 1.000
yang digunakan dalam penelitian ini adalah 7 -0.30 -0.63 5.4415 6.14063 213.748 1.000
Mimba (Azadirachta indica A.Juss) suku 8 -0.36 0.02 5.4415 6.14063 213.748 1.000
Meliaceae dan Sirih Merah (Piper crocatum 9 -0.77 -0.32 5.4415 6.14063 213.748 1.000
Ruiz & pav) suku Piperaceae. 10 -0.38 0.43 5.4415 6.14063 213.748 1.000
11 -0.36 -0.40 5.4415 6.14063 213.748 1.000
Pembuatan Ekstrak Daun Mimba 12 0.36 0.94 5.4415 6.14063 213.748 1.000
(Azadirachta indica A.Juss) dan ekstrak 13 -0.61 0.10 5.4415 6.14063 213.748 1.000
Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz & 14 0.84 -0.20 5.4415 6.14063 213.748 1.000
pav) 15 -0.79 -0.45 5.4415 6.14063 213.748 1.000
Ekstrak daun mimba yang dihasil kan dari 16 -0.72 -0.68 5.4415 6.14063 213.748 1.000
daun mimba dengan berat simplisia kering 17 0.20 -0.31 5.4415 6.14063 213.748 1.000
18 0.50 0.16 5.4415 6.14063 213.748 1.000
320 gram diekstraksi etanol 70% sebanyak
19 0.10 0.94 5.4415 6.14063 213.748 1.000
3000 ml dan Ekstrak daun sirih merah yang
20 -0.97 0.09 5.4415 6.14063 213.748 1.000
dihasilkan dari daun sirih merah dengan berat
21 0.41 -0.48 5.4415 6.14063 213.748 1.000
simplisia kering 280 gram diekstraksi dengan
22 -0.72 -0.08 5.4415 6.14063 213.748 1.000
etanol 70% sebanyak 4000 ml dengan waktu
23 -0.25 -0.56 5.4415 6.14063 213.748 1.000
perendaman selama 7 hari dan disimpan pada 24 0.56 0.49 5.4415 6.14063 213.748 1.000
suhu kamar dengan sesekali dikocok 25 0.14 -0.08 5.4415 6.14063 213.748 1.000
didapatkan ekstrak daun mimba sebanyak 26 0.27 -0.49 5.4415 6.14063 213.748 1.000
29,54 gram dan ekstrak daun sirih merah 27 -0.20 -0.64 5.4415 6.14063 213.748 1.000
sebanyak 22,22 gram. 28 -0.86 0.03 5.4415 6.14063 213.748 1.000
29 0.87 0.30 5.4415 6.14063 213.748 1.000
Tabel II. Hasil Evaluasi Sediaan Gel 30 -0.38 -0.55 5.4415 6.14063 213.748 1.000
kombinasi Ekstrak Daun Mimba
(Azadirachta indica A.Juss) dan Ekstrak
Daun Sirih Merah (Piper crocatum Ruiz &
Pav) Formula Optimum Untuk Ekstrak Daun
Uji
Mimba (Azadirachta indica A.Juss)
Formulasi
Daya Sebar pH Koloni Dibawah 50% dan Ekstrak Daun Sirih
F0 5,3 6,9025 244,66 Merah (Piper crocatum Ruiz & Pav) Diatas
F1 5,233 6,3125 195,3
50%
F2 5,5 5,6775 183
F3 6,1 5,67 232
Keterangan
F0 :sediaan gel tanpa menggunakan ekstrak daun mimba dan ekstrak
daun sirih merah
F1 : sediaan gel hanya menggunakan ekstrak daun sirih merah
F2 : sediaan gel hanya menggunakan ekstrak daun mimba
F3 : sediaan gel menggunakan ekstrak daun mimba dan ekstrak
daun sirih Merah