Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
hubungan yang bermakna antara indeks massa tubuh responden dengan kejadian hipertensi.
Bila dibandingkan dengan penelitian Sugeng Adiono (2008) yang menyatakan terdapat
hubungan yang bermakna antara obesitas dengan kejadian hipertensi, maka terdapat persamaan
hasil yang peneliti peroleh. Namun terdapat perbedaan dalam hal pengkategorian indeks massa
tubuh. Peneliti menggunakan indikator indeks massa tubuh sesuai dengan Klasifikasi Berat
Badan yang disesuaikan berdasarkan IMT pada Penduduk Asia Dewasa (IOTF, WHO 2000)
yang penulis kategorikan menjadi berat badan kurang (IMT < 18,5), berat badan normal (IMT
18,5 22,9), berat badan lebih (IMT > 23 24,9), dan obesitas (IMT > 25), sedangkan dalam
penelitiannya Sugeng Adiono membagi IMT hanya dalam dua kelompok yaitu tidak obesitas
dan obesitas serta berdasarkan Klasifikasi Berat Badan Secara Global dari WHO yang berbeda
dengan klasifikas IMT yang peneliti gunakan. Namun hasil penelitian ini tidak sejalan dengan
penelitian Diyan Kusumastuti (2003) yang menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang
bermakna antara status gizi dengan kejadian hipertensi. Hal ini menunjukkan bahwa