Isi Tugas Fix
Isi Tugas Fix
Pada era otonomi, daerah diberikan wewenang dan tanggung jawab yang
anggaran.
keuangan untuk masa depan yang memuat tujuan serta tindakan-tindakan yang
1
satuan moneter. Dalam bentuk yang paling sederhana, anggaran publik merupakan
berisi estimasi mengenai apa yang akan dilakukan organisasi di masa yang akan
Oleh karena itu, transparansi juga terkait dengan dokumen-dokumen serta proses
mengacu pada pelayanan publik. Seperti dalam proses dan dokumen perencanaan
menyeluruh (full disclosure) atas semua informasi yang terkait anggaran pada saat
terkait anggaran baik pada saat penyusunan, pelaksanaan maupun pada saat
2
bahkan memberikan masukan (right to express) dalam proses perencanaan,
pertanggungjawaban.
aset daerah yang mudah di akses, (3) Tersedia laporan pertanggungjawaban tepat
waktu, (4) Tersedianya sarana untuk suara dan usulan publik, dan (5) Terdapat
kepada pihak pemberi amanah (principal) yang memiliki hak dan kewenangan
Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, bahwa sebagai
sejajar sebagai mitra Pemerintah Daerah. Oleh karena itu, dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya kepada DPRD perlu diberikan hak-hak keuangan dan
3
administratif yang diatur dalam Kedudukan Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat
energi. Oleh karena itu, pembangunan sektor ini menjadi fondasi dari
4
infrastruktur di daerah masing-masing, maka akan terjadi kepincangan
di dalam negeri.
yang terdapat di Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, Kabupaten Badung
merupakan Kabupaten yang memiliki total Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang
2013
Uraian Kabupaten/Kota
Jembrana Tabanan Badung
(1) (2) (3) (4)
I. Penerimaan Daerah 745 334 983 1 253 026 819 2 954 662 971
1.1. Pendapatan 68 485 482 255 418 218 2 279 113 502
Asli Daerah
1.2. Dana 517 834 703 734 577 587 429 797 446
Perimbangan
1.3. Lain-lain 159 014 797 263 031 013 245 752 022
Pendapatan
yang Sah
5
II. Belanja Daerah 718 538 444 1 198 702 307 2 755 459 722
2.1. Belanja Tidak 416 035 004 809 282 889 1 488 224 177
Langsung
2.2. Belanja 302 503 439 389 419 418 1 267 235 545
Langsung
2.2.1 Belanja 33 198 532 13 194 053 75 694 058
Pegawai
2.2.2 Belanja 126 741 441 248 038 980 424 829 298
Barang dan
Jasa
2.2.3 Belanja 142 563 466 128 186 385 766 712 190
Modal
III. Pembiayaan 58 067 447 38 204 186 688 998 737
3.1. Penerimaan 66 467 447 43 482 222 902 998 737
Pembiayaan
Daerah
3.2. Pengeluaran 8 400 000 5 278 035 214 000 000
Pembiayaan
Daerah
3.3. Sisa Lebih 84 863 986 92 528 698 888 201 986
Pembiayaan
berlanjut...
Uraian Kabupaten/Kota
Gianyar Klungkung Bangli
(1) (5) (6) (7)
I. Penerimaan Daerah 1 248 415 648 711 405 235 702 229 030
1.1. Pendapatan 319 612 005 67 401 910 55 986 570
Asli Daerah
1.2. Dana 690 817 394 496 925 310 513 012 768
Perimbangan
1.3. Lain-lain 237 986 249 147 078 015 133 229 692
Pendapatan
yang Sah
II. Belanja Daerah 1 192 027 629 665 548 503 652 343 659
2.1. Belanja Tidak 770 124 483 470 137 179 475 739 271
Langsung
2.2. Belanja 421 903 146 195 411 324 176 604 387
Langsung
2.2.1 Belanja 31 294 706 17 076 559 20 116 995
Pegawai
2.2.2 Belanja 255 284 944 114 240 792 93 724 429
Barang dan
Jasa
2.2.3 Belanja 185 323 496 64 093 972 62 762 964
6
Modal
III. Pembiayaan 143 249 714 52 846 285 -3 694 086
3.1. Penerimaan 148 749 714 56 846 285 675 000
Pembiayaan
Daerah
3.2. Pengeluaran 5 500 000 4 000 000 4 369 086
Pembiayaan
Daerah
3.3. Sisa Lebih 199 637 733 98 703 017 46 191 286
Pembiayaan
berlanjut...
Uraian Kabupaten/Kota
Buleleng Karangasem Denpasar
(1) (8) (9) (10)
I. Penerimaan Daerah 1 041 577 611 1 390 657 293 1 547 605 213
1.1. Pendapatan 168 652 790 160 292 011 658 974 707
Asli Daerah
1.2. Dana 644 192 869 907 851 103 661 103 049
Perimbangan
1.3. Lain-lain 228 731 952 322 514 179 227 527 426
Pendapatan
yang Sah
II. Belanja Daerah 1 078 485 761 1 413 380 933 1 537 883 625
2.1. Belanja Tidak 688 108 423 944 333 238 800 979 096
Langsung
2.2. Belanja 390 377 338 469 074 695 726 904 529
Langsung
2.2.1 Belanja 18 845 308 30 365 373 50 422 357
Pegawai
2.2.2 Belanja 190 794 382 252 785 605 432 473 820
Barang dan
Jasa
2.2.3 Belanja 180 737 648 185 896 717 254 008 353
Modal
III. Pembiayaan 138 305 125 134 355 572 212 643 283
3.1. Penerimaan 147 340 373 145 944 219 257 805 713
Pembiayaan
Daerah
3.2. Pengeluaran 9 035 248 11 588 646 45 162 430
Pembiayaan
Daerah
3.3. Sisa Lebih 101 396 975 111 631 932 222 364 871
Pembiayaan
Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, 2014
7
Sehubungan dengan tingginya PAD Kabupaten Badung, maka diperlukan
D. Tujuan Penelitian
8
E. Kegunaan Penelitiaan
1) Kegunaan Teoritis
bukti empiris bagi akademis dan peneliti lain terkait dengan pengaruh
Kabupaten Badung.
2) Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pemerintah dan publik,
a. Good Governance
sebagai the way state power is used in managing economic and social resources
9
and administrative authority to manage a nations affair at all levels. World
Bank lebih menekankan pada cara pemerintah mengelola sumber daya sosial dan
yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien, penghindaran salah
alokasi dana investasi, dan pencegahan korupsi baik secara politik maupun
berikut :
10
2) Rule of law, yaitu suatu kerangka hukum yang adil dan dilaksanakan tanpa
pandang bulu.
melayani stakeholder.
lebih luas.
yang dilakukan.
b. Akuntabilitas
Akuntabilitas publik terdiri atas dua macam, yaitu akuntabilitas vertikal (vertical
11
accountability), dan akuntabilitas horisontal (horizontal accountability).
empat dimensi akuntabilitas yang harus dipenuhi oleh organisasi sektor publik,
yaitu :
prosedur yang digunakan dalam melaksanakan tugas sudah cukup baik dalam
prosedur administrasi.
pertimbangan apakah tujuan yang ditetapkan dapat dicapai atau tidak, dan
12
4) Akuntabilitas kebijakan, yaitu pertanggungjawaban pemerintah, baik pusat
c. Transparansi
yang menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh
Prinsip ini memiliki dua aspek yaitu komunikasi publik oleh pemerintah dan hak
13
proses pemerintahan, lembaga-lembaga dan informasi dapat diakses oleh pihak-
pihak yang berkepentingan, dan informasi yang tersedia harus memadai agar
dapat dimengerti dan dipantau. Menurut Miswar Fuady (2004) dalam Asrida
1) Informativeness (informatif)
2) Openess (keterbukaan)
memperoleh informasi dengan mengakes data yang ada di badan publik, dan
menegaskan bahwa setiap informasi publik itu harus bersifat terbuka dan dapar
diakses oleh setiap pengguna informasi publik, selain dari informasi yang
3) Disclosure (pengungkapan)
kinerja finansial.
Publik disebutkan bahwa transparansi merupakan salah satu bagian dari aspek
pelayanan publik yang bersifat terbuka, mudah, dan dapat diakses oleh semua
14
pihak yang membutuhkan dan disediakan secara memadai serta mudah
dimengerti.
bahwa keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-
masyarakat.
kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam
15
maupun kebijaksanaan penerimaan pemerintah untuk menutupi pengeluaran
tersebut.
belanja, dan aktivitas dan estimasi mengenai apa yang akan dilakukan organisasi
mandat yang diberikan oleh para stakeholder pemerintah daerah. Dan sistem
yang akan dilakukan oleh pemerintah, berapa biaya yang dibutuhkan, dan
16
Sebagai alat pengendalian, anggaran memberikan rencana detail atas
Di samping itu, anggaran publik juga berfungsi sebagai alat komunikasi antar
17
7) Anggaran sebagai alat motivasi
Anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk memotivasi manajer dan stafnya
agar bekerja secara ekonomis, efektif, dan efisien dalam mencapai target dan
melalui proses politik yang ada. Kelompok lain yang tidak berdaya akan
dengan mudah dan tidak berdaya mengikuti tindakan pemerintah. Jika tidak
ada alat menyampaikan suara mereka maka mereka akan mengambil tindakan
e. Pembangunan Daerah
kekuatan, dan kemampuan di bidang ekonomi yang dimiliki oleh suatu daerah
untuk membangun daerah tersebut. Proses pembangunan tidak terjadi begitu saja,
18
pembangunan ada tiga pertanyaan dasar yang perlu dijawab, yaitu : Pertama,
memberikan ruang serta kesempatan yang lebih besar kepada rakyat banyak untuk
usaha bisnis, (b) koordinator, yaitu pemerintah daerah sebagai koordinator dalam
tindakan khusus yang akan mempengaruhi investor baru agar masuk dan
f. Infrastruktur
bangunan gedung dan fasilitas publik lain seperti listrik, telekomunikasi, air
19
pendukung utama fungsi-fungsi sistem sosial dan sistem ekonomi dalam
dibangun dan dibutuhkan untuk berfungsinya sistem sosial dan sistem ekonomi
masyarakat.
mengikuti investasi yang lain. Sebagai contoh, jika investasi industri naik, akan
orang yang bertanggung jawab atas fasilitas umum harus memperhatikan naiknya
kebutuhan, dan karena bisnis itu baik, tidak akan mendapat kesulitan dalam
karena tidak adanya suplai tetapi investasi utama tidak mungkin dibuat tetap.
merupakan amanat yang harus dilaksanakan baik jangka panjang maupun pendek.
kontribusi besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD), dimana salah satu
fungsi dari pajak daerah adalah untuk pembangunan infrastruktur. Oleh karena itu,
20
diperlukan suatu akuntabilitas agar dana yang dianggarkan untuk keperluan
Kabupaten Badung.
anggaran dibangun atas dasar arus reformasi yang perlu diakses oleh pihak-pihak
yang berkepentingan dan informasi yang tersedia harus memadai agar dapat
baik, yaitu dengan semakin meningkatkan porsi alokasi belanja modal dan belanja
21
sesuai dengan kewenangan yang dimiliki dengan cara memanfaatkan sumber-
adalah :
Kabupaten Badung.
G. Metode Penelitian
asosiatif adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua
variabel atau lebih. Penelitian asosiatif dengan tipe kausalitas adalah penelitian
Akuntabilitas (X1)
Perkembangan
Pembangunan
Infrastruktur Daerah (Y)
Transparansi Anggaran (X2)
Kabupaten Badung.
22
G.3 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan atribut atau sifat nilai dari orang, objek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
digunakan dalam penelitian ini adalah data realisasi anggaran yang telah diberikan
kepada masing-masing daerah yang ada di Kabupaten Badung dan data anggaran
daerah.
nilai yang merupakan abstraksi dari fenomena dalam kehidupan nyata yang
diamati. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
23
G.5 Definisi Operasional Variabel
1) Variabel terikat (Y) yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Dalam
Asrida (2012)).
24
1) Data kuantitatif merupakan data yang berbentuk angka-angka atau data-data
2) Data kualitatif merupakan data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat,
dan gambar. Data kualitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar
yang tidak diperoleh dari sumbernya langsung tetapi diperoleh dari sumber-
penelitian ini adalah laporan realisasi anggaran Kabupaten Badung dan data
G.7.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh daerah yang
25
terdaftar di Dinas Pekerjaan Umum sebagai penerima dana untuk pembangunan
G.7.2. Sampel
tertentu, dimana anggota sampel akan dipilih sedemikian rupa sehingga sampel
sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang ditentukan. Kriteria- kriteria
2009-2014
adalah laporan realisasi anggaran untuk masing-masing daerah dan data nama-
26
diperoleh merupakan data yang berasal dari berbagai sumber antara lain laman
dari buku-buku, karya ilmiah berupa jurnal-jurnal ekonomi, serta mengakses situs-
berlaku untuk umum atau generalisasi. Statistik deskriptif dapat digunakan bila
peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel, dan tidak ingin membuat
(Sugiyono, 2009:207).
Model regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda
27
Y = + 1.X1 + 2.X2 +
Keterangan:
Y = perkembangan pembangunan infrastruktur
= nilai konstanta
1 = koefisien regresi akuntabilitas
2 = koefisien regresi transparansi anggaran
X1 = akuntabilitas
X2 = transparansi anggaran
= standar eror
G.9.2.2 Uji Asumsi Klasik
Penelitian ini menguji asumsi klasik yang melekat pada persamaan model
regresi sehingga data-data yang digunakan dalam pengujian hipotesis bebas dari
asumsi klasik untuk mendapatkan model yang layak diteliti (Suyana Utama, 2009:
89). Pengujian asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, uji autokorelasi, uji
a) Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel
tidak. Model regresi yang baik memiliki distribusi data normal atau mendekati
Kolmogorov-Smirnov.
b) Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier
28
penggangu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka
berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Untuk mendeteksi ada
c) Uji Multikolinearitas
adanya korelasi antarvariabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak
bawah 10, maka dapat disimpulkan bahwa model regresi bebas dari
multikolinearitas.
d) Uji Heteroskedastisitas
lain. Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap,
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau yang tidak terjadi
29
pada grafik plots antara ZPRED (dependen) dan SRESID (residual). Jika
sebaiknya jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar, maka tidak
terjadi heteroskedastisitas.
regresi yaitu seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi total
dari variabel dependen yang dijelaskan oleh variasi variabel independen (Gujarati,
variasi-variasi dependen.
regresi yang terbentuk. Jika nilai signifikansi (sig) 0,05 maka variabel
(Gujarati,2003:44).
30
1) Jika nilai probabilitas signifikansi > 0,05 maka hipotesis ditolak. Hipotesis
31