Satuan Acara Penyuluhan AP
Satuan Acara Penyuluhan AP
IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
V. Media
1. Materi SAP
2. Leaflet
3. Banner
V. Sumber
- http://rumahsehatahad.blogspot.com/2010/01/radang-usus-buntu-pengobatan-
dan_27.html
- Patofisiologi : Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi 8 Vol. 1 Hal 448,
Sylvia A. Price dan Lorraine M. Wilson
VI. Evaluasi
Prosedur : Post test
Jenis tes : Pertanyaan secara lisan
Butir soal : 6 soal
1. Sebutkan pengertian appendicitis ?
2. Sebutkan macam-macam appendicitis ?
3. Sebutkan penyebab appendicitis ?
4. Sebutkan tanda dan gejala appendicitis ?
5. Sebutkan pencegahan appendicitis ?
6. Sebutkan pengobatan tradisional appendicitis ?
APPENDICITIS
A. Pengertian
Apendisitis adalah peradangan akibat infeksi pada usus buntu atau umbai
cacing (apendiks). Infeksi ini bisa mengakibatkan pernanahan. Bila infeksi
bertambah parah, usus buntu itu bisa pecah. Usus buntu merupakan saluran usus
yang ujungnya buntu dan menonjol dari bagian awal usus besar atau sekum
(cecum). Usus buntu besarnya sekitar kelingking tangan dan terletak di perut
kanan bawah. Strukturnya seperti bagian usus lainnya. Namun, lendirnya banyak
mengandung kelenjar yang senantiasa mengeluarkan lendir. (Anonim,
Apendisitis, 2007)
B. Macam-Macam Apendisitis
Macam-macam apendisitis terbagi atas 2 yakni :
1. Apendisitis akut, dibagi atas: Apendisitis akut fokalis atau segmentalis, yaitu
setelah sembuh akan timbul striktur lokal. Appendisitis purulenta difusi, yaitu
sudah bertumpuk nanah.
2. Apendisitis kronis, dibagi atas: Apendisitis kronis fokalis atau parsial, setelah
sembuh akan timbul striktur lokal. Apendisitis kronis obliteritiva yaitu appendiks
miring, biasanya ditemukan pada usia tua.
C. Penyebab
Penyakit radang usus buntu ini umumnya disebabkan oleh:
1. Infeksi bakteri,
2. faktor penyumbatan (obstruksi) pada lapisan saluran (lumen) appendiks oleh
timbunan tinja/feces yang keras (fekalit),
3. hyperplasia (pembesaran) jaringan limfoid,
4. penyakit cacing, parasit,
5. benda asing dalam tubuh,
6. cancer primer dan striktur.
E. Pencegahan
Salah satu kiat agar terhindar dari penyakit radang usus buntu adalah
mengkonsumsi makanan yang kaya serat. Mengkonsumsi makanan yang kaya
serat akan membantu melunakkan makanan sehingga tidak menginap terlalu lama
di dalam usus besar. Hal itu bisa mencegah sebagian sampah makanan nyasar ke
dalam usus buntu. Sehingga kemungkinan terjadinya radang usus buntu bisa
diperkecil.
Makanan kaya serat juga merupakan nutrisi yang cocok untuk kehidupan
bakteri 'baik' di dalam usus besar, tetapi tidak disukai bakteri patogen (yang
menimbulkan penyakit). Karena itu, banyak mengkonsumsi makanan berserat
juga membantu menunjang perkembangan bakteri baik. Sehingga pencernaan dan
tubuh kita akan lebih sehat, karena lebih banyak terdapat bakteri 'baik' daripada
bakteri patogen di dalam usus.
F. Pengobatan Tradisional
Berikut ini adalah ramuan obat tradisional yang dapat mengatasi radang
usus buntu atau apendisitis, adalah :
Resep 1.
15 gram sambiloto kering + 90 daun lidah buaya secukupnya (dikupas kulit
luarnya dan dipotong-potong) + 30 gram rumput lidah ular atau rumput mutiara
kering, masukan dalam wadah dan ditutup, lalu direbus dengan 800 cc air hingga
tersisa 400 cc, disaring, kemudian airnya diminum untuk 2 kali sehari.
Resep 2.
60 gram jombang + 60 gram krokot, dicuci dan direbus dengan 800 cc air hingga
tersisa 400 cc, disaring, airnya diminum untuk 2 kali sehari.
Resep 3.
100 gram umbi bidara upas + 60 gram krokot + 60 gram gendola, dicuci sampai
bersih lalu dijus, airnya diminum. Lakukan 2 kali sehari.
Resep 4.
Beberapa ruas kunir + Air perasan jeruk nipis + Gula merah secukupnya, dan
Sedikit garam dapur. Lalu campurlah semua bahan yang disebutkan diatas
menjadi satu, kemudian diseduh dengan air panas. Aduklah hingga rata, lalu
biarkan beberapa saat. Ramuan tersebut diminum bila sudah dingin. lakukan
setiap hari 2 kali sampai penyakit tersebut dapat disembuhkan.
Catatan :
Pilih salah satu resep dan lakukan secara teratur
Untuk perebusan gunakan periuk tanah, atau panci kaca
Kasus apendiksitis yang serius harus melalui operasi.
Tetap konsultasi ke dokter.