Disusun Oleh:
Megawati (2014.2105.079)
1
KATA PENGANTAR
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PENUTUP
KESIMPULAN .......................................................................................................... 25
3
BAB I PENDAHULUAN
Teknologi informasi (TI) saat ini sudah menjadi kebutuhan yang sangat
penting bagi hampir semua organisasi perusahaan karena dipercaya dapat
membantu meningkatkan efektifitas dan efisiensi proses bisnis perusahaan,
tak terkecuali perguruan tinggi. Untuk mencapai hal tersebut diperlukan suatu
pengelolaan TI yang baik dan benar agar keberadaan TI mampu untuk
menunjang kesuksesan organisasi dalam pencapaian layanan akademik,
sehingga kualitas layanan akademik dapat diberikan kepada mahasiswa.
STMIK AKBA merupakan sebuah perguruan tinggi swasta yang berada di
tengah kota tepatnya di kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan. STMIK
AKBA saat ini terus meningkatkan pelayanan kepada mahasiswa, untuk
mendukung hal tersebut maka perlu adanya evaluasi sampai sejauh mana
pelayanan yang sudah diberikan kepada
mahasiswa dan dosen dengan menggunakan framework cobit
4.1.Penerapan TI untuk setiap organisasi harus diselaraskan dengan strategi
dan tujuan bisnis organisasi. Keselarasan antara penerapan TI dengan strategi
dan tujuan bisnis organisasi dapat dicapai melalui tata kelola TI yang baik.
Bagaimana memetakan Maturity Level proses TI saat ini pada layanan
akademik STMIK AKBA Makassar dan bagaimana rekomendasi IT
Governance yang bisa diberikan pada layanan akademik STMIK AKBA
Makassar. Berdasarkan pemaparan rumusan masalah maka pengukuran
tingkat kematangan
it governance pada layanan akademik stmik akba dengan framework
cobit 4.1 hanya
berfokus pada Improve customer orientation and service yang memuat
10 Core IT Process yaitu PO8, AI4 , DS1, DS2, DS3, DS4, DS7, DS8, DS10
dan DS13. Tujuan dari penelitian ini adalah memetakan Maturity Levelpada
layanan Akademik STMIK AKBA dan membuat sebuah rekomendasi IT
Governance pada layanan akademik STMIK AKBA. Adapun manfaat dari
4
penelitian ini adalah menghasilkan tingkat maturity model proses TI pada
layanan akademik STMIK AKBA sehingga pihak kampus dapat
meningkatkatkan layanan akademik kepada mahasiswa dan dosen dengan
baik dan sejalan dengan tujuan kampus dengan mengacu pada standar
Framework COBIT 4.1.
1.2 Rumusan Masalah
Makassar.
framework cobit 4.1 hanya berfokus pada Improve customer orientation and
service yang memuat 10 Core IT Process yaitu PO8, AI4 , DS1, DS2, DS3,
AKBA.
5
BAB II KAJIAN PUSTAKA
sudut pandang direksi atau manajemen terhadap nilai-nilai yang harus dicapai
dalam hal yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan untuk mendukung
6
2.2 Framework Cobit
adalah sebuah kerangka "good practice" yang diperkenalkan oleh ISACA dan
teknis bagi para auditor, manajemen, dan pengguna. Kerangka kerja COBIT
utama, yaitu domain Plan and Organize (PO), Acquire and Implement (AI),
7
diperlukan dalam pengelolaan TI. Konsep dasar dari kerangka kerja COBIT
COBIT terdiri dari 3 level control objectives, dimulai dari level yang paling
2000).
1. Level 0 (Non-existent)
8
2. Level 1 (Initial Level)
dilakukan.
Kondisi dimana organisasi telah memiliki prosedur yang baku formal dan
sistem TIK.
9
BAB III PEMBAHASAN
10
Gambar 2: Identifikasi information technology (IT)
Goals dan IT Proses
11
3.2 Pemetaan Tujuan Bisnis
Setelah memetakan tujuan bisnis yang sudah didapat pada Improve
customer orientation and service, terdapat 2 IT Goals sebagai berikut:
a. Ensure satisfaction of end users with service offerings and service levels
(3) yang terdiri dari 8 Core IT Process
b. Make sure that IT services are avaliable as required (23) yang terdiri dari
4 Core IT Process
Gambar 4: IT Goals
No IT Goals Process
1. Ensure satisfaction of 1. PO8- Manage Quality
12
end users with service 2. AI4- Enable Operation and Use
offerings and service 3. DS1- Define and Manage Service Levels
levels 4. DS2- Manage Third-party Services
5. DS7- Educate and Train Users
6. DS8- Manage Service Desk and Incidents
7. DS10- Manage Problems
8. DS13- Manage Operations
1. DS3- Manage Performance and Capacity
Make sure that IT
2. DS4- Ensure Continuous Service
2. services are avaliable as
3. DS8- Manage Service Desk and Incidents
required
4. DS13- Manage Operations
13
14
Gambar 5: Form Assessment Proses PO8
15
tepat waktu kepada pemangku kepentingan atas pemenuhan tingkat
layanan. Proses ini memungkinkan keselarasan antara layanan TI dan
bisnis terkait persyaratan.
4. DS2- Manage Third-party Services
Kebutuhan untuk memastikan bahwa layanan yang diberikan oleh
pihak ketiga (pemasok, vendor dan mitra kerja) memenuhi
persyaratan bisnis memerlukan proses manajemen pihak ketiga yang
efektif proses ini dilakukan dengan mendefinisikan secara jelas
peran, tanggung jawab dan harapan dalam perjanjian pihak ketiga
serta mengkaji dan memantau kesepakatan efektif dan kepatuhan
tersebut. Manajemen layanan pihak ketiga yang efektif
meminimalkan risiko bisnis yang terkait dengan pemasok non-
performing.
5. DS7- Educate and Train Users
Pendidikan yang efektif untuk semua pengguna sistem TI,
Termasuk yang ada didalam TI, memerlukan identifikasi kebutuhan
pelatihan setiap kelompok pengguna. Selain mengidentifikasi
kebutuhan, Proses ini mencakup penentuan dan pelaksanaan strategi
untuk pelatihan dan pengukuran yang efektif hasil. Program pelatihan
yang efektif meningkatkan penggunaan teknologi secara efektif
dengan mengurangi kesalahan pengguna, meningkatkan produktifias
dan meningkatkan kepatuhan terhadap konrol kunci, sepeti tindakan
pengaman pengguna.
6. DS8- Manage Service Desk and Incidents
Respon tepat waktu dan efetif terhadap pertanyaan dan masalah
pengguna TI memerlukan meja layanan dan insiden yang dirancang
dengan baik dan dijalankan dengan baik proses manajemen. Proses
ini mencakup pengaturan fungsi meja layanan dengan registrasi,
peningkatan kejadian, kecenderungan dan akar menyebabkan
analisis, dan resolusi.
7. DS10- Manage Problems
16
Manajemen masalah yang efektif memerlukan identifikasi dan
klasifikasi masalah, analisi akar penyebab dan penyelesaian masalah.
Proses manajemen masalah juga mencakup rumusan rekomendasi
perbaikan, pemeliharaan catatan maslaah dan review status tindakan
korektif. Proses manajemen masalah yang efektif memaksimalkan
sistem ketersediaan, meningkatkan tingkat layanan, mengurangi
biaya, dan meningkatkan kenyaman dan kepuasaan pelanggan.
8. DS13- Manage Operations
Pengolahan data yang lengkap dan akurat memerlukan
pengelolaan prosedur pengolahan data yang efektif dan perawatan
yang rajin perangkat keras. Proses ini mencakup mendefinisikan
kebijakan dan prosedur operasi untuk pengelolaan yang efektif untuk
pemrosesan terjadwal, melindungi output yang sensitif, memantau
kinerja infrastruktur dan memastikan pemeliharaan perangkat
kerasyang preventif. Efektif manajemen operasi membantu menjaga
integritas data dan mengurangi penundaan bisnis dan biaya
operasional TI.
9. DS3- Manage Performance and Capacity
Perlu mengelola kinerja dan kapasitas sumber daya TI
memerlukan proses untuk meninjau kinerja terkini secara berkala dan
kapasitas sumber daya TI. Proses ini mencakup peramalan kebuuhan
masa depan berdasarkan persyaratan beban kerja, pemnyimpanan dan
kontinjensi. Proses ini memberikan kapasitas bahwa seumber
informasi yang mendukung kebutuhan bisnis terus tersedia.
10. DS4- Ensure Continuous Service
Kebutuhan untuk menyediakan layanan TI berkelanjutan
memerlukan pengembangan, pemeliharaan dan pengujian rencana
kesinambungan TI, memanfaatkan luar kantor pemyimpanan
cadangan dan menyediakan pelatihan rencana kontinuitas berkala.
Proses pelayanan kontinu yang efektif meminimalkan probabilitas
17
dan dampak dari gangguan layanan TI uatama pada fungsi dan proses
bisnis utama.
Tabel 2: Level Kematangan
No Level Deskripsi
1 0- Non existent Adalah kondisi dimana organisasi sama
sekali tidak peduli terhadap pentingnya
TIK untuk dikelola dengan baik
2 1- Ad-hoc Adalah kondisi dimana organisasi secara
reaktif melakukan penerapan dan
implementasi TIK sesuai dengan
kebutuhan-kebutuhan mendadak yang
ada tanpa melalui perencanaan
sebelumnya
3 2- Repeatable Adalah kondisi dimana organisasi telah
memiliki pola yang berulang dalam
melakukan tatakelola TIK, namun
aktifitasnya belum terdefinisi dan
terdokumentasi dengan baik secara
formal sehingga belum konsisten
dilakukan.
4 3- Defined Adalah kondisi dimana organisasi telah
memiliki prosedur baku formal dan
tertulis yang telah disosialisasikan ke
segenap jajaran manajemen dan
karyawan untuk dipatuhi dan dijalankan
dalam aktifitas sehari-hari
5 4- Managed Adalah kondisi dimana organisasi telah
memiliki sejumlah indikator dan ukuran
kuantitatif yang menjadi sasaran obyektif
kinerja dari setiap implementasi sistem
18
TIK.
6 5- Optimized Adalah kondisi dimana organisasi
dianggap telah mengimplementasikan
tatakelola TIK yang sesuai dengan best
practice
Dalam form assessment dari level-level pernyataan pada setiap proses
perlu ditentukan nilai bobot dari setiap jawaban sebagai berikut:
T (Tidak) =0
MT (Mungkin Tidak) = 0.25
TY (Tidak Yakin) = 0.5
MY (Mungkin Ya) = 0.75
Y (Ya) =1
Penghitungan Indeks
Index A = Level Kematangan
Index B = Sub Total
Index C = Jumlah pernyataan
Index D = Rasio
Index E = Normalisasi
19
Maturity
index B = nilaiindexC
index D = indexB
indexC
index D = indexD
indexD
maturity = index E * index A
20
Tabel 4: Indeks Kematangan PO8
Sum Of Maturity
Number of Normalized
Maturity Statement Level
Matuity Level Compliance Contribution
Level Complian Compliance
Statements Values (maturity)
(index A) ce Values Values
(index C) (index E)
(index B) (Index D)
0 0,25 3 0
0,08 0,02
1 1,75 3 0,170732
0,58 0,17
2 1,25 2 0,365854
0,63 0,18
3 3,75 5 0,658537
0,75 0,22
4 6,00 9 0,780488
0,67 0,20
5 4,25 6 1,036585
0,71 0,21
Total 3,012195
3,42 1,00
Sum Of Maturity
Number of Normalized
Maturity Statement Level
Matuity Level Compliance Contribution
Level Complian Compliance
Statements Values (maturity)
(index A) ce Values Values
(index C) (index E)
(index B) (Index D)
0 0,50 2 0
0,25 0,08
1 3,00 6 0,150250
0,50 0,15
2 2,75 5 0,330551
0,55 0,17
3 4,75 9 0,475793
0,53 0,16
4 6,25 10 0,751252
0,63 0,19
5 3,50 4 1,314691
0,88 0,26
Total 3,022538
3,33 1,00
21
Tabel 6: Indeks Kematangan DS1
Sum Of Maturity
Number of Normalized
Maturity Statement Level
Matuity Level Compliance Contribution
Level Complian Compliance
Statements Values (maturity)
(index A) ce Values Values
(index C) (index E)
(index B) (Index D)
0 0,50 2 0
0,25 0,08
1 1,75 4 0,131634
0,44 0,13
2 3,25 5 0,391141
0,65 0,20
3 3,75 6 0,564145
0,63 0,19
4 6,25 9 0,835771
0,69 0,21
5 4,00 6 1,002925
0,67 0,20
Total 2,925616
3,32 1,00
Sum Of Maturity
Number of Normalized
Maturity Statement Level
Matuity Level Compliance Contribution
Level Complian Compliance
Statements Values (maturity)
(index A) ce Values Values
(index C) (index E)
(index B) (Index D)
0 1,75 5 0
0,35 0,09
1 2,75 4 0,177610
0,69 0,18
2 1,50 3 0,258342
0,50 0,13
3 4,25 6 0,548977
0,71 0,18
4 7,00 8 0,904198
0,88 0,23
5 6,00 8 0,968784
0,75 0,19
Total 2,857912
3,87 1,00
22
Tabel 8: Indeks Kematangan DS3
Sum Of Maturity
Number of Normalized
Maturity Statement Level
Matuity Level Compliance Contribution
Level Complian Compliance
Statements Values (maturity)
(index A) ce Values Values
(index C) (index E)
(index B) (Index D)
0 1,25 2 0
0,63 0,16
1 3,25 5 0,163424
0,65 0,16
2 4,25 6 0,356181
0,71 0,18
3 4,25 6 0,534271
0,71 0,18
4 5,25 7 0,754265
0,75 0,19
5 3,75 7 0,673451
0,54 0,13
Total 2,481592
3,98 1,00
Sum Of Maturity
Number of Normalized
Maturity Statement Level
Matuity Level Compliance Contribution
Level Complian Compliance
Statements Values (maturity)
(index A) ce Values Values
(index C) (index E)
(index B) (Index D)
0 1,00 2 0
0,50 0,11
1 5,00 6 0,180424
0,83 0,18
2 5,00 6 0,360848
0,83 0,18
3 6,75 8 0,548038
0,84 0,18
4 7,50 9 0,721696
0,83 0,18
5 7,75 10 0,838972
0,78 0,17
Total 2,649977
4,62 1,00
23
Tabel 10: Indeks Kematangan DS7
Sum Of Maturity
Number of Normalized
Maturity Statement Level
Matuity Level Compliance Contribution
Level Complian Compliance
Statements Values (maturity)
(index A) ce Values Values
(index C) (index E)
(index B) (Index D)
0 1,00 2 0
0,50 0,13
1 2,00 4 0,125874
0,50 0,13
2 5,00 6 0,419580
0,83 0,21
3 4,00 6 0,503497
0,67 0,17
4 6,50 9 0,727273
0,72 0,18
5 6,00 8 0,944056
0,75 0,19
Total 2,720280
3,97 1,00
Sum Of Maturity
Number of Normalized
Maturity Statement Level
Matuity Level Compliance Contribution
Level Complian Compliance
Statements Values (maturity)
(index A) ce Values Values
(index C) (index E)
(index B) (Index D)
0 1,75 3 0
0,58 0,14
1 1,75 4 0,107613
0,44 0,11
2 3,75 4 0,461201
0,94 0,23
3 5,50 7 0,579795
0,79 0,19
4 4,75 7 0,667643
0,68 0,17
5 4,50 7 0,790630
0,64 0,16
Total 2,606881
4,07 1,00
24
Tabel 12: Indeks Kematangan DS10
Sum Of Maturity
Number of Normalized
Maturity Statement Level
Matuity Level Compliance Contribution
Level Complian Compliance
Statements Values (maturity)
(index A) ce Values Values
(index C) (index E)
(index B) (Index D)
0 1,75 2 0
0,88 0,20
1 2,00 3 0,152277
0,67 0,15
2 2,75 4 0,314072
0,69 0,16
3 3,25 6 0,371176
0,54 0,12
4 5,75 7 0,750510
0,82 0,19
5 5,50 7 0,897349
0,79 0,18
Total 2,485384
4,38 1,00
Sum Of Maturity
Number of Normalized
Maturity Statement Level
Matuity Level Compliance Contribution
Level Complian Compliance
Statements Values (maturity)
(index A) ce Values Values
(index C) (index E)
(index B) (Index D)
0 0,75 1 0
0,75 0,19
1 2,75 6 0,116279
0,46 0,12
2 4,50 6 0,380550
0,75 0,19
3 4,00 8 0,380550
0,50 0,13
4 7,75 10 0,786469
0,78 0,20
5 4,25 6 0,898520
0,71 0,18
Total 2,562368
3,94 1,00
25
Tabel 14: Bobot Rata-Rata
26
PO8
5.00
DS13 4.00 AI4
3.00
2.00
DS10 DS1
1.00 FINAL SCORE
0.00 MINIMUM
MAXIMUM
DS8 DS2
DS7 DS3
DS4
27
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah melalukan proses audit pada layanan akademik STMIK AKBA
untuk Improve customer orientation and service yang mana terdiri dari 3
domain (PO, AI, dan DS) maka dapat di simpulkan bahwa tingkat
kematangan tata kelola teknologi informasi di tinjau dari Customer
perspective adalah sebagai berikut :
1. Tingkat kematangan pada kelompok Domain PO,AI dan DS masih berada
pada level rata-rata 2 (Repeatable) yang artinya adalah layanan akademik
STMIK AKBA memiliki pola untuk mengelolah proses berdasarkan
pengalaman yang berulang-ulang yang pernah dilakukan sebelumnya.
Untuk dapat mencapai tingkat kematangan yang diinginkan (expected
maturity level) di level 3 (Defined process) maka semua prosedur yang
disyaratkan di tiap hasil identifikasi Maturity Level, penulis menemukan 8
domain berada pada level Repeatable dan 2 domain pada level Defined.
Berdasarkan hasil mapping penulis, terdapat 1 Business Goals, 2
Information Technologi (IT) Goals, 12 Information Technologi (IT)
Process dan 53 Control Objectives yang harus diperhatikan.
2. Rekomendasi yang harus diberikan kepada layanan akademik STMIK
AKBA Makassar adalah mengadakan pendidikan dan pelatihan kepada
staf layanan akademik untuk pengembangan sistem ke masa yang akan
datang supaya sistem yang dipakai dapat memenuhi kebutuhan dan sesuai
dengan kemajuan teknologi saat ini, sehingga dapat meningkatkan kualitas
layanan akademik kepada mahasiswa STMIK AKBA.
28
DAFTAR PUSTAKA
[1] Syamsu, Suryadi. Evaluasi Tata Kelola Teknologi Informasi Dengan Model
Maturity Level Menggunakan Framework Cobit 4.1 (Studi Kasus : PT.
Suracojaya Abadi Motor), Jurnal Speed Sentra Penelitian Engineering dan
Edukasi Volume 7, No.4, 2015.
[2] Wisda. Pengukuran Tingkat Kematangan IT Governance Pada Layanan
Akademik STMIK AKBA Dengan Framework Cobit 4.1 (Studi Kasus : STMIK
AKBA Makassar), Jurnal Speed Sentra Penelitian Engineering dan Edukasi
Volume 8, No.1, 2016.
29