Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN ELEKTRONIKA LANJUT

RANGKAIAN LED BERJALAN

DISUSUN
OLEH
1. FANDRIANTO HUBU (421414012)
2. AZHAR S HUSSA (421414013)
3. MEIRIS ARFAN (421414014)

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNEVERSITAS NEGRI GORONTALO
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala rahmat-Nya sehingga laporan
ini dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. laporan ini dimaksudkan untuk
membantu menjelaskan produk elektronika lanjut.
Laporan ini menyajikan tentang Cara Kerja LED Berjalan. Dalam laporan ini selain
pemaparan tentang rangkaian juga terdapat cara kerja produk LED berjalan.
Dengan selesainya pembuatan laporan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu memberikan sumbangan saran dan kritikan baik secara langsung maupun secara
tidak langsung terutama mengenai cara kerja dari rangkaian ini.
kami berharap laporan ini dapat dijadikan sebagai salah satu referensi di masa yang akan datang
khususnya di bidang elektronika. Namun, kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak
kekurangannya. Oleh karena itu, dengan lapang dada dan dengan hati terbuka kami mengharapkan kepada
para pembaca untuk memberikan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi sempurnanya laporan
ini.

Gorontalo, 4 Desember 2016

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1

PENDAHULUAN ............................................................................................................................. 1

1.1.Latar Belakang ....................................................................................................................... 1

1.2.Rumusan Masalah .................................................................................................................. 1

1.3. Tujuan .................................................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................................. 2

2.1. Komponen-Komponen yang terdapat pada LED berjalan ............................................... 2

2.2. Prinsip Kerja LED berjalan ................................................................................................. 5

BAB III PENUTUP .......................................................................................................................... 8

3.1.KESIMPULAN ....................................................................................................................... 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Saat ini sarana elektronika banyak dipakai dibidang dalam segala bidang kehidupan.
Melesatnya perkembangan teknologi elektronika saat ini dapat kita amati dari peningkatan kebutuhan
masyarakat akan peralatan elektronik. Dapat terlihat dari maraknya barang elektronik yang mendukung
perkembangan dibidang tersebut.

Dilihat lebih jauh perkembangan barang elektronika yang banyak dicari dan diminati oleh
masyarakat adalah yang memiliki nilai jual serta dapat membangkitkan selera konsumen untuk
membelinya. Pengambilan tema Running LED adalah sebagai bahan pembelajaran bagaimana membentuk
suatu rangkaian elektronika lanjut yang rumit dari rangkaian yang sederhana. Aplikasinya diantara lain,
running teks pada tempat-tempat umum seperti SPBU dan Bandar Udara. Oleh karena itu penting rasanya
mempelajari rangkaian Running LED tersebut.
Rangkaian LED berjalan sebenarnya adalah pengembangan dari logika flip-flop yang merupakan
dasar dari Rangkaian Logika Sekuensial. Rangkaian sekuensial adalah rangkaian logika yang memiliki
output yang tidak tergantung pada inputnya saja tetapi juga pada outputnya juga. Selain itu juga rangkaian
logika sekuensial dapat mengingat logika yang dijalankannya. Untuk membuat sebuah rangkaian LED
Berjalan sebenarnya relative mudah. Kita hanya membutuhkan IC counter untuk melakukan pencacahan
dan juga bertindak sebagai timer. Selain itu kita juga membutuhkan gerbang yang dapat dirangkaia
sebagai sebuah Rangkaian logika flip-flop.

1.2.Rumusan Masalah
1.Apa saja komponen yang terdapat pada rangkaian LED berjalan?
2. Bagaimana cara kerja dari LED berjalan?

1.3. Tujuan
1. Dapat mengetahui komponen-komponen apa saja yang terdapat pada LED berjalan
2. Dapat mengetahui cara kerja dari LED berjalan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Komponen-Komponen yang terdapat pada LED berjalan

Rangkaian LED berjalan sebenarnya adalah pengembangan dari logika flip-flop yang merupakan
dasar dari Rangkaian Logika Sekuensial. Rangkaian sekuensial adalah rangkaian logika yang memiliki
output yang tidak tergantung pada inputnya saja tetapi juga pada outputnya juga. Selain itu juga
rangkaian logika sekuensial dapat mengingat logika yang dijalankannya.
Untuk membuat sebuah rangkaian LED Berjalan sebenarnya relative mudah. Kita hanya
membutuhkan IC counter untuk melakukan pencacahan dan juga bertindak sebagai timer. Selain itu kita
juga membutuhkan gerbang yang dapat dirangkaikan sebagai sebuah Rangkaian logika flip-flop.
Disini kami menggunkan sebuah IC555 yang merupakan IC counter dan sekaligus Timer yang
dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Rangkaian penggunaan IC ini pun ada yang bersifat
Monostable dan Astable. Pada rangkaian LED berjalan / Running Led ini kami menggunakan
rangkaian Astable dan dikombinasikan dengan IC decode yang memilik 10 output dari keluarga
IC4000. Dirangkaian Led berjalan yang akan kita buat, IC4017 akan bertindak sebagai Rangkaian
Logika sekuensial.
Rangkaian timer menggunakan IC 555 pada gambar diatas terdiri dari bagian pemberi triger,
penentu waktu hidup matinya timer dan bagian beban (relay) atau interface ke perangkat yang dikontrol.
Fungsi dan prinsip kerja dari bagian timer menggunakan IC 555 pada gambar diatas adalah sebagai
berikut. Bagian pemberi triger, adalah konfigurasi antara R100K dengan saklar S1 yang berfungsi untuk
memberikan triger ke IC 555 sebagai tanda proses timing dimulai. Bagian penentu waktu timing,
merupakan konfigurasi antara potensiometer 100 KOhm dan kapasitor 10 uF yang berfungsi untuk
menentukan waktu atau lamanya timer akan ON atau OF. Dimana lamanya waktu ON atau OFF nya timer
ditentukan oleh waktu proses pengisian kapasitor C 10 uF yang ditentukan oleh nilai kapasitansi kapasitor
10 uF dan nilai resistansi potensiometer 100 KOhm tersebut.

Komponen-komponen yang digunakan pada rangkaian LED berjalan

1. IC NE555 dan IC 4017N


Disini kami menggunkan sebuah IC555 yang merupakan IC counter dan sekaligus Timer yang
dapat digunakan untuk berbagai keperluan. Rangkaian penggunaan IC ini pun ada yang bersifat
Monostable dan Astable. Pada rangkaian LED berjalan /Running Led ini saya menggunakan rangkaian
Astable dan dikombinasikan dengan IC decode yang memilik 10 output dari keluarga IC4007.

2
Dirangkaian Led berjalan yang akan kita buat, IC4017 akan bertindak sebagai Rangkaian Logika
sekuensial.

2. LED (light emitting diode)


Sudah kita ketahui LED (light emitting diode) merupakan bagian dari diode yang berbahan
semikonduktor. Konduktor positif (P) dan konduktor negatif (N) sebagai penghantar aliran listrik sama
halnya seperti diode biasa, tetapi LED dapat menacarkan cahaya ketika dialiri arus dan tegangan pada
penampang semikonduktor dari Anoda ke Katoda, seperti gambar di bawah sebab proses itulah diode
disebut merubah energi listrik ke energi cahaya.

Gambar 1. LED
Tegangan kerja LED
Masing-masing Warna LED (Light Emitting Diode) memerlukan tegangan maju (Forward Bias)
untuk dapat menyalakannya. Tegangan Maju untuk LED tersebut tergolong rendah sehingga
memerlukan sebuah Resistor untuk membatasi Arus dan Tegangannya agar tidak merusak LED yang
bersangkutan. Tegangan Maju biasanya dilambangkan dengan tanda VF. Tegangan warna sesuai
arus @20mA
Infra Merah, 1,2V
Merah, 1,8V
Jingga, 2,0V
Kuning, 2,2V
Hijau, 3,5V
Biru 3,6V
Putih 4,0V
3. Kapasitor electrolytic

3
Kelompok kapasitor electrolytic terdiri atas kapasitor-kapasitor yang bahan dielektriknya adalah
lapisan metal-oksida. Elektrode kapasitor ini terbuat alumunium yang menggunakan membran oksidasi
yang tipis. Umumnya kapasitor yang termasuk kelompok ini adalah kapasitor polar dengan tanda +
dan - di badannya. Dari karakteristik tersebut, pengguna harus berhatihati di dalam pemasangannya
pada rangkaian, jangan sampai terbalik. Bila polaritasnya terbalik maka akan menjadi rusak bahkan
MELEDAK.
Untuk mendapatkan permukaan yang luas, bahan plat Aluminium ini biasanya digulung radial.
Sehingga dengan cara itu dapat diperoleh kapasitor yang kapasitansnya besar.Biasanya jenis kapasitor
ini digunakan pada rangkaian power supply, low pass filter, dan rangkaian pewaktu. Kapasitor ini tidak
bisa digunakan pada rangkaian frekuensi tinggi.

Gambar 2. Kapasitor electrolytic


4. Potensiometer
Adapun pengertian secara umum potensiometer bisa didefinisikan sebagai sebuah resistor tiga
terminal dengan kontak geser yang membentuk pembagi tegangan yang diatur. Jika hanya dua terminal
yang digunakan (satu sisi dan wiper), bertindak sebagai variabel resistor atau rheostat. Potensiometer
biasanya digunakan untuk mengontrol perangkat listrik seperti kontrol volume pada peralatan audio.
Potensiometer dioperasikan oleh mekanisme yang dapat digunakan sebagai transduser posisi,
misalnya, dalam joystick.

Gambar potensiometer

4
Penggunaan alat bantu potensiometer banyak digunakan sebagai kontrol pengguna, dan dapat
mengontrol berbagai fungsi yang sangat luas peralatannya. Tetapi meluasnya dalam penggunaan
potensiometer pada barang elektronik konsumen telah menurun pada 1990-an, dengan adanya kontrol
digital yang sekarang lebih umum digunakan.

2.2. Prinsip Kerja LED berjalan

Pada percobaan kali ini, alat dan bahan yang digunakan yaitu IC NE 555 1 buah, IC 4017 N 1
buah, LED 10 buah, Resistor 220 Ohm 10 buah, Resistor 10 K ohm 1 buah, Potensiometer 100 K 1 buah,
Kapasitor 10 mikrofarat 1 buah, kabel, papan PCB, Batteri 9 Volt 1 buah, Shocket (cup) batteri 1 buah,
dan salkar 1 buah.
Langkah awal yang dilakukan pada percobaan ini adalah memasangkan 10 buah LED merah pada
papan PCB secara paralel, untuk kaki positif LED masing-masing dihubungkan ke resistor 220 ohm
sebanyak jumlah LED. Setelah itu, kita akan memasang IC NE 555 dan IC 4017 N seperti pada skema di
bawah ini:

Gambar 4. Skems rangkaian running LED


Untuk setiap pin IC dihubungkan tepat sesuai fungsinya seperti yang terlihat pada skema diatas.
Misalnya pin 1 sampai 12 pada IC 4017 N dihubungkan dengan resistor 220 ohm dan LED sebagai
output. Sementara itu pin 13 dan 15 dihubungkan ke kaki negative LED yang telah tersusun secara parallel

5
dan sekaligus dihubungkan ke pin 1 IC NE 555 dan kaki negative capasitor 10 f. pada IC NE 555
terdapat pin ke-3 yang dihubungkan dengan pin 14 pada IC 4017 N sebagai outputnya.
Kutub positif baterai dihubungkan dengan resistor 100 k ohm dan pin 16 IC 4017 N dan kutub
kutub negatifnya dihbungkan ke capasitor 10 f. Beberapa pin pada masing-masing IC NE 555 dan IC
4017 N dapat dilihat pada skema diatas.
LED berjalan dapat dipercepat dan diperlambat dengan memutar potensiometer, yaitu kearah kiri
memperlambat dan kanan mempercepat.

Gambar 5. Rangkaian running LED

Rangkaian osilator clock dibangun dari rangkaian MC14011, R2, potensiometer R3 dan kapasitor
C2. Frekuensi kerjanya diatur dengan mengatur nilai resistansi potensiometer R3 tetapi jika dirasa masih
kurang lambat maka nilai kapasitor C2 dapat diperbesar.

6
Rangkaian C1 dan R1 merupakan rangkaian yang mereset MC14017 pada saat power-up. Pada saat
pertama kali dihidupkan kapasitor C1 akan mengisi muatannya sehingga muncul tegangan di R1 sehingga
MC14017 reset. Setelah beberapa saat maka kapasitor C1 akan penuh dan tegangan pada R1 akan turun
menuju 0 volt. Dalam kondisi seperti ini maka MC14017 akan mulai dari kondisi awal dimana Q0 akan
aktif kemudian diikuti oleh Q1 setelah MC14017 mendapatkan pulsa clock. Setelah mendapatkan 10 kali
pulsa clock maka secara otmatis MC14017 akan reset dan kembali pada kondisi awal yaitu pada Q0 aktif
kembali.

Saklar SW1 dan SW2 digunakan untuk menentukan operasi kerja dari running led ini. Jika kedua
saklar ini terbuka maka tidak ada led yan bergerak. Semua led akan diam pada posisi terakhirnya. Jika
saklar SW1 ditutup maka hanya led D11 sampai D20 saja yang bergerak sedangkan jika hanya saklar SW2
saja yang ditutup maka hanya led D1-D10 saja yang bergerak. Tetapi jika kedua saklar ini ditutup maka
semua led akan bergerak.

Rangkaian LED berjalan menggunakan IC 555 merupakan rangkaian elektronika sederhana dengan
prinsip kerja rangkaian ini adalah memanfaatkan IC clock 555 yang akan dikonversi oleh 4017 menjadi
logika flip-flop. Prinsip kerja dari rangkaian diatas adalah IC 555 akan memberikan pulsa clock pada IC
4017 dimana IC 4017 jika kita beri pulsa clock maka ia akan mengeluarkan logika 1 secara berurutan yang
logika tersebut akan mengaktifkan led secara bergantian dari atas ke bawah. Lama atau tidaknya waktu led
hidup bergantian dapat kita atur dari variabel resistor atau kapasitor yang kita pasang pada IC 555.
Rangkaian LED berjalan yang kita buat terdiri atas dua buah rangkaian. Yang pertama adalah
rangkaian counter (rangkaian Astabel IC 555) dan yang kedua adalah rangkaian logika sekuensial (IC
4017). Rangkaian Counter IC 555 merupakan sumber utama Clock yang akan mencacah IC 4017. Jika IC
4017 ini tercacah maka kondisi selanjutanya adalah LED akan mulai berjalan dari Led yang paling atas
dan diikuti oleh led dibawahnya dan seterusnya. Jeda antar LED akan sama tergantung pada Besar nilai
resistansi pada resistor variabel kecuali pada saat LED kedelapan dan akan kembali ke LED yang pertama
akan memiliki jeda yang lebih panjang. Untuk Lama Jeda ini dapat kita ataur menggunakan Resistor
variable (potensimeter). Semakin besar nilai resistansi pada resistor variabel maka jedanya akan semakin
lama dan sebaliknya.

7
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Rangkaian LED berjalan sebenarnya adalah pengembangan dari logika flip-flop yang merupakan
dasar dari Rangkaian Logika Sekuensial. Dengan memanfaatkan rangkaian counter pada IC 555 dan IC
4017 kita dapat membangun dan membuat suatu rangkaian sederhana yang menarik dan bermanfaat untuk
digunakan.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://running led.blogspot.com/2012110 archive.html


http://elektronika-dasar.web.id/komponen/ic ne 555/ic 4017n/
http://komponenelektronika.biz.html

Anda mungkin juga menyukai