PENDAHULUAN
Adapun yang menjadi latar belakang dalam penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi persyaratan dari
tugas kuliah sekaligus menambah wawasan .Critical Journal Review bagi mahasiswa adalah tugas wajib yang harus
dikerjakan dimana tugas CJR ini adalah tugas yang telah diberikan oleh bapak Dosen kepada mahasiswa disetiap
smesternya. Dimana tugas CJR tersebut telah tercantum di kurikulum baru berbasis KKNI yang baru-baru ini
digunakan di Universitas Negeri Medan, CJR akan menjadi bagian penting di setiap semester perkuliahan.
Yang menjadi latar belakang penulis memilih judul ini yaitu, terlihat dari judul yang sangat terkait erat
dengan subisub pokok pembahasa sebuah materi yang terdapat pada diktat Mata kuliah ALJABAR TEKNIK.
Dimana pada jurnal ini memiliki judul membawa Matriks kedalam bentuk Kanonik Jordan. Dalam sebuah buku
diktat akjabar teknik terdapat sebuah pokok pembahasan mengenai matriks. Inilah yang melatar belakangi penulis
memilih jurnal tersebut.
1.2 Tujuan
1
BAB II
RINGKASAN JURNAL
2.2. RINGKASAN
Abstrak
Jika A matriks atas lapangan, maka pasti terdapat dengan tunggal suatu
matriks B yang memenuhi sifat ABA = A. Matriks B yang memenuhi sifat
ini disebut invers tergeneralisasi matriks A. Dalam aljabar maxplus, tidak
ada jaminan bahwa setiap matriks memiliki invers tergeneralisasi. Jika A
mempunyai invers tergeneralisasi, maka A dikatakan reguler. Dalam
makalah ini akan dibahas bagaimana menentukan suatu matriks A atas
aljabar maxplus regular atau tidak.
2.3. TEORI
A. Kajian teori
2
Bobot garis berarah dari titik i ke titik j menyatakan waktu tersingkat yang diperlukan untuk
memulai kegiatan pada titik i sampai memulai kegiatan pada titik j,dalam bentuk matriks
dinyatakan sebagai Aji. Jika tidak ada garis yang menghubungkan titik i dengan titik j, maka
Aji = -. Kegiatan pada titik j , baru dapat dimulai jika seluruh kegiatan yang mendahului
titik j sudah selesai. Dalam gambar di atas, kegiatan pada titik 4 baru dapat dimulai jika
i=1,2,..,6
operasi yaitu maksimum ( maks) dan penjumlahan (+), yang merupakan operasi dalam aljabar
maxplus.
Dalam aljabar linear, sudah dikenal konsep invers tergeneralisasi suatu matriks atas
lapangan. Yaitu, jikaA matriks atas lapangan, maka pasti terdapat invers tergeneralisasi
matriks A, namakan B, sehingga ABA = A. Untuk itu dalam makalah ini akan dibahas tentang
matriks atas aljabar maxplus, khususnya tentang invers tergeneralisasi dari matriks atas
aljabar maxplus. JikaA sebarang matriks atas aljabar maxplus, maka belum tentu A
mempunyai invers tergeneralisasi. Dalam makalah ini akan dibahas syarat matriksA
mempunyai invers tergeneralisasi dan sekaligus menentukan invers tergeneralisasi dari
matriks A atas aljabar maxplus.
3
B. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan model research and development. Peneliti mengkaji berbagai sumber tentang masalah
membawa matriks kedalam bentuk Kanonik Jordan. Alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini adalah
perangkat lunak Scilab 5.3.
1. Aljabar Maxplus
bilangan
real yang dilengkapi dengan operasi maksimum, dinotasikan dengan dan operasi
) dinotasikan
dengan Rmax dan {-} dinotasikan dengan . Elemen merupakan elemen netral terhadap
operasi dan 0 merupakan elemen identitas terhadap operasi . Struktur aljabar dari Rmax
a Rmax , a = a =
Dalam aljabar linear, jika F field, maka dapat dibentuk suatu matriks berukuran m n
dengan entri entrinya adalah elemen elemen F. Hal yang serupa dapat dikerjakan pada Rmax
Operasi dan pada matriks atas aljabar maxplus didefinisikan sebagai berikut:
(1) (A B )= A B
ij ij ij
)
(2) ( A B
ij
4
= ( A B )
ik kj
contoh :
1 2 -2 7
Jika = dan = , maka
A -2 3 B 1 -
3
1 7
1 2 -2 7 1 -2 2 7
= = = dan
AB
-2 3 1 -3 -2 1 3 3 1 3
, jika i j
berturut turut merupakan matriks identitas dan matriks nol. Jadi ,
(1) ( E A ) = (A E ) = A untuk setiap A ( Rmax)n n ;
(2) ( A ) = (A ) = A, untuk setiap A ( R ) max
n
n.
mempunyai invers .
3. Pemetaan Residuated
Definisi 1. Suatu pemetaan f pada himpunan teurut parsial dikatakan isoton jika
x y f(x) f(y)
Contoh 1.
5
f : Rmax Rmax dengan f(x) = x 5 merupakan pemetaan isoton, yaitu untuk setiap
Definisi 2. Suatu pemetaan isoton f : D E dengan D dan E masing-masing himpunan terurut parsial
dikatakan pemetaan residuated jika untuk setiap b E, maka { x / f(x) b} mempunyai elemen maximal,
dinotasikandenganf#(b).Pemetaanisotonf#:E Ddisebutresidualdarif.
Contoh 2.
Pada contoh 1 di atas, f merupakan pemetaan residuated , sebab untuk setiap y Rmax,
( )
Diketahui f(f# (b)) = b, maka persamaan f(x) = b mempunyai solusi, yaitu x = f# (b)
( )
Diketahui f(x) = b mempunyai solusi, misalkan x1 . Diperoleh f(x1) = b. Karena f# (b) adalah
elemen maksimal dalam { x/ f(x) b}, maka x1 f# (b). Karena f isoton maka f(x1) f( f# (b)).
Menurut (1a) f f# (b) b, akibatnya b = f(x1) f f# (b) b, yaitu f(f# (b)) = b.
Ax 2 12
Ax
() ( ) ... ( )
Ax 1 21 Ax 2 22 2n n
.
Jika A ( Rmax)n n dan x Rnmax , maka Ax =
..................................................
Ax
6
() ( ) ... ( )
Ax1
n 1 Ax2 n 2
Ax nn n
()
1j j
A x
n
( )
fx = 2j j
, maka Ax = f x (2)
()
Dibentuk () ............ j=1jj
j j
Ax
()
nj j
x x fx ( ) .Sehingga
j A merupakan pemetaan isoton.
Untuk setiap j, jika j j j
() j
j
h k h k
x j = min {b1 A1j, b2 A2j, , bn Anj }. Jadi A merupakan pemetaan residuated. Dengan
kata lain. A dapat dipandang sebagai suatu pemetaan residuated dari Rnmax ke Rnmax .
Berdasarkan uraian ini, yaitu karena x j = min {b1 A1j, b2 A2j, , bn Anj }, maka residual
dari A adalah #
b ).
Ab
[ ( )] = min(j
m n
k =1 l=1
persamaan
m n
[ ( A + kl+A lj
)] = A (3)
ik
ij
X
k =1 l=1
menjadi
ij ( ) = Akl (5)
i= =1 j1 ij
8
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Relevansi antara Topik Jurnal dengan Karya-karya dan Bidang Keahlian Penulis
Adapun Relevansi antara Topik Jurnal dengan karya-karya dan Bidang Keahlian Penulis adalah Terdapat relevansi
atara topik jurnal terhapad bidang keahlian penulis, dimana pada identitas jurnal tertera;
2. S.E. Nugroho dan Hartono merupakan akademisi pada jurusan Fisika FMIPA Universitas Negri Semarang.
1. Proses pembelajaran pada Mata Kuliah Aljabar Linear yang merupakan bagain Dari Matematika Teknik
hingga memperoleh pemahaman Ilmiahnya.
2. Gambaran umum pendidikan Matematika Teknik di Indonesia, yang hasilnya belum mampu bersaing pada
taraf internasional.
3. Anggapan perlunya pengkajian tentang pengaruh model Matriks Tergenalisasi Atas Aljabar Maxplus
terhadap kemampuan analisis dan sistesis Mahasiswa.
Adapun Literatur yang digunakan dalam penulisan adalah literatur baru karena hanya 2 (dua) pustaka yang
dibawah tahun 2000 yang berasal dari jurnal-jurnal yang telah dipublikasikan sebelumnya. Hal Ini merupakan
langkah pembaharuan penelitian yang terdahulu, sehingga penelitian terbaru memberikan informasi yang lebih baru
dan yang akan sangat bermanfaat bagi pembaca dengan pembaharuan-pembaharuan kemudian.
Metodologi dalam penelitian ini dengan desain penelitian menggunakan quasi-exsperimental, dengan perbandingkan
hasil pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol pada kondisi sebelum dengan sesudah penerapan. Subjek
penelitian ini merupakan siswa SMP 1 Paninggaran Semarang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
9
yaitu 503 sampel siswa diambil secara acak. Sehingga sampel dan populasi penelitian merupakan subyek homogen
dengan taraf kepercayaan 95% dan 99%.
Penelitian ini dilakukan dengan pemberian tugas proyek pada siswa. Selanjutnya, produk proyek siswa digunakan
sebagai prekonsepsi siswa dalam pemberian konsep di dalam kelas yang dikuatkan melalui diskusi kelompok dan
peta konsep pada pertemuan pertama, metode ekspositori pada pertemuan kedua, dan eksperimen laboratorium
pada pertemuan ketiga. Dari kegiatan penelitian yang dilakukan, kelas eksperimen dan kontrol mengalami pe-
ningkatan kemampuan analisis sintesis.
F. Kesimpulan dan Saran yang Diajukan Penulis serta Implikasinya pada Penelitian Berikutnya
Gambaran peneliti tentang model pembelajaran yang diginakan: Model advance organizer berbasis proyek
berpengaruh untuk meningkatkan kemampuan analisis-sintesis siswa dalam aspek menguraikan, mengkategorikan,
mengidentifikasi, merumuskan pernyataan, merekonstruksi, menentukan dan menganalisa konsep.
Adanya Kendala yang dihadapi peneliti yaitu: dalam memilih dan mendesain proyek yang tepat sesaui konsep yang
akan diajarkan.
Peneliti menyarankan: bagi guru untuk kreatif mengembangkan model-model proyek yang sesuai. Disamping itu,
hendaklah guru berusaha mengembangkan berbagai model pembelajaran yang mem-bangkitan kemampuan
berpikir tingkat tinggi didalam proses pembelajaran sedini mungkin untuk menunjang proses belajar selanjutnya,
sehingga kemampuan berpikir siswa berkembang secara berkelanjutan
10
c. Peneliti telah mencantumkan saran yang merupakan harapan peneliti. Sehingga pembaca dapat
mengambil dampak positif dari penelitian tersebut dengan informasi-informasi dan ilmu-ilmu
pengetahuan yang diberikan.
2. Kelemahan
Tidak adanya gambaran tentang penentuan kelas kontrol dan kelas eksperimen yang dipilih.
11
DAFTAR PUSTAKA
12
13
14