Anda di halaman 1dari 5

C.

REAKSI KATALASE

I. TUJUAN
1. Memahami indikasi terjadinya reaksi katalase
2. Menentukan jenis bakteri yang melakukan reaksi katalase
3. Menentukan bakteri yang menghasilkan enzim katalase

II. PRINSIP
Tujuan utama katabolisme adalah menghasilkan energi, yang diperlukan untuk
biosintesis dan pertumbuhan. Bakteri mendapatkan energi melalui dua jalur metabolik
yaitu respirasi dan fermentasi. Pada respirasi aerob, molekul organik didegradasi secara
sempurna menjadi karbondioksida dan air dengan oksigen sebagai akseptor elektron.
Sementara pada organisme fermentatif, juga digunakan senyawa organik tanpa sistem
sitokrom. Organisme ini menghasilkan karbondioksida dan air selain produk sampingan
seperti alkohol, asam, dan aldehida. Pada organisme ini oksigen bukan sebagai akseptor
elektron dan reaksi terjadi tanpa kehadiran oksigen. Senyawa organik bertindak baik
sebagai akseptor maupun donor elektron.

III. TEORI DASAR


Uji katalase merupakan suatu pengujian terhadap bakteri tertentu untuk mengetahui
apakah bakteri tersebut merupakan bakteri aerob, anaerob fakultatif, atau anaerob
obligat dan digunakan untuk mengetahui kemampuan mikroorganisme untuk
menguraikan hidrogen peroksida dengan menghasilkan enzim katalase. Bakteri yang
memerlukan oksigen manghasilkan hidrogen peroksida (H2O2) yang sebenarnya
beracun bagi bakteri sendiri. Namun mereka dapat tetap hidup dengan adanya
antimetabolit tersebut karena mereka menghasilkan enzim katalase yang dapat
mengubah hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen dengan reaksi sebagai berikut :
2H2O2 -------> 2 H2O + O2
(Volk & Wheeler, 1993)

Enzim merupakan katalisator sejati, dimana molekul ini meningkatkan dengan nyata
kecepatan reaksi kimia spesifik yang tanpa enzim akan berlangsung sangat lambat.
Enzim tidak dapat mengubah titik keseimbangan reaksi yang dikatalisnya, enzim juga
tidak akan habis dipakai atau diubah secara permanen oleh reaksi-reaksi ini. Enzim
merupakan biokatalis yang berfungsi untuk membantu proses metabolisme. Enzim
memiliki kemampuan untuk mengkatalisis suatu reaksi. Suatu enzim adalah suatu
katalis biologis. Hampir tiap rekasi biokimia dikatalis oleh enzim. Enzim merupakan
katalis yang lebih efisien daripada kebanyakan katalis laboratorium atau industri.
Enzim juga memungkinkan suatu selektivitas pereaksi-pereaksi dan suatu pengendalian
laju reaksi yang tidak dimungkinkan oleh kelas katalis lain. Kespesifikan enzim
disebabkan oleh bentuknya yang unik dan oleh gugus-gugus polar (atau nonpolar) yang
terdapat dalam struktur enzim tersebut. Beberapa enzim bekerja bersama suatu kofaktor
non protein, yang dapat berupa senyawa organik maupun anorganik. Hidrolisis Gelatin
terdapat enzim-enzim yang menguraikan golongan potein disebut protenase/protease,
kedua nama ini dianggap sinonim. Contoh pada hidrolisis gelatin dimana protein
diperoleh dari hidrolisis kalogen, yaitu zat pada jaringan penghubung dan tendon dari
hewan. Gelatin akan terurai oleh mikrobia yang mensintesis enzim proteolisis. Larutan
gelatin bersifat cair pada suhu ruang atau suhu kamar dan padat apabila berada di dalam
refrigerator. Dan apabila gelatin sudah dihidrolisis oleh mikroba, maka akan tetap
bersifat cair (Hadioetomo, 1993).

IV. ALAT DAN BAHAN

Alat Bahan
2 tabung agar nutrisi Kultur bakteri berumur 24-48 jam :
- E. coli
- Bacillus
- A
- B
2 cawan petri steril
Reagen 3% hidrogen peroksida

V. HASIL PENGAMATAN
Tabel 1 : Hasil Pengamatan Reaksi Katalase
No. Hasil Pengamatan Keterangan
1 Tanggal pengamatan : 28
Oktober 2015
Media : Kaldu nitrat
Bakteri: Bacillus dan A
Durasi Inkubasi: 48 jam
Karakteristik: terbentuk
gelembung gas saat koloni
bakteri ditetesi oleh H2O2, hal
Gambar 1. Bacillus dan A uji ini terjadi pada kedua jenis
H2O2 bakteri.
Sumber foto : kelompok 5
2 Tanggal pengamatan : 28
Oktober 2015
Media : Kaldu nitrat
Bakteri: Bacillus dan A
Durasi Inkubasi: 48 jam
Karakteristik: terbentuk
gelembung gas saat koloni
bakteri ditetesi oleh H2O2, hal
Gambar 2. E.coli dan B uji H2O2 ini terjadi pada kedua jenis
bakteri.
Sumber foto : kelompok 4

VI. ANALISIS

Menurut Volk dan Wheeler, uji reaksi katalase digunakan untuk mengetahui
kemampuan mikroorganisme untuk menguraikan hidrogen peroksida dengan
menghasilkan enzim katalase. Enzim katalase digunakan oelh bakteri untuk membantu
penguraian H2O2 yang beracun bagi bakteri.

Pada percobaan ini langkah pertama yang dilakukan adalah menumbuhkan bakteri yang
akan diamati pada cawan petri. Cawan petri dibagi dua bagian dan diinokulasikan 2
jenis bakteri yang berbeda secara streak. Inokulasi dilakukan secara aseptik untuk
menghindari hasil pengamatan yang dipengaruhi oleh mikroorganisme lain. Setelah
diinokulasi, cawan petri diinkubasi pada suhu 37o selama 48 jam. Setelah diinkubasi,
reagen berupa H2O2 diberikan pada media yang ditumbuhi oleh bakteri (daerah yang
digores). Setelah ditetesi H2O2, bakteri harus segera diamati untuk dilihat reaksi yang
terjadi.

Gambar 3. Reaksi katalase Bacillus literatur


(Sumber: :
http://academic.pgcc.edu/~kroberts/Lecture/Chapter%206/requirements.html)

Gambar 3 di atas merupakan hasil uji reaksi katalase pada bakteri Bacillus subtilus
dari literatur. Membandingkannya dengan hasil percobaan pada Gambar 1, kedua
hasil percobaan menunjukan reaksi yang sama yaitu membentuk gelembung-
gelembung gas di sekitar bakteri yang diinokulasikan. Gelembung gas yang terjadi
merupakan produk dari reaksi katalase yang dilakukan bakteri.
Gambar 4. Reaksi katalase

Gambar 4 merupakan perbandingan hasil pengamatan terhadap bakteri-bakteri yang


telah ditetesi oleh H2O2. Dari hasil pengamatan diamati bahwa setelah ditetesi oleh
reagen, terbentuk gelembung-gelembung gas kecil di sekitar media yang ditumbuhi
semua jenis bakteri. Gelembung gas yang terbentuk merupakan indikasi positif dari
terjadinya reaksi katalase pada bakteri tersebut. Gelembung gas menjadi indikator
terjadinya reaksi katalase dikarenakan gas adalah salah satu produk dari reaksi katalase
dengan persamaan kimiawi sebagai berikut :

2H2O2 -------> 2 H2O + O2

Reaksi positif yang ditemukan di semua bakteri menunjukan bahwa bakteri-bakteri


yang diuji tersebut mampu mensintesis enzim katalase untuk menguraikan H2O2.

VII. KESIMPULAN

1. Indikasi positif reaksi katalase adalah terbentuknya gelembung-gelembung gas


pada saat bakteri ditetesi oleh H2O2. Hal ini dikarenakan bakteri
mempertahankan dirinya dari senyawa H2O2 yang beracun dengan mengeluarkan
enzim katalase yang dapat menguraikan senyawa tersebut. Reaksi oleh enzim
katalase tersebut menghasilkan gas yang terlihat dalam bentuk gelembung-
gelembung gas. Persamaan kimiawinya sebagai berikut :
2H2O2 -------> 2 H2O + O2
2. Dari hasil percobaan didapati semua bakteri menghasilkan gelembung gas yang
menjadi indikasi positif reaksi katalase. Oleh karena itu bakteri Bacillus, E.coli,
bakteri A, dan bakteri B dapat melakukan reaksi katalase.
3. Reaksi katalase ada karena pembentukan enzim katalase yang dapat menguraikan
H2O2. Oleh karena itu bakteri-bakteri yang dapat melakukan reaksi katalase
berarti dapat menghasilkan enzim katalase. Maka bakteri Bacillus, E.coli, bakteri
A dan bakteri B dapat menghasilkan enzim katalase.
VIII. DAFTAR PUSTAKA

Hadioetomo, R. S. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek : Teknik dan


Prosedur Dasar Laboratorium. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Volk dan Wheeler. 1993. Mikrobiologi Dasar Jasad V. Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai