Anda di halaman 1dari 18

AGAMA DAN FUNGSINYA DALAM

KEHIDUPAN MANUSIA
D
I
S
U
S
U
N
OLEH
Kelompok 1 :

1. Andre Parulian
2. Daniel Saito Batubara
3. Diana Maddalena Sianturi
4. Dominggo WB Sihite

Teknik Sipil

Politeknik Negeri Medan


Sumatera Utara

2017/2018
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Terima kasih juga buat teman-teman yang
membantu dan bekerja sama untuk menyelesaikan makalah ini.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca dan pembuat, Untuk ke depannya dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 12 oktober 2017

Penyusun
Daftar Isi
KATA PENGANTAR .................................................................................................. I

DAFTAR ISI ................................................................................................................. II

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang............................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1

1.3 Tujuan ......................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 2

2.1 Fungsi Agama Dalam Kehidupsn Individu ................................................ 2

2.2 Fungsi Agama Dalam Kehidupan Masyarakat ........................................... 5

2.3 Fungsi Agama Dalam Menghadapi Krisis Modernisasi ............................. 9

2.4 Fungsi Agama Dalam Membangun ............................................................ 11

BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 13

3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 13

3.2 Saran ........................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 14


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Agama sebagai bentuk keyakinan manusia terhadap sesuatu yang maha kuasa(adi
kodrati) menyertai seluruh ruang lingkup kehidupan manusia
baikdalamkehidupanindividu,masyarakat,Materil,spiritual,duniawi,ukhruawi.tidak ada
satu ruang pun dalamkehidupan manusia yang di jamah oleh ajaran agama .menurut
Elizabeth k.nottingham meski manusia di tujukan pada dunia yang tak dapat di lihat
akhiratnya,namun agama jugamelibatkan diri dalam masalah masalah kehidupan sehari
hari.
B. Rumusan Masalah
Untuk mengkaji dan mengulas tentang peran dan fungsi agama dalam kehidupan
manusia, maka diperlukan subpokok bahasan yang saling berhubungan, sehingga
penyusun membuat rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Fungsi Agama Dalam kehidupan Individu?
2. Bagaimana Fungsi Agama Dalam Kehidupan Masyarakat?
3. Bagaimana Fungsi Agama Dalam Menghadapi Krisis Modernisasi?
4. Bagaimana Fungsi Agama Dalam Pembangunan?
C. Tujuan Dan Manfaat
Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas agama Islam dan
menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan masalah. Manfaat dari penulisan makalah
ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan penyusun dan pembaca tentang peran dan
fungsi agama dalam kehidupan manusia
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Fungsi Agama Dalam Kehidupan Individu
2.1.1 Agama sebagai sumber nilai dalam menjaga kesusilaan

Dalam ajaran agama terdapat nilai-nilai bagi kehidupan manusia nilai ini di
jadikan acuan dan sekaligus sebagai petunjuk
Sebagai petunjuk agama menjadi kerangka acuan dalam berfikir,bersikapdan
berperilaku agar sejalan dengan keyakinan yang di anutnya.
Menurut:mc.Quire sistem nilai yang berdasaskan agama dapat memberikan pedoman
individu dalam kehidupan individu dan masyarakat1[1].
Elizabeth k.notingham,setiap individu tumbuh menjadi dewasa melalui sistem
nilai sebagai tautan umum untuk mengarah kan aktivitas dalam masyarakat yang
berfungsi sebagai tujuan akhir pengembangan keperibadian. niai-nilai agama dalam hal
ini adalah sebagai landasan nilaisocial,dimana sangat untuk mempertahan kan
masyarakat itu sendiri dalamgenerasi yangt akan datang,dengan mempedomani sistem
nilai maka kesulsilaan akan terjaga namun itu semua tidak berfungsi tampa adanya
pendidika.
Ada tiga bentuk proses pendidikan :
a. Transfer of knowledge :ilmu pengetahuan yang di pindakan pada peserta didik
b. Transfermation of knowledge: ilmu pengetahuan yang di berikan dan
dikembangkan oleh peserta didik
c. Internalisation of values: ilmu yang ditanam kan pada peserta didik

2.1.2 Agama sebagai sarana untuk mengatasi frustasi

Manusia memerlukan kebutuhan hidup seperti makan ,pakaian dan istirahat dan
seks sampai kebutuhan psikis,keamanan ketenteraman ,per sahabatan ,penghargaan dan
kasih sayang,maka seseorang akan memuaskan kebutuhan tersebut tapi apabila tidak
terpenuhi maka akan menimbulkan kekecewaan yang tidak menyenangkan,kondisi atau
keadaan yang di sebut frustasi.
2.1.3 agama sebagai sarana untuk mengatasi ketakutan
Ketakutan yang di maksud dalam kaitannya agama ada 2
a) ketakutan yang tidak ada objek
b) ketakutan yang mempunyai objek

Ketakutan ini sangat penting dalam psikologi agama, Ketakutan tanpa objek
membingungkan manusia, sedangkan yang ada objek mudah diatasi dengan
memberantas atau pun memerangi objek tersebut, tetapi biasanyan ketakutan yang tidak
mempunyai objek ini sulit di teliti namun biasa dilihat dari gejala gelanya,
seumpamanya gejala malu, rasa bersala, takut kecelakaan, rasa bingung dan takut mati,
untuk mengatasi ketakutan tersebut orang biasanya menbutuhkan tempat perlindungan,
dari rasa takut, misal kan disaat terjadi gempa atau tsunami, dimana sebagian orang
berduyun-duyun pergi rumah ibadah untuk mintak pertolongan dan perlindungan
kepada yang maha kuasa.
2.1.4 Agama sebagai sarana untuk memuaskan keingintahuan

Agama mampu memberikan kesukaran intelektual-kognitif ,sejauh kesukaran itu


diresapi oleh keingininan eksistensial dan psikologis,yaitu oleh keinginan dan
kebutuhan manusia akan orientasi dalam kehidupan yaitu dari mana manusia datang dan
apa tujuan manusia hidup,dan mengapa manusia.ada.dan kemana manusia kembali
setelah mati.
Kebanyakan orang tidak dapat menerima bahwa sesunggu nya kehidupan nya
tampa tujuan berrarti bahwa diri nya gejala sementara saja yang akan berlalu lagi ,dan
beranggapan bahwa kehidupan manusia hanya sia sia saja,ketidak tahuan manusia akan
segala persoalan orientasi kehidupan itu dapat di temukan jawabannya dalam agama
yang tegas nya lebih tugas dari filsafat dan ilmu pengetahuan ,dengan demikiandi
pandang dari segin psikologi dapat di katakana agama memberikan sumbangan
istimewa ke pada manusia dengan mengarakan diri pada tuhan.dengan demikian,
agama dapat menjadikan manusia merasa aman dalam hidup nya.kesadaran akan hal
seperti itu dapat menimbulkan tingkah laku keagamaan

2.2 Fungsi Agama Dalam Kehidupan Masyarakat

Masalah agama tidak akan mungkin dapat di pisahkan dari kehidupan masyarakat,
karena agama itu sendiri diperlukan dalam kehidupan masyarakat. Dalam prakteknya
fungsi agama dalam masyarakat antara lain;
2.2.1 Berfungsi Edukatif
Para penganut agama berpendapat bahwa ajaran agama yang mereka anut
memberikan ajaran ajaran,yang harus di patuhi ,ajaran agama secarab yuridis berfungsi
menyuruh dan melarang kedua unsur suruhan dan larangan ini mempunyai latar
belakang mengarahkan, bimbingan agar pribadi penganutnya menjadi baik dan terbiasa
dengan yang terbaik menurut ajaran bagama masing-masing.

2.2.2 Berfungsi penyelamat

Dimanapun manusia berada dia selalu mengingat dirinya selamat, keselamatan


yang meliputi bidang yang luas adalah keselamatan yang di ajarkan agama. keselamatan
yang di berikan agama meliputi dua alam yaitu dunia dan akhirat, dan dalam hal ini
penganut haruslah mengenal sesuatu yang di sebut supernatural.
Pelaksanaan pengenalan kepada unsure super natural itu bertujuan agar manusia
dapat berkomunikasih dengannya baik secara langsung maupun perantara. Berkomuni
kasih dengan carasesuai dengan ajaran agama itu sendiri,diantaranya:
a. mempersatukan sendiri pada tuhan (pantheisnae)
b. pembebasan dan pensucian diri (penebus dosa)
\

2.2.3. Berfungsi sebagai perdamaian

Para penganut agama seseorang yang bersalah atau berdosa dapat mencapai
kedamaian batin melalui tuntunan agama ,rasa bersalah dan berdosa dapathilang dari
batin apabila seseorang yang bersalah telah menebus dosa nya dengan bertaubat

2.2.4 Berfungsi sebagai social control


Para penganut agama sesuai dengan ajaran agama yang di anut nya terkait batin
dalam tuntunan baik secara bindividu maupun kelompok dan ajaran agama di anggap
penganut nya sebagai norma norma dalam kehidupan, sehingga dalam hal ini agama
dapat berfungsi sebagai pengawas baik secara individu maupun kelompok
a. Secara instansi agama merupakan norma yang harus di patuhi oleh penganut
b. Secara dogmatis(ajaran)mempunyai fungsi kritis yang bersifat profetis (kenabian)

2.2.5 Berfungsi sebagai pemupuk solidaritas

Para penganut agama yang sama secara psikologis akan memiliki kesamaan
dalam satu kesatuan dalam iman dan kepercayaan ,rasa kesatuan ini dapat menimbul
kan solidaritas dalam kelompok maupun per orangan ,kadang dapat membina
persaudaraan yang kokoh,pada beberapa agama dapat di wujud kan dalam bentuk harga
meng hargai dalam agama.

2.2.6 Berfungsi tranformatif

Ajaran agama dapat merubah kehidupan seseorang atau kelompok menjadi


kehidupan baru sesuai ajaran agama yang di anutnya.kehidupan baru yang di terima nya
berdasarkan ajaran agama yang di peluk nya itu kadang kala mampu
mengubahkesetiaan nya kepada adat dan norma yang di anut nya sebelum itu

2.2.7 Fungsi kreatif

Ajaran agama mendukung segalah usaha manusia bukan saja bersifat ukhrawi
melain kan juga bersifat duniawi.segalah usaha manusia selama tidak bertentangan
dengan norma-norma agama ,bila di lakukan dengan ikhlas karena allah merupakan
ibadah.
Ibadah tersebut ada yang bercorak ritual seperti shalat,puasa dan sebagai nya
,dan ada pun yang bercorak non ritual seperti gotong royong ,menyantuni fakir miskin
,membangun rumah sakit dan lain sebagai nya.

2.3 Fungsi Agama Dalam Menghadapi Krisis Modernisasi


Gerakan modernisasi pada dasarnya merupakan gerakan sosiokultural yang
mengarah pada upaya meningkatkan kesejahteraan ekonomi (economic welfare ) namun
pada perkembangan berikutnya, modernisasi dalam realitanya, tidak semata merupakan
perubahan ekonomi. tetapi berubahan aspek sosio cultural termasuk aspek politik dan
keagamaan.
Nilai tradisional, termasuk nilai religious kehilangan daya legitimasinya yang
efektif. hukum reprensif berubah dan di ganti restitutif dalam mengontrol prilaku
masyarakat. dominasi tradisi yang ada pada masa tradisional yang selalu bernilai positif
dan di terima masyarakat kian terpinggir akibatnya masyarakat modern mengalami
berbagai krisis.

2.3.1 Agama berfungsi untuk mengatasi krisis spiritual

Dalam berapa dekade terakhir ini banyak orang tertarik kembali melihat ajaran
agama karena situasi yang menyimpang, disebabkan perubahan yang sangat cepat
dalam semua aspek kehidupan banyak orang merasakan membutuhkan sesuatu untuk di
pegang dengan kuat. Tindakan mengherankan bila hampir semua ajaran keagamaan
bangkit kembali dalam berbagai bentuk.

2.3.2 Agama berfungsi untuk menanggulangi materialistic

Implikasi lain problem yang di timbulkan modernitas akibat pemujaan terhadap


ilmu pengetahuan dan teknologi adalah bahwa manusia menjadikan prestasi di bidang
pemenuh kebutuhan material di jadikan alat ukur kesuksesan yang dominan. Manusia
sibuk dan berkerja keras melakukan penyesuaian diri dengan trend modern. Ialah
berjuang keras untuk memenuhi keinginanya. pada hal mereka di perbudak oleh
keinginan social.konteks ini agama menekan kan bahwa kebahagian rohani lebih
penting dari pada materi. dan kebahagian materi ini hanya bersipat sementara dan akan
hancur sedangkan ruhani bersifat abadi karena itu kebahagiaan yang hakiki karena ada
pada alam yang tak terbatas yaitu alam ruhani.
2.4 Fungsi Agama Dalam Membangun
Agama sebagai unsure asensi dalam keperibadiaan manusia dapat memberikan
peranan yang positif dalam membangun individu dan masyarakat selama kebenarannya
masih di yakini secara mutlak.

MUKTI ALI:mengemukakan bahwa peranan agama dalam pembangunan adalah:


2.4.1 Sebagai Ethos
Maksud nya adalah bahwa agama menjadi anutan seseorang atau masyarakat jika
diyakini dan dihayati secara mendalam. Mampu memberikan nilai tatanan norma dan
sikat, selanjutnya nilai dan norma memberikan pedoman tingkhlaku yang etnis,
perbuatan agama lebih menjerumus pada perbuatan yang bernilai akhlak yang mulia dan
bukan kepentingan lain.
Segala bentuk perbuatan nindividu maupun masyarakat berada dalam suatu garis yang
serasi dengan peraturan dan aturan agama dan akhirnya akan terbina suatu kebiasaan
dan perilaku yang agamis, kebiasaan yang agamis dapat di jadikan acuan dalam hal
pembangunan.

2.4.2 Sebagai motivasi


Ajaran agama yang sudah menjadi keyakinan mendalam akan mendorong seseorang
atau kelompok untuk mengejar tingkat hidup yang lebih baik .pengamalan agama
tercermin dari pribadi yang berpartisipasi dalam meningkatkan mutu kehidupan tanpa
mengharapkan imbalan yang berlebihan

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Peran dan fungsi agama bagi manusia sangatlah berpengaruh terhadap
kehidupannya, karena agama adalah suatu pedoman hidup seseorang untuk mencapai
kebahagiaan dunia maupun akhiratnya.
Salah satu tujuan agama adalah membentuk jiwa nya ber-budipekerti dengan adab
yang sempurna baik dengan tuhan-nya maupun lingkungan masyarakat. Semua agama
sudah sangat sempurna dikarnakan dapat menuntun umat-nya bersikap dengan baik dan
benar serta dibenarkan. keburukan cara ber-sikap dan penyampaian si pemeluk agama
dikarnakan ketidakpahaman tujuan daripada agama-nya. memburukan serta
membandingkan agama satu dengan yang lain adalah cerminan kebodohan si pemeluk
agama.

3.2 Saran
Dalam hal ini saya berharap penulisan ini mendapat saran dan kriritik yang
membangun , sehingga jika ada yang harus di revisi dan di perbaiki tulisan iini dapat
memberikan manfaat yang jauh lebih besar dan turut andil dalam perkembangan
keterampilan berbahasa. Manusia sebaiknya lebih memahami aspek-aspek dari
Keterampilan Berbahasa tersebut, agar memudahkan dalam memahami setiap keinginan
manusia lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
Nasution, Harun, filsafat dan mitisme dalam islam, Jakarta bulan bintang, 1973 hal. 72
Nottingham, Agama dan masyarakat, suatu pengantar sosiologi agama, Jakarta:
Rajawali, 1985 hal, 23
Najati, alquran dan ilmu jiwa,peterjemah, bandung, pustaka, 1985 hal, 12
Nashr, Abu Wafa al Ghanimi, sufi dari zaman ke zaman terjemahan, Ahmad
RafiBandung, pustaka, 1985, hal 125
kauloalet.blogspot.com/2016/04/psikologi-agama-fungsi-agama-dalam.html
abdulromi.blogspot.com/2013/06/fungsi-agama-dalam-kehidupan_2361.html
ainunwima.blogspot.co.id/2014/08/pengaruh-agama-dalam-kehidupan.html
ariantiyoulie.blogspot.com/2013/11/peran-dan-fungsi-agama-dalam-masyarakat.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Agama

Anda mungkin juga menyukai