Anda di halaman 1dari 2

Reaksi bolak balik dalam industri kimia dan cara mengaturnya

1. Pembuatan Ammonioum Sulfat


Diagram proses pembuatan pupuk Ammonium Sulfat, di pabrik ZA I/III adalah sebagai
berikut :

H2SO4

NH3

Reaktor Unit Separation Unit Driying Unit Bagging Unit

Mother Liquor
Hot Water

Gambar.1 Diagram blok pabrik ZA I/III PT. Petrokimia Gresik


(Sumber gambar : www.academia.edu, laporan KKN-P Fitria Nur Azizah mahasiswi Teknik
Industri Universitas Brawijaya )

Proses yang dipakai adalah netralisasi ( De nora ) dengan prinsip, uap NH3
dimasukkan Saturator yang sudah terisi Asam sulfat dan ditambahkan air kondensat
sebagai penyerap panas hasil reaksi dengan bantuan udara sebagai pengaduk.
Ammonium sulfat ((NH4)2SO4 ) diperoleh dari netralisasi NH3 dan H2SO4.
Gas Amoniak murni dimasukkan bersama-sama dengan H2SO4 dalam Saturator.
Reaksi yang terjadi untuk pembentukan Ammonium sulfat adalah sebagai berikut :

2 NH3 + H2SO4 ((NH4)2SO4 )

Reaksi ini sangat eksotermis, sebagian kecil panas ini hilang melalui dinding
Saturator,sebagian besar akan menguapkan air dari larutan dalam Saturator.
Temperatur dalam Saturator dapat bertahan hampir konstan ( 105 110 C ) pada
kondisi normal operasi. Digunakan kondensor pada aliran uap yang keluar Saturator
dimaksudkan untuk mengembalikan sejumlah air guna menjaga keseimbangan air.
Penambahan air dapat juga dimasukkan ke dalam Condesat Recycle System.

1. Cara mengatur kesetimbangannya


Caranya adalah dengan memerhatikan faktor faktor berikut:

1) Perubahan Konsentrasi
Jika konsentrasi zat diperbesar maka reaksi akan bergeser menjauhi zat tersebut.
Sebaliknya, jika konsentrasi zat diperkecil, maka reaksi kesetimbangan akan bergeser
mendekati zat tersebut. Konsentrasi zat bisa berubah namun harga konstanta
kesetimbangan akan selalu tetap.
2) Perubahan Tekanan
Jika tekanan diperbesar, maka reaksi bergeser ke jumlah koefisien
kecil.Sedangkan jika tekanan diperkecil, maka reaksi bergeser ke jumlah koefisien
besar.Koefisien merupakan jumlah angka di sebelah kiri atau kanan sebuah reaksi
kimia. Tekanan bisa saja berubah namun konstanta kesetimbangan tidak akan berubah.
3) Perubahan Volume
Jika volume diperbesar maka reaksi bergeser ke jumlah koefisien yang
besar.Sedangkan bila volum diperkecil reaksi bergeser ke jumlah koefisien
kecil.Pergeseran kesetimbangan karena perubahan volum tidak mengubah harga
konstanta kesetimbangan.
4) Penambahan Katalis
Penambahan katalis dalam suatu reaksi kesetimbangan tidak akan menggeser
kesetimbangan. Katalis hanya mempercepat laju reaksi sehingga katalis hanya
mempercepat terjadinya kesetimbangan. Meski demikian, setelah keadaan setimbang
telah terjadi maka penambahan katalis tidak akan berpengaruh.
5) Penambahan Temperatur
Jika temperatur dinaikkan, kesetimbangan bergeser ke reaksi endoterm (reaksi
yang membutuhkan kalor).Sebaliknya, jika temperatur diturunkan maka kesetimbangan
bergeser ke reaksi eksoterm (rekasi yang melepaskan kalor).Terjadinya pergeseran
kesetimbangan akibat perubahan temperatur bukan untuk mempertahankan
kesetimbangan, tetapi karena dalam reaksi tersebut terdapat reaksi yang membutuhkan
kalor dan ada reaksi yang tidak butuh kalor.

Anda mungkin juga menyukai