Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
B. ETIOLOGI
Penyebab secara pasti
pada hipertropi prostat benigna belum jelas tetapi ada dugaan oleh faktor penuaan atau
bertambahnya usia (> 50 tahun) akan terjadi perubahan keseimbangan testosteron karena produksi
testosteron menurun dan terjadi konveksi testosteron menjadi esterogen pada jaringan adipose di
perifer.
C. MANIFESTASI KLINIK
D. KOMPLIKASI
1. Pielonefritis
1. Pemeriksaan mikrobiologis urin untuk mendeteksi adanya berbagai infeksi yang memerlukan
pengobatan.
2. Pemeriksaan kadar urea dan kreatinin dalam darah untuk memonitor fungsi ginjal; aktivitas serum
asam fosfat tidak selalu meningkat, walaupun sedikit, peningkatan yang sebentar dapat terjadi
setelah dilakukan pemeriksaan perrektat ataupun kateterisasi uretra.
3. Pemeriksaan ultrasonografi traktus urinarius digunakan untuk menilai traktus urinarius
bagian atas yang mengidentifikasikan beratnya obstruksi yang terjadi.
4. Sistoskopi untuk melihat pembesaran lobus medialis yang tidak teraba pada waktu
pemeriksaan perektal.
5. Pemeriksaan histologis sediaan hasil prostatetomi.
F. PENATALAKSANAAN MEDIK