Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK PERAWATAN

Praktek Gelas

Dosen Pembimbing : Ir. Dwi Nirwantoro M,T.

Kelompok :V
Kelas : 2A D3 Teknik Kimia
Nama : 1. Mega Suci Lestari 151411017
2. Mochammad Hibatul Aziz 151411018
3. Nabila Fatin Kamilasari 151411021
4. Nabila Nisa Mukarom 151411022

Tanggal Praktikum : 2 Maret 2017


Tanggal Pengumplan Laporan : 9 Maret 2017

PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA


JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
TAHUN 2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hasil suatu proses kimia sangat dipengaruhi oleh kondisi pada waktu reaksi tersebut
berlangsung, baik tekanan, temperatur, katalis serta adanya kontaminan. Kontaminan selain
dapat berasal dari ketidakmakmurnia zat yang bereaksi juga dapat berasal dari reaksi antara
zat dengan tempat terjadinya reaksi tersebut. Karena itu dalam melakukan suatu proses kimia
perlu diperhatikan bahan dari tempat berlangsungnya reaksi tersebut. Salah satu bahan
reaktor yang sering digunakan karena sifatnya yang inert adalah gelas. Bahan ini sering
digunakan untuk membuat reaktor untuk menghasilkan produk yang dikehendaki dengan
kuantitas yang tidak terlalu besar namun memiliki kemurnian relatif tinggi.

1.2 Tujuan Percobaan


Dapat melakukan dan mengerti bahwa pipa gelas dapat dipotong
Dapat melakukan dan mengerti bahwa pipa gelas dapat dibengkokkan
Dapat melakukan dan mengerti cara meniup, menyambung, menarik dan bahwa
lubang dapat ditutup
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Gelas


Salah satu upaya menghasilkan produk reaksi kimia bebas kontaminan adalah dengan
menggunakan reaktor dari gelas. Gelas merupakan gabungan dari bahan-bahan anorganik non
logam yang didinginkan menjadi kaku tanpa mengalami kristalisasi. Gelas juga dikenal
sebagai cairan yang kaku. Hal ini disebabkan karena tidak adanya perubahan struktur gelas
caur dan gelas kaku. Selain dapat memiliki sifat yang transparan, gelas juga tahan terhadap
sejumlah zat kimia. Bahan pembentuk gelas yang utama adalah kuarsa (SiO2). Sebagai bahan
baku tambahan adalah CaCO3 atau MgCO3 untuk mempermudah peleburan dan Na3CO3 atau
K2CO3 untuk menurunkan titik lebur. Kadang-kadang ditambahkan pula NaNO3 atau Na2SO4
untuk membantu proses finning dan oksidator. Selain itu kadang-kadang ditambahkan oksida
logam sebagai pewarna.
Gelas adalah benda yang transparan, lumayan kuat, biasanya tidak bereaksi dengan
barang kimia, dan tidak aktif secara biologi yang bisa dibentuk dengan permukaan yang
sangat halus dan kedap air. Oleh karena sifatnya yang sangat ideal gelas banyak digunakan di
banyak bidang kehidupan. Tetapi gelas bisa pecah menjadi pecahan yang tajam. Sifat kaca ini
bisa dimodifikasi dan bahkan bisa diubah seluruhnya dengan proses kimia atau dengan
pemanasan.
Ada beberapa sifat gelas yang bisa dikatakan memiliki kelebihan dibanding dengan
material lainnya, antara lain :
a) Sifat estetika atau keindahan.
b) Sifat tembus pandang secara optik (transparan).
c) Sifat elastis.
d) Sifat ketahanan terhadap zat/reaksi kimia.
Namun selain memiliki kelebihan, gelas juga memiliki kekurangan yaitu sifat gelas yang
getas dan mudah pecah.

2.2 Definisi Teknik


Gelas mempunyai beberapa definisi teknis yang tergantung dari proses pembentukan
gelas, struktur atom dan keadaan thermodinamis nya.
a) Secara empiris: Gelas adalah material non-organik hasil dari proses pendingan tanpa
melalui proses kristalisasi.
b) Definisi berdasarkan struktur: Gelas adalah benda padat yang tidak mempunyai struktur
seperti halnya keramik atau logam.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa metode yang dapat dilakukan
untuk membuat gelas, yaitu:

a) Proses pendinginan dengan cepat.


b) Proses polimerisasi.

2.3 Cara Memotong Bahan Gelas

Dalam membuat berbagai peralatan laboratorium yang terbuat dari bahan gelas seperti
pipet tetes, tabung reaksi dan batang pengaduk, dilakukan berbagai teknik pemotongan bahan
gelas. Pemotongan bahan gelas ini dilakukan dengan menggunakan suatu alat pemotong yang
berfungsi untuk memberi goresan pada permukaan bahan gelas sehingga mempermudah
dalam proses pemotongan.

2.4 Pipet Tetes, Tabung Reaksi dan Batang Pengaduk

a) Pipet Tetes

Pipet tetes adalah jenis pipet yang berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan
ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Berguna untuk mengambil
cairan dalam skala tetesan kecil.
Terkadang saat melakukan percobaan reaksi kimia di laboratorium, bahan yang kita
perlukan jumlahnya tidaklah terlalu besar sehingga tidak bisa diukur dengn alat ukur yang
berskala. Untuk keperluan itu dipergunakan pipet tetes. Pipet tetes ini hanya bisa digunakan
untuk bahan yang bersifat cair. Jika ada bahan padatan yang harus di ukur menggunakan
pipet tetes, maka padatan tersebut harus terlebih dahulu di larutkan.
Pipet tetes berfungsi untuk membantu memindahkan cairan dari wadah yang satu ke
wadah yang lain dalam jumlah yang sangat kecil yaitu setetes demi tetes. Pemindahan cairan
dengan menggunakan pipet tetes memang memakan waktu yang lama. tapi demi keakuratan
percobaan, biasanya hal tersebut memang terpaksa di lakukan. Pipet tetes terdiri dari berbagai
ukuran. Semakin besar ukuran pipet tetes, maka semakin besar juga jumlah cairan yang
diteteskan.

Gambar 1. Pipet Tetes

b) Tabung Reaksi

Tabung Reaksi (Test Tube) adalah tabung genggam yang digunakan untuk mencampur
atau memanaskan bahan-bahan kimia di laboratorium. Tabung tersebut terbuka dibagian atas
dan dasar tabung yang bulat. tabung Reaksi biasanya terbuat dari bahan kaca atau plastik.
Tabung reaksi umumnya terbuat dari gelas, dengan berbagai macam ukuran. Biasanya 75
x 10 mm, 4 ml, atau 100 x 12 mm, 8 mL.
Fungsi tabung reaksi antara lain adalah:

1. Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia.


2. Untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil.
3. Sebagai tempat perkembangbiakan mikroba dalam media cair.

Gambar 2. Tabung Reaksi


c) Batang Pengaduk

Batang pengaduk adalah sebuah batang gelas dengan satu ujung bulat dan berbentuk
baling-baling serta satu ujung yang lain pipih. Pengadukan dengan menggunakan batang
pengaduk dengan baling-baling lebih optimal dibandingkan dengan pengadukan dengan
menggunakan pengaduk biasa. Panjang batang pengaduk ini pada umumnya 15 cm.
Fungsi dari batang pengaduk adalah untuk mengaduk larutan agar larutan menjadi homogen.

Gambar 3.
BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat yang digunakan :

* Kompresor udara tekan

* Brender

* Pisau pemotong kaca

* Kacamata pelindung

* Batang kaca pembantu

3.2 Bahan yang digunakan :

* Batang gelas

* Gas oksigen

* Gas elpiji
IV. PROSEDUR PERCOBAAN

Meletakkan pemotong kaca tegak lurus

Memotong antara 1/5 - 1/4 keliling pipa dalam keadaan


tersangga

Memegang pipa dalam keadaan horizontal dengan kedua ibu jari pada sisi- sisi
yang berlawanan dari potongan

Menekan ibu jari dan serentak menekan ke samping, hingga batang


kaca terpotong

Memanaskan bagian tengah pada potongan kaca, agar terbagi dua

Merapikan ujung pipa yang telah terpisah dengan cara memanaskannya

Merapatkan ujung pipa dengan bantuan batang pembantu yang telah dipanaskan

Meniup tabung lewat ujung yang lain sampai terbentuk lengkungan simetri pada
ujung yang dipanaskan
BAB IV

HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN


4.1 Alat yang Digunakan

4.1.1 Alat Pemotong Kaca 4.1.2 Burner

4.2 Produk yang Dihasilkan

Produk berupa 4 tabung reaksi dari pipa


gelas berdiameter 20 mm. Tabung reaksi ini dibuat
dengan memanaskan ujung pipa gelas yang telah
dipotong pada api burner dan merapatkannya
menggunakan batang pembantu,sehingga ujungnya
berbentuk lengkung simetri.
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini yaitu melakukan perbaikan pada gelas kaca dengan tujuan
yatu dapat melakukan dan mengerti bahwa pipa gelas dapat dipotong, dapat melakukan dan
mengerti bahwa pipa gelas dapat dibengkokan, dapat melakukan dan mengerti cara meniup,
menyambung, menarik dan bahwa lubang dapat ditutup.
Gelas memiliki sifat dapat dibentuk sesuai keinginan pada temperatur tinggi
mencapai titik lebunya, maka gelas dipanaskan dengan burner untuk mencapai titik leburnya
dan dapat dibentuk ulang dan peralatan laboratorium yang pecah atau rusak dapat diperbaiki
untuk bisa digunakan kembali. Pada praktikum ini dilakukan beberapa kali percobaan
pembuatan gelas yaitu membuat tabung reaksi untuk keperluan lab.
Sebelum melakukan pemanasan gelas dipotong dahulu dengan rapi tanpa ada
pecahan kaca yang masih ada di pipa gelas. Digunakan alat khusus pemotong gelas,
pemotongan pipa ini dilakukan dengan cara menggoreskan alat pemotong kaca pada pipa
sampai membentuk jalur yang lurus kemudian memegang pipa dengan keadaan horizontal
menggunakan dua ibu jari dengan arah yang berbeda dan menekannya sampai pipa terbagi
dua. Bila pada saat membuat jalur tidak lurus maka hasil potongan tidak akan rapi sedangkan
bila pemotongan yang tegak akan memberika potongan yang lurus dan rapi.
Setelah pipa dibagi dua dilanjutkan dengan mengukur panjang alat yang diinginkan
dan membakarnya dengan Brander. Brander adalah alat pembakar gas berbahan bakar LPG
yang berfungsi sebagai pencampur gas LPG dengan gas oksigen dengan proporsi tertentu
yang dapat diatur sehingga dapat digunakan untuk melelehkan gelas.
Pada saat pembakaran dibutuhkan kecekatan dan ketelitian karena gelas akan
mudah dibentuk pada titik leburnya bila tidak gelas akan mengeras dengan cepat dan tidak
dapat dibentuk, namun bila gelas terlalu panas gelas juga akan sangat lentur dan mempersulit
pembentukan. Sehingga ketepatan sangat diperlukan dalam pembuatan gelas ini. Bila sudah
terbentuk dilanjutkan dengan memanaskan ujung satunya agar tidak tajam dan tidak melukai
tangan.
Alat pelindung diri yang digunakan meliputi kacamata pelindung untuk menghindari
pecahan kaca yang masuk kedalam mata, kemudian sarung tangan agar pecahan kaca tidak
melukai tangan..

SIMPULAN DAN SARAN


1. Bahan olahan gelas merupakan salah satu instumen penting dalam praktikum di
laboratotium.
2. Pembuatan gelas dapat menjadi sebuah lahan yang dapat digunakan untuk berwirausaha.
3. Pembuatan gelas memerlukan keahlian khusus dan keterampilan yang didapat dari
pengalaman dan pelatihan.
4. Alat pelindung diri dan kehati-hatian merupakan hal yang harus sangat diperhatikan
dalam praktik pembuatan gelas.
5. Hasil pengolahan gelas yang baik, bentuknya mulus tanpa ada cacat pada bagian
bagiannya.

DAFTAR PUSTAKA

Pelatihan Teknik Gelas Laboratorium Logam dan Gelas Jurusan Fisika Teknik ITB
1996 Anonim. Praktek Gelas. http://id.scribd.com/doc/259126972/PRAKTEK-GELAS.

Anda mungkin juga menyukai