Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM

GENETIKA
PEMERIKSAAN BADAN BARR DAN DRUMSTICK

Disusun oleh :
ISRIZAL ZAILI
NIM : 173112620120061

UNIVERSITAS NASIONAL
FAKULTAS BIOLOGI / BIOLOGI MEDIK
2017
PEMERIKSAAN BADAN BARR DAN DRUMSTICK

TANGGAL PRAKTIKUM
Selasa, 24 November 2017

TUJUAN PRAKTIKUM

Membuktikan apakah perempuan bersifat seks kromatin positif, sedangkan laki laki seks
kromatin negatif dengan menemukan barr body.
Membuktikan adanya sel somatis pada perempuan
Menemukan Barr Body pada sel epitel mukosa perempuan

PENDAHULUAN
:
Kromosom pada manusia berjumlah 46, yang dikelompokkan menjadi 44
kromosom dan 2 kromosom seks. Pada perempuan pasangan kromosom seks
adalah XX,sedangkan pada laki -laki XY.Penentuan jenis kelamin seseorang dapat
ditentukan dengan dengan pemeriksaan kromatin X. Seorang ahli genetik dari
universitas Wertern Ontario Murray Barr, dan Bertman pada tahun1940 telah
memimpin sebuah eksperimen akan adanya pengaruh kerja struktur sel dari
kucing. Dia menemukan bahwa walaupun sel saraf dapat dilihat saat ketika
istirahat saat sel melakukan pengulangan stimulasi, beberapa diantaranya
memiliki small body di dalam nukleus dengan noda padat dengan zat warna
yang memiliki afinitas untuk DNA. Sel yang lain tidak memiliki small bodies ini.
Selama diperiksa,dia menemukan badan kromatin ini hanya dalam sel -sel saraf
kucing betina yang sedang tidak membelah, tetapi tidak menemukannya pada
kucing jantan. Tak adanya badan itu dijumpai pada jantan telah diketahui
sejak masa awal pertumbuhan embrio. Selanjutnya penemuan ini menunjukkan
bahwa tidak hanya pada sel saraf namun dari banyak tipe sel dari kucing betina
memiliki smallbodies ini, yang diketahui namanya seks kromatin atau badan
Barr.
Barr Body (Seks Kromatin Pada Wanita), ditemukan oleh seorang ahli genetika dari
Kanada, yaitu M.L. Barr pada tahun 1949. Ia menemukan bahwa pada kandungan inti sel betina,
ditemukan suatu badan yang menyerap warna, badan itu kemudian disebut dengan Barr Body.
Adanya Barr Body menunjukan jenis kelamin wanita

Awalnya, Baar dan Bertram menemukan adanya struktur tertentu yang dapat
memperlihatkan reaksi pewarnaan di dalam nukleus sel syaraf kucing betina. Struktur semacam
ini ternyata tidak dijumpai pada sel-sel kucing jantan. Pada manusia dilaporkan pula bahwa sel-
sel somatis pria, misalnya sel epitel selaput lendir mulut, dapat dibedakan dengan sel somatis
wanita atas dasar ada tidaknya struktur tertentu yang kemudian dikenal dengan nama kromatin
kelamin atau badan barr.

Pada sel somatis wanita terdapat sebuah kromatin kelamin sementara sel somatis pria
tidak memilikinya. Selanjutnya diketahui bahwa banyaknya kromatin kelamin ternyata sama
dengan banyaknya kromosom X dikurangi satu. Jadi, wanita normal mempunyai sebuah
kromatin kelamin karena kromosom X-nya ada dua. Sedangkan, pria normal tidak mempunyai
kromatin kelamin karena kromosom X-nya hanya satu.Dewasa ini keberadaan kromatin kelamin
sering kali digunakan untuk menentukan jenis kelamin serta mendiagnosis berbagai kelainan
kromosom kelamin pada janin melalui pengambilan cairan amnion embrio (amniosentesis). Pria
dengan kelainan kromosom kelamin, misalnya penderita sindrom Klinefelter (XXY),
mempunyai sebuah kromatin kelamin yang seharusnya tidak dimiliki oleh seorang pria normal.
Sebaliknya, wanita penderita sindrom Turner (XO) tidak mempunyai kromatin kelamin yang
seharusnya ada pada wanita normal.

KROMATIN SEKS

Barr Body adalah kromosom aktif (X) dalam sel somatik wanita, atau tidak aktif (Z) di
laki-laki diberikan tidak aktif dalam suatu proses yang disebut lyonization , di spesies (termasuk
manusia) di mana seks ditentukan oleh kehadiran Y atau W kromosom daripada diploidy dari X
atau Z. Mary F. Lyon, seorang ahli genetika dari Inggris mengajukan hipotesis bahwa kromatin
kelamin merupakan kromosom X yang mengalami kondensasi atau heterokromatinisasi sehingga
secara genetik menjadi inaktif (tidak aktif). Hipotesis ini dilandasi hasil pengamatannya atas
ekspresi gen rangkai X yang mengatur warna bulu pada mencit. Individu betina heterozigot
memperlihatkan fenotipe mozaik yang jelas berbeda dengan ekspresi gen semidominan (warna
antara yang seragam). Hal ini menunjukkan bahwa hanya ada satu kromosom X yang aktif di
antara kedua kromosom X pada individu betina. Kromosom X yang aktif pada suatu sel mungkin
membawa gen dominan sementara pada sel yang lain mungkin justru membawa gen resesif.

Hipotesis Lyon menyatakan bahwa dalam sel dengan beberapa kromosom X , semua aktif
kecuali satu yang tidak aktif selama mamalia embriogenesis. Hal ini terjadi pada awal embrio
pembangunan secara acak di mamalia, kecuali dalam kantung dan di beberapa-embrio jaringan
ekstra dari beberapa mamalia plasenta, di mana kromosom X ayah selalu dinonaktifkan. Pada
pria dan wanita dengan lebih dari satu kromosom X, jumlah badan Barr pada interfase terlihat
selalu kurang dari jumlah total kromosom X. Misalnya, pria dengan, 47 XXY kariotip memiliki
tubuh Barr tunggal (+1), sedangkan wanita dengan 47, XXX kariotip memiliki dua badan Barr
(+2). Badan Barr dapat dilihat pada inti dari neutrofil.

Jadi, menurut Lyon Kromatin seks adalah kromosom X yang non aktif. Maka pada orang
normal banyaknya kromatin seks dalam sebuah sel = jumlah kromosom seks kurang satu

Wanita mempunyai 2 kromosom X kromatin seksnya 1, dan Pria punya 1 kromosom X


kromatin seksnya 0. Karena itu perlu pemeriksaan lanjutan analisa kromosom.Baar body
dikatakan positif (+) bila ditemukan lebih dari 4 buah dalam 100 sel.

Netrofil granulosit dari wanita memperlihatkan adanya Dramstick yaituseperti


alat pemukul genderang, tetapi pada lelaki tidak memperlihatkan adanya badan
kromatin yang mempunyai bentuk khusus ini. Adanya dramstick diperkirakan karena
adanya pemadatan kromosom X yang sedang tidak melakukan kegiatan pada perempuan,
leukosit memiliki apendiks jelas pada intinya yang disebut Barr. Kromatin
kelamin ini kecil (1,5 m) bertaut pada gelambir utama melalui benang kromatin
dan merupakan ciri khas bagi hewan betina. BadanBarr atau kromatin kelamin ini
dipakai untuk menentukan jenis kelamin betina pada hewan yang mengalami kelainan
kelenjar endoktrin (endoctrine dysfunction) atau anomali pada kromosom.
Berikut ini beberapa gambar yang menunjukkan Drumstick dan Badan barr

Gambar 1. Badan Barr. (Sumber:http://www.mun.ca/biology/scarr/Barr_Bodies.jpg)

Gambar 2. Drimstick.
(Sumber :http://c.photoshelter.com/img- get/I0000_6y5GqmA4vQ/s/6005)
E. Alat dan Bahan;
1. Mikroskop
2. Kaca objek yang bersih dan bebas lemak
3. Lancet
4. Spatel/sendok
5. Reagen Metanol
6. Reagen Giemsa

F. Prosedur Kerja
Pemeriksaan Drumstic
1. Sediakan kaca objekyang bersih dan bebas lemak
2. Lukai ujung jari dengan lancet,letakan satu tetes darah pada bagian ujung kaca objek
3. Buat sediaan apus darah dengan bantuan kaca objekyang lain
4. Biarkan kering diudara,setelah itu basahi dengan metanol selama 10 menit
5. Bilas dengan air kran dan warnai dengan larutan Giemsa selama 40 menit
6. Bilas dengan air kran keringkan dan periksa I bawah mikroskop dengan perbesaran
10x100
7. Hitung % sel netrofil yang positif drumstick
G. HASIL PRAKTIKUM

Dari Hasil praktikum dengan sample di dapat dari mukosa mulut mahasiswa wanita
UNAS, di temukan Baar Body, sementara pada Pria tidak di temukan. Demikian juga
pada sediaan darah wanita di temukan drumstick dan pada pria tidak di temukan.
H. Pembahasan
Percobaan untuk memperoleh badan kromatin dilakukan dengan memeriksa
selsel epitel tunika mukosa mulut (selaput lendir mulut) dan sel sel
darah putih(leukosit). Inti sel selaput lendir mulut dari orang perempuan mengandung
sebuah badan kromatin, letaknya perifer (di tepi) dekat dengan dinding inti,
bentuknya bulat. Laki laki tidak memilikinya. Juga sel leukosit pada orang
perempuan memperlihatkan adanya badan kromatin, tetapi mempunyai
bentuk khusus, yaitu seperti pemukul genderang, maka dalam bahasa inggris
dinamakandrumstick. Pada laki - laki tidak terdapat, berhubung badan
kromatin (lazim disebut juga Badan Barr) pada orang normal dapat digunakan
untuk membedakan jenis kelamin, maka badan kromatin dinamakan kromatin kelamin
atau seks kromatin
B e r d a s a r k a n u r a i a n d i a t a s , m a k a p e r e m p u a n d i k a t a k a n bersifat
seks kromatin positif, sedangkan laki laki seks kromatin negatif.
Jaringan pria berbeda dari jaringan wanita bahkan ketika chromosomes seperti halnya
tidaklah kelihatan. Selaput lendir mulut telah diambil hanya sebagai suatu contoh
secara umum, jaringan dalam segala bentuk dari suatu wanita memiliki
Barr Badan di dalam nucleus sel, sedangkan nucleus jaringan pria
kekurangan badan Barr.
Pada sediaan apusan darah tepi, menunjukkan adanya drumstick, yaitu berupa tonjolan
kecil yang terletak pada sel darah netrofil, hal ini juga menunjukkan hasil yang positif
terhadap penentuan sex kromatin pada perempuan dan hal ini
tidak ditemukan pada kelamin laki-laki. Adanya drumstick kemungkinan karena adanya
pemadatan dari kromosom X yang sedang tidak giat bekerja.
karena diberikan pewarnaan khusus, maka terlihat bah wa intinya
m e n g a n d u n g s u a t u t o n j o l a n mirip palu tambur, yang disebut drumstick.
DAFTAR PUSTAKA
http://jenniirmacikitairawatysaraan.wordpress.com/2011/05/14/barr-body-drum-stick
http://www.scribd.com/doc/45121569/Laporan-Barr-Body-PRINT
http://puskesmas-oke.blogspot.com/

Anda mungkin juga menyukai