Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN REKAYASA BETON

JURUSAN TEKNIK SIPIL


POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung
Subjek : Pengujian Beton Pelaksanaan yang No. Uji : 26
Tidak Memenuhi Syarat Halaman : 1/12
Topik : Pengujian Kuat Tekan Beton
Pengeboran(Core Drill)

I. REFERENSI
1. PBI 1972
2. PB-0201-76
3. AASTHO T-27-74
4. ASTM C-136-50

II. TUJUAN
Menentukan nilai estimasi kuat tekan beton pada struktur plat beton di
Lab. Uji Beton.

III. DASAR TEORI


Secara umum, hasil pengujian dengan cara merusak ini, untuk mengetahui
kekuatan dari beton di lapangan apakah beton tersebut masih layak atau sudah
tidak layak. Salah satu cara untuk mengetahui kekuatan beton dilapangan dengan
cara merusak struktur beton ini adalah Core drill.
Beberapa ketentuan dalam melakukan pengujian dengan cara Core drill,
antara lain :
1. Sebelum dicaping (diberi topi)
Umur beton minimal 14 hari.
a. Diameter benda uji untuk uji tekan tidak boleh kurang dari 90 mm.
b. Benda uji harus memenuhi ketentuan 1/ lebih besar atau sama dengan
0,95 dimana 1 = panjang dan = diameter benda uji.
c. Permukaan bidang tekan benda uji harus rata dan tegak lurus dengan
sumbu benda uji. benda uji harus sama, agar :
penyimpangan kerataan permukaan bidang tekan 1mm
penyimpangan terhadap diameter rata-rata 1 mm
penyimpangan arah tegak lurus permukaan bidang tekan terhadap
permukaan ujung benda uji 1 mm
d. Letak baja tulangan harus tegak lurus terhadap sumbu batang.
LAPORAN REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung
Subjek : Pengujian Beton Pelaksanaan yang No. Uji : 26
Tidak Memenuhi Syarat Halaman : 2/12
Topik : Pengujian Kuat Tekan Beton
Pengeboran(Core Drill)

fc = Kuat tekan dalam (kg/cm)


P = Beban uji maksimum (hancur) yang ditunjukan oleh mesin
uji tekan dalam (kg)
= Diameter rata-rata benda uji dalam (mm)
= 3.14
Apabila setelah pelaksanaan uji kuat tekan diketahui bahwa diameter agregat
kasar 0,5 , maka fc untuk benda uji beton inti tesebut dinyatakan batal dan
tidak berlaku.
a. Faktor Pengali C0 (akibat arah pengeboran)

Tabel 1

Arah Pengambilan Benda Uji Beton C0


Horizontal (tegak lurus arah tinggi dari struktur 1
beton) 0.92
Vertikal (sejajar dengan arah tinggi dari struktur
beton)
b.
Faktor Pengali C1

Tabel - 2

l/ C1
1.75 0.98
1.50 0.96
1.25 0.93
1.00 0.87

c. Faktor Pengali C2 (Akibat adanya tulangan)


LAPORAN REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung
Subjek : Pengujian Beton Pelaksanaan yang No. Uji : 26
Tidak Memenuhi Syarat Halaman : 3/12
Topik : Pengujian Kuat Tekan Beton
Pengeboran(Core Drill)

Alat untuk mengukur


dimensi benda uji
4 Jangka sorong

Digunakan untuk
mengetahui kerataan
5
benda uji setelah
Waterpass
dicaping

Alat untuk menetahui


6 Mesin Uji Tekan kuat tekan setelah di
kaping

Untuk Membuat
7 Kuali
Kaping

Alat untuk
meneringkan benda uji
8 yang telah dipotong
Oven
agar didapat berat
kering di udara

2. Bahan
Pelat beton depan lab. Uji bahan
Belerang + Pasir kwarsa

P = 232 = 3.782 KN = 34.1 Mpa


1 Berat
= Bd.
1 xUji
3.14dixUdara
(93) == 6789.657 mm2 =Kg
1.4338 = 0.002 67.90 cm2
A 67.90 Cm
4 Volume4 Bd. Uji 632.77 Kg/Cm
LAPORAN REKAYASA BETON
JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
Jl. Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga Kotak Pos 6468 BDCD Tlp. (022) 2013789, Ext.266 Bandung
Subjek : Pengujian Beton Pelaksanaan yang No. Uji : 26
Tidak Memenuhi Syarat Halaman : 4/12
Topik : Pengujian Kuat Tekan Beton
Pengeboran(Core Drill)

Anda mungkin juga menyukai