Bab Ii
Bab Ii
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Musyarakah
berarti kemitraan dalam suatu usaha, dan dapat diartikan sebagai bentuk
kemitraan antara dua orang atau lebih yang menggabungkan modal atau
kemitraan tidak terbatas, tidak tertutup dan sejajar. Setiap mitra sama-
Musyarakah adalah akad yang berlaku antara dua orang atau lebih
keuntungannya.2
1
Mervyn K. Lewis dan Latifa M. Algaoud, Op. Cit, hlm. 63
2
Hendi Suhendi, Op. Cit, hlm. 126
21
22
c. Menurut Hanafiyah
dalam wacana fiqh adalah bentuk kedua dari penerapan prinsip bagi
- )(
Artinya:
dijalankan.6
5
Dimyauddin Djuwaini, Pengantar Fiqh Muamalah, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2010), hlm.209-210
6
Ibid
24
c. Ijma
darinya.7
a. Rukun musyarakah
adanya penjual dan pembeli, maka jual beli tidak akan ada.8
Rukun dari akad musyarakah yang harus dipenuhi dalam transaksi ada
beberapa, yaitu:
1) Pelaku Akad
2) Obyek Akad
- Modal (mal)
- Kerja (dharabah)
- Keuntungan (ribh)
3) Akad (Sighat)
- Serah (Ijab)
- Terima (Qabul)9
7
Muhammad Syafii Antonio, Op.Cit, hlm. 91
8
Hendi Suhendi, Op.Cit, hlm. 70
9
Ascarya, Akad & Produk Bank Syariah (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2007), hlm.
52
25
b. Syarat Musyarakah
rukun sudah terpenuhi tapi syarat tidak terpenuhi maka rukun menjadi
a. Syirkah al-Inan
tetapi, porsi masing-masing pihak, baik dalam dana maupun kerja atau
bagi hasil, tidak harus sama dan identik sesuai dengan kesepakatan
b. Syirkah Mufawadhah
syarat utama dari jenis al-musyarakah ini adalah kesamaan dana yang
10
Adiwarman Karim, Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan (Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada, 2006), hlm. 47
26
masing-masing pihak.
c. Syirkah Amaal
keuntungan dari pekerjaan itu. Misalnya, kerja sama dua orang arsitek
untuk menggarap sebuah proyek, atau kerja sama dua orang penjahit
sanaai.
d. Syirkah Wujuh
Syirkah wujuh adalah kontrak antara dua orang atau lebih yang
memiliki reputasi dan prestise baik serta ahli dalam bisnis. Mereka
5. Skema Musyarakah
27
berikut 2.1 :
Skema Musyarakah11
PROYEK
USAHA
KEUNTUNGAN
11
Muhammad Syafii Antonio, Op.Cit, hlm. 91-94
28
Rp.20.000.000,00 dan nisbah atau porsi bagi hasil yang disepakati adalah
50:50 (50% untuk anggota dan 50% untuk bank), pada akhir proyek Pak
untuk bank).12
nasional. Lembaga ini dikenal dengan nama Dewan Syariah Nasional (DSN)
yang berdiri pada tanggal 10 februari 1999 sesuai dengan Surat Keputusan
untuk menetapkan fatwa tentang produk dan jasa dalam kegiatan usaha bank
12
Ibid, hlm. 173
13
Surat Keputusan Dewan Syariah Nasional (DSN) No. Kep-754/MUI/II/1999
29
DSN adalah untuk menghindari adanya perbedaan ketentuan yang dibuat oleh
yang akan duduk sebagai Dewan Pengawas Syariah pada suatu lembaga
keuangan syariah.
14
Yeni Salma Barlinti, Kedudukan Fatwa Dewan Syariah Nasional dalam Sistem Hukum
Nasional di Indonesia (Jakarta: Badan Litbang dan Diklat kementrian Agama RI, 2010), hlm. 11.
15
Surat Keputusan Dewan Syariah Nasional (DSN), Op. Cit.
30
1. Ijab Kabul
berikut:
kontrak (akad).
2. Subjek Hukum
16
Ibid.
31
b) Setiap mitra harus menyediakan dana dan pekerjaan dan setiap mitra
yang disengaja.
3. Objek Akad
a) Modal yang diberikan harus uang tunai, emas, perak atau yang
terlebih dahulu dinilai dengan tunai dan disepakati oleh para mitra.
4. Kerja
yang lainnya dan dalam hal ini ia boleh menuntut bagian keuntungan
5. Keuntungan
penghentian musyarakah.
akad.
33
6. Kerugian
17
Fatwa Dewan Syariah Nasional dan Majelis Ulama Indonesia No. 08/DSN-
MUI/IV/2000, hlm. 2-4