Anda di halaman 1dari 2

Nama : Anisa Mirrah Hafizhat

NIM : 1708020175

PSPA Kelas A

PENYELESAIAN KASUS

Pada pasien ini menderita penyakit osteoarthritis yang mana penyakit ini menyebabkan
sendi terasa nyeri akibat inflamasi ringan yang timbul karena gesekan ujung-ujung tulang
penyusun sendi, untuk mengatasi penyakit osteoarthritis ini pasien mengkonsumsi piroxicam
selama 2 tahun tanpa menggunakan obat lain. Penggunaan piroxicam yang lama pada
penggunaannya dapat memiliki resiko terjadinya pendarahan gastrointestinal, pada pasien ini
mengalami pendarahan gastrointestinal yang menyebabkan feses menjadi hitam (melena tinja)
yang mana feses berwarna hitam pada melena terjadi akibat hemoglobin yang ada dalam darah
bereaksi dengan bahan kimia pencernaan termasuk asam lambung serta adanya reaksi oleh
bakteri usus dalam durasi waktu tertentu sehingga tidak lagi berwarna merah saat keluar menjadi
feses. Dan terjadi muntah darah (muntah hitam). Pendarahan pada gastrointestinal sudah di obati
dengan menggunakan injeksi adrenalin untuk menahan pendarahan agar tinja yang hitam
menjadi kembali ke tinja normal.

Piroxicam merupakan NSAID non-selektif yang memiliki efek sebagai anti-inflamasi


(anti peradangan) melalui penghambatan enzim COX-1 dan COX-2. Peran COX-1 dalam
pembentukan prostaglandin yang melindungi mukosa lambung. Bila COX-1 dihambat oleh
NSAID, maka prostaglandin yang menjadi perlindungan lambung tidak terbentuk, maka
terjadilah iritasi atau tukak lambung. Untuk terapi selanjutnya saya lebih memilih untuk
menggunakan Inhibitor selektif COX-2 yang mana menghambat COX-2 sehingga mediator
radang prostaglandin tidak terbentuk. Inhibitor selektif COX-2 yaitu Celecoxib, OAINS yang
bersifat inhibitor COX-2 selektif akan memberikan efek gastrointestinal yang lebih kecil
dibandingkan penggunaan OAINS yang non selektif. Pasien yang menggunakan NSAID harus
diawasi untuk toksisitas ginjal, khususnya jika pasien lanjut usia.

Secara umum, karena kebanyakan mengkonsumsi NSAID akan menyebabkan


penghambatan produksi dari enzim yang membantu melindungi gastrointestinal, melindungi
lapisan usus dari kerusakan gastrointestinal serta mengurangi produksi asam lambung, sehingga
perlu diberikan PPI (Lansoprazol) untuk mengeluarkan enzim yang membantu melindungi
gastrointestinal, melindungi lapisan usus serta menormalkan kembali produksi asam lambung
dengan mekanisme obat tersebut mengontrol sekresi asam lambung dengan cara menghambat
pompa proton yang mentranspor ion H+ keluar dari sel parietal lambung.

Anda mungkin juga menyukai