1.Tujuan Pendidikan Nasional 1.1 Dirumuskan dalam dokumen resmi negara dalam hal ini
GBHN dan UU Pendidikan Nasional.
3 Tujuan kurikuler
3.2. Terbatas untuk mata pelajaran dalam jenjang pendidikan tertentu misalnya
IPS,SD,Matematika,SMP,IPA,SMA
3.3. Berlaku nasional terbatas pada jenjang pendidikan hal mulai dari fakta yang amat khusus
sampai kepada teori-teori yang amat rumit . Kesemuannya itu menurut kemampuan
menyalurkan informasi dalam pikiran. Hasil belajar pada subranah ini merupakan tahap yang
paling rendah dalam ranah kognitif.
Pemahaman atau comprehension
Penilian atau evalution diartikan sebagai kemampuan untuk mengkaji nilai atau harga dari
sesuatu seperti pernyataan,cerita,novel,puisi dan laporan penelitian untuk suatu tujuan. Hasil
belajar pada subranah ini setingkat lebih tinggi dari pada subranah sintetis.
Penerimaan atau receiving diartikan sebagai kesediaan orang untuk menghadirkan dirinnya
pada suatu peristiwa atau rangsangan seperti kegiatan kelas,buku,dan musik.Hasil belajar
pada subranah ini meliputi keserdahanaan yang paling sederhana mengenai sesuatu sampai
pada perhatian yang sangat terpilih.subranah ini merupakan proses efektif yang paling
rendah.
Pemberian tanggapan atau responding
Pemberian tanggapan atau responding menunjukan pada keteruturutan secara aktif dari
siswa.pada tahap ini seorang bukan hanya menghadirkan dirinya pada fenomena akan tetapi
ia memberikan reaksi tertentu. Hasil belajar pada subranah ini menitikberatkan pada
pemberian tanggapan yang disadari seperti membaca bahan yang ditugaskan,kesediaan untuk
memberikan tanggapan secara sukarela atau menunjukan kesenangan pada dirinya
memberikan tanggapan.
Kesepian atau setmenunjukaan pada kesedihaan untuk mengambil jenis aksi atau tindakan
yang mencakup kesedihaan material,kesepian pisik, dan kemauan memberi reaksi sebagai
hasil dari pemecahan makna yang terkandung dalam penanda yang ditangkap
Tanggapan terbimbing atau guided respons
Tanggapan terbimbing atau quided respons merupakan tahap awal dari belajar
keterampilaan yang lebih kompleks. Tahap ini meliputi proses peniruan gerakan yang
dipertunjukaan kemudian mencoba-coba dengan menggunakan tanggapan jamak dalam
menangkap suatu gerak.
Respon nyata yang kompleks atau complex over respons menunjukaan penampi;an pada
gerakaan-gerakan secara mahir dan cermat dalam bentuk gerak-gerakaan yang rumit . hasil
belajar pada subranah ini mencakup aktivitas motorik yang berkadar tinggi.
Penciptaan atau organation berkenaan dengan penciptaan pola gerakan baru yang sesuai
dengan situasi dan masalah tertentu. Pada tingkat ini hasil belajar ditandai oleh kreativitas.
Kesatuan dan saling berkaitan antara subranah dalam ranah psikomotorik ini secara
diagramatis.
Menurut Tyler (1949) istilah learning experience tidak sama dengan isi pelajaran
(context) yang diberikan guru dan juga tidak sama atau bukan aktivitas yang dilakukan guru.
Pengalaman belajar merujuk pada interaksi antara siswa dengan segala sesuatu yang berada
diluar dirinya\ ada dilingkungannya terhadap dimana ia memberi para siswa it is wahat he
does that he learns not what the teachers does. Demikian ditegaskan oleh Tyler (1949:63).
Dilain pihak Cohen, Dear (1978) mengguanakan istilah learning expreince mencakup aik
content maupun procces yakni what is learned and how it is to be learned (apa yang
dipelajari dan bagaimana halitu dipelajari). Sedangkan taba (1962) memisahkan kedua
halitusebagai komponen yang masing-masing berdiri sendiri dalam modul ini penulis
mengaris bawahi pandangan cohe dan Deer(1978). Karena itu dalam uraian tentang
pengalaman belajar akan selalu dibicarakaan isi atau materi dan proses atau interaksi.
Modul diatas tersebut merupakan model yang paling lengkap yang melukiskan
bagaimana suatu proses pengajaran dirancang secara sistematis dari awal ke
akhir. Kegiatan seperti ini cocok dilakukan untuk suatu program pendidikan
yang baru. Diindonesia keseluruhan prosedur tersebut mencakup mulai dari
pengembangan kurikulum, GBPP dan satuan pelajaran .
Dalam praktek disekolah para guru sudah meneriman kurikulum dan GBPP
menurut apa adannya yang dihasilkan pada tingkat nasional. Yang harus
dikembangkan oleh guru ialah satuan pelajaran
Beberapa model pengembangan intruksional yang akan disajikan dalam buku ini
adalah 1.) madel PPSI, 2.) model Briggs, 3.) model kemp, 4.) model Gerlach dan Ely,
5.) model Bela H.Banathy, dan 6.) model IDI. Secara terinci uraian dari masing-
masing hal tersebut adalah sebagai seperti yang terurai dibawah ini.
Model pengembangan intruksional yang dikembangkan oleh Gerlach dan Ely ini
dimaksudkan untuk pedoman perencanaan mengajar. Menurut Gerlach dan Ely (1971),
langkah-langkah dalam apengembangan intruksional terdiri dari :
Sedangkan tujuan intruksioanal khusus adalah hasil belajar yang diharapkan yang
dinyatakan dalam istilah perubahan tingkah laku khusus. Tingkah laku khusus adalah
kata kerja yang dapat diamatidan diukur (Gronlund, 1975 : 30).
Konsep
Definisi
Penajaran merupakan salah satu bagian dari keseluruhan kegiatan mengajar. Termaksud
didalamnya adalah menyiapakan pengalaman yang siap dipakai, mengejarkan tugas-tugas
administrasi, mengadakan pendekatan terhadap siswa,dan sebagainya.
Dan pengajaran hanya berlangsung mana kala usaha tertentu telah dibuat untuk mengubah
suatu keadaan sedemikian rupa, sehingga suatu hasil belajar tertentu dapat dicapai. Dengan
demikian kesengajaan marupakan karakteristik dari suatu pengajaran.
Dua macam proses pengembangan sistem dan desain instruksional prosedur atau proses
yang ditempuh oleh para pengembang sistem intruksional bisa meliputi dua cara :