PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Siswa dapat mengetahui prosedur pemilihan metode, media
dan alat evaluasi.
2. Siswa dapat mengetahui kalender pendidikan.
3. Siswa dapat mengetahui standar isi garis garis besar
program pengajaran (GBPP).
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam Kasus Besar Bahasa Indonesia, di jelaskan bahwa : metode adaalah cara
teratur yang di gunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai
dengan yang dikehendaki, cara kerja yang bersistem untuk memudahkan
pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang di tentukan.
a. Ceramah Bervariasi
Metode tanya jawab adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dalam
bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh peserta didik atau
sebaliknya, baik secara lisan maupun tertulis.
c. Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara penyampaian pelajaran dimana guru bersama-
sama peserta didik mencari jalan pemecahan atas persoalan yang dihadapi. Inti
dari pengertian diskusi adalah meeting of mind. Para peserta didik dihadapkan
pada suatu masalah, dan yang didiskusikan adalah pemecahannya. Dalam
pemecahan masalah terdapat berbagai alternatif. Dari macam-macam kesimpulan
jawaban yang dikemukakan dalam diskusi perlu dipilih satu jawaban yang lebih
logis dan tepat. Jawaban ini melalui mufakat. Jawaban yang merupakan
pemecahan masalah itu mempunyai argumentasi yang kuat.[11]
Kata simulasi berasal dari kata simulate yang artinya pura-pura atau berbuat
seolah-olah, atau perbuatan yang pura-pura saja. Simulasi dapat digunakan untuk
melakukan proses-proses tingkah laku secara imitasi. Adapun Bentuk-bentuk
simulasi adalah sebagai berikut:
1) Peer Teaching
2) Sosiodrama
Sosiodrama adalah sandiwara atau dramatisasi tanpa skrip (bahan tertulis), tanpa
latihan terlebih dahulu, dan tanpa menyuruh peserta didik menghapal sesuatu.
3) Psikodrama
4) Simulasi game
Simulasi game adalah permainan bersaing untuk mencapai tujuan tertentu dengan
mentaati peraturan-peraturan yang ditetapkan.
5) Role playing
Metode pemberian tugas dan resistasi adalah suaatu cara penyajian pelajaran
dengan cara guru memberi tugas tertentu kepada peserta didik dalam waktu yang
telah ditentukan dan peserta didik mempertanggungjawabkan tugas yang
dibebankan kepadanya.
Metode Kerja kelompok adalah suatu cara penyajian pelajaran dengan cara
peserta didik mengerjakan sesuatu tugas dalam situasi kelompok dibawah
bimbingan guru.[15]
Metode Problem solving adalah suatu cara penyajain pelajaran dengan cara
peserta didik dihadapkan pada suatu masalah yang harus dipecahakan atau
diselesaikan, baik individual maupun kelompok.
Metode ini baik untuk melatih kesanggupan peserta didik dalam memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupannya. Tak ada manusia yang lepas
dar kesulitan atau masalah dalam hidupnya yang harrus diselesaikan secara
rasional. Oleh sebab itu, sekolah berkewajiban melatih kemampuan memecahkan
masalah melalui situasi belajar-mengajar.
Alasan penggunaan metode ini antara lain adalah karena objek yang akan
dipelajari hanya ada di tempat objek itu berada. Selain dari itu, pengalaman
langsung pada umumnya lebih baik daripada tidak langsung, misalnaya
mengunjungi museum atau situs sejarah akan lebih jeas jika diamati secara
langsung. Dengan metode ini, peserta didik lebih banyak mengetahui bukti-bukti
nyata dari peninggalan peristiwa sejarah yang dilakukan oleh para pejuang pada
masa lampau.[16]
3. Situasi yang mencakup hal yang umum seperti situasi kelas, situasi
lingkungan. Bila jumlah murid begitu besar, maka metode diskusi agak
sulit digunakan apalagi bila ruangan yang tersedia kecil. Metode ceramah
harus mempertimbangkan antara lain jangkauan suara guru.
Cara memilih media pembelajaran yang sesuai dengan Pendidikan Agama Islam
adalah:
Interaksi peserta didik dengan media berarti bagaimana peran media pembelajaran
dalam merangsang kegiatan belajar peserta didik. Setiap media pembelajaran PAI
yang direncanakan hendaknya dipilih, ditetapkan dan dikembangkan sehingga
dapat menimbulkan interaksi peserta didik dengan pesan-pesan yang dibawa
media pembelajaran.
Untuk memilih alat evaluasi, maka harus memenuhi persyaratan atau kreteria
sebagai berikut: (1) Memiliki Validitas, (2). Mempunyai reliabitas, (3).
Objektivitas, (4) Efesiensi, dan (5) kegunaan/kepraktisan.
Valaditas, artinya penilaian harus benar-benar mengukur apa yang hendak di ukur.
Demikian pula suatu tes memiliki suatu valaditas bila tes itu benar-benar
mengukur hal yang hendak di tes.
Untuk mengetahui besar kecilnya reliabilitas suatu tes dapat ditempuh berbagai
cara, yakni dengan cara mengulangi kembali tes itu (test-retest.
Objektifitas, suatu alat evaluasi harus benar-benar mengukur apa yang diukur,
tanpa adanya interprestasi yang tidak ada hubungannya dengan alat evaluasi itu.
Guru harus menilai siswa dengan kreteria yang sama bagi setiap pekerjaan tanpa
membeda-bedakan si A dengan si B dan seterusnya.
Tujuan instruksional,tujuan ini masih bersifat umum dan telah bertitik tolak
dari perubahan tingkah laku yang diharapkan dalam bidang studi tersebut.tujuan
instruksional umum merupakan penjabaran dari tujuan kulikuler.jadi setiap tujuan
kulikuler diperinci menjadi sejumlah tujuan instruksional umum.mislnya tujuan
kulikuler ke-1. Diperinci menjadi dua macam tujuan instrusional yaitu sebagai
berikut:
4) Siswa memehami dan mengerti dasar-dasar matemaika untuk
perhitungan analisis, statistis dan keteknikan.
5) Siswa memiliki ketrampilan cara menghitung isi, luas, jarak, dan
sudut pekerjaan keteknikan
Pokok bahasan merupakan garis besar isi atau materi pelajaran yang harus
diberikan dalam rangka pencapaikan tujuan kurikuler dan instruksional tertentu.
Sub pokok bahasan merupakan perincian dari setiap pokok bahasan.
Misalkan kita ambil pokok bahasan tentang diferensial dan integral. Pokok
bahasan itu diperinci menjadi jumlah sejumlah sub pokok bahasan sebagai
berikut.
Pengertian diferensial, rumus-rumus hitung diferensial contoh-contoh
pemakaian dan soala-soal. Asas-asas penyusunan program :
1. Setiap program harus berorientasi pada tujuan tertentu.Tujuan itu
titik tolak pada perubahan tingkah laku yang diharapakan terjadi pada diri
siswa setelah mengalami proses pendidikan.
2. Setiap program bersifat fleksibel, pelakasanaan suatu program
disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan masyarakat setempat dan
kemungkinan terjadinya fsilitas di sekolah
3. Setiap program dilaksanakan secara efisien dan efektif.
4. Setiap program bersifat berkesinamabungan, pada suatu tingkat
merupakan kelamjutan dari program sebelumya dan menjadi landasan bagi
program berikutnya.
5. Isi program disusun berdasarkan pada asas keseimbangan.
1. Tujuan Pendidikan
Tujuan Pendidikan adalah output yang diharapkan oleh suatu jurusan program
studi atau lembaga pendidikan (Seskoad) sesuai dengan visi dan misi yang telah
ditetapkan.
2. Kurikulum
Kurikulum adalah daftar mata-mata kuliah pada program pengajaran yang telah
ditetapkan dalam proses pendidikan yang dikelompokan ke dalam semester ganjil
dan semester genap. Kurikulum tersebut disusun berdasarkan pada tujuan
pendidikan yang telah ditetpakan oleh jurusan atau lembaga pendidikan.
Penempatan mata-mata kuliah persemester pada kurikulum memperhatikan pada
prasyarat mata kuliah yang mendasarinya (prerequisite).
3. GBPP
GBPP diperlukan untuk digunakan sebagai dasar dalam menyusun Silabi dan
Satuan Acara Perkuliahan (SAP). Tujuan penyusunan GBPP, Silabi dan SAP tidak
saja sebagai prasyarat agar dosen dapat mengajar secara baik dan berkualitas,
lebih dari itu merupakan bentuk akuntabilitas dosen kepada lembaga maupun
siswanya. Manfaat lain GBPP, Silabi dan SAP adalah sebagai sarana kontrak
belajar antara dosen dengan siswa dan sekaligus sebagai pertanggungjawaban
kepada lembaga dan siswa.
Garis-garis Besar Program Pembelajaran, bermanfaat agar suatu pelatihan
mencapai sasaran yang telah ditetapkan
Sebagai pengajar, tentunya kita menginginkan hasil evaluasi, bagaimana cara kita
mengajar, apakah memang mudah dipahami, bagaimana pengaturan waktunya dan
sebagainya. Sedangkan bagi pengelola program pendidikan, perlu juga
mengetahui apakah para pengajar telah melakukan tugasnya sesuai yang
diinginkan. Bagaimana cara kita mengetahuinya, adakah suatu instrumen yang
dapat digunakan untuk menilai hal tersebut?
Berdasarkan penjelasan tersebut, pengajar diminta untuk mengisi tabel, apa isi
pokok bahasan yang akan diberikan, sub pokok bahasan, durasi yang
diperlukan, metode yang akan digunakan, serta daftar pustaka yang digunakan
sebagai referensi mengajar