Topik : Mobilisasi
Sub Topik : Mobilisasi Pasif
Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien
Hari/Tanggal : Selasa, 14 Februari 2017
Waktu : 30 menit
Tempat : Ruang Dahlia RSUD dr. Doris Sylvanus Palangkaraya
Penyuluh : Mahasiswa Program Profesi Ners
STIKES Eka Harap Palangka Raya
III. MATERI
1. Pengertian Mobilisasi
2. Jenis-Jenis Latihan Mobilisasi
3. Manfaat Mobilisasi
4. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam Mobilitas
5. Mendemonstrasikan gerakan Mobilisasi
IV. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
V. MEDIA
1. Leaflet
VI. KEGIATAN PENYULUHAN
VIII. PENGORGANISASIAN
Leader : Ocvilien Chornelyn
IX. EVALUASI
1. Pasien dan keluarga dapat menjelaskan pengertian Mobilisasi.
2. Pasien dan keluarga dapat menjelaskan jenis-jenis Latihan Mobilisasi Pasif.
3. Pasien dan keluarga dapat menjelaskan manfaat Mobilisasi.
4. Pasien dan keluarga dapat menjelaskan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
Mobilisasi.
5. Pasien dan keluarga dapat melakukan atau mempraktikkan gerakan Mobilisasi Pasif.
X. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian Mobilisasi
Mobilisasi adalah kemampuan seseorang untuk bergerak secara bebas, mudah dan
teratur yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehat. Mobilisasi diperlukan
untuk meninngkatkan kesehatan, memperlambat proses penyakit khususnya penyakit
degeneratif dan untuk aktualisasi (Mubarak, 2008).
Mobilisasi secara garis besar terbagi menjadi 2, yaitu mobilisasi aktif dan
mobilisasi pasif. Mobilisasi pasif merupakan mobilisasi dimana pasien dalam
menggerakkan tubuhnya dengan cara dibantu oleh orang lain secara total atau
keseluruhan. Sedangkan mobilisasi aktif merupakan dimana pasien dalam
menggerakkan tubuh dilakukan secara mendiri tanpa bantuan orang lain.
2. Jenis-Jenis Latihan Mobilisasi
1) Latihan Mobilisasi Aktif
Latihan mobilisasi aktif yaitu Yaitu latihan pada tulang dan sendi yang dapat
dilakukan sendiri tanpa bantuan perawatan atau keluarga.
2) Latihan Mobilisasi Pasif
Latihan mobilisasi pasif latihan yang diberikan pada klien yang mengalami
kelemahan otot lengan maupun otot kaki berupa latihan pada tulang dan sendi
dimana klien tidak dapat melakukannya sendiri, sehingga klien memerlukan bantuan
perawat atau keluarga. Mobilisasi Pasif ini sebaiknya dilakukan sejak hari pertama
klien tidak diperkenankan meninggalkan tempat tidur atau klien yang jarang bergerak
sehingga terjadi kekakuan pada otot, maka dalam hal ini dilakukan mobilisasi pasif.
3. Manfaat Mobilisasi
Manfaat mobilisasi adalah sebagai berikut :
1) Dengan bergerak, otot-otot akan kembali normal sehingga dapat mengurangi rasa
sakit, dengan demikian pasien merasa sehat dan memperoleh kekuatan serta
mempercepat kesembuhan.
2) Aktifitas ini juga membantu mempercepat organ-organ tubuh bekerja seperti
semula.
3) Memelihara fleksibilitas dari tulang dan sendi
4) Menjaga agar tidak terjadi kerapuhan tulang
5) Meningkatkan kekuatan otot
4. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Mobilisasi
1) Perhatikan keadaan umum penderita, apakah merasa kelelahan, pusing atau
kecapaian.
2) Pastikan cincin dan perhiasan dilepas untuk menghindari terjadinya pembengkakan
dan luka.
3) Pastikan pakaian dalam keadaan longgar.
4) Jangan lakukan pada penderita patah tulang(fraktur).
5) Jangan lakukan latihan fisik segera setelah penderita makan.
6) Gunakan gerakan badan yang benar untuk menghindari ketegangan atau luka pada
penderita.
7) Gunakan kekuatan dengan pegangan yang nyaman ketika melakukan latihan.
8) Gerakan bagian tubuh dengan lancar, pelan dan berirama.
9) Hindari gerakan yang terlalu sulit.
10) Jika kejang pada saat latihan, hentikan.
11) Jika terjadi kekakuan tekan pada daerah yang kaku, teruskan latihan dengan
perlahan.
5. Mendemonstrasikan Gerakan Mobilisasi Pasif
a. Pergerakan Siku
Buat sudut 90o pada siku lalu gerakkan lengan keatas dan kebawah dengan
membuat gerakan setengah lingkaran.
Gerakan lengan dengan menekuk siku sampai ke dekat dagu
b. Pergerakan Tangan
Pegang tangan pasien seperti bersalaman, lalu putar pergelangan tangan.
Gerakan tangan sambil menekuk tangan kebawah.
c. Pergerakan Jari Tangan
Pada ibu jari, lakukan pergerakan menjauh dan mendekat dari jari telunjuk, lalu
dekatkan pada jari-jari yang lain.
d. Pergerakan Kaki
Pegang pergelangan kaki dan bawah lutut kaki lalu angkat sampai 30o lalu
putar.
Gerakan lutut dengan menekuknya sampai 90o.
Angkat kaki lalu dekatkan ke kaki yang satu kemudian gerakan menjauh.
Putar kaki ke dalam dan ke luar.
Lakukan penekanan pada telapak kaki ke luar dan ke dalam.
Jari kaki di tekuk-tekuk lalu diputar.
Daftar Pustaka
Hidayat, A. Aziz Aimul dan Musrifatul, Uliyah. 2005. Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar
Manusia. Jakarta : EGC