Anda di halaman 1dari 7

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN.

S
DENGAN ODGJ
DI JONGGOWA DESA PARIGI
KEC TINGGIMONCONG

A. Pengkajian
Asuhan keperawatan pada Tn.S di Jonggowa Desa Parigi Kec
Tinggimoncong dengan gangguan isolasi sosial : menarik diri. Dengan ini
penulis mengkaji Tn.S pada hari selasa tanggal 16 Mei 2017.
1. Identitas Diri Pelanggan
Pada data biografi didapatkan nama adalah Tn. S berumur 35 tahun
berjenis kelamin laki-laki dan alamatnya di Jonggowa. Pelanggan sudah
menikah, beragama Islam, asli orang Makassar. Pendidikan terakhir
pelanggan adalah SMP. Pekerjaannya yaitu buruh. Yang bertanggung jawab
atas pelanggan yaitu Ny.L, beliau merupakan istri pelanggan. Sumber
informasi didapatkan dari pelanggan.
2. Faktor Predisposisi
Pelanggan mengatakan sudah satu kali dirawat di Rumah Sakit Jiwa
Daerah Prov SulSel pada tahun 2013. Pelanggan tidak pernah melakukan
percobaan bunuh diri. Pelanggan mengatakan tidak ada anggota keluarga
yang mengalami gangguan jiwa, pelanggan sering di ejek oleh tetangganya.
3. Faktor presipitasi
Pelanggan mengatakan pada saat dirumah sering mengamuk, ketika
mengamuk pelanggan membanting barang yang ada disekitarnya, pelanggan
mengatakan malas untuk minum obat, pelanggan mengakui bahwa obat
tersebut tidak diminum melainkan diletakkan tas. Alasan pelanggan tidak
mau minum obat karena tidak ada dukungan dan pengawasan dari
keluarganya.
4. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum pelanggan saat dilakukan pemeriksaan fisik yaitu Baik,
tingkat kesadaran Compos Mentis, hasil pengukuran tanda-tanda vital
didapatkan TD : 120/80 mmHg, N : 82 x/menit, RR : 24 x/menit, S : 36 oC,
BB : 55 kg, TB : 160 cm, tidak ada keluhan fisik, dan tidak ada riwayat
pengobatan fisik.
5. Psikososial
a. Genogram
Keterangan :
Pelanggan mengatakan sudah dua kali dirawat di Rumah Sakit Jiwa
Daerah Prov Selsel pada tahun 2013, ibu pelanggan meninggal 3 tahun
yang lalu, kakak pelanggan meninggal 2 tahun yang lalu. Pelanggan tidak
pernah melakukan bunuh diri. Pelanggan mengatakan tidak ada anggota
keluarga yang mengalami gangguan jiwa, pelanggan sering dipukul oleh
temannya.
b. Konsep Diri
1) Citra Diri
Pelanggan mengatakan menyukai seluruh tubuhnya serta semua
anggota tubuhnya karena berfungsi dengan baik.
2) Identitas Diri
Pelanggan berjenis kelamin laki-laki, berusia 35 tahun, dan belum
menikah. Pelanggan puas dengan jenis kelaminnya.
3) Peran Diri
Pelanggan berperan sebagai anak ke 7 (anak ragil). Pelanggan bekerja
sebagai buruh dan pelanggan tidak puas dengan pekerjaannya, namun
pelanggan tidak bisa berbuat apa-apa.
4) Ideal Diri
Pelanggan mengatakan ingin cepat sembuh, mendapatkan kehidupan
yang lebih baik dan diterima oleh masyarakat.
5) Harga Diri
Pelanggan mengatakan malu, minder dan merasa bersalah ketika ia
tidak bisa melakukan apa-apa untuk ibunya.
c. Hubungan Sosial
Pelanggan mengatakan dirumah dekat dengan ibunya, namun
semenjak ibunya meninggal pelanggan lebih suka menyendiri. Dirumah
sakit pelanggan mengatakan lebih nyaman sendiri, pelanggan tampak
jarang kumpul dengan teman-temannya. Dari hasil observasi perilaku
pelanggan lebih suka duduk diatas tempat tidur sendiri, daripada kumpul
dengan teman-temannya.
d. Spiritual dan Religi
Pelanggan mengatakan baragama islam, namun pelanggan jarang sholat 5
waktu.

6. Status Mental
Penampilan fisik, pelanggan berpenampilan rapi, bersih, rambut rapi,
menggunakan pakaian yang rapi. Pembicaraan, pelanggan berbicara
seperlunya, bicara lambat dan singkat. Alam perasaan, sedih, rasa bersalah,
rasa tidak berguna, putus asa, murung, suka menyendiri. Afek pelanggan
tumpul, interaksi selama wawancara kontak mata pelanggan tidak ada,
kooperatif, pelanggan menceritakan perasaannya.
Persepsi, pelanggan tidak mengalami ilusi maupun halusinasi. Proses
pikir pelanggan sirkumtansial, isi pikir pelanggan memiliki ide bunuh diri,
rasa bersalah yang berlebihan, pelanggan mengatakan sering diejek oleh
masyarakat. Tingkat kesadaran pelanggan baik dan konsentrasi berhitung
pelanggan baik. Memory, pelanggan mampu mengingat dengan baik,
pelanggan mampu mengingat kapan pertama kali disini walau hanya
tahunnya, dan tau siapa yang membawa kesini.
7. Kebutuhan Persiapan Pulang
Makan/minum pelanggan tidak pernah makan nasi, hanya makan sayur
dan lauk, pelanggan mengatakan tidak suka dengan nasi, pelanggan makan
menggunakan sendok, pelanggan selalu membersihkan alat makan dan
pelanggan minum air putih. BAB dan BAK pelanggan di toilet,
membersihkan wc, membersihkan diri dan merapihkan pakaian. Pelanggan
mandi 2x sehari, menyikat gigi, cuci rambut secara mandiri. Pelanggan
mampu memilih dan mengenakan pakaian dengan baik, pelanggan ganti baju
1x sehari, pelanggan menggunakan alas kaki.
Istirahat dan tidur, pelanggan mengatakan tidur malam jam 21.00 wib,
bangun jam 05.00 wib, siang hari kadang-kadang tidur, tidak ada persiapan
sebelum tidur, pelanggan melakukan aktivitas setelah bangun tidur seperti
merapihkan tempat tidur. Penggunaan obat, pelanggan minum obat 2x sehari
pagi dan malam, diberikan per oral.
Kegiatan di dalam rumah, pelanggan lebih suka berdiam diri di kamar,
kadang menyapu lantai. Kegiatan di luar rumah, pelanggan mengatakan kerja
sebagai tukang parkir, menjadi anggota karang taruna dan suka bermain voli.
8. Mekanisme Koping
Dari hasil pengkajian didapatkan mekanisme koping pelanggan yang
adaptif selama dirumah yaitu bekerja, menceritakan masalah dengan ibunya,
dan olahraga. Sedangkan mekanisme koping yang maladaptif selama dirumah
didapatkan data yaitu melamun, menyendiri, marah-marah, ngamuk, merusak
barang disekitarnya, dan pergi dari masalah.
9. Masalah psikososial dan lingkungan
Pelanggan mengatakan jarang atau tidak pernah keluar rumah, dan
bertemu dengan tetangganya karena masyarakat selalu mengejek pelanggan
dan pelanggan mengatakan sudah sering mendengar ejekan masyarakat.
10. Aspek medik
Diagnosa medis yaitu F 20.3, terapi medik yang diberikan yaitu
Risperidone 2 x 2 mg dan Trihexyphenidyl 2 x 2 mg.
B. Analisa Data dan Diagnosa Keperawatan
1. Analisa Data
No Tanggal Data Masalah
1 Selasa, DS : Isolasi Sosial :
16 Mei - Pelanggan mengatakan sejak Menarik Diri
2017 SD kelas 3 lebih nyaman
menyendiri.
- Pelanggan mengatakan jika ada
masalah selalu diam.
- Pelanggan mengatakan tidak
mempunyai banyak teman.
DO :
- Pelanggan tampak menyendiri
- Frekuensi suara lambat dan
pelan.
- Bicara sedikit dan singkat
- Menjawab pertanyaan
seadanya saja
- Tidak ada kontak mata
- Tampak tidak mau bergabung
dengan teman-temannya.
2 Selasa, DS : Gangguan
16 Mei - Pelanggan mengatakan konsep diri :
2017 hidupnya tidak berguna. Harga Diri
DO : Rendah
- Pelanggan tampak sedih
- Murung
- Mengungkapkan malu atau
minder untuk bergabung
dengan tetangganya.
- Pelanggan lebih suka
menyendiri
- Aktivitas pelanggan hanya
duduk diatas tempat tidur dan
melamun.

2. Pohon Masalah
Resiko Perilaku Kekerasan Akibat

Isolasi Sosial (Core Problem)

Sejak SD kelas 3 pelanggan lebih nyaman untuk menyendiri Penyebab


Sering diejek oleh masyarakat
Merasa bersalah ketika tidak bisa melakukan apa-apa untuk keluarganya

3. Diagnosa Keperawatan
a. Isolasi Sosial : Menarik Diri
b. Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
C. Intervensi Keperawatan
No Dx. Kep Tujuan Intervensi
1 Isolasi sosial : Setelah dilakukan Psikoterapeutik pelanggan
menarik diri tindakan keperawatan SP 1
diharapkan pelanggan 1) Bina hubungan saling
dapat berinteraksi percaya.
dengan orang lain 2) Identifikasi penyebab
baik secara individu isolasi sosial.
maupun berkelompok 3) Diskusikan bersama
dengan kriteria hasil : pelanggan tentang
1) Pelanggan dapat keuntungan dan
membina kerugian dalam
hubungan saling berinteraksi dan tidak
percaya. berinteraksi dengan
2) Dapat orang lain.
menyebutkan 4) Ajarkan pelanggan cara
penyebab isolasi berkenalan dengan satu
sosial. orang.
3) Dapat 5) Anjurkan pada
menyebutkan pelanggan untuk
keuntungan memasukan kegiatan
berhubungan berkenalan dengan
dengan orang lain. orang lain dalam jadwal
4) Dapat kegiatan harian
menyebutkan dirumah.
kerugian tidak
berhubungan
sengan orang lain.
5) Terlibat dalam
aktivitas sehari-
hari

D. Implementasi dan Evaluasi


Dx. Kep Tanggal Implementasi Evaluasi Paraf
Selasa, 1. Membina hubungan S:
16 Mei saling percaya dengan - Pelanggan
2017 menggunakan mengatakan
komunikasi terapeutik. kelas 3 SD lebih
2. Mengajarkan SP 1 nyaman
a. Mengidentifikasi menyendiri.
penyebab isolasi - Pelanggan
sosial. mengatakan
b. Mendiskusikan perasaannya
bersama pelanggan lebih baik
tentang keuntungan setelah
dan kerugian dalam berkenalan.
berinteraksi dan O :
tidak berinteraksi - Pelanggan
dengan orang lain. tampak
berkenalan
c. Mengajarkan dengan 1 orang
pelanggan cara - Pelanggan
berkenalan dengan tampak lebih
satu orang. tenang.
d. Memasukan dalam A :
jadwal latihan SP 1 tercapai,
harian. pelanggan mampu
berkenalan dengan
orang lain (1 orang)
P:
Perawat :
- Evaluasi SP 1
- Ajarkan SP 2
Pelanggan :
- Motivasi
pelanggan untuk
berkenalan

Anda mungkin juga menyukai