Anda di halaman 1dari 9

Keadaan Ketenagakerjaan di DKI Jakarta

Februari 2017
No. 27/05/31/Th.XIX, 5 Mei 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN
DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2017
Jumlah angkatan kerja pada Februari 2017 tercatat 5.461 ribu orang, bertambah sekitar
Tingkat Pengangguran 151 ribu orang dibandingkan jumlah angkatan kerja pada Februari 2016 sebanyak
5.310 ribu orang.
Terbuka (TPT) di DKI Jakarta
pada Februari 2017 sebesar Jumlah penduduk yang bekerja mengalami peningkatan dari 5.004 ribu orang pada
5,36 persen, mengalami Februari 2016 menjadi 5.169 ribu orang pada Februari 2017, atau terjadi peningkatan
sebanyak 165 ribu orang.
penurunan 0,41 poin
dibandingkan keadaan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di DKI Jakarta pada Februari 2017 sebesar 5,36
persen, mengalami penurunan 0,41 poin dibandingkan keadaan Februari 2016 yang
Februari 2016 yang sebesar
sebesar 5,77 persen.
5,77 persen. Secara absolut
jumlah pencari kerja atau Penduduk bekerja pada Februari 2017 di DKI Jakarta menurut tiga sektor utama
menunjukkan bahwa tertinggi terdapat pada sektor services sebesar 4.417 ribu orang
penganggur mengalami (85,44 %), selanjutnya sektor manufacture sebesar 707 ribu orang (13,68 %) dan terakhir
penurunan sebesar 13 ribu sektor agriculture sebesar 45 ribu orang (0,88 %).
orang, dari 306 ribu orang
Dari 5.169 ribu orang penduduk yang bekerja pada Februari 2017, status pekerjaan
pada Februari 2016 menjadi yang terbanyak adalah sebagai buruh/karyawan sebesar 3.319 ribu orang (64,21 %),
293 ribu orang pada diikuti berusaha sendiri sebesar 835 ribu orang (16,15 %), sedangkan yang paling
sedikit adalah pekerja bebas sebesar 156 ribu orang (3,03 %).
Februari 2017.
Berdasarkan jumlah jam kerja pada Februari 2017, sebanyak 4.360 ribu orang (84,35 %)
bekerja 35 jam atau lebih per minggu, sedangkan yang bekerja dengan jumlah jam
kerja kurang dari 8 jam per minggu hanya sebesar 67 ribu orang (1,30 %).

Tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Februari 2017 untuk lulusan SMP dan SMA
Kejuruan lebih rendah dibandingkan Februari 2016, sedangkan tingkat pendidikan lain
(SD ke bawah, SMA Umum, dan pendidikan tinggi (Diploma dan Universitas)) lebih
tinggi.
1. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Angka Pengangguran

Secara keseluruhan struktur ketenagakerjaan di Provinsi DKI Jakarta selama periode


Februari 2016 - Februari 2017 digambarkan pada bagian ini. Pada bulan Februari 2017, jumlah
angkatan kerja tercatat 5.461 ribu orang, meningkat sebanyak 151 ribu orang dibanding
keadaan Februari 2016 yang sebanyak 5.310 ribu orang. Peningkatan jumlah angkatan kerja
terjadi baik pada angkatan kerja laki-laki maupun angkatan kerja perempuan. Angkatan kerja
laki-laki meningkat sebanyak 81 ribu orang, sedangkan angkatan kerja perempuan mengalami
peningkatan sebanyak 70 ribu orang .

Jumlah penduduk yang bekerja juga mengalami peningkatan dari 5.004 ribu orang pada
Februari 2016 menjadi 5.169 ribu orang pada Februari 2017, atau terjadi peningkatan sebanyak
165 ribu orang. Peningkatan terjadi pada penduduk laki-laki sebesar 131 ribu orang, sedangkan
pada penduduk perempuan terjadi peningkatan sebesar 34 ribu orang.

Tabel 1
Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas menurut Kegiatan Utama
Februari 2016 Februari 2017 (ribu orang)

Februari 2016 Agustus 2016 Februari 2017


KegiatanUtama
Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)
1. Angkatan Kerja 3.202,31 2.108,46 5.310,77 3.216,83 1.962,00 5.178,84 3.283,84 2.178,03 5.461,87
a. Bekerja 2.984,58 2.019,97 5.004,55 3.008,36 1.853,47 4.861,83 3.115,06 2.054,10 5.169,17
b. Pengangguran 217,74 88,49 306,22 208,47 108,54 317,01 168,78 123,92 292,70
2. Bukan Angkatan
654,65 1.754,33 2.408,98 644,40 1.916,65 2.561,05 598,78 1.721,96 2.320,74
Kerja
3. Penduduk 15
3.856,96 3.862,79 7.719,75 3.861,23 3.878,65 7.739,89 3.882,62 3.899,99 7.782,61
Tahun Ke atas
4. Tingkat Partisipasi
Angkatan 83,03 54,58 68,79 83,31 50,58 66,91 84,58 55,85 70,18
Kerja/TPAK ( %)
5. Tingkat
Pengangguran 6,80 4,20 5,77 6,48 5,53 6,12 5,14 5,69 5,36
Terbuka/TPT (%)
6. Pekerja Tidak
205,41 303,47 508,89 218,93 347,38 566,31 363,07 445,90 808,98
Penuh
a.Setengah
81,36 32,20 113,55 74,66 38,67 113,33 85,28 85,06 170,34
Penganggur
b.Paruh Waktu 124,06 271,28 395,33 144,27 308,71 452,98 277,79 360,84 638,64

Selama periode Februari 2016Februari 2017, tingkat pengangguran terbuka (TPT)


mengalami penurunan dari 5,77 persen menjadi 5,36 persen, atau turun sebesar 0,41 poin.
Menurut jenis kelamin, TPT laki-laki mengalami penurunan dari 6,80 persen menjadi 5,14 persen

1
(turun 1,66 poin), sementara TPT perempuan mengalami peningkatan dari 4,20 persen menjadi
5,69 persen (naik 1,49 poin).

Secara absolut, jumlah penganggur mengalami penurunan sebanyak 13 ribu orang dari
306 ribu orang pada Februari 2016 menjadi 293 ribu orang pada Februari 2017. Selama periode
Februari 2016 - Februari 2017, penganggur laki-laki mengalami penurunan 48 ribu orang,
sementara penganggur perempuan mengalami peningkatan sebesar 35 ribu orang.

Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) mengalami peningkatan sebesar 1,39 poin,
yaitu dari 68,79 persen pada Februari 2016 menjadi 70,18 persen pada Februari 2017. TPAK laki-
laki mengalami peningkatan sebesar 1,55 poin, yaitu dari 83,03 persen pada Februari 2016
menjadi 84,58 persen pada Februari 2017. TPAK perempuan juga mengalami peningkatan
sebesar 1,27 poin, yaitu dari 54,58 persen pada Februari 2016 menjadi 55,85 persen pada
Februari 2017.

2. Penduduk yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama

Distribusi penduduk yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama (lapangan usaha),
dibedakan menurut tiga sektor utama yaitu sektor agriculture, manufacture dan services. Sektor
agriculture merupakan sektor pertanian, sektor manufacture merupakan agregat sektor
pertambangan dan penggalian; industri; listrik, gas dan air minum; serta konstruksi. Sektor
services merupakan gabungan sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi; sektor
transportasi, pergudangan dan komunikasi; sektor keuangan dan jasa perusahaan; serta sektor
jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan

Tabel 2
Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Sektor Utama,
Februari 2016 Februari 2017

Sektor Utama Satuan Februari 2016 Agustus 2016 Februari 2017


(1) (2) (3) (4) (5)
1. Agriculture Ribu orang 16,28 53,65 45,42
(%) 0,33 1,10 0,88
2. Manufacture Ribu orang 840,96 666,94 707,21
(%) 16,80 13,72 13,68
3. Services Ribu orang 4.147,31 4.141,24 4.416,53
(%) 82,87 85,18 85,44
Jumlah Ribu orang 5.004,55 4.861,83 5.169,16
(%) 100,00 100,00 100,00

2
Tabel 2 memperlihatkan struktur penduduk yang bekerja menurut tiga sektor utama.
Penduduk bekerja keadaan Februari 2017 di DKI Jakarta menurut tiga sektor utama
menunjukkan bahwa tertinggi terdapat pada sektor services sebesar 4.417 ribu orang (85,44 %),
kemudian diikuti oleh sektor manufacture sebesar 707 ribu orang (13,68 %) dan terakhir sektor
agriculture sebesar 45 ribu orang (0,88 %).

3. Penduduk yang Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama

Secara sederhana, pendekatan kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja
dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan utama. Dari enam kategori status pekerjaan
utama, pendekatan pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap
dan kategori buruh/karyawan, sedangkan status pekerjaan lainnya termasuk pekerja informal.
Berdasarkan identifikasi ini, pada bulan Februari 2017 terdapat sebanyak 3.494 ribu orang
penduduk (67,60 %) bekerja pada kegiatan formal dan 1.675 ribu orang (32,40 %) bekerja pada
kegiatan informal.

Tabel 3
Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama,
Februari 2016 Februari 2017

Status Pekerjaan Februari 2016 Agustus 2016 Februari 2017


Satuan
Utama L P L+P L P L+P L P L+P
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Berusaha Sendiri Ribu orang 404,59 328,68 733,27 532,35 304,30 836,66 557,02 277,70 834,72
(%) 13,56 16,27 14,65 17,70 16,42 17,21 17,88 13,52 16,15
Berusaha dibantu Ribu orang 255,15 124,45 379,60 228,60 107,43 336,03 209,01 142,71 351,72
buruh tidak tetap (%) 8,55 6,16 7,59 7,60 5,80 6,91 6,71 6,95 6,80

Berusaha Ribu orang 180,40 46,43 226,83 146,13 57,72 203,85 131,31 43,85 175,17
dibantu buruh (%) 6,04 2,30 4,53 4,86 3,11 4,19 4,22 2,13 3,39
tetap

Buruh/ karyawan Ribu orang 1974,20 1252,33 3226,53 1963,52 1173,01 3136,53 1.994,13 1.324,87 3.318,99
(%) 66,15 62,00 64,47 65,27 63,29 64,51 64,02 64,50 64,21
Pekerja Bebas Ribu orang 107,57 26,93 134,50 84,35 18,67 103,02 115,75 40,67 156,42
(%) 3,60 1,33 2,69 2,80 1,01 2,12 3,72 1,98 3,03
Pekerja tidak Ribu orang 62,67 241,16 303,83 53,40 192,35 245,75 107,85 224,30 332,15
Dibayar (%) 2,10 11,94 6,07 1,78 10,38 5,05 3,46 10,92 6,43

Jumlah Ribu orang 2984,58 2019,97 5004,55 3008,36 1853,47 4861,83 3.115,06 2.054,10 5.169,16
(%) 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

3
Pada Tabel 3 terlihat bahwa dari 5.169 ribu orang penduduk yang bekerja pada Februari
2017, status pekerjaan yang terbanyak adalah sebagai buruh/karyawan sebesar 3.319 ribu orang
(64,21 %), diikuti berusaha sendiri sebesar 835 ribu orang (16,15 %), sedangkan yang paling
sedikit adalah pekerja bebas sebesar 156 ribu orang (3,03 %). Penduduk yang bekerja dengan
status buruh/karyawan, sebesar 60,08 persen adalah laki-laki dan 39,92 persen perempuan.
Sementara itu, penduduk yang bekerja dengan status pekerja keluarga/tak dibayar, laki-laki
sebesar 32,48 persen dan perempuan sebesar 67,52 persen.

Dalam setahun terakhir (Februari 2016-Februari 2017) penduduk bekerja dengan status
berusaha dibantu buruh tetap berkurang 52 ribu orang dan penduduk bekerja berstatus
buruh/karyawan bertambah 92 ribu orang. Keadaan ini menyebabkan jumlah penduduk bekerja
pada kegiatan formal bertambah sekitar 40 ribu orang, namun secara persentase pekerja formal
menurun dari 69,00 persen pada Februari 2016 menjadi 67,60 persen pada Februari 2017.

4. Penduduk yang Bekerja menurut Jumlah Jam Kerja

Secara umum, komposisi jumlah orang yang bekerja menurut jumlah jam kerja per
minggu pada keadaan Februari 2016 dan Februari 2017 tidak mengalami perubahan berarti
(Tabel 4). Pada Februari 2016 dan Februari 2017, penduduk bekerja dengan jumlah jam kerja
kurang dari 8 jam per minggu persentasenya relatif kecil yaitu hanya 1,26 persen (pada Februari
2016) dan 1,30 persen (pada Februari 2017) dari total penduduk yang bekerja, atau sebanyak 63
ribu orang (pada Februari 2016) dan 67 ribu orang (Februari 2017). Sementara itu penduduk
yang bekerja sebagai pekerja penuh waktu (full time worker), yaitu penduduk bekerja dengan
jumlah jam kerja 35 jam atau lebih per minggu mencapai 4.496 ribu orang (89,83 %) pada
Februari 2016 dan 4.360 ribu orang (84,35 %) pada Februari 2017. Sehingga terlihat dalam
setahun terakhir (Februari 2016-Februari 2017) terjadi penurunan jumlah pekerja dengan jumlah
jam kerja normal (35 jam atau lebih dalam seminggu) sebesar 136 ribu orang atau penurunan
persentase pekerja dengan jumlah jam kerja normal sebesar 5,48 poin.

Jika dilihat menurut jenis kelamin pada Februari 2017, terlihat pekerja perempuan yang
bekerja di bawah jam kerja normal (1-34 jam selama seminggu) lebih tinggi dibandingkan
pekerja laki-laki. Pekerja perempuan yang bekerja dibawah jam kerja normal sebesar 446 ribu
(21,71 %) sedangkan pekerja laki-laki sebesar 363 ribu (11,65 %).

4
Tabel 4
Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Jumlah Jam Kerja Seminggu,
Februari 2016 Februari 2017
Jumlah Februari 2016 Agustus 2016 Februari 2017
Jam Kerja Satuan
Seminggu L P L+P L P L+P L P L+P

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

1-7 Ribu orang 16,37 46,89 63,26 6,79 21,60 28,38 28,31 38,78 67,09
(%) 0,55 2,32 1,26 0,23 1,17 0,58 0,91 1,89 1,30
8-14 Ribu orang 36,64 59,44 96,08 47,86 59,99 107,85 43,84 78,62 122,46
(%) 1,23 2,94 1,92 1,59 3,24 2,22 1,41 3,83 2,37
15-24 Ribu orang 51,79 104,07 155,86 79,20 146,19 225,39 115,26 160,21 275,47
(%) 1,74 5,15 3,11 2,63 7,89 4,64 3,70 7,80 5,33
25-34 Ribu orang 100,62 93,08 193,69 85,08 119,61 204,69 175,66 168,29 343,95
(%) 3,37 4,61 3,87 2,83 6,45 4,21 5,64 8,19 6,65
35+ *) Ribu orang 2779,16 1716,50 4495,66 2789,43 1506,09 4295,52 2.751,99 1.608,20 4.360,19
(%) 93,12 84,98 89,83 92,72 81,26 88,35 88,34 78,29 84,35
Jumlah Ribu orang 2984,58 2019,97 5004,55 3008,36 1853,47 4861,83 3.115,06 2.054,10 5.169,16
(%) 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

*) Termasuk sementara tidak bekerja

5. Penduduk yang Bekerja menurut Pendidikan

Pada Februari 2017, jumlah penduduk yang bekerja menurut pendidikan tertinggi yang
ditamatkan (Tabel 5) terjadi fluktuasi baik menurut tingkat pendidikan dan jenis kelamin.
Dibandingkan Februari 2016, pekerja dengan tingkat pendidikan SD ke bawah, SMP, dan SMA
Kejuruan pada Februari 2017 mengalami peningkatan, sedangkan pekerja dengan tingkat
pendidikan SMA Umum, Diploma dan Universitas mengalami penurunan. Pekerja yang
mempunyai ijasah SMA Umum berkurang sebesar 171 ribu orang dari 1.200 ribu orang pada
Februari 2016 menjadi 1.029 ribu orang pada Februari 2017.

Pada Februari 2017, penduduk bekerja dengan jenjang pendidikan tinggi (Diploma dan
Universitas) mendominasi, yaitu sebesar 1.138 ribu orang (22,02 %), diikuti dengan pendidikan
SD ke bawah sebesar 1.081 ribu orang (20,91 %). Sementara penduduk yang bekerja dengan
tingkat pendidikan SMP merupakan yang paling sedikit, yaitu 863 ribu orang (16,69 %).

Bila dibandingkan berdasarkan jenis kelamin, pada Februari 2017 terlihat perbedaan pola
pekerja antara laki-laki dan perempuan. Pekerja laki-laki didominasi oleh lulusan SMA Umum
sebesar 689 ribu orang atau 22,11 persen dan SMA Kejuruan sebesar 659 ribu orang atau 21,14
persen. Untuk pekerja perempuan didominasi oleh lulusan SD ke bawah yaitu sebesar 509 ribu
orang atau 24,80 persen, namun yang memiliki pendidikan tinggi (Diploma dan Universitas) juga
cukup banyak sebesar 490 ribu orang atau 23,87 persen.
5
Tabel 5
Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Pendidikan Tertinggi yang
Ditamatkan, Februari 2016 Februari 2017
Pendidikan Februari 2016 Agustus 2016 Februari 2017
Tertinggi
Satuan
yang L P L+P L P L+P L P L+P
Ditamatkan
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

SD Ke Bawah Ribu orang 455,22 492,56 947,78 477,11 403,98 881,09 571,47 509,39 1.080,86
(%) 15,25 24,38 18,94 15,86 21,80 18,12 18,35 24,80 20,91

SMP Ribu orang 392,29 270,16 662,45 436,01 287,03 723,04 548,60 314,39 862,99
(%) 13,14 13,37 13,24 14,49 15,49 14,87 17,61 15,31 16,69

SMA Umum Ribu orang 862,05 337,48 1199,54 768,73 409,69 1178,42 688,78 340,20 1.028,99
(%) 28,88 16,71 23,97 25,55 22,10 24,24 22,11 16,56 19,91

SMA Kejuruan Ribu orang 586,18 373,37 959,54 607,46 290,83 898,29 658,59 399,71 1.058,30
(%) 19,64 18,48 19,17 20,19 15,69 18,48 21,14 19,46 20,47

Diploma dan
Ribu orang 688,84 546,41 1235,25 719,07 461,94 1181,00 647,62 490,41 1.138,03
Universitas
(%) 23,08 27,05 24,68 23,90 24,92 24,29 20,79 23,87 22,02

Jumlah Ribu orang 2984,58 2019,97 5004,55 3008,36 1853,47 4861,83 3115,06 2054,10 5169,16
(%) 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

6. Tingkat Pengangguran Terbuka menurut Pendidikan

Tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Februari 2017 untuk lulusan SMP dan SMA
Kejuruan lebih rendah dibandingkan Februari 2016, sedangkan tingkat pendidikan lain (SD ke
bawah, SMA Umum, dan pendidikan tinggi (Diploma dan Universitas)) lebih tinggi.

Tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang mengalami penurunan tertinggi terjadi pada
tingkat pendidikan SMA Kejuruan. TPT SMA Kejuruan mengalami penurunan sebesar 3,99 poin
dari 11,85 persen pada Februari 2016 menjadi 7,86 persen pada Februari 2017. Untuk tingkat
pendidikan SMP mengalami penurunan 2,20 poin dari 6,45 persen pada Februari 2016 menjadi
4,25 persen pada Februari 2017. Untuk tingkat pendidikan SD ke bawah, TPT meningkat 1,16
poin dari 1,97 persen pada Februari 2016 menjadi 3,13 persen pada Februari 2017. TPT untuk
tingkat pendidikan SMA Umum meningkat sebesar 0,84 poin dari 5,10 persen pada Februari
2016 menjadi 5,94 persen pada Februari 2017. Adapun TPT untuk tingkat pendidikan tinggi
(Diploma dan Universitas) meningkat 1,60 poin dari 3,75 persen pada Februari 2016 menjadi
5,35 persen pada Februari 2017.

6
Tabel 6
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan,
Februari 2016 Februari 2017 (%)
Pendidikan Februari 2016 Agustus 2016 Februari 2017
Tertinggi yang
Ditamatkan L P L+P L P L+P L P L+P

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

SD Ke Bawah 2,40 1,57 1,97 3,40 0,62 2,14 4,49 1,55 3,13
SMP 8,86 2,69 6,45 6,41 1,65 4,58 5,06 2,80 4,25
SMA Umum 5,11 5,05 5,10 7,23 9,50 8,03 5,01 7,75 5,94
SMA Kejuruan 13,96 8,30 11,85 11,41 13,58 12,13 6,34 10,26 7,86
Diploma dan
3,74 3,76 3,75 3,19 2,64 2,97 4,68 6,22 5,35
Universitas
Jumlah 6,80 4,20 5,77 6,48 5,53 6,12 5,14 5,69 5,36

Menurut jenis kelamin dapat terlihat pola penurunan yang berbeda antara laki-laki dan
perempuan. Untuk laki-laki peningkatan TPT terjadi pada tingkat pendidikan SD ke bawah dan
pendidikan tinggi (Diploma dan Universitas), sedangkan untuk perempuan peningkatan TPT
terjadi pada seluruh tingkat pendidikan kecuali pendidikan SD ke bawah.

7
BPS Provinsi DKI Jakarta Satriono, SSi, MM.
Jl Salemba Tengah No. 36-38 Kepala Bidang Statistik Sosial
Jakarta Pusat 10440 Telp: 021-37928493, Pesawat
Homepage: 300
http://jakarta.bps.go.id Email: bps3100@bps.go.id

Anda mungkin juga menyukai